Topik: Banjir

  • Ada Pernikahan di Tengah Banjir Demak, Keluarga Besan Gunakan Truk Tronton Terobos Banjir 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Februari 2025

    Ada Pernikahan di Tengah Banjir Demak, Keluarga Besan Gunakan Truk Tronton Terobos Banjir Regional 4 Februari 2025

    Ada Pernikahan di Tengah Banjir Demak, Keluarga Besan Gunakan Truk Tronton Terobos Banjir
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Ramai di media sosial video rombongan besan keluarga pengantin menggunakan sebuah truk tronton untuk menerobos kondisi banjir di
    Demak
    , Jawa Tengah, Senin (3/2/2025).
    Rekaman video berdurasi 34 detik itu tersebar di media sosial WhatsApp, seseorang juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran mereka dan mengarahkan ke rute jalan keluar.
    Video yang diterima
    Kompas.com
    , memperlihatkan belasan orang menaiki truk meninggalkan sebuah rumah dan gambar beralih ke dalam rumah yang menunjukan sepasang pengantin lengkap dengan dekorasi sederhana.


    Belakang diketahui, pengantin yang tengah berbahagia itu pasangan Indra Puji Saputra (20) dan Dwi Nur Aini (21), warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung.
    Mereka melaksanakan acara pernikahan di rumah mempelai putri, Dwi, dengan sederhana di tengah banjir, tanpa pesta resepsi.
    Pantauan di lokasi pada Senin sore, banjir menggenangi sekitar rumah yang berada di lingkungan RT 02 RW 2 Desa Prampelan dengan kedalaman air mencapai 70 sentimeter.
    Rumah Dwi yang lebih tinggi dari permukaan tanah nyaris terendam, sementara air hanya menggenangi teras rumah hingga mencapai 15 sentimeter.
    Dwi membenarkan, bawha dalam video tersebut keluarga yang menghadiri acara pernikahannya dengan menaiki truk tronton.
    “Kendalanya ada air, iya tadi (kelurga) naik tronton,” ujar Dwi, saat ditemui di rumahnya pada Senin sore.
    Perasaan campur aduk antara haru dan bahagia menyelimuti Dwi, ia tak mengira hari pernikahan yang tengah terjadwal diterpa banjir.
    “Ya ada senang, susahnya juga, keadaannya juga banjir, ya dijalanin aja lah,” katanya.
    Lebih lanjut, dia mengungkapkan pernikahannya bersama Indra sudah dijadwalkan jauh hari dengan sederhana untuk memenuhi syarat agama dan negara.
    Adapun untuk pesta perkawinan akan dijadwalkan kemudian hari.
    “Sudah lama juga (rencana menikah), Alhamdulillah lancar tidak ada halangan, kendalanya ini ada air,” katanya lagi.
    Diketahui, banjir melanda Desa Prampelan dalam sepekan terakhir dan dua hari belakangan genangan air kian meninggi.
    Dampak banjir di Desa Prampelan, setidaknya seratus orang kini tengah mengungsi di balai desa setempat.
    “Dari kemarin malam yang
    ngusungi
    ada 5, tapi karena airnya tambah-tambah, jumlah pengungsi tambah. Saat ini ada 30 KK 105 jiwa,” terang Kepala Desa Prampelan, Muhammad Qoif, kepada wartawan, Senin siang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir

    DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Senin (3/1) mulai dari agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg hingga Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Agen resmi pertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg

    Agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat pembelian kemasan tiga kilogram (kg).

    “Terus KTP dikumpulkan di saya buat apa? Mekanismenya belum ada, dikirim ke mana?” kata Dwi (58) saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Dosen ASN tuntut semua tunjangan kinerja dicairkan tanpa terkecuali

    Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menuntut pemerintah untuk mencairkan semua tunjangan kinerja (Tukin) dosen tanpa terkecuali mulai dari 2020 hingga 2024.

    “Kami minta semuanya dicairkan. Tidak cuma separuh, tidak hanya sepertiga. Semuanya harus dibayarkan,” kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI duga kenaikan harga elpiji 3 kg karena adanya aksi borong

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menduga kenaikan gas elpiji kemasan 3 kilogram (kg) yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan adanya aksi borong (panic buying) yang membuatnya tabung gas subsidi ini menjadi langka di pasaran.

