Topik: Banjir

  • Detik-detik Mencekam saat Korban Longsor di Pekalongan Ditemukan, Mayat-mayat Kaku Penuh Lumpur – Halaman all

    Detik-detik Mencekam saat Korban Longsor di Pekalongan Ditemukan, Mayat-mayat Kaku Penuh Lumpur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah masih menyisakan duka. Korban terus ditemukan. 

    Wilayah Petungkriyono porak poranda akibat bencana tersebut.

    Kondisi pasca banjir bandang dan longsor sangat mengerikan.

    Tim SAR gabungan yang berjibaku melakukan pencarian korban terus 

    Medan yang ekstrem, kekurangan air bersih, dan cuaca buruk menjadi tantangan besar dalam evakuasi.

    Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menceritakan pengalamanya membantu evakuasi korban longsor.

    Begini detik-detik mencekam saat membantu evakuasi korban longsor.

    “Kabar pertama longsor terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo,” ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025).

    Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.

    Tim akhirnya berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.

    Setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tim tiba di Petungkriyono dan langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

    Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.

    “Jembatan utama Petungkriyono terputus. Kondisi longsor di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi,” tambah Agus.

    Cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.

    Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). (Dokumentasi BNPB)

    Kabut tebal mengurangi jarak pandang hingga 10 meter, sementara hujan deras mengguyur dari siang hingga sore.

    Korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku dan penuh lumpur.

    Beruntung, sebagian besar korban masih dapat dikenali warga sekitar untuk proses identifikasi.

    Saat ini, alat berat belum bisa mencapai lokasi karena akses yang sulit.

    Proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.

    Agus mengungkapkan, hingga malam hari ditemukan jenazah perempuan di Desa Kayupuring, namun belum bisa dievakuasi karena medan terjal dan hujan deras.

    Data sementara menunjukkan 18 korban meninggal dunia, 10 korban luka-luka, serta kerusakan parah pada lima rumah yang rata dengan tanah.

    “Kondisi terparah ada di kafe kopi dan tempat pemancingan di Desa Kasimpar, dengan 25 orang di lokasi saat kejadian. Hanya satu orang selamat, yakni Munandar Rifki (20), meski mengalami patah tulang dan luka berat,” ungkap Agus.

    Ia berharap cuaca mendukung agar pencarian korban longsor dapat dilanjutkan keesokan harinya.

    Hujan Deras Jadi Kencala Evakuasi

    Pencarian dan evakuasi korban longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. (Tribunjateng/Dina Indriani)

    Proses evakuasi korban longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, masih terus berlangsung.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi, mengungkapkan bahwa cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah Pekalongan memperburuk upaya evakuasi.

    Selain itu, akses menuju lokasi longsor juga terhalang oleh tumpukan tanah yang cukup besar.

    “Untuk ke depannya, yang masih tertimbun tanah lebih dalam, kami berharap ada dukungan dari alat berat. Namun, proses mencapainya tidak mudah. Apalagi, di lokasi yang terendam, terdapat juga banjir, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara bertahap,” ujar Bergas pada Selasa (21/1/2025).

    Upaya pencarian dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk relawan, Basarnas, dan petugas BPBD Jawa Tengah. Bergas menegaskan bahwa waktu sangat terbatas mengingat kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

    “Kita tetap melakukan pencarian karena waktunya tidak panjang. Kita kejar-kejaran dengan cuaca, tidak bisa saling menunggu,” tambahnya.

    Menurut relawan PMI, Eko Purwanto, proses evakuasi korban juga terhambat oleh sulitnya akses menuju lokasi longsor. Kendaraan roda empat tidak dapat mencapai titik bencana, sehingga upaya evakuasi memakan waktu lebih lama.

    “Saat ini, kami sudah menyiapkan tempat pengungsian untuk menghindari bencana susulan. Namun, informasi mengenai korban yang hilang masih simpang siur, dan kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan kepastian,” kata Eko.

    Bencana longsor mengakibatkan dua rumah dan sejumlah kendaraan tertimbun tanah. Akses jalan menuju Desa Kasimpar terputus setelah dua jembatan rusak. Sebanyak 10 orang yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Berdasarkan informasi dari BNPB, wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari ke depan, hingga Kamis, 23 Januari 2025.

    BNPB mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor, terutama di dekat tebing, untuk waspada dan memeriksa kondisi tanah secara berkala.

    “Warga juga diimbau untuk mencari lokasi evakuasi jika hujan turun lebih dari dua jam,” ungkap BNPB dalam siaran persnya.

