Topik: Banjir

  • Update Banjir Jakarta Siang Ini, 34 RT dan 3 Ruas Jalan Terendam

    Update Banjir Jakarta Siang Ini, 34 RT dan 3 Ruas Jalan Terendam

    loading…

    Pengendara menuntun sepeda motor saat menerjang banjir, Rabu (29/1/2025). Banjir di Jakarta pada Kamis (30/1/2025) pukul 11.00 WIB masih merendam 34 RT dan 3 ruas jalan. FOTO/ARIF JULIANTO

    JAKARTA Banjir di Jakarta kembali meluas pada Kamis (30/1/2025) pukul 11.00 WIB. Wilayah terbanyak yang terendam banjir adalah Jakarta Barat dengan ketinggian 30-80 sentimeter.

    “Update pukul 11.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 34 RT dan 3 Ruas Jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangannya dikutip, Kamis (30/1/2025).

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 30 RT yang terdiri dari:

    1. Kel. Cengkareng Barat 1 RT
    2. Kel. Cengkareng Timur 20 RT
    3. Kel. Rawa Buaya 1 RT
    4. Kel. Pegadungan 3 RT
    5. Kel. Tegal Alur 5 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Apuran
    Ketinggian: 30 s.d 80 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jakarta Utara terdapat 4 RT Yang Terdiri dari:

    1. Kel. Rorotan 1 RT
    2. Kel. Sempet Barat 3 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi
    Ketinggian: 30 s.d 55 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jalan Tergenang terdapat 3 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    1. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua
    Ketinggian: 20 cm
    2. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua
    Ketinggian: 10 cm
    3. Jl. Cakung Cilincing, Kel Sukapura
    Ketinggian: 20 cm

    Genangan yang sudah surut:

    1. Kel. Rawa Buaya: 3 RT
    2. Kel. Sukapura: 11 RT
    3. Kel. Duri Kosambi: 7 RT

    Jalan Tergenang yang sudah surut:

    1. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan
    2. Jl. Satria Raya, Kel. Jelambar

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak Banjir yang mengungsi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

    (abd)

  • Terendam Banjir, Ratusan Hektare Tanaman Padi di Tulang Bawang Terancam Gagal Panen

    Terendam Banjir, Ratusan Hektare Tanaman Padi di Tulang Bawang Terancam Gagal Panen

    Tulang Bawang, Beritasatu.com – Ratusan hektare tanaman padi milik petani di Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung terendam banjir, Rabu (29/1/2025).

    Dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter hingga 40 sentimeter menyebabkan kondisi tanaman padi mulai rusak dan membusuk. Kondisi tersebut menyebabkan para petani terancam gagal panen.

    Akibat intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Tulang Bawang, Lampung sejak satu pekan terakhir, ratusan hektare tanaman padi milik petani terendam banjir.

    Ratusan hektare sawah yang terendam banjir ini berada di Kampung Sido Mekar, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Saat ini, padi-padi itu seperti berada di dalam danau.

    Banjir yang merendam ratusan hektare sawah di Kampung Sido Mekar ini menutupi tanaman padi yang baru berumur sekitar dua minggu hingga satu bulan.

    Selain akibat curah hujan yang tinggi, terendamnya ratusan hektare tanaman padi di Kampung Sido Mekar ini akibat meluapnya Sungai Way Pidada yang menyebabkan jebolnya tanggul penahan banjir. Kondisi banjir diperparah dengan dangkalnya aliran air di tanggul.

    Suwito (50), salah seorang petani di Kampung Sido Mekar mengatakan, banjir yang tidak kunjung surut menyebabkan tanaman padi mereka rusak dan terancam gagal panen.

    Petani berharap Dinas Pertanian Tulang Bawang dapat memberikan bantuan bibit padi untuk mengganti tanaman padi yang terendam banjir di Lampung.
     

  • DBD, Gatal-gatal hingga ISPA, Penyakit yang Muncul Pasca-banjir, Ini Cara Mencegahnya – Halaman all

    DBD, Gatal-gatal hingga ISPA, Penyakit yang Muncul Pasca-banjir, Ini Cara Mencegahnya – Halaman all

    Genangan air kotor yang ada di sekitar saat banjir bisa berdampak pada kesehatan. Berikut penyakit yang sering dialami pasca-banjir dan cara cegah.

