Topik: Banjir

  • Arti Mimpi Banjir Bandang, Hati-hati Luapan Emosi Terlalu Banyak, Bisa Jadi Stres hingga Cemas

    Arti Mimpi Banjir Bandang, Hati-hati Luapan Emosi Terlalu Banyak, Bisa Jadi Stres hingga Cemas

    TRIBUNJATIM.COM – Apakah Tribunners pernah mimpi banjir bandang?

    Meski sering disebut bunga tidur, mimpi bisa jadi menunjukkan suatu hal pada si pemimpi.

    Salah satunya mimpi banjir bandang.

    Menurut Primbon Jawa, mimpi ini menunjukkan emosi si pemimpi.

    Selengkapnya, simak arti mimpi banjir bandang di bawah ini.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    arti mimpi banjir bandang menurut Primbon Jawa

    1. Perasaan kewalahan

    Mimpi ini bisa menunjukkan bahwa Anda sedang merasa kewalahan oleh emosi atau situasi dalam kehidupan nyata, seperti stres, kecemasan, atau beban tanggung jawab yang terlalu banyak.

    2. Perubahan besar

    Banjir bandang juga bisa melambangkan perubahan besar yang tiba-tiba atau tidak terduga dalam hidup Anda.

    Ini mungkin menunjukkan bahwa sesuatu yang signifikan akan mengubah arah hidup Anda.

    3. Kehilangan kendali

    Air dalam mimpi sering diasosiasikan dengan emosi, dan banjir bandang bisa berarti Anda merasa kehilangan kendali atas perasaan atau situasi tertentu.

    4. Pembersihan dan awal baru

    Di sisi positif, banjir juga dapat melambangkan pembersihan, di mana air membawa simbolisme penyucian atau pembaruan.

    Mimpi ini bisa menunjukkan bahwa Anda siap untuk memulai lembaran baru setelah menghadapi tantangan atau kesulitan.

    Tafsir mimpi sering subjektif, jadi arti pastinya dapat berbeda tergantung pada situasi pribadi Anda dan emosi yang Anda rasakan dalam mimpi tersebut.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • 6 Hari Dicari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    6 Hari Dicari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro belum membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan yang dikoordinatori BPBD Bojonegoro sudah melakukan upaya pencarian selama enam hari.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, pencarian yang dilakukan selama enam hari terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor belum membuahkan hasil.

    “Untuk pencarian hari keenam sudah berakhir dan korban belum ditemukan. Sementara akan dilanjut pencarian hari ketujuh dengan penyisiran darat,” ujarnya, Minggu (26/1/2025).

    Upaya pencarian sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Pada pencarian hari sebelumnya, yakni pada hari kelima, Tim SAR berupaya melakukan fokus penyisiran ditepian sungai menggunakan perahu LCR untuk mengidentifikasi bau mayat korban. Namun, juga tidak membuahkan hasil.

    Kepala Unit Siaga Pos SAR Bojonegoro Kantor Basarnas Surabaya, Novix Heryadi mengatakan, pada pencarian korban tenggelam terseret arus sungai Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro hari kelima ini secara teknis melakukan penyisiran sisi pinggir sungai di kanan dan kiri.

    “Semua alut LCR dari lokasi kejadian, nanti teknisnya kita bagi estafet masing-masing LCR berangkat selang waktu 15 menitan di sisi pinggir sungai saja sisi kanan dan kiri,” ujarnya saat melakukan koordinasi pencarian bersama Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro.

    Novix menambahkan, untuk pencarian kali ini akan lebih didetailkan antisipasi bau yang menyengat dikarenakan air sungai sudah surut. Pencarian dilakukan dari titik awal terjadinya musibah hingga di sekitar jembatan sincim yang berbatasan dengan Babat-Lamongan.