    Titik Lain Longsor di Pekalongan

    Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, menjelaskan bahwa longsor juga terjadi di beberapa titik lain di wilayah tersebut, termasuk di Desa Tlogohendro dan Gumelem.

    Longsor telah memutus akses menuju Petungkriyono, dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak.

    “Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada. Kemungkinan yang bisa dilewati adalah melalui Wanyasa, Banjarnegara,” jelas Yulian.

    Yulian juga mengungkapkan bahwa salah satu korban yang meninggal adalah Sekdes Kasimpar.

    “Satu keluarga, yang sudah ditemukan, sekdes dan anaknya, meninggal dunia,” ungkapnya.

    Desa Kasimpar menjadi lokasi dengan jumlah korban terbanyak akibat longsoran tebing yang menimbun rumah-rumah warga, termasuk rumah Sekdes.

    Meskipun data jumlah pengungsi belum dapat dipastikan, Yulian melaporkan bahwa beberapa warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara pihaknya terus menyiapkan dapur umum untuk membantu warga terdampak.

    “Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ada. Ini kami sedang menyiapkan dapur umum. Nanti akan kami update lagi datanya,” tambah Yulian. Sebagian warga yang mengungsi memilih berlindung di rumah keluarga atau tetangga terdekat.

    Hingga Rabu 22 Januari, 600 Petugas Gabungan Dikerahkan

    Sebanyak 600 petugas gabungan dan empat anjing pelacak dikerahkan pada hari kedua evakuasi dan pencarian korban hilang longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025).

    Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya, mengungkapkan bahwa operasi pembersihan dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan.

    “Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan.

    Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Letkol Inf Rizky Aditya menjelaskan bahwa upaya pencarian difokuskan di dua lokasi utama, yaitu rumah Pak Carik dan Cafe Allo.

    Selain itu, tim juga menyusuri aliran sungai yang menuju ke Sungai Welo, karena dikhawatirkan ada korban yang hanyut terbawa arus.

    “Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe. Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana,” tambahnya.

    Rumah Pak Carik menjadi tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju ke Petungkriyono ketika hujan deras turun.

    Mereka merasa aman berlindung di sana karena lokasinya jauh dari tebing. 

    Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.

    Sementara itu, rumah pendeta yang juga terdampak longsor tidak terdapat penghuni saat kejadian.

    Desa Kasimpar yang berada di dekat lokasi longsor dinyatakan aman, longsor tidak merusak pemukiman di desa tersebut. 

    Letkol Inf Rizky menyebut fokus pencarian berada di rumah Pak Carik dan Cafe Allo, dengan perkiraan sementara jumlah korban yang berada di lokasi tersebut sekitar 20 hingga 30 orang.

    (TribunJateng.com/Kompas.com)

  • Update Longsor Pekalongan: 17 Korban Dievakuasi, Hilang Bertambah Jadi 9 Orang

    Update Longsor Pekalongan: 17 Korban Dievakuasi, Hilang Bertambah Jadi 9 Orang

    Jakarta (beritajatim.com) – Tim gabungan kembali berhasil mengevakuasi 1 korban yang tertimbun longsor di Pekalongan pada Selasa (21/1), Dengan ditemukannya 1 korban meninggal dunia, total korban yang berhasil ditemukan hingga Selasa (21/1/2025) pukul 17.30 WIB menjadi 17 orang.

    “Sementara, laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi 9 orang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Menurutnya, hingga kini tim gabungan masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban. Namun upaya tersebut terkendala cuaca dan kondisi jalan yang terputus di lapangan. Lokasi sulit diakses oleh alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi.

    “Hujan juga masih mengguyur hingga saat ini yang menyulitkan tim pencarian melakukan penyisiran di lokasi kejadian,” katanya.

    Muhari menambahkan, banjir juga melanda 9 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.

    Dia juga menyebut, akibat banjir, 2 orang mengalami luka ringan. 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titk pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa, dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa.

    “Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, 3 akses jalan tergenang, 3 jembatan putus, dan 1 tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol,” ujarnya.

    Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan segera melakukan penangan darurat bencana banjir. “Diantaranya dengan memberikan bantuan karung sebanyak 1.875 lembar untuk tanggul limpas di Desa Pesanggrahan, Kelurahan Bener dan Desa Karanghompo,” katanya. [hen/aje]

  • Proses Evakuasi Korban Longsor di Pekalongan Dilanjut, Rumah Pak Carik Jadi Fokus Utama – Halaman all

    Proses Evakuasi Korban Longsor di Pekalongan Dilanjut, Rumah Pak Carik Jadi Fokus Utama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Proses evakuasi dan pencarian korban hilang dalam bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kembali dilanjut Rabu (22/1/2025) pagi.

