Topik: Banjir

  • Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Alami Luka Bakar Derajat 4, Ketidakpastian Data – Halaman all

    Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Alami Luka Bakar Derajat 4, Ketidakpastian Data – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi mengungkapkan kendala proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza.

    Menurut Ahmad, kondisi korban kebakaran Glodok Plaza ini cukup parah.

    Karena mayoritas korban mengalami luka bakar derajat empat.

    Sehingga sulit bagi timnya untuk mengidentifikasi jenazah secara visual.

    “Karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat empat ya. Pokoknya terbakar sampai sulit kami mengidentifikasi secara visual,” kata Ahmad dilansir Kompas.com, Senin (20/1/2025).

    Sebagai informasi, luka bakar derajat empat adalah luka bakar yang telah menembus kedua lapisan kulit serta jaringan dibawahnya, seperti otot dan tulang.

    Ahmad menyebut, tak hanya kondisi jenazah saja yang menjadi kendala proses identifikasi.

    Ketidakpastian data korban dalam kebakaran Glodok Plaza ini juga menjadi kendalanya.

    “Yang pertama open disaster. Jadi, kemungkinan yang jadi korban belum pasti, karena bisa siapa saja ada di situ, bisa cleaning service, atau yang tidak dilaporkan oleh keluarganya,” jelas Ahmad.

    Sejak terjadinya kebakaran pada Rabu (15/1/2025) malam, belum ada korban kebakaran Glodok Plaza ini yang berhasil diidentifikasi.

    Terlebih proses identifikasi ini juga harus melewati sidang rekonsiliasi yang menggunakan DNA sebagai dasarnya.

    “Belum ada yang teridentifikasi. Kan kalau ada identifikasi harus ada sidang rekonsiliasi. Rekonsiliasi kan dasarnya dari DNA,” imbuh Ahmad.

    Banjir Ucapan Duka, Ini Daftar 5 Pramugari dan 1 Pramugara Hilang saat Kebakaran Glodok Plaza

    Rombongan pramugari dan pramugari dilaporkan menghilang diduga jadi korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat. 

    Sejak  Minggu (19/1/2025), sosok hingga akun media sosial para terduga korban pramugari dan pramugara jadi sorotan dan banjir ucapan duka cita.

    Mereka adalah bagian dari 14 korban yang dilaporkan menghilang usai tragedi kebakaran beberapa hari lalu di Glodok Plaza

    Hingga kini total sudah ada 8 kantong jenazah yang akan dilakukan proses pemeriksaan oleh tim Pusdokkes RS Polri.

    Proses identifikasi jenazah diperkirakan akan memakan waktu satu hingga 2 pekan, dengan mencocokkan data yang diberikan keluarga korban.

    Berikut daftarnya rombongan pramugari dan pramugara yang hingga kini tidak diketahui keberadaanya usai kebakaran Glodok Plaza:

    Oshima Yukari
    Intan Mutiara Sari
    Aulia Belinda
    Deri Sauri
    Indira Seviana Bela
    Keren Shalom

    Polisi Sudah Periksa Sembilan Saksi Kasus Kebakaran Glodok Plaza

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan update kasus kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat.

    Menurutnya, sampai saat ini penyelidikan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat di-backup oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Ada 9 saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menuturkan proses pembersihan serta proses pencarian masih dilakukan. 

    Sebanyak delapan kantong jenazah sudah diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramatjati. 

    “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” urainya.

    Total ada 14 pihak keluarga yang melaporkan orang yang hilang. 

    Dan sudah memberikan data data ante mortem di mana data ini masih berproses sebagian data sudah diserahkan. 

    “Tim DVI masih menerima berbagai data lain yang masih belum bisa dilengkapi sehingga dari data yang masuk data antemortem akan disinkronisasi data antemortem yang dibutuhkan oleh Tim DVI antara lain data primer ada gigi kemudian sidik jari, DNA, kemudian juga ada data sekunder antara lain pakaian terakhir yang digunakan, tanda lahir, tato,” paparnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila/Theresia Felisiani)(Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan)

    Baca berita lainnya terkait Kebakaran Glodok Plaza.