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 10:28 WIB

    TribunJakarta.com/Bima Putra

    BANJIR JAKARTA – Permukiman warga RT 04/RW 06, Kelurahan Cakung Barat yang terendam banjir luapan Kali Cakung Drain, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025). Intensitas hujan pada Selasa malam disebut berlangsung di luar prediksi. 

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Genangan air kotor yang ada di sekitar saat banjir bisa berdampak pada kesehatan, apalagi bagi masyarakat yang langsung berdampak dengan banjir.

    Berbagai penyakit pasca-banjir bisa mengganggu kesehatan.

    Dikutip dari Kementerian Kesehatan, berikut penyakit yang sering dialami pasca-banjir dan cara mencegahnya.

    Pertama, Diare diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi atau mengandung bakteri, virus atau parasit.

    Kedua, Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berasal dari nyamuk dengue dan banyak berkembang biak pada genangan-genangan air.

    Ketiga, Leptospirosis, penyakit ini dapat terjadi akibat bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian tubuh.

    Perawat memeriksa pasien demam berdarah dengue (DBD) pada ruang perawatan pasien di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2024). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada pekan ke-15 tahun 2024 ada di angka 62.001 kasus. Angka itu sudah lebih dari setengah dari total kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023, yang mencapai angka 114.720 kasus. Pada tahun ini angka kematian akibat DBD di Indonesia capai 475 kasus. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

    Keempat, penyakit kulit, seperti infeksi jamur hingga kurap yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gatal hebat pada kulit.

    Kelima, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akibat dari adanya infeksi pada saluran napas oleh virus atau bakteri yang muncul pada lingkungan tidak sehat.

    Cara mencegah penyakit pasca-banjir

    Beberapa langkah teknis yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dalam upaya menghindari potensi penyakit pasca banjir, di antaranya adalah:

    Bersihkan rumah dari sampah dan kotoran yang terbawa banjir. Bersihkan semua area rumah termasuk dinding dan lantai dengan desinfektan.
    Hindari dalam menggunakan sumber air seperti air sumur dan keran, karena dikhawatirkan telah terjadi adanya kontaminasi zat yang tidak sehat bagi tubuh.
    Pakai alat pelindung seperti sepatu boot apabila berjalan di genangan air, serta menutup berbagai akses yang berpotensi menjadi sarang hewan, seperti tikus.
    Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, serta beristirahat yang cukup

    Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, jika mengalami luka saat melakukan pembersihan maupun evakuasi.
     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Lima Kelurahan di Kalideres Jakarta Barat Masih Kebanjiran, Tinggi Air Sampai 1 Meter – Halaman all

    Lima Kelurahan di Kalideres Jakarta Barat Masih Kebanjiran, Tinggi Air Sampai 1 Meter – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lima kelurahan di Kalideres, Jakarta Barat, masih terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 100 cm akibat hujan ekstrem yang terjadi sejak Selasa siang, 28 Januari 2025.

    Hingga Rabu kemarin, 29 Januari 2025, ratusan warga Kalideres mengungsi ke pemukiman yang tidak tergenang.

    Genangan air setinggi 20 cm terjadi di Jalan Tol Soedijatmo Kilometer 31, arah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (29/1/2025) malam.

    Sebanyak 5 pompa air dikerahkan untuk menguras air yang menggenangi Jalan Tol Soedijatmo Kilometer 31.

    Sejak Rabu sore, genangan air sudah mulai surut dibandingkan Rabu pagi yang mencapai ketinggian 30 sentimeter.

    Meski demikian, pada Rabu (29/1/2025) malam, arus lalu lintas di Tol Soedijatmo masih terpantau padat.

    Banjir juga menggenangi kawasan Rumah Susun Bhumi Cengkareng Indah hingga Rabu malam.

    Camat Kalideres Wukir Prabowo mengatakan di wilayahnya ada lima kelurahan yang banjir akibat tingginya curah hujan dan luapan Kali Semonggol.

