Topik: Banjir

  • Kiriman dari Bogor sudah sampai, tujuh lokasi di Jaktim terendam

    Kiriman dari Bogor sudah sampai, tujuh lokasi di Jaktim terendam

    Ada genangan dan banjir. Ini terbaru, kiriman air dari Katulampa

    Jakarta (ANTARA) – Tujuh lokasi di Jakarta Timur terendam banjir dengan ketinggian hingga 120 centimeter (cm) akibat kiriman air dari Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat, yang dialirkan melalui Kali Ciliwung pada Kamis siang.

    “Ada genangan dan banjir. Ini terbaru, kiriman air dari Katulampa,” kata Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pada Kamis pagi, Katulampa Siaga 3. “Kiriman baru masuk setengah 12 siang. Ketinggian banjir dari 60 centimeter (cm) hingga 120 cm,” katanya.

    Sukendar menyebutkan, air hingga saat ini masih kategori tinggi dan diperkirakan mulai surut sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Tadi pagi Katulampa Siaga 3, Depok Siaga 3. Kiriman baru masuk setengah 12 siang. Masih tinggi, paling jam 16.00 WIB sudah surut kembali,” ujar Sukendar.

    Petugas penanganan bencana tetap dikerahkan untuk memantau wilayah dan membantu penanganan banjir dan genangan. Selain tujuh lokasi kebanjiran, di Jakarta Timur (Jaktim) juga terdapat dua genangan.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan banjir dan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    Berikut data genangan dan banjir di wilayah Jakarta Timur akibat hujan deras dan kiriman air dari Bogor pada Kamis hingga pukul 14.00 WIB:

    1. Jalan Haji Maliki RW 05, RT 09 dan RT 11 Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati

    Terdampak : 1 RW, 2 RT, 20 KK, 80 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    2. Jalan Taman Harapan RW 03, RT 02, 04, 015 Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati

    Terdampak : 1 RW, 3 RT, 30 KK, 120 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    3. Jalan Mushalla Al Hikmah RT 06/07 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati

    Terdampak : 1 RW, 1 RT, 5 KK, 20 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    4. Jalan Seruni I RT 01/06 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati

    Terdampak : 1 RW, 1 RT, 9 KK, 35 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    5. Jalan Baiduri Bulan RW 03 RT 006, RT 012 Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara

    Terdampak :1 RW, 2 RT, 90 KK, 390 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    6. Jalan Tanjung Lengkong RW 07 RT 05 Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara

    Terdampak : 1 RW, 1 RT, 50 KK, 500 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    7. Jalan Kebon Pala II RW 04 RT 12, 13 Kelurahan Kampung melayu Kecamatan Jatinegara

    Terdampak : 27 KK, 82 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    8. Jalan Kebon Pala II RW 05 RT 10, 11 Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara

    Terdampak : 45 KK, 198 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    9. Jalan Jembatan 1 RW 05 RT 07 Kelurahan Balekambang Kecamatan Kramat Jati

    Terdampak : 1 RW, 1 RT, 20 KK, 75 Jiwa

    Penyebab : Luapan Kali Ciliwung

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Update Banjir Jakarta: 35 RT dan 1 Ruas Jalan Masih Tergenang pada Kamis Sore Ini – Page 3

    Update Banjir Jakarta: 35 RT dan 1 Ruas Jalan Masih Tergenang pada Kamis Sore Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan sebanyak 35 rukun tetangga (RT) dan satu ruas jalan di Jakarta masih tergenang hingga Kamis (30/1/2025). Kondisi ini tercatat per pukul 15.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 35 RT dan 1 ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025).

    Yohan menyampaikan, genangan yang terjadi disebabkan karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa, 28 Januari, hingga Rabu, 29 Januari 2025. Hujan mengakibatkan sejumlah pos pantau dan pintu air mengalami kenaikan.

    Menurut Yohan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi banjir di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    BPBD DKI Jakarta juga bekerja sama dengan para lurah dan camat di wilayah setempat. Genangan ditargetkan  surut dalam waktu cepat.

