Topik: Banjir

  • Hujan Lebat dan Angin Kencang Saat Perayaan Natal di Sulut

    Hujan Lebat dan Angin Kencang Saat Perayaan Natal di Sulut

    Liputan6.com, Manado – Momen perayaan Natal 2024 serta menjelang Tahun Baru 2025 di Sulut diwarnai dengan hujan lebat dan angin kencang. Sebagian jemaat memilih untuk tidak ke gereja karena cuaca ekstrem.

    “Sejak 24 Desember hingga perayaan Natal kedua 26 Desember ini hujan lebat dan angina kencang menerjang wilayah Kabupaten Minahasa. Sehingga banyak jemaat yang tidak ke gereja untuk beribadah,” ujar Albert Warokka, salah satu warga Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (27/12/2024).

    Dia mengatakan, meski ada beberapa jadwal ibadah dalam sehari, tetapi karena cuaca ekstrem sepanjang hari maka dia bersama sejumlah jemaat memilih untuk tidak ke gereja.

    Sementara itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Sulut masih berpotensi cuaca ekstrem.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 28 Desember 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (26/12/2024).

    Dia mengatakan kabupaten dan kota di Sulut berpotensi hujan dengan intensitas sedang atau lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

    Dia berharap agar warga berhati-hati apabila melakukan aktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem karena dapat menyebabkan banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang.

    Hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 26 Desember 2024 terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Talaud.

    Di tanggal 27 Desember 2024, diperkirakan terjadi di Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sementara di tanggal 28 Desember 2024, diprakirakan terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, serta Kabupaten Kepulauan Sitaro.

  • Kali Perbatasan Sidoarjo-Surabaya Butuh Sentuhan Rutin Alat Berat Normalisasi

    Kali Perbatasan Sidoarjo-Surabaya Butuh Sentuhan Rutin Alat Berat Normalisasi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kondisi Kali Pembatasan yang menjadi teritorial wilayah Sidoarjo dengan Surabaya, yang memprihatinkan karena dipenuhi eceng gondok dan tanaman air, tak hanya terjadi di wilayah kali yang melintas di kawasan Pondok Tjandra Indah Desa Tambaksumur Kec. Waru dan Kelurahan Gununganyar Kodya Surabaya.

    Hal sama (tanaman eceng gondok dan tanaman air) juga tampak menghiasi di perairan kali yang membela kawasan Desa Wadungasri Kec. Waru dengan Jalan Kyai Satari Kelurahan Rungkut Menanggal Kodya Surabaya.

    “Empat hari yang lalu saat disini banjir dan seberang juga banjir, eceng gondok yang memenuhi sungai di dorong sama orang-orang sebrang, yakni warga Wadungasri Kec. Waru, di dorong dan dialirkan ke timur arah laut,” ucap Rizal warga Rungkut Menanggal Kodya Surabaya Jumat (27/12/2024).

    Begitu juga hal yang sama, bahkan lebih parah, pandangan tanaman eceng gondok yang subur dan rimbun bersama tanamam lainnya terlihat menghiasi permukaan air di kawasan Brebek Badongan Kec. Waru yang berseberangan dengan perusahaan pengolahan limbah masuk wilayah Rungkut SIER Kodya Surabaya.

    Kondisi Kali Perbatasan di bawah jembatan timur Posko PMK Rungkut SIER

    Pandangan tak berbeda juga kasat mata di bawah jembatan timur Posko PMK Rungkut SIER. Di lokasi banyak eceng gondok dan juga rumput besar yang tumbuh dari kedalaman air kali yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) tersebut.

    Munawar pengurus RT 2 RW 6 Desa Brebek Badongan mengatakan sudah beberapa tahun tidak ada normalisasi sungai. Setahun yang lalu ada petugas yang mengaku dari Dinas Pengairan melihat lokasi sungai dan akan ada normalisasi. Namun sampai sekarang, tindak lanjutnya belum ada.