  • Cegah Banjir, Dinas PUPR Kediri Lakukan Normalisasi di 20 Titik Sungai di Sejumlah Kecamatan

    Cegah Banjir, Dinas PUPR Kediri Lakukan Normalisasi di 20 Titik Sungai di Sejumlah Kecamatan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Sepanjang tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri telah melakukan normalisasi di 20 titik sungai yang tersebar di beberapa kecamatan.

    Normalisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah sedimentasi dan sumbatan yang sering mengganggu kelancaran aliran air, terutama di wilayah yang memiliki potensi rawan banjir dan kerusakan infrastruktur.

    Petugas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Hendra Purnama menjelaskan, beberapa titik yang memerlukan perhatian khusus adalah sungai-sungai dengan volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi.

    Salah satu lokasi prioritas dalam normalisasi sungai adalah kawasan sekitar Monumen Simpang Lima Kediri, tepatnya di Sungai Paron. 

    “Sungai ini memiliki volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi. Selain itu, lokasinya yang berada di area publik menjadikannya sangat vital untuk segera ditangani,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

    Menurutnya, normalisasi di Sungai Paron memerlukan waktu yang lebih lama karena proses pengangkatan sedimen yang cukup memakan waktu.

    Upaya normalisasi ini juga untuk menjaga kelancaran aliran sungai dan mencegah potensi banjir di sekitar sungai tersebut.

    Adapun 20 titik normalisasi yang telah dilakukan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri, di antaranya adalah Kecamatan Kras 1 titik, Wates 2 titik, Ngasem 3 titik, Plosoklaten 2 titik, Mojo 1 titik, Banyakan 3 titik, Tarokan 1 titik, Kunjang 3 titik, Kepung 2 titik, Badas 1 titik, dan Plemahan 1 titik.

    “Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan tingkat urgensi, dengan fokus pada sungai-sungai yang mengalami penyumbatan atau sedimentasi yang tinggi,” bebernya.

    Selain itu, kegiatan normalisasi juga dilakukan di area barat Sungai Brantas.

    Di wilayah ini, sering terjadi penyumbatan besar yang mempengaruhi aliran air.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas PUPR menggunakan alat berat untuk mengangkat material yang menyumbat, terutama di sekitar jembatan yang menjadi titik kritis.

    “Penggunaan alat berat di beberapa titik ini diperlukan untuk memastikan jembatan dan infrastruktur lainnya tetap berfungsi dengan baik,” tambahnya.

    Proses pengerukan sedimentasi memiliki variasi kedalaman, mulai dari dua hingga tiga meter, tergantung pada kondisi masing-masing sungai.

    Salah satu penyebab utama sedimentasi ini adalah aliran sungai yang membawa material alami, seperti pasir dan lumpur, yang kemudian mengendap di dasar sungai. 

    “Sedimentasi ini bisa memperburuk kondisi aliran sungai, terutama saat musim hujan, yang meningkatkan risiko banjir jika tidak segera ditangani,” ucapnya.

    Untuk tahun 2025, Dinas PUPR Kabupaten Kediri sudah merencanakan lanjutan program normalisasi.

    Dengan anggaran yang terbatas, prioritas akan diberikan pada kegiatan normalisasi yang bersifat darurat, terutama di titik-titik yang berisiko mengalami bencana atau kerusakan infrastruktur.

    Salah satu lokasi yang akan menjadi prioritas adalah bagian barat Sungai Brantas, mengingat sering terjadi kejadian tanggul jebol dan kerusakan jembatan pada musim penghujan sebelumnya.

    “Normalisasi sungai ini tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, upaya ini akan terus berlanjut, dengan fokus pada pemeliharaan dan pengelolaan sungai yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.

  • Sepanjang 2024, Dinas PUPR Kediri Tangani Sedimentasi dan Sumbatan di 20 Titik Sungai, ini Hasilnya

    Sepanjang 2024, Dinas PUPR Kediri Tangani Sedimentasi dan Sumbatan di 20 Titik Sungai, ini Hasilnya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Sepanjang tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri telah melakukan normalisasi di 20 titik sungai yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Normalisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah sedimentasi dan sumbatan yang sering mengganggu kelancaran aliran air, terutama di wilayah yang memiliki potensi rawan banjir dan kerusakan infrastruktur.

