Ada Pernikahan di Tengah Banjir Demak, Keluarga Besan Gunakan Truk Tronton Terobos Banjir
Tim Redaksi
DEMAK, KOMPAS.com
– Ramai di media sosial video rombongan besan keluarga pengantin menggunakan sebuah truk tronton untuk menerobos kondisi banjir di
Demak
, Jawa Tengah, Senin (3/2/2025).
Rekaman video berdurasi 34 detik itu tersebar di media sosial WhatsApp, seseorang juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran mereka dan mengarahkan ke rute jalan keluar.
Video yang diterima
Kompas.com
, memperlihatkan belasan orang menaiki truk meninggalkan sebuah rumah dan gambar beralih ke dalam rumah yang menunjukan sepasang pengantin lengkap dengan dekorasi sederhana.
Belakang diketahui, pengantin yang tengah berbahagia itu pasangan Indra Puji Saputra (20) dan Dwi Nur Aini (21), warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung.
Mereka melaksanakan acara pernikahan di rumah mempelai putri, Dwi, dengan sederhana di tengah banjir, tanpa pesta resepsi.
Pantauan di lokasi pada Senin sore, banjir menggenangi sekitar rumah yang berada di lingkungan RT 02 RW 2 Desa Prampelan dengan kedalaman air mencapai 70 sentimeter.
Rumah Dwi yang lebih tinggi dari permukaan tanah nyaris terendam, sementara air hanya menggenangi teras rumah hingga mencapai 15 sentimeter.
Dwi membenarkan, bawha dalam video tersebut keluarga yang menghadiri acara pernikahannya dengan menaiki truk tronton.
“Kendalanya ada air, iya tadi (kelurga) naik tronton,” ujar Dwi, saat ditemui di rumahnya pada Senin sore.
Perasaan campur aduk antara haru dan bahagia menyelimuti Dwi, ia tak mengira hari pernikahan yang tengah terjadwal diterpa banjir.
“Ya ada senang, susahnya juga, keadaannya juga banjir, ya dijalanin aja lah,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pernikahannya bersama Indra sudah dijadwalkan jauh hari dengan sederhana untuk memenuhi syarat agama dan negara.
Adapun untuk pesta perkawinan akan dijadwalkan kemudian hari.
“Sudah lama juga (rencana menikah), Alhamdulillah lancar tidak ada halangan, kendalanya ini ada air,” katanya lagi.
Diketahui, banjir melanda Desa Prampelan dalam sepekan terakhir dan dua hari belakangan genangan air kian meninggi.
Dampak banjir di Desa Prampelan, setidaknya seratus orang kini tengah mengungsi di balai desa setempat.
“Dari kemarin malam yang
ngusungi
ada 5, tapi karena airnya tambah-tambah, jumlah pengungsi tambah. Saat ini ada 30 KK 105 jiwa,” terang Kepala Desa Prampelan, Muhammad Qoif, kepada wartawan, Senin siang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Banjir
-
/data/photo/2025/02/03/67a0e431b4c13.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Pernikahan di Tengah Banjir Demak, Keluarga Besan Gunakan Truk Tronton Terobos Banjir Regional 4 Februari 2025
-

DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir
Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Senin (3/1) mulai dari agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg hingga Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.
1. Agen resmi pertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg
Agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat pembelian kemasan tiga kilogram (kg).
“Terus KTP dikumpulkan di saya buat apa? Mekanismenya belum ada, dikirim ke mana?” kata Dwi (58) saat ditemui di Jakarta, Senin.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Dosen ASN tuntut semua tunjangan kinerja dicairkan tanpa terkecuali
Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menuntut pemerintah untuk mencairkan semua tunjangan kinerja (Tukin) dosen tanpa terkecuali mulai dari 2020 hingga 2024.
“Kami minta semuanya dicairkan. Tidak cuma separuh, tidak hanya sepertiga. Semuanya harus dibayarkan,” kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan di Jakarta, Senin.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Pemprov DKI duga kenaikan harga elpiji 3 kg karena adanya aksi borong
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menduga kenaikan gas elpiji kemasan 3 kilogram (kg) yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan adanya aksi borong (panic buying) yang membuatnya tabung gas subsidi ini menjadi langka di pasaran.
“Kemarin terjadi panic buying dari para pengecer warung-warung, dikarenakan adanya peraturan terbaru dari Ditjen Migas tentang penyesuaian ketentuan pendistribusian elpiji kemasan 3 kg di sub penyalur atau pangkalan,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Hari Nugroho di Jakarta, Senin.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu
Penyebab kebakaran di Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (2/2) diduga karena tungku api pembuat tahu.
“Informasi sementara berasal dari tungku api pembuatan tahu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan dengan menyiagakan petugas piket hingga melaksanakan pengerukan lumpur secara rutin terhadap infrastruktur sumber daya air seperti kali, embung, dan waduk.
“Upaya yang kami lakukan pastinya piket siaga penuh. Kemudian melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali, waduk, hingga embung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah di Jakarta, Senin.
Berita selengkapnya klik di sini
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/02/03/67a0e8d4d6dff.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet Surabaya 3 Februari 2025
Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet
Tim Redaksi
SITUBONDO, KOMPAS.com
– Banjir melanda Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Senin (3/2/2025).
Kalaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Sruwi Hartanto, menjelaskan bahwa hujan deras menyebabkan banjir di beberapa desa, termasuk Desa Mlandingan Kulon dan Desa Sumberpinang.
Sebelumnya, dua bronjong penahan air di sempadan sungai di Dusun Krajan Desa Mlandingan terbawa arus, yang mengakibatkan luapan air dan masuk ke rumah warga.
“Untuk sekarang masih penanganan,” ujar Sruwi Hartanto.