    Untuk diketahui, korban atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor Bojonegoro diduga terseret arus sungai saat mencari kayu saat kondisi Sungai Bengawan Solo sedang banjir, Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban diduga ikut terseret kayu yang digantol dan hilang. [lus/but]

  • Surat Terbuka Dirut KAI ke Pengguna Kereta Api: Kami Mohon Maaf – Page 3

    Surat Terbuka Dirut KAI ke Pengguna Kereta Api: Kami Mohon Maaf – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, melalui sebuah pernyataan resmi, meminta maaf atas keterlambatan perjalanan kereta api yang terjadi disebabkan oleh dampak banjir di wilayah Grobogan.

    Didiek memahami bahwa libur panjang selalu menjadi momen yang dinantikan banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga dan sahabat.

    Menyadari hal ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik di setiap area operasional.

    Oleh karena itu, demi menjaga operasional tetap berjalan baik, PT KAI sengaja menunda beberapa perjalanan, karena keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama.

    “Kami sangat memahami libur panjang ini banyak rencana bersamakeluarga dan sahabat. KAl terus berusaha memberikan layanan terbaik di semua area operasional. Namun, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan perjalanan kereta api, terutama di jalur utara yang terdampak banjir di Grobogan,” kata Didiek, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).

    Lebih lanjut Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa tim KAI sedang bekerja keras untuk melakukan normalisasi jalur dan memastikan kerjasama dengan berbagai pihak terkait agar masalah ini segera teratasi.

    Isi Surat Terbuka Dirut KAI

     

    Berikut tulisan surat dari Didiek Hartantyo kepada para pelanggan kereta api:

     

    Pelanggan KAI yang kami cintai,

    Terima kasih atas kepercayaannya untuk melakukan perjalanan Bersama kami.

    Kami sangat memahami libur panjang ini banyak rencana Bersama keluarga dan sahabat. KAl terus berusaha memberikan layanan terbaik di semua area operasional.

    Namun, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan perjalanan kereta api, terutama di jalur utara yang terdampak banjir di Grobogan. Keselamatan Anda adalah prioritas kami.

    Kami sedang bekerja keras bersama seluruh pegawai untuk normalisasi jalur berkolaborasi dengan berbagai pihak.

    Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini

     

    Salam hangat,

    Didiek Hartantyo

     

  • Banjir Grobogan, PT KAI Daop 9 Jember Berikan Service Recovery untuk 7.647 Penumpang

    Banjir Grobogan, PT KAI Daop 9 Jember Berikan Service Recovery untuk 7.647 Penumpang

    Jember (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember memberikan service recovery untuk 7.647 orang penumpang Kereta Api Pandalungan dan Kereta Api Blambangan Ekspres pada 22-26 Januari 2025.

    Layanan ini diberikan menyusul terjadinya banjir di Kabupaten Grobogan yang menghambat perjalanan kereta api sejak Selasa (21/1/2025). Dari 24 perjalanan kereta api yang dilayani di Daop 9 Jember setiap harin, banjir hanya mengganggu empat perjalanan yaitu KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres, selebihnya 20 perjalanan kereta api yang lain berjalan normal.

    Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, pemberian service recovery diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 63 Tahun 2019 tentang tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

    “Dalam situasi ini, KAI tetap berusaha memastikan kenyamanan pelanggan dengan pembagian service recovery,” kata Cahyo, sebagaimana dilansir Humas PT KAI Daop 9, Minggu (26/1/2025).

    Banjir menyebabkan PT KAI merekayasa pola operasi, sehingga kereta mengalami keterlambatan tiba di tujuan. Sesuai aturan, apabila kereta yang digunakan mengalami keterlambatan, penumpang memperoleh minuman ringan pada satu jam pertama. Jika keterlambatan lebih dari tiga jam, maka akan diberikan minuman dan makanan ringan.

    Jika keterlambatan lebih dari lima jam, maka akan diberikan minuman dan makanan berat. Penumpang juga membatalkan tiket jika kereta api mengalami keterlambatan perjalanan lebih dari satu jam sebelum keberangkatan. Uang pembelian tiket akan dikembalikan 100 persen di luar bea pemesanan.

