Topik: Banjir

  • Gorontalo Waspada Puncak Musim Hujan, Siaga Cuaca Ekstrem

    Gorontalo Waspada Puncak Musim Hujan, Siaga Cuaca Ekstrem

    Liputan6.com, Gorontalo – Provinsi Gorontalo kini memasuki puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan yang terus meningkat. Fenomena ini dipengaruhi oleh dua faktor atmosfer utama, yakni La Nina dan penguatan angin Monsun Asia, yang membawa kelembapan tinggi serta massa udara basah ke wilayah tersebut.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina merupakan fenomena penurunan suhu permukaan laut di kawasan Samudra Pasifik tropis.

    Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Gorontalo.

    Selain itu, angin Monsun Asia yang bertiup periodik membawa massa udara lembap, memicu pembentukan awan hujan yang menyebabkan hujan berintensitas ringan hingga lebat.

    “Kondisi atmosfer di Gorontalo yang cenderung labil semakin mendukung terjadinya hujan lebat,” ujar Muhammad Yandar Saputra, staf Stasiun Klimatologi Gorontalo.

    BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah-daerah rawan bencana.

    Muhammad Yandar menjelaskan, meskipun curah hujan rata-rata tergolong ringan hingga sedang, potensi cuaca ekstrem tetap harus diantisipasi. Wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor disebut memiliki risiko lebih tinggi terkena dampak serius.

    “Daerah-daerah rawan ini harus menjadi prioritas perhatian, karena curah hujan deras bisa memperburuk kondisi di lokasi tersebut,” tegasnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG terus memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, situs resmi BMKG, serta akun media sosial BMKG Gorontalo.

    Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan cuaca secara real-time dan mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem.

     

    Nasib Bayi dan Balita di Pengungsian Banjir Cilacap

  • Jakarta Dikepung Banjir, Hujan Deras di Malam Tahun Baru Imlek Disebut di Luar Prediksi – Halaman all

    Jakarta Dikepung Banjir, Hujan Deras di Malam Tahun Baru Imlek Disebut di Luar Prediksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hujan deras di malam tahun baru Imlek, Selasa (28/1/2025) disebut terjadi di luar prediksi hingga mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.

    Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi.

    Menurut Teguh, pihaknya telah mengantisipasi banjir di Jakarta sebelum, sesaat, dan setelah perayaan Imlek.

    Hujan pada Selasa malam disebut Teguh di luar prediksi BMKG yang memprakirakan hanya terjadi hujan sedang lebat.

    “Namun ternyata, petang sampai dengan malam kemarin itu adalah cuaca ekstrem. Hujan sangat lebat bahkan sama dengan pada waktu kejadian tahun 2020-2021,” kata Teguh di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025), dilansir Wartakota.

    Diketahui sejumlah wilayah di Jakarta Barat, Utara, dan Timur mengalami banjir.

    Meski begitu, Teguh bersyukur karena kondisi Bendung Katulampa pada Selasa malam masih terpantau normal.

    “Kemudian karena sejak beberapa hari ini saya sudah instruksikan untuk waspada untuk siaga semuanya bisa bergerak cepat, ya satu sisi kita tetap prihatin ada musibah banjir itu, genangan itu, sudah kita lokalisir,” ungkap Teguh.

    Meski pun sudah berupaya, tapi Teguh menyatakan beberapa wilayah di Jakarta masih alami genangan dan banjir.

    Sebab, daya tampung infrastruktur terhadap penanganan banjir di Jakarta perhari hanya bisa menampung 150 milimeter.

    “Nah kemarin, tadi malam itu, hujannya sampai ada datanya sekitar 300 sekian. Saya cek dulu ya biar ga salah ya,” tegas Teguh.

    “Jadi kemarin itu, tadi malam itu ada di beberapa tempat sampai dengan 368 mm, itu curah hujannya,” tambah Teguh.

    Ribuan Warga Jakarta Mengungsi

    Banjir yang menerjang Jakarta mengakibatkan ribuan warga mengungsi.

    Berdasar catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (29/1/2025) pukul 13.00 WIB, sebanyak 2.993 warga Jakarta Barat dan Jakarta Utara mengungsi karena banjir.

    Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengungkapkan sejumlah posko pengungsian telah disiapkan.

    Selain itu, logistik kebutuhan warga juga disiapkan.

