Topik: Banjir

  • Awal Mula Ahmadi di Tamanrejo Kendal Tewas Terseret Longsor 15 Kilometer: Sempat Menolong Tetangga

    Awal Mula Ahmadi di Tamanrejo Kendal Tewas Terseret Longsor 15 Kilometer: Sempat Menolong Tetangga

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Sebelumnya ditemukan tewas tertimbun longsor, Ahmadi warga Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal ini disebut sempat menolong tetangganya.

    Ahmadi tewas tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025).

    Dia ditemukan sehari setelahnya di Pucakwangi Kabupaten Kendal.  

    Kepala Desa Tamanrejo, Muhson mengatakan, jenazah Ahmadi ditemukan sekira 15 kilometer dari titik longsor.

    “Nggih leres, ada yang meninggal namanya Ahmadi warga kami.”

    “Kalau jarak dari dia terbawa longsor sampai lokasi ditemukan sekira 15 kilometer,” kata Muhson kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/1/2025).

    Muhson menuturkan, longsor menerjang permukiman warga pada Senin (20/1/2025) malam, berbarengan dengan rentetan banjir di Kendal.

    Adapun kronologi tewasnya Ahmadi, bermula saat dia hendak menolong tetangganya yang sudah lebih dulu tertimbun material longsor sampai leher.

    Setelah menolong, tak berselang lama longsor susulan menyapu rumah Ahmadi.

    Nahas, Ahmadi tak sempat menyelamatkan diri dan terbawa longsor ke sungai sekitar desa.

    “Sekira pukul 22.30 longsor di desa kami.”

    “Kemudian Ahmadi sempat menolong tetangganya, tetapi kemudian ada longsoran lagi disertai banjir dan dia terbawa material longsor ke sungai,” sambungnya.

    Selain menimbulkan korban jiwa, longsor juga membuat 30 rumah rusak parah.

    “Ada 30 rumah yang rusak, semuanya parah.”

    “Tapi untuk titik longsor paling parah di rumah Ahmadi,” tuturnya.

    Menurut Muhson, longsor terjadi setiap tahun di permukimannya.

    Namun dia menilai longsor kali ini merupakan yang terparah.

    “Itu setiap tahun longsor di sini, tapi untuk yang kali ini memang paling parah,” paparnya.

    Pantauan di lokasi, rumah milik Ahmadi berada di bawah jalan dengan kontur desa perbukitan.

    Dinding rumah itu juga nampak jebol cukup lebar seusai diterjang material longsor.

    Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto yang meninjau lokasi longsor menuturkan, dirinya telah memberikan bantuan kepada korban terdampak longsor.

    Pihaknya juga telah meminta warga agar bersedia direlokasi demi keamanan dan kenyamanan.

    “Kami turut prihatin dan berduka cita atas musibah ini tentunya.”

    “Kemudian yang kedua kami juga sudah berkomunikasi kepada Pemkab Kendal dan kepala desa agar warga di sini bersedia direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tandasnya. (*)

  • Karena Tujuan Ini, BNPB Minta Pemkab Pekalongan Percepat Susun R3P Dampak Longsor Petungkriyono

    Karena Tujuan Ini, BNPB Minta Pemkab Pekalongan Percepat Susun R3P Dampak Longsor Petungkriyono

    TRIBUNJATENG.COM, KAJEN – BNPB meminta Pemkab Pekalongan untuk segera menyusun Rencana Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana (R3P).

    Hal ini terkait dampak kerusakan akibat bencana longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Pekalongan.

    Salah satu yang menjadi perhatian ialah rusaknya sekolah-sekolah.

    “Kami sudah minta Pemkab Pekalongan segera menyusun R3P.”

    “Dari R3P itu, kami bagi-bagi tugas.”

    “Dengan R3P, kami rapatkan dengan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, sehingga kementerian ini nanti juga ikut turun melakukan pembangunan kembali sekolah-sekolah yang rusak,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Jumat (24/1/2025).

    Memang, hingga saat ini belum ada data resmi berapa sekolah yang rusak akibat bencana yang terjadi, namun diperkirakan ada puluhan.