    Petugas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Hendra Purnama menjelaskan beberapa titik yang memerlukan perhatian khusus adalah sungai-sungai dengan volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi.

    Salah satu lokasi prioritas dalam normalisasi sungai adalah kawasan sekitar Monumen Simpang Lima, tepatnya di Sungai Paron. 

    “Sungai ini memiliki volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi. Selain itu, lokasinya yang berada di area publik menjadikannya sangat vital untuk segera ditangani,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

    Menurutnya, normalisasi di sungai Paron memerlukan waktu yang lebih lama karena proses pengangkatan sedimen yang cukup memakan waktu. Upaya normalisasi ini juga untuk menjaga kelancaran aliran sungai dan mencegah potensi banjir di sekitaran sungai tersebut. 

    Adapun 20 titik normalisasi yang telah dilakukan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri, di antaranya adalah Kecamatan Kras 1 titik, Wates 2 titik, Ngasem 3 titik, Plosoklaten 2 titik, Mojo 1 titik, Banyakan 3 titik, Tarokan 1 titik, Kunjang 3 titik, Kepung 2 titik, Badas 1 titik, dan Plemahan 1 titik. 

    “Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan tingkat urgensi, dengan fokus pada sungai-sungai yang mengalami penyumbatan atau sedimentasi yang tinggi,” bebernya. 

    Selain itu, kegiatan normalisasi juga dilakukan di area barat Sungai Brantas. Di wilayah ini, sering terjadi penyumbatan besar yang mempengaruhi aliran air. Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas PUPR menggunakan alat berat untuk mengangkat material yang menyumbat, terutama di sekitar jembatan yang menjadi titik kritis. 

    “Penggunaan alat berat di beberapa titik ini diperlukan untuk memastikan jembatan dan infrastruktur lainnya tetap berfungsi dengan baik,” tambahnya.

    Proses pengerukan sedimentasi sendiri memiliki variasi kedalaman, mulai dari dua hingga tiga meter, tergantung pada kondisi masing-masing sungai. Salah satu penyebab utama sedimentasi ini adalah aliran sungai yang membawa material alami, seperti pasir dan lumpur, yang kemudian mengendap di dasar sungai. 

    “Sedimentasi ini bisa memperburuk kondisi aliran sungai, terutama saat musim hujan, yang meningkatkan risiko banjir jika tidak segera ditangani,” ucapnya. 

    Untuk tahun 2025, Dinas PUPR Kabupaten Kediri sudah merencanakan lanjutan program normalisasi. Dengan anggaran yang terbatas, prioritas akan diberikan pada kegiatan normalisasi yang bersifat darurat, terutama di titik-titik yang berisiko mengalami bencana atau kerusakan infrastruktur. 

    Salah satu lokasi yang akan menjadi prioritas adalah bagian barat Sungai Brantas, mengingat sering terjadinya kejadian tanggul jebol dan kerusakan jembatan pada musim penghujan sebelumnya.

    “Normalisasi sungai ini tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, upaya ini akan terus berlanjut, dengan fokus pada pemeliharaan dan pengelolaan sungai yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.

  • Macron Minta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Kembali Memerintah di Jalur Gaza – Halaman all

    Macron Minta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Kembali Memerintah di Jalur Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kembalinya pemerintahan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas diperlukan di Jalur Gaza setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    “Kesepakatan ini harus sepenuhnya mencakup Otoritas Palestina dan masa depan Gaza harus diarahkan pada pembentukan negara Palestina,” kata kantor Presiden Prancis yang melaporkan percakapan Macron dan Abbas melalui telepon pada Minggu (19/1/2025).

    Ia juga mengatakan perlunya mencegah kemungkinan serangan terhadap Israel lagi, merujuk pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Macron menekankan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Jalur Gaza.

    “Saat ini sangat penting untuk segera bekerja guna menanggapi kebutuhan vital mendesak warga Gaza, guna memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar, sesuai dengan kebutuhan penduduk,” tambahnya.

    Pada hari Jumat (17/1/2025), Mahmoud Abbas mengumumkan Otoritas Palestina siap untuk memikul tanggung jawab penuh di Jalur Gaza, yang dijalankan oleh Hamas.

