Topik: Banjir

  • Pagi Ini, Kawasan Muara Angke Jakut Dilanda Banjir Rob

    Pagi Ini, Kawasan Muara Angke Jakut Dilanda Banjir Rob

    ERA.id – Banjir rob atau banjir pesisir kembali merendam kawasan RW 22 Muara Angke di Jalan Dermaga Ujung 1 Pluit Kecamatan Penjaringan pada Jumat pagi.

    “Saya masih mencari cara untuk pergi ke pelabuhan pagi ini,” kata warga Dimas Prasetyo di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Ia menyebutkan, kawasan RW 22 itu adalah akses utama menuju Pelabuhan Kaliadem Muara Angke.

    Ia mengatakan setiap hari harus bekerja di kawasan Pelabuhan Kaliadem Muara Angke dan perjalanan dirinya kerap dihalangi banjir yang melanda kawasan tersebut.

    Menurut dia, genangan air cukup tinggi sehingga membuat kendaraan yang dibawa tidak dapat melintasi jalan yang terendam banjir.

    Ia mengatakan sudah beberapa kali terjadi karena adanya banjir rob dan membuat warga terpaksa menunggu air surut baru bisa kembali melintasi kawasan tersebut.

    “Air cukup tinggi dan kendaraan riskan untuk melintas,” kata dia.

    Sementara itu, anak-anak dan warga berjalan di genangan air di daerah itu.

    Sejumlah kendaraan seperti becak tetap bisa melintasi kawasan tersebut

    Ketua RW 22 Muara Angke Pluit Penjaringan Bani mengatakan air kali ini cukup besar dan masuk ke permukiman warga.

    “Air cukup tinggi dan masuk ke permukiman dan jalan,” kata dia. (Ant)

  • Ilmuwan Temukan ‘Jembatan Darat’ Kuno Penghubung Siberia dan AS

    Ilmuwan Temukan ‘Jembatan Darat’ Kuno Penghubung Siberia dan AS

    Jakarta

    Jembatan darat Bering yang membentang antara Siberia dan Alaska selama Zaman Es lebih merupakan rawa daratan Bering, menurut penelitian baru.

    Penemuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa hewan, seperti burung, dengan mudah menyeberangi jembatan darat, sementara hewan lain, seperti badak berbulu (Coelodonta antiquitatis), tidak melakukan migrasi.

    Jembatan darat, yang sekarang terendam di bawah Selat Bering antara Alaska dan Rusia, berada di atas air sekitar 36 ribu tahun yang lalu hingga 11 ribu tahun yang lalu. Para ilmuwan mengira jembatan itu mungkin tampak seperti lanskap padang rumput yang gersang dan berumput di Siberia dan Alaska pada saat itu, tetapi tidak seorang pun pernah menyelidiki dasar laut tempat ‘jembatan’ itu dulu berdiri.

    Tahun lalu, para peneliti yang dipimpin oleh ahli geologi Alaska Fairbanks University, Sarah Fowell, berangkat menggunakan kapal penelitian Sikuliaq untuk mengekstraksi inti sedimen dari dasar Laut Bering. Itu adalah upaya pertama untuk merekonstruksi lanskap dan iklim kuno jembatan darat tersebut.

    Para peneliti mempresentasikan hasil studi mereka pada 10 Desember di pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) di Washington, DC., Amerika Serikat (AS). Alih-alih padang rumput yang luas, mereka menemukan lanskap rawa yang dilintasi sungai-sungai dan dihiasi danau-danau kecil.

    “Kami mencari beberapa danau besar. Apa yang kami temukan sebenarnya adalah bukti banyaknya danau kecil dan saluran sungai,” kata Fowell dalam sebuah pernyataan.

    Sedimen danau terlihat di dasar laut, begitu pula serbuk sari, fosil kecil, DNA purba, dan bahan organik. Serbuk sari dan fosil tersebut menunjukkan bahwa lanskap tersebut dihuni oleh pepohonan dan lumut. Para peneliti juga menemukan telur kutu air (Daphnia), sejenis krustasea air tawar.

    Lingkungan rawa ini mungkin sangat ramah bagi beberapa spesies seperti burung, tetapi ada juga tempat-tempat yang memiliki bukti adanya mamalia besar yang melakukan migrasi. Satu lokasi memiliki DNA mamut, dan bison juga diketahui telah menyeberang dari Eurasia ke Amerika Utara selama masa jembatan darat itu ada, serta kuda diketahui telah menyeberang dari Amerika Utara ke Eurasia.