    “Pendataan belum dilakukan karena pemerintah sedang fokus pada pencarian korban longsor di Kecamatan Petungkriyono.”

    “Sekolah rusak merupakan dampak dari air bah yang kejadiannya masih dalam satu rangkaian dengan longsor,” imbuhnya.

    Lalu, terkait kerusakan infrastruktur, Pemprov Jateng akan turut turun tangan.

    Salah satunya dalam perbaikan jembatan putus akibat longsor Petungkriyono Pekalongan.

    Rencananya, jembatan tersebut akan diganti dengan jembatan bailey.

    Namun sementara akan dibangun dengan jembatan darurat untuk mempermudah akses evakuasi. 

    “Nanti di masa transisi, bisa mulai pendataan, mana yang harus segera, yang menjadi prioritas adalah rumah masyarakat yang rusak.”

    “Baik itu rusak berat, ringan, maupun sedang,” imbuhnya.

    Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan, pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari.

    Fokus utama saat ini adalah pencarian korban hilang dan evakuasi.

    “Sampai saat ini, kami masih mencari korban hilang.”

    “Kami berharap, semua korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ungkapnya.

    Fadia mengungkapkan, tantangan dalam upaya pencegahan bencana di Desa Kasimpar.

    Dia menyebutkan, bahwa masyarakat setempat telah tinggal di wilayah tersebut selama bertahun-tahun, sehingga sulit untuk meminta mereka pindah.

    “Yang bisa kami lakukan saat musim hujan seperti ini adalah mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.”

    “Musim hujan, diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2025,” ungkapnya. (*)

  • Pasca Kebanjiran, Jalur Rel Petak Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati Sudah Bisa Dilalui – Halaman all

    Pasca Kebanjiran, Jalur Rel Petak Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati Sudah Bisa Dilalui – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT KAI Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menyatakan satu jalur rel kereta api di petak lintas Semarang Tawang – Cepu – Surabaya Pasar Turi telah dapat dilalui mulai Jumat (24/1/2025).

    Menurutnya, tim KAI telah berupaya selama tiga hari terakhir dan mengerahkan ratusan petugas jalan rel dan jembatan, serta mengangkut material menggunakan Kereta Api Balas (KLB Balas) ke lokasi perbaikan.

    “Langkah ini memungkinkan perjalanan kereta api untuk kembali beroperasi tanpa perlu dilakukan rekayasa operasi memutar seperti KA Harina (126A) lintas Bandung-Cikampek-Surabaya Pasar Turi, KA Sembrani Tambahan (7010A) lintas Gambir-Surabaya Pasar Turi, dan KA Parcel lintas Kampung Bandan-Surabaya Pasar Turi,” kata Didiek dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).

    Didiek menyampaikan, KAI menyiapkan langkah antisipasi jangka panjang bersama BBWS dan BTP Jateng tengah untuk mematangkan rencana pembangunan tanggul di sisi jalur kereta api. Hal itu dilakukan guna mengurangi risiko kerusakan akibat bencana di masa mendatang. 

    “Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan jalur KA terhadap potensi bencana seperti banjir atau longsoran, sehingga perjalanan kereta api di masa mendatang akan lebih aman dan lancar,” paparnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Sungai Tuntang di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meluap karena curah hujan yang tinggi sejak Senin (20/1/2025) malam.

    Akibatnya, Desa Papanrejo, Gubug, Grobogan terendam banjir hingga ketinggian satu meter. Sejumlah wilayah pun terisolasi karena air yang terus naik.

    “Ada lima rumah yang hanyut, kalau yang tergenang ada ratusan,” ujar Perangkat Desa Papanrejo, Purnomo, Selasa (21/1/2025).

    Bahkan, banjir besar ini juga menyebabkan rel kereta api amblas. Akibatnya, kereta dari Jakarta menuju Surabaya tak bisa melintas.

    Manager Humas Daop 4 Semarang KAI, Franoto Wibowo, menuturkan hingga Rabu (22/1/2025), jalur tersebut masih tak bisa dilewati kereta api.