    “Kemarin terjadi panic buying dari para pengecer warung-warung, dikarenakan adanya peraturan terbaru dari Ditjen Migas tentang penyesuaian ketentuan pendistribusian elpiji kemasan 3 kg di sub penyalur atau pangkalan,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Hari Nugroho di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Penyebab kebakaran di Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (2/2) diduga karena tungku api pembuat tahu.

    “Informasi sementara berasal dari tungku api pembuatan tahu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur

    Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan dengan menyiagakan petugas piket hingga melaksanakan pengerukan lumpur secara rutin terhadap infrastruktur sumber daya air seperti kali, embung, dan waduk.

    “Upaya yang kami lakukan pastinya piket siaga penuh. Kemudian melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali, waduk, hingga embung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dalam Sepekan BNPB Semai 26 Ton Garam Kendalikan Hujan Ekstrem di 4 Provinsi

    Dalam Sepekan BNPB Semai 26 Ton Garam Kendalikan Hujan Ekstrem di 4 Provinsi

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menghabiskan sebanyak 26 ton garam untuk disemai ke gumpalan awan hujan potensial dalam sepekan terakhir, sebagai upaya mengendalikan intensitas hujan ekstrem atau sangat deras di empat provinsi.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan penyemaian puluhan ton garam/NaCl ini dilakukan atas rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Adapun pada periode 20 Januari – 2 Februari BMKG mendeteksi aktifnya fenomena atmosfer dan bibit siklon yang berpotensi menimbulkan hujan ekstrem dan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang sehingga dibutuhkan intervensi modifikasi cuaca melalui penyemaian garam.

    “Rekomendasi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dari BMKG dan BNPB yang melakukannya di Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan terakhir di Jawa Timur yang kemarin baru diselesaikan,” katanya dilansir ANTARA, Senin, 3 Februari.

    BNPB menghabiskan sebanyak delapan ton garam dan tiga ton kapur kalsium oksida (CaO) yang disemai dalam 11 kali penerbangan pesawat untuk mengendalikan intensitas hujan di Provinsi Lampung pada 23-27 Januari.

    Pada periode tersebut lima kabupaten/kota dilanda banjir hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia, lebih dari 2.812 orang warga mengungsi, lebih dari 14.823 rumah dan bahkan merendam sawah seluar 4.456,4 hektare.

    Hal serupa juga terjadi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan total dalam operasi yang berlangsung pada 29-30 Januari ini, BNPB menghabiskan dua – tiga ton garam di dua provinsi tersebut. Curah hujan sejak 1-25 Januari 2025 telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah, jumlah warga yang terdampak sebanyak 24.618 keluarga atau 68.072 jiwa, sedangkan rumah yang terendam 21.673 unit rumah.

    Operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah berlangsung 29 – 30 Januari dengan garam yang disemai sebanyak enam ton NaCl, dan terakhir dilakukan di Jawa Timur pada 31 Januari -2 Februari menyemai sebanyak tujuh ton NaCl.

    Pada periode tersebut hujan intensitas deras juga memicu terjadinya bencana banjir dan disertai tanah longsor dengan jumlah korban dan dampak kerusakan infrastruktur yang signifikan seperti jembatan, jalan, dan hingga rumah warga di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Kendal, Batang dan Demak di Provinsi Jawa Tengah.

    Tercatat ada lebih dari 30 ribu orang warga menderita akibat bencana di lima kabupaten tersebut. BNPB sebanyak 22 orang warga meninggal dunia termasuk balita berusia 5 bulan, 13 orang luka-luka, dan masih ada empat orang hilang di Desa Petungkriyono, Pekalongan.

    “Selanjutnya kami melihat rekomendasi dari BMKG, apakah urgen atau tidak modifikasi cuaca ini untuk terus dilakukan, dilihat pula efektivitasnya per daerah -harus tepat sasaran- karena biaya operasi modifikasi cuaca ini mahal,” kata Abdul Muhari.

  • Musrenbang Kecamatan Bekasi Utara, Ada 720 Usulan: Infrastruktur Jadi Prioritas

    Musrenbang Kecamatan Bekasi Utara, Ada 720 Usulan: Infrastruktur Jadi Prioritas

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2026, ada 720 usulan masyarakat dengan kegiatan infrastruktur jadi prioritas. 

    Musrenbang digelar di BSI Square, Jalan Raya Kaliabang, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Senin (3/2/2025). 

    Sekretaris Camat Bekasi Utara, Ahmad Apandi mengatakan, kegiatan infrastruktur yang menjadi prioritas terkait penanggulangan banjir dan perbaikan jalan. 