    Banjir masih menutup akses jalan kendaraan, sehingga warga hanya bisa menggunakan perahu karet maupun memilih berjalan kaki menerobos banjir.

    Air yang masih tinggi di kali sekitar kawasan ini menyebabkan pompa air yang berada di Rusun Bhumi Cengkareng tidak dapat bekerja maksimal.

    Wilayah yang terdampak banjir itu meliputi Kelurahan Tegal Alur, Semanan, Kalideres, Pegadungan dan Kamal.

    “Di sejumlah lokasi sudah surat namun sebagian masih tergenang,” ujarnya, Rabu (29/1/2024).

    Sementara itu Lurah Pegadungan, Rahmat Mulyadi menambahkan di wilayahnya sekitar 900 warga dari RW 04 dan 05 mengungsi karena permukimannya terendam banjir akibat tingginya curah hujan.

    Mereka diungsikan di Masjid Sopwatul Ummah.

    “Warga masih mengungsi karena banjir belum surut,” jelasnya. Meski mulai surut, ketinggian air hingga Kamis dini hari masih setinggi 30 hingga 50 sentimeter.

    Kondisi ini membuat warga kesulitan dalam beraktivitas dan mencari kebutuhan harian seperti makan.

    Selain itu, akses air bersih juga mulai terganggu. Kondisi seperti ini membuat sebagian warga lebih memilih mengungsi di rumah ibadah.

    Warga berharap banjir dapat segera surut sehingga aktivitas dan perekonomian warga dapat kembali normal.

     

  • Tol Bandara Soekarno-Hatta Banjir Parah, Kementerian PU Turun Tangan – Page 3

    Tol Bandara Soekarno-Hatta Banjir Parah, Kementerian PU Turun Tangan – Page 3

    Adapun banjir telah menggenangi sejumlah titik di jalan akses menuju Bandara Soekarno-Hatta sejak Selasa, 28 Januari 2025. Namun, genangan ini dipastikan tidak berdampak ke landasan pacu Bandara Soetta.

    Banjir di sejumlah titik akses menuju Bandara Soekarno-Hatta sempat membuat antrean kendaraan sepanjang M2 km. Beberapa pengendara di Jalan Parimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta bahkan tak bisa bergerak imbas tingginya genangan.

    Merespons banjir di sejumlah titik itu, Asisten Deputi dan Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi menegaskan genangan tidak berdampak ke landasan pacu (runway) bandara. Dia memastikan pula operasional tetap berjalan normal.

    “Tidak (terdampak), sepertu keterangan sebelumnya,” kata Holik, dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (29/1/2025) kemarin.

    Dia menuturkan, pihak PT Angkasa Pura Indonesia selalu pengelola bandara langsung melakukan tindakan pengurangan genangan yang dikeluhkan tadi. Dengan begitu, akses menuju terminal keberangkatan Bandara Soetta berangsur pulih.

    “Operasional bandara tetap berjalan dengan baik,” ucap Holik.

     

  • Tol Sedyatmo Arah Bandara Soetta Masih Tergenang, Ketinggian Air 40-50 Cm

    Tol Sedyatmo Arah Bandara Soetta Masih Tergenang, Ketinggian Air 40-50 Cm

    loading…

    Sejumlah titik di Tol Dalam Kota seperti Tol DR Sedyatmo KM 26+400 yang mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta masih tergenang banjir, Kamis (30/1/2025) pagi. Ketinggian genangan air antara 40-50 cm. FOTO/INSTAGRAM TMC POLDA METRO

    JAKARTA Banjir usai hujan deras masih menggenangi sejumlah titik di Tol Dalam Kota seperti Tol DR Sedyatmo KM 26+400 yang mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta. Ketinggian genangan air antara 40-50 cm.

    Hal itu diketahui dari keterangan TMC Polda Metro Jaya melalui akun X-nya. “Kami laporkan dari KM 26+400 Tol Sedyatmo yang mengarah Bandara Soekarno-Hatta masih terdapat genangan air dengan ketinggian kurang lebih 40-50 cm baik yang mengarah Bandara maupun ke Jakarta,” kata Anggota kepolisian melalui video yang diunggah TMC Polda Metro, Kamis (30/1/2025).

