Topik: Banjir

  • Pesta Pernikahan di Mojowarno Jombang Diterjang Banjir, Pelaminan Terendam

    Pesta Pernikahan di Mojowarno Jombang Diterjang Banjir, Pelaminan Terendam

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa tak terduga terjadi di Dusun Rejosari, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, saat sebuah pesta pernikahan diterjang banjir, Senin (27/1/2025) sore. Air setinggi 30 sentimeter menggenangi jalan desa, bahkan merembes hingga ke dalam tenda resepsi dan rumah tuan rumah acara.

    Pernikahan pasangan Hendra dan Vivi yang seharusnya menjadi momen bahagia berubah menjadi kepanikan. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga petang menyebabkan genangan air naik hingga ke pelaminan. Kondisi ini pun berdampak pada jalannya resepsi dan mobilitas tamu undangan.

    Kepala Desa Gondek, Hisbulloh Huda, menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul 15.00 WIB setelah hujan deras berlangsung selama empat jam. “Yang punya hajat keluarga Kaji Juri. Sedangkan yang menikah Mas Hendra dan Mbak Vivi,” ujar Hisbulloh.

    Tak hanya tenda pernikahan yang terdampak, jalan poros yang menghubungkan Mojowarno dengan Cukir Kecamatan Diwek juga ikut tergenang. Akibatnya, banyak sepeda motor yang mengalami mogok karena kemasukan air. Selain Dusun Rejosari, Dusun Ringin Jejer juga mengalami dampak serupa.

    Meskipun diwarnai bencana, acara pernikahan tetap berlangsung dengan keterbatasan. Warga setempat berupaya mengalirkan air agar tidak semakin tinggi. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya sistem drainase yang lebih baik untuk mencegah banjir di wilayah tersebut. [suf]

  • Sekda Sidoarjo Tinjau Langsung Banjir Waru dan Tanggulangin

    Sekda Sidoarjo Tinjau Langsung Banjir Waru dan Tanggulangin

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menangani banjir yang melanda wilayah Kecamatan Waru dan Tanggulangin secara maksimal. Sekretaris Daerah Kab. Sidoarjo Fenny Apridawati yang ditugaskan oleh Plt. Bupati Sidoarjo untuk melakukan inspeksi langsung ke lokasi-lokasi terdampak untuk meninjau kondisi dan mencari solusi terbaik.

    Kunjungan pertama dilakukan di Desa Medaeng, Kecamatan Waru. Berbagai permasalahan  yang menjadi penyebab banjir ditemukan.  Salah satu kendala utama adalah keberadaan sudetan dan bangunan liar di sempadan sungai yang menyebabkan aliran air terganggu.

    “Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya menjaga sempadan sungai. Bahkan, ada bangunan liar yang hampir memenuhi sepanjang aliran sungai. Hal ini sangat mengganggu aliran air dan menyebabkan sungai meluap, menggenangi wilayah lainnya, terutama saat hujan deras,” ujar Fenny.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mendatangkan alat berat untuk melakukan pengerukan sungai. Namun, karena keterbatasan ruang akibat banyaknya bangunan liar, alat berat yang lebih kecil akan digunakan.

    Pemerintah berharap masyarakat yang memiliki bangunan di sempadan sungai segera membongkar bangunan tersebut secara sukarela sebelum tindakan tegas dilakukan.

    Sementara itu, di Kecamatan Tanggulangin, banjir telah merendam 11 desa dengan total 9.121 warga terdampak. Salah satu penyebab utama banjir adalah penurunan tanah (subsidence) yang terjadi hingga beberapa sentimeter setiap tahunnya.

    “Mohon masyarakat tetap sabar. Insya Allah, pemerintah akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Layanan kesehatan, bantuan sosial, dan dukungan dari BPBD akan terus dilakukan secara optimal. Puskesmas siaga 24 jam juga telah dikerahkan untuk melayani masyarakat terdampak,” paparnya.