    “Malah kita bersama warga Minggu lusa akan kerja bakti mengevakuasi eceng gondok yang kian menumpuk tersebut. Kalau tidak rutin, dalam hitungan hari eceng gondok tumbuh subur. Belum lagi eceng gondok yang ikut hanyut di atas air yang datang dari wilayah barat,” sebutnya mengeluh.

    Saat hujan deras empat hari yang lalu, kawasannya juga dilanda banjir setinggi lutut orang dewasa. “Hujan deras, air kali tak mengalir normal, akibatnya banjir. Termasuk kawasan sebrang kali yang masuk wilayah Rungkut Menanggal, pemukiman di sepanjang kali, juga ikut kebanjiran karena luapan air kali yang ada,” urainya.

    Tumbuh subur. Eceng gondok dan tanaman air di perbatasan Brebek SIER Kec. Waru dengan pabrik di wilayah Rungkut SIER Surabaya

    Tak hanya wilayah sisi timur Kali Perbatasan, seperti Tambaksumur Kec. Waru dan wilayah Gununganyar Kodya Surabaya yang membutuhkan sentuhan rutin alat berat untuk aktifitas normalisasi, melainkan wilayah barat Kali Perbtasan yang berada membelah perumahan Makarya Binangun Desa Janti Kec. Waru dengan Kelurahan Siwalakerto Kodya Surabaya, juga sangat membutuhkan.

    Terlebih, jembatan penghubung Kali Perbatasan di wilayah tersebut, jadi tancapan pilar kaki bumi Tol Waru Juanda, kondisi kali yang ada, selain tanaman subur eceng gondok, tanah di kedalaman kali, dapat dilihat pula dari permukaan air atau terjadi pendangkalan. Sedimentasi Kali Perbatasan yang dilintasi Tol Waru-Juanda dapat di lihat dari atas jembatan.

    AG warga setempat mengaku pernah melihat adanya normalisasi kali yang ada dinilai kurang maksimal. Karena akses alat berat masuk tidak gampang, terpaksa normalisasi dilakukan hanya bagian alat berat yang bisa masuk ke lokasi.

    “Pernah ada normalisasi tapi alat berat kesulitan masuk membersihkan eceng gondok serta mengeruk tanah dari kedalaman air. Hanya titik-titik tertentu yang di normalisasi. Yang tidak terjamah normalisasi, tetap tumbuh eceng gondok dan sedimentasi tidak bisa dikeruk,” bebernya.

    Tanaman eceng gondok di barat jembatan pembatas Wadungasri Kec. Waru dengan Rungkut Menanggal Kodya Surabaya

    AG juga meminta jika dilakukan normalisasi, ada pengawasan ketat dari pihak yang berwenang. Seloroh dia, kadang dalam normalisasi alat berat yang ada, bentuk fisik barang yang dikeruk tidak ada. Biasanya hasil kerukan tanah dari kedalaman air maupun membersihkan sedimentasi yang ada, hasil kerukannya tidak ditempatkan di bantaran sungai atau dimasukkan sak yang disiapkan.

    “Lah kadang mengeruk sedimentasi maupun tanah dari kedalaman air kali hasilnya tidak ada. Masak seperti orang membuat es jus alias hanya diaduk, kemudian hasil kerukan teraduk geser ke tempat lainnya. Yah itu sama halnya tidak ada gunanya normalisasi,” ungkapnya.

    Ia mencontohkan, kondisi Kali Perbatasan di bawah Tol Waru Juanda yang melintang di wilayah perumahan Makariya Binangun Desa Janti Kec. Waru dengan Kelurahan Siwalankerto Kodya Surabaya, kedalaman tanah kali bisa dilihat dari atas permukaan air. “Air yang ada juga tidak seperti mengalir ke arah timur atau laut. Air yang ada tenang bak kolam ikan,” pungkasnya.

