Topik: Banjir

  • Rumah Warga Macanmati di Klepu Semarang Diterjang Banjir Bandang, Saat Ini Fokus Bersihkan Lumpur

    Rumah Warga Macanmati di Klepu Semarang Diterjang Banjir Bandang, Saat Ini Fokus Bersihkan Lumpur

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Banjir bandang melanda permukiman warga Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang pada Rabu (25/12/2024) sore.

    Air diduga berasal dari luapan saluran air di sekitar permukiman saat hujan lebat yang terjadi sejak siang hari.

    Tampak aliran air menggenangi jalan, gang, serta masuk ke rumah warga.

    Warga yang rumahnya terdampak, terpantau saat ini masih membersihkan bagian-bagian rumah dan lingkungan yang terkena lumpur. 

    Warga setempat, Juratmi mengatakan bahwa air mengalir begitu cepat menggenangi rumah dia.

    “Air dari atas langsung turun ke bawah, ada tanggul yang jebol.”

    “Yang terdampak banyak, kamar saya kebanjiran, ada kolam ikan, musala, dan rumah-rumah lain kena derasnya aliran air,” kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/12/2024).

    Sementara itu, Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan dan pembersihan jalan dan rumah-rumah yang tergenang air.

    BPBD Kabupaten Semarang juga melibatkan pihak Damkar, perusahaan sekitar, serta warga setempat untuk menangani pagar yang jebol tersebut.

    “Luapan air sempat menghantam sebuah pagar hingga jebol dan ambruk.”

    “Kemudian airnya meluncur ke bawah mengenai rumah-rumah warga,” kata Alexander Gunawan.

    Dia menambahkan, pihaknya belum menginventarisir jumlah rumah yang terdampak lantaran para petugas masih berfokus pada pembersihan lumpur.

    Meskipun demikian, lanjut Alex –sapaan akrabnya–, banjir bandang tersebut tidak berdampak pada kerusakan yang parah.

    “Tidak ada yang fatal, hanya beberapa perabotan tergenang air dan jalan-jalan terkena lumpur,” pungkas dia. (*)

  • “Ada Tanggul Jebol”  Kesaksian Juratmi saat Banjir Bandang di Klepu Kabupaten Semarang

    “Ada Tanggul Jebol” Kesaksian Juratmi saat Banjir Bandang di Klepu Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Banjir bandang melanda permukiman di Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (25/12/2024) sore.

    Air diduga berasal dari luapan saluran air di sekitar permukiman saat hujan lebat yang terjadi sejak siang.

    Tampak aliran air menggenangi jalan, sejumlah gang, serta masuk ke rumah-rumah warga.

    Para warga yang rumahnya terdampak masih membersihkan bagian-bagian rumah dan lingkungan yang terkena lumpur. 

    Seorang warga setempat, Juratmi mengatakan bahwa air mengalir dengan cepat menggenangi rumah dia.

    “Air dari atas langsung turun ke bawah, ada tanggul yang jebol.”

    “Yang terdampak banyak, kamar saya kebanjiran, ada (kolam) ikan, musala, dan rumah-rumah lain kena derasnya aliran air,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan dan pembersihan jalan dan rumah-rumah yang tergenang air.

    BPBD Kabupaten Semarang juga melibatkan pihak Damkar, perusahaan sekitar dan juga warga setempat untuk menangani pagar yang jebol tersebut.

    “Luapan air sempat menghantam sebuah pagar hingga jebol dan ambruk, kemudian airnya meluncur ke bawah mengenai rumah-rumah warga,” kata Alexander di lokasi kejadian.

    Dia menambahkan, pihaknya belum menginventarisir jumlah rumah yang terdampak lantaran para petugas masih berfokus pada pembersihan lumpur.

    Meskipun demikian, lanjut Alex, banjir bandang tersebut tidak berdampak pada kerusakan yang parah.