    PT KAI Daop 9 Jember meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan akibat keterlambatan yang terjadi. “Banjir di Kabupaten Grobogan berada di luar kendali,” kata Cahyo. [wir]

  • 543 Rumah Hangus, Agung Laksono Berikan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Kemayoran – Halaman all

    543 Rumah Hangus, Agung Laksono Berikan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Kemayoran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi Partai Golkar Agung Laksono memberikan bantuan untuk para korban kebakaran di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2025). 

    Penyerahan bantuan diwakili oleh Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, Wakil Ketua Bidang Dana dan Prasarana Hendry Koentarto. 

    Hendry menyerahkan bantuan pasca kebakaran di Posko PMI wilayah Kemayoran, JI. Kemayoran Gempol Rt 001 s/d 014 Rw 004 Kel. Kebon Kosong Kecamatan Kemayoran.

    Bantuan yang diserahkan adalah berupa alas tidur dan selimut tebal. 

    Menurut Hendry, bentuk bantuan ini diberikan setelah melihat kebutuhan ratusan pengungsi yang sebagian besar tidur hanya beralaskan plastik yang digelar di atas tanah.

    “Kami dengar kebakaran disebabkan arus pendek listrik dari satu kontrakan dan jumlah korban mencapai sekitar 543 rumah, 607 KK dan 1.800 jiwa, mudah mudahan bantuan dari kami bisa membantu meringankan beban para korban” ujar Hendry melalui keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

    Pada kesempatan yang sama, usai menyerahkan bantuan dan ikut mengawasi pendistribusian bantuan, Hendry Koentarto juga menyatakan keprihatinannya akan bencana yang datang berturut turut. 

    “Yah, baru saja pas kemarin ini, saya menjalankan perintah langsung dari Ketua Umum (Agung Laksono) telah mengirimkan bantuan atas bencana banjir bandang yang terjadi di desa Niunbaun, Kupang NTT,” katanya. 

    Dikutip dari TribunJakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi pun memastikan kebutuhan dasar para penyintas kebakaran sudah terpenuhi dengan baik.

    “Sejak hari pertama, berbagai hal sudah disiapkan. Dan sekarang relatif sudah siap semuanya untuk bantuan, termasuk juga tenda,” kata Teguh, Sabtu (25/1/2025).

    Menurutnya kebutuhan primer bagi para pengungsi, seperti makanan, tenda, matras, hingga perlengkapan sekolah untuk anak yang mengungsi sudah tersedia.

    “Alhamdulillah pada umumnya semua jenis bantuan sudah memenuhi, apakah itu sembako, makan pagi, siang, malam, sudah mencukupi,” ujarnya.

    Meski demikian, Lurah Kebon Kosong Alfalast Susetyo Dewanto menyebut, para pengungsi masih membutuhkan berbagai keperluan sehari-hari.

    “Bantuan pakaian, obat-obatan, dan berbagai keperluan harian, seperti sabun, sikat gigi, termasuk pembalut untuk perempuan sangat bermanfaat buat warga,” kata dia.

    Oleh karena itu pun memberikan apresiasi atas bantuan yang telah diberikan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

    Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, penyintas kebakaran mendapat bantuan berupa pakaian, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan harian lainnya.

    “Bantuan ini ditujukan untuk para pengungsi yang terdampak musibah kebakaran Kemayoran yang terjadi beberapa hari lalu. Sekitar 1.800 warga akan menerima manfaat bantuan ini,” kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ardhy Wahyu Basuki dalam keterangannya.

    Ia pun berharap, bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban para penyintas kebakaran yang saat ini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

    “Mudah-mudahan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak ini dapat mempercepat pemulihan para penyintas kebakaran di Kemayoran,” ujarnya.

  • Banjir Masih Rendam Ratusan Rumah di Kutai Timur

    Banjir Masih Rendam Ratusan Rumah di Kutai Timur

    Kutai Timur, Beritasatu.com – Ratusan rumah warga di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, sudah tiga hari terakhir terendam banjir akibat luapan Sungai Sangatta.

