Topik: Banjir

  • Banjir Melanda PSN Underpass Joglo Solo, Inilah 17 Proyek Prioritas Gibran saat Jadi Wali Kota – Halaman all

    Banjir Melanda PSN Underpass Joglo Solo, Inilah 17 Proyek Prioritas Gibran saat Jadi Wali Kota – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hujan lebat sejak siang sampai sore mengakibatkan daerah proyek pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah (Jateng), mengalami banjir, Minggu (22/12/2024).

    Banjir di wilayah tersebut menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa.

    Warga menilai, banjir ini terjadi sejak adanya proyek underpass Joglo. 

    Mereka yang melakukan protes membentangkan spanduk bernada sindiran bertuliskan “Proyek Nasional Membanjiri Kampung”.

    Salah satu warga lantas meminta pemerintah atau kontraktor penggarap proyek untuk bisa memperhatikan kondisi warga sekitar.

    “Saya warga RT 1/RW 1 tolong perhatiannya untuk proyek elevated Joglo, ini dampaknya karena tidak memperhitungkan elevasi air dan selokan jadinya seperti ini.” 

    “Belum pernah terjadi di kampung kami, setinggi ini (lutut orang dewasa),” ujar salah satu warga Kampung Sambirejo tersebut.

    Sebagai informasi, proyek Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo masuk 17 titik prioritas pembangunan Gibran Rakabuming Raka saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo (2021-2024).

    Lantas, apa saja 17 titik prioritas pembangunan saat Gibran menjadi Wali Kota Solo? Berikut informasinya.

    Proyek-proyek tersebut adalah:

    Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed
    Pembangunan Islamic Center
    Revitalisasi Solo Technopark
    Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo
    Revitalisasi Ngarsapura dan Koridor Gatot Subroto (Gatsu)
    Revitalisasi Solo Safari
    Pembangunan Selter Manahan
    Revitalisasi Lokananta
    Revitalisasi Taman Balekambang
    Revitalisasi Sri Kayu Gilingan
    Revitalisasi Pasar Jongke
    Revitalisasi Pura Mangkunegaran
    Pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi
    Pembangunan PLTSa Putri Cempo
    Revitalisasi GOR Indoor Manahan
    Penataan kawasan Kumuh Semanggi-Mojo
    Revitalisasi kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo)

    Ketua Komisi III DPRD Solo dari Fraksi PDIP, YF Sukasno mengatakan, proyek tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah pusat atau disebut dengan Proyek Strategis Nasional (PSN).

    “Jadi itu proyeknya pemerintah pusat,” ujar YF Sukasno, dilansir Tribun Solo, Jumat (22/12/2023).

    “Itu namanya Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibiayai oleh APBN yang dilaksanakan oleh kementerian terkait,” imbuhnya.

    Komentar Camat

    Camat Kecamatan Banjarsari, Beni Supartono Putro, tak memungkiri terjadinya banjir di wilayahnya ada kaitannya dengan PSN.

    Genangan air masuk ke rumah warga tak lain karena kondisi pembangunan di Simpang Joglo yang kini memasuki fase pembangunan underpass.

    Hal itu membuat sejumlah titik tergenang air, bahkan sampai memasuki rumah warga.

    Ia menjelaskan, kondisi seperti itu terjadi sekitar 30 menit.

    “Jadi jalan itu kenapa tergenang seperti itu karena akses air menuju ke Selatan karena saat ini sedang ada pembangunan rel.” 

    “Dan memang dari dulu ini memang kurang ada saluran besar yang meneruskan air dari sisi utara menuju sungai besar. Kali anyar atau kali Pepe,” sambung Beny.

    Beny mengaku sudah mencari solusi atas kondisi ini sejak awal pengerjaan Simpang Palang Joglo dimulai pada tahun 2023 lalu.