    “Tidak ada yang fatal, hanya beberapa perabotan tergenang air dan jalan-jalan terkena lumpur,” pungkas dia. (*)

  • “Ada Tanggul Jebol”  Kesaksian Juratmi saat Banjir Bandang di Klepu Kabupaten Semarang

    BREAKING NEWS Banjir Bandang Melanda Klepu Kabupaten Semarang Seusai Hujan Lebat

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Banjir bandang melanda permukiman di Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (25/12/2024) sore.

    Air diduga berasal dari luapan saluran air di sekitar permukiman saat hujan lebat yang terjadi sejak siang.

    Tampak aliran air menggenangi jalan, sejumlah gang, serta masuk ke rumah-rumah warga.

    Para warga yang rumahnya terdampak masih membersihkan bagian-bagian rumah dan lingkungan yang terkena lumpur. 

    Seorang warga setempat, Juratmi mengatakan bahwa air mengalir dengan cepat menggenangi rumah dia.

    BERSIHKAN LUMPUR – Pemadam kebakaran dan petugas BPBD Kabupaten Semarang membersihkan lumpur dampak dari banjir bandang yang melanda permukiman di Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (25/12/2024) sore.

    “Air dari atas langsung turun ke bawah, ada tanggul yang jebol.

    Yang terdampak banyak, kamar saya kebanjiran, ada (kolam) ikan, musala, dan rumah-rumah lain kena derasnya aliran air,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan dan pembersihan jalan dan rumah-rumah yang tergenang air.

    BPBD Kabupaten Semarang juga melibatkan pihak Damkar, perusahaan sekitar dan juga warga setempat untuk menangani pagar yang jebol tersebut.

    “Luapan air sempat menghantam sebuah pagar hingga jebol dan ambruk, kemudian airnya meluncur ke bawah mengenai rumah-rumah warga,” kata Alexander di lokasi kejadian.

    Dia menambahkan, pihaknya belum menginventarisir jumlah rumah yang terdampak lantaran para petugas masih berfokus pada pembersihan lumpur.

    Meskipun demikian, lanjut Alex, banjir bandang tersebut tidak berdampak pada kerusakan yang parah.

    “Tidak ada yang fatal, hanya beberapa perabotan tergenang air dan jalan-jalan terkena lumpur,” pungkas dia. (*)

     

  • Sejumlah Kawasan di Waru Sidoarjo Terendam Banjir, Banyak Kendaraan yang Melintas Mogok

    Sejumlah Kawasan di Waru Sidoarjo Terendam Banjir, Banyak Kendaraan yang Melintas Mogok

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

    TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO -Banjir merendam sejumlah permukiman penduduk di kawasan Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Jalan-jalan desa, perumahan, area pertanian, dan rumah-rumah warga juga kebanjiran, Rabu (25/12/2024). 

    Air mulai menggenangi kawasan Tropodo, Selasa (24/12/2024 sore kemarin, setelah hujan deras mengguyur dalam waktu lama.

    Genangan di jalan sampai ketinggian sekitar 20 centimeter. 

    Demikian halnya di kawasan perumahan Deltasari.

    Banyak kendaraan mogok saat melintasi genangan.

    Banjir di perumahan elite tersebut juga terjadi sejak Selasa petang. 

    Di Sawotratap, air sampai masuk ke rumah-rumah warga.

    Kemudian di Jalan Raya Waru, banyak sepeda motor mogok ketika melintas di sebelah jembatan layang arah ke Surabaya. 

    Di kawasan Jalan Juanda juga demikian.

    Kemudian banjir juga merendam perkampungan di kawasan Tambakrejo setelah hujan deras datang. Termasuk di kawasan Pepelegi, juga kebanjiran hingga sekitar 30 centimeter. 

    Banjir juga meredam perkampungan di sekitar Jalan S Parman dan Brigjen Katamso.

    Kemudian di sekitaran Perumahan Pondok Tjandra, dan beberapa kawasan lain di Kecamatan Waru, Sidoarjo. 

    “Banjir juga terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Gedangan, dan beberapa daerah di Kecamatan Sedati. Sama seperti yang terjadi Waru, air datang setelah hujan deras mengguyur pada Selasa sore. Semakin malam kondisinya semakin tinggi,” kata Amir, warga yang sempat terjebak banjir saat berkendara dari Sedati hingga ke Gedangan. 