Data sementara menunjukkan bahwa di Dusun Meranggi, Dusun Krajan, dan Dusun Pesisir di Desa Mlandingan Kulon, masing-masing terdapat 200 rumah yang terendam.
Sementara itu, di Dusun Merakan Timur, Desa Sumberpinang, tercatat 100
rumah terendam
banjir.
Ketinggian air di dalam rumah berkisar antara 100 hingga 200 centimeter, sedangkan di jalan raya mencapai 150 hingga 200 centimeter.
Sruwi menambahkan bahwa banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga menghanyutkan hewan ternak seperti sapi, kambing, dan ayam.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka akibat kejadian ini.
“Banjir menggenangi lahan pertanian dan ternak warga hanyut,” tambahnya.
Farid (37), seorang warga Desa Mlandingan, melaporkan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan hampir semua wilayah di Kecamatan Mlandingan terdampak.
“Untuk Jalan Pantura terdampak banjir, namun tidak tinggi sekitar sebetis,” ungkapnya.
Pada pukul 22.00 WIB, banjir masih berlanjut, bahkan sebuah mobil terseret arus akibat derasnya air yang meluber ke Jalan Pantura Situbondo.
Namun, pada pukul 23.00 WIB, banjir mulai surut dan arus lalu lintas kembali normal.
“Ada mobil yang sampai terseret banjir namun belum diketahui ada korban atau tidak,” tutup Farid.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tangani Banjir Sidoarjo, Pemprov Jatim Keruk Sungai yang Alami Sedimentasi
Surabaya (beritajatim.com) – Sejak pertengahan Januari 2025 ini, kawasan Candi, Sidoarjo tergenang banjir. Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) dan dinas terkait melakukan pembersihan di afvour (saluran pembuangan) Bahgepuk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Dinas PU SDA Jatim, Ir. Baju Trihaksoro mengatakan, pembersihan tanaman liar dan ranting pohon yang mengakibatkan lebar sungai menyempit akan dilakukan selama lima hari, mulai tanggal 3-7 Februari 2025. Sebab, di sekitar Afvour Bahgepuk telah terjadi banjir dalam beberapa pekan terakhir.
“Pembersihan ini tindak lanjut dari kunjungan Pj Gubernur Jawa Timur bersama PIt Bupati Sidoarjo pada 22 Januari 2025 lalu. Saat itu, Pj Gubernur melakukan peninjauan lokasi pembersihan Afvour Bahgepuk dilanjutkan kunjungan di Balai RW Green Residence, Candi Sidoarjo,” kata Baju dalam keterangannya kepada media, Senin (3/2/2025).
“Setelah tim turun ke lapangan, ditemukan penyebab banjir karena penyempitan Afvour Bahgepuk, Afvour Kedungpeluk dan anak afvour lainya karena adanya sedimentasi dan tanaman liar. Selain itu, intensitas curah hujan yang tinggi, serta drainase di Perumahan Green Residence dan sekitarnya yang kurang optimal,” tambahnya.
Baju mengatakan, pihaknya akan menurunkan excavator amphibi untuk membersihkan afvour di wilayah Candi. Hal ini bertujuan agar saluran air pembuang bisa lancar dan tidak menyebabkan banjir lagi.
“Kami siapkan excavator amphibi yang akan diturunkan sebanyak tiga unit dari Dinas PU SDA Jatim, Dinas PU BMSDA Sidoarjo dan BBWS Brantas, dengan catatan debit sungai sudah landai. Saat ini, kondisi belum memungkinkan karena debit masih tinggi,” jelasnya.
“Karena debit sungai belum surut, sementara akan kami lakukan kegiatan pemotongan pohon secara manual dengan melibatkan 100 orang personil,” tambahnya.
Selain PU SDA Jatim, giat bersih-bersih Avfour Bahgepuk melibatkan tim dari BBWS Brantas, BPBD Jatim, BPBD Sidoarjo, DPUBMSDA Sidoarjo, Pemerintah Desa Kendalpecabean, dan Pemerintah Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi. (tok/ian)
-

Pemkot Jakbar dukung 40 target program 100 hari kerja Pramono-Rano
salah satu yang menjadi program adalah pencegahan dan penanganan banjir untuk itu perangkat terkait harus segera menjalankannya
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyatakan kesiapannya untuk mendukung pencapaian 40 target dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Jakarta Barat, Imron Sjahrin menyebut pencapaian 40 target tersebut harus menjadi atensi dan menjadi rencana aksi seluruh jajaran di lingkungan pemerintahan.
“Diantaranya itu ada pemutakhiran data Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), transportasi gratis untuk pengguna kartu KIP, sarapan pagi gratis anak sekolah,” ucap Imron di Jakarta, Senin.
Selain itu pengadaan balai latihan kerja kelurahan, aktivasi balai warga, pengendalian banjir, dan optimalisasi aplikasi superapps JAKI.
“Ini menjadi perhatian Pemkot Jakbar,” tutur Imron.
Oleh karena itu, Imron meminta jajaran Pemkot Jakbar semua sektor dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) turut monitor dan menyukseskan target dalam rencana 100 hari kerja tersebut.
“Terkait program-program kerja 100 hari kerja pertama gubernur dan wakil gubernur terpilih, agar semua sektor dan unit UKPD turut monitor dan menyukseskan,” tutur Imron.
Selanjutnya, Imron juga menginstruksikan salah satu yang menjadi program adalah pencegahan dan penanganan banjir untuk itu perangkat terkait harus segera menjalankannya.
“Wilayah Jakbar masih dalam masa musim curah hujan yang intens. Untuk itu harap semua pihak dan sektor terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi banjir,” ujar Imron.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025