    Rel sepanjang 100 meter amblas hingga kedalaman tiga meter di kedua jalur.

    “Proses perbaikan ini melibatkan puluhan petugas prasarana KAI Daop 4 Semarang yang didukung oleh tenaga bantuan eksternal agar pemulihan dapat dilakukan dengan lebih cepat,” terangnya, Rabu (22/1/2025).

    Mengutip TribunBanyumas.com, KAI saat ini tengah melakukan upaya untuk memperbaiki rel tersebut.
    Selain itu, pihak KAI meminta maaf atas gangguan ini.

    “KAI menyadari dampak yang ditimbulkan oleh gangguan ini terhadap pelanggan, terutama bagi yang telah merencanakan perjalanan menggunakan kereta api. Untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” jelas Franoto.

  • 11 KA terlambat tiba imbas banjir Grobogan

    11 KA terlambat tiba imbas banjir Grobogan

    Ilustrasi penumpang kereta api (KA). PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menghadirkan empat perjalanan kereta api (KA) baru pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025. (ANTARA/PT KAI Daop 1 Jakarta)

    Daop 1 Jakarta: 11 KA terlambat tiba imbas banjir Grobogan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 07:16 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 11 perjalanan kereta api (KA) terlambat di stasiun Daop 1 pada Kamis (23/1) ini imbas banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis menyebutkan KA yang terlambat antara lain KA 77F (Pandalungan) relasi Jember – Gambir yang terlambat 307 menit (sekitar lima jam 11 menit), KA 131 (Dharmawangsa) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen yang terlambat 306 menit, KA 219A (Kertajaya) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen terlambat 302 menit, serta KA 3 (Argo Bromo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir terlambat 301 menit.

    KA lainnya yang juga mengalami keterlambatan kedatangan yakni KA 185B (Blambangan) relasi Ketapang – Pasarsenen yang terlambat 237 menit, KA 129A (Gumarang) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen, (terlambat 145 menit), KA 235 (Airlangga) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen (terlambat 96 menit).

    Lalu, KA 1 (Argo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir (terlambat 95 menit), KA 107 (Jayabaya) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen (terlambat 87 menit), KA 57 (Brawijaya) relasi Malang – Gambir (terlambat 24 menit), serta KA 61 (Sembrani) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir dengan estimasi tiba pukul 23.46 WIB.

    “Saat ini, upaya percepatan perbaikan di lokasi terdampak telah dilakukan oleh tim teknis guna meminimalisir keterlambatan lebih lanjut,” kata Ixfan.

    Selain itu, dia juga mencatat keterlambatan keberangkatan KA dari Stasiun Daop 1 Jakarta yakni KA 62A (Sembrani) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi (terlambat 60 menit), KA 4 (Argo Anggrek) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi (terlambat 10 menit), KA 112 (Brantas) relasi Pasarsenen – Blitar (terlambat 60 menit).

    Sementara itu, KA 170B (Tegal Bahari) relasi Pasarsenen – Tegal, dibatalkan perjalanannya.

    Sumber : Antara

  • Pemkab Sidoarjo Gelar Kerja Bakti Massal “Jihad Rawat Kali”

    Pemkab Sidoarjo Gelar Kerja Bakti Massal “Jihad Rawat Kali”

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menggalakkan kerja bakti massal rutin setiap hari Jumat dengan tajuk “Jihad Rawat Kali”. Program ini melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta masyarakat untuk membersihkan sungai dari enceng gondok dan sampah.

    Kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung kelancaran aliran sungai di wilayah Sidoarjo.

    Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mencegah potensi banjir akibat penyumbatan aliran air oleh enceng gondok dan limbah.

    “Kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap kondisi sungai di Sidoarjo. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama demi generasi mendatang,” ujarnya usai mengikuti kerja bakti, Jumat (24/1/2025).

    Dalam aksi yang dilakukan serentak di beberapa titik sungai ini, ratusan pegawai dari hampir seluruh OPD terlibat bersama unsur TNI, Polri, serta masyarakat setempat. Mereka bahu-membahu menyusuri sungai, mengangkat enceng gondok, mengangkut sampah, serta membersihkan sedimentasi yang menghambat aliran air. Beberapa titik dibantu alat berat dari PUBMSDA.