    Namun, kondisi wilayah di sisi utara Simpang Joglo yang minim saluran air besar membuat akses air terhambat dan menimbulkan genangan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Pembangunan Infrastruktur di Solo era Gibran : Ada yang Dibiayai APBN, Hibah UEA, & Investor.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Andreas Chris)

  • Prediksi Cuaca Jabodetabek Sepekan: Mayoritas Hujan Ringan

    Prediksi Cuaca Jabodetabek Sepekan: Mayoritas Hujan Ringan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan selama sepekan ke depan atau hingga 28 Desember 2024. Simak prediksinya.

    BMKG mengungkap dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan signifikan Indeks cold surge atau seruak dingin yang menandakan aliran udara dingin dari benua Asia menuju wilayah Indonesia.

    “Kondisi ini memicu potensi hujan lebat sepekan ke depan, terutama di wilayah Barat dan Selatan Indonesia akibat menguatnya angin monsun Asia,” ujar BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram.

    Selain itu, gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin yang masih aktif memperbesar peluang terbentuknya awan hujan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

    “Kombinasi fenomena ini menciptakan cuaca yang mendukung terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah,” ungkap BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram, dikutip Jumat (20/12).

    BMKG juga mejelaskan kehadiran La Nina dalam intensitas lemah turut memperkuat potensi cuaca ekstrem di Tanah Air.

    La Nina merupakan fenomena iklim yang menyebabkan meningkatnya curah hujan di suatu kawasan turun secara berlebihan. Berbeda dari El Nino yang ditandai dengan suhu tinggi pada Samudra Pasifik di sekitar ekuator, La Nina ditandai dengan suhu yang rendah.

    “Menjelang perayaan Natal 2024, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” jelas BMKG.

    Modifikasi cuaca

    Berkurangnya intensitas curah hujan di Jakarta ini diduga akibat operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan BMKG dan instansi lain dalam beberapa waktu terakhir.

    Operasi ini sudah dilakukan dua tahap. Pertama, pada periode 7 dan 8 Desember, dan tahap kedua pada 12 hingga 15 Deesmber.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengklaim OMC tahap pertama itu berhasil mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek. OMC yang dilakukan pada akhir pekan lalu diklaim terbukti mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah Jakarta, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.

    Dwikorita mengatakan upaya OMC dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima sorti penerbangan dilakukan menggunakan empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.

    “Operasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, yang sering melanda Jakarta akibat intensitas hujan yang tinggi. Hasilnya, kami berhasil menurunkan curah hujan di sejumlah wilayah dengan intensitas pengurangan mencapai 13 hingga 67 persen pada tanggal 7 dan 8 Desember, berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP),” ujar Dwikorita.

    Daftar daerah Jabodetabek potensi hujan

    BMKG memprediksi sejumlah wilayah Jabodetabek masih berpotensi diguyur hujan dalam sepekan ke depan.

    Namun demikian, intensitas hujan yang turun relatif di kategori ringan hingga sedang. Berikut rinciannya:

    23 Desember pukul 07.00 WIB – 24 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    24 Desember pukul 07.00 WIB – 25 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bogor

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    25 Desember pukul 07.00 WIB – 26 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Kepulauan Seribu, Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang

    26 Desember pukul 07.00 WIB – 27 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Bekasi, Kota Bekasi

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah: Kabupaten Bogor

    27 Desember pukul 07.00 WIB – 28 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Kabupaten Bogor

    28 Desember pukul 07.00 WIB – 29 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    [Gambas:Instagram]

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Basarnas Sebar Enam Tim Evakuasi Korban Banjir di Sulsel

    Basarnas Sebar Enam Tim Evakuasi Korban Banjir di Sulsel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim Basarnas Makassar masih terus melakukan evakuasi warga terdampak banjir di sejumlah kecamatan Kota Makassar dan daerah sekitarnya di Sulawasi Selatan.

    “Sedikitnya kami menurunkan enam tim untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir di sejumlah titik banjir di Makassar dan sekitarnya,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Muh Arif Anwar di Makassar, Minggu (22/12), dikutip dari Antara.

    Arif menyebut terdapat empat titik fokus evakuasi yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Soppeng.

    Keempat daerah tersebut yang paling terdampak kondisi cuaca ekstrem, setelah hujan turun terus-menerus.