    Salah satu fasilitas umum yang terkena dampak adalah SMPN 2 Tanggulangin, yang terendam banjir hingga 70 cm. Meskipun sekolah tersebut telah ditinggikan, banjir tetap terjadi karena penurunan tanah. Untuk sementara, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring.

    “Kami akan melaporkan kondisi ini kepada Plt. Bupati Sidoarjo untuk mempertimbangkan solusi terbaik, apakah sarana sekolah perlu ditinggikan lagi atau perlu dilakukan merger dengan sekolah lain,” urai Fenny.

    Selain meninjau lokasi banjir, Fenny juga menyerahkan bantuan sembako dari Baznas kepada warga terdampak yang ditampung sementara di salah satu bangunan TPQ di Desa Kedungbanteng. Sebanyak 40 jiwa saat ini berada di pengungsian.

    Selain itu, PDAM Delta Tirta juga menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di lokasi pengungsian. Pemkab Sidoarjo terus berupaya memberikan penanganan terbaik untuk masyarakat terdampak banjir dan berharap kondisi segera membaik. (isa/but)

  • Legislator: Optimalkan lumbung sosial di Cirebon guna tangani banjir

    Legislator: Optimalkan lumbung sosial di Cirebon guna tangani banjir

    Pemerintah desa juga perlu memiliki anggaran darurat untuk memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan tanpa hambatan.

    Cirebon (ANTARA) – Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina meminta Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengoptimalkan fungsi lumbung sosial di daerah itu untuk mengantisipasi serta menangani dampak bencana banjir yang kerap terjadi pada musim hujan.

    Menurut dia, ketersediaan buffer stock (stok penyangga) di lumbung sosial harus menjadi prioritas pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak banjir dapat terpenuhi dalam waktu yang cepat.

    “Lumbung sosial ini sangat penting. Pemkab Cirebon harus mendukungnya dengan alokasi anggaran dari APBD. Selain itu, pemerintah desa juga perlu memiliki anggaran darurat untuk memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan tanpa hambatan,” katanya di Cirebon, Senin.

    Dikatakan pula bahwa keberadaan lumbung sosial di lokasi rawan banjir harus diperkuat dengan koordinasi yang intensif antara pemerintah daerah dan Kementerian Sosial (Kemensos).

    Selly menilai sinergisitas yang lebih kuat antara pemerintah kabupaten dan Kemensos dapat memastikan lumbung sosial berfungsi maksimal, terutama di wilayah Cirebon dekat pesisir yang kerap terdampak banjir.

    “Langkah antisipasi yang komprehensif harus segera agar masyarakat tidak terus menjadi korban dari bencana yang berulang,” ujarnya.

    Selain itu, kata dia, sosialisasi sistem peringatan dini (early warning system) juga harus lebih masif agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana.

    “Penting bagi BPBD dan pemerintah daerah untuk menyosialisasikan instrumen peringatan dini kepada masyarakat. Selama ini, sosialisasinya masih sporadis, padahal ini bisa diakses dengan mudah melalui media digital,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon Indra Fitriani menyebutkan empat lumbung sosial yang berada di wilayah rawan banjir saat ini dalam kondisi kosong. Keempat lumbung tersebut berada di Gegesik, Suranenggala, Ciledug, dan Mundu.

    Indra menuturkan bahwa lumbung sosial difungsikan untuk menyediakan kebutuhan dasar masyarakat terdampak seperti makanan darurat saat terjadi bencana.

    Namun, Fitriani mengakui anggaran yang dimiliki dinsos saat ini hanya mencakup kebutuhan permakanan selama pengungsian sehingga keberlanjutan lumbung sosial masih bergantung pada bantuan Kemensos.