    “Meskipun sebagian besar berupa dataran banjir dan kolam, hewan penggembala ada di sekitar, hanya saja ke atas mengikuti daerah yang lebih tinggi dan lebih kering,” kata Fowell.

    Namun, lingkungan mungkin kurang mendukung bagi spesies yang tidak berpindah antar benua, seperti badak berbulu (asli Eurasia), unta Amerika (asli Amerika utara dan tengah), dan beruang berwajah pendek (asli Amerika Utara).

    “Lanskap yang basah dan berair bisa jadi merupakan penghalang bagi beberapa spesies, atau jalur bagi spesies yang benar-benar melakukan perjalanan melalui air,” kata Jenna Hill, geolog dari US Geological Survey yang juga mempresentasikan penelitian tentang data inti Laut Bering di pertemuan AGU.

    Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak penuh lingkungan terhadap migrasi.

    (rns/rns)

  • Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ada Faktor Lain Penyebab Banjir di Jombang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Desember 2024

    Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ada Faktor Lain Penyebab Banjir di Jombang Surabaya 13 Desember 2024

    Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ada Faktor Lain Penyebab Banjir di Jombang
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Banjir yang melanda dua desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disebabkan tingginya curah hujan dengan durasi yang lama dalam sepekan terakhir.
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda,
    Taufiq Hermawan
    , menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi berkontribusi signifikan terhadap terjadinya banjir di wilayah tersebut.
    “Faktor-faktor lainnya juga memberi kontribusi terhadap banjir yang terjadi di
    Kecamatan Kesamben
    (Jombang) ini,” kata Taufiq kepada Kompas.com saat meninjau lokasi banjir di Desa Jombok, Kabupaten Jombang, Kamis (12/12/2024).
    Taufiq menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab banjir adalah adanya penghambat laju air di sungai atau saluran air menuju daerah hilir.
    “Jadi kalau tidak ada penghambat, laju air akan lancar-lancar saja dan tidak sampai meluber,” ungkapnya.
    BMKG memperkirakan dalam sepekan ke depan, kondisi cuaca di Jombang akan tetap hujan dengan curah tinggi dan durasi yang lama.
    Taufiq mengimbau berbagai pihak mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir, baik di wilayah rawan banjir maupun di daerah dataran tinggi.
    “Potensi hujannya masih ada, terutama untuk 5 sampai 7 hari ke depan. Intensitasnya sedang hingga lebat untuk sebagian besar wilayah Jombang dan Mojokerto,” ujar Taufiq.
    Sejak Sabtu (7/12/2024), banjir melanda Dusun Beluk di Desa Jombok dan Dusun Kedondong di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
    Selain itu, Dusun Bekucuk di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, juga mengalami hal serupa.
    Ketiga wilayah tersebut terletak di perbatasan antara Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Desa Tempuran berada tepat di sebelah timur Desa Jombok.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bagi Pria Ini, Harta yang Paling Berharga adalah Ganja

    Bagi Pria Ini, Harta yang Paling Berharga adalah Ganja

    Bukan mobil, perhiasan, atau pun televisi. Seorang pria di Inggris lebih memilih ladang ganja untuk diselamatkan saat terkepung banjir berhari-hari.

    Kejadian ini diketahui setelah polisi di Notthinghamshire melihat sebuah van melaju kencang. Aksi kejar-kejaran pun terjadi hingga akhirnya sang pengemudi memilih menepi.

    Hal mengejutkan terjadi ketika polisi mengecek muatan di dalam van. Van tersebut membawa kantong sampah yang diisi dengan 25 pohon ganja dewasa bernilai mencapai 20 ribu euro. Pengemudi pria berusia 26 tahun itu pun kemudian diamankan dan dimintai keterangan. Konon, Pria ini merupakan pemasok obat-obatan berbasis tanaman ganja.

  • Israel Tetap Duduki Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah, Sebut Itu Aksi Bela Diri – Halaman all

    Israel Tetap Duduki Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah, Sebut Itu Aksi Bela Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel menyatakan akan tetap menduduki zona penyangga di Dataran Tinggi Golan di Suriah, setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh oposisi bersenjata pada 8 Desember lalu.