    “Bantuan BPBD berupa air mineral 20 dus, makanan siap saj 362 buah, family kit 70 paket, selimut 160 lembar, paket sandang 64 paket, sarung 36 lembar, terpal 35 lembar dan kids ware 36 paket,” jelas Isnawa, Rabu.

    Genangan dan banjir melanda 34 RT dan 16 ruas jalan di Jakarta. 

    Ketinggian air bervariasi mulai dari 15 sentimeter hingga 100 sentimeter.

    BPBD mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    BPBD juga mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucapnya.

    Isnawa mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. 

    Masyarakat dapat menghubungi nomor darurat melalui panggilan 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Banjir Kepung Jakarta, Pj Gubernur: Hujan Ekstrem di Luar Prediksi Kami.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (WartaKotalive.com/Miftahul Munir)

  • 10 Desa di Pasuruan Tergenang Banjir, Aliran Listrik Dipadamkan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Januari 2025

    10 Desa di Pasuruan Tergenang Banjir, Aliran Listrik Dipadamkan Surabaya 29 Januari 2025

    10 Desa di Pasuruan Tergenang Banjir, Aliran Listrik Dipadamkan
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Setelah dua pekan surut, banjir kembali melanda sejumlah desa di wilayah Pantura
    Pasuruan
    , Jawa Timur, Rabu (29/01/2025).
    Genangan air berasal dari sisa hujan di wilayah dataran tinggi Puspo dan luapan sungai.
    BPBD sudah menyiapkan perahu karet untuk mengirim bantuan makanan dan evakuasi warga.
    Dari data BPBD Kabupaten Pasuruan, genangan banjir tersebut melanda sejumlah desa yang tersebar di tiga kecamatan.
    Di antaranya, di Kecamatan Rejoso terdapat 5 desa yang tergenang banjir, yakni Desa Kawisrejo, Toyaning, Sadengrejo, Arjosari, dan Jarangan.
    Di Kecamatan Winongan terdapat 4 desa, yakni Winongan Lor, Winongan Kidul, Prodo, dan Bandaran.
    Di Kecamatan Grati, genangan air menyisakan di Kedawung Kulon.
    “Sebelumnya ada beberapa desa lainnya yang terdampak, namun sudah surut. Kini air sudah mengarah desa-desa yang posisinya berada di pantura Pasuruan,” terang Sugeng Hariyadi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Rabu (29/01/2025).
    Sugeng menjelaskan, genangan air tersebut merupakan dampak hujan deras yang kemudian mengalir ke dataran yang lebih rendah, terutama di dusun-dusun yang berdekatan dengan aliran air Sungai Rejoso.
    “Misalnya di Desa Toyaning, ketinggian air mencapai satu meter. Kondisi aliran air anak sungai tidak dapat tertampung di Sungai Rejoso karena debit air tinggi,” terangnya.
    Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan perahu karet untuk melakukan evakuasi bagi warga yang rumahnya tidak dapat dihuni serta menyiapkan bantuan makanan bagi warga.
    “Ada sejumlah warga yang minta evakuasi ke tempat yang lebih aman, yakni di Desa Winongan Lor dan Bandaran,” terangnya.
    Sedangkan dari pantauan
    Kompas.com
    , wilayah yang terparah berada di Dusun Toyaning, Desa Toyaning, Kecamatan Rejoso, dengan ketinggian air mencapai satu meter.
    Aliran listrik di dusun tersebut harus dimatikan demi keamanan warga.
    “Di Toyaning, aliran listrik dipadamkan demi keselamatan warga karena ada panel listrik yang terendam banjir. Sedangkan desa lainnya sudah nyala,” ujar Wayan, salah satu petugas PLN Unit Pelayanan Grati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 35 RT dan 3 Ruas Jalan di Jakarta Masih Tergenang Malam Ini

    35 RT dan 3 Ruas Jalan di Jakarta Masih Tergenang Malam Ini

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengabarkan perkembangan kondisi banjir. Hingga kini, masih terdapat 35 RT dan tiga ruas jalan yang tergenang di Jakarta.

    Menurut data BPBD DKI Jakarta per Rabu (29/1/2024) per pukul 20.00 WIB, banjir masih menggenangi 33 RT di Jakarta Barat (Jakbar, satu RT di Jakarta Utara (Jakut), dan satu RT di Jakarta Timur (Jatim). Sementara itu, masih terdapat enam ruas jalan yang tergenang.