    Di sebagian lokasi, air mulai surut pada Rabu pagi. Tapi sebagian lain masih bertahan. Khususnya banjir yang menggenangi sejumlah kawasan di Kecamatan Waru. 

    Plt Bupati Sidoarjo, Subandi turun langsung memeriksa sejumlah lokasi. Termasuk meninjau sungai yang dipenuhi eceng gondok di kawasan Waru, Sidoarjo.

    Yakni Sungai Centel yang berada di Tambaksawah. 

    Selain itu, Subandi juga melihat kondisi jembatan di daerah Gedongan.

    “Pendangkalan dan tumpukan sampah harus dibersihkan. Ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir,” kata Subandi.  

    Menurut dia, selain karena curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi akibat luapan Kali Buntung di kawasan Waru.

    Sungai itu tak mampu menampung air karena volume tinggi, ditambah lagi adanya fenomena rob atau laut pasang. 

    Normalisasi sungai harus dilakukan maksimal.

    Pengerukan dilakukan untuk mengatasi pendangkalan, serta pembersihan terhadap bangunan-bangunan liar yang berada di sepanjang sungai. 

    Untuk penanganan cepat terhadap banjir yang terjadi, Pemkab Sidoarjo mengerahkan pompa-pompa portabel ke lokasi genangan, untuk menyedot air agar segera surut. 

    Sementara jangka panjangnya, normalisasi maksimal. Termasuk pembersihan bangunan liar agar alat berat bisa masuk ke sungai untuk melakukan pengerukan.

  • Ribuan Wisatawan Kunjungi Guci Tegal Libur Natal 2024, Diprediksi Puncaknya Malam Tahun Baru

    Ribuan Wisatawan Kunjungi Guci Tegal Libur Natal 2024, Diprediksi Puncaknya Malam Tahun Baru

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Libur Natal tahun 2024 ribuan wisatawan mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Rabu (25/12/2024). 

    Sesuai pantauan Tribunjateng.com, kondisi arus lalu lintas dari arah simpang tiga Yomani Lebaksiu sampai pintu utama DTW Guci ramai lancar. 

    Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi, sepeda motor, bus pariwisata, dan beberapa mobil travel atau elf. 

    Di depan pintu utama atau pos retribusi DTW Guci, terdapat antrean kendaraan yang mengular tapi tidak terlalu lama sehingga terpantau lancar. 

    Antara mobil dan sepeda motor untuk arah masuk ke dalam kawasan DTW Guci dipisah atau dibedakan sehingga lebih teratur. 

    Baik arus lalu lintas dari arah bawah menuju Guci, atau sebaliknya dari arah Guci menuju turun ke wilayah Lebaksiu, Slawi dan sekitarnya terpantau ramai lancar. 

    Ditemui di lokasi, Koordinator Lapangan DTW Guci Sueb menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Guci pada momen libur Natal tahun 2024 tergolong landai. 

    Hal itu dipengaruhi karena beberapa hari terakhir terjadi cuaca ekstrem yaitu hujan deras sehingga mengakibatkan banjir ataupun tanah longsor di beberapa titik. 

    “Kunjungan ke Guci mulai meningkat sejak Sabtu (21/12/2024) jumlahnya kisaran 2.500-3.000 orang per hari. Kalau pada momen libur Natal tahun ini jumlahnya kurang lebih 3 ribuan pengunjung. Prediksi puncak kunjungan pada Minggu (29/12/2024) dan malam tahun baru,” jelas Sueb, pada Tribunjateng.com. 

    Puncak kunjungan ke DTW Guci diprediksi Sueb terjadi pada Minggu (29/12/2024) dan malam tahun baru, dengan jumlah kunjungan diprediksi mencapai 5 ribuan orang. 

    Jumlah tersebut masih cukup aman untuk berwisata ke Guci karena memiliki kapasitas sampai 8 ribuan pengunjung per hari. 

    Pada libur Natal tahun 2024 ini, dikatakan Sueb kendaraan yang masuk ke kawasan DTW Guci didominasi wilayah Tegal dan sekitarnya. 