    Kali Perbatasan termasuk menjadi tumpuan saluran pembuangan dari pemukiman warga sepanjang. Jika fungsi kali tidak normal, bisa dimungkinkan hal ini menjadi penyebab banjir. Terlebih air kali sampai meluber karena tidak menampung volume air akibat banyaknya eceng gondok maupun sedimentasi, banjir akan terus menghantui masyarakat yang wilayahnya terlintasi Kali Perbatasan Sidoarjo dengan Surabaya tersebut. (isa/kun)

  • Banjir Bandang Sebabkan Jembatan Hanyut dan Ratusan Warga Terisolasi

    Banjir Bandang Sebabkan Jembatan Hanyut dan Ratusan Warga Terisolasi

    Liputan6.com, Situbondo – Banjir bandang yang menerjang ratusan rumah di dua desa di Situbondo, pada Selasa (24/12/2024) mengakibatkan jembatan antar dusun rusak dan hanyut. Akibatnya, sekitar 500 jiwa di dua dusun terisolasi.

    Jembatan penghubung dua dusun yakni Dusun Tambak Ukir Barat dan Dusun Bringin, Desa Tambak Ukir, merupakan akses satu-satunya bagi ratusan warga dua dusun tersebut hanyut dihantam banjir bandang.

    “Jembatan yang hanyut akibat banjir bandang ini merupakan akses satu-satunya bagi warga Dusun Tambak Ukir Barat dan Dusun Bringin, dan tentunya aktivitas perekonomian juga lumpuh,” ujar Kepala Dusun Tambak Ukir Barat Alfin Jumat (27/12/2024)

    Kata dia, sebelum terjadi banjir bandang hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah itu sekitar 1 jam dan debit air di sungai tersebut mencapai setinggi 150 cm dan menerjang jembatan hingga hanyut.

    Menurutnya, selama ini di sungai tersebut tidak pernah setinggi pada tahun ini jika terjadi hujan. Biasanya jika terjadi hujan deras ketinggian air sungai maksimal 50 sentimeter.

    “Tapi banjir bandang Selasa kemarin bahkan mencapai 150 sentimeter jembatan langsung jebol dan hanyut,” paparnya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mencatat ada sebanyak 220 rumah warga terdampak banjir bandang, yakni di Desa Tambak ukir dan Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Situbondo.

    Selain itu, banjir bandang yang membawa material lumpur dan potongan kayu dan ranting itu juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan salah satu sekolah TK di Desa Kendit, serta tiga jembatan hanyut terbawa banjir bandang.

    Pemerintah daerah setempat telah mendirikan dapur umum untuk menyediakan nasi siap santap bagi warga terdampak banjir bandang karena tidak bias beraktivitas seperti biasanya setelah di dua desa itu diterjang banjir bandang.

  • Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Desember 2024

    Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal Regional 27 Desember 2024

    Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau
    Danny Pomanto
    menjaga toleransi antarumat beragama dengan menghadiri acara Open House
    Natal 2024
    yang diadakan oleh
    Keuskupan Agung
    Makassar di Aula Keuskupan Jalan Thamrin, Kamis (26/12/2024).
    “Ini silaturahmi tetap saya pada saat Natal. Saya selalu datang untuk sowan ke Bapak Uskup dan seluruh Keuskupan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/12/2024).
    Danny menyebutkan bahwa toleransi dan silaturahmi antarumat beragama di Kota Makassar harus selalu dijalankan, mengingat Kota Makassar sudah tidak lagi tercatat dalam daftar sepuluh besar kota intoleran.
    “Saya kira selama ini silaturahmi sudah luar biasa sekali dan sudah terjalin dengan sangat baik, sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Walaupun di beberapa tempat sedang banjir, tapi penyelenggaraan Natal sangat baik sekali,” imbuhnya.
    Perayaan Natal 2024, kata dia, juga bertujuan sebagai pengingat tahun terakhir jabatannya sebagai Wali Kota Makassar.
    “Ini masa terakhir saya (sebagai wali kota), kita tetap jaga silaturahmi. Walaupun tidak jadi wali kota, kita akan selalu hadir sebagai warga kota yang selalu memberi respek terhadap umat Katolik,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zona Merah Bencana, 2 Kampung di Cianjur Harus Direlokasi, Mana Saja?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Desember 2024