    Program “Jihad Rawat Kali” tidak hanya menjadi upaya menjaga lingkungan, tetapi juga momen untuk mempererat sinergi antarinstansi dan masyarakat. Selain membersihkan sungai, program ini juga diiringi dengan edukasi lingkungan kepada warga sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan ekosistemnya.

    Pemkab Sidoarjo berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dari aksi berkelanjutan dalam merawat sungai sebagai salah satu aset penting bagi kehidupan masyarakat.

    “Kami akan terus mendorong program seperti ini agar Sidoarjo bebas dari permasalahan lingkungan, khususnya terkait aliran sungai,” harap Subandi.

    Secara serentak, kerja bakti dilaksanakan di seluruh kecamatan. Di Krian, misalnya, dilakukan pembersihan saluran air di depan makam Desa Tropodo (perbatasan dengan Desa Seketi).

    Di Sidoarjo, kerja bakti dilakukan di depan Perumahan Blukid 3, Desa Blurukidul. Di Porong, dilaksanakan di saluran drainase Desa Kebakalan.

    Di Taman, dilakukan di sungai sebelah Balai Desa RT 10 RW 05 Desa Kletek. Di Prambon, dilaksanakan di Desa Temu, tepatnya di saluran Kedunguling. Di Tanggulangin, di Desa Kedensari, tepatnya di Kali Mati, Kedensari RT 12 RW 05.

    Keterlibatan OPD secara masif tampak saat kerja bakti di kecamatan, seperti di Jabon ada Dinas P2CKTR dan Dinas Perpustakaan dan Arsip, dan di Kecamatan Tulangan, tepatnya sepanjang sungai di Desa Kepadangan, ada Dinas Kominfo serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

    Di Kecamatan Prambon, ada Dinas Pangan dan Pertanian serta Bappeda. Di Kecamatan Tarik, ada Dinas Pendidikan. Di Kecamatan Gedangan, ada Dinas Koperasi dan UM serta Dinas P3AKB.

    Di Kecamatan Krian, ada Dishub dan RSUD Sibar. Di Kecamatan Taman, ada Satpol PP. Di Buduran, ada Setda dan RSUD Notopuro. Sementara itu, di Kecamatan Krembung dengan titik lokasi di Desa Mojoruntut RT 4 RW 2, dilakukan kerja bakti pembersihan gorong-gorong.

    Melalui “Jihad Rawat Kali”, Pemkab Sidoarjo mempertegas komitmennya dalam menjaga lingkungan, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. [isa/beq]

  • Amblas 3 Hari Imbas Banjir, Satu Jalur KA di Grobogan Sudah Dapat Dilalui

    Amblas 3 Hari Imbas Banjir, Satu Jalur KA di Grobogan Sudah Dapat Dilalui

    Bisnis.com, JAKARTA — Satu jalur rel kereta api KM 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan telah dapat dilalui setelah amblas selama 3 hari akibat banjir Sungai Tuntang. 

    Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, setelah upaya intensif yang dilakukan selama 3 hari terakhir, satu jalur (jalur hulu) pada Jumat (24/1/2025) pagi, di petak lintas Semarang Tawang – Cepu – Surabaya Pasar Turi kini telah dapat dilalui.

    Langkah ini memungkinkan perjalanan kereta api untuk kembali beroperasi tanpa perlu dilakukan rekayasa operasi memutar seperti KA Harina (126A) lintas Bandung-Cikampek-Surabaya Pasar Turi, KA Sembrani Tambahan (7010A) lintas Gambir-Surabaya Pasar Turi, dan KA Parcel lintas Kampung Bandan-Surabaya Pasar Turi. 

    “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dari tim operasional KAI yang bekerja tanpa henti siang dan malam serta dukungan penuh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB], Balai Besar Wilayah Sungai [BBWS], dan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah [BTP Jateng],” kata Didiek dalam keterangan resmi, Jumat (24/1/2025). 

    Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, KAI bersama BBWS dan BTP Jateng tengah mematangkan rencana pembangunan tanggul di sisi jalur kereta api untuk mengurangi risiko kerusakan akibat bencana di masa mendatang. 

    Didiek mengatakan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan jalur KA terhadap potensi bencana seperti banjir atau longsoran sehingga perjalanan kereta api di masa mendatang akan lebih aman dan lancar.

    Sebelumnya, KAI memberlakukan pola operasi memutar untuk beberapa perjalanan, sementara KA lainnya dibatalkan sejak 21 Januari lalu. 

    Sebagai langkah awal, tim teknis KAI melakukan perbaikan dan penguatan struktur tubuh jalan rel untuk memastikan stabilitas jalur.

    Proses ini mencakup perbaikan tanah dasar, penambahan material konstruksi seperti batu kricak dan sirtu, serta pemasangan perancah besi untuk mencegah pergeseran jalur. Selain itu, trucuk atau tiang pancang dari besi rel juga ditambahkan untuk menahan erosi di sisi rel yang terdampak.

  • Konsumen Minta Pelabelan BPA Dipercepat

    Konsumen Minta Pelabelan BPA Dipercepat

    Jakarta

    Mayoritas konsumen di lima kota besar, termasuk Jakarta, Medan dan Bali, menginginkan pemerintah mempercepat implementasi pelabelan risiko senyawa kimia berbahaya Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang sebagai bentuk transparansi. Hal ini berdasarkan hasil survei dan investigasi lapangan yang dilakukan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), lembaga advokasi hak-hak konsumen berbasis di Jakarta.

    “Survei KKI mendapati hampir separuh (43,4%) dari responden survei ternyata tidak mengetahui adanya peraturan pelabelan peringatan BPA yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun setelah mendapatkan informasi terkait hal tersebut, mayoritas responden (96%) mendesak pelabelan segera diterapkan tanpa menunggu masa tenggang (grace period) 4 tahun,” kata Ketua KKI David M.L. Tobing dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).

    Menurut David, temuan tersebut perlu disikapi serius oleh berbagai pihak, terutama pemerintah dan pelaku usaha industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Apalagi mempertimbangkan dampak paparan BPA bagi kesehatan masyarakat.

    “Mewakili suara konsumen, KKI mendesak pemerintah mempercepat implementasi pelabelan BPA. Menurut kami, tak perlu menunggu sampai 2028. Toh BPA adalah ancaman nyata bagi kesehatan publik dan pelabelan merupakan bentuk transparansi sekaligus pendidikan terbaik untuk konsumen,” ujarnya.

    Seperti diketahui pada April 2024 BPOM resmi mengharuskan industri AMDK memasang label peringatan risiko BPA pada semua galon polikarbonat, galon dari jenis plastik keras yang paling jamak di pasaran, selambat-lambatnya April 2028.

    Regulasi itu menyusul temuan lapangan BPOM selama dua tahun berturut-turut yang menunjukkan kontaminasi BPA pada galon bermerek di sejumlah provinsi, termasuk Jakarta, Bandung dan Medan, telah melewati ambang batas berbahaya.

    David menjelaskan riset KKI awalnya dipicu oleh fenomena maraknya perdebatan di media massa dan media sosial terkait risiko BPA pada kesehatan publik.

    “Kami di KKI sampai terheran-heran bagaimana bisa muncul banjir opini yang seolah ingin mengesankan tak ada yang perlu dicemaskan dari paparan BPA yang bersumber dari plastik kemasan pangan, termasuk galon air minum bermerek,” kata David.

    Padahal, kata dia, terdapat ratusan penelitian ilmiah kredibel yang menunjukkan risiko kesehatan dari paparan BPA terhadap tubuh manusia. Riset di berbagai negara menunjukkan paparan BPA pada tubuh berkorelasi dengan gangguan sistem reproduksi, penyakit kadiovaskular, kanker, penyakit ginjal, hingga memicu gangguan tumbuh kembang pada anak.