    Pembagian tim untuk evakuasi hari ini adalah Tim 1 Kota Makassar melakukan pemantauan di Kecamatan Biring Kanayya, Kota Makassar.

    Sementara Tim 2 dan 3 melakukan pemantauan di Kabupaten Pangkep. Tim 4 Melakukan Pemantauan di Takkalasi Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

    Sedang Tim 5 melakukan pemantauan di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru. Untuk Tim 6 melakukan pemantauan di 6 kecamatan di Kabupaten Soppeng.

    Dapur umum korban banjir

    Sementara itu Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh memastikan korban terdampak banjir tertangani dengan baik.

    “Ini saya lihat di Pangkep dapur sudah siap, Tagana bagus, BPBD juga bagus, ini langkah yang bagus dan kompak,” kata Zudan usai meninjau banjir di sejumlah titik di Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.

    Menurut Zudan, Kabupaten Pangkep sudah melakukan evakuasi warga yang terdampak dan membangun dapur umum untuk masyarakat di sejumlah posko banjir.

    Dinas Sosial Sulsel, Dinas Kesehatan Sulsel, dan BPBD Sulsel juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat di sejumlah titik-titik terdampak banjir, termasuk di posko Kelurahan Sapanang, Kabupaten Pangkep.

    “Saya meninjau beberapa titik, mekanismenya berjalan dengan baik, sudah ditempuh penyelamatan warga, melakukan pemberian bantuan, termasuk dapur umumnya sudah berjalan, sehingga makanan sudah didistribusikan dengan baik,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Zudan kembali meminta kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Sulsel agar mengevakuasi warga ke titik pengungsian.

    “Jadi kita evakuasi, kita beri pengarahan kepada warga yang memang rumahnya selutut lebih airnya masuk, itu lebih baik dibawa ke tempat pengungsian,” katanya.

    “Tolong kalau ada masyarakat atau warga kita yang masih terdampak, tolong dilaporkan kepada BPBD atau Dinas Sosial, sehingga pemerintah bisa melakukan evakuasi ke rumah-rumah,” ujarnya menambahkan.

    Sementara, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, melaporkan, banjir yang melanda daerahnya merupakan kiriman dari Kabupaten Barru dan Bone.

    “Saya melihat di Pangkep ini airnya kiriman dari Barru dan Bone, ini dari atas sehingga sungainya meluap. Jadi mohon kesabaran warga, pemerintah berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi penyelamatan warga,” katanya.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pulau Rahasia Muncul di Lepas Pantai Venesia

    Pulau Rahasia Muncul di Lepas Pantai Venesia

    Jakarta

    Perairan hangat dan pantai berpasir di laguna Venesia telah menarik wisatawan dari seluruh dunia selama ratusan tahun.

    Penduduk lokal dan wisatawan kini memiliki tempat lain untuk bersantai dengan kehadiran pulau baru bernama Bacan. Berukuran panjang 250 meter dan lebar 10 meter, area gumuk pasir tersebut ditutupi lapisan vegetasi yang lebat.

    Bacan tumbuh menjadi rumah bagi berbagai tanaman rawa seperti samphire, rush, dan pohon aras kecil tahan garam yang disebut task. Meski warga merayakan lahirnya pulau baru ini, beberapa ahli memperingatkan bahwa pulau tersebut bisa menjadi pertanda buruk bagi ekosistem Venesia yang rapuh.

    Di laguna Venesia yang dangkal dan berair payau, pulau-pulau kecil berpasir dapat terbentuk bahkan hanya dengan sedikit gangguan akibat pusaran arus. Pasang surut membutuhkan waktu yang sangat sedikit untuk membentuk sebuah pulau baru sehingga penduduk di daerah tersebut memiliki pepatah: ‘Palo fa palugo’ yang berarti ‘sebuah tiang membuat sebuah pulau’.

    Keunikan Bacan

    Apa yang membuat Bacan unik di antara kepulauan yang selalu berubah ini adalah musimnya. Pada bulan-bulan hangat ketika permukaan air terkikis, Bacan akan muncul dari perairan, menjadikannya tempat populer bagi penduduk Castello, lingkungan paling selatan di Venesia.