    Zona Merah Bencana, 2 Kampung di Cianjur Harus Direlokasi, Mana Saja? Bandung 27 Desember 2024

    Zona Merah Bencana, 2 Kampung di Cianjur Harus Direlokasi, Mana Saja?
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Dua kampung di Kabupaten
    Cianjur
    , Jawa Barat, harus direlokasi berdasarkan hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
    Kedua kampung yang dimaksud yakni Kampung Cilengsir di Desa Wargasari dan Kampung Gunungwaru di Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak.
    Kedua kampung tersebut mengalami kerusakan akibat longsor dan pergeseran tanah.
    Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Cianjur, Nurzein, menjelaskan bahwa kedua kampung tersebut telah ditetapkan sebagai
    zona merah bencana
    , sehingga warganya harus direlokasi ke lokasi yang lebih aman.
    “Baru satu kecamatan yang hasil kajiannya telah selesai. Pemerintah daerah masih menunggu hasil kajian untuk wilayah lain yang juga terdampak bencana,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/12/2024) petang.
    Nurzein menyebutkan, kondisi wilayah berupa perbukitan bergelombang menjadi salah satu faktor risiko bencana, terutama di area lereng dengan kemiringan curam.


    KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Ilustrasi papan peringatan ancaman bencana tsunami yang dipasang di pesisir pantai. Lokasi Desa Sidaurip yang yang di zona megathrust selatan Jawa Tengah membuatnya rentan dengan risiko bencana tsunami.

    Saat ini, pendataan warga terdampak di kedua kampung tersebut sedang berlangsung agar mereka dapat segera beraktivitas di lokasi baru yang lebih aman.
    “Pemerintah telah menyiapkan tempat relokasi yang lebih aman bagi warga dari kedua wilayah tersebut,” ujar Nurzein.
    Nurzein menambahkan, terus berkoordinasi dengan BNPB agar bantuan stimulan untuk perbaikan rumah dapat segera disalurkan kepada warga yang menjadi korban bencana.
    “Rencananya, bantuan stimulan dari BNPB akan diberikan dengan rincian Rp 60 juta untuk rumah dengan kerusakan berat, Rp 30 juta untuk kerusakan sedang, dan Rp 15 juta untuk kerusakan ringan,” ungkapnya.
    Sebelumnya diberitakan, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan ambles melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
    Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah, dan beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat ambles dan tertimbun material longsor.
    Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana melanda di 27 titik yang tersebar di 17 wilayah kecamatan, di antaranya Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau Banjir di Waru Sidoarjo, Khofifah Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak

    Tinjau Banjir di Waru Sidoarjo, Khofifah Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak

    Surabaya (beritajatim.com) – Calon Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan langsung ke kawasan terdampak banjir di Dusun Krajan, Desa Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (26/12/2024) sore.

    Peninjauan ini dilakukan Khofifah untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan serta memberikan solusi terkait penanganan bencana yang menggenangi sejumlah pemukiman warga.

    Dalam kesempatan ini, Khofifah yang didampingi oleh Lurah Waru, Kalaksa BPBD Jawa Timur, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, langsung mengunjungi lokasi dapur umum yang didirikan di kawasan taman pendidikan bencana di belakang kantor BPBD Jatim.

    Di dapur umum tersebut, Khofifah menyapa para petugas Tagana dan relawan yang tengah menyiapkan bantuan berupa nasi bungkus untuk disalurkan kepada warga terdampak.

    Tidak hanya itu, di kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan sejumlah bantuan logistik kepada relawan, antara lain beras 10 sak, mie instan 10 dus, sarden 10 dus, minyak goreng 10 dus, gula 10 kg, serta sejumlah barang lainnya seperti kopi, teh, kecap, air mineral, dan roti gabin sebanyak 100 pack.

    Usai meninjau lokasi dapur umum, Khofifah juga turun langsung ke pemukiman warga yang terendam banjir. Ia secara langsung membagikan nasi bungkus dan roti gabin kepada warga, termasuk anak-anak dan lansia yang terdampak.