    Selain pencarian korban, petugas gabungan juga melakukan pembersihan supaya sejumlah titik mudah diakses.

    Demikian yang disampaikan Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya.

    “Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan,” ujarnya, Rabu, dikutip dari TribunJateng.com.

    Ia menuturkan, total ada 600 personel gabungan dan empat anjing pelacak dalam proses pencarian ini.

    “Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak,” tuturnya.

    Mengutip TribunJateng.com, upaya pencarian hari ini difokuskan ke rumah Pak Carik dan Cafe Allo.

    Aliran sungai juga ditelusuri karena dikhawatirkan ada korban yang terbawa arus.

    “Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe,”

    “Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana,” tambahnya.

    Rumah Pak Carik jadi titik fokus lantaran lokasi tersebut dijadikan tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju Petungkriyono ketika hujan deras.

    Mereka merasa aman karena di rumah Pak Carik jauh dari tebing.

    Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.

    Sementara itu, rumah pendeta yang juga terdampak longsor tidak terdapat penghuni saat kejadian.

    “Adapun yang longsor adalah rumah yang berada di bawahnya dan kafe tersebut.

    “Saat ini, kita masih berfokus pada pencarian sembilan orang yang hilang. Mudah-mudahan tidak ada tambahan jumlah korban hilang,” pungkasnya.

    Sementara itu, untuk bantu pencarian, Basarnas Semarang juga menerbangkan drone thermal dan unit anjing SAR.

    “Untuk pencarian hari ini akan masih dilakukan di sekitar area longsor. Kami akan mengerahkan drone thermal dan juga unit anjing SAR,” kata Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Rabu (22/1/2025).

    Budiono kepada TribunJateng.com menuturkan, ada tiga unit yang dikerahkan untuk melakukan pencarian korban banjir di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.

    Ia menuturkan, sebenarnya korban dari Desa Kasimpar ada sembilan orang yang dilaporkan hilang.

    Namun, justru yang banyak adalah korban dari orang-orang yang sedang melintas dan berteduh di rumah Pak Carik Desa Kasimpar.

    Rumah Pak Carik sendiri disapu longsor pada Senin (20/1/2025).

    “Selain itu longsor juga menimpa sebuah kafe yang cukup penuh pengunjung dan juga sebuah pemancingan.”

    “Namun data tersebut masih bisa berkembang mengingat daerah longsoran merupakan area lintasan Pekalongan Dieng, sehingga dimungkinkan ada pengguna jalan yang tertimpa longsor, dan juga pengunjung kafe, serta yang berteduh di rumah pak Carik,” imbuhnya.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Dina Indriani/Indra Dwi Purnomo)

  • SDN Kademangan III Mojoagung Jombang Diliburkan Akibat Banjir, Warga Belum Terima Bantuan

    SDN Kademangan III Mojoagung Jombang Diliburkan Akibat Banjir, Warga Belum Terima Bantuan

    Jombang (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, menyebabkan SDN Kademangan III terpaksa diliburkan pada Rabu (22/1/2025). Air yang masuk ke dalam ruang kelas bahkan membawa lumpur, sehingga aktivitas belajar mengajar tidak dapat dilakukan.

    Begitu air mulai surut, sejumlah guru langsung melakukan kerja bakti untuk membersihkan ruangan yang terdampak banjir. Mereka berupaya menyapu air keluar dari ruangan serta membersihkan lumpur yang menggenang. Sementara itu, para siswa mengikuti pembelajaran daring dari rumah.

    Kepala SDN Kademangan III, Kasis Sulistyani, menjelaskan bahwa keputusan meliburkan sekolah diambil karena kondisi ruangan yang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). “Selain air juga lumpur. Makanya seluruh murid kita liburkan. Mereka belajar dari rumah,” ujar Kasis Sulistyani.

    Di sisi lain, warga yang terdampak banjir masih menantikan bantuan dari pemerintah setempat. Sonadi (55), warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, menyebutkan bahwa meskipun air mulai surut, warga belum bisa beraktivitas normal. Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan.