    Sebelumnya, Gerakan perlawanan Palestina (Hamas) yang memenangkan pemilihan legislatif terakhir yang diadakan pada tahun 2006, mengambil alih Jalur Gaza pada tahun 2007 setelah memaksa gerakan Fatah yang dipimpin oleh Abbas untuk meninggalkan Jalur Gaza.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.913 jiwa dan 110.750 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (19/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Ratusan Rumah di Jember Terendam Banjir, Satu Mobil Terseret Arus

    Ratusan Rumah di Jember Terendam Banjir, Satu Mobil Terseret Arus

    Liputan6.com,Jember Ratusan rumah di kawasan perkotaan di Kabupaten Jember, terendam Banjir, akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu sore (19/1/2025).

    Selain merendam ratusan rumah, banjir juga menyeret sebuah mobil yang sedang terparkir di depan rumah warga.

    “Hujan deras yang terjadi beberapa jam menyebabkan air meluap ke pemukiman warga serta menyebabkan kemacetan pada akses jalan,” ujar Kepala BPBD Jember  Widodo Julianto

    Kata dia, banjir tersebut menerjang di kawasan jalan Kaliurang, Kelurahan Sumbersari, yang menyebabkan 25 rumah warga terdampak dengan ketinggian 40 cm dan meluap ke jalan hingga 60 cm.

    “Banjir tersebut menyebabkan sebuah mobil terseret banjir dan puluhan sepeda motor mogok karena terjebak banjir luapan dengan ketinggian hingga 60 cm,”katanya

    Selain itu, banjir juga merendam puluhan rumah warga di Perumahan Mastrip dengan ketinggain 30 cm, namun luapan bajir terdampak ke jalan dengan ketinggian 70 cm dan puluhan usaha mikro kecil menegah (UMKM) di nsekitar Jalan Mastrip juga terancam.

    Menurut Widodo, banjir juga menggenangi puluhan rumah di Kelurahan Mangli dan Kelurahan Kepatihan di Kecamatan Kaliwates dengan ketinggian sekitar 60cm, bahkan bahkan banjir lauapan terdampak ke jalan setinggi 70 cm.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir karena banyak seluruh irigasi, penyempitan selokan dan banyaknya sampah di sungai hingga menyebabkan air meluap ke pemukiman dan jalan,” paparnya.

    Widodo menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menuju ke sejumlah lokasi banjir untuk melakukan asasmen dan penanganan, serta penyedotan air genangangan di pemukiman rumah.

  • Banjir di Bandar Lampung, BNPB Siap Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Banjir di Bandar Lampung, BNPB Siap Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Liputan6.com, Lampung – Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayor Jenderal (Mayjen) Lukmansyah, memberikan tanggapannya terkait penanganan darurat pascabanjir yang melanda Kota Bandar Lampung. “Kami sudah mengecek dan mendampingi penanganan darurat di sini. Saya melihat bahwa dinas-dinas terkait telah bekerja dengan baik,” ujar Lukmansyah dalam kunjungannya di Pasar Ambon, Bandar Lampung, Senin (20/1/2025).

    Ia memastikan bahwa para pengungsi telah mendapat penanganan yang memadai. “Saya melihat korban-korban banjir sudah cukup terawat, dan distribusi logistik, seperti makanan siap saji, juga berjalan dengan baik,” terangnya.

    Lukmansyah mengungkapkan rencana BNPB untuk melakukan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi risiko hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir kembali. “Kami akan berusaha mengantisipasi curah hujan dengan operasi modifikasi cuaca. Harapannya, hujan dapat dicegah turun di wilayah darat, terutama di area yang rawan banjir, dan dialihkan ke laut atau lokasi lain yang tidak berisiko,” ungkap dia.

    Selain itu, BNPB juga tengah bersiap membantu sektor pertanian yang terdampak. “Berdasarkan pengalaman tahun lalu, apabila ada lahan pertanian yang rusak atau gagal panen, kami akan mengajukan bantuan kepada presiden untuk mengganti kerugian tersebut, terutama bagi tanaman yang baru saja ditanam dalam kurun waktu satu bulan,” paparnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan pemerintah daerah untuk penanganan jangka panjang pascabanjir. “Kami berharap langkah-langkah ini dapat membantu masyarakat Bandar Lampung pulih lebih cepat dari dampak bencana banjir,” pugkasnya.