    “Penempatan ini merupakan tindakan sementara hingga pasukan yang berkomitmen pada perjanjian 1974 terbentuk dan keamanan di perbatasan kita terjamin,” bunyi pernyataan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis (12/12/2024).

    Israel mengklaim keputusan itu adalah tindakan untuk membela diri dari kemungkinan serangan oposisi bersenjata lain di Suriah yang dicurigai akan menduduki zona tersebut.

    “Runtuhnya rezim Suriah telah menciptakan kekosongan di perbatasan Israel dan di zona penyangga yang ditetapkan berdasarkan perjanjian pelepasan diri tahun 1974,” lanjutnya.

    Israel mengatakan mereka akan mencegah kemungkinan serangan dari oposisi Suriah, seperti Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023 di perbatasan Gaza.

    “Israel tidak akan membiarkan kelompok-kelompok Jihadis mengisi kekosongan tersebut dan mengancam akan melakukan serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober (2023) terhadap permukiman Israel di Dataran Tinggi Golan,” tambahnya.

    Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Oren Marmorstein menekankan bahwa Israel harus mengambil alih kendali di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan untuk melindungi negaranya.

    “Hal itu diperlukan untuk alasan pertahanan karena adanya ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok jihad yang beroperasi di dekat perbatasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Oren Marmorstein di X.

    “Israel akan terus bertindak untuk membela diri dan menjamin keamanan warganya sebagaimana diperlukan,” lanjutnya.

    Pernyataan terbaru Israel muncul setelah Prancis, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara Arab menuntut Israel untuk menarik pasukannya dari zona penyangga, seperti diberitakan TASS.

    Kementerian luar negeri Prancis menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian pelepasan tahun 1974 yang menetapkan zona penyangga yang dipatroli oleh PBB di Dataran Tinggi Golan.

    “Prancis meminta Israel untuk menarik diri dari zona tersebut dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah,” kata juru bicara kementerian luar negeri Prancis pada hari Rabu (11/12/2024).

    Pada akhir pekan lalu, Netanyahu menyatakan perjanjian itu batal demi hukum.

    Perdana Menteri Israel itu lalu memerintahkan pasukan Israel untuk merebut zona penyangga serta titik-titik strategis di luarnya, seperti diberitakan Barrons.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi – Page 3

    Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepedulian terhadap warga korban banjir bandang dan longsor menggerakan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok membangun dapur umum. Tagana Kota Depok menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor, Kecamatan Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi.

    Salah seorang anggota Tagana Kota Depok, Lisna mengatakan, pihaknya turun langsung membantu para korban banjir bandang dan tanah longsor Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 10 orang anggota Tagana berusaha menyediakan makanan dengan membangun dapur umum.

    “Kami menyediakan makanan berupa nasi bungkus untuk korban bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Lisna kepada Liputan6.com, Kamis (12/12/224).

    Lisna menjelaskan, Tagana Kota Depok membagi tugas anggota untuk menyediakan nasi bungkus untuk para korban. Makanan nasi bungkus akan dibagikan kepada korban untuk makan pagi dan sore.

    “Kami sediakan untuk makan pagi dan sore, jadi kami berusaha membantu meringankan beban warga pengungsian akibat banjir bandang dan tanah longsor,” jelas Lisna.

    Tagana Kota Depok selama melaksanakan tugas turut berkoordinasi dengan BPBD, Koramil, perangkat desa, dan sejumlah instansi lainnya. Selain itu, Tagana turut membantu kesehatan pengungsi dengan berkoordinasi dengan petugas kesehatan atau puskesmas setempat.

    “Kami juga membantu petugas kesehatan dari Puskesmas pada penanganan kesehatan warga pengungsian,” terang Lisna.

    Tagana Kota Depok berusaha membantu warga pengungsian dan Pemerintahan setempat menangani kebutuhan warga pengungsi, khususnya ketersediaan makanan. Tagana Kota Depok bertugas hingga pekan depan.

    “Kami di sini (lokasi pengungsian) hingga Minggu (15/12/2024),” ucap Lisna.

     

  • Apel Gladi Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana di Kota Kediri

    Apel Gladi Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memimpin Apel Gladi Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana di Kota Kediri. Apel berlangsung di Halaman Balai Kota Kediri, Kamis (12/12/2024). Apel ini diikuti oleh ASN, TNI, Polri, dan relawan.