    Pada warga, Khofifah menegaskan bahwa kondisi banjir di sini adalah genangan akibat luapan sungai akibat curah hujan intensitas tinggi yang turun dalam waktu lama dua hari belakangan. Masalah ini harus dicarikan solusi bersama agar masyarakat tidak terdampak banjir setiap curah hujan tinggi.

    “Di sini kami bersama Lurah, juga Kalaksa BPBD dan juga Kepala Dinsos dan ada dari Dinas PU SDA Jatim. Jadi masalahnya di sini ada pendangkalan sungai dan alirannya harus dinormalisasi sampai hulu,” tegas Khofifah.

    “Ini adalah genangan bukan banjir yang mengalir. Maka solusinya adalah harus dipompa. Kalau dilihat sungai terdekat memang sudah meluber juga sungainya,” kata Khofifah.

    Untuk itu pihaknya bersama pihak terkait mengkoordinasikan agar ada pompa air beserta truk-truk yang dikerahkan untuk melakukan pemompaan air banjir. Namun karena sungai terdekat juga meluber dan tak mampu menampung air, maka harus dialirkan ke sungai yang lain.

    “Maka harus dicarikan opsi hulu sungai , yang bisa menormalisasi dari sini ke sana. Ini tadi ditemukan opsi sungai yang bisa menampung namun jaraknya 7 kilometer dari sini. Maka normalisasi dilakukan juga di hulu sehingga aliran dari sungai dusun Krajan bisa lancar, permukaan air sungai surut sehingga genangan banjir bisa dipompa ke sungai,” tegas Khofifah.

    “Kita perlu mencari aliran sungai hulu untuk memberikan efek surut pada genangan air di kawasan ini,” tambah Khofifah.

    Di samping itu, Khofifah juga mengingatkan pentingnya koordinasi antar berbagai pihak, termasuk Puskesmas dan Dinas Sosial, untuk segera menangani potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat banjir, seperti penyakit diare dan gatal-gatal yang dapat berdampak pada warga yang tergenang banjir.

    “Tim Puskesmas perlu ditambah bersama Dinkes turun lebih menyeluruh untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat di sini. Kita harus waspada terhadap potensi penyakit yang bisa muncul setelah tiga hari banjir ini,” tegasnya.

    Khofifah berharap penanganan bencana di kawasan ini dapat berjalan lancar dan segera mengurangi dampak banjir, serta meminimalisir potensi masalah kesehatan yang mungkin timbul. [tok/aje]

  • Viral Video Ular Piton Raksasa Berenang Saat Banjir Bikin Geger Warganet

    Viral Video Ular Piton Raksasa Berenang Saat Banjir Bikin Geger Warganet

    Jakarta

    Sebuah video yang menampilkan seekor ular piton berukuran besar mengambang di jalanan banjir telah menjadi viral dan ditonton lebih dari12,3 juta kali. Ular tersebut tampak buncit, diduga setelah menelan seekor anjing.

    Peristiwa yang menggegerkan warganetterjadi di salah satu provinsi Thailand Selatan. Video yang diunggah di platform media sosial X oleh akun @AMAZINGNATURE ini memperlihatkan ular piton tersebut hanyut terbawa arus banjir awal Desember lalu.

    “Ular raksasa ini, mungkin seekor Piton Reticulated, terlihat mengambang di air banjir di Thailand Selatan,” tulis akun tersebut dalam keterangannya.

    [Gambas:Twitter]

    Sontak, video ini pun menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengungkapkan kekaguman sekaligus rasa ngeri melihat ukuran ular yang tak biasa tersebut.

    Namun, tak sedikit pula yang merasa khawatir dengan keberadaan satwa liar, khususnya ular, di tengah bencana banjir yang melanda Thailand.Seorang pengguna mengatakan, ular itu “tampak mati dan bengkak. Itulah sebabnya ia tidak bergerak dari tempatnya.”

    “Saya menduga ular raksasa itu terjebak di lubang saluran pembuangan,” kata pengguna lainnya.