  • Mirza-Jihan Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Bandar Lampung

    Mirza-Jihan Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Bandar Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal, bersama Wakil Gubernur terpilih, Jihan Nurlela, menunjukkan kepedulian mereka terhadap warga terdampak banjir di Bandar Lampung. Pada Minggu malam (19/1/2025), Mirza mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, didampingi Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, jajaran Fraksi Partai Gerindra, Camat setempat, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung.

    Selama kunjungannya, Mirza berdialog dengan warga terdampak, termasuk mengunjungi lansia yang sakit. Ia juga menyusuri rumah-rumah yang masih terendam banjir setinggi sepinggang orang dewasa sambil membagikan makan malam kepada masyarakat yang membutuhkan. Mirza, yang hadir bersama istri, Purnawa Wulan Sari, menyampaikan komitmen untuk memberikan bantuan nyata. 

    Ia menyerahkan sejumlah bantuan, seperti sebuah excavator untuk membersihkan saluran air yang tersumbat sampah. Truk pengangkut sampah untuk mempercepat proses pembersihan limbah. Pakaian, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga terdampak. “Saya bersama tim akan memastikan penanganan banjir dilakukan secara cepat dan tuntas. Solusi jangka panjang juga menjadi prioritas kami agar masalah ini tidak terus berulang,” kata Mirza.

    Di sisi lain, Jihan Nurlela, juga melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Kota Karang, Teluk Betung Barat. Jihan membawa bantuan berupa sembako, seperti beras, minyak goreng, matras, biskuit, dan kebutuhan lainnya. “Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan bantuan yang dibutuhkan sekaligus mendengarkan masukan terkait penanganan banjir ke depannya,” ungkap Jihan.

  • Mitigasi Banjir, Ini Langkah yang Dilakukan Polda Lampung

    Mitigasi Banjir, Ini Langkah yang Dilakukan Polda Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Intensitas hujan yang terus meningkat di wilayah Lampung menjadi perhatian serius Polda Lampung. Dalam apel pagi yang digelar pada Senin (20/1/2025) di Markas Polda Lampung, Wakapolda Lampung, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyampaikan arahan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, terkait langkah antisipasi dan mitigasi bencana banjir.

    Kapolda Lampung menegaskan pentingnya tiga langkah utama untuk memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas. Pertama, seluruh jajaran kepolisian diminta aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lembaga terkait lainnya.

    Kerja sama ini bertujuan mempercepat penanganan dampak bencana dan memastikan bantuan segera tersalurkan kepada warga yang membutuhkan. Kedua, Kapolda menginstruksikan pengerahan seluruh sumber daya, baik personel maupun perlengkapan, untuk membantu masyarakat terdampak banjir. “Seluruh jajaran harus siap siaga memberikan bantuan, mulai dari evakuasi hingga distribusi logistik,” kata Brigjen Pol Ahmad. 

    Ketiga, guna mengurangi risiko kecelakaan akibat banjir, Ahmad menekankan pentingnya rekayasa lalu lintas. Petugas lalu lintas diminta mengatur arus kendaraan untuk mencegah kemacetan atau kendaraan terjebak dan terseret arus.

    Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menutup apel dengan mengimbau seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan dan siap turun ke lapangan demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Dengan langkah-langkah strategis ini, kami berharap dampak bencana banjir dapat diminimalkan, sehingga masyarakat tetap merasa aman meski menghadapi cuaca ekstrem,” pungkasnya.

  • Lampung Alami 24 Kejadian Cuaca Ekstrem Sepanjang 2024, Posisi Keenam Nasional

    Lampung Alami 24 Kejadian Cuaca Ekstrem Sepanjang 2024, Posisi Keenam Nasional

    Liputan6.com, Lampung – Sebanyak 24 kejadian cuaca ekstrem tercatat melanda Provinsi Lampung sepanjang Januari hingga Desember 2024. Data ini menempatkan Lampung pada peringkat keenam dalam daftar 10 provinsi dengan bencana cuaca ekstrem terbanyak di Indonesia.

    Berdasarkan data Geoportal Data Bencana Indonesia, terdapat 461 kejadian bencana cuaca ekstrem secara nasional pada 2024. Sebagian besar berupa hujan deras yang disertai angin kencang atau angin puting beliung, yang menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan bangunan.