    “Pagi ini air mulai surut. Namun warga belum mendapatkan bantuan. Padahal yang dibutuhkan warga adalah makanan. Karena ada yang sudah bisa masak, ada pula yang tidak,” kata Sonadi saat ditemui di rumahnya.

    Banjir yang terjadi sejak Selasa malam (21/1/2025) ini menerjang tiga desa di Kecamatan Mojoagung, dengan Desa Kademangan sebagai wilayah terdampak paling parah. Sebanyak 474 kepala keluarga (KK) terkena dampaknya.

    Bencana ini disebabkan oleh meluapnya tiga sungai, yakni Sungai Gunting, Sungai Pancir, dan Sungai Catakbanteng. Ketinggian air di jalan mencapai 120 sentimeter, sementara di dalam rumah setinggi 80 sentimeter. Bahkan, di beberapa titik tertentu, air mencapai ketinggian 2 meter. [suf]

  • Perjalanan Kereta Api Terkendala, Banjir di Grobogan Belum Surut

    Perjalanan Kereta Api Terkendala, Banjir di Grobogan Belum Surut

    Bisnis.com, JAKARTA — Perjalanan kereta api dari arah Jakarta menuju Surabaya mengalami kendala akibat banjir yang menggenangi wilayah Grobogan, Jawa Tengah.

    Akibat genangan banjir rel di perlintasan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati sepanjang 100 meter masih belum bisa dilintasi kereta api.

    “Luapan banjir mengakibatkan gogosan di jalur sepanjang 100 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter di kedua jalur rel,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo dilansir dari Antara, Rabu (22/1/2025).

    Puluhan petugas dari bagian prasarana Daop Semarang, kata dia, telah diterjunkan beserta material pendukung perbaikan jalur tersebut.

    Ia menjelaskan empat rangkaian KA mengangkut batu kricak pengganti material di lokasi yang tergerus banjir.

    Selain itu, terdapat satu lagi rangkaian KA membawa material besi rel, bantalan beton, dan perlengkapan lainnya.

    Akibat terputusnya jalur di wilayah Grobogan, lanjut dia, PT KAI masih memberlakukan pola operasi memutar untuk KA yang melintas di wilayah Pantura Jawa Tengah tersebut.

    Ia mengatakan setidaknya 11 rangkaian kereta jarak jauh maupun dekat yang dialihkan sebagian rute perjalanannya melalui Solo.

    Selain itu, kata dia, perjalanan tujuh KA yang melintas di wilayah Daop Semarang juga dibatalkan akibat bencana tersebut.
    “Dua perjalanan KA Argo Bromo Anggrek relasi Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya dibatalkan,” katanya.

    Ia memastikan bea tiket yang sudah dibeli oleh para calon penumpang KA yang keberangkatannya dibatalkan akan dikembalikan 100 persen.

    Sebelumnya, Hujan dengan durasi panjang mengguyur berbagai wilayah di Jawa Tengah sejak Senin (20/1) malam hingga Selasa (21/1) mengakibatkan bencana alam di sejumlah daerah.

  • Harus Viral Dulu, Jalan Rusak Menuju SMK Cengkareng 2 Diperbaiki, Pj Teguh: Sekarang Sudah Bagus

    Harus Viral Dulu, Jalan Rusak Menuju SMK Cengkareng 2 Diperbaiki, Pj Teguh: Sekarang Sudah Bagus

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi angkat bicara soal viral video di media sosial yang memperlihatkan buruknya akses jalan menuju SMK Cengkareng 2 Jakarta Barat.

    Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap siswa SMK Cengkareng 2 yang membantu memviralkan jalan rusak tersebut.

    “Terkait akses jalan menuju SMK Cengkareng 2 yang diviralkan, saya sebagai Pj Gubernur senang baca gituan. Jadi, kadang-kadang itu langsung baca juga saya,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Setelah melihat video tersebut, Teguh mengaku langsung memerintahkan Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk langsung terjun ke lapangan.

    Jalan berlumpur yang ada di video tersebut pun disebut Teguh kini tengah diperbaiki oleh jajaran Dinas Bina Marga.

    “Dari situ kami langsung ada tindakan, kami langsung forward kepada Dinas Bina Marga dan Alhamdulillah sejak itu juga Dinas Bina Marga sudah melakukan perbaikan terhadap akses jalan ke SMK Cengkareng 2. Alhamdulillah sekarang sudah bagus,” ujarnya.

    “Jadi yang untuk akses jalan ini Insyaallah sudah ditangani dan ditindaklanjuti,” tambahnya menjelaskan.