    Dukungan anggaran tambahan dari pemerintah daerah, kata dia, sangat diperlukan agar lumbung sosial tetap optimal.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Kemensos untuk memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan dengan cepat,” ucap dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hujan Badai, Banjir Bandang hingga Ancaman Tanah Longsor Hantui Los Angeles yang Dilanda Kebakaran – Halaman all

    Hujan Badai, Banjir Bandang hingga Ancaman Tanah Longsor Hantui Los Angeles yang Dilanda Kebakaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – California Selatan kini tengah menghadapi hujan badai terburuk musim ini.

    Los Angeles diperkirakan akan dilanda hujan badai pada Minggu (26/1/2025) dan Senin (27/1/2025).

    Badai ini tidak hanya membawa hujan deras, tetapi juga meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor di area yang baru saja mengalami kebakaran hutan.

    Hujan badai yang melanda California Selatan membawa berbagai ancaman serius bagi wilayah Los Angeles, terutama di area yang baru saja dilanda kebakaran hutan.

    Warga di daerah yang terdampak kebakaran diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir bandang, tanah longsor, dan aliran puing, lapor Los Angeles Times.

    Dengan intensitas hujan yang diperkirakan sangat tinggi dan tanah yang sudah rapuh akibat kebakaran, risiko bencana alam besar sangat tinggi dan dapat mengancam keselamatan dan infrastruktur di wilayah tersebut.

    Peringatan banjir

    Peringatan banjir sudah dikeluarkan oleh badan cuaca setempat untuk wilayah-wilayah yang terkena dampak kebakaran.

    Curah hujan yang diperkirakan turun dari pukul 10 pagi hari Minggu hingga pukul 16.00 waktu setempat pada Senin (27/1/2025).

    Beberapa lokasi di barat Los Angeles County sudah mencatatkan hujan setebal setengah inci, dan hujan terus berlangsung dengan intensitas yang meningkat pada Sabtu (25/1/2025) sore.

    Pada Minggu (26/1/2025) malam hingga Senin (27/1/2025), badai ini diperkirakan akan bergerak lambat dan bertahan lama.

    “Badai ini akan mengirimkan gelombang air hingga hari Senin, menghasilkan hujan yang signifikan,” kata Alex Tardy, ahli meteorologi dari kantor National Weather Service di San Diego.

    Proyeksi Curah Hujan

    Curah hujan yang diperkirakan bervariasi antara 0,7 hingga 3 inci di berbagai wilayah.

    Di Los Angeles, area seperti Covina diperkirakan akan menerima hujan setinggi 1,32 inci, sementara pusat kota LA akan mencatatkan 1,14 inci hujan.

    Long Beach, Canoga Park, Santa Clarita, dan beberapa kota lainnya diperkirakan akan mengalami hujan yang cukup lebat.

    Curah hujan lebih tinggi diperkirakan terjadi di wilayah seperti San Bernardino dan Orange County.

    Kekhawatiran Banjir Bandang

    Selain hujan lebat, badai ini membawa risiko tinggi akan banjir bandang dan aliran puing, yang bisa merusak jalan dan rumah-rumah di area bekas kebakaran

    Peringatan banjir telah dikeluarkan untuk area yang baru saja mengalami kebakaran besar, seperti kebakaran Palisades, Franklin, Eaton, Hughes, dan Bridge di wilayah Los Angeles dan Ventura.

    Hujan yang turun dengan intensitas tinggi dapat memperburuk kondisi tanah yang sudah rusak akibat kebakaran.

    “Tanah yang hangus akibat kebakaran tidak mampu menyerap air dengan baik.

    “Ketika hujan turun deras, air akan mengalir di permukaan tanah dan membawa puing-puing, batu, dan tanah, yang berpotensi membahayakan kawasan tersebut,” kata Kristan Lund, ahli meteorologi di National Weather Service.

    Ancaman Tanah Longsor

    Ancaman tanah longsor juga meningkat di daerah-daerah yang baru saja dilanda kebakaran.

    Ahli meteorologi memperingatkan bahwa ada kemungkinan 10 persen hingga 20 persen terjadinya tanah longsor di wilayah-wilayah tersebut.