    “BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak banjir yang mengungsi,” ucap Yohan.

    Lebih lanjut, BPBD DKI Jakarta tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dan dalam keadaan darurat, masyarakat dapat segera menghubungi layanan gratis di nomor telepon 112.

    Baca juga Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini 30 Januari 2025, Potensi Banjir

    Hujan deras membuat sejumlah wilayah Jakarta kebanjiran. Kita akan memantau banjir di sekitar daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Sudah ada rekan kami Putu Bagus di sana.

  • Curah hujan di Jakarta saat ini hampir sama dengan tahun 2020

    Curah hujan di Jakarta saat ini hampir sama dengan tahun 2020

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus bersiaga memantau cuaca di Jakarta sembari menyiapkan berbagai hal guna mengatasi kemungkinan kembali terjadinya cuaca ekstrem.

    “Kami akan terus melakukan pencermatan terhadap cuaca hari-hari mendatang di DKI Jakarta dan untuk menyiap-nyiagakan seluruh hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi cuaca ekstrem,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Kamis.

    Teguh merujuk prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Jakarta saat ini kemungkinan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Namun operasi modifikasi cuaca (OMC) pun belum dilakukan. “Hari ini kami masih belum melakukan modifikasi cuaca, tetapi untuk ke depannya kami sudah petakan akan melakukan apabila memang dipandang perlu,” ujar Teguh.

    Dia mengapresiasi kesigapan para petugas dan seluruh prasarana-sarana pendukung untuk menanggulangi banjir.

    Hal ini, kata dia, mengingat curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Jakarta pada Selasa malam (28/1) hampir sama dengan curah hujan pada 2020.

    Teguh mencatat pada tahun 2020, curah hujan tertinggi mencapai 377 milimeter (mm), kemudian yang terendah 256 mm.

    Sedangkan, tahun ini khususnya pada 28 Januari 2025, curah hujan tertinggi mencapai 368 mm, kemudian yang terendah 264 mm.

    Kendati curah hujan tahun ini lebih rendah, Teguh menginstruksikan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat menangani dampak hujan ekstrem.

    Dia upayakan dapat tertangani dengan cepat. Kesiapsiagaan personel, saluran pendukung dan saluran utama walaupun belum maksimal, ini sudah berfungsi dengan baik.

    “Kami juga terus bersinergi dengan berbagai pihak agar penanganan banjir dapat berjalan optimal,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPRD minta Pemprov DKI kembali laksanakan OMC untuk antisipasi banjir

    DPRD minta Pemprov DKI kembali laksanakan OMC untuk antisipasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Khoirudin meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) guna mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

    “Biaya yang kita keluarkan untuk menanggulangi banjir lebih besar daripada biaya modifikasi cuaca,” kata Khorudin di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, ketika sudah ada prediksi dari BMKG terkait cuaca di Jakarta yang berpotensi akan menimbulkan banjir, perlu diantisipasi di antaranya dengan melaksanakan OMC.

    Ia menyatakan bahwa pengalaman OMC pada akhir tahun yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbukti dapat mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan sebagainya.

    “Seperti tahun baru kemarin. Prediksi BMKG hujan lebat dan panjang. Ternyata setelah operasi modifikasi cuaca dilaksanakan berhasil meminimalkan hujan,” ujarnya.

    Ia mengatakan, selain modifikasi cuaca, Pemprov DKI Jakarta juga perlu mengantisipasi dengan menyiagakan pompa air di daerah yang rawan terjadi banjir.

    “Pompa juga perlu disiapkan, agar ketika hujan dengan volume besar, airnya bisa dipompa,” katanya.

    Pemprov DKI Jakarta sedang mempertimbangkan kembali melakukan OMC bila Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem bakal terjadi.