    Berkaca dari hal ini, Teguh meminta warga Jakarta untuk menyampaikan langsung keluhan kepada pemerintah daerah.

    Keluhan atau aduan itu bisa disampaikan lewat aplikasi JAKI atau melalui media sosial.

    Orang nomor satu di Jakarta ini pun memastikan pihaknya bakal langsung bergerak menindaklanjuti setiap keluhan atau aduan yang disampaikan masyarakat.

    “Jadi bukan hanya katakanlah akses ke SMK 2 itu, tapi juga masalah kabel menjuntai, masalah parkiran, dan sebagainya. Nanti kami cermati itu, kemudian akan kami lakukan tindakan,” tuturnya.

    Sebelumnya, Galih Nurwahid (18), siswa seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cengkareng 2 di Cengkareng, Jakarta Barat tengah viral di media sosial.

    Pasalnya ia membuat video yang berisi kritik terkait jalanan rusak dan berlumpur menuju sekolahnya pada Senin (20/1/2025).

    Ia yang mengenakan seragam putih menyoroti kondisi jalan yang turut berpengaruh terhadap seragam yang dikenakannya.

    “Assalamualaikum, saya minta bantuannya Pak Menteri Pendidikan, saya dari SMK Cengkareng 2 Jakarta Barat pak, saya minta bantuan akses jalan masuk sekolah penuh lumpur,” kata Galih dalam video berdurasi 58 detik itu.

    “Hari Senin celana putih pak, takut kotor. Mama saya nyucinya capek pak, tolong bantuannya benar-benar,” imbuh dia sembari menyorot bagian jalan penuh lumpur dan bercampur banjir itu.

    Fakta di Lapangan

    Dilansir dari Wartakotalive.com, kondisi jalan tersebut memang seperti yang diceritakan oleh Galih.

    Kondisi tanahnya sudah coklat dengan beberapa celah genangan yang berwarna coklat pekat.

    Kendaraan yang melintas pun harus memperlambat lajunya ketika melintasi jalan tersebut.

    Bila berjalan di sana, lumpur tersebut juga terasa sangat licin kala menempel di alas kaki.

    Selain itu, ada banyak genangan air lantaran jalanan itu memiliki sejumlah cekungan yang dalam hingga 5-10 centimeter.

    Dari yang nampak, luas area jalanan rusak dan berlumpur itu, berkisar seluas kurang lebih 500 meter.

    Namun, dari pertigaan jalan menuju SMK Cengkareng 2, panjangnya mencapai 200 meter.

    Di sini, Galih mengatakan apa yang dibuatnya berawal dari keresahan selama tiga tahun belakangan.

    Tanpa paksaan ia membuat konten yang tengah viral itu.

    “Jujur ini keluh kesah saya, orangtua saya, teman-teman saya, guru-guru saya dan warga sekitar di sekitaran sini,” kata Galih.

    Ia tak menampik jika tak tega melihat sang ibu yang kesulitan mencuci seragamnya usai melintasi jalan tersebut.

    “Saya cuma inisiatif sendiri, karena ya namanya orangtua pasti khawatir, jalan lumpur begini, mama saya juga kemarin kaget kok jalanan kayak gini,” kata Galih.

    “Pernah saya lihat teman saya, terus guru-guru juga ada yang jatuh, terus warga, wali murid juga ada yang jatuh. Mama saya juga capek karena setiap hari kotor, apalagi Senin, kehujanan, kotor, lumpur, mama saya kesal,” imbuhnya.
     

  • RI Pangkas Produksi, Harga Nikel Bisa Melejit ke US$ 20.000/Ton!

    RI Pangkas Produksi, Harga Nikel Bisa Melejit ke US$ 20.000/Ton!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) buka suara terkait rencana pemerintah untuk memangkas produksi bijih nikel melalui evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2025.

    Sekretaris Jenderal APNI Meidy Katrin Lengkey menyebut, bila pemangkasan produksi bijih nikel ini terjadi, memang harga nikel dunia akan melejit.

    Berdasarkan analisis salah satu analis nikel dunia, Jim Lennon dari Macquarie, London, bila Indonesia memangkas produksi bijih nikel sampai 150 juta ton, maka harga nikel dunia bakal melejit ke level US$ 20.000 per ton, dari saat ini di kisaran US$ 15.000-16.000 per ton.

    Meidy menyebut, pada 2024, produksi bijih nikel RI tercatat nyaris 300 juta ton, tepatnya 298,49 juta ton.