    Sebanyak 30 provinsi di Indonesia dilaporkan mengalami bencana cuaca ekstrem sepanjang tahun lalu. Wilayah dengan kejadian terbanyak berada di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Provinsi lain yang masuk 10 besar meliputi Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Aceh, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, dan DI Yogyakarta.

    Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran, Indra Purna, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang melanda Lampung dipengaruhi oleh letak geografis serta kompleksitas kontur wilayahnya. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah keberadaan dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pesisir.

    “Imbauan kami kepada masyarakat adalah tetap waspada terhadap potensi bencana meteorologis, karena bulan ini diprediksi menjadi puncak musim hujan di Lampung,” ujar Indra saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).

    Ia menambahkan, cuaca ekstrem di Lampung diperkirakan masih berlangsung hingga Februari 2025, beriringan dengan puncak musim hujan. Kondisi ini berpotensi memicu bencana seperti tanah longsor, banjir bandang, serta hujan lebat disertai angin kencang, khususnya di daerah dataran tinggi dan bantaran sungai.

    “Masyarakat perkotaan juga harus waspada terhadap banjir yang bisa terjadi akibat buruknya sistem drainase. Kami imbau agar masyarakat tetap siaga,” kata Indra.

    Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Lampung merilis prospek cuaca mingguan untuk 13-19 Januari 2025. Sebagian besar wilayah diperkirakan cerah berawan, namun potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang tetap ada, terutama pada siang hingga dini hari.

    Meski secara umum cerah, indeks kenyamanan mencatat beberapa wilayah di Lampung akan terasa kurang nyaman, terutama pada siang dan sore hari akibat suhu yang tinggi. Namun, wilayah Lampung Barat masih masuk kategori cukup nyaman untuk beraktivitas.

    Masyarakat diminta tetap memperhatikan prakiraan cuaca dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

  • Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Liputan6.com, Lampung – Polisi menunjukkan kepedulian terhadap warga terdampak banjir dengan membagikan ratusan nasi bungkus, pada Jumat malam (17/1/2025). Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah RT 039, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

    Selain membantu membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga, polisi juga menyalurkan 200 nasi bungkus bagi mereka yang terdampak. “Kami membagikan 200 nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan di lokasi ini,” kata Kasi Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati.

    Aksi sosial ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya mereka yang terkena dampak bencana banjir. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, yang ikut meninjau lokasi banjir, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meminimalkan dampak bencana di wilayah tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan di Bandar Lampung masih cukup tinggi. “Kami mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, mengingat musim hujan belum berakhir,” kata Alfret.

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat 19 lokasi terdampak banjir, dengan satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus.

    Koordinator Lapangan BPBD Lampung, Wahyu Dwi Saputra mengungkapkan bahwa hasil pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menunjukkan banjir merendam sejumlah titik di kota tersebut. “Berdasarkan pantauan, terdapat beberapa wilayah terdampak banjir. Saat ini, titik terparah berada di Waylunik dan Jalan RE Martadinata,” kata Wahyu, Jumat (17/1/2025).

    Berikut 19 titik wilayah di Kota Bandar Lampung yang terdampak banjir :

    1. Way Halim Jalur 2 Korpri

    2. Sumur Putri, Teluk Betung Selatan

    3. Way Laga Panjang

    4. Simpang, PJR

    5. WR Supratman, Gg. Pancurmas

    6. Way Lunik Bandar Lampung

    7. Jualang, Bumi Waras

    8. Jl. Singosari Enggal

    9. Jl. Hi. Aminta Tanjung Gading

    10. Pasar Ambon, Teluk Betung Selatan

    11. Kota Karang, Teluk Betung Timur

    12. Jl. Soekarno Hatta, depan PT. BA

    13. Jl. RE Martadinata

    14. Rajabasa Nunyai

    15. Jl. Ahmad Yani (Depan Central Plaza)

    16. Jl. WR Monginsidi Gg. Rozali (Belakang Hotel Grand Praba)

    17. Kel. Kuripan, Teluk Betung Barat

    18. Jl. Ridwan Rais GG. Hi. Syarif

    19. Gg. Toyib (Belakang SPBU Rajabasa)