    “Akhir-akhir ini Kota Kediri terus menerus dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Tak jarang dengan curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan debit air naik. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Sungai Brantas dan diambil langkah penutupan sementara kawasan bantaran,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan dalam cuaca seperti ini potensi pohon tumbang, banjir, dan potensi dampak lain dari angin kencang juga meningkat frekuensinya. Salah satu daerah yang terdampak yakni di Kelurahan Mojoroto, Bujel, dan Ngampel. Rumah-rumah warga terdampak atapnya rusak, dari rusak ringan hingga sedang tak sedikit pula rusak berat.

    Berdasarkan prediksi musim hujan tahun 2024/2025 Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan oleh Stasiun Klimatologi Jawa Timur – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, diperkirakan musim hujan di Kota Kediri terjadi pada dasarian III Oktober 2024 hingga dasarian I Mei 2025. Dengan prediksi sifat hujan di atas normal dan puncak musim hujan pada bulan Januari 2025.

    “Melihat kondisi tersebut kita perlu segera mengambil langkah strategis dalam mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Perlu dilakukan upaya-upaya dalam rangka peningkatan kewaspadaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometerologi dengan dampak lebih luas,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah memimpin Apel Gladi Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana di Kota Kediri.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan Gubernur Jawa Timur juga telah mengimbau perihal kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi hidrometerologi tahun 2024/2025. Imbauan ini melalui Surat Edaran Nomor 360/3653/208.3/2024 tanggal 20 Nomvember 2024 bahwa pemerintah daerah perlu segera mempersiapkan berbagai hal.

    Pertama, menerbitkan surat keputusan atau surat pernyataan status siaga darurat bencana hidrometerologi sesuai tingkat kewenangan kewilayahan. Kedua, mengaktifkan satuan tugas penanggulangan bencana di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Ketiga, rantingsasi pohon dan penertiban baliho semipermanen.

    Keempat, penguatan lereng dan pembersihan saluran irigasi/saluran air. Kelima, penguatan drainase dan pengecekan seluruh sarana prasarana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometerologi. Keenam, antisipasi dampak pasca kebakaran hutan dan lahan, yang mungkin akan membawa sisa material yang terbakar.

    Ketujuh, pemantauan sampah pada batang tubuh sungai. Kedelapan, pembersihan sungai dari sampaj dan enceng gondok yang berpotensi menyumbat proses pembuangan air. Kesembilan, menyiapkan rambu-rambu/petunjuk evakuasi bencana. Kesepuluh, membentuk posko kesiapsiagaan pemerintah daerah dan melakukan pemantauan secara cermat dan berkelanjutan untuk mengetahui situasi terkini terhadap perkembangan informasi cuaca atau peringatan dini.

    Kesebelas, menyiagakan seluruh aparatur pemerintah daerah dan berkoordinasi dangan seluruh pihak dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan. Keduabelas, memberi imbauan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat antisipasi potensi bencana hidrometerologi.

    “Alhamdulillah beberapa poin di atas sudah kita lakukan bersama. Salah satunya dengan melakukan kerja bakti di setiap kelurahan. Saya harap kegiatan ini rutin dilakukan sembari pengecekan lingkungan agar menekan potensi terjadinya genangan,” imbaunya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan, gladi ini dilaksanakan sesuai amanat Permendagri Nomor 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan minimal sub urusan bencana daerah kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan.

    Serta melatih respon personel atau aparat dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Seperti nanti akan ada simulasi penyelamatan di ketinggian dengan lokus kantor Sekretariat Pemerintah Kota Kediri.

    Harapannya usai pelaksanaan kegiatan gladi kesiapsiagaan dan simulasi bencana dapat mengoptimalkan peran, tugas, dan tanggung jawab masing-masing instansi.

    Semakin mempererat sinergi dalam komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan penyelenggara penanggulangan bencana. Meningkatkan kesiapsiagaan dan respon yang tepat saat menghadapi ancaman bencana.

    “Sehingga bisa meminimalisir dampak kejadian bencana. Seperti kerusakan sarana prasarana, timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan dampak psikologis. Serta terwujudnya Kota Kediri yang tangguh menghadapi bencana,” jelasnya.