    Kemudian, pada musim dingin, ketika air pasang yang sering membanjiri kota tiba, pulau itu tersapu begitu saja. Pulau kecil ini tetap berada di atas ombak pada malam hari selama empat tahun terakhir.

    Menurut Giovanni Cecconi, seorang insinyur di Università Ca’ Foscari di Venesia, stabilitas pulau ini adalah produk sampingan dari penghalang banjir MOSE yang melindungi kota tersebut sejak 2020.

    Penghalang MOSE, yang dikerjakan oleh Cecconi, adalah serangkaian gerbang bergerak yang memisahkan Venesia dari Laut Adriatik selama gelombang musim dingin. Dikutip dari Daily Mail, Venesia selalu mengalami banjir ketika angin Sirocco yang kuat dikombinasikan dengan air pasang menaikkan permukaan air di atas jalan-jalan kota.

    Dalam beberapa tahun terakhir, banjir berkala ini tampaknya semakin sering terjadi dan semakin parah. Pada 2019, salah satu banjir terburuk yang pernah tercatat membuat 80% kota terendam air karena permukaan air laut naik 1,8 m lebih tinggi dari biasanya.

    Penghalang MOSE membantu menghindari banjir ini dengan menutup sementara laguna dari Laut Adriatik ketika diperkirakan terjadi gelombang besar. Namun efek sampingnya adalah gelombang pasang yang kuat ini tidak lagi menghanyutkan pasir Bacan, dan terbentuklah pulau Bacan.

    Pulau Bacan muncul sebagai produk sampingan dari penghalang banjir MOSE yang melindungi kota tersebut sejak 2020. Foto: via Daily Mail

    “Dengan memasang penghalang di musim dingin untuk menghentikan tingginya air, pulau ini terlindungi dari badai yang biasa mengikisnya,” kata Cecconi.

    Lokasi pulau ini mungkin juga menjelaskan mengapa pulau ini berkembang pesat sejak MOSE diterapkan. Terletak di seberang salah satu dari tiga laguna penghalang yang dilengkapi dengan pertahanan banjir, Bacan dapat memanfaatkan peningkatan arus selama bulan-bulan musim panas.

    Beberapa ahli mengatakan status pulau yang lebih permanen disebabkan oleh penghalang banjir MOSE yang memisahkan Venesia dari Laut Adriatik. Penghalang ini dapat mempercepat arus untuk membawa lebih banyak pasir saat dibuka dan melindungi pulau dari lonjakan musim dingin saat ditutup.

    “Pembatas ini mempercepat aliran air ke laguna ketika terbuka, yang berarti lebih banyak pasir yang masuk, sehingga membantu menopang Bacan,” jelasnya.

    Dan ketika pulau ini dihuni oleh tumbuh-tumbuhan, tanahnya akan menjadi lebih stabil, sehingga pulau ini lebih mungkin bertahan dari erosi di masa depan.

    “Ini adalah ekosistem baru dan menunjukkan bahwa laguna dapat memberikan dampak positif seiring dengan campur tangan manusia,” tambah Cecconi.

    Perubahan yang mengkhawatirkan

    Namun, tidak semua ahli yakin dengan penjelasan Pak Cecconi. Profesor Adrea D’Alpos, pakar evolusi wilayah pesisir di Padua University mengatakan bahwa salah jika mengaitkan pembentukan Bacan sepenuhnya dengan penutupan MOSE.

    “Perkembangan jalur sempit pasir dan lumpur ini, yang kini dihuni oleh tumbuh-tumbuhan, terutama merupakan hasil dari beberapa proses yang saling tumpang tindih yang terjadi pada skala ruang dan waktu yang berbeda,” ujarnya.

    Lebih lanjut Profesor D’Alpos menunjuk pada pembentukan Bacan saat dimulai jauh sebelum aktivasi MOSE pertama pada Oktober 2020. Artinya, hambatan banjir yang mengelilingi kota tersebut kemungkinan hanya merupakan bagian dari gambaran yang lebih besar dan kompleks. Profesor D’Alpos juga tidak yakin bahwa Bacan akan menjadi pantai sepanjang tahun bagi generasi masa depan Venesia.