    Tapi banyak juga plat dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Purwokerto dan lain-lain. 

    “Harga tiket masuk Guci sekarang ini hari biasa (weekday) dewasa Rp 15 ribu dan hari libur (weekend) Rp 20 ribu per orang. Sedangkan hari biasa anak-anak Rp 13 ribu dan hari libur Rp 18 ribu per anak. Tarif tersebut sudah sekalian dengan asuransi bagi pengunjung,” ujar Sueb. 

    Sementara itu, Pengunjung asal Indramayu Syahfudin, bercerita bahwa dirinya baru pertama kali berwisata ke Guci. 

    Remaja 15 tahun ini berwisata ke Guci bersama ayah, ibu dan saudaranya. 

    Memilih Guci untuk mengisi libur Natal 2024 karena penasaran dan ingin mencoba wahana seperti prosotan pelangi yang ada di Golden Park. 

    Syahfudin mengaku sebelum berwisata ke Guci, dia dan keluarga sudah ke beberapa lokasi seperti berlibur ke Yogyakarta, Semarang dan sebelum pulang ke Indramayu sengaja mampir ke Guci. 

    “Baru pertama kali ke Guci. Ya seru, udaranya juga sejuk dan wahana permainannya banyak. Saya bersama keluarga liburan, dan ini langsung mampir ke Golden Park. Tadi sudah menaiki beberapa wahana, seperti prosotan pelangi, menyeberang dengan dudukan berbentuk kupu-kupu, dan ATV,” ungkap Syahfudin. (dta) 

  • Lamongan Punya Kolam Retensi Senilai Rp 3,5 M, Penolong Genangan Air dalam Kota saat Turun Hujan

    Lamongan Punya Kolam Retensi Senilai Rp 3,5 M, Penolong Genangan Air dalam Kota saat Turun Hujan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Sejumlah ruas jalan dalam Kota Lamongan kini tak lagi terlalu lama  tergenang air akibat curah hujan seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Seperti hujan lebat  merata yang berlangsung di Jatim pada Selasa (24/12/2024) kemarin, saat banyak wilayah yang tergenang dengan waktu yang cukup lama, tidak dengan Lamongan.

    Genangan air yang ada di kota cepat surut karena sudah ada kolam retensi untuk solusi genangan dalam kota Lamongan.

    Kolam retensi senilai Rp 3,5 miliar di Keluruhan Sidokumpul Kecamatan Lamongan sudah dioperasikan.

    Keberadaan kolam retensi  untuk solusi genangan dalam kota Lamongan kini bisa dirasakan, dalam  menjawab genangan dalam kota saat turun hujan.

    Kolam retensi yang mulai diaktifkan mempercepat penanganan genangan air di sejumlah ruah jalan dalam kota. Sebelum ada kolam retensi,  banjir kota bertahan cukup lama.

    ” Alhamdulillah  saat turun hujan, kolam retensi bisa mengatasi genangan dalam kota. Genangan air tidak lagi bertahan lama,” kata Kepada Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo kepada Tribun Jatim Network, Rabu (25/12/2024).

    Kolam retensi di utara jalan nasional ini mampu menampung volume air sekitar 20.000 m3 dari luas wilayah kota Lamongan 120 hektare.

    Kolam retensi memanfaatkan tanah aset pemkab, seluas 1, 6 hektare dengan penggalian sedalam sekitar 1, 5 meter. Dan alokasi anggaran untuk pembangunan kolam retensi mencapai Rp 3, 5 miliar.

    Alhamdulillah dengan dioperasikannya kolam retensi warga Kota Lamongan tidak lama merasakan genangan tinggi yang terjadi setiap hujan dengan intensitas tinggi.

    Seperti hujan yang mengguyur  Lamongan dalam beberapa hari ini, sudah tak terlihat ada genangan air yang bertahan.

    Kolam retensi di utara UPT Pengolahan Tinja di Dapur Utara difungsikan untuk menampung air, khususnya di wilayah yang masuk di kanal pembuang Sidokumpul mulai dari jalan Sumargo di kelurahan Tlogoanyar ke Utara jalan nasional di Kelurahan Sidokumpul.