    Menurut BPBD, penyebab terjadinya banjir adalah adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (28/01) hingga Rabu (29/01). Kondisi tersebut membuat naiknya permukaan air di pintu-pintu air atau pos pemantauan.

    “BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak Banjir yang mengungsi,” ujarnya.

    Terdapat beberapa lokasi pengungsian untuk korban banjir Jakarta. Yohan pun menyampaikan BPBD telah mengirim bantuan logistik ke lokasi pengungsian tersebut.

    BPBD DKI Jakarta salurkan bantuan di lokasi pengungsian banjir, Rabu (29/1). Foto: dok. BPBD DKI Jakarta

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 33 RT yang terdiri dari:
    Kel. Cengkareng Barat 2 RT
    Kel. Cengkareng Timur 4 RT
    Kel. Duri Kosambi 7 RT
    Kel. Kedaung Kali Angke 7 RT
    Kel. Rawa Buaya 4 RT
    Kel. Pegadungan 3 RT
    Kel. Tegal Alur 5 RT
    Kel. Joglo 1 RT

    Jakarta Utara terdapat 1 RT Yang Terdiri dari:
    Kel. Rorotan 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi
    Ketinggian: 40 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jakarta Timur terdapat 1 RT Yang Terdiri dari:
    Kel. Cakung Barat 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Cakung Drain
    Ketinggian: 60 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jalan Tergenang terdapat 3 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    1. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan
    Ketinggian: 20 Cm
    2. Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat
    Ketinggian: 25 Cm
    3. Jl. Satria Raya, Kel. Jelambar
    Ketinggian: 30 cm

    Lokasi Pengungsi:
    – Kel. Cengkareng Timur
    Jumlah: 22 KK, 66 Jiwa
    Lokasi: Masjid Al Muhajirin

    – Kel. Duri Kosambi
    Jumlah: 118 KK, 370 Jiwa
    Lokasi: Masjid Jami Baitul Khair, Musholla Isrorudin, Musholla Darussalam

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    Jumlah: 13 KK, 37 Jiwa
    Lokasi: Masjid Jami Al Fudhola

    – Kel. Rawa Buaya
    Jumlah: 100 KK, 112 Jiwa
    Lokasi: Rusun Lokbin, Mushollah Baiturrahman, Musholla Roudotul Jannah

    – Kel. Pegadungan
    Jumlah: 75 KK, 300 Jiwa
    Lokasi: Masjid Sawatul Ummah

    – Kel. Tegal Alur
    Jumlah: 310 KK, 690 Jiwa
    Lokasi: Musholla Al Madin, Masjid RW 015

    – Kel. Cakung Barat
    Jumlah: 56 KK, 169 Jiwa
    Lokasi: Musholla At Taqwa

    – Kel. Rorotan
    Jumlah: 160 KK, 500 Jiwa
    Lokasi: Depo BCC

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Banjir Jakarta, Pj Gubernur Teguh Ungkap Alasan Tak Lakukan Modifikasi Cuaca Jelang Imlek

    Banjir Jakarta, Pj Gubernur Teguh Ungkap Alasan Tak Lakukan Modifikasi Cuaca Jelang Imlek

    loading…

    Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengungkap alasan tidak melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) jelang Tahun Baru Imlek seperti yang dilakukan saat Nataru. Foto/Jonathan Simanjuntak

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengungkap alasan tidak melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) menjelang Tahun Baru Imlek seperti yang dilakukan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Teguh menyebut instruksi OMC sudah dilakukan. Hanya saja perubahan cuaca ekstrem terjadi secara drastis hingga akhirnya Jakarta dilanda banjir.

    “Sebenarnya gini, prakiraannya kan adalah hujan sedang lebat, tapi ternyata petang hari kami dapat info, ‘Pak, Ini berubah sangat drastis cuacanya menjadi sangat ekstrim sehingga seperti itu’. Tapi kan sejak beberapa hari yang lalu bahkan kemarin pagi siang saya sudah instruksikan (OMC),” kata Teguh kepada wartawan di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025).

    “Apalagi biasanya, mohon maaf, menjelang Imlek itu kan selalu terjadi. Ini menjelang Imlek loh, mudah-mudahan hujannya barokah. Jangan sampai menjadi hujan musibah. Tapi saya tetap minta semuanya waspada,” tambahnya.

    Teguh mengatakan bahwa OMC akan dilakukan 2-3 hari ke depan dengan memperhatikan prediksi cuaca dari BMKG. Komunikasi dengan stakeholder terkait telah dilakukan.