    Sejumlah warga korban banjir berharap agar bantuan logistik dari pemerintah daerah setempat segera tiba. 

    Banjir ini membuat aktivitas masyarakat nyaris lumpuh total, lantaran akses jalan kampung kini sudah tak lagi bisa dilewati kendaraan. Selain itu, akibat banjir ini sebagian warga pun terpaksa harus menggunakan perahu kayu untuk bisa keluar dari lokasi banjir.

    Meskipun banjir belum ada tanda-tanda surut, sebagian besar warga memilih untuk tetap bertahan di dalam rumahnya masing-masing, lantaran tak ada tempat untuk mengungsi.

    Salah seorang warga korban banjir, Sujaim mengatakan,saat ini sebagian besar warga korban banjir sangat membutuhkan bantuan berupa makanan siap saji.

    “Yang diperlukan untuk sementara yang mendesak adalah makan. Kalau bisa ada bantuan dari pemerintah seperti nasi bungkus,” ujar Sujaim saat ditemui Beritasatu.com di lokasi banjir di Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Minggu (26/1/2025) sore.

    Salah seorang warga korban banjir lainnya, Susiyanti mengaku, selama banjir melanda pemukiman, tak sedikit warga yang kesulitan untuk mencari nafkah. Warga berharap agar bantuan logistik segera didistribusikan oleh pemerintah daerah setempat.

    “Ya mudah-mudahan ada rezeki bantuan, sembako gitu. Kita enggak bisa jualan, enggak bisa kerja,” ucap Susiyanti.

    Masih tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Kutai Timur, membuat warga semakin merasa khawatir dengan ketinggian banjir yang masih akan terus meningkat jika hujan kembali turun.

  • Wamensos: 13 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Grobogan, Kami Bantu 25 Juta Per Rumah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Januari 2025

    Wamensos: 13 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Grobogan, Kami Bantu 25 Juta Per Rumah Regional 26 Januari 2025

    Wamensos: 13 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Grobogan, Kami Bantu 25 Juta Per Rumah
    Tim Redaksi
    GROBOGAN, KOMPAS.com
    – Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ) menyalurkan bantuan senilai total Rp 600 juta untuk korban bencana banjir di Kabupaten
    Grobogan
    , Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025).
    Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Wakil Menteri Sosial
    Agus Jabo Priyono
    kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni, di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, yang merupakan lokasi terdampak banjir paling parah.
    Agus Jabo Priyono menjelaskan, bantuan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan logistik, sembako, dan fasilitas alat kebersihan.
    Saat ini, terdapat sekitar 200 pengungsi di Desa Baturagung akibat bencana tersebut.
    Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk membantu pembangunan rumah yang rusak berat di wilayah Gubug akibat banjir bandang setelah jebolnya tanggul Sungai Tuntang pekan lalu.
    “Kemensos sudah mengidentifikasi, rumah yang rusak berat akibat banjir ada 13 rumah. Tapi yang lainnya tetap kita assessment. Untuk 13 rumah ini, kita kasih bantuan pembangunan rumah melalui Pemkab Grobogan, 25 juta per rumah,” ungkap Agus.
    Agus menambahkan bahwa saat ini status daerah tersebut masih dalam tanggap darurat, sehingga seluruh pemangku kepentingan diharapkan untuk terus bersinergi dalam mendampingi korban terdampak banjir.
    Dapur umum dan tempat pengungsian masih disiagakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
    “Karena lokasi ini masih berada tak jauh dari aliran sungai, pesan bapak Presiden dan wakil Presiden, selama bulan Desember hingga Maret kita harus waspada, saat hujan deras potensi banjir dan longsor cukup besar,” pungkas Agus.
    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan mencatat ada total 22 tanggul sungai di wilayahnya yang jebol.
    Dari jumlah tersebut, enam tanggul mengalami kerusakan paling parah, khususnya di aliran Sungai Tuntang, Kecamatan Gubug, yang sering meluap saat musim hujan akibat kiriman dari hulu wilayah Kabupaten Semarang dan Salatiga.
    “Jadi Kabupaten Grobogan itu banyak tanggul sungai kritis. Kondisi ini membuat banjir tahunan selalu terjadi sehingga kami minta pemerintah pusat dari Kementerian terkait untuk menangani kondisi ini,” kata Bupati Grobogan, Sri Sumarni.
    Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Grobogan, banjir kali ini telah menerjang 98 desa di 14 kecamatan, termasuk Toroh, Purwodadi, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, Tawangharjo, Penawangan, Godong, Brati, Klambu, Pulokulon, Geyer, dan Tanggungharjo, sejak Jumat (20/1/2024) hingga Minggu (22/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Deras Jelang Imlek, BPBD Jateng Usulkan Modifikasi Cuaca
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Januari 2025