    “Kami rencanakan dalam 2-3 hari ini (melakukan modifikasi cuaca). Sepanjang memang nanti kita melihat cuacanya lebat, mengarah ekstrem, kami akan lakukan (OMC),” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

    Menurut dia, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali sudah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKD), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) serta Asisten Pemerintahan terkait pelaksanaan modifikasi cuaca.

    “Kami tadi sudah bicara dengan Sekda, dengan Kepala BPKD dan juga Kepala BPBD yang nanti dikoordinir Asisten Pemerintahan,” ujarnya.

    Adapun terkait operasi modifikasi cuaca, pihaknya melakukan berdasarkan sejumlah aspek salah satunya dukungan kemampuan infrastruktur.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI salurkan bantuan makanan hingga pakaian untuk pengungsi banjir 

    DKI salurkan bantuan makanan hingga pakaian untuk pengungsi banjir 

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Sosial dan Suku Dinas Sosial di wilayah menyalurkan bantuan berupa makanan serta logistik seperti kebutuhan pribadi hingga pakaian anak untuk para pengungsi banjir di Jakarta.

    “Untuk jangka waktu per-makanan Dinas Sosial menyiapkan sesuai dengan usulan lurah yang warganya terkena banjir,” kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari di Jakarta, Kamis.

    Bantuan didistribusikan ke beberapa lokasi terdampak banjir pada Rabu (29/1) dan Kamis ini. Distribusi dilakukan melalui Suku Dinas Sosial (Sudinsos) di masing-masing wilayah administratif, dengan fokus utama pada lokasi yang mengalami dampak paling parah.

    Di Jakarta Utara, bantuan diarahkan ke Kelurahan Semper Timur, Semper Barat dan Rorotan. Bantuan makanan yang diberikan antara lain beras, mi instan, kecap manis, minyak goreng, matras, pakaian anak dan kebutuhan pribadi (family kit).

    Di Jakarta Barat, tepatnya Kelurahan Kosambi, bantuan yang diberikan antara lain biskuit, selimut, handuk, kaos, celana olahraga, keset, alat pel, kaos, daster, sandal, popok dan air mineral.

    Sedangkan di Jakarta Timur, bantuan berupa ribuan paket makanan siap saji diarahkan ke tiga kelurahan, yakni Kelurahan Rawa Terate, Cakung Timur, Pulo Gebang dan Kayu Putih.

    Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Rizqon Hermawan mengatakan, hampir 5.000 paket makanan siap saji serta air mineral telah disalurkan untuk makan pagi dan siang untuk wilayah Jakarta Timur.

    “Sejak dini hari, dapur umum di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur telah siaga menyiapkan bantuan makanan siap saji yang diperuntukkan bagi warga yang belum bisa beraktivitas karena banjir,” kata dia.

    Di Jakarta Barat, distribusi bantuan serupa juga dilakukan ke berbagai kelurahan, yakni Kelurahan Duri Kosambi, Pegadungan, Tegal Alur hingga Cengkareng.

    Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto mengatakan, dapur umum juga didirikan demi memastikan kebutuhan pangan warga pengungsi tetap terpenuhi.

    Untuk sementara, warga yang mengungsi tersebar di berbagai titik, termasuk rumah ibadah, kantor kelurahan dan fasilitas umum lainnya.

    Di wilayah Cengkareng dan Kalideres, misalnya, warga mengungsi ke mushalla serta RPTRA. Sedangkan di Rorotan, pengungsi menempati masjid.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Listrik 1.873 Pelanggan Terdampak Banjir Jakarta Kembali Nyala

    Listrik 1.873 Pelanggan Terdampak Banjir Jakarta Kembali Nyala

    Jakarta

    PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyampaikan 1.873 pelanggan di beberapa wilayah Jakarta yang mengalami pemadaman listrik kemarin, kini kembali pulih. General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran mengatakan pemulihan ini berhasil dilakukan berkat kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.

    “Kami berterima kasih atas dukungan dan koordinasi yang baik dari semua pihak terkait dalam proses pemulihan ini,” ujar Lasiran dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).