    “Saya tidak akan menggambarkannya sebagai permanen. Meskipun pulau kecil tersebut saat ini masih beroperasi dan ketinggiannya kini berada di atas permukaan laut, keberadaannya dalam jangka panjang masih belum pasti,” sebutnya.

    Secara kritis, Profesor D’Alpos juga berpendapat bahwa perkembangan ekosistem di Bacan belum tentu merupakan tanda bahwa alam sedang pulih. Meskipun penghalang banjir MOSE kemungkinan besar tidak akan bertahan di Venesia, hal ini juga mempunyai dampak yang besar terhadap lingkungan sekitar.

    Yang terpenting, dengan mencegah gelombang pasang menyapu daratan, penghalang ini menghentikan aliran sedimen ke rawa-rawa garam di sekitar kota.

    “Karena aktivasi MOSE sangat penting untuk melindungi Venesia dari air pasang, maka secara drastis mengurangi puncak pasang surut selama puncak badai dan secara signifikan membatasi tingkat dan durasi banjir laut asin,” kata Profesor D’Alpos.

    Venesia mengalami banjir terburuk pada 2019 yang membuat 80% kota terendam air karena permukaan air laut naik 1,8 m lebih tinggi dari biasanya. Foto: via Daily Mail

    “Hal ini, pada gilirannya, memperlambat pengendapan sedimen di rawa-rawa, sehingga mengancam kelangsungan hidup jangka panjang mereka,” tegasnya.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa rawa-rawa asin di Venesia menyumbang 70% pertumbuhannya akibat gelombang badai musim dingin ini. Namun, pembentukan pulau tersebut bisa menjadi tanda bahwa pertahanan banjir mencegah gelombang badai yang membawa lumpur ke rawa-rawa garam di dekatnya. Hal ini dapat menyebabkan runtuhnya ekosistem penting yang menyimpan CO2 30 kali lebih banyak dibandingkan hutan dengan ukuran yang sama

    Rawa-rawa asin di Venesia perlahan menghilang selama berabad-abad, sebagian disebabkan oleh kesalahan pengelolaan jalur air sejak tahun 1500-an ketika air dialihkan dari laguna.

    Karena rawa asin menyerap CO2 30 kali lebih banyak dibandingkan hutan, hilangnya hutan akan menjadi masalah besar bagi Bumi. Dan, karena rawa asin mampu menahan dampak gelombang badai dan mengurangi banjir, segala hal yang membatasi luasnya juga akan menjadi masalah besar bagi Venesia sendiri.

    Jadi, meskipun kehidupan baru di Bacan mungkin merupakan kabar baik bagi para pengunjung pantai, hal ini bisa menjadi pertanda akan adanya perubahan yang mengkhawatirkan.

    (rns/hps)

  • Kalau Ada yang Bisa Atasi Banjir, Saya Kasih Hadiah

    Kalau Ada yang Bisa Atasi Banjir, Saya Kasih Hadiah

    Makassar, CNN Indonesia

    Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menjanjikan hadiah bagi masyarakat yang bisa mengatasi banjir yang merendam sejumlah wilayah di empat kecamatan.

    Kawasan terdampak banjir yakni di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea dan Panakkukang.

    “Kalau ada orang yang bisa membebaskan banjir, lapor ke saya, saya kasih hadiah kalau ada yang bisa membebaskan banjir seperti ini,” kata Danny sapaan akrabnya di lokasi banjir, Minggu (22/12).

    Danny menyebut Kecamatan Manggala, khususnya di blok 8 dan 10 Perumnas Antang merupakan langganan banjir tiap tahunnya. Sebab, lokasi rumah warga berada di titik yang paling rendah dan merupakan jalur air.

    “Selalu banjir tiap tahun, karena daerah sini cekungan, sehingga kalau hujan seperti ini pasti banjir,” jelasnya.

