Topik: Banjir

  • Restoran Buntut Gajah, Destinasi Kuliner Sop Buntut Viral

    Restoran Buntut Gajah, Destinasi Kuliner Sop Buntut Viral

    Liputan6.com, Bandung – Sop buntut merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang telah mendunia dan disukai banyak orang. Makanan ini menggunakan buntut sapi sebagai bahan utamanya dan dimasak dengan berbagai bumbu rempah khas.

    Hidangannya terkenal dengan rasa gurih dan memiliki aroma harum menggugah selera. Sebagai informasi, buntut sapi adalah potongan bagian ekor yang memiliki kombinasi daging, tulang, dan lemak.

    Teksturnya terkenal dengan memberikan sensasi rasa yang kaya terutama ketika dimasak dalam waktu lama untuk mengeluarkan sari daging dan lemaknya. Melalui sari tersebut lah yang membuat kuah sop buntut kaya akan rasa.

    Selain itu, pemilihan buntut sapi juga menjadikan hidangannya unik karena memanfaatkan bagian sapi yang jarang digunakan dalam masakan lain. Pembuatan sop buntut biasanya memerlukan kesabaran karena buntut sapi harus direbus dalam waktu lama.

    Proses tersebut penting dilakukan untuk mendapatkan tekstur yang empuk dan kuah yang kaya rasa. Perebusannya juga menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, pala, merica, dan lain-lain untuk memperkaya rasa.

    Sehingga rasa khasnya berasal dari perpaduan kaldu sapi yang gurih dan bumbu rempah yang seimbang. Ditambah dengan potongan sayuran seperti wortel, kentang, dan tomat menjadikan hidangan tidak hanya lezat tetapi juga kaya nutrisi.

    Menikmati sop buntut juga sangat cocok disantap di berbagai suasana terutama ketika cuaca dingin. Adapun salah satu tempat makan sop buntut yang saat ini tengah populer di media sosial adalah Restoran Buntut Gajah.

     

    Macet 1 Kilometer Akibat Banjir di Depan Hotel Aman Karanganyar Kebumen

  • Kodim 0818/Malang-Batu Salurkan Bantuan Sosial Bagi Korban Banjir

    Kodim 0818/Malang-Batu Salurkan Bantuan Sosial Bagi Korban Banjir

    Malang (beritajatim.com) – Kegiatan sosial bertajuk “Kodim 0818 Peduli” menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir di Kampung Raas, RT 21 RW 04, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

    Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo bersama Persit Kartika Candra Kirana menyalurkan langsung bantuan sosial tersebut.

    Bencana banjir ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir yang mengakibatkan genangan air merendam sejumlah pemukiman warga. Melihat situasi tersebut, Kodim 0818 bergerak cepat untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak.

    Adapun jenis bantuan yang disalurkan antara lain paket makanan siap saji, sembako, dan paket pakaian. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah situasi sulit.

    Dalam kesempatan tersebut, Letkol Inf Yuda Sancoyo menyampaikan pentingnya kebersamaan dan gotong-royong dalam menghadapi bencana alam.

    “Kami hadir di sini sebagai wujud kepedulian TNI dan Persit terhadap masyarakat yang tengah mengalami musibah. Semoga bantuan ini bermanfaat dan memberikan sedikit keringanan bagi warga yang terdampak banjir,” kata Letkol Yuda, Selasa (17/12/2024).

    Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga Kampung Raas yang merasa terbantu dengan adanya bantuan dari Kodim 0818/Malang-Batu. Salah seorang warga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh pihak TNI dan Persit.

    Selain penyaluran bantuan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara aparat TNI dengan masyarakat, memperkuat sinergi dan kebersamaan dalam menjaga ketahanan sosial di wilayah Kabupaten Malang.

    Melalui program “Kodim 0818 Peduli”, diharapkan semakin banyak masyarakat yang merasa terbantu dan tertolong dalam menghadapi dampak bencana.