    Sementara itu, otoritas keamanan pangan di berbagai negara juga telah mengeluarkan beragam kebijakan untuk mencegah risiko paparan BPA pada kesehatan konsumen.

    “Bukti terbarunya bisa dilihat dari kebijakan Uni Eropa yang melarang total penggunaan BPA sebagai zat kontak pangan per 1 Januari 2025,” kata David.

    Dia pun mendesak pemerintah agar menggencarkan edukasi publik terkait risiko BPA pada galon polikarbonat. Hal ini dilakukan demi meningkatkan transparansi dan perlindungan konsumen.

    “KKI sendiri berharap hasil survei dan investigasi ini dapat memberikan pandangan yang lebih jelas kepada publik mengenai urgensi penanganan persoalan BPA dalam kemasan galon guna ulang,” kata David.

    Sebagai informasi, survei KKI dilakukan selama kurun waktu Oktober-Desember 2024, dengan melibatkan 495 responden dari lima kota besar, yakni Jakarta, Medan, Bali, Banjarmasin, dan Manado. Survei dibarengi dengan investigasi lapangan atas 31 objek usaha, termasuk agen distributor, truk pengangkutan, rumah tangga dan depot isi ulang.

    (anl/ega)

  • Sungai Kampar Meluap, Banjir di Pelalawan Akibatkan Jalur Lintas Timur Lumpuh

    Sungai Kampar Meluap, Banjir di Pelalawan Akibatkan Jalur Lintas Timur Lumpuh

    Pelalawan, Beritasatu.com – Jalur Lintas Timur (Jalintim) di KM 83, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, lumpuh akibat banjir. Genangan air setinggi 60 sentimeter merendam badan jalan, disebabkan luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.

    Bupati Pelalawan, Zukri, meminta pemerintah pusat untuk turut memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini.

    “Ini tahun kedua terjadi banjir di sini. Kedalamannya 60 sentimeter, bahkan tadi pagi naik 11 sentimeter. Tahun lalu, genangan mencapai 1,5 meter. Jalur ini sangat strategis dan berdampak besar pada arus barang dan jasa. Kami berharap pemerintah pusat segera mencari solusi jangka panjang agar banjir seperti ini tidak berulang,” ungkap Zukri pada Kamis (23/1/2025).

    Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanes Tulak, menyatakan sejumlah langkah penanganan telah dilakukan. Untuk jangka pendek, pengaturan lalu lintas dengan sistem buka-tutup diterapkan, dan tanda pembatas jalan dipasang untuk memastikan kendaraan tetap aman melintas.

    “Sebagai antisipasi lonjakan lalu lintas selama libur panjang, jalur alternatif melalui Simpang Japura-Kuantan Singingi telah disiapkan,” jelas Yohanes.

    Lebih lanjut, BPJN bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rapat virtual untuk membahas modifikasi cuaca dan pengaturan pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.

  • Banjir di Tempuran Mojokerto Perlahan Mulai Surut

    Banjir di Tempuran Mojokerto Perlahan Mulai Surut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Banjir masih merendam Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Namun trend banjir akibat debit air Sungai Avour Jombok meningkat karena hujan yang menguyur Mojokerto dan Jombang ini perlahan mulai turun perlahan.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, baniir yang terjadi di Desa Tempuran memasuki hari kedua. “Banjir terjadi sejak Kamis kemarin,” ungkapnya, Jumat (24/1/2025).

    Khakim menjelaskan, berdasarkan Pantauan BMKG Juanda pada tanggal 22 Januari 2025 terjadi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto yang berdurasi cukup lama. Akibatnya debit air Sungai Avour Jombok meningkat.

    “Ketinggian air di rumah ± 10 cm sampai 20 cm. Air banjir juga merendam fasilitas umum seperti SDN Tempuran, tempat ibadah, halaman Balai Desa Tempuran dengan ketinggian air ± 15 cm sampai 30 cm. Banjir juga merendam area persawahan di dua dusun,” katanya.