    Banjir bandang dan aliran puing dapat terjadi di lokasi-lokasi seperti Altadena, Pasadena, Malibu, dan sekitar Danau Castaic, yang mengalami kebakaran baru-baru ini

    Risiko tanah longsor meningkat karena hujan deras dapat membawa puing-puing dari daerah yang rentan di lereng-lereng gunung.

    Persiapan yang Diperlukan

    Badan cuaca memberikan beberapa rekomendasi penting bagi warga yang tinggal di area yang terkena dampak kebakaran.

    Mereka disarankan untuk menghindari area yang baru saja terbakar, menggunakan karung pasir untuk melindungi properti, dan menyimpan persediaan jika akses jalan terhalang.

    Para pejabat juga memperingatkan bahwa hujan yang deras dapat menyebabkan saluran air tersumbat, yang berisiko menyebabkan banjir.

    Hujan badai ini datang setelah beberapa bulan kekeringan ekstrem di California Selatan.

    Pusat Kota Los Angeles hanya menerima sekitar 0,16 inci hujan sejak awal Oktober, jauh di bawah rata-rata curah hujan tahunan yang biasanya mencapai 14,25 inci. 

    Akibat kekeringan yang parah ini, tanah menjadi lebih mudah tergerus, meningkatkan risiko aliran puing dan tanah longsor.

    Badan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk beberapa area yang baru saja terbakar, termasuk Palisades, Franklin, Eaton, Hughes, dan Bridge.

    Hujan deras di wilayah-wilayah ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor yang berbahaya.

    Salah satu area yang sangat rentan adalah bekas kebakaran Eaton di sekitar Altadena dan Pasadena, yang telah membakar lebih dari 14.000 hektar tanah.

    Banjir dan tanah longsor ini terutama menjadi ancaman di wilayah yang lebih rendah dan dekat dengan area kebakaran, di mana puing dan tanah yang terbawa air dapat menghancurkan infrastruktur dan membahayakan warga yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

    Sejumlah jalan di Los Angeles telah ditutup akibat banjir, termasuk sebagian Pacific Coast Highway yang terhalang oleh genangan air di Topanga Canyon.

    Hal ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi pengendara dan warga yang tinggal di area rawan bencana.

    Selain hujan deras, badai ini juga dapat membawa badai petir dengan curah hujan yang tinggi, serta angin kencang yang dapat menyebabkan kerusakan tambahan.

    Dalam beberapa area, ada potensi badai petir yang dapat menyebabkan curah hujan hingga 0,75 inci per jam, memperburuk kondisi yang sudah rentan akibat kebakaran dan hujan lebat.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Wujudkan Harapan dan Kebahagiaan, YBM BRILiaN Salurkan Rp126,7 Miliar Dana ZIS di Tahun 2024 – Page 3

    Wujudkan Harapan dan Kebahagiaan, YBM BRILiaN Salurkan Rp126,7 Miliar Dana ZIS di Tahun 2024 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui Yayasan Baitul Maal BRILiaN (YBM BRILiaN) telah menyalurkan dana Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) sebesar Rp126,7 miliar sepanjang tahun 2024. Direktur Human Capital BRI, Agus Winardono, mengapresiasi dukungan dari nasabah, karyawan, dan seluruh pihak yang terlibat dalam program ini.

    “Keberhasilan penyaluran ZIS ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus memberikan economic value dan social value secara bersamaan. Melalui YBM BRILiaN, kami berharap dapat memberikan manfaat berkelanjutan yang menjangkau berbagai aspek kehidupan masyarakat,” ujar Agus Winardono.

    Kepercayaan dari para Muzakki, Munfiq, dan Mutashodiq memungkinkan YBM BRILiaN menjangkau 196.462 penerima manfaat (right holders) hingga akhir tahun 2024.

    Dana ZIS yang berhasil dihimpun telah disalurkan untuk mendukung berbagai program berbasis 5 pilar utama. Pilar pendidikan mendapatkan alokasi terbesar sebesar Rp51,9 miliar atau 40,97% dari total penyaluran. Dana ini dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan anak-anak di wilayah miskin dan tertinggal, termasuk renovasi fasilitas pendidikan seperti pondok pesantren dan pemberian beasiswa.