    Kodim 0818/Malang-Batu berkomitmen untuk terus hadir dan bergerak dalam membantu masyarakat di wilayah tugasnya, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam. (yog/kun)

  • Siaga Banjir, Dishub Bojonegoro Sosialisasikan Keselamatan Angkutan Sungai

    Siaga Banjir, Dishub Bojonegoro Sosialisasikan Keselamatan Angkutan Sungai

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kondisi Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro sedang siaga banjir. Debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu kini berada di level siaga kuning dengan tinggi muka air (TMA) berada di angka 13.73 MDPL.

    Menyikapi kondisi debit air Sungai Bengawan Solo yang sedang meluap, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro melakukan sosialisasi keselamatan kepada operator perahu penambangan dan masyarakat yang menggunakan jasa tersebut.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo mengatakan, selain mengingatkan kembali kepada operator perahu penambangan agar lebih waspada saat debit air Sungai Bengawan Solo tinggi, pihaknya juga memberikan bantuan life jacket dan ring buoy.

    “Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat debit air sungai tinggi kami melakukan himbauan dan sosialisasi keselamatan angkutan sungai dan penyeberangan kepada operator dan pengelola tambangan,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).

    Secara berkala, sosialisasi dan imbauan kepada operator dan pengelola perahu tambangan itu dilakukan. Sudah ada tujuh titik penyeberangan yang didatangi petugas dari Dishub Bojonegoro. Andik dalam sosialisasi mewajibkan pengguna jasa penyeberangan itu untuk menggunakan life jacket saat menyeberang sungai.

    “Alat keselamatan yang telah kami berikan agar dipakai sebagai bentuk peningkatan keselamatan dan antisipasi luapan Sungai Bengawan solo,” imbuh Andik.

    Diharapkan dengan pembagian life jacket dan life buoy ini dapat meminimalisir dampak dari bencana transportasi air. Terlebih lagi saat musim hujan seperti sekarang ini dimana air sungai bengawan solo selalu mengalami kenaikan.

    “Untuk masyarakat harus selalu waspada dan menjaga keselamatan selama menyeberang sungai agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Andik. [lus/kun]

  • Ini kata DKI salah satu penyebab banjir rob di Jakarta Utara

    Ini kata DKI salah satu penyebab banjir rob di Jakarta Utara

    Selasa, 17 Desember 2024 22:03 WIB

    Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi (tengah) saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    tanggul belum terbangun, rob pasti masuk

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Imam Utomo: Awas Ada PMI Abal-Abal Datangi Jatim

    Imam Utomo: Awas Ada PMI Abal-Abal Datangi Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Pasca terpilihnya HM Jusuf kalla secara aklamasi pada Munas Palang Merah Indonesia (PMI), 8-12 Desember 2024 lalu berbuntut. Ada pihak tertentu memilih untuk membentuk PMI tandingan dengan mengusung Agung Laksono sebagai ketuanya.

    “Awas, kini muncul PMI abal-abal atau ilegal. Ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PMI Pak Jusuf Kalla. Mereka akan berusaha mendatangi PMI di daerah-daerah, termasuk di Jatim. Karena itu, kita harus waspada mengingat tujuan mereka untuk merusak PMI yang sah dan diakui pemerintah hingga dunia internasional,” tegas Ketua PMI Jatim, H. Imam Utomo. S dalam amanatnya saat memimpin Apel Hari Relawan 2024 di halaman Diklat PMI Jatim di Gresik, Selasa (17/12/2024).

    Dia mengakui, yang mengherankan menjelang Munas PMI muncul organisasi baru bernama Pengawas Komite Donor Darah Indonesia (KDDI), dimana Agung Laksono duduk sebagai ketua pengawas. Kendati baru disahkan tidak sampai satu bulan menjelang Munas PMI dan belum diketahui sepak terjangnya, mereka sudah berani mengusung Agung Laksono sebagai calon ketua.

    “Meskipun organisasi ini baru dan belum menunjukkan kerjanya, panitia Munas tetap memberikan wadah untuk mencalonkan Agung sebagai calon Ketua Umum PMI bersaing dengan Jusuf Kala. Asal memenuhi syarat AD/ART PMI, yakni dicalonkan minimal 20 persen suara. Namun, ternyata hal itupun tidak bisa dipenuhi kubu Agung. Karena Bapak Jusuf Kalla tanpa pesaing, peserta Munas memilih secara aklamasi menjadi Ketua PMI periode 2024-2029,” ungkap Gubernur Jatim periode 1998 sampai 2008.