    “Ini kita rencanakan dalam 2-3 hari ini. Sepanjang memang nanti kita melihat prakiraan cuacanya lebat mengarah ekstrim, kami akan lakukan. Kami tadi sudah bicara dengan Sekda Dengan Kepala BPKD dan juga Kepala BPPD, yang nanti dikoordinir oleh asisten pemerintahan,” janjinya.

    (shf)

  • Cara Mengeringkan HP Kemasukan Air, Jangan Lakukan Ini!

    Cara Mengeringkan HP Kemasukan Air, Jangan Lakukan Ini!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Musim hujan yang lebat sering kali menyebabkan banjir, dan salah satu masalah yang kerap terjadi adalah ponsel yang terkena air. Baik karena terendam, terkena cipratan, atau jatuh ke genangan, ponsel yang basah bisa mengalami kerusakan serius jika tidak segera ditangani dengan benar.

    Sayangnya, banyak orang panik dan melakukan langkah yang keliru, yang justru memperburuk kondisi perangkat. Agar ponsel Anda tetap dapat digunakan setelah terkena air akibat banjir, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan dengan cepat dan tepat.

    Melansir dari The Economic Times, Berikut adalah cara yang direkomendasikan untuk mengeringkan ponsel serta beberapa tindakan yang sebaiknya Anda hindari.

    Langkah yang Dianjurkan

    1. Keringkan Bagian Luar Perangkat

    Langkah pertama yang harus dilakukan saat ponsel terkena air adalah segera mengeringkan bagian luarnya. Gunakan kain lembut atau handuk yang memiliki daya serap tinggi untuk menyeka air yang menempel di permukaan perangkat. Pastikan untuk menekan kain dengan lembut tanpa menggosok terlalu keras agar air tidak masuk lebih dalam ke celah-celah kecil pada ponsel.

    2. Lepaskan Komponen yang Bisa Dilepas

    Setelah mengeringkan bagian luar perangkat, langkah selanjutnya adalah melepas komponen yang dapat dilepas untuk memudahkan proses pengeringan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Komponen utama yang perlu dilepas adalah kartu SIM, kartu memori (jika ada), serta baterai dan penutup belakang jika perangkat memungkinkan.

    3. Keluarkan Air dari Port

    Setelah melepas komponen yang dapat dilepas, langkah berikutnya adalah mengeluarkan air yang mungkin masih tersisa di dalam port pengisian daya, port audio, dan celah-celah kecil lainnya. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengetuk perangkat secara perlahan dengan posisi port menghadap ke bawah, sehingga gravitasi membantu cairan keluar secara alami.

    4. Bilas Jika Terkena Cairan Selain Air

    Jika ponsel tidak hanya terkena air biasa tetapi juga cairan lain seperti minuman manis, kopi, air laut, atau air kolam renang, langkah tambahan sangat diperlukan untuk menghindari residu yang dapat merusak komponen internal. Cairan selain air murni biasanya mengandung zat seperti gula, garam, atau bahan kimia yang dapat meninggalkan endapan atau menyebabkan korosi pada bagian dalam perangkat.

    Tindakan yang Harus Dihindari

    1. Menggunakan Alat Pemanas atau Udara Bertekanan

    Jangan menggunakan pengering rambut, udara bertekanan, atau menaruh ponsel dalam freezer atau mesin pengering, karena dapat memperparah kerusakan.

    2. Menyalakan atau Mengisi Daya Terlalu Dini

    Jangan mencoba menyalakan atau mengisi daya menggunakan kabel sebelum perangkat benar-benar kering. Jika sangat mendesak, pengisian daya nirkabel bisa menjadi alternatif.

    Lebih Baik Gunakan Silika Gel atau Beras?

    Banyak orang beranggapan bahwa memasukkan ponsel yang basah ke dalam wadah berisi beras dapat membantu menyerap kelembapan dengan cepat.

    Namun, Apple tidak menyarankan metode ini karena beras memiliki partikel kecil yang dapat masuk ke dalam port pengisian daya, lubang speaker, atau bagian lain dari perangkat.

    Hal ini justru berisiko menyebabkan kerusakan tambahan pada ponsel, terutama jika partikel beras tersangkut di dalam komponen internal.

    Sebagai alternatif yang lebih efektif, disarankan untuk menggunakan silika gel, yaitu bahan yang dirancang khusus untuk menyerap kelembapan dengan optimal.