    Beberapa warganet bahkan mengaku mempertimbangkan kembali rencana liburan mereka ke Thailand setelah melihat video tersebut. “Saya tadinya ingin pergi ke Thailand bulan depan, tapi sekarang saya jadi ragu,” tulis salah satu pengguna media sosial.

    Apa Itu Ular Piton Batik?

    Foto: Pexels/mauro camicia

    Banyak yang berspekulasi bahwa ular yang terekam dalam video tersebut adalah ular piton, salah satu spesies ular terbesar di dunia. Menurut Kebun Binatang Atlanta, ular ini dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter panjangnya.

    Ciri Khas Ular Piton Batik:

    Ukuran: Ular piton batik merupakan ular terpanjang di dunia. Panjangnya bisa mencapai lebih dari 8,5 meter! Bayangkan betapa panjangnya itu!Corak Kulit: Sesuai namanya, ular ini memiliki corak kulit yang menyerupai batik dengan perpaduan warna coklat, hitam, dan putih. Corak ini membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya.Habitat: Ular piton batik banyak ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka menyukai habitat yang lembap seperti hutan hujan, rawa-rawa, dan dekat sungai.Makanan: Sebagai predator puncak, ular piton batik memangsa berbagai jenis hewan, mulai dari mamalia kecil seperti tikus dan kelinci, hingga hewan yang lebih besar seperti rusa dan babi hutan. Mereka bahkan bisa memangsa buaya!

    Fakta Menarik tentang Ular Piton Batik:

    Tidak Berbisa: Meskipun menakutkan, ular piton batik tidak berbisa. Mereka membunuh mangsanya dengan cara melilit dan menghancurkannya.Perenang Ulung: Ular piton batik adalah perenang yang handal. Mereka bisa menahan napas di dalam air dalam waktu yang lama.Indera Penciuman yang Tajam: Ular ini memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Mereka menggunakan lidahnya untuk mendeteksi bau mangsa dan lingkungan sekitarnya.Bertelur: Ular piton batik berkembang biak dengan cara bertelur. Seekor betina bisa menghasilkan puluhan telur dalam sekali bertelur.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Momen Warga Mamuju Ramai-ramai Tangkap Ular Piton Sepanjang 4 Meter”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Temuan Reaktor Nuklir Alami Berumur 2 Miliar Tahun Bisa Ubah Sejarah

    Temuan Reaktor Nuklir Alami Berumur 2 Miliar Tahun Bisa Ubah Sejarah

    Jakarta

    Pada 1972, sebuah penemuan luar biasa di Oklo, Gabon, Afrika Tengah, mengejutkan dunia ilmiah. Ditemukan sebuah reaktor nuklir alami yang diperkirakan berusia 2 miliar tahun.

    Sebelum manusia merancang tenaga nuklir seperti sekarang, alam mengembangkan reaksi berantai fisi yang berkelanjutan. Situs nuklir alami ini, yang berbeda dari manusia modern, membantu orang asing menemukan sejarah menarik dan misterius dari planet kita.

    Penemuan itu bermula ketika para psikolog di Prancis menyadari ada sesuatu yang aneh pada sampel uranium di Oklo. Biasanya, uranium alam memiliki 0,72% isotop uranium-235 (U-235), yang dicari dalam proses fisi nuklir. Namun, sampel Oklo memiliki konsentrasi isotop yang sedikit lebih rendah, yaitu sebesar 0,717%. Meskipun tidak kentara, perbedaan ini berarti sebuah revolusi bagi mereka.

    Seperti dikutip dari Ecoticias, agar hal ini dapat terwujud, diperlukan kondisi khusus. Konsentrasi U-235 dalam uranium alam berjumlah 3% dua miliar tahun lalu dan meluruh jauh lebih cepat dibandingkan uranium-238.

    Terakhir, air berperan sebagai moderator neutron untuk menjatuhkannya dan mengendalikan reaksi berantai di air tanah. Jadi, simpanan uranium, persediaan air, dan geologi menghasilkan reaktor alami yang kadang-kadang berfungsi selama beberapa ribu tahun.