    Polisi itu menjelaskan, pengelola tol juga sudah berada di lokasi untuk melakukan penyedotan dengan mengerahkan dua mobil pompa. “Untuk arus lalu lintas yang mengarah Bandara Soekarno-Hatta kita rekayasa, kita arahkan, kita alihkan ke jalur atas,” ujarnya.

    Sementara jalur yang mengarah ke Jakarta, untuk jalur bawah masih bisa dilewati melalui satu jalur di sisi kanan.

    “Bagi pengendara yang mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta bisa mencari jalur alternatif lain, bisa melewati Tomang, lajur Tol Janger, bisa juga dari arah JORR lanjut Janger ke Kunciran, lanjut ke Bandara Soekarno-Hatta. Yang dari Cinere, Kunciran, lanjut Bandara Soekarno Hatta,” katanya.

    (abd)

  • Update Banjir Jakarta : 15 RT dan 2 Ruas Jalan Masih Tergenang Air – Halaman all

    Update Banjir Jakarta : 15 RT dan 2 Ruas Jalan Masih Tergenang Air – Halaman all

    TRIBUNNEW.COM, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat saat ini genangan air masih terjadi di 15 RT dan 2 Ruas Jalan.

    Dari 15 RT yang tergenang air akibat intensitas hujan yang tinggi didomnasi di Jakarta Barat.

    Kapusdatin BPBD Jakarta Mohamad Yohan menyampaikan di Jakarta Barat terdapat 11 RT yang tergenang terdiri dari Kelurahan Cengkareng Barat 1 RT, Kelurahan Rawa Buaya 2 RT, Kelurahan Pegadungan 3 RT, dan Kelurahan Tegal Alur 5 RT.

    “Penyebab curah hujan tinggi dengan ketinggian 30-80 cm Hujan Tinggi,” ucapnya dalam keterangan, Kamis (30/1/2025).

    Di Jakarta Utara terdapat 4 RT yang juga masih tergenang antara lain Kelurahan Rorotan1 RT dan Kelurahan Sempet Barat 3 RT.

    Adapun jalan tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua (Ketinggian 20 cm) serta Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua (Ketinggian: 10 cm).

    BPBD Jakarta telah menyalurkan sejumlah bantuan logistik berupa air mineral, makanan siap saji, dan perlengkapan lain.

    Sejumlah personel dikerahkan untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat.

    Hal itu guna memastikan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. 

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” pungkasnya. (Tribunnews.com/Reynas Abdilla)

     
     
     
     
     

     

  • Warga Jakarta Perlu Waspadai Banjir Susulan, Bendung Katulampa Siaga 3 Kamis Dinihari Tadi – Halaman all

    Warga Jakarta Perlu Waspadai Banjir Susulan, Bendung Katulampa Siaga 3 Kamis Dinihari Tadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Kota Jakarta diharapkan mewaspadai potensi banjir susulan sehubungan dengan naiknya volume air di Bendung Katulampa, Bogor, pada Kamis (30/1/2025) dinihari yang sudah status siaga 3.

    Kepala Pos Penjaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan, tinggi muka air Bendung Katulampa pada Kamis dini hari sempat mencapai 90 sentimeter.

    “Ketinggian air sempat naik 90 sentimeter atau siaga 3,” kata Andi.

    Andi dikutip Kompas.com mengungkapkan, kenaikan muka air disebabkan karena hujan yang terus mengguyur wilayah Bogor sejak Rabu (29/1/2025) sore hingga malam.

    Aliran Sungai Ciliwung yang berada di kawasan hulu, Puncak, Bogor, ikut meluap. Tetapi menjelang pagi hari, ketinggian air Bendung Katulampa sudah mengalami penurunan.

    “Pada Kamis pagi, ketinggian muka air berada di angka 50 sentimeter” jelas Andi.

    Andi tetap meminta masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, selalu berhati-hati dan tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir.

     “Diimbau masyarakat untuk berhati-hati mengingat cuaca di wilayah Bogor terus hujan,” tuturnya.