    Dalam kegiatan ini, Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur Gatot Soebroto menyerahkan bantuan Kepada Pj Wali Kota Kediri untuk diserahkan ke BPBD Kota Kediri. Pj Wali Kota Kediri juga melakukan pemeriksaan pasukan, kendaraan, dan perlengkapan penanganan bencana. Turut hadir, perwakilan Forkopimda, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala OPD, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Anggaran Trotoar Jakarta Diturunkan

    Anggaran Trotoar Jakarta Diturunkan

    JAKARTA – DPRD DKI memangkas pengajuan anggaran pembangunan trotoar sebesar Rp204 miliar dari Rp1,2 triliun. Pemangkasan anggaran diputuskan dalam pembahasan kebijakan umum anggaran-plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) antara Komisi D DPRD DKI bersama Dinas Bina Marga DKI.

    “Karena diminta efisiensi, anggaran dikurangi, sehingga pembangunan trotoar menjadi sekitar Rp1 triliun,” kata Ketua Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho usai rapat di ruang Komisi D DPRD DKI, Selasa, 12 November. 

    Pemangkasaan ini berakibat terhadap penundaan pengerjaan pembangunan trotoar di jalan Letjen Suprapto dan jalan Kebon Sirih yang masuk dalam pengerjaan paket satu, serta jalan Balap Sepeda di paket dua. Hari mengatakan, tiga proyek ini dipilih karena tahun depan akan ada pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) yang melewati jalan tersebut. 

    “Karena anggaran kita efisiensi, sehingga paket satu dikurangi sekitar Rp150 miliar. Kemudian kalau paket dua dikurangi Rp50 miliar. Pengerjaan di jalan itu kita hold dulu,” ucap dia sambil menambahkan pemangkasan ini akan membuat pembangunan troatoar berkurang dari 103 kilometer menjadi 95 kilometer.

    Anggaran revitalisasi trotoar usulan Dinas Bina Marga ini dianggap terlalu besar oleh DPRD DKI. Apalagi, anggaran trotoar memakan porsi 35 persen (Rp1,2 triliun) dari total rencana kerja Dinas Bina Marga. Padahal, saat ini pemerintah sedang defisit, sehingga memerlukan efisiensi anggaran.

    “Ini anggaran yang memang lumayan banyak. Sedangkan di dinas itu anggaran totalnya hanya 3 T (Rp3 triliun) sekian. Berarti kalau digabung sama Sudin berarti kan luar biasa banyak,” kata Ketua Komisi D Ida Mahmudah beberapa waktu lalu. 

    Ketimbang trotoar, Ida menyarankan Pemprov DKI memprioritaskan perbaikan waduk dan aliran sungai untuk mengantisipasi musim hujan dan potensi banjir.

    “Yang sifatnya masih bisa beberapa bulan ini harusnya digenjot ke sana. Aliran air ke sungai harus segera diselesaikan. Macet, banjir, ini kan harus segera diselesaikan. Tapi kalau saya melihat konsentrasinya justru di anggaran ini yang lumayan besar, di trotoar, sama di penataan RW,” ucap Ida. 

  • Gerak Cepat GP Ansor Bantu Korban Bencana Alam di Banten dan Jawa Barat

    Gerak Cepat GP Ansor Bantu Korban Bencana Alam di Banten dan Jawa Barat

    Jakarta, Beritasatu.com – GP Ansor bergerak cepat memberikan bantuan kepada korban bencana alam yang terjadi di wilayah Banten dan Jawa Barat. Curah hujan tinggi yang melanda sejumlah wilayah di Banten dan Jawa Barat sejak Desember 2024 menyebabkan bencana alam, mulai banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah.

    Kabupaten Pandeglang, Cianjur, dan Sukabumi menjadi daerah paling terdampak, dengan ribuan rumah terendam dan kebutuhan darurat yang semakin mendesak. Namun, di balik tragedi ini, semangat solidaritas dan kerja sama muncul sebagai cahaya harapan, terutama dari GP Ansor dan Banser yang langsung terjun membantu penanganan bencana.

    Pada Kabupaten Pandeglang, banjir akibat luapan Sungai Cilemer melanda Desa Suryaneneretan dan Desa Idaman di Kecamatan Patia. Sebanyak 270 rumah terendam, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa.

    Banjir ini telah melanda kawasan tersebut selama lebih dari seminggu, menyebabkan kesulitan bagi penduduk yang tinggal di dua desa tersebut.

    Desa Suryaneneretan terdapat sekitar 150 rumah terendam. Sementara itu, Desa Idaman mengalami dampak serupa dengan 120 rumah terendam. Warga setempat kini bergantung pada bantuan yang diberikan oleh berbagai lembaga, termasuk GP Ansor dan Banser.