    Teknisnya pengoperasiannya,  banjir dari kota yang ditampung dalam kolam retensi tersebut akan dibuang ke Kali Otik.

    Pembuangan ke kali dilakukan dengan dua cara, yakni dengan di pompa dan dikeluarkan lewat dua pintu di bibir jalan Barat dan disisi Timur jalan.

    Kalau air di anak Kali Otik penuh, maka pembuangannya dengan cara dipompa. Jika air Kali Otik kosong, tinggal membuka pintu air untuk dialirkan ke kali, minus pompa.

    Kolam retensi Sidokumpul merupakan salah satu upaya penanganan yang dilakukan oleh Pemkab guna menanggulangi banjir perkotaan Lamongan.

    Ditambahkan, ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan membuang debit banjir dari kanal Sidokumpul menuju kali dapur dengan dibantu pompa kapasitas 600 liter per detik.

    Menurut Sugeng, pembangunan kolam retensi sebagai Langkah penanganan jangka panjang dalam rangka menciptakan sistem drainase terpadu dalam kota untuk antisipasi pengembangan kawasan perkotaan di wilayah Utara jalan nasional sesuai dengan rencana pembangunan ring road.

    Seperti diketahui,setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, beberapa titik dalam kota selalu tergenang di antaranya, jalan Kusuma Bangsa, Sunan Giri, Basuki Rahmat, Tumenggungan, Banjarmendalan, bahkan sampai jalan sekitar Alun-alun.

    Dengan kolam retensi  akan mengurangi volume air dalam kota. ” Pemkab juga menormalisasi atau membangun drainase di Jalan Suwoko dan Jalan Merpati,” pungkasnya.

  • Wapres berterima kasih TNI, Polri, ASN bantu wujudkan Natal yang aman

    Wapres berterima kasih TNI, Polri, ASN bantu wujudkan Natal yang aman

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI, anggota Polri, jajaran aparatur sipil negara (ASN), yang bertugas membantu mewujudkan perayaan Natal yang aman dan nyaman.

    Ucapan terima kasih itu juga ditujukan kepada seluruh komponen bangsa yang ikut berperan aktif membantu menciptakan suasana libur Natal dan Tahun Baru yang aman, nyaman, dan damai.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI, Polri, ASN, dan seluruh komponen bangsa yang berperan aktif menciptakan suasana Natal dan Tahun Baru yang aman, nyaman, dan damai sesuai dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Wapres sebagaimana dikutip dari rekaman video ucapan Natal-nya yang disiarkan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Rabu.

    Beberapa hari menjelang perayaan Natal, yang diperingati pada 25 Desember, TNI dan Polri telah siaga berjaga di sejumlah pusat-pusat keramaian, jalur-jalur penyeberangan, dan daerah-daerah rawan untuk memastikan suasana Natal tetap kondusif.

    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan saat turun langsung meninjau pusat-pusat keramaian di Jakarta, Rabu, menyebut situasi selama Hari Natal aman dan kondusif.

    “Alhamdulilah, hingga saat ini situasi nasional terpantau aman dan terkendali. Posko-posko pengamanan dan pelayanan yang tersebar di berbagai lokasi strategis telah bekerja optimal,” kata Menko Polkam pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Rabu.

    Dalam kesempatan itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama masa liburan, yang ditetapkan pemerintah pada 25–26 Desember.

    “Laporkan segera kepada aparat jika ada hal-hal mencurigakan agar tindakan cepat dapat dilakukan,” kata Menko Polkam RI.

    Budi juga mengingatkan masyarakat, terutama mereka yang berpergian, untuk selalu memantau kondisi cuaca dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Dia menekankan masyarakat perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama libur Natal dan Tahun Baru, mengingat dalam beberapa hari terakhir intensitas hujan di beberapa wilayah cukup tinggi sehingga ikut meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Banjir di Malang, Ratusan Rumah Dilaporkan Terendam Air dan Puluhan Warga Dievakuasi

    Banjir di Malang, Ratusan Rumah Dilaporkan Terendam Air dan Puluhan Warga Dievakuasi

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat ada delapan titik banjir di Kota Malang, Rabu (25/12/2024).

