Topik: Banjir

  • Data dan Fakta Banjir Masih Rendam Jakarta

    Data dan Fakta Banjir Masih Rendam Jakarta

    Jakarta

    Banjir merendam sejumlah kawasan di Jakarta sejak Rabu (28/1) malam. Bahkan, air masih merendam sebagian lokasi hingga hari ini. Berikut adalah data dan fakta soal banjir di bulan pertama 2025 ini.

    Data dan fakta berikut dihimpun redaksi detikcom hingga Kamis (30/1/2025) petang.

    Data dan fakta berikut ini meliputi jumlah daerah yang masih dilanda banjir, penyebab banjir, hingga jumlah pengungsi. Simak selengkapnya:

    1. Ada 35 RT masih kebanjiran, terbanyak di Jakbar

    Menurut data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta tadi, masih ada 35 wilayah RT dan 1 ruas jalan yang tergenang banjir per pukul 15.00 WIB sore.

    Titik banjir terbanyak berada di Jakbar yakni sebanyak 17 RT dengan rincian Kelurahan Cengkareng Barat sebanyak 8 RT, Kelurahan Rawa Buaya 1 RT, Kelurahan Pegadungan 3 RT, dan Kelurahan Tegal Alur 5 RT. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi. Ketinggian banjir saat ini dilaporkan 30-75 cm.

    Sementara di Jaksel ada 3 RT di Kelurahan Pejaten Timur yang kebanjiran. Banjir disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung dengan ketinggian banjir 65 cm.

    Sedangkan di Jaktim, dilaporkan ada 14 RT yang kebanjiran dengan rincian 4 RT di Kelurahan Kampung Melayu, 5 RT di Kelurahan Cawang, 2 RT di Kelurahan Cililitan, dan 3 RT di Kelurahan Bidara Cina. Banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung. Ketinggian banjir saat ini dilaporkan 30-1560 cm.

    Di Jakut, 1 RT di Kelurahan Semper Barat, Cilincing masih kebanjiran dengan ketinggian 40 cm. Jalan tergenang berlokasi di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Sukapura, dengan ketinggian 15 cm.

    Halaman selanjutnya, penyebab banjir:

    Penyebab Banjir

    Foto ilustrasi awan hujan di Jakarta (Agus Purnomo/detikcom)

    2. Penyebab banjir

    BPBD mengatakan penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi. Banjir datang usai hujan deras pada Rabu (28/1) malam lalu.

    Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan penyebab hujan deras adalah siklus balik fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO), yakni angin dingin yang menyeruak dari Samudera Hindia sejak November 2024 lalu.

    Tak hanya fenomena MJO saja, hujan deras Jakarta juga didorong adanya bibit siklon tropis yang mengakibatkan hujan deras (30-50 mm). Hujan deras ini bakal terus terjadi sampai Februari. Ini adalah puncak musim hujan.

    “Poinnya adalah hampir setiap bulan atau seminggu-dua minggu terjadi cuaca ekstrem seperti ini,” kata Dwikorita.

    Dwikorita Karnawati Foto: Dwi Rahmawati/detikcom

    3. Angka curah hujan lampaui kapasitas Jakarta

    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan infrastruktur pengendali banjir Jakarta hanya mampu menangani hujan dengan intensitas 150 mm/hari. Ternyata hujan Selasa (28/1) malam melampaui kemampuan itu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi hal ini.

    “Di sebagian besar Pos Hujan BMKG tercatat curah hujan melampaui 150 mm/hari,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada detikcom, Rabu (29/1/2025).

    Halaman selanjutnya, jumlah pengungsi:

    Soal Pengungsi Banjir Jakarta

    Foto ilustrasi banjir Jakarta Januari 2025. (Antara Foto/Fauzan)

    4. Jumlah pengungsi di Jakbar

    Banjir membuat banyak orang mengungsi. Di Jakarta Barat saja, ada 1.179 warga yang mengungsi di tiga titik.

    Sebagaimana disampaikan oleh Kasatlak Pengelolaan Data dan Informasi Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Kristian Gottam Sihombing pada Kamis (30/1/2025), pengungsi terbanyak, yaitu sebanyak 690 jiwa dari 310 keluarga, berada di Kelurahan Tegal Alur, Kalideres yang berlokasi di Musala Al Madin, Masjid RW 015.

    Pengungsian lain berlokasi di Masjid Sawatul Ummah Kelurahan Pegadungan, Kalideres, yakni sebanyak 300 orang dari 75 keluarga. Satu pengungsian lain berlokasi di Masjid An Nur Kelurahan Cengkareng Barat, berisi 189 orang dari 48 keluarga.

    5. Fakta dari sudut Cengkareng: Banjir terparah sejak 1998

    Fakta dari banjir di Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat diungkap oleh warga di RT 004 RW 014 bernama Hendi. Pria berusia setengah abad itu bersaksi bahwa banjir ini adalah banjir terparah yang dia alami selama 27 tahun terakhir.

    “Saya tinggal di sini dari tahun 98-an. Ini paling tinggi. Ini udah dicor dua kali, kalau enggak dicor dua kali bisa sepinggang. Ini kemarin, ini kan kata orang banjir lima tahunan, ya itu paling dalam kemarin,” kata Hendi (50) saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (30/1/2025).

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 7
                    
                        Klarifikasi Saiful Bahri soal Video Naik Babi: Kupingnya Ditarik Supaya Tidak Mati
                        Megapolitan

    7 Klarifikasi Saiful Bahri soal Video Naik Babi: Kupingnya Ditarik Supaya Tidak Mati Megapolitan

    Klarifikasi Saiful Bahri soal Video Naik Babi: Kupingnya Ditarik Supaya Tidak Mati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Saiful Bahri
    (43), pria yang menjadi viral di media sosial karena menunggangi
    babi
    , ternyata melakukannya untuk menyelamatkan hewan-hewan tersebut.
    Video yang menunjukkan aksinya diambil pada Rabu (29/1/2025) siang, ketika hujan deras melanda Rumah Pemotongan Hewan
    Babi
    (RPHB) Kapuk, Jakarta Barat.
    RPHB tersebut memiliki dua kandang. Salah satunya sebagai tempat berkumpulnya babi sebelum dipotong.
    Lokasi kandang lainnya berada di tempat yang lebih rendah adalah kandang terakhir sebelum babi-babi itu dipotong.
    Saiful menjelaskan, kondisi
    banjir
    di area tersebut sangat mengkhawatirkan.
    “Kemarin mah banjir di sini. (Babi) dibawa dari bawah, kan banjir. Dia kalau kami enggak
    amanin
    , dia pasti kan kelelep (tenggelam), mati,” ucap Saiful saat ditemui di Kapuk, Kamis (30/1/2025).
    “Jadi kami
    pindahin
    ke (kandang) atas
    lah
    cari aman,” ujarnya 
    Selama proses pemindahan, Saiful mengaku sempat terlihat seolah-olah menaiki salah satu babi.
    Namun, ia menegaskan, kakinya tidak benar-benar terangkat dari tanah.  Saiful berujar, tidak membebankan berat badannya pada babi tersebut.
    “Di situ lah kami naik babi. Enggak
    dinaikin
    , kaki masih nyentuh tanah. Kami tarik kupingnya ke atas kan jangan sampai itu air masuk ke kuping, kalau masuk, mati,” tambahnya.
    Proses penyelamatan babi-babi itu memakan waktu sekitar 1,5 jam, di mana Saiful dan sekitar 10 temannya bekerja sama untuk mengamankan hewan-hewan tersebut ke kandang atas.
    Berkat usaha mereka, babi-babi tersebut berhasil selamat dari banjir yang melanda RPHB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Penghubung Desa di Plosoklaten Kediri Rusak Parah Diterjang Banjir

    Jalan Penghubung Desa di Plosoklaten Kediri Rusak Parah Diterjang Banjir

    Kediri (beritajatim.com) – Jalan penghubung antar desa di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, mengalami kerusakan parah setelah diterjang banjir pada Rabu, 29 Januari 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri langsung bergerak cepat untuk melakukan perbaikan agar jalan tersebut dapat segera berfungsi.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno, menjelaskan bahwa perbaikan jalan rusak ini melibatkan berbagai instansi terkait dan masyarakat setempat. “Hari ini langsung dilakukan perbaikan dengan kombinasi bronjong kemudian diurug dengan koral dan batuan lainnya. Setelah selesai nanti di aspal,” kata Stevanus pada Kamis, 30 Januari 2025.

    Jalan yang jebol ini merupakan akses penting yang menghubungkan Desa Sepawon, Wonorejo, dan Trisulo di Kecamatan Plosoklaten. Keberadaannya sangat vital bagi masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Jika tidak segera diperbaiki, warga harus menempuh jalur alternatif yang lebih jauh melalui Desa Sugiwaras, Kecamatan Ngancar.

    Stevanus menambahkan bahwa jalan tersebut tergerus akibat derasnya debit air yang mengalir di jalur lahar. Lebar jalan yang jebol mencapai 4 hingga 5 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter.

    Perbaikan diperkirakan memakan waktu tiga hari dan ditargetkan selesai pada Minggu, 1 Februari 2025. “Targetnya dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri) hari Minggu selesai,” ujarnya.

    Sebelum kejadian ini, jalan tersebut sudah mengalami pengikisan sedikit demi sedikit. Namun, hujan deras pada Rabu, 29 Januari 2025, menyebabkan air meluap dan memperparah kondisi jalan hingga akhirnya jebol.

    “Itu awalnya tergerus sedikit demi sedikit. Kemarin hujannya deras akhirnya jebol. Untuk itu menggunakan bronjong dan disudet jalur lahar itu,” jelas Stevanus.

    Selain jalan yang jebol, hujan deras juga menyebabkan sejumlah titik jalan di Kecamatan Plosoklaten mengalami kerusakan. Namun, prioritas utama perbaikan adalah jalan yang mengalami jebol.

    Warga Mengeluhkan Dampak Kerusakan Jalan

    Sejumlah warga mengeluhkan kesulitan akibat kerusakan jalan tersebut. Maya Rohmawati, seorang pelajar SMKN 1 Plosoklaten, mengatakan bahwa jalan tersebut merupakan jalur utamanya menuju sekolah.

    “Susah karena harus lewat di jalan yang kurang layak. Kalau biasanya lewat sini ke sekolah sekitar 10 kilometer, sekarang harus memutar hingga sekitar 13 kilometer,” kata Maya.

    Warga lainnya, Abdurrahman, mengungkapkan bahwa meskipun jalan ini bukan jalan utama, namun sangat penting sebagai penghubung antara Desa Sepawon dan Desa Trisulo.

    Ia juga menjelaskan bahwa lokasi dekat jalan yang jebol bukanlah sungai, melainkan jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) yang dialiri air saat hujan deras.

    “Orang sini menyebutnya jalur air lahar. Kalau hujan, airnya mengalir ke sini dari sisi timur sebelum masuk ke area persawahan,” ungkapnya.

    Banyak warga yang bergantung pada jalan ini untuk aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, mereka berharap perbaikan segera selesai agar tidak mengganggu mobilitas. “Ini kan jalan umum, semoga segera diperbaiki,” kata Abdurrahman. [nm/suf]

  • Sarimukti Dibatasi, UPT Kebersihan KBB Kebanjiran Sampah

    Sarimukti Dibatasi, UPT Kebersihan KBB Kebanjiran Sampah

    JABAR EKSPRES  – Pembatasan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus putar otak.

    Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan penumpukan sampah di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Jalan Raya Gedong Lima Padalarang.

    Sekedar diketahui, Pemprov Jawa Barat masih membatasi pembuangan sampah dari empat Kota/Kabupaten di Bandung Raya agar tidak melebihi dari kapasitas yang ditentukan.

    BACA JUGA: TPA Sarimukti Dibatasi, DLH Kota Cimahi Prioritaskan Wilayah Pemilahan Sampah

    Pasalnya, setiap harinya sedikitnya ada 1.750 ton sampah dengan 267 ritase masuk ke TPA Sarimukti dari empat Kota/Kabupaten di Bandung Raya.

    Rincian pembatasan itu meliputi Kota Bandung dari 170 ritase menjadi 140 ritase, Kabupaten Bandung dari 70 ritase ke 40 ritase, Kota Cimahi dari 37 ritase menjadi 17 ritase dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 ritase menjadi 17 ritase.

    Pantauan di UPT Kebersihan, pengiriman sampah dari sejumlah kecamatan di Bandung Barat ke unit pelayanan teknis kebersihan dilakukan dengan menggunakan truk tronton. Bahkan selepas libur panjang akhir pekan, intensitas pengiriman rutin dilakukan.

    Kepala UPT Kebersihan pada DLH Bandung Barat, Imam Fauzi membenarkan hal itu. Menurutnya, sampah yang tak terbuang ke TPA Sarimukti ditampung sementara di unit pelayanan teknis kebersihan.

    “Betul ditampung dulu disini baru nanti dibuang ke TPA sesuai dengan jumlah ritase yang ditentukan,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 30 Januari 2025.

    Meski begitu, dikatakan Imam, saat ini Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup tengah mengajukan tambahan ritase ke Pemprov Jawa Barat.

    BACA JUGA: 4 Daerah di Bandung Raya Langgar Komitmen Pembatasan Ritase, TPA Sarimukti Makin Parah!

    Sebab, saat ini sampah dari Bandung Barat yang dikirim ke TPA Sarimukti hanya 17 ritase. Karena itu, pihaknya tengah mengajukan 23 ritase tambahan.

    “Kita sedang upayakan agar ada penambahan ritase, minimal seperti Kabupaten Bandung 40 ritase. Sudah diajukan penambahan itu,” katanya.

    Ia menambahkan, sampah yang dibuang ke UPT Kebersihan setiap harinya mencapai belasan truk tronton. Hingga saat ini sampah yang tertahan di unit pelayanan teknis kebersihan mencapai 750 ton.

  • Kunjungan Wisatawan ke Lembah Purba pada Libur Imlek Turun 30% Akibat Google Maps Eror

    Kunjungan Wisatawan ke Lembah Purba pada Libur Imlek Turun 30% Akibat Google Maps Eror

    Sukabumi, Beritasatu.com – Pada momen libur panjang dan Tahun Baru Imlek 2025, kunjungan wisatawan ke objek wisata Situ Gunung dan Jembatan Lembah Purba di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh kesalahan informasi yang muncul di aplikasi Google Maps sejak 3 Desember 2024.

    Marketing Officer Suspension Bridge Situ Gunung Rustandi mengatakan, banyak wisatawan yang mengeluhkan aplikasi Google Maps yang menunjukkan jalur menuju lokasi wisata tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

    “Awalnya, pengelola wisata tidak percaya dengan keluhan para pengunjung. Namun, setelah banyaknya aduan dan melihat tangkapan layar yang dikirimkan wisatawan, kami akhirnya menyadari Google Maps menunjukkan jalur yang tidak dapat diakses,” ujar Rustandi pada Beritasatu.com, pada Kamis (30/1/2025).

    Rustandi menambahkan, lebih dari 100 aduan diterima pihak pengelola terkait masalah ini. Akibatnya, banyak pengunjung yang membatalkan atau menjadwal ulang kunjungan mereka karena Google Maps menampilkan rute yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat atau mobil.

    “Ini sangat merugikan kami,” katanya.

    Berdasarkan informasi yang diterima, penurunan jumlah wisatawan pada libur Imlek 2025 diperkirakan mencapai 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada libur Imlek 2024, kunjungan wisatawan setiap harinya diperkirakan lebih dari 1.000 orang.

    Kesalahan informasi ini diduga berkaitan dengan bencana alam yang terjadi di Sukabumi pada 4 Desember 2024. Namun, Rustandi memastikan jalur menuju objek wisata Situ Gunung aman dan tidak ada kejadian longsor atau banjir yang mengganggu akses.

    “Alhamdulillah, jalur dari Polsek Cisaat hingga ke sini aman. Tidak ada bencana alam yang menyebabkan gangguan pada akses menuju objek wisata,” ungkapnya.

    Sebagai langkah tindak lanjut, pihak pengelola telah melaporkan permasalahan ini kepada tim IT dan Google, dengan harapan kesalahan navigasi ini pada Google Maps dapat segera diperbaiki agar wisatawan tidak mengalami kendala lagi saat menuju Situ Gunung dan Lembah Purba.

  • Banjir Grobogan, Sejumlah Perjalanan KA Dibatalkan hingga 5 Februari

    Banjir Grobogan, Sejumlah Perjalanan KA Dibatalkan hingga 5 Februari

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI masih memberlakukan pola operasi memutar dan membatalkan sejumlah perjalanan kereta api akibat banjir luapan Sungai Tuntang, Grobogan, Jawa Tengah hingga 5 Februari 2025. 

    “Terdapat tiga pola operasi memutar dan 10 perjalanan KA yang dibatalkan,” kata Vice President Public Relation PT KAI Anne Purba kepada Bisnis, Kamis (30/1/2025). 

    Beberapa perjalanan KA yang batal yaitu KA 227 Blora Jaya lintas Cu-Smc, KA 228 Blora Jaya lintas Smc-Cu, KA 7009A Sembrani Tamb lintas Sbi-Gmr, KA 7010A Sembrani Tamb lintas Gmr-Sbi, KA 546 Kedung Sepur lintas Smc-Nbo, KA 545 Kedung Sepur lintas Nbo-Smc, KA 548A Kedung Sepur lintas Smc-Nbo, KA 547 Kedung Sepur lintas Nbo-Smc, KA 169 Tegal Bahari lintas Tg-Pse dan KA 170 Tegal Bahari lintas Pse-Tg.

    Sebelumnya, KAI juga memastikan penumpang yang terdampak berhak atas pengembalian tiket 100% atau reschedule perjalanan tanpa biaya tambahan.

    Penumpang yang mengalami keterlambatan kereta akibat pola operasi ini akan diberikan kompensasi berupa service recovery sesuai aturan yang berlaku.

    Daftar perjalanan KA yang memutar: 

    KA memutar via GBN – GD – BBG 

    1. KA 125 Harina lintas SBI-CKP

    2. KA 126A Harina lintas CKP-SBI

    3. KA 231 Ambarawa Ekspres lintas SBI-SMC

    4. KA 232 Ambarawa Ekspres lintas SMC-SBI

    5. KA 229 Ambarawa ekspres lintas SBI-SMC

    6. KA 230 Ambarawa ekspres lintas SMC-SBI

    7. KA 132A Dharmawangsa Ekspres lintas PSE-SBI

    8. KA 131 Dharmawangsa Ekspres lintas SBI-PSE

    9. KA 284 Parcel Utara lintas KPB-SBI 

    10. KA 283 Parcel Utara lintas SBI-KPB 

    KA memutar via SGU – SK – BBG 

    1. KA 1 Argo Bromo Anggrek lintas SBI-GMR

    2. KA 2 Argo Bromo Anggrek lintas GMR-SBI

    3. KA 61 Sembrani lintas SBI-GMR

    4. KA 62A Sembrani lintas GMR-SBI

    5. KA 63 Sembrani lintas SBI-GMR

    6. KA 64 Sembrani lintas GMR-SBI

    7. KA 77F Pandalungan lintas SBI-GMR

    8. KA 78F Pandalungan lintas GMR-SBI

    9. KA 107 Jayabaya lintas SBI-PSE

    10. KA 108 Jayabaya lintas PSE-SBI

    11. KA 129A Gumarang lintas SBI-PSE

    12. KA 130A Gumarang lintas PSE-SBI

    13. KA 186B Blambangan Ekspres lintas PSE-SBI

    14. KA 185B Blambangan Ekspres lintas SBI-PSE

    15. KA 219A Kertajaya lintas SBI-PSE

    16. KA 220A Kertajaya lintas PSE-SBI

    17. KA 235 Airlangga lintas SBI-PSE

    18. KA 236B Airlangga lintas PSE-SBI

    KA Memutar via SGU – YK – PWT – CN

    1. KA 3 Argo Bromo Anggrek lintas SBI-GMR

    2. KA 4 Argo Bromo Anggrek lintas GMR-SBI

  • Rumahnya Terendam Banjir, Saiful Pilih Menyelamatkan Babi di Tempat Kerjanya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir, Saiful Pilih Menyelamatkan Babi di Tempat Kerjanya Megapolitan 30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir, Saiful Pilih Menyelamatkan Babi di Tempat Kerjanya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Saiful Bahri (43), pria yang viral di media sosial Instagram karena menunggangi babi saat banjir tidak sempat mengurus rumahnya yang sedang dilanda banjir pada Rabu (29/1/2025).
    Saiful mengatakan, dia mesti menyelamatkan 17 ekor babi di tempat kerjanya, yakni Rumah Pemotongan Hewan Babi (RPHB) Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, yang pada hari itu juga terendam banjir.
    “Padahal di rumah banjir. Saya tinggal demi babi-babi ini lah,” kata Saiful saat ditemui di RPHB Kapuk, Kamis (30/1/2025).
    Saiful mengatakan, dia mesti meninggalkan sang istri saat banjir terjadi di rumahnya.
    Bagi Saiful, menyelamatkan babi-babi itu menjadi tanggung jawab yang mesti dia kerjakan saat bekerja bersama orang lain.
    “(Rumah) lagi keadaan banjir juga. Lagi repot juga istri. Ya namanya kita kerja sama orang kan, tanggung jawab kita. Mau enggak mau ngalah demi tanggung jawab,” tambah dia.
    Saiful berujar, butuh waktu 1,5 jam baginya untuk mengevakuasi 17 ekor babi yang ada di kandang bawah RPHB Kapuk. Saat itu, ketinggian banjir di kandang bawah mencapai sekitar 70 sentimeter (cm).
    Dia mesti membawa babi-babi itu ke kandang atas yang lebih aman agar tidak terendam banjir dan mati.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh INFO WARGA JAKARTA BARAT (@warga.jakbar)
    “Di situ lah kita naik babi. Enggak dinaikin, kaki masih nyentuh tanah. Kita tarik kupingnya ke atas kan jangan sampe itu air masuk ke kuping, kalau masuk, mati,” tambah dia.
    Sebelumnya, sebuah video viral di Instagram memperlihatkan seorang pria menaiki seekor babi di Rumah Potong Hewan Babi (RPHB) Kapuk.
    Dalam video itu, pria yang tidak mengenakan baju itu tampak menunggangi babi sambil menarik kedua telinga babi tersebut.
    Pria itu tampak seolah-olah mengarahkan babi ke suatu tempat di RPHB itu. Tidak lama berselang, pria itu segera turun dari babi setelah babi itu tiba di tujuan mereka.
    Pria itu adalah Saiful Bahri (43), petugas RPHB Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Dia mengonfirmasi, kejadian itu terjadi pada Rabu (29/1/2025) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gus Ipul: Kemensos Sudah Salurkan Bantuan Hingga Rp 2 Miliar untuk Banjir Jakarta – Halaman all

    Gus Ipul: Kemensos Sudah Salurkan Bantuan Hingga Rp 2 Miliar untuk Banjir Jakarta – Halaman all

    Bantuan tersebut dialokasikan untuk pengungsi mandiri maupun yang berada dalam pengungsian resmi.

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 18:28 WIB

    dok Kementerian Sosial

    POSKO BENCANA – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ketika meninjau langsung posko bencana di Jakarta Utara, Kamis (30/1/2025). Kedatangan Gus Ipul sekaligus memastikan agar bantuan bagi para penyintas dapat terpenuhi, mulai dari makanan hingga obat-obatan. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan hingga Rp 2 miliar untuk penanganan banjir di Jakarta.

    Bantuan tersebut dialokasikan untuk pengungsi mandiri maupun yang berada dalam pengungsian resmi.

    “Kita telah memberikan bantuan berupa macm-macam itu. Sudah hampir Rp2 miliar yang dikeluarkan dari gudang-gudang yang dimiliki oleh dinas sosial atau juga di lumbung-lumbung sosial,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos, Kamis (30/1/2025).

    Bantuan yang diberikan untuk para penyintas dapat terpenuhi, mulai dari makanan hingga obat-obatan.

    Gus Ipul mengungkapkan lebih dari 30 personel Tagana juga dikerahkan untuk mengoperasikan dapur umum.

    “Untuk Jakarta ini, kita mendirikan ada lima dapur umum salah satunya di Jakarta Utara ini,” kata Gus Ipul.

    Kemensos berkolaborasi  dengan Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Jakarta akan terus melakukan kerja sama dalam mencukupi kebutuhan dari warga terdampak banjir.

    “Kita memiliki buffer stock di Dinsos tingkat Provinsi dan Kota,” ujar Gus Ipul.

    Sebagai informasi, hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur Jakarta dan sekitarnya hingga menyebabkan genangan banjir dibeberapa wilayah pada Rabu (29/1/2025).

    Dari kejadian tersebut warga yang di wilayahnya terdampak banjir terpaksa mengungsi.

    Sebanyak 1.171 jiwa mengungsi di enam titik pengungsian di wilayah Jakarta Barat, 574 jiwa di tiga titik pengungsian di wilayah Jakarta Utara, dan 550 jiwa di empat titik pengungsian di wilayah Jakarta Timur dengan dua titik pengungsian masih dalam proses pendataan. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rumahnya Terendam Banjir hingga 70 Cm, Warga Kebon Pala Pilih Bertahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir hingga 70 Cm, Warga Kebon Pala Pilih Bertahan Megapolitan 30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir hingga 70 Cm, Warga Kebon Pala Pilih Bertahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir masih melanda permukiman Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara,
    Jakarta Timur
    , pada Kamis (30/1/2024) sore.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , pada pukul 17.00 WIB, ketinggian air bervariasi antara 75 hingga 100 sentimeter, setara dengan tinggi paha orang dewasa.
    Meskipun kondisi banjir cukup parah, sejumlah warga memilih untuk tidak mengungsi dan tetap membersihkan rumah mereka yang terendam air.
    Beberapa warga terlihat beraktivitas seperti biasa, menerjang genangan air banjir untuk melanjutkan rutinitas harian mereka.
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur melaporkan sembilan wilayah di Jakarta Timur tergenang akibat banjir kiriman dari Bendung Katulampa.
    Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Sukendar, menjelaskan bahwa kondisi banjir saat ini berbeda dari yang terjadi sebelumnya.
    “Masih tinggi airnya, sekitar 11.30 WIB masuk, paling pukul 16.00 sudah surut kembali,” ucap Sukendar saat dikonfirmasi pada Kamis (30/1/2024).
    Berdasarkan data dari BPBD Jakarta Timur hingga pukul 14.00 WIB, terdapat tujuh wilayah yang terkatagori banjir dan dua wilayah lainnya mengalami genangan.
    Berikut adalah rincian wilayah yang terdampak:
    Jalan Haji Maliki RW.05, RT.09, 11 Kel. Cawang Kec. Kramat Jati
    Jalan Taman Harapan RW.03, RT. 02, 04, 015 Kel. Cawang Kec. Kramat Jati
    Jalan Musholla Al Hikmah RT. 06/07 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati
    Jalan Seruni I RT. 01/06 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati
    Jalan Baiduri Bulan Rw.03 RT. 006, RT. 012 Kel. Bidara Cina Kec. Jatinegara
    Jalan Tanjung Lengkong Rw.07 RT. 05 Kel. Bidara Cina Kec. Jatinegara
    Jalan kebon pala II RW. 04 RT.12, 13 Kel. Kampung melayu Kec. Jatinegara
    Jalan kebon pala II RW. 05 RT.10, 11 Kel. Kampung melayu Kec. Jatinegara
    Jalan Jembatan 1 RW.05 RT.07 Kel. Balekambang Kec. Kramatjati
     Banjir yang melanda wilayah ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat dan masyarakat, terutama dengan adanya risiko yang mengancam keselamatan warga dan kerugian harta benda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumahnya Terendam Banjir, Warga Rorotan Sudah 2 Hari Mengungsi di Peti Kemas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir, Warga Rorotan Sudah 2 Hari Mengungsi di Peti Kemas Megapolitan 30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir, Warga Rorotan Sudah 2 Hari Mengungsi di Peti Kemas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ratusan
    korban banjir
    di Kampung Kesepatan RT 18, RW 05, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, terpaksa mengungsi ke dalam peti kemas pada Kamis (30/1/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi pada pukul 17.50 WIB, terdapat sekitar delapan peti kemas yang disediakan sebagai tempat mengungsi bagi para korban banjir.
    Para warga terlihat tidur di dalam peti kemas dengan beralaskan karpet biru.
    Setiap kontainer dapat menampung antara delapan hingga 10 keluarga atau sekitar 33 jiwa.
    Mereka sudah dua malam menginap di dalam peti kemas karena rumah mereka terendam banjir.
    Salah satu warga bernama Alfian (55) mengungkapkan, mengungsi di dalam peti kemas sudah menjadi kebiasaan warga RT 18 saat banjir.
    “Sudah dari tahun ke tahun. Soalnya mau bagaimana lagi. Ini tempatnya yang lebih tinggi, yang lain enggak bisa,” ucap dia.
    Meskipun mengungsi di dalam kontainer tidak nyaman, Alfian bersyukur masih memiliki tempat berlindung saat rumahnya tidak bisa ditempati akibat banjir.
    “Panas, ya, panas kalau cuacanya panas,” tambahnya.
    Hingga sore ini, banjir di RT 18 belum sepenuhnya surut. Ketinggian air bervariasi mulai dari 20 hingga 60 sentimeter (cm).
    Penanggungjawab BPBD Kelurahan Rorotan, Fachri, menjelaskan, awalnya ada sekitar 500 jiwa yang mengungsi di dalam peti kemas.
    “Awalnya sih datanya ada 500 jiwa,” ucap Fachri saat ditemui di lokasi pada Kamis sore.
    Namun seiring dengan mulai surutnya air banjir, sebagian warga telah memilih untuk kembali ke rumah mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.