    Penggunaan Silika Gel Untuk Mengeringkan HP

    Letakkan ponsel di dalam wadah kedap udara bersama dengan beberapa kantong silika gel, lalu biarkan selama beberapa hari agar kelembapan terserap sepenuhnya.

    Dibandingkan dengan beras, silika gel memiliki daya serap yang lebih tinggi dan tidak berisiko meninggalkan residu atau partikel yang dapat merusak perangkat.

    Kapan Ponsel Bisa Digunakan?

    Disarankan untuk menunggu setidaknya 48 hingga 72 jam sebelum mencoba menyalakan perangkat. Jangan tergesa-gesa menyalakan ponsel dalam keadaan masih lembap, karena air yang tersisa di dalamnya dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan permanen pada komponen elektronik.

    Jika setelah beberapa hari ponsel masih menunjukkan tanda-tanda gangguan, seperti layar berkedip, suara speaker teredam, atau tidak dapat diisi daya, sebaiknya segera membawa perangkat ke pusat layanan resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    (dag/dag)

  • Respons Pj Gubernur soal Banjir yang Melanda Sejumlah Wilayah di Jakarta – Halaman all

    Respons Pj Gubernur soal Banjir yang Melanda Sejumlah Wilayah di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi banjir di Jakarta sebelum, sesaat, dan setelah perayaan Imlek 2576.

    Menurutnya, hujan ekstrem yang terjadi pada Selasa, 28 Januari 2025 kemarin berada di luar prediksi.

    Pasalnya, berdasarkan informasi dari BMKG, pada Selasa kemarin hanya terjadi hujan sedang lebat.

    “Namun ternyata, petang sampai dengan malam kemarin itu adalah cuaca ekstrem.” 

    “Hujan sangat lebat bahkan sama dengan pada waktu kejadian tahun 2020-2021,” kata Teguh di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025), dilansir Warta Kota.

    Meski begitu, dirinya merasa bersyukur lantaran kondisi Bendung Katulampa, Bogor pada Selasa (28/1/20025) malam masih terpantau normal.

    Dengan begitu, Jakarta hanya mengalami genangan di wilayah Jakarta Barat, Utara, dan Timur.

    “Kemudian karena sejak beberapa hari ini saya sudah instruksikan untuk waspada untuk siaga semuanya bisa bergerak cepat, ya satu sisi kita tetap prihatin ada musibah banjir itu, genangan itu, sudah kita lokalisir,” ungkapnya.

    Meski sudah berusaha melakukan antisipasi, jelas Teguh, beberapa wilayah di Jakarta masih mengalami genangan dan banjir.

    Sebab daya tampung infrastruktur terhadap penanganan banjir di Jakarta per hari hanya bisa menampung 150 milimeter per detik.

    “Nah kemarin, tadi malam itu, hujannya sampai ada datanya sekitar 300 Mm sekian. Saya cek dulu ya biar gak salah ya.”

    “Jadi kemarin itu, tadi malam itu ada di beberapa tempat sampai dengan 368 mm per detik, itu curah hujannya,” ujarnya.

    Genangan Air Setinggi 30 cm Masih Rendam Wilayah Grogol

    Sementara itu, genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu sore.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada pukul 17.00 WIB, wilayah ini masih tergenang imbas hujan lebat yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa kemarin.

    Sejumlah warga di permukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya meski genangan air masih menggenangi kawasan ini. 

    Mereka mulai keluar rumah sambil memantau situasi genangan air di lingkungan tempat tinggalnya.

    Petugas pemadam kebakaran dan dinas setempat juga terlihat memompa air yang menggenang di Jalan Satria IV untuk dibuang ke sungai yang berada di depan Jalan Raya Satria.

    Anak-anak di wilayah itu juga memanfaatkan genangan air untuk bermain. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Banjir Kepung Jakarta, Pj Gubernur: Hujan Ekstrem di Luar Prediksi Kami.

    (Tribunnews.com/Deni/Fransiskus)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)

  • Dinas SDA Jakarta Optimalkan Penggunaan Pompa Stasioner Percepat Penanganan Banjir di Sejumlah Titik – Halaman all

    Dinas SDA Jakarta Optimalkan Penggunaan Pompa Stasioner Percepat Penanganan Banjir di Sejumlah Titik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jakarta mengoptimalkan penggunaan pompa stasioner untuk mempercepat penanganan banjir yang timbul imbas hujan deras pada Selasa (28/1/2025).