    Akun resmi X @BPBDJakarta tmembagikan kondisi ketinggian muka air Bendung Katulampa yang berstatus siaga 3 pada Kamis pukul 03.00 WIB.  

    Dalam cuitannya, BPBD Jakarta memprediksi kiriman air dari Bendung Katulampa akan tiba di Jakarta dalam waktu sekitar 6-9 jam setelahnya.  

    “Antisipasi 6-9 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Manggarai,” tulis BPBD Jakarta.

     

    Sumber: Warta Kota

     

  • Banjir Melanda Enam Kecamatan di Bekasi, Ada Laporan Buaya di Babelan

    Banjir Melanda Enam Kecamatan di Bekasi, Ada Laporan Buaya di Babelan

    BEKASI – Banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Bekasi akibat intensitas hujan tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melaporkan setidaknya enam kecamatan terendam air.

    “Wilayah terdampak banjir meliputi Kecamatan Babelan, Tambun Utara, Sukawangi, Tambelang, Sukatani, dan Kecamatan Sukakarya,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi di Cikarang, mengutip ANTARA pada Rabu, 29 Januari.

    Ia menyatakan tim siaga BPBD Kabupaten Bekasi telah dikerahkan menuju titik-titik banjir untuk melakukan asesmen sekaligus memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak.

    “Saat ini tim kami sedang melakukan asesmen di sejumlah lokasi. Bantuan logistik juga mulai kami salurkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak,” katanya.

    Banjir juga membawa dampak lain yang mengejutkan warga. Di Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, diduga ada seekor buaya sepanjang 1,5 meter terlihat masuk ke dalam rumah warga.

    Peristiwa ini sempat direkam pemilik rumah dan menjadi viral di media sosial. Petugas pun dikerahkan untuk memantau situasi di lapangan

    “Kami sedang menelusuri kebenaran video tersebut. Petugas telah turun ke lokasi untuk memastikan kondisi aman bagi warga,” katanya.

    Dodi juga memastikan tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir yang terjadi. Namun demikian, genangan air masih terjadi di beberapa wilayah dan evakuasi warga terus dilakukan.

    Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap banjir susulan dan ancaman lain, seperti hewan liar yang terbawa arus banjir.

  • Geisz Chalifah Sindir PSI Soal Banjir Jakarta: Kemana Suaranya?

    Geisz Chalifah Sindir PSI Soal Banjir Jakarta: Kemana Suaranya?

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Jakarta kembali dilanda banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi. Beberapa wilayah tergenang karena sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air dalam waktu bersamaan.

    Menanggapi kondisi ini, loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, melontarkan sindiran tajam kepada kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Ia mempertanyakan sikap PSI yang selama ini kerap vokal mengkritik penanganan banjir di era kepemimpinan Anies, tetapi kini terkesan diam.

    “Jakarta hujan besar dan terus menerus beberapa wilayah tergenang Banjir, mengingat intensitas hujan yang begitu tinggi, drainase gak bisa nampung dalam waktu yang bersamaan,” ujar Geizs di X @GeizsChalifah (29/1/2025).

    Namun, yang menjadi sorotan Geisz bukan hanya persoalan teknis banjir, melainkan sikap kader PSI yang dianggapnya tidak lagi bersuara lantang.

    “Cuma yang ingin gue komentari. Para kader Psi bangs*t kemana suaranya!,” tandasnya.

    Sindiran Geisz Chalifah ini merujuk pada kritik-kritik tajam yang sebelumnya kerap disuarakan PSI terhadap Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

    Menurutnya, PSI yang dulu aktif mengomentari banjir kini justru terdiam saat kondisi serupa terjadi.

    Seperti diketahui, sejak awal 2021, PSI memang menjadi salah satu partai yang paling sering melontarkan kritik terhadap kebijakan Anies Baswedan.

    Beberapa isu yang disoroti antara lain persoalan banjir, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), hingga penyelenggaraan Formula E.

    Salah satu langkah konkret PSI dalam mengkritik Anies adalah wacana pengajuan hak interpelasi terkait kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam menangani banjir.