    Lasiran menjelaskan pemulihan ini dapat berjalan lancar dengan dukungan dari 2.136 personel PLN siaga banjir. Selama dua hari ini, petugas PLN terus memantau lokasi terdampak.

    “Selama 2 hari, petugas PLN terus memantau lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan percepatan pemulihan pasokan listrik,” tambah Lasiran.

    Pihaknya akan tetap siaga dan memantau wilayah rawan banjir selama kondisi curah hujan masih tinggi. Dia juga mengimbau kepada pelanggan untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan dengan memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi kering sebelum menyalakan kembali perangkat elektronik.

    Apabila terjadi kondisi darurat, pelanggan dapat menghubungi Contact Center PLN 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile yang siap melayani 24 jam.

    Sebelumnya, banjir yang melanda Jakarta pada 28 Januari 2025 menyebabkan genangan di beberapa wilayah. Di antaranya, Jalan Bumi Citra Idaman, Jalan Boulevard Raya Ruko Mutiara Taman Palem, Jalan Manyar, dan Rusun BCI di Jakarta Barat, serta Jalan Karma Yudha dan Jalan Pegangsaan Dua Kelapa Gading.

    (acd/acd)

  • Banjir di Jakarta, Jumlah Pengungsi Hampir 2 Ribu Jiwa hingga Kata Pj Gubernur Jakarta – Halaman all

    Banjir di Jakarta, Jumlah Pengungsi Hampir 2 Ribu Jiwa hingga Kata Pj Gubernur Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumlah pengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Jakarta kini sebanyak 1.990 jiwa per Kamis (20/1/2025), pukul 11.00 WIB.

    Jumlah tersebut, berkurang dari sebelumnya mencapai 2.993 jiwa pada Rabu (29/1/2025).

    Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, lokasi yang terdampak hujan tersebar di dua wilayah, yakni Jakarta Barat dan Jakarta Utara. 

    Di Jakarta Barat, terdapat 300 jiwa dari 75 KK di Kelurahan Pegadungan yang mengungsi di Masjid Sawatul Ummah.

    Selanjutnya, 690 jiwa dari 310 KK di Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Musalah Al Madin dan Masjid RW 015. 

    Selain itu, 500 jiwa dari 250 KK di Kelurahan Cengkareng Timur mengungsi di Rusunawa BCI lantai dua.

    “Terakhir 500 jiwa dari 160 KK di Kelurahan Rorotan mengungsi di Depo BCC,” kata Yohan dari keterangannya pada Kamis (30/1/2025), dilansir WartaKotalive.com. 

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat, genangan air masih terjadi di 15 RT dan 2 Ruas Jalan.

    Dari 15 RT yang tergenang air didominasi di Jakarta Barat.

    Kapusdatin BPBD Jakarta mengatakan, terdapat 11 RT di Jakarta Barat yang tergenang . Terdiri dari Kelurahan Cengkareng Barat 1 RT, Kelurahan Rawa Buaya 2 RT, Kelurahan Pegadungan 3 RT, dan Kelurahan Tegal Alur 5 RT.

    “Penyebab curah hujan tinggi dengan ketinggian 30-80 cm Hujan Tinggi,” ucap Mohamad Yohan dalam keterangan, Kamis (30/1/2025).

    Sedangkan di Jakarta Utara, terdapat 4 RT yang masih tergenang antara lain Kelurahan Rorotan 1 RT dan Kelurahan Sempet Barat 3 RT.

    Adapun jalan tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari Jalan Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua (Ketinggian air 20 cm) serta Jalan Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua (Ketinggian: 10 cm).

    Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan pihaknya mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. 

    BPBD juga berkoordinasi dengan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat.

    Hal itu, dilakukan untuk penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Isnawa.

    Isnawa juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. 

    Pj Gubernur Sebut Banjir di Jakarta karena Cuaca Ekstrem

    Adapun terkait banjir yang melanda Jakarta, disebut karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jakarta pada Selasa-Rabu (28-29/1/2025).