    Delapan titik banjir itu terpantau di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kedungkandang dan Blimbing.

    Di Kecamatan Kedungkandang, banjir terjadi di kawasan Kelurahan Madyopuro, Lesanpuro, hingga Kedungkandang.

    Sementara di Blimbing, laporan banjir terpantau di kawasan Jodipan atau wilayah Kampung Warna-warni Jodipan.

    Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan, data sementara yang tercatat ada 254 rumah yang terendam banjir.

    BPBD Kota Malang juga mendata 45 orang dievakuasi dari lokasi banjir.

    Prayitno menjelaskan, banjir terjadi saat hujan dengan intensitas lebat terjadi kemarin sore. 

    “Ini memicu meningkatnya debit air Sungai Brantas dan Amprong di Kota Malang. Kondisi diperparah dengan hujan lebat di wilayah hulu sungai, sehingga debit air sungai meluap ke jalan dan permukiman warga,” ujar Prayitno, Rabu (25/12/2024).

    Banjir terparah berada di Kelurahan Madyopuro Gang Mirej.

    Ketinggian air di tempat itu hingga 135 centimeter.

    BPBD Kota Malang mendirikan dapur umum bersama Tagana untuk membantu kebutuhan warga.

    Makanan juga didistribusikan ke warga yang terdampak banjir.

    “Seperti makanan siap saji, lauk pauk, biskuit, selimut, kasur lipat, alas dan pakaian,” jelasnya.

    BPBD Kota Malang menjelaskan, debit air sudah menyurut hingga Rabu siang.

    Masyarakat juga mulai kembali ke rumah untuk bersih-bersih.

    Meski begitu, Prayitno tetap mengimbau masyarakat wapada dan memantau kondisi ketika hujan lebat kembali terjadi.

    “Kami juga terus lakukan pemantauan berkala. Kami imbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana dan potensi kerawanan banjir lanjutan,” sarannya.

    Diberitakan sebelumnya, Ketua RT 9 Kelurahan Lesanpuro Malang, Suratin mengatakan, warganya panik mengetahui air mulai tinggi dan masuk ke dalam rumah.

    Jerit tangis ia dengar dari warga.

    Banjir kali ini cukup parah, sehingga meninggalkan banyak kotoran di rumah dan jalanan.

    “Saat peristiwa terjadi, awalnya aman semua. Kemudian jerit tangis itu terjadi. Air masuk ke rumah. Semakin malam semakin banjir,” katanya.

    Melihat kondisi yang semakin parah, warga dievakuasi ke Balai RW. Mereka menunggu di sana sampai tengah malam.

    Sekitar pukul 24.00 WIB, hujan mulai reda.

    Wargapun kembali ke rumahnya masing-masing.

    Saat kembali ke rumah, mereka tidak bisa langsung istirahat.

    Alih-alih merebahkan badannya, warga malah harus membersihkan rumah yang kotor karena lumpur. Barang-barang yang bisa diselematkan disisihkan.

    “Jadi pulang langsung bersih-bersih. Sampai pukul 3 pagi itu,” kata Suratin.

  • Keliling Sejumlah Gereja, Bupati Mas Ipin Pastikan Perayaan Natal 2024 di Trenggalek Aman

    Keliling Sejumlah Gereja, Bupati Mas Ipin Pastikan Perayaan Natal 2024 di Trenggalek Aman

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meninjau perayaan Hari Raya Natal 2024 di sejumlah gereja di Kabupaten Trenggalek, Rabu (25/12/2024).

    Ia bersama Forpimda Kabupaten Trenggalek berkeliling menggunakan sepeda untuk memastikan perayaan Natal dan ibadah umat Kristiani berlangsung aman dan lancar.

    Ada sejumlah gereja yang dikunjungi Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, yang pertama adalah Gereja Santa Maria, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, lalu ke Gereja Kristen Jawi Wetan di Jalan Moenginsidi, Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek.