    Pilar ekonomi menerima alokasi sebesar Rp22,7 miliar atau 17,97%, yang digunakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha. Di samping itu, pilar dakwah mendapatkan dukungan dana sebesar Rp10,1 miliar atau 7,98%, yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan keagamaan, seperti pembangunan sarana ibadah dan penyelenggaraan acara dakwah. Untuk pilar kesehatan, sebesar Rp10 miliar atau 7,92% telah dialokasikan guna menyediakan layanan kesehatan gratis dan bakti sosial, termasuk pengobatan bagi masyarakat kurang mampu.

    Sementara itu, pilar sosial dan kemanusiaan mendapatkan alokasi sebesar Rp31,8 miliar atau 25,16%. Dana ini difokuskan pada berbagai program bantuan sosial, termasuk tanggap darurat bencana, seperti distribusi bantuan untuk korban banjir di Sukabumi.

  • YBM BRILiaN Sukses Salurkan Rp126,7 Miliar Dana ZIS Selama Tahun 2024 – Page 3

    YBM BRILiaN Sukses Salurkan Rp126,7 Miliar Dana ZIS Selama Tahun 2024 – Page 3

    Dana ZIS yang berhasil dihimpun telah disalurkan untuk mendukung berbagai program berbasis 5 pilar utama. Pilar pendidikan mendapatkan alokasi terbesar sebesar Rp51,9 miliar atau 40,97% dari total penyaluran. Dana ini dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan anak-anak di wilayah miskin dan tertinggal, termasuk renovasi fasilitas pendidikan seperti pondok pesantren dan pemberian beasiswa.

    Pilar ekonomi menerima alokasi sebesar Rp22,7 miliar atau 17,97%, yang digunakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha. Di samping itu, pilar dakwah mendapatkan dukungan dana sebesar Rp10,1 miliar atau 7,98%, yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan keagamaan, seperti pembangunan sarana ibadah dan penyelenggaraan acara dakwah. Untuk pilar kesehatan, sebesar Rp10 miliar atau 7,92% telah dialokasikan guna menyediakan layanan kesehatan gratis dan bakti sosial, termasuk pengobatan bagi masyarakat kurang mampu.

    Sementara itu, pilar sosial dan kemanusiaan mendapatkan alokasi sebesar Rp31,8 miliar atau 25,16%. Dana ini difokuskan pada berbagai program bantuan sosial, termasuk tanggap darurat bencana, seperti distribusi bantuan untuk korban banjir di Sukabumi.

  • Banjir 1 Meter Masih Rendam Lebih dari 500 Rumah di Budaya Pampang Samarinda

    Banjir 1 Meter Masih Rendam Lebih dari 500 Rumah di Budaya Pampang Samarinda

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir setinggi satu meter yang melanda Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, hingga Senin (27/1/2025) siang masih belum surut. Bencana ini telah menenggelamkan lebih dari 500 rumah warga dan meluas ke empat Rukun Tetangga (RT) di wilayah tersebut.

    Lurah Budaya Pampang Sofyandi menyampaikan, banjir kali ini merupakan yang terparah apabila dibandingkan dengan bencana tahun lalu.

    “Ketinggian banjir kali ini lebih tinggi dibanding sebelumnya. Tahun lalu hanya mencapai 60 sentimeter, sekarang sudah lebih dari satu meter,” ujar Sofyandi.

    Banjir ini juga mengancam belasan hektare lahan pertanian milik warga setempat. Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

    Selain rumah dan lahan pertanian yang terendam, sejumlah warga juga terisolasi akibat banjir yang meluas. Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan berupa logistik dan tim evakuasi untuk membantu warga yang terdampak.