    Bencana serupa juga melanda Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Di Cianjur, seperti Agrabinta, Sindangbarang, dan Tanggeung terkena dampak longsor dan pergerakan tanah. Kemudian, Sukabumi juga terjadi bencana alam yang melanda Kecamatan Pabuaran, Sagaranten, dan Ciemas. Cuaca ekstrem sejak 2 Desember 2024 menjadi pemicu utama terjadinya bencana ini.

    Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin terjun ke lokasi bencana alam di Pandeglang menyatakan, pihaknya mengerahkan banser tanggap bencana (Bagana) untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan.

    “Kami berkomitmen hadir di masyarakat yang terdampak bencana untuk memberikan bantuan, serta bersama-sama menghadapi bencana ini,” ungkap Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam rilis yang diterima Beritasatu.com, Kamis (12/12/2024).

    Untuk memaksimalkan distribusi bantuan, GP Ansor telah mendirikan beberapa posko di lokasi-lokasi terdampak. Posko NU Peduli di Pandeglang, Posko Utama GP Ansor di Cianjur, dan Posko Relawan di Sukabumi menjadi pusat distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan.

    Kebutuhan mendesak yang terus meningkat meliputi makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, selimut, pakaian, serta alat kebersihan.

    Bagana dengan dukungan relawan dari berbagai pihak, terus bekerja keras untuk membantu evakuasi di lokasi terisolasi akibat bencana.

    “Semua relawan bekerja keras memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama di posko-posko utama yang terus beroperasi,” ujarnya.

    Bencana ini mengingatkan kita semua akan pentingnya toleransi sosial dan kerja sama dalam menghadapi situasi darurat. GP Ansor dan Banser terus berupaya meringankan beban masyarakat yang terdampak dan memastikan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan dengan cepat dan tepat.

    Keterlibatan aktif mereka menjadi bukti nyata bahwa kerja bersama dapat membawa harapan bagi yang membutuhkan di tengah bencana.

    GP Ansor, bekerja sama dengan RMS dan BNPB, telah berhasil menyalurkan dua kontainer berisi kebutuhan pokok dan ratusan paket bantuan darurat. Bantuan tersebut mencakup:

    300 paket sembako
    300 paket makanan siap saji
    300 lembar selimut
    300 unit matras dan kasur lipat
    900 paket pakaian untuk anak-anak, remaja, dan dewasa
    75 paket perlengkapan dan makanan bayi
    300 lembar terpal

  • Surat Edaran Pemprov DKI Jakarta: Pegawai Bisa WFH Jika Terjadi Banjir di Hari Kerja

    Surat Edaran Pemprov DKI Jakarta: Pegawai Bisa WFH Jika Terjadi Banjir di Hari Kerja

    ERA.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengeluarkan surat edaran berisi imbauan agar pegawai dapat bekerja dari rumah (work from home/WFH) bila terjadi banjir di hari kerja.

    “Kalau memang banjir, nanti dari kami akan keluarkan surat edaran seperti waktu pandemi COVID-19. Kami buat surat edaran ke kantor-kantor supaya nanti dari sisi pengusaha dan pekerja clear,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Pernyataan ini guna menanggapi keputusan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperpanjang status peringatan dini cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024 seiring dengan terus meningkatkan curah hujan di wilayah Jabodetabek.

    Menurut BMKG, pada puncak cuaca ekstrem yakni 15 Desember mendatang, curah hujan bisa mencapai 100 mm sehingga ini perlu diwaspadai.

    Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 7-8 Desember 2024. Kemudian berlanjut hingga 15 Desember mengingat curah hujan di Jabodetabek masih tinggi.

    Guna mengantisipasi banjir, Pemerintah Provinsi DKI melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca. Operasi ini kemudian dinyatakan mampu mengurangi curah hujan khususnya di Jakarta secara signifikan.

    Pemprov DKI lalu kembali akan melakukan operasi modifikasi cuaca pada 12-14 Desember 2024 untuk mengurangi intensitas hujan dan memitigasi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

    Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan kemungkinan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir, terutama jika banjir terjadi pada hari kerja.

    Adapun pertimbangan WFH akan diberlakukan bagi siswa sekolah hingga aparatur sipil negara (ASN). Namun tidak menutup kemungkinan bagi kementerian atau lembaga lainnya. (Ant)