    Seperti kebanyakan reaktor air ringan saat ini, operasi Okel juga merupakan reaktor rantai keadaan tunak. Neutron diperlambat dengan menuangkan air ke endapan uranium, menyebabkan fisi. Air harus dipanaskan sebelum air bereaksi dengan belerang trioksida untuk membentuk asam sulfat. Artinya, ketika air dipanaskan, air itu menguap, dan reaksinya berhenti.

    Daerah tersebut berulang kali mengalami banjir, kemudian menguap ketika daerah tersebut menjadi dingin, dan air kembali masuk ke daerah tersebut. Proses pengaturan mandiri ini berlangsung selama ribuan tahun.

    Deposit uranium cukup besar dan terkonsentrasi dalam jumlah yang cukup untuk membentuk massa kritis. Semua reaktor alam analog potensial lainnya mungkin telah terkikis atau tersubduksi dengan cepat, namun geologi spesifik Gabon telah mempertahankan fenomena ini. Reaktor harus menghentikan operasinya. Hal ini terjadi secara alami setelah reaktor tidak dapat melakukan proses fisi lagi, atau dengan kata lain, setelah menggunakan U-235.

    Merevolusi Pembuangan Limbah Nuklir

    Pada dasarnya, penemuan ini menarik perhatian pada kemungkinan keberadaan reaktor kuno dan memberikan bukti bahwa alam dapat membentuk sistem rumit yang mirip dengan teknologi unggul yang tersedia bagi manusia. Sungguh luar biasa mengetahui bahwa kekuatan-kekuatan yang ada di Bumi memiliki dinamika yang luar biasa sepanjang sejarah planet ini.

    Penemuan di Oklo mempunyai makna filosofis yang mendalam. Pertama, sebagai sumber fisi nuklir berkelanjutan, ia memberikan informasi tentang bagaimana proses tersebut terjadi tanpa campur tangan manusia. Hal ini sangat membantu dalam menyederhanakan model reaksi nuklir dan mengarah pada peningkatan keselamatan reaktor.

    Selain itu, situs ini juga telah dianalisis potensi perannya dalam pembuangan limbah nuklir. Namun, setelah peluruhan radioaktif selama miliaran tahun, produk fisi dari reaktor Oklo tidak menyebar dari endapannya. Dengan belajar dari contoh alami penahanan radioaktif ini, pelajaran dapat diambil dari pedoman pengelolaan dan pembuangan limbah nuklir modern.

    Ungkap Sejarah Bumi

    Saat ini, reaktor Oklo ini disimpan di museum dan sedang dianalisis oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Misalnya, Museum Sejarah Alam di Wina, Austria, telah membangun bagian-bagian reaktor kuno dan menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk merenungkan keajaiban ini.
    Sebagian besar sampel ini mengandung radioaktivitas tingkat rendah, dan dengan tindakan pencegahan yang tepat, spesimen tersebut dapat dengan mudah ditangani dan mewakili potongan Bumi dari jutaan tahun yang lalu.

    Kejadian alam memberikan contoh yang kuat melalui reaktor alami Oklo. Para peneliti telah mengonfirmasi bahwa miliaran tahun yang lalu, Bumi membentuk reaktor nuklir dalam lingkungan yang sangat akurat sehingga menyaingi konstruksi manusia. Penemuan ini tidak hanya mengubah pengetahuan kita tentang fisi nuklir secara signifikan, namun juga menyadarkan manusia akan kekuatan alam yang sesungguhnya.

    (rns/afr)

  • BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional

    BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional

    Ilustrasi- Ruas jalan lintas Barat Sumatera tepatnya ruas Krui-Liwa yang sering terjadi longsor hingga menutup ruas jalan nasional. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

    BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 14:55 WIB

    Elshinta.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung memetakan 33 ruas ruas jalan nasional rawan terjadi bencana longsor dan dua ruas rawan banjir yang dilintasi pengguna jalan di provinsi tersebut di periode libur akhir tahun.