    “Yang terdampak dari RT 1, RT 2, RT 3, sampai RT 4. Dari empat RT itu, mungkin ada 500 sampai 600 rumah yang terendam banjir,” kata Sofyandi.

    Pantauan udara menunjukkan, banjir di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, pada Januari 2025 ini telah melampaui bencana banjir sebelumnya, baik dari segi ketinggian maupun luas area terdampak. Situasi ini menuntut respons cepat dari pihak berwenang untuk mengurangi dampak yang lebih luas.

  • Dianggap Gagal Tangani Banjir, Kinerja Wali Kota Bandar Lampung Disoroti

    Dianggap Gagal Tangani Banjir, Kinerja Wali Kota Bandar Lampung Disoroti

    Liputan6.com, Lampung – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyoroti kinerja Wali kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang dinilai gagal dalam menanggulangi bencana banjir selama masa kepemimpinannya. Direktur Walhi Lampung, Irfan Tri Musri menyatakan bahwa banjir yang terus terjadi mencerminkan buruknya tata kelola lingkungan dan kurangnya perhatian pemerintah kota setempat. “Harusnya Eva malu kalau besok ikut dilantik. Ini bukti kegagalan pada periode sebelumnya. Tidak pernah ada upaya serius dalam penanggulangan banjir,” ujar Irfan, Jumat (24/1/2025).

    Menurut Irfan, pemerintah kota selama ini hanya fokus merespons banjir setelah bencana terjadi tanpa ada langkah mitigasi yang memadai. Tidak ada fasilitas untuk evakuasi mandiri, titik-titik evakuasi, atau upaya mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Persoalan banjir ini tidak berdiri sendiri. Ini terjadi akibat tata kelola lingkungan yang buruk, mulai dari hilangnya daerah resapan air, kondisi sungai yang memburuk, minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), hingga sistem drainase yang tidak memadai,” terangnya. 

    Irfan juga menambahkan bahwa selama bertahun-tahun, pemerintah kota seharusnya mengevaluasi kebijakan berdasarkan kejadian banjir yang terus berulang. Namun, hal itu tidak dilakukan secara serius. “Lebih parah lagi, dengar-dengar pemkot tidak punya anggaran cukup untuk merespons pascabencana. Kalau sumber masalah tidak diselesaikan, berarti keselamatan masyarakat dan banjir ini memang bukan prioritas mereka,” ungkapnya.

  • PBB Ungkap “Petaka” di Asia, RI Jadi Sorotan

    PBB Ungkap “Petaka” di Asia, RI Jadi Sorotan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sempat memberikan mendapatkan peringatan khusus kepada sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. Peringatan itu secara spesifik berkaitan dengan ‘petaka’ yang mengancam wilayah Asia, dipicu fenomena perubahan iklim.

    Adapun laporan lembaga PBB, Badan Meteorologi Dunia (WMO), yang bertajuk State of the Climate in Asia 2023, menganalisa bencana yang terjadi di 2023 dan polanya di masa depan. Laporan itu menyampaikan ada laju percepatan indikator perubahan iklim utama seperti suhu permukaan, pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut.

    Asia dinilai masih menjadi wilayah yang paling banyak dilanda masalah alam di dunia akibat cuaca dan iklim. Benua ini mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global dengan tren meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

    “Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Senin (27/1/2025).

    WMO mencatat, banyak negara di Asia mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat pada tahun 2023, bersamaan dengan kondisi ekstrim, mulai dari kekeringan dan gelombang panas hingga banjir dan badai.

    Perubahan frekuensi iklim dan tingkat keparahan peristiwa tersebut, berdampak besar pada masyarakat, ekonomi, dan yang terpenting, kehidupan manusia dan lingkungan tempat makhluk hidup tinggal.

    Pada tahun 2023, total 79 bencana yang terkait dengan bahaya hidrometeorologi dilaporkan di Asia, sebagaimana dilaporkan pula oleh Emergency Events Database. Dari jumlah tersebut, lebih dari 80% terkait dengan peristiwa banjir dan badai, dengan lebih dari 2.000 korban jiwa dan sembilan juta orang terkena dampak langsung.