    “Penanganan banjir, pelebaran saluran air, dan perbaikan jalan tetap menjadi skala prioritas,” kata Apandi. 

    Apandi menjelaskan, usulan tersebut berasal dari masyarakat di enam kelurahan. Dalan RKPD 2026 pagu anggaran di Kecamatan Bekasi Utara sebesar Rp250 miliar. 

    Dia menambahkan, musrenbang juga melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari akademisi, mahasiswa, pelaku usaha dan stakeholder terkait di wilayah setempat. 

    “Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini, usulan-usulan yang biasanya hanya fisik, bisa mencakup juga usulan non-fisik,” ungkapnya. 

    “Banyak pembangunan itu tidak hanya fisik, juga pembangunan ekonomi dan manusianya harus ditingkatkan,” tambahnya. 

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi yang hadir dalam kegiatan Musrenbang Kecamatan Bekasi Utara mengatakan, usulan belanja infrastruktur masih menjadi yang dominan. 

    “Saya lihat cukup banyak usulannya, seperti perbaikan infrastruktur. Fokus kita adalah bagaimana jalan akses atau konektivitas antar kelurahan harus kita benahi,” kata Sardi. 

    Sardi menambahkan, korelasi antara pembangunan di setiap RW dengan Pendapat Asli Daerah (PAD) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sangat krusial untuk membiayai belanja khususnya di sektor infrastruktur. 

    “Kita itu menginginkan PAD ini di PBB cukup besar dari masyarakat, supaya pajak ini dibiayai, salah satunya belanja infrastruktur yang sangat diharapkan di Bekasi Utara,” terangnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

     

  • Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Februari 2025

    Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet Surabaya 3 Februari 2025

    Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Banjir melanda Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Senin (3/2/2025).
    Kalaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Sruwi Hartanto, menjelaskan bahwa hujan deras menyebabkan banjir di beberapa desa, termasuk Desa Mlandingan Kulon dan Desa Sumberpinang.
    Sebelumnya, dua bronjong penahan air di sempadan sungai di Dusun Krajan Desa Mlandingan terbawa arus, yang mengakibatkan luapan air dan masuk ke rumah warga.
    “Untuk sekarang masih penanganan,” ujar Sruwi Hartanto.
    Data sementara menunjukkan bahwa di Dusun Meranggi, Dusun Krajan, dan Dusun Pesisir di Desa Mlandingan Kulon, masing-masing terdapat 200 rumah yang terendam.
    Sementara itu, di Dusun Merakan Timur, Desa Sumberpinang, tercatat 100
    rumah terendam
    banjir.
    Ketinggian air di dalam rumah berkisar antara 100 hingga 200 centimeter, sedangkan di jalan raya mencapai 150 hingga 200 centimeter.
    Sruwi menambahkan bahwa banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga menghanyutkan hewan ternak seperti sapi, kambing, dan ayam.
    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka akibat kejadian ini.
    “Banjir menggenangi lahan pertanian dan ternak warga hanyut,” tambahnya.
    Farid (37), seorang warga Desa Mlandingan, melaporkan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan hampir semua wilayah di Kecamatan Mlandingan terdampak.
    “Untuk Jalan Pantura terdampak banjir, namun tidak tinggi sekitar sebetis,” ungkapnya.
    Pada pukul 22.00 WIB, banjir masih berlanjut, bahkan sebuah mobil terseret arus akibat derasnya air yang meluber ke Jalan Pantura Situbondo.
    Namun, pada pukul 23.00 WIB, banjir mulai surut dan arus lalu lintas kembali normal.
    “Ada mobil yang sampai terseret banjir namun belum diketahui ada korban atau tidak,” tutup Farid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur

    Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur

    Banjir di Kebon Pala II RT 13/RW 04, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 03 Februari 2025 – 19:37 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan dengan menyiagakan petugas piket hingga melaksanakan pengerukan lumpur secara rutin terhadap infrastruktur sumber daya air seperti kali, embung, dan waduk.

    “Upaya yang kami lakukan pastinya piket siaga penuh. Kemudian melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali, waduk, hingga embung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah di Jakarta, Senin.

    Iin menyebut petugas piket yang berjaga nantinya rutin mengecek sarana dan prasarana pengendalian banjir seperti pompa, pintu air, maupun sarana pendukung lainnya. Sedangkan pengerukan lumpur di kali, embung atau waduk bertujuan agar lebih optimal menampung debit air sehingga tidak melimpah ke pemukiman warga.