    “Mungkin sudah dengar ya, analisis dari Jim Lennon, dari Macquarie itu sudah menyampaikan, Beliau adalah analisis nikel terbaik dunia, itu sudah menyampaikan jika Indonesia bisa memangkas kapasitas RKAB, produksi bijih nikel, sampai 150 juta (ton), artinya nikel akan menembus sampai di atas US$ 20 ribu, harga LME (London Metal Exchange) ya,” jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Rabu (22/1/2025).

    “Kalau Indonesia tidak mengontrol dari bijih nikel, menjadi nikel olahan, nickel matte, Nickel Pig Iron (NPI), feronikel, MHP, nikel sulfat, dan seluruh turunannya, itu akan mempengaruhi di harga,” ujarnya.

    Bahkan, dia mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023 hingga 2024 lalu, produksi nikel Indonesia menguasai hingga 65% pasar nikel dunia.

    “Jadi sebenarnya nikel kita di Indonesia ini kan sudah jadi penentu dunia ya, terutama di tahun 2023 dan 2024 kita sudah memegang market size di atas 60%, ada yang 63% sampai 65%, khususnya nikel produksi Indonesia,” kata Meidy.

    Dia menyebut, “banjir”-nya produk nikel di pasar dunia, terutama karena meningkatnya produksi nikel olahan jenis Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan nickel matte. Peningkatan produksi nikel tersebut mencapai 30% dibandingkan 2023.

    “Mungkin kalau kita lihat dulu di tahun 2023, kenaikan signifikannya output produksi dari nikel MHP, kemudian nikel matte, itu dari 2023 ke 2024 memang ada kenaikan sampai 30% dari kapasitas produksi,” ujarnya.

    Berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 132/2024 tentang Neraca Sumber Daya dan Cadangan Minerba Nasional Tahun 2023, tercatat sepanjang 2023, realisasi produksi bijih nikel RI hampir mencapai 200 juta ton. Persisnya, yakni di level 175,6 juta ton atau tepatnya 175.617.183 ton.

    Pencapaian produksi bijih nikel tersebut tidak terlepas dari potensi nikel RI yang cukup melimpah serta kebijakan Presiden Joko Widodo yang saat itu menjabat, yang terus menggenjot program hilirisasi.

    Hingga 2023 misalnya, tercatat total sumber daya bijih nikel RI mencapai 18,5 miliar ton, tepatnya 18.550.358.128 ton dan nikel logam mencapai 184,6 juta ton, tepatnya 184.606.736 ton.

    Sedangkan, total cadangan nikel Indonesia tercatat sebanyak 5,3 miliar ton, tepatnya 5.325.790.841 ton, untuk bijih dan 56,12 juta ton, tepatnya 56.117.187 ton, untuk logam.

    (wia)

  • Banjir Melanda Dua Kabupaten di Kalimantan Tengah Akibat Hujan Deras
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Januari 2025

    Banjir Melanda Dua Kabupaten di Kalimantan Tengah Akibat Hujan Deras Regional 22 Januari 2025

    Banjir Melanda Dua Kabupaten di Kalimantan Tengah akibat Hujan Deras
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com

    Hujan deras
    yang berlangsung sejak Minggu (19/1/2025) hingga Selasa (21/1/2025) telah menyebabkan
    banjir
    di dua kabupaten di
    Kalimantan Tengah
    , yakni
    Gunung Mas
    dan
    Pulang Pisau
    .
    Gunung Mas
    Banjir
    di Kabupaten Gunung Mas dilaporkan terjadi di dua kecamatan, yaitu Sepang dan Rungan Barat, yang meliputi tiga desa, yakni Desa Tampelas, Desa Tusang dan Desa Tumbang Kuayan.
    Warga terdampak di Kecamatan Sepang mencapai 310 orang, sedangkan di Kecamatan Rungan Barat terdapat 93 orang.
    Ketinggian air yang menggenangi wilayah ini berkisar antara 40 cm hingga 50 cm, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
    “Ketinggian air untuk di Sepang mencapai 50 cm, sementara di Rungan Barat 40 cm, terdapat 403 jiwa terdampak dari banjir pada dua kecamatan di Gunung Mas ini,” jelas Alpius Patanan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng.
    Pulang Pisau
    Banjir juga terjadi di Desa Sebangau Permai, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, sejak Selasa.
    Ketinggian air mencapai 53 cm dan berdampak pada 364 jiwa, dengan total 114 rumah terendam. Meskipun demikian, fasilitas umum belum terdampak.
    “Di sini, banjir berdampak bagi 364 jiwa dengan bangunan rumah terendam tercatat ada 114 rumah, meski demikian belum sampai ke fasilitas umum,” ungkap Alpius.
    Sebagian kecil warga memilih mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
    Langkah Penanganan
    BPBPK Kalteng terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan BPBD di setiap wilayah untuk memastikan penanganan berjalan lancar.
    “BPBPK Kalteng melalui Pusdalops PB terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Kabupaten/Kota terkait perkembangan banjir,” kata Alpius.
    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi
    hujan deras
    yang masih berlanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban – Halaman all

    Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota Tim SAR Gabungan menceritakan pengalaman mencekam ketika pencarian korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    Seperti diketahui, bencana longsor dan banjir bandang melanda wilayah Pekalongan pada Senin (20/1/2025). 

    Bencana terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono. 

    Akibatnya, korban longsor Pekalongan sementara mencapai 18 orang hingga Selasa  (21/1/2025) petang.

    Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, turut membantu evakuasi korban longsor longsor Petungkriyono. 

    Cuaca buruk, medan terjal yang dilalui pun menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi. 

    Menurut Agus, kondisi pasca banjir bandang dan longsor, porak poranda.

    “Kabar pertama longsor terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo,” ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025), dilansir TribunJateng.com.

    Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.

    Kondisi Jalan Berlumpur, Penuh Batu dan Pohon Tumbang

    Tim berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.

    Agus menceritakan, tim tiba di Petungkriyono setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Tim pun berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

    Dikatakan Agus, Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim masih harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.

    “Jembatan utama Petungkriyono terputus. Kondisi longsor di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi,” tambah Agus.

    Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.

    Kabut tebal mengurangi jarak pandang hingga 10 meter, sementara hujan deras mengguyur dari siang hingga sore.

    Masih mengutip Tribun Jateng, korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku dan penuh lumpur.

    Meski begitu, masih ada sebagian besar korban masih dapat dikenali warga sekitar untuk proses identifikasi.

    Karena alat berat belum bisa mencapai lokasi, terpaksa proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.

    Agus mengungkapkan, hingga malam hari ditemukan jenazah perempuan di Desa Kayupuring. Namun, belum bisa dievakuasi karena medan terjal dan hujan deras.

    “Kondisi terparah ada di kafe kopi dan tempat pemancingan di Desa Kasimpar, dengan 25 orang di lokasi saat kejadian. Hanya satu orang selamat, yakni Munandar Rifki (20), meski mengalami patah tulang dan luka berat,” ungkap Agus.

    Ia berharap, cuaca mendukung agar pencarian korban longsor dapat dilanjutkan di hari berikutnya.

    Pengalaman menanggulangi situasi darurat di Pekalongan ini, rupanya juga diceritakan oleh Eko Purwanto, relawan Palang Merah Indonesia (PMI).

    Awalnya, Eko menerima laporan masyarakat terkait korban patah tulang di rumah penduduk, imbas tanah longsor.

    “Kami menerima laporan dari masyarakat tentang seorang korban yang mengalami patah tulang di rumah penduduk. Segera, tim Puskesmas bergegas menuju lokasi untuk memastikan kondisi korban,” kata Eko diwawancarai Kompas.tv. 

    Setibanya di lokasi, mereka menemukan korban dengan luka sayat dan patah pada lengan atas.

    Tim segera memberikan pertolongan pertama sebelum meminta bantuan masyarakat untuk menandu korban ke Puskesmas.

    Saat ini, kondisi korban stabil dan mampu berkomunikasi.

    “Dokter mengatakan bahwa ini adalah tindakan awal, dan korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut,” tambahnya.

    Wilayah Pekalongan, Jawa Tengah dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (20/1/2025). (Tribunnews.com)

    Proses Evakuasi Cukup Menantang

    Eko mengatakan, proses evakuasi berlangsung cukup menantang, perlu waktu 4 jam.

    “Kami menerima informasi dari penduduk setempat yang sudah melakukan evakuasi awal. Dari waktu bencana terjadi hingga evakuasi selesai, butuh waktu sekitar empat jam,” ceritanya

    Bahkan, Tim PMI dan masyarakat harus melewati jalan yang sulit akibat longsor. Kendaraan roda empat pun tidak dapat mencapai lokasi.

    Untuk penanganan lebih lanjut, Eko menyebut, pihaknya juga menggelar pengungsian sementara untuk menghindari bencana susulan. 