    Panas ekstrem juga menjadi laporan lain. Meskipun risiko kesehatan yang ditimbulkan semakin meningkat, penduduk Asia masih beruntung karena tidak ada kematian yang dilaporkan.

    “Sekali lagi, di tahun 2023, negara-negara yang rentan terkena dampak yang tidak proporsional. Sebagai contoh, topan tropis Mocha, topan terkuat di Teluk Benggala dalam satu dekade terakhir, menghantam Bangladesh dan Myanmar,” jelas Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana yang menjadi mitra dalam penyusunan laporan ini.

    “Peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa,” ujarnya.

    Sementara itu, dalam laporan yang sama juga dimuat bagaimana kenaikan permukaan laut dari Januari 1993 hingga Mei 2023. State of the Climate in Asia 2023 juga memberikan data indikasi kenaikan air laut yang meliputi wilayah Indonesia.

    Tercatat, banyak area mengindikasikan Global Mean Sea Level (GMSL) di atas rata-rata global yakni 3,4 atau ± 0,33 mm per tahun. Indonesia sendiri berada di wilayah berwarna kuning yang mengindikasikan peringatan.

    Sebelumnya, kajian proyeksi USAID di 2016), menyebutkan kenaikan air laut akan menenggelamkan 2.000 pulau kecil pada tahun 2050. Ini berarti terdapat 42 juta penduduk berisiko kehilangan tempat tinggalnya.

    Untuk itu, laporan ini sebaiknya jadi bahan renungan bagi semua pihak untuk terus menjaga lingkungan demi meredam dampak perubahan iklim yang kian parah.

    (mkh/mkh)

  • Banjir Samarinda Capai 1 Meter, Warga Terpaksa Rayakan Libur Panjang di Tengah Genangan

    Banjir Samarinda Capai 1 Meter, Warga Terpaksa Rayakan Libur Panjang di Tengah Genangan

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir setinggi satu meter masih merendam ratusan rumah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (27/1/2025) pagi. Ratusan warga pun terpaksa merayakan libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek di tengah genangan banjir.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalimantan Timur selama tiga hari terakhir menyebabkan ratusan rumah di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, terendam banjir. Ketinggian air kali ini mencapai 70 sentimeter (cm) hingga lebih dari satu meter, menjadikannya banjir terparah pada awal 2025.

    Banjir tidak hanya merendam kawasan permukiman warga, tetapi juga sejumlah fasilitas umum, seperti tempat ibadah dan gedung sekolah. Beruntung, banjir terjadi saat momen libur panjang sehingga aktivitas belajar-mengajar tidak terganggu.

    Namun, genangan air menghambat aktivitas warga. Banyak warga yang terpaksa menghabiskan waktu libur dengan bermain di tengah genangan air meskipun kondisi ini sangat membatasi akses mereka ke bahan kebutuhan pokok.

    Salah seorang warga, Agus mengungkapkan banjir Samarinda setinggi hampir satu meter ini membuat warga setempat terisolasi. Akses jalan yang terendam banjir menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama libur panjang.

    “Untuk makan masih bisa masak, tetapi kalau bahan sudah habis, susah keluar rumah karena airnya cukup dalam,” ujar Agus saat ditemui di lokasi banjir di Kelurahan Budaya Pampang, Senin pagi.

    Agus menambahkan banjir kali ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari satu pekan. “Biasanya banjir di sini cuma setinggi badan jalan dan surut dalam seminggu. Namun, kali ini bisa sampai dua minggu,” tambahnya.

    Hingga kini, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing karena kesulitan mengungsi akibat tingginya genangan air. Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu proses evakuasi dan memberikan bantuan makanan siap saji.

    “Kami berharap pemerintah segera datang untuk membantu kami, terutama dalam evakuasi dan memberikan bantuan makanan,” tutup Agus terkait banjir Samarinda selama libur panjang.