    Hujan Deras Jelang Imlek, BPBD Jateng Usulkan Modifikasi Cuaca Regional 26 Januari 2025

    Hujan Deras Jelang Imlek, BPBD Jateng Usulkan Modifikasi Cuaca
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Menyambut
    Tahun Baru Imlek
    yang akan jatuh pada 29 Januari 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi risiko bencana.
    Kepala
    BPBD Jateng
    , Bergas Catursasi Penanggungan, menekankan bahwa perayaan Imlek seringkali disertai dengan curah hujan tinggi yang dapat diartikan sebagai berkah.
    “Kita akan menghadapi Imlek atau Gong Xi Fa Cai yang biasanya disertai dengan hujan deras. Tentunya, hujan deras ini menjadikan sebuah berkah. Harapannya begitu dan semoga saja begitu, jangan justru menjadikan musibah,” ungkap Bergas dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan cuaca ekstrem di Jateng pada Minggu (26/1/2025).
    Sebagai langkah antisipasi, BPBD mengusulkan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Tengah untuk mengendalikan risiko bencana, khususnya banjir dan longsor di daerah rawan.
    Modifikasi cuaca
    sebelumnya telah dilakukan di Pekalongan dan Grobogan untuk mempercepat penanganan bencana yang terjadi pada Senin (20/1/2025) lalu.
    “Rencananya akan dilakukan kembali, ini masih persiapan ya, persiapan untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur. Permintaan sudah kita sampaikan langsung kepada Pak Deputi untuk OMC dilakukan,” jelas Bergas.
    Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, antara 21 hingga 31 Januari 2025, sebagian besar wilayah di Jateng akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
    Bergas menambahkan bahwa penaburan garam dalam operasi
    modifikasi cuaca
    akan dilakukan di laut utara dan selatan untuk mengurangi intensitas hujan yang berisiko menyebabkan bencana.
    “Sementara ini di daerah laut, bukan di darat. Seandainya ada pertumbuhan awan di darat yang sudah besar, kelihatannya tidak mungkin untuk dilakukan OMC karena justru akan berdampak luar biasa. Semoga saja bisa dihalau di perbatasan, tidak sampai ke Jawa Tengah,” harap Bergas.
    Di sisi lain, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Iis Widya Harmoko, menambahkan bahwa puncak musim hujan di wilayah Jateng diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari.
    “Saat ini di bulan Januari sendiri itu dikategorikan dalam (intensitas hujan) tinggi hingga sangat tinggi, terutama di wilayah tengah,” ujar Iis dalam rapat tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerakan Kecil, Harapan Besar: Cara Dafiq Melawan Bencana Banjir di Kendal

    Gerakan Kecil, Harapan Besar: Cara Dafiq Melawan Bencana Banjir di Kendal

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Awal tahun 2025 menjadi babak kelam bagi Jateng. 

    Bencana datang silih berganti, meluluhlantakkan sejumlah wilayah, merenggut nyawa, dan meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat. 

    Cuaca ekstrem sering kali menjadi kambing hitam, tetapi bagi Dafiq, seorang mahasiswa psikologi dan anggota komunitas pecinta alam Universitas Selamat Sri, masalah utamanya ada pada ulah manusia.