    Di dua gereja tersebut, Mas Ipin bercengkrama hangat dengan para jemaat.

    Ia memastikan perayaan Natal berlangsung aman dan kondusif.

    Pria yang identik dengan peci miringnya tersebut juga berkesempatan memotong tumpeng bersama pastor gereja setempat dan mengucapkan selamat Natal bagi seluruh jemaat.

    “Kita bersyukur perayaan Natal tahun ini didukung cuaca yang cerah. Sempat terjadi hujan pada tanggal 24 Desember malam. Namun cuma sebentar, sehingga tidak mengganggu ibadah Misa bagi umat Nasrani yang melaksanakan,” kata Mas Ipin, Rabu (25/12/2024).

    Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut ingat bagaimana beberapa tahun lalu perayaan Natal harus dilaksanakan di tengah banjir yang mengepung Trenggalek.

    “Tahun ini situasinya lancar, aman sehingga kita bersyukur semua umat Kristiani bisa merayakan dengan suka cita,” ucap lulusan Magister Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Dalam momentum Natal ini, Mas Ipin berharap kepada semua warga Trenggalek agar senantiasa menjaga kerukunan umat beragama, saling menghargai.

    “Rasanya di Trenggalek tidak pernah ada isu-isu yang terlalu konflik antar agama yang serius. Doa kita, semuanya rukun,” pungkasnya.

  • Banjir Surabaya, DPRD Dukung Pemkot Lakukan Penanganan Terintegrasi

    Banjir Surabaya, DPRD Dukung Pemkot Lakukan Penanganan Terintegrasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Komisi C DPRD Surabaya mendorong Pemkot Surabaya untuk terus melakukan penanganan banjir secara terintegrasi dan strategis untuk memitigasi dampak banjir seperti yang terjadi pada Selasa malam (24/12/2024) kemarin.

    Ketua Komisi C DPRD Surabaya Eri Irawan mengatakan, banjir yang terjadi pada Selasa malam (24/12/2024) merupakan perpaduan dari banyak penyebab, bukan satu faktor saja seperti kekuatan sistem saluran yang ada. Sehingga diperlukan penanganan yang lebih terintegrasi.

    ”Yang pertama tentu kita semua perlu menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran petugas Pemkot Surabaya dan semua elemen masyarakat yang terus bekerja menangani banjir. Petugas dan elemen masyarakat, ada perangkat RT/RW, bekerja bahkan sampai Rabu pagi (25/12/2024) sejak Selasa malam, termasuk wali kota dan wakil wali kota. Bahwa masih ada yang perlu dioptimalkan dalam penanganan, itu yang harus terus dibenahi ke depan,” ujar Eri Irawan.

    “Hal terpenting yang harus kita pahami adalah potensi cuaca ekstrem sangat tinggi ke depan karena perubahan iklim. Ini harus menjadi kesadaran kita bersama untuk memitigasi perubahan iklim secara terintegrasi,” imbuhnya.

    Hal berikutnya yang perlu terus dilakukan, lanjut Eri, adalah penanganan banjir yang semakin terintegrasi. Sebab, banjir yang terjadi pada Selasa malam (24/12/2024) memang akumulasi dari berbagai faktor.

    Faktor tersebut di antaranya intensitas hujan yang tinggi dalam durasi lama termasuk di daerah hulu yang kemudian menyebabkan aliran sungai mengalir ke Surabaya, sebagai daerah hilir/muara sungai besar, dalam debit yang cukup tinggi. Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, memang terjadi kenaikan debit air pada pintu-pintu air di sepanjang saluran sungai tersebut sejak dari kawasan Jombang dan Mojokerto.

    Akibatnya, sungai di Surabaya penuh tak mampu lagi menampung aliran air. Di sisi lain, terdapat kenaikan permukaan air laut. Akumulasi kejadian itu membuat saluran air harus “antre” mengalirkan air ke sungai besar maupun ke laut.