    Hal tersebut, mengacu pada prakiraan cuaca hujan lebat yang terjadi.

    “Kami juga mengacu pada prakiraan cuaca yang ada, bahwasanya yang kemarin itu prakiraan adalah hujan sedang lebat.”

    “Namun ternyata, petang sampai dengan malam kemarin itu adalah cuaca ekstrem,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu. 

    Teguh mengaku, sudah menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi banjir di Jakarta.

    “Ya satu sisi kita tetap prihatin ada musibah banjir itu, genangan itu, sudah kita lokalisir,” imbuhnya.

    Kemudian, lanjut Teguh, ini bisa diatasi meski sampai sekarang ini masih ada beberapa wilayah yang masih tergenang. 

    Tapi, menurutnya, hal ini juga menunjukkan penanganan banjir di DKI Jakarta sudah relatif lebih baik.

    Menurut Teguh, hujan yang turun pada Selasa malam tergolong ekstrem.

    Sehingga kapasitas infrastruktur penampungan air, seperti waduk di beberapa wilayah Jakarta melebihi dari batas yang seharusnya, yakni 150 milimeter.

    “Jadi malam itu cuacanya ekstrem. Tercatat di stasiun pengamatan hujan Kemayoran ketinggian 368 mm, padahal kemampuan kita 150 mm.”

    “Kemudian untuk yang terendah adalah 264 mm ini di stasiun pengamatan hujan Cengkareng,” ucapnya.

    Namun, Teguh mengeklaim, banjir kali ini lebih cepat surut di beberapa lokasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Monas sempat tergenang sekitar 15-20 cm selama 45 menit, tetapi cepat surut karena saluran di sana mendukung,” ucapnya. 

    Untuk penanganannya, Pemprov Jakarta telah menerjunkan sejumlah pompa air agar banjir cepat surut.

    Mensos Cek Posko Bencana di Jakarta Utara

    Sementara itu, pihak Kementerian Sosial mengerahkan Posko Tagana. Di antaranya di Jakarta Utara dan posko pengungsian Rusun Embrio untuk tanggap darurat bencana banjir.

    Hal tersebut, disampaikan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ketika meninjau langsung proses memasak di dapur umum, Kamis (30/1/2025).

    “Saya bersama dengan Dinsos Provinsi DKI, Pemkot Jakarta Utara datang ke sini melihat langsung dapur umum untuk melayani mereka yang terdampak banjir beberapa hari terakhir,” ucapnya. 

    Dapur umum yang ditinjau oleh Mensos Gus Ipul mampu melayani 3.000 pengungsi, tersebar di wilayah titik bencana di Jakarta Utara. 

    Lebih dari 30 personel Tagana pun dikerahkan untuk mengoperasikan dapur umum.

    Secara akumulatif, Kemensos telah menyalurkan bantuan hingga Rp 2 miliar untuk penanganan banjir di Jakarta.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jumlah Pengungsi Korban Banjir di Jakarta Berkurang, Sekarang Tinggal 2.000 Orang

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reynas Abdilla, WartaKotalive.com/Fitriyandi Al Fajri)

  • Banjir Batang 2025, Belasan Sekolah Diliburkan Pelajar Belajar di Rumah

    Banjir Batang 2025, Belasan Sekolah Diliburkan Pelajar Belajar di Rumah

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG — Hujan deras mengguyur Batang sejak Rabu (29/1/2025) malam menyebabkan banjir yang merendam beberapa daerah di Kecamatan Batang kota.

    Akibat banjir ini, kegiatan belajar mengajar di belasan sekolah terpaksa dihentikan sementara.

    Para pelajar di 13 sekolah di Kecamatan Batang harus belajar di rumah masing-masing melalui pembelajaran daring.

    Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang, Bambang Suryantoro S, dari laporan yang diterima, sebanyak 12 sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar karena banjir yang menggenangi lingkungan sekolah sejak Rabu malam.