    Menurut Danny banjir yang terjadi saat ini, karena curah hujan yang cukup tinggi. Bahkan, bukan hanya Makassar yang mengalami banjir, tapi beberapa kota di dunia juga mengalami banjir akibat faktor cuaca ekstrim.

    “Karena setahu saya dunia sekarang seluruhnya banjir, Singapura bulan lalu banjir, tenggelam. Malaysia juga, Amerika, Jepang banjir. Jadi kalau ada orang yang bilang bisa menangani atau memberhentikan banjir bantu kami. Kami butuh orang seperti itu karena kami butuh pikiran, ilmu,” ungkapnya.

    Meski demikian, kata Danny, Pemerintah Kota Makassar tetap fokus dalam penanganan banjir yang terjadi di empat kecamatan yang terdampak. Kemudian memastikan kondisi warga terdampak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    “Harus kita tangani juga adalah pengungsi, terutama anak-anak dan lansia. Saya hari ini datang memastikan semua pengungsi tertangani dengan baik,” ujarnya.

    Sebelumnya, jumlah warga terdampak banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, terus bertambah. Sampai malam ini jumlah warga mengungsi di 28 titik pengungsian tercatat sebanyak 1.969 jiwa.

    “Iya jumlah warga terdampak banjir dan telah mengungsi mencapai 515 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.969 jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin kepada CNNIndonesia.com, Minggu (22/12).

    Ribuan warga yang terdampak banjir tersebut, kata Achmad berasal dari delapan kelurahan yang berada di empat kecamatan yang saat ini masih tergenang banjir yakni, Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Panakkukang dan Kecamatan Tamalanrea.

    “Lokasi banjir masih di empat kecamatan tersebut dan telah didirikan tenda pengungsian sebanyak 28 titik di lokasi bencana,” ujarnya.

    (mir/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu jelang Natal dan tahun baru

    Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu jelang Natal dan tahun baru

    Wisatawan tiba di Kabupaten Kepulauan Seribu saat libur jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (ANTARA/HO-Pemkab Kepulauan Seribu)

    Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu jelang Natal dan tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 22 Desember 2024 – 19:37 WIB

    Elshinta.com – Ribuan wisatawan mengunjungi sejumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, untuk liburan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    “Sebanyak 1.123 wisatawan menyambangi wilayah Kepulauan Seribu untuk menikmati masa libur pada Sabtu (21/12),” kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan di Jakarta, Minggu.

    Ia menyebutkan ribuan wisatawan tersebut berangkat dari beberapa dermaga, seperti Dermaga Marina Ancol sebanyak 380 orang, Dermaga Muara Angke sebanyak 530.

    Kemudian Dermaga Tanjung Pasi sebanyak 136 orang dan Dermaga Cituis sebanyak 77 orang.

    Ia mengatakan bahwa banjir rob di beberapa pulau berpenduduk di wilayah Kepulauan Seribu telah surut. Hal ini menjadi salah satu faktor bagi para wisatawan mulai menyambangi wilayah Kepulauan Seribu.

    Wisatawan diprediksi masih akan terus menyambangi wilayah Kepulauan Seribu, bersamaan dengan masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Untuk menyambut wisatawan yang akan berkunjung ke wilayah Kepulauan Seribu, Suku Parekraf Kepulauan Seribu juga menghadirkan Abang None di Dermaga Marina Ancol.

    “Jumlah wisatawan ini masih akan terus bertambah jelang masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (23/12) dini hari.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut terjadi sekitar pukul 00.05 WIB.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis akun media sosial X, BMKG.

    Lokasi gempa berada 283 km tenggara Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 10 km.

    BMKG memperingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi gempa susulan.

    Belum ada laporan terkait kerusakan akibat gempa tersebut.

    Sebelumnya wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak banjir dan tanah longsor beberapa hari lalu. Sejumlah warga mengungsi di sejumlah kecamatan akibat bencana tersebut.

    (tim/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kediri, Rumah Warga Tenggelam

    Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kediri, Rumah Warga Tenggelam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan.

    Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Kediri, Bayu Adi Santoso menjelaskan air mulai tinggi sekitar jam 15.30 WIB. Dua kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Banyakan dan Grogol.