    Sekertaris Dinas Sumber Daya Air Jakarta Hendri menuturkan, upaya itu dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, serta perangkat wilayah setempat.

    Pihaknya juga mengoperasikan saluran drainase yang sudah ada untuk memperlancar aliran air. 

    “Dinas SDA bersama BPBD, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, serta perangkat wilayah, mengerahkan personel di titik-titik terdampak sebagai upaya mengatasi genangan, utamanya di wilayah objek vital,” kata dia dalam keterangan, Rabu (29/1/2025).

    Untuk wilayah yang lebih sulit dijangkau, pihaknya menggunakan pompa mobile. 

    “Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner,” ujar Hendri.

    Guna mencegah luapan Kali Ciliwung, pintu air sodetan pun telah dibuka.

    Hendri mengatakan terkait operasional Sodetan Ciliwung dapat dikonfirmasi ke BBWSCC Kementerian PU.

    Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mencatat sejumlah wilayah yang masih tergenang tersebar di 36 RT dan 16 ruas jalan.

    Jakarta Barat terdapat 34 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Cengkareng Barat 2 RT
    Kelurahan Cengkareng Timur 4 RT
    Kelurahan Duri Kosambi 7 RT
    Kelurahan Kedaung Kali Angke 7 RT
    Kelurahan Rawa Buaya 4 RT
    Kelurahan Jelambar Baru 2 RT
    Kelurahan Pegadungan 1 RT
    Kelurahan Tegal Alur 6 RT
    Kelurahan Joglo 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi
    Ketinggian: 30 s.d 100 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jakarta Utara terdapat 1 RT Yang Terdiri dari:

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB
    Ketinggian: 80 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jakarta Timur terdapat 1 RT Yang Terdiri dari:

    Kelurahan Cakung Barat 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Cakung Drain
    Ketinggian: 60 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jalan Tergenang terdapat 16 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    Jalan Pluit Dalam, Kelurahan Penjaringan. Ketinggian: 25 Cm
    Jalan Boulevard Utara, Kelurahan Kelapa Gading Timur. Ketinggian: 10 Cm 
    Jalan Pegangsaan Dua (Green Hill), Kelurahan Pegangsaan Dua Selasa. Ketinggian: 20 Cm 
    Jalan Kelapa Hybrida Raya, Kelurahan Pegangsaan Dua. Ketinggian: 40 Cm
    Jalan Boulevard Barat Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat. Ketinggian: 20 Cm
    Jalan Komplek Uka, Kelurahan Tugu Utara. Ketinggain: 15 Cm
    Jalan Bhayangkara, Kelurahan Tugu Utara. Ketinggian : 10 Cm
    Jalan Raya Sulawesi, Kelurahan Tanjung Priok. Ketinggian: 10 Cm
    Jalan Boulevard Raya, Kelurahan Kelapa Gading Timur. Ketinggian: 25 Cm
    Jalan Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kelurahan Penjaringan. Ketinggian: 20 Cm
    Jalan Kelapa Nias Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat. Ketinggian: 20 Cm
    Jalan Kamal Raya, Kelurahan Cengkareng Barat. Ketinggian: 25 Cm
    Jalan Perumahan Green Garden, Kelurahan Kedoya Utara. Ketinggian: 15 Cm
    Jalan Jelambar Baru Raya, Kelurahan Jelambar Baru. Ketinggian: 60 Cm
    Jalan Pangeran Tubagus Angke Raya, Kelurahan Jelambar Baru. Ketinggian: 30 Cm
    Jalan Satria Raya, Kelurahan Jelambar. Ketinggian: 50 cm 

  • Viral Bandara VVIP IKN Banjir, Kondisi Berlumpur usai Air Surut, Pihak Otorita IKN Beri Penjelasan

    Viral Bandara VVIP IKN Banjir, Kondisi Berlumpur usai Air Surut, Pihak Otorita IKN Beri Penjelasan

    GELORA.CO  – Video yang memperlihatkan kondisi Bandara Very-very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, viral lewat media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video kondisi bandara VVIP IKN banjir diunggah akun Instagram, seperti @undercover.id pada Rabu (29/1/2025).

    Pada rekaman terlihat jelas air menggenangi sejumlah titik di bandara VVIP IKN.

    Terdapat juga endapan lumpur di bagian sisi yang lain.

    Hingga Rabu sore, video bandara VVIP IKN banjir sudah mendapatkan ribuan respons dari warganet.