    “Beberapa sekolah terpaksa meliburkan diri karena banjir yang sudah terjadi sejak semalam.

    Ada juga sekolah yang memulangkan siswa karena kondisinya tidak memungkinkan untuk belajar di sekolah,” tuturnya Kamis (30/1/2025).

    Sebanyak 13 sekolah yang melaporkan kegiatan belajar dari rumah di antaranya adalah SDN Karangasem 5, SDN Karangasem 11, SDN Denasri Kulon 2, SDN Klidanglor, SDN Karangasem 1, SDN Karangasem 2, SDN Karangasem 3, SDN Karangasem 8, SDN Karangasem 9, SDN Kauman 7, SDN Proyonanggan 5, SDN Proyonanggan 9, serta SMPN 9 Batang.

    Bambang menambahkan, pembelajaran di rumah ini telah dilaporkan oleh sekolah-sekolah tersebut kepada Disdikbud Batang dan pihaknya memberikan izin agar para pelajar aman dari banjir.

    “Kami memahami keputusan sekolah agar anak belajar di rumah atau belajar daring karena kondisinya tidak memungkinkan. Kami juga berharap orang tua bisa maklum dan mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah,” pungkasnya.

    Sejak awal musim hujan, Disdikbud Batang telah memberikan himbauan kepada seluruh SD dan SMP terkait mitigasi bencana.

    Bambang menegaskan bahwa dalam situasi bencana seperti banjir, prioritas utama adalah keselamatan anak dan guru, kemudian sarana dan prasarana, serta terakhir IT.

    “Jika terjadi bencana seperti banjir, ada sekolah yang libur atau memulangkan siswa, itu semua demi keselamatan anak, itu sudah menjadi kebijakan kami,” pungkasnya.(din)

  • Pengendara Motor di Kediri Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

    Pengendara Motor di Kediri Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Plosoklaten – Gurah, tepatnya di Dusun Blimbing Timur, Desa Blimbing, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Insiden ini melibatkan satu unit sepeda motor yang tertimpa pohon sengon tumbang.

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Tiger warna putih dengan nomor polisi AG 2207 EAA. Pengendara motor tersebut diketahui bernama Surya Adyf Pratama (17), seorang pelajar asal Desa Candimulyo, Kabupaten Jombang.

    Akibat kejadian tersebut, Surya meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka di bagian kepala. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jenazah dibawa ke RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri.

    Kanit Gakkum Polres Kediri Iptu Budi Winariyanto mengatakan, awalnya korban mengendarai sepeda motor Honda Tiger berwarna putih melaju dari arah Utara ke Selatan. Namun, saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba pohon sengon tumbang dan menimpa korban.

    “Insiden ini mengakibatkan pengendara terjatuh dan meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Polres Kediri Kota Iptu Budi Winariyanto.

    Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, termasuk kemungkinan faktor cuaca atau kondisi pohon yang menyebabkan tumbangnya pohon sengon tersebut.

    Sementara itu, BMKG Juanda Sidoarjo memberikan peringatan dini terhadap kewaspadaan bencana alam di Jawa Timur pada 27 Januari – 5 Februari 2025. Sejumlah daerah berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan hujan es).

    Wilayah yang berpotensi diantaranya, Kota dan Kabupaten Kediri. Saat ini di wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar sudah memasuki puncak musim hujan. [nm/beq]

  • Delapan Dukuh di Petungkriyono Masih Terisolir, 13 Jembatan Putus dan Jalan Tertutup Longsoran

    Delapan Dukuh di Petungkriyono Masih Terisolir, 13 Jembatan Putus dan Jalan Tertutup Longsoran

    TRIBUNJATENG.COM, KAJEN — Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menyebutkan bahwa ada 8 dukuh, di 4 Desa yang ada di Kecamatan Petungkriyono, masih terisolir.

    Hal itu dikatakan, saat rapat bersama tanggap bencana di kantor DPRD Kabupaten Pekalongan.
    “Akibat tanah longsor dan banjir bandang yang menghantam Kecamatan Petungkriyono, ada 8 dukuh, di 11 Desa yang ada di kecamatan masih terisolir.