    “Banjir ini terjadi karena terjadi hujan deras di puncak Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut). Hujan di puncak mulai sekitar jam 14.00 WIB dan akhirnya ke bawah sekitar 15.30 WIB,” katanya saat dihubungi Minggu (22/12) malam, dikutip dari Antara.

    Bayu menyebut debit air terus tinggi hingga merendam sejumlah desa di dua kecamatan, antara lain di Desa Tiron, Banyakan, Maron dan Jatirejo di Kecamatan Banyakan.

    Sedangkan di Kecamatan Grogol, banjir melanda di Desa Cerme, Bakalan, Sonorejo, Sumberjo, Gambyok hingga Datengan.

    Ketinggian air, kata Bayu, juga bervariasi dengan rata-rata sekitar 50 cm. Beberapa rumah warga bahkan terendam air luapan sehingga pemilik rumah harus mengungsi.

    “Yang di Tiron itu, karena rumahnya dekat dengan bantaran sungai. Sedangkan di Cerme itu luapan air masuk ke rumah warga,” katanya.

    Bayu mengatakan banjir terjadi karena tingginya curah hujan. Selain itu, sejumlah pintu air tersumbat sisa sampah seperti bambu kering yang tersangkut.

    Selain itu, sungai yang berada di sekitar desa tersebut tidak mampu menampung banyaknya debit air, sehingga air meluber dan merendam rumah warga.

    “Beberapa pintu dam banyak tersumbat sampah misal bambu kering. Untuk pembersihan manual, dan besok skala besar koordinasi dengan dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri) untuk alat beratnya,” ujarnya.

    Pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan rumah warga yang terdampak serta berapa keluarga. Untuk saat ini, BPBD juga masih melakukan pendataan sehingga data pasti berapa yang terdampak belum diketahui.

    “Pendataan kami lanjutkan besok, karena sudah terlalu malam. Kendala teman-teman juga untuk pembersihan menunggu surutnya air, jadi pendataan kami lanjutkan besok. Sore tadi air sudah mulai surut, ” katanya.

    Banjir yang terjadi di Kabupaten Kediri itu juga viral di media sosial termasuk banjir yang melanda rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan. Beberapa rumah yang berada di dekat bantaran sungai hanya terlihat bagian genteng saja.

    Begitu juga di sepanjang jalan dekat yang dengan Pasar Banyakan, Kabupaten Kediri, beberapa kendaraan warga mogok karena kemasukan air.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • 2 Kecamatan di Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, 50 Hektar Sawah dan Tanggul Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Desember 2024

    2 Kecamatan di Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, 50 Hektar Sawah dan Tanggul Terdampak Regional 22 Desember 2024

    2 Kecamatan di Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, 50 Hektar Sawah dan Tanggul Terdampak
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com

    Banjir bandang
    melanda dua kecamatan di Kabupaten
    Sumbawa
    , Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (22/12/2024).
    Dua kecamatan itu yakni Kecamatan Sumbawa dan Moyo Hilir, sementara di Kecamatan Unter Iwes, pohon tumbang menyebabkan kemacetan.
    Kepala BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, mengungkapkan bahwa
    banjir bandang
    dan pohon tumbang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi antara pukul 15.00 hingga 17.00 Wita.
    “Kami sudah terjun ke lokasi bencana dan melakukan asesmen. Tidak ada korban jiwa,” kata Nurhidayat, Minggu.