    “Cuaca memang berpengaruh, tapi tidak bisa terus-menerus disalahkan. Deforestasi, pencemaran lingkungan, dan perusakan alam adalah penyebab utama bencana,” tegas Dafiq, Minggu (26/1/2025).

    Keprihatinan terhadap kondisi lingkungan di Jateng membuat Dafiq dan rekan-rekannya tak tinggal diam. 

    Bersama komunitas pecinta alam di kampusnya, ia membentuk gerakan Tanam Pohon, Tanam Harapan.

    Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dan berkontribusi langsung dalam memitigasi risiko bencana melalui penghijauan.

    Salah satu inisiatif nyata Dafiq dan rekan-rekannya adalah menanam ratusan pohon tabebuya di Desa Jambearum Petebon, Kabupaten Kendal. 

    Pohon tabebuya dipilih bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga manfaat ekologisnya. 

    “Tabebuya dapat membantu mencegah banjir sekaligus mempercantik lingkungan. Kami ingin desa ini menjadi lebih hijau dan asri,” kata Dafiq.

    Mereka bekerja sama dengan Balai Pembibitan dan Sertifikasi Tanaman Hutan (BPSTH) untuk mendapatkan bibit pohon. 

    Setiap bibit yang ditanam bukan sekadar tanaman, melainkan simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik.

    Dafiq percaya bencana alam bisa dicegah jika kesadaran menjaga lingkungan ditingkatkan. 

    Ia mengkritik regulasi pemerintah yang menurutnya belum cukup tegas dalam melindungi lingkungan. 

    “Harus ada hukuman berat bagi mereka yang merusak lingkungan. Kalau tidak, Jateng hanya akan terus mengalami bencana,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam. 

    Gerakan kecil seperti menanam pohon, menurutnya, adalah langkah awal yang dapat menginspirasi banyak orang.

    Dafiq dan komunitasnya yakin, penghijauan adalah kunci untuk mengurangi risiko bencana. 

    “Hanya ada satu cara untuk menghindari bencana, yaitu membuat bumi kembali lestari,” kata Dafiq. 

    Bagi mereka, setiap pohon yang ditanam adalah harapan baru, bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

    Kini, ratusan pohon tabebuya di Desa Jambearum berdiri sebagai saksi dari semangat juang Dafiq dan rekan-rekannya. 

    Di bawah naungan pohon-pohon itu, mereka menanam harapan untuk masa depan yang lebih hijau, lebih aman, dan lebih indah.

    Dafiq mungkin hanya seorang mahasiswa, tetapi langkah kecilnya menunjukkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kepedulian. 

    “Kami tidak akan berhenti. Selama masih ada bumi yang perlu dihijaukan, kami akan terus bergerak,” imbuhnya dengan optimis. (*)

  • Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak Yogyakarta 26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Ahmad Yani memprediksi potensi terjadinya
    cuaca ekstrem
    di wilayah Jateng pada 26-28 Januari 2025.
    Kepala BMKG Stasiun Ahmad Yani Yoga Sambodo mengatakan, gangguan atmosfer menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng.
    “Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) yang berpotensi menyebabkan curah
    hujan lebat
    disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah
    Jawa Tengah
    ,” ujar Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).
    Potensi tersebut tersebar di wilayah berikut:
    26 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kebumen, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    27 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Blora, Boyolali, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    28 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Boyolali, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kudus, Klaten, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    “Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana dihimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” imbau dia.
    Dia juga meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang melalui website https://www.cuaca.
    bmkg
    .go.id, dan Instagram @cuaca_jateng, Twitter @cuacajateng, dan Facebook @Stasiun Meteorologi Ahmad Yani.
    Dia memaparkan adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di wilayah barat Sumatera menyebabkan pola belokan dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
    “Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah. Hingga akhir Januari 2025, diprediksi berada pada fase 4 dan 5, masih berpengaruh untuk wilayah Jawa Tengah,” lanjut dia.
    Lalu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.