    Hingga saat ini, Desa yang terdampak parah adalah Desa Kasimpar.

    Diketahui, bencana longsor dan banjir bandang di Pekalongan terjadi ketika hujan mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono pada Senin, kemarin. 

    Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi, korban longsor Pekalongan sementara sebanyak 18 orang hingga Selasa petang.

    “Sebanyak 18 jiwa telah dievakuasi dan ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 9 orang diperkirakan masih tertimbun dan dalam pencarian. Sedangkan 10 orang alami luka-luka,” ucap Bergas. 

    Adapun untuk bangunan rumah yang mengalami kerusakan, masih dalam pendataan. 

    “(Jumlah) pengungsi masih dalam pendataan,” tutur Bergas.

    Angka korban jiwa tersebut, juga disampaikan Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB Bambang Surya Putra.

    Data BPBD Provinsi Jateng sementara, 8 orang masih dalam pencarian.

    “Laporan yang masuk dari BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Pekalongan, 18 orang meninggal dunia dan 8 orang masih dalam pencarian,” katanya dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (21/1/2025) petang.

    Terkait bencana ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal menerjunkan tim untuk melakukan asesmen, Rabu (22/1/2025).

    Tim ini akan menilai, termasuk menentukan tempat aman, untuk memberikan rekomendasi kepada kepala daerah setempat terkait status kedaruratan.

    Bambang mengatakan, lokasi kejadian yang cukup jauh menjadi kendala evakuasi.

    Selain itu, curah hujan yang masih tinggi juga menyulitkan tim SAR gabungan mencari korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Cerita Haru Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Mayat-mayat Sudah Kaku Penuh Lumpur dan TribunBanyumas.com dengan judul Besok Kirim Tim Asesmen, BNPB: Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan 18 Orang

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo, TribunBanyumas/Rika Irawati, Kompas.com)

  • Banjir Demak, 4.024 Jiwa Terdampak hingga Penutupan Jalur Semarang-Purwodadi 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Januari 2025

    Banjir Demak, 4.024 Jiwa Terdampak hingga Penutupan Jalur Semarang-Purwodadi Regional 22 Januari 2025

    Banjir Demak, 4.024 Jiwa Terdampak hingga Penutupan Jalur Semarang-Purwodadi
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Banjir meluas di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, setelah tanggul Sungai Cabean di Kecamatan Guntur dan Sungai Tuntang di Kecamatan Kebonagung jebol pada Selasa (21/1/2025).
    Tanggul jebol di Sungai Tuntang Desa Kebonagung menyebabkan banjir yang menggenangi lahan sawah dan memutus jalur utama Semarang-Purwodadi.
    Sementara jebolnya tanggul Sungai Cabean berdampak pada ribuan warga serta fasilitas umum.
    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pukul 15.00 WIB, sebanyak 4.024 jiwa terdampak.
    Ketinggian banjir bervariasi hingga 60 sentimeter. Banjir juga menyebabkan sejumlah kerusakan pada rumah dan fasilitas umum dengan rincian sebagai berikut:
    1006 rumah

    1 balai desa

    5 sekolah

    15 tempat ibadah
    Wilayah terdampak meliputi Desa Tlogoweru, Desa Guntur, dan Desa Bogosari.
    Plt Kepala
    BPBD Demak
    , Haris Wahyudi Ridwan, mengatakan beberapa warga sempat mengungsi namun sudah kembali ke rumah seiring mulai surutnya banjir di sebagian lokasi.
    “Kalau memang banjirnya tidak segera surut dan masyarakat membutuhkan, nanti kita akan membuat dapur umum untuk mengantisipasi,” jelas Haris.
    Sementara itu, jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung memutus akses utama Semarang-Purwodadi. Kendaraan dialihkan melalui jalur Pantura Demak.
    Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya, memastikan jalur tersebut belum bisa digunakan karena debit air yang masih tinggi.
    “Titik tanggul yang jebol di Sungai Tuntang belum bisa teratasi karena debit airnya masih sangat deras,” ungkapnya.
    Saat ini, pihak berwenang berfokus membangun posko darurat dan dapur umum untuk mengantisipasi kebutuhan warga jika banjir semakin parah.
    Upaya penutupan tanggul jebol terus dilakukan meski terkendala tingginya debit air.
    Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan petugas, terutama dalam pengalihan arus lalu lintas dan kesiapsiagaan terhadap banjir yang masih berpotensi meluas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.