    “Terbukti dari hujan yang cukup panjang, volumenya cukup deras pada kemarin ya, beberapa hari kemarin pada saat Imlek kita memang ada genangan, tetapi cepat surut. Ketinggian genangan juga bervariasi, ada beberapa tempat yang sampai 30-40 cm, tetapi relatif kemudian berangsur surut ketika hujan sudah berhenti,” jelas Iin.

    Selain itu, Iin mengingatkan warga yang berada di kawasan bantaran kali Ciliwung untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

    “Jakarta Timur memiliki potensi datang banjir kiriman. Ini menjadi potensi awal kami untuk memitigasi, dimana kondisi warga atau pemukiman yang berada di pinggir sisi kali seperti area kelurahan dari Bidara Cina, Cawang, kemudian di Kebon Pala, di kelurahan Kampung Melayu,” ucap Iin.

    Genangan atau banjir masih akan berpotensi terjadi pada kawasan pemukiman yang ada di bantaran Kali Ciliwung jika debit air di Bendung Katulampa tinggi akibat hujan deras di wilayah Puncak dan Bogor.

    “Jakarta Timur memiliki potensi terjadinya rawan banjir atau genangan. Terutama untuk banjir kiriman dari Bogor yang melalui Kali Ciliwung,” kata Iin.

    Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus bersiaga memantau cuaca di Jakarta sembari menyiapkan berbagai hal guna mengatasi kemungkinan kembali terjadinya cuaca ekstrem.

    “Kami akan terus melakukan pencermatan terhadap cuaca hari-hari mendatang di DKI Jakarta dan untuk menyiapsiagakan seluruh hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi cuaca ekstrem,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Kamis (30/1).

    Teguh merujuk prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Jakarta saat ini kemungkinan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah dan DPR sepakat pelantikan kepala daerah digelar serentak

    Pemerintah dan DPR sepakat pelantikan kepala daerah digelar serentak

    “Ada rekan-rekan saya satu partai, beliau marah-marah, ‘itu tolong sampaikan di RDP dengan Menteri’, begitu. Karena perubahan itu sangat berpengaruh, sudah ada yang datang ke hotel pak, jahit baju. Dia nelpon saya bersama calon-calon kepala daerah ya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah dan DPR RI menyepakati pelantikan kepala daerah nonsengketa akan digabung dengan kepala daerah hasil putusan dismissal Mahkamah Konstitusi (MK).

    Kesepakatan itu diputuskan dalam rapat kerja Komisi II bersama Kementerian Dalam Negeri, KPU, Bawaslu dan DKPP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Awalnya, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian telah mengusulkan sejumlah tanggal, yaitu tanggal 18, 19 dan 20 Februari 2025 ke Presiden RI Prabowo Subianto.

    Presiden pun memilih tanggal 20 Februari 2025 untuk digelar pelantikan kepala daerah.

    “Kita mengancer kira-kira tanggal 18, 19, 20 dan saya melapor kepada Pak Presiden dan presiden menyampaikan beliau memilih tanggal 20 (Februari), hari Kamis,” kata Tito.

    Peserta rapat pun mayoritas setuju pelantikan kepala daerah digelar 20 Februari 2025. Namun, dalam rapat tersebut terdapat sejumlah pendapat.

    Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Toha menyampaikan pelaksanaan pelantikan kepala daerah secara bertahap seharusnya masih bisa dipercepat lagi.

    “Kalau hitungan kami, sebetulnya bisa lebih maju lagi, Pak. Seperti kata teman-teman Komisi II yang lain tadi, kan lebih cepat lebih baik gitu loh. Tapi kalau Presiden mintanya 20 Februari, ya sudah selesai. Tapi coba ini lebih dirasionalisasi lebih perinci lagi, Pak,” ujar Toha.

    Kemudian, anggota Komisi II DPR RI Edi Oloan Pasaribu mengaku banyak diprotes fraksi partainya di tingkat DPRD terkait perubahan jadwal pelantikan kepala daerah secara bertahap dari semula pada 6 Februari 2025.

    Pasalnya, perubahan jadwal itu merugikan kepala daerah terpilih maupun anggota DPRD yang hendak mendampingi karena telah memesan tiket perjalanan hingga penginapan.

    “Ada rekan-rekan saya satu partai, beliau marah-marah, ‘itu tolong sampaikan di RDP dengan Menteri’, begitu. Karena perubahan itu sangat berpengaruh, sudah