    Terisolir karena akses jalan masih tertutup longsoran, dan jembatan juga putus,” kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Selasa (28/1/2025).

    Kemudian, setelah dihentikannya operasi pencarian korban tanah longsor, di masa sisa hari darurat ini Pemkab Pekalongan masih memfokuskan untuk pembukaan akses jalan di Petungkriyono.

    “Masa darurat sampai tanggal 3 Februari 2025, target semua akses jalan di Petungkriyono terbuka,” imbuhnya.

    Lalu, untuk membuka akses ke Petungkriyono yang terisolir akibat putusnya Jembatan Tembelan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan akan bangun jembatan bailey.

    “Akses menuju ke Kecamatan Petungkriyono dari arah bawah atau Doro putus total. Sebab, ada jembatan putus di Desa Kayupuring. Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan PU telah survei ke lokasi. Kita akan buat jembatan bailey di sana agar akses kembali bisa dilalui,” ujarnya.

    Lalu, untuk bencana yang dibawah seperti di Kecamatan Kedungwuni, Wonopringgo, Tirto, dan Wonokerto. “Saat ini masih konsentrasi untuk pembersihan lumpur. Satu hingga 3 hari ini untuk pembersihan lumpur selesai,” katanya.

    13 Jembatan Putus

    Sementara itu, Hadi Surono Camat Petungkriyono mengatakan, berdasarkan data ada 13 jembatan yang putus di wilayah Kecamatan Petungkriyono. Lalu, ada tiga jembatan yang harus diganti jembatan baru, dan ada tiga jembatan yang harus diperbaiki.

    “Saat ini akses masih lewat Banjarnegara, butuh waktu 3-4 jam. Apabila, jembatan bailey dibangun hanya waktu 1,5 jam bisa sampai Petungkriyono,” katanya.

    Saat ini tim gabungan masih melakukan kerja bakti untuk membuka akses jalan yang masih tertutup dengan menggunakan alat seadanya.

    “Alat berat saat ini di Kecamatan Petungkriyono ada 10 unit, 8 alat berat menangani jalur ke arah Doro, dan membuka jalan darurat. Untuk dua alat berat ke Desa Yosorejo, Sawangronggo, dan Sangodadi yang masih terisolir,” tambahnya.

    Ditinjau Menteri PU

    Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau penanganan pascabencana longsor dan banjir bandang di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (29/1/2025).

    Tinjauan Menteri PU untuk melihat langsung kondisi di lapangan, baik mengenai kerusakan infrastruktur, termasuk dukungan sarana dan prasarana bagi masyarakat terdampak longsor dan banjir.

    Menteri Dody mengatakan, penanganan bencana longsor dan banjir di Pekalongan diprioritaskan pada pembersihan material longsor serta, penanganan pohon tumbang untuk membuka akses masyarakat.

    “Pertama kita lakukan dulu pemetaan secara detail, nanti tim BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) Jawa Tengah-DI Yogyakarta menggunakan drone, tetapi menunggu cuaca tidak hujan dulu.

    Kita prioritaskan, pembukaan akses dulu agar masyarakat tidak ada yang terisolir,” kata Menteri Dody.

    Guna membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan, BBPJN Jateng-DI Yogyakarta telah mengerahkan berbagai alat berat, termasuk mini excavator PC-50 sebanyak 1 unit, PC 75 sebanyak 2 unit, dan PC 70 breaker untuk membantu membuka ruas jalan dari Desa Kasimbar menuju kafe Allo, hingga Jembatan Jimat 2 di Desa Petungkriyono yang terputus untuk membuka akses mobilisasi material jembatan.

    Jembatan Darurat

    Selain pembukaan akses jalan, Kementerian PU juga memprioritaskan pemasangan jembatan darurat (jembatan bailey) untuk penghubung sementara antar desa yang roboh diterjang banjir bandang dari Sungai Welo dan Sungai Kasimpar.

    “Saat ini telah disiapkan 1 unit Jembatan Bailey dari BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta yang sudah dimobilisasi ke Pekalongan, dengan panjang 30 meter yang akan digunakan untuk jembatan darurat di Jembatan Jimat 2 di Desa Kayupuring.

    “Jembatan Bailey sudah siap, cuman akses membawanya pakai alat berat masih belum bisa, masih ada batu-batu besar yang harus dibersihkan,” imbuhnya.
    Perakitan hingga pemasangan Jembatan Bailey oleh BBPJN Jateng-DI Yogyakarta akan dibantu oleh TNI AD.

    Dengan selesainya pemasangan jembatan bailey, sambil menunggu pembangunan jembatan permanen.

    “Diharapkan dapat membantu masyarakat, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari pasca bencana banjir di wilayah Kecamatan Petungkriyono,” imbuhnya.

    Kemudian, selain mengerahkan alat berat untuk penanganan jalan dan sungai, Kementerian PU juga mendukung pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat terdampak.

    Saat ini, satuan tugas tanggap darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng tengah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasana (sarpras) yang dibutuhkan untuk mendukung masyarakat terdampak, operasional relawan, dan dapur umum di Posko Yosorejo.

    “Kami mengerahkan 6 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter, 6 unit toilet portable, 2 unit mobil tanki air kapasitas 4.000 liter,” terangnya.

    Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan segera menindaklanjuti arahan Menteri PU untuk mempercepat pembukaan akses untuk warga yang masih terisolir.

    “Pak Menteri sudah meminta Balai PJN untuk membuat akses baru. Setelah cuaca membaik, akan dilakukan survei untuk menentukan langkah teknis yang diperlukan. Fokus utama ada di dua titik, yakni Dukuh Dranan dan Jembatan Tembelan, agar akses bisa segera terbuka,” katanya.
    Lewat Banjarnegara

    Warga Dukuh Tembelan, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan masih terisolir pasca bencana longsor dan banjir bandang yang menimpa di daerah tersebut.
    Mereka terisolir, dikarenakan Jembatan Tembelan Kali Welo yang merupakan akses utama warga Petungkriyono ini terputus. Jembatan ini juga merupakan akses warga Doro dan sekitarnya yang akan ke Petungkriyono. Tidak adanya jembatan ini, mereka harus memutar dengan melintasi jalur Banjarnegara.

    Oleh karena itu, warga dan kepolisian sejak kejadian itu membuat jembatan bambu sementara, agar pengirimanlogistik masih terus dilakukan.

    Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, jembatan sementara masih ada akan tetapi cuaca hujan, Rabu (29/1/2025) di Petungkriyono. Bahkan, ketika warga hendak melintasi jembatan itu harus turun ke sungai dengan ketinggian 50 meter. Tidak hanya itu, jalan yang curam dan berbatuan juga membahayakan warga ketika melintasi jembatan darurat.

    Kapolsek Talun Iptu Adi Agung mengatakan, usai kejadian besar tersebut anggota Polsek Talun dan masyarakat membuat jembatan darurat menggunakan bambu.

    “Jembatan darurat ini dibuat di aliran sungai yang menghubungkan Desa Kayupuring dan Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono,” kata Kapolsek Talun Iptu Adi Agung. Tidak hanya itu, anggota yang di sana pun membantu pengiriman logistik dengan cara digendong.

    Bambang Prasetyo warga sekitar menceritakan, pengiriman logistik secara khusus untuk Dukuh Tembelan masih menggunakan secara manual yaitu melewati jembatan darurat bambu yang berlokasi di bawah jembatan putus.

    “Jadi, warga laki-laki perempuan sama saja, jalan kaki naik turun dibawah jembatan membawa logistik, sehingga membutuhkan extra kehati-hatian karena aliran sungai tidak bisa diduga, dan melewati jembatan darurat menggunakan bambu,” katanya. (dro)