    Diguyur hujan deras

    Lewat pantauan TribunKaltim.co, area bandara VVIP IKN diguyur hujan dengan intensitas deras.

    Ketinggian banjir diperkirakan sempat terpantau sekitar 40 sentimeter.

     

    Pada Rabu sore, kondisi air mulai surut dengan meninggalkan endapan lumpur.

    Selain karena hujan deras, banjir juga dipicu adanya mata air di sekitaran bandara VVIP IKN.

    “Itu mata air, tidak pernah surut memang. Kalau disedot airnya kering tapi tidak lama kemudian nanti ada lagi. Itu dalam, mungkin lebih 2 meter,” ujar seorang pekerja, dikutip dari TribunKaltim.com.

    Diketahui, banjir di bandara VVIP IKN tidak berlangsung lama.

    Para pekerja menyedot air dengan menghidupkan pompa.

    “Tidak lama (banjirnya) karena airnya disedot pake pompa mesin ke saluran gorong-gorong besar di sana,” ujar salah satu pekerja lainnya.

    Penjelasan Kemenhub

    Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Mokhammad Khusnu membenarkan Bandara VVIP IKN dilanda banjir.

    Menurutnya ada sejumlah faktor penyebab banjir pada Rabu, hari ini.

    Pertama karena wilayah Penajam Paser Utara diguyur hujan intensitas tinggi beberapa hari terakhir.

    Faktor kedua karena kondisi drainase belum selesai dibangun.

    “Utamanya, karena curah hujan tinggi dan saluran drainase pembuangan belum selesai atau belum tembus,” jelasnya, dikutip dari TribunKaltim.co.

    Khusnu memastikan, hujan tidak mengganggu penyelesaian pembangunan Bandara VVIP IKN.

    Pihaknya sudah menyiapkan pompa-pompa di sejumlah titik untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.

    “Untuk mengganggu, tidak. Masih berjalan penyelesaiannya yang sekarang, mengganggu karena curah hujan tinggi.”

    “Di lapangan hampir setiap hari hujan dan saluran drainase belum selesai, sehingga air pembuangannya belum bisa dibuang cepat dan terjadi genangan yang dilakukan di lapangan dengan disiapkan pompa-pompa untuk dibuang ke arah barat,” tegasnya.

    Kata Otorita IKN

    Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga menyebut, banjir tidak menggenang area vital bandara.

    Gedung terminal dan landasan pacu dipastikan aman.

    “Kejadiannya di area sekitar gedung terminal, bukan di area udara atau landasan pacu (runway), karena ada drainase yang tersumbat,” imbuh Danis, dikutip dari TribunKaltim.co.

    Danis juga mengakui tersumbatnya drainase menjadi penyebab banjir.

    Meskipun demikian, banjir di area bandara VVIP IKN Banjir sudah surut.

    “Sudah selesai hari itu, dipompa,” tutupnya

  • Genangan Air Setinggi 30 cm Masih Rendam Wilayah Grogol Jakarta Barat Rabu 29 Januari Sore – Halaman all

    Genangan Air Setinggi 30 cm Masih Rendam Wilayah Grogol Jakarta Barat Rabu 29 Januari Sore – Halaman all

    Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore.

    Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 19:17 WIB

    Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia

    GENANGAN DI JELAMBAR – Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore. Sejumlah warga di pemukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya.

    Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia

    GENANGAN DI JELAMBAR – Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore. Sejumlah warga di pemukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore.

    Pantuan Tribunnews.com pukjl 17.00 WIB, wilayah di Jalan Satria IV ini masih tergenang imbas hujat lebat yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa kemarin. 

    Sejumlah warga di permukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya meski genanangan air masih menggenangi kawasan ini. 

    Mereka mulai keluar rumah sambil memantau situasi genangan air di lingkungan tempat tinggalnya.

    Petugas pemadam kebakaran dan dinas setempat juga terlihat memompa air yang menggelang di Jalan Satria IV untuk di buang ke sungai yang berada di depan Jalan Raya Satria.

    Anak-anak di wilayah itu juga memanfaatkan genanagan air untuk bermain. 

    Sebelumnya, Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah di Jakarta terendam banjir hingga Rabu (29/1/2025) siang.

    Salah satunya di Jalan Satria Raya, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dengan ketinggian air kurang lebih 30 cm sehingga akses di jalan utama terputus.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini