Topik: Banjir

  • Relawan Bencana Cemaskan Banjir Bandang dari Lereng Selatan Argopuro Hantam Jember

    Relawan Bencana Cemaskan Banjir Bandang dari Lereng Selatan Argopuro Hantam Jember

    Jember (beritajatim.com) – Relawan kebencanaan mencemaskan potensi banjir bandang besar dari lereng Gunung Argopuro menghantam Kabupaten Jember, Jawa Timur. Air bah berasal dari Danau Tunjung.

    Mereka menemukan potensi ini saat memantau kondisi lereng selatan Gunung Argopuro pada 20-25 Desember 2024 bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

    “Dari Cikasur kami turun ke arah Danau Tunjung yang berada di ketinggian kurang lebih 1.800 meter di atas permukaan laut,” kata Matiyas Catur Wibowo, seorang relawan kebencanaan, Minggu (2./2/2025).

    Para relawan menemukan sejumlah retakan di bagian bawah Danau Tunjung yang mengarah ke sungai Kali Putih Jember. “Beberapa retakan terlihat jelas berjarak 200-300 meter dari bibir danau. Kedalamannya 50-60 centimeter. Lebarnya 20-30 centimeter,” kata Matiyas.

    Mereka juga menemukan banyak danau kecil yang sebelumnya tidak pernah ada. “Artinya, kemungkinan kondisi tanahnya berubah, atau kondisi tanah menurun yang menyebabkan terjadinya cekungan di atas dan bawah Danau Tunjung,” kata Matiyas.

    Dengan melihat citra satelit, Matiyas memprediksi luas danau yang terisi air kurang lebih 3,6 hektare. “Kedalaman air kami prediksi 2,5 sampai 3 meter. Kami punya foto Danau Tunjung dalam kondisi kemarau dan musim hujan sekarang,” katanya.

    Matiyas mencemaskan air yang mengalir lewat bagian bawah dan membuat bagian tanah penahan air jebol. “Itu menakutkan. Sementara di Danau Tunjung, dengan luas 3,6 hektare, kurang lebih ada 90 juta meter kubik air yang ada dalan danau itu. Kalau sampai terjadi kebocoran, bisa berbahaya karena berpotensi banjir bandang seperti 2006 lalu,” katanya.

    Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Panti dan sekitarnya terjadi pada malam tahun baru 2006 saat hujan turun deras. Saat itu volume air bah diperkirakan sama dengan luasan 1,6 hektare Danau Tunjung. “Ini tiga kalinya. Sangat berbahaya. Kami sudah mencoba melaporkan ini dengan temuan teman-teman di lapangan. Kami berharap ada mitigasi dari pihak-pihak terkait,” kata Matiyas.

    Danau Tunjung termasuk dalam wilayah konservasi. Matiyas dan kawan-kawan melaporkan temuan ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember dan BKSDA Jatim. “Kemarin ada respons dari BKSDA untuk memonitor kawasan Danau Tunjung,” katanya.

    Matiyas juga menginformasikan hal ini kepada Kepolisian Resor Jember. “Kami berharap dengan informasi ini, bisa segera diambil langkah. Karena menurut kami ini mengerikan sekali. Urgen, harus segera dilakukan mitigasi ulang. Dicek bersama kondisi Danau Tunjung sekarang,” katanya.

    Apalagi intensitas hujan pada Januari-Februari 2025 tinggi. “Kalau kita lihat jarak Danau Tunjung dengan pemukiman terdekat kurang lebih 15 kilometer. Dengan ketinggian 1.800 meter dan volume air itu, kalau ini jebol maka memungkinkan air yang turun membawa banyak material, karena di bagian bawah banyak longsoran karena alih fungsi lahan,” kata Matiyas.

    Menurut Matiyas, tanaman kopi di lereng Argopuro lebih banyak dibandingkan 2006 silam. “Bisa jadi material yang turun berupa tanah, lumpur, batu, dan kayu-kayu. Dengan kemiringan kurang kebih 40-45 derajat dan volume air segitu, dalam waktu 12-15 menit air sudah sampai di pemukiman terdekat,” katanya.

    Matiyas tidak bisa memprediksi kemungkinan waktu terjadinya banjir bandang itu. “Harus ada mitigasi lanjutan dan tim yang lebih ahli untuk bisa memprediksi. Tanpa perhitungan seperti ini dengan intensitas hujan seperti ini, kan rawan. Namanya bencana tidak bisa diprediksi, tapi paling tidak bisa dianalisis,” katanya.

    Kepala BPBD Jember Widodo Yulianto mengatakan, berdasarkan informasi dari BKSDA pada 15 Januari 2025, kondisi Dana Tunjung tidak terlalu berpotensi menjadi ancaman signifikan. “Tidak ada potensi jebol. Aman terkendali,” katanya.

    Menurut Widodo, debit air di Danau Tunjung tidak terlalu tinggi. “Malah seluas itu banyak endapannya,” katanya.

    BPBD Jember akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi yang memiliki ahli geologi untuk melihat potensi retakan di lereng Argopuro.

    Widodo menilai informasi dari relawan kebencanaan harus dianalisis kembali oleh para pakar, termasuk pakar geologi. “Kalau tidak bawa (pakar) geologi, tidak pas. Harus ada analisis. Tapi tetap Destana (Desa Tangguh Bencana) kami imbau waspada,” katanya. [wir]

  • UMKM Kebanjiran Transaksi di BRI UMKM EXPO(RT) 2025

    UMKM Kebanjiran Transaksi di BRI UMKM EXPO(RT) 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 1.000 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digelar sejak 30 Januari hingga 2 Februari di ICE BSD City, Tangerang. Perhelatan ini menjadi komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia agar mampu memperluas akses ke pasar internasional.

    Salah satu UMKM yang kebanjiran transaksi saat pameran ini adalah Tien Cakes and Cookies, yang baru pertama kali mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) 2025. UMKM asal Tasikmalaya ini termasuk ke dalam kategori Food and Beverage.

    Person in Charge Tien Cakes and Cookies Azis menyebut produknya dibuat menggunakan bahan premium. Adapun ketika mengikuti acara semacam ini, produk Tien Cakes and Cookies dibuat menjelang sebelum acara berlangsung.

    “Kita selalu bikin fresh setiap mau ada acara pameran. Kita bikin menjelang pameran. Ini dibikin dua minggu sebelumnya dan expirednya 10 bulan. Transaksi ramai, mungkin karena weekend. Kedua mungkin tanggal muda,” kata Azis saat ditemui CNBC Indonesia di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (2/2/2025).

    Dia berharap bisa mengikuti kembali BRI UMKM EXPO(RT) di tahun-tahun mendatang.

    Antusiasme para pengunjung juga dirasakan oleh Marista Santividya selaku owner UMKM Marista Santividya. Meski usahanya didirikan pada 2011, dia menyebut acara ini merupakan event pertama yang diikuti.

    “Ini event pertama setelah bertahun-tahun dan sekalian tes market juga. Mana sepatu yang works di pasaran. Transaksinya cukup banyak. Banyak menemukan klien baru di event ini,” tutur dia.

    Marista juga berharap UMKM yang dikelolanya dapat mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) di lain kesempatan dan memiliki pangsa pasar lebih luas lagi.

    Selain itu, Rianti selaku perwakilan Asosiasi Fesyen Indonesia juga mengungkapkan proses seleksi BRI UMKM EXPO(RT). Pihaknya berhasil lolos kurasi pameran ini karena produk yang ditawarkan memanfaatkan bahan ramah lingkungan.

    “Asosiasi kita sudah dikenal dan kita mengajukan beberapa UMKM dari sekian. Ada 5 UMKM yang lolos. Mungkin mereka ada penilaian yang sustainable, ramah lingkungan. Kita kirim barang ke mereka 4 macam. Mereka kurasi,” jelas Rianti.

    Sementara UMKM dari kategori Home Decor and Craft, ada La Tazha dari Banten yang mengikuti pameran ini kali kedua. Maria selaku owner La Tazha mengungkapkan bahwa usahanya menawarkan dekor berbahan lain Wastra Indonesia, batik, songket, dan tenun baduy.

    “Proses seleksinya lumayan ketat. Kita diminta mendaftar, isi formulir, setelah itu ada juri yang menyeleksi lewat data, setelah itu kita diumumkan untuk bisa diantarkan produk untuk kurasi. Di situ masih ada lagi, lolos atau tidak. Lumayan ketat,” papar Maria.

    Dia juga menjelaskan animo pengunjung terbilang bagus mengingat akses ke lokasi pameran relatif jauh. Sementara itu transaksi pengunjung juga tinggi.

    “Harapan buat event ini kita hanya perlu BRI lebih membuat event ini lebih meriah lagi khususnya ada spot per kategori. Misalnya home decor ada spot dibuat khusus produk unggulan dari sekian ratus yang lolos home decor dibuat temanya,” jelas dia.

    Sebagai informasi sebanyak 3.006 UMKM mendaftar di event BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Setelah melalui proses seleksi selama satu bulan (4 November-7 Desember 2024), sebanyak 1.000 UMKM unggulan berhasil terpilih dan akan dipamerkan dalam lima kategori utama, yaitu Home Decor & Craft (153 UMKM), Food & Beverage (358 UMKM), Accessories & Beauty (181 UMKM), Fashion & Wastra (273 UMKM), dan Healthcare & Wellness (35 UMKM).

    (rah/rah)

  • Dampak Perubahan Iklim  pada Infrastruktur, Jalan Aspal Jadi Mudah Mengelupas

    Dampak Perubahan Iklim  pada Infrastruktur, Jalan Aspal Jadi Mudah Mengelupas

    Yogyakarta (beritajatim.com)– Perubahan iklim global semakin nyata dirasakan, memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk infrastruktur transportasi. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan kenaikan suhu dan curah hujan tidak menentu menyebabkan jalan lebih rentan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, strategi adaptasi sangat diperlukan untuk memastikan ketahanan infrastruktur transportasi di masa depan.

    Strategi Adaptasi Infrastruktur Transportasi

    Menurut Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., diperlukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan daya tahan infrastruktur terhadap perubahan iklim. Salah satu pendekatan utama adalah inovasi dalam bahan dan konstruksi jalan yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

    Penggunaan material yang lebih tahan terhadap perubahan iklim

    Penyemprotan air untuk pendinginan jalan saat suhu tinggi

    Mengurangi frekuensi penggantian jalan dengan desain lebih tahan lama

    Manajemen lalu lintas untuk mengatur kendaraan berat

    Standarisasi desain perkerasan jalan yang lebih adaptif terhadap iklim

    Namun, implementasi strategi ini tidak mudah karena membutuhkan pendanaan besar serta dukungan kebijakan yang kuat. Hambatan politis dan institusional sering kali menjadi kendala dalam penerapan teknologi baru di sektor infrastruktur.

    Kolaborasi untuk Infrastruktur Berkelanjutan

    Pustral UGM berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini melalui kolaborasi lintas disiplin antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan. Studi kasus dari Slovakia menunjukkan bahwa teknologi inovatif seperti High Modulus Asphalt Concrete (HMAC) dan Porous Asphalt dapat meningkatkan ketahanan infrastruktur jalan terhadap perubahan iklim. Diharapkan, teknologi serupa dapat diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan ketahanan jalan secara berkelanjutan.

    Para peneliti juga menyoroti solusi inovatif seperti penggunaan material ramah lingkungan, termasuk nanokomposit dan teknologi Warm Mix Asphalt (WMA), yang lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon.

    Infrastruktur Ramah Lingkungan sebagai Solusi Jangka Panjang

    Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D., selaku anggota Tim Ahli Pustral UGM, menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang tidak hanya tahan terhadap perubahan iklim tetapi juga ramah lingkungan. Infrastruktur berkelanjutan bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta meningkatkan efisiensi dan masa pakai jalan. Beberapa inovasi dalam konstruksi jalan meliputi:

    Recycled Materials: Penggunaan material daur ulang untuk mengurangi limbah konstruksi

    Permeable Pavement: Mengurangi limpasan air hujan dan meningkatkan kualitas air tanah

    Biogenic Asphalt Technology: Mengurangi emisi karbon dioksida selama produksi aspal

    Warm Mix Asphalt: Mengurangi suhu pemrosesan aspal, sehingga lebih hemat energi

    Dampak Perubahan Iklim pada Infrastruktur Jalan

    Perubahan iklim berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap infrastruktur jalan. Suhu tinggi dapat mempercepat degradasi aspal, sedangkan curah hujan tinggi berpotensi merusak permukaan dan stabilitas jalan, terutama di daerah dengan tanah lempung atau air tanah tinggi yang rentan terhadap banjir. Selain itu, dampak tidak langsung seperti penurunan kualitas jalan dapat mengurangi keselamatan berkendara, meningkatkan konsumsi bahan bakar akibat perlambatan lalu lintas, serta meningkatkan polusi suara akibat kendaraan yang berjalan lambat. [aje]

  • BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali – Page 3

    BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali – Page 3

    Atas adanya bibit siklon tropis ini, lanjut dia, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat berkembang menjadi sangat lebat dan ekstrem di seluruh provinsi di Papua, NTT, NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, sampai Jawa Barat dan Jambi.

    “Nah, selain peningkatan curah hujan yang dapat mencapai sangat lebat dan dimungkinkan menjadi ekstrem, juga perlu diantisipasi angin kencang dan juga gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia dari Bengkulu hingga NTT,” ucapnya.

    Plt Sestama BMKG Guswanto, mengungkapkan dalam aktivitas cuaca yang terjadi, pihaknya juga melihat adanya pertumbuhan awan kumulonimbus dalam periode 2-7 Februari 2025 tersebut, dengan cakupan 50-75 persen di Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

    “Dan awan dengan cakupan lebih besar dari 75 persen yang sangat membahayakan jalur penerbangan ada di Samudera Hindia Selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, lalu ada di Samudera Pasifik Utara Papua, dan Laut Arafurura,” tutur dia.

    BMKG mengimbau, pemerintah daerah hingga pihak terkait untuk bersiap-siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

    “Masyarakat juga perlu memitigasi. Tapi mitigasi yang sesungguhnya adalah bagaimana mengenali cuaca dengan baik dan bagaimana mengenali lingkungan tempat tinggal kita. Misal ketika lihat di hulu awan gelap segera menjauh dari bantaran sungai beberapa kilometer. Lalu kalau hujan menjauh dari lereng. Karena dengan mengenali dua hal itu, itu merupakan hampir 75 persen lebih sebagai usaha untuk mitigasi bencana hidrometeorologi basah,” tutur Dwikorita menambahkan.

  • Baru Sebulan di 2025, 33 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan

    Baru Sebulan di 2025, 33 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Sepanjang Januari 2025, Kabupaten Pacitan dilanda 33 kejadian bencana alam yang didominasi tanah longsor. Satu korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa bencana alam maupun non alam.Korban adalah Sudarno (68), warga Dusun Craken Kulon, Desa Sumberharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

    “Kejadian korban meninggal itu pada awal tahun lalu,”kata Erwin Andriatmoko, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan saat dikonfirmasi, Minggu (02/02/2025).

    Dari total kejadian, tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak terjadi dengan 21 insiden. Dampaknya merusak 14 fasilitas umum, termasuk ruas jalan dan empat talud.

    Puluhan bencana itu, tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan. Kecamatan Nawangan, mencatat kejadian terbanyak, yakni 8 kali bencana dalam sebulan.

    Erwin mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Berdasarkan prakiraan cuaca, Provinsi Jawa Timur masih akan mengalami puncak musim hujan hingga 5 Februari 2025.

    “Saat ini wilayah Jawa Timur sudah memasuki puncak musim hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung,” ujar Erwin.

    Selain bencana hidrometeorologi, Kabupaten Pacitan juga diguncang gempa sebanyak 109 kali sepanjang Januari 2025. Gempa tersebut berkisar pada magnitudo 1 hingga 4 Skala Richter, namun hanya dua di antaranya yang dirasakan warga. [end/aje]

  • Nusaibah Jazuli Penuhi Janji Serahkan Gaji Sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat – Page 3

    Nusaibah Jazuli Penuhi Janji Serahkan Gaji Sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat – Page 3

    Khoirudin menuturkan, pejabat yang tak kedapatan tak kompeten layak diganti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. DPRD DKI, lanjut dia, bakal memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi.

    “Kalau dia tidak tercapai (KPI), ganti. Rekomendasi kita ganti. Namun kewenangannya ada di eksekutif, kita hanya sebatas tupoksi dewan,” je;as Khoirudin.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, ada enam rukun tetangga (RT) yang masih terendam banjir pada Jumat 31 Januari 2025. Data itu tercatat per pukul 13.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 6 RT,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat 31 Januari 2025.

    Adapun wilayah terdampak genangan di Jakarta Barat, yaitu 5 RT di Kelurahan Cengkareng Barat dan 1 RT di Tegal Alur. Ketinggian genangan 30 sentimeter (cm).

    “Penyebab genangan karen curah hujan tinggi dengan situasi masih tergenang,” ucap Yohan.

    Menurut Yohan, genangan di Jakarta terjadi karena dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa 28 hingga Rabu 29 Januari 2025. Hujan menyebabkan sejumlah pos pantau dan pintu air mengalami kenaikan.

    Genangan juga menyebabkan warga di Jakarta Barat mengungsi. Rinciannya, ada 33 KK atau 72 jiwa di Kelurahan Cengkareng Barat harus mengungsi di Masjid An Nur.

    Kemudian, sebanyak 39 KK atau 153 jiwa di Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Musholla Al Hidayah, Rusun Lokbin.

    Selain itu, warga di Kelurahan Rorotan dan Semper Barat Jakarta Utara juga masih mengungsi. Total, 15 jiwa di Kelurahan Rorotan mengungsi di Depo BCC dan 887 jiwa di Semper Barat di Rusun Embrio.

  • Warga Khawatir Taman Tempat Nongkrong Mengarah Kriminal Jika Buka 24 Jam

    Warga Khawatir Taman Tempat Nongkrong Mengarah Kriminal Jika Buka 24 Jam

    Jakarta

    Gubernur Jakarta Terpilih, Pramono Anung berencana membuka taman hingga 24 jam. Sejumlah warga menyoroti faktor keamanan jika taman dibuka sepanjang hari.

    Salah seorang warga, Yusuf (40) mengatakan, operasional taman hingga 24 jam perlu penambahan keamanan, seperti petugas yang berjaga hingga CCTV. Dia khawatir jika taman dibuka selama 24 jam justru dijadikan lokasi aktivitas negatif yang mengarah ke tindak kriminal.

    “Kalau bisa jaga keamanan sih, nggak masalah. Terus infrastruktunya, terutama penerangan,” kata Yusuf ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2025).

    “Karena kalau sudah malam, selama ini, biasanya sering jadi tempat nongkrong, takutnya kalau 24 jam, jadi tempat nongkrong yang ngarah ke kriminal. Kalau petugasnya jaga terus, ada CCTV, ya bagus,” katanya.

    Menurut Yusuf jika keamanan taman bisa terjaga dirinya ingin mengajak keluarga ke taman pada malam hari. “Ya, tapi mungkin nggak sampai malem banget, jam 8-9 (malam), merasakan olahraga malam lah,” ucapnya.

    Warga lain, Martin (32) juga menyoroti masalah keamanan jika taman dibuka selama 24 jam. Dia mengatakan, taman berpotensi menjadi lokasi kejahatan jika faktor keamanan diabaikan.

    “Sebenarnya sih ya fine-fine aja, tapi kan yang penting ada pengawasan yang ketat. Karena kalau itu takut jadi kejahatan kan, kalau lampunya kurang, pengawasannya kurang,” ucapnya.

    Meski bila benar taman dibuka 24, jam, Martin tidak akan mengunjungi taman di malam hari. Rutinitas pekerjaan Martin yang memakan waktu akan membuatnya berfikir 2 kali untuk ke taman.

    “Kalau saya sih nggak, karena pulang udah malam, ya olahraganya pagi doang dan kalau libur aja,” katanya.

    Warga lain, Irena (33) mengaku masih bimbang mengenai rencana taman dibuka hingga 24 jam. Menurut Irena, sebagai ibu rumah tangga, dirinya tidak memiliki kebutuhan untuk pergi ke taman pada malam hari.

    “Kalau saya sih 50:50 ya, karena saya nggak berkebutuhan yang harus ke taman 24 jam, apalagi malam ya, kalau ibu-ibu seperti saya. Saya pribadi, karena saya ibu-ibu dan ajak main anak, kayanya nggak harus sampai malam,” katanya.

    Dia juga meminta agar faktor keamanan dapat diperhatikan jika taman dibuka 24 jam. Khawatirnya, taman akan disalahgunakan jika keamanan tidak diperhatikan.

    “Ya mungkin keamanan ya, penjagaan mungkin ya, kan nggak tahu juga kalau malam itu ada apa,” ujarnya.

    Sebelumnya, Pramono Anung bicara sejumlah program unggulan yang akan direalisasikan pada 100 hari pertamanya menjabat nanti. Program itu di antaranya membuka sejumlah taman di Jakarta 24 jam hingga sekolah swasta gratis.

    Pramono mengatakan taman-taman yang infrastrukturnya sudah siap akan dibuka selama 24 jam. Misalnya, kata dia, Taman Literasi Martha Tiahahu, Banjir Kanal Timur, dan Taman Langsat Jakarta Selatan.

    “Kenapa baru lima, karena kami sudah melihat dari yang ada itu ternyata baru lima ini infrastrukturnya siap, ada fasilitas transportasi publiknya yang kemudian gampang untuk dijangkau. Kemudian di taman itu ada tempat untuk mengekspresikan tempat bertemu dan sebagainya,” jelasnya

    Adapun pengelolaannya melibatkan dua perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Nantinya keamanan, kenyamanan, akan diperhatikan.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 4
                    
                        Waspada! 2 Siklon Mendekati Yogyakarta, Jauhi Pantai Selatan dan Perbukitan
                        Yogyakarta

    4 Waspada! 2 Siklon Mendekati Yogyakarta, Jauhi Pantai Selatan dan Perbukitan Yogyakarta

    Waspada! 2 Siklon Mendekati Yogyakarta, Jauhi Pantai Selatan dan Perbukitan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Dua siklon
    diperkirakan mendekat ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pekan depan.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona potensi bencana.
    Kepala Pelaksana
    BPBD DIY
    , Noviar Rahmad, mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
    Hasilnya, BMKG memprediksi adanya
    dua siklon
    yang mendekat ke selatan Samudera Hindia.
    Adanya dua siklon yang mendekat ini diperkirakan dapat memengaruhi cuaca di DIY.
    “Diperkirakan dua siklon mendekat ke DIY, yaitu siklon 99S dan siklon 90S. Sekarang berada di selatan Samudera Hindia. Itu berpotensi pada curah hujan di atas rata-rata,” katanya saat dihubungi, Minggu (2/2/2025).
    Saat siklon mendekati pantai selatan DIY, dapat menimbulkan curah hujan sedang hingga lebat sehingga berpotensi longsor di berbagai titik, banjir, dan juga pohon tumbang.
    “Kita diingatkan oleh BMKG dan diminta siap siaga, serta menjauhi zona mana yang diperkirakan berbahaya,” ujarnya.
    Noviar menjelaskan zona-
    zona berbahaya
    di DIY, seperti di sekitar pantai selatan.
    Dengan adanya dua siklon yang mendekat, dapat menimbulkan gelombang tinggi antara 3 sampai 5 meter.
    “Di sepanjang pantai akan ada peningkatan gelombang,” katanya.
    Selain di pantai, zona berbahaya lainnya adalah di kawasan Perbukitan Menoreh dan daerah perbukitan lainnya yang memiliki potensi bencana tanah longsor.
    Dia mengatakan saat dua siklon ini mendekati pantai selatan DIY, tidak ada penutupan tempat wisata.
    Namun, wisatawan tidak diperbolehkan untuk berenang karena diprediksi akan terjadi peningkatan gelombang.
    “Kalau betul terjadi pada tanggal 5 Februari (dua siklon mendekat), nelayan dilarang melaut,” kata dia.
    “Kalau yang di pegunungan, misalnya terjadi hujan agak lama, hindari daerah yang sudah ada rekahannya. Itu di daerah Kulon Progo sudah banyak, menghindar supaya tidak terkena longsor,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG: Waspada Potensi Hujan Ekstrem di Jawa Barat hingga 7 Februari 2025

    BMKG: Waspada Potensi Hujan Ekstrem di Jawa Barat hingga 7 Februari 2025

    Bandung, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi peningkatan curah hujan, termasuk kemungkinan terjadinya hujan ekstrem di wilayah Jawa Barat selama periode 2-7 Februari 2025.

    “Kondisi ini berkaitan dengan kemunculan bibit siklon tropis di perairan Samudera Hindia, yang dapat berdampak pada aktivitas pelayaran maupun masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jawa Barat, Sabtu (1/2/2025) malam dilansir dari Antara.

    Menurut Dwikorita, sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih berada dalam puncak musim hujan hingga akhir Februari atau Maret. Situasi ini diperkuat oleh pengaruh angin muson dari Asia yang semakin intens serta fenomena La Niña dengan intensitas lemah yang diperkirakan berlangsung hingga Maret-April.

    Selain itu, ia menjelaskan faktor lain seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), pergerakan massa udara dingin dari dataran tinggi Asia atau Siberia, serta kondisi atmosfer lokal yang tidak stabil juga turut memengaruhi pola cuaca saat ini.

    “Sejak beberapa hari terakhir, kondisi ini terus berkembang, ditambah lagi dengan munculnya tiga bibit siklon tropis di beberapa titik,” ujarnya.

    Ketiga bibit siklon tersebut meliputi 90S yang berada di selatan NTT-NTB, 96P yang terletak di Teluk Karpentaria, Papua, serta 99S yang paling dekat dengan Jawa Barat, yakni di selatan Banten.

    “Ini adalah faktor baru yang muncul selain kondisi hujan ekstrem yang sudah kita alami dalam beberapa hari terakhir,” tambahnya.

    Sebagai dampak dari keberadaan bibit siklon tropis ini, Dwikorita memperingatkan hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem berpotensi terjadi di berbagai wilayah, termasuk Papua, NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, serta Jawa Barat dan Jambi.

    “Selain hujan lebat hingga ekstrem, masyarakat juga perlu mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia, dari Bengkulu hingga NTT, termasuk perairan Jawa Barat,” ungkapnya.

    BMKG juga mendeteksi pertumbuhan awan kumulonimbus dengan cakupan sekitar 50-75 persen dalam periode 2-7 Februari 2025 di beberapa wilayah, seperti Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

    “Sedangkan wilayah dengan cakupan awan kumulonimbus lebih dari 75 persen, yang sangat berisiko bagi jalur penerbangan, terpantau di Samudera Hindia bagian selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, Samudera Pasifik utara Papua, serta Laut Arafura,” jelasnya.

    BMKG mengimbau pemerintah daerah dan pihak terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor mengingat adanya potensi hujan ekstrem. 

  • PM Benjamin Netanyahu Resmi Lantik Eyal Zamir Sebagai Kepala Staf Militer Israel – Halaman all

    PM Benjamin Netanyahu Resmi Lantik Eyal Zamir Sebagai Kepala Staf Militer Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, resmi menunjuk Mayor Jenderal Purn Eyal Zamir sebagai Kepala Staf Militer yang baru, menggantikan Letnan Jenderal Herzi Halevi yang mengundurkan diri pada 21 Januari 2025.

    Penunjukan ini diumumkan oleh kantor Netanyahu melalui sebuah pernyataan.

    Eyal Zamir, yang berusia 59 tahun, adalah perwira tinggi dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di militer Israel.

    Sebelum penunjukannya, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Kementerian Keamanan Israel sejak tahun 2023.

    Zamir sebelumnya juga menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Militer hingga tahun 2021 dan dikenal karena perannya dalam mengawasi operasi militer yang berfokus pada penghentian terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan wilayah Israel.

    Herzi Halevi mengundurkan diri setelah mengakui tanggung jawab atas kegagalan militer dalam Operasi Banjir Al-Aqsa.

    Keputusan ini memicu perubahan signifikan dalam jajaran kepemimpinan militer Israel, termasuk pengunduran diri Mayor Jenderal Yaron Finkelman yang menjabat sebagai Kepala Komando Selatan.

    Reaksi Terhadap Penunjukan Zamir

    Penunjukan Eyal Zamir disambut baik oleh berbagai kalangan politik dan militer di Israel.

    Pemimpin Oposisi Yair Lapid menilai Zamir sebagai sosok yang tepat untuk jabatan tersebut, menggarisbawahi pengalaman dan kepemimpinannya.

    Yair Golan, Ketua Partai Demokrat, juga memuji Zamir sebagai perwira berbakat yang diharapkan dapat memimpin upaya membangun kembali militer Israel dan melindunginya dari intervensi politik yang berbahaya.

    Sementara itu, Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, MK Yuli Edelstein, menyatakan bahwa Zamir menjabat pada masa yang menegangkan dan memiliki tugas bersejarah untuk membentuk masa depan militer Israel.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).