    Setelah kegagalan Agung menjadi Ketua Umum PMI bersaing dengan Jusuf Kalla, mereka memilih membentuk PMI tandingan yang ilegal. Kini hal itu menjadi salah satu permasalahan yang harus diwaspadai seluruh insan PMI di tanah air.

    Pada bagian lain, Imam merasa bangga dengan keberadaan relawan khususnya di Jatim. Karena sebagai garda terdepan PMI dalam penanggulangan bencana dan berbagai layanan kemanusiaan, terlihat nyata di masyarakat. “Melalui peringatan hari relawan PMI tahun 2024 ini, PMI memberikan apresiasi kepada relawan atas sumbangsih yang telah diberikan,” beber Imam.

    Uniknya lagi begitu dukungan Agung Laksono tidak mencapai 20 persen, sebagai persyaratan bakal calon, simpatisan Agung membuat rapat di luar area lalu diklaim sebagai hasil Munas. “Ada ada saja. PMI kabupaten/kota di Jatim pada Munas 100 persen mendukung Pak Jusuf Kalla dan pascamunas ini tetap solid. Harus dipahami semua bahwa PMI itu organisasi kemanusiaan. Jangan dibikin tandingan-tandingan, tidak bagus,” tukasnya.

    Mantan Pangdam V/Brawijaya ini menilai relawan merupakan garda terdepan dan jantung organisasi. Relawan PMI memiliki peran yang sangat vital dalam melaksanakan mandat PMI sesuai dengan perundangan. Tentunya diharapkan relawan PMI bisa menjadi role model bagi masyarakat untuk bersama-sama melakukan hal kecil namun berdampak secara global.

    Apalagi setiap tahun, Jatim memberikan 3 orang relawan yang menerima piagam penghargaan lewat darma bakti untuk kegiatan kemanusiaan. Tahun 2024 diperoleh M. Sholeh dari PMI Kabupaten Gresik, Lukman Hakim dari Kabupaten Jombang yang terpilih sebagai relawan penggiat dan fasilitator pembinaan PMR, serta Elly Kadarwati dari PMI Kabupaten Pamekasan sebagai relawan penggerak kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat

    “Saya berterima kasih pada PMI kabupaten/kota dan relawan yang telah bersatu bersinergi yang dapat diwujudkan dengan menciptakan harmonisasi, membangun hubungan kerja sama antara 3 pilar, yaitu pengurus, staf dan relawan serta dengan para pemangku kepentingan,” lanjut mantan gubernur Jatim 2 periode ini.

    Diakuinya, sepanjang musim 2024, seluruh relawan Jatim dan jajarannya di kabupaten/kota terlibat dalam menanggulangi bencana cuaca baik musim kering maupun hujan dimana sejumlah daerah jawa timur mengalami banjir, tanah longsor, gempa bumi dengan memberikan bantuan seperti mendirikan posko, membuka dapur umum dan lain sebagainya di jawa timur.

    Ke depannya, dia mengimbau kepada semuanya untuk waspada. Berdasarkan informasi BMKG potensi curah hujan lebat yang berdampak pada bencana hidrometeorologi terjadi hujan dan petir di pulau jawa, oleh karena itulah maka para relawan agar siap siaga dalam mengantisipasi bila terjadi banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

    Hadir dalam peringatan HUT relawan di antaranya pengurus dan dewan kehormatan PMI Jatim, pengurus PMI kabupaten dan kota se-Jatim, jejaring PMI di Jatim, perwakilan relawan PMI di Jatim serta undangan lainnya. (tok/kun)

  • Warga DKI diminta gunakan PAM untuk cegah penurunan tanah

    Warga DKI diminta gunakan PAM untuk cegah penurunan tanah

    Selasa, 17 Desember 2024 21:40 WIB

    Sejumlah warga berdiri di trotoar saat banjir rob di Jalan Pluit Karang Ayu Barat, Pluit, Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – BPBD Jateng mengingatkan jika puncak musim penghujan menurut data BMKG masih akan terjadi pada Februari 2025.

    Meskipun bulan- bulan ini intensitas hujan tinggi, hal tersebut sebagai awalan, bukan merupakan puncaknya.

    Atas dasar itu, BPBD Jateng meminta warga tetap waspada dan hati- hati yang berada di daerah rawan banjir maupun tanah longsor.

    Kalakhar BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan memperingatkan sejumlah wilayah berisiko banjir harus mulai bersiaga sejak saat ini.

    Pasalnya, saat ini musim hujan telah merata di Jawa Tengah dan puncaknya diprediksi pada Februari 2025.

    “Hasil prakiraan BMKG bahwa sejak September-November 2024 itu sudah mulai masuk di musim hujan, dimana puncaknya pada Februari 2025.”

    “Pantura utara, pantai selatan (Pansela) punya potensi banjir,” ucap Bergas, Selasa (17/12/2024).

    Di antara daerah yang terletak di jalur pantura yakni Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, hingga Rembang.

    Sementara daerah yang melintasi jalur Pansela di Jawa Tengah yakni Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Wonogiri.

    Bergas juga mewanti-wanti daerah pegunungan di Jawa Tengah bagian tengah yang rawan longsor.

    “Tentu dengan pemetaan yang ada di daerah pegunungan punya potensi longsor, daerah datarah rendah punya potensi banjir,” imbuh dia.

    Menghadapi hal itu, dia berharap masyarakat mulai bersiaga untuk membaca cuaca dan potensi bencana di wilayahnya masing-masing.

    Tak terkecuali mengevakuasi diri dan menyelamatkan benda berharga saat kondisi darurat terjadi.

    “Kalau di wilayah longsor tentunya jangan tinggal di ruangan yang dekat dengan titik longsor atau dengan dinding longsor, menjauhi ruangan-ruangan itu.”

    “Kemudian apabila ada hujan deras berdurasi cukup lama, harapannya segera bergeser terlebih dahulu ke rumah saudaranya itu akan lebih penting,” imbau dia.

    Untuk diketahui, sepanjang Januari hingga 8 Desember 2024, telah terjadi 324 kejadian di Jawa Tengah dengan kerugian mencapai Rp76,74 miliar.

    Dari 14 ancaman bencana di Jawa Tengah yang paling mendominasi yakni banjir, longsor, banjir rob, gempa bumi, dan angin puting beliung. (*)

  • Hutan Gundul yang Jadi Lahan Jagung masih Menjadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan

    Hutan Gundul yang Jadi Lahan Jagung masih Menjadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Banjir lumpur bercampur kerikil menjadi ancaman di Kecamatan Campurdarat dan Besuki, wilayah Kabupaten Tulungagung bagian selatan. 

    Warga khawatir setiap kali hujan turun, karena air dari pegunungan turun dengan deras membawa bermacam material dari sepanjang aliran, terutama lumpur merah dan kerikil.

    Bencana ini terus berulang setiap musim hujan tiba, karena kondisi hutan yang gundul nyaris tanpa pohon keras. 

    Menurut Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Tulungagung, Karsi Nero Sutamrin, selama ini belum ada solusi penanganan hutan yang gundul. 

    Menurutnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan duduk bersama antara Pemkab Tulungagung dengan Perhutani.

    “Selama ini masing-masing seperti ada ego, sehingga tidak ada solusi. Perhutani sebagai penguasa wilayah hutan, sementara pemkab yang terdampak,” ujar Karsi, Selasa (17/12/2024).

    Penerima Kalpataru Penyelamat Lingkungan 2018 ini membandingkan hutan di wilayah Kabupaten Trenggalek yang terpelihara, tidak ada yang gundul.

    Penyebab gundulnya hutan di Tulungagung karena alih lahan menjadi tanaman jagung.

    Akibatnya, setiap turun hujan, tidak ada pepohonan yang menahan air. 