    BPBD Sumbawa Warga terdampak banjir bandang di jalan raya menuju Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa karena tanggul jebol Minggu sore
    Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, Rusdianto, merinci bahwa banjir bandang menggenangi lahan pertanian seluas 50 hektar di Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, akibat meluapnya Sungai Sabeta.
    “Banjir surut sekitar satu jam setelah kejadian,” jelasnya.
    Kemacetan terjadi di jalan lintas Desa Moyo akibat luapan Sungai Sabeta.
    “Warga tidak bisa melewati jalan raya menuju Desa Moyo karena banjir bandang yang menyebabkan tanggul jebol. Kemacetan berlangsung sekitar 30 menit,” tambahnya.
    Rusdianto menyebutkan bahwa banjir belum meluap ke rumah warga, melainkan hanya menggenangi jalan raya dan area persawahan.
    “Masyarakat langsung melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran yang tersumbat,” ujarnya.
    Di Kecamatan Moyo Hilir, banjir juga menutup akses Jalan Lintas Sumbawa-Bima, menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di Kampung Banjir, tepat setelah Lapas Kelas II Sumbawa.
    Sementara itu, di Kecamatan Sumbawa, khususnya di Kelurahan Samapuin, banjir bandang juga menggenangi jalan dan menutup akses jalan lintas Sumbawa-Bima setelah Ponpes Abu Bakar.
    “Akibat banjir, terjadi kemacetan di jalan raya karena meluapnya air di saluran yang berada di jalan tersebut,” ungkap Rusdianto.
    Banjir juga menerjang lokasi jalan Sunan Kalijaga, yang menghubungkan RSUP Manambai Abdul Kadir dengan perumahan PPN.
    Di Kecamatan Unter Iwes, hujan deras disertai angin menyebabkan pohon tumbang yang menutupi ruas jalan Lintas Sumbawa-Bima di kilometer 3.
    “Kemacetan panjang terjadi di jalan raya setelah pom bensin akibat pohon tumbang,” jelasnya.
    BPBD Sumbawa telah melakukan koordinasi dengan desa dan kecamatan yang terdampak bencana.
    “Kami terus memantau perkembangan kejadian bencana di lapangan dan melakukan pelaporan serta penyebaran informasi,” katanya lagi.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat curah hujan masih tinggi.
    “Kami bersama TNI, Polri, dan masyarakat telah menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat guna membantu warga jika terdampak bencana pada puncak musim hujan ini,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Danny Pomanto Sebut Banjir di Makassar Kali Ini Cukup Parah

    Danny Pomanto Sebut Banjir di Makassar Kali Ini Cukup Parah

    Makassar, CNN Indonesia

    Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan banjir yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan kali ini cukup parah. Banjir merendam delapan kelurahan di empat kecamatan.

    “Ini termasuk banjir yang cukup parah, cukup tinggi, ini yang kedua kali dalam awal musim penghujan ini dan kita harus bersiap kalau ini bisa berlangsung berkali-kali,” kata pria yang akrab disapa Danny di lokasi banjir, Minggu (22/12).

    Danny yang meninjau langsung kondisi warga yang terdampak banjir di lokasi pengungsian, memastikan segala kebutuhan warga akan tertangani dengan baik.

    “Tadi saya lihat kondisi masyarakat, rata-rata dalam keadaan sehat, sistem kesehatan kita tercover dengan baik. Rata-rata gatal-gatal, ada sedikit demam,” ujarnya.

    Meski demikian, kata Danny, sejumlah warga masih ada yang bertahan di rumah masing-masing dan menolak untuk dievakuasi ke lokasi pengungsian.

    “Yang ini mesti hati-hati karena banyak orang tidak mau mengungsi sedangkan protap kita membantu itu di titik pengungsian, walaupun seperti itu tadi saya sudah suruh kirim dokter ke beberapa rumah, karena kalau dia tidak mau mengungsi resikonya kita tidak pernah tahu,” katanya.

    Jumlah warga terdampak banjir di Makassar terus bertambah. Sampai malam ini jumlah warga mengungsi di 28 titik pengungsian tercatat sebanyak 1.969 jiwa.

    “Iya jumlah warga terdampak banjir dan telah mengungsi mencapai 515 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.969 jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin kepada CNNIndonesia.com.

    Ribuan warga yang terdampak banjir tersebut, kata Achmad berasal dari delapan kelurahan yang berada di empat kecamatan yang saat ini masih tergenang banjir yakni, Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Panakkukang, dan Kecamatan Tamalanrea.

    “Lokasi banjir masih di empat kecamatan tersebut dan telah didirikan tenda pengungsian sebanyak 28 titik di lokasi bencana,” ujarnya.

    (mir/fra)

    [Gambas:Video CNN]