    “Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan terutama di jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung, kami telah mengidentifikasi beberapa ruas jalan yang menjadi titik rawan terjadi bencana seperti tanah longsor, ataupun banjir,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Kamis.

    Ia mengatakan pengguna jalan diharapkan lebih berhati-hati saat melewati ruas jalan yang diidentifikasi menjadi titik rawan longsor dan banjir.

    “Jadi ada 33 titik rawan longsor dan dua ruas yang rawan banjir di ruas jalan nasional. Untuk 33 ruas yang rawan longsor tersebut sebagian besar ada di lintas barat Sumatera yaitu di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat karena topografinya pegunungan, sedangkan dua ruas rawan banjir ada di dalam Kota Bandarlampung serta Kabupaten Pringsewu,” katanya.

    Dia merincikan titik rawan bencana longsor dan banjir di jalan nasional tersebut meliputi ruas jalan yang ada satu titik di Kabupaten Pringsewu di identifikasi rawan banjir karena drainase tertutup. Kemudian dua titik ruas jalan di Balimbing Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus diidentifikasi awan longsor karena lokasi di pinggir jalan banyak tebing.

    “Kemudian ada 18 titik di ruas Kota Agung Kabupaten Tanggamus-Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat yang berisiko longsor karena terdapat tebing, jurang, dan lereng alam disepanjang bahu jalan,” ucap dia.

    Selanjutnya ada 10 titik ruas jalan yang rawan bencana di lintas Barat Sumatera antara Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, tepatnya di Lemong, Karya Penggawa, Krui-Liwa Way Krui, Krui-Liwa Balik Bukit.

    “Lalu ada dua titik rawan longsor karena terdapat lereng di bahu jalan yakni di daerah Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, dan satu titik rawan banjir di Rajabasa Bandarlampung,” tambahnya.

    Menurut dia, dengan adanya identifikasi dan informasi terkait 33 titik ruas rawan longsor dan dua titik ruas rawan banjir dapat membantu masyarakat yang melintasi ruas jalan nasional selama libur akhir tahun terhindar dari bencana alam.

    Sumber : Antara

  • Puluhan Bangunan di Pamekasan Jatim Rusak Diterjang Angin Kencang

    Puluhan Bangunan di Pamekasan Jatim Rusak Diterjang Angin Kencang

    Jakarta

    Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, diterjang angin kencang dalam kurun waktu dua hari terakhir. Sedikitnya 22 unit bangunan berupa rumah, dapur dan fasilitas umum mengalami kerusakan atas bencana tersebut.

    “Jumlah bangunan rusak akibat cuaca buruk berupa hujan deras yang disertai angin kencang ini, merupakan hasil pendataan yang kami lakukan hingga malam ini,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Achmad Zainullah, dilansir Antara, Jumat (27/12/2024).

    Ia menjelaskan, puluhan bangunan rusak itu tersebar di tiga desa di Kecamatan Galis, yakni Desa Ponteh, Konang, dan Desa Galis. Rinciannya, di Desa Konang ada 16 rumah, Desa Ponteh 2 rumah, dan Desa Galis 3 rumah.

    “Selain itu, satu bangunan berupa fasilitas umum yang juga dilaporkan mengalami kerusakan,” kata Zainul.

    Selain merusak puluhan bangunan, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan banjir di beberapa lokasi. Di antaranya di Perumahan Nyalabu Indah, dan di Proppo, Pamekasan.

    Namun, sambung Zainul, banjir yang terjadi di dua lokasi berbeda itu hanya berupa genangan akibat luapan saluran air.

    Zainul mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan. Sebab, lanjutnya, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Kabupaten Pamekasan dan sejumlah kabupaten lain di Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami memang telah membentuk tim khusus penanganan bencana, tapi kewaspadaan oleh masyarakat harus ditingkatkan, demi untuk mengurangi risiko apabila terjadi bencana,” kata Zainullah.

    (taa/taa)