    “Bertahun-tahun tidak ada ketegasan, selama ini terus terjadi pembiaran. Seharusnya ada tindakan tegas kepada penggarap lahan itu,” sambungnya.

    Ia mencontohkan, saat Perhutani atau aktivis lingkungan menanam pohon, setelah mulai tinggi dimatikan dengan cara disemprot bahan kimia.

    Ada juga yang baru ditanam, selang beberapa saat dicabut, agar tidak tumbuh besar. 

    Para penggarap lahan itu khawatir jika pohon menjadi besar dan tinggi, akan menutupi tanaman jagung mereka. 

    Karena itu, Karsi menilai perlu juga keterlibatan aparat kepolisian untuk mengambil tindakan. 

    Setiap penggarap lahan diwajibkan memelihara pohon di lahan garapannya, dengan jumlah yang ditentukan sesuai luasan lahan.

    Jika pohon di wilayahnya tidak sesuai dengan ketentuan, maka hak penggarapan lahannya bisa dicabut. 

    “Pelaku yang mematikan pohon itu harus ditindak tegas. Bukan niatnya mau menghukum mereka, tapi jika kita tidak tegas, tidak akan ada perubahan,” katanya. 

    Saat ini, para penggarap lahan ini terlalu nyaman dengan menanam jagung.

    Mereka tidak peduli penggundulan hutan untuk menanam jagung sudah menciptakan bencana alam. 

    Kondisi ini harus diubah secara frontal, tidak boleh diteruskan lagi. 

    Saat ini kondisi yang paling parah terjadi di daerah Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat dan sekitarnya.  

    Air dari pegunungan yang gundul banyak membawa kerikil dan bebatuan, karena tanahnya sudah habis. 

    Banjir bercampur tanah, kerikil dan bebatuan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti jalan, saluran air, bahkan permukiman warga. 

    “Setiap kali turun hujan, warga pasti merasa waswas, khawatir air dari pegunungan datang,” ucapnya. 

    Karsi mengingatkan, banyak institusi menggelar gerakan sejuta atau seribu pohon di Tulungagung.

    Namun gerakan itu hanya menjadi seremonial belaka, hasilnya tidak pernah terlihat sama sekali. 

    Salah satunya karena tidak ada pemeliharaan pohon yang ditanam, dan tidak ada tindakan tegas pada pihak yang mematikan pohon. 

    Hutan yang gundul karena beralih jadi lahan jagung juga terjadi di wilayah Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir, Tulungagung.

    Dampak yang paling terasa, air kiriman dari kedua wilayah ini masuk ke saluran irigasi Lodagung dengan membawa material seperti kayu dan bonggol bambu. 

    Tumpukan berton-ton sampah dari pegunungan ini membuat penghubung Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol dan Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, patah.

  • Ancol Bantah Ada Tembok Jebol Gara-gara Banjir Rob

    Ancol Bantah Ada Tembok Jebol Gara-gara Banjir Rob

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Jaya Ancol membantah adanya tembok kawasan wisata tersebut jebol akibat banjir rob yang terjadi di wilayah pantai kawasan wisata keluarga tersebut.

    “Tidak ada pembatas atau tembok yang jebol di Ancol,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Aryadi Eko Nugroho dilansir dari Antara.

    Sebelumnya beredar informasi tembok di Ancol jebol berawal dari salah satu postingan warga net (netizen) di sosial media.

    Dalam video tersebut, netizen memperlihatkan air laut yang tengah pasang di wilayah pantai Ancol.

    Air laut tersebut pun bahkan sampai menutupi area pantai yang ada di Ancol.

    Eko menjelaskan akibat luapan air itu tak ada fasilitas di Ancol yang rusak dan mereka tetap beroperasi seperti biasanya.

    “Terkait dengan fenomena banjir rob yang juga menimpa kawasan wisata Ancol Taman Impian, kami sampaikan bahwa saat ini kami masih tetap beroperasi seperti biasa,” kata dia

    Ia mengatakan kawasan Ancol dilengkapi dengan mesin pompa untuk mengantisipasi fenomena banjir rob.

    Menurut total ada 29 rumah pompa atau chamber dengan total 55 mesin pompa.

    Selain itu pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi pasang surut air laut dan berkoordinasi dengan instansi terkait.

    Pihak Ancol juga mengoptimalkan penjaga keamanan (lifeguard) serta pengeras suara area untuk selalu memberikan imbauan kepada para pengunjung agar tetap berekreasi pada area yang masih nyaman dan kondusif.

    Fenomena pasang surutnya air laut di Ancol menjadi hal normal dan wajar terjadi.

    “Kondisi pasang surut air laut yang terjadi di Ancol biasanya air mulai pasang atau naik di pagi hari dan jelang siang, mulai pukul 11.00 WIB, kondisi air laut akan berangsur surut kembali,” kata dia.

  • 14 Kecamatan di Jawa Timur Berpotensi Banjir pada Desember 2024 Menurut BMKG, Diimbau Waspada

    14 Kecamatan di Jawa Timur Berpotensi Banjir pada Desember 2024 Menurut BMKG, Diimbau Waspada

    TRIBUNJATIM.COM – Sejumlah wilayah di Jawa Timur mengalami peningkatan curah hujan.

    Adanya peningkatan curah hujan ini, BMKG mengungkap potensi banjir di Jawa Timur yang terjadi pada Desember 2024.

    “Kondisi global ini meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Bali. Meski fenomena ini diprediksi netral pada awal 2025,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman resmi BMKG.

    Oleh karena itu BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir.

    Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi banjir di Jawa Timur?

    BMKG mencatat, intensitas curah hujan tinggi di Jawa Timur pada Desember 2024 akan mencapai peluang curah hujan menengah (51–150 mm) lebih dari 70 persen.

    Sementara curah hujan tinggi (151–300 mm) lebih dari 60 persen.

    Adapun wilayah yang berpotensi banjir di Jawa Timur, di antaranya, dikutip dari Kompas.com.

    1. Blitar

    Kecamatan Gandusari

    Kecamatan Nglegok

    2. Gresik

    Kecamatan Sangkapura

    Kecamatan Tambak

    3. Jember

    Kecamatan Bangsalsari

    Kecamatan Panti

    Kecamatan Sumberbaru

    Kecamatan Tanggul

    4. Malang

    Kecamatan Ngantang

    5. Pacitan

    Kecamatan Kebonagung

    Kecamatan Pacitan

    Kecamatan Pringkuku

    6. Probolinggo

    Kecamatan Krucil

    Kecamatan Tiris.

    Banjir melanda Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (9/12/2024). (Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni)

    Potensi gelombang tinggi di perairan Jawa Timur

    Selain curah hujan yang tinggi, BMKG mencatat adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan selatan Jawa Timur.

    Berikut daftarnya.

    Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter

    Perairan Trenggalek

    Perairan Tulungagung

    Perairan Blitar

    Perairan Banyuwangi

    Penyebab cuaca ekstrem di Jawa Timur

    Dilansir dari laman BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur disebabkan oleh beberapa faktor.

    Faktor pertama adalah karena wilayah Jawa Timur saat ini diprakirakan telah memasuki musim hujan.

    Bahkan beberapa wilayah sedang berada pada puncak musim hujan.

    Faktor berikutnya adalah adanya fenomena gelombang atmosfer, seperti Kelvin, Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang melintasi Jawa Timur.

    “(Fenomena itu) mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur,” kata Taufiq.

    Faktor ketiga adalah aktifnya Monsun Asia yang menambah suplai uap air, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat.

    Akibatnya, terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

    Selain itu, lanjut Taufiq, wilayah Jawa Timur masih terkena dampak tidak langsung bibit siklon tropis 93S yang berada di Samudra Hindia Barat Australia.

    Oleh karena itu BMKG jUanda mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

    Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

    Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui :

    Laman website: https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/mcrc.html dan https://stametjuanda.bmkg.go.id
    Media sosial: @infobmkgjuanda
    Saluran telepon 24 jam di nomor: (031) 8668989
    Atau, WhatsApp: 0895800300011

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com