    Eri Irawan menuturkan, beberapa langkah penanganan terintegrasi yang sudah mulai dijalankan Pemkot Surabaya perlu terus dilakukan, sembari dilakukan sejumlah evaluasi teknis. Pertama, terus melakukan normalisasi agar kapasitas aliran air bisa meningkat.

    “Normalisasi pada saluran air telah diatur waktunya. Sebenarnya sudah dilakukan pada sebagian besar saluran, tetapi memang belum semuanya. Itu yang perlu terus dilakukan, termasuk dengan meningkatkan sumberdayanya agar bisa optimal,” ujar Eri.

    Kedua, terus menambah instrumen tampungan air (reservoir air) untuk pengendali banjir, seperti waduk, bozem, dan sebagainya.

    “Kapasitas saluran sebagai long water storage pasti berpotensi kesulitan menampung curah hujan yang tinggi, termasuk karena di dalamnya ada potensi hambatan seperti sampah, kabel, dan sebagainya. Sehingga kita perlu tampungan air lebih banyak lagi. Ada beberapa lahan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) pengembang yang sudah diserahkan ke Pemkot Surabaya yang bisa dimanfaatkan sebagai bozem. Sebagian sudah, dan ke depan harus terus ditambah,” ujarnya.

    Tampungan air tersebut, lanjut Eri, juga bisa diperbanyak dengan membikin resapan-resapan air untuk mengurangi banjir sekaligus meningkatkan cadangan air tanah. Bahkan, hal itu bisa dilakukan dengan mengintegrasikan resapan air dan box culvert sebagai saluran air. Sehingga, sistem drainase yang ada tidak hanya membantu mengalirkan air, tetapi juga memungkinkan berperan sebagai resapan air.

    ”Setahu saya saat ini Pemkot Surabaya sedang menguji coba hal itu di beberapa titik box culvert. Ini perlu terus ditingkatkan karena menjadi solusi inovatif manajemen air hujan dengan mengintegrasikan model drainase modern seperti box culvert dengan fungsi resapan air,” ujarnya.

    Ketiga, lanjut Eri, kolaborasi sejak dari daerah hulu, mengingat Surabaya adalah daerah hilir atau daerah delta yang memiliki dataran lebih rendah. Pengelolaan lingkungan yang baik di daerah hulu, termasuk dalam hal pengelolaan air hujan, akan memastikan daerah hilir seperti Surabaya tidak terdampak secara signifikan.

    Termasuk bila diperlukan menambah tampungan air di wilayah hulu. Maka kolaborasi antar-daerah yang dikoordinasikan Pemprov Jatim menjadi hal penting, termasuk pelibatan pemangku kepentingan lain seperti Balai Besar Wilayah Sungai Brantas dan Perum Jasa Tirta I.

    ”Fungsi alami sungai termasuk di daerah hulu harus dikembalikan, di antaranya dengan memperkuat vegetasinya untuk mengurangi risiko bencana termasuk banjir,” jelasnya.

    Keempat, manajemen sampah harus terus diperbaiki kualitasnya, karena public masih melihat setiap hari petugas membersihkan sampah di rumah pompa, yang jumlahnya bisa mencapai 1-2 ton per hari. Hal ini harus menjadi evaluasi bersama antara pemerintah dan publik. Di satu sisi, Pemkot Surabaya perlu menangani sampah sejak dari hulu di tingkat rumah tangga di kampung-kampung. Dalam hal ini, partisipasi public diperlukan dengan kesadaran bersama memilah sampah sejak dari rumah.

    Kelima, Pemkot Surabaya perlu melakukan penataan ruang secara lebih terukur, termasuk mengurangi pembangunan di daerah yang berpotensi menjadi resapan air.

    ”Aset-aset Pemkot yang idle juga perlu secara bertahap ditingkatkan fungsinya menjadi kawasan hijau,” ujarnya.

    Keenam, yang juga sangat penting adalah pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi berbagai instrument pengendalian banjir, termasuk pintu air dan rumah-rumah pompa.

    “Teknologi juga perlu dimanfaatkan untuk menyampaikan potensi dampak banjir dengan melaporkan curah hujan dan ketinggian air secara real time ke warga,” pungkasnya. [asg/aje]