    Lahan pertanian di Dusun Bekucuk yang terendam dengan luas 67 hektar berupa tanaman padi seluas 60 hektar dan tanaman tebu seluas 7 hektar. Sementara lahan pertanian di Dusun Tempuran dengan luas 30 hektar berupa tanamam padi seluas 15 hektar dan tanaman tebu 15 hektar.

    “Tim BPBD Kabupaten Mojokerto
    melakukan assesment dan kaji cepat terkait banjir di Desa Tempuran. Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah Jombang dan Mojokerto serta klep irigasi persawahan tidak berfungsi, sekira pukul 09.00 WIB debit air naik perlahan,” jelasnya.

    Dua pompa air milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) distandbykan di DAM Siphon untuk memompa air di Sungai Avour Jombok. Petugas juga standby di lokasi untuk melakukan pemantauan yakni dari TNI/Polri dan Potensi Relawan.

    “Di lokasi standby dua pompa air sejak kemarin, tim sudah berada di lokasi sejak kemarin. Alhamdulilah, sekira pukul 06.30 WIB tadi pagi, trend air turun perlahan. Semoga hujan tidak turun sehingga air yang merendam Desa Tempuran surut total,” tegasnya. [tin/aje]

  • Sungai Mbah Gepuk Meluap, Perumahan Bumi Cabean Asri Sidoarjo Banjir

    Sungai Mbah Gepuk Meluap, Perumahan Bumi Cabean Asri Sidoarjo Banjir

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Perumahan Bumi Pabean Asri Sidoarjo masih terendam banjir akibat meluapnya sungai mbah Gepuk kawasan Kedungpeluk Kecamatan Candi.

    Dari pantauan beritajatim.com air sudah masuk ke rumah warga. Nampak di pintu gerbang air sudah sekitar 50 cm sehingga susah dilewati kendaraan bermotor

    “Baru kali ini banjir sudah masuk ke rumah,” ungkap  salah satu warga yang terdampak banjir.

    Hujan yang terus menerus mengguyur sejak pagi hari membuat sistem drainase di kawasan tersebut tidak mampu menampung volume air. Akibatnya, genangan semakin tinggi dan meluas hingga merendam banyak rumah.

    Beberapa warga terpaksa memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan perabotan dari kerusakan. Situasi ini mengingatkan warga akan pentingnya penanganan masalah drainase yang lebih baik di wilayah tersebut.

    Sebelumnya Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono bersama Bupati Sidoarjo Subandi menyusuri Sungai Mbah Gepuk untuk Atasi Banjir di Candi dan sekitarnya.

    Seperti diketahui akibat sendimentasi di sungai mbah Gepuk sejumlah kawasan perumahan di wilayah candi alami banjir seperti Bumi Cabean Asri, Perumahan Green Residence dan Kendal Pecabean.

    Peninjauan ini bertujuan mencari penyebab utama banjir di wilayah Candi yang belum surut meskipun telah dilakukan berbagai upaya.

    “Kita tidak hanya fokus untuk emergency tetapi yang paling penting kita mencari penyebabnya.  Kami dengan Bupati beberapa kali mencari sumber penyebab dari banjir yang di sini memang agak berat dikali kawasan mbah Gepuk ini terutama memang panjang sekali kalinya dan semua mengalir di sini dan ada pertigaan di sana yang seblumnya ada sedimentasi,” kata Adhy Karyono.

    PJ Gubernur Adhy Karyono dan Bupati Sidoarjo meninjau banjir yang belum surut di kawasan perumahan

    Hasil peninjauan menunjukkan bahwa banjir disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kontur tanah yang rendah dan adanya enceng gondok yang menyumbat aliran air. Selain itu, sedimentasi di beberapa titik memperburuk kondisi aliran sungai.

    Sementara itu Bupati Sidoarjo Subandi menjelaskan setiap hari Jumat dan Minggu rutin menggelar kerja bakti memberishkan sampah bersama sejumlah stake holder dan masyarakat.

    “Kami bersama BPBD, Dinas Sosial serta warga masyarakat gotong royong dan selalu mengingatlan kepada warga untuk tidak membuang sampah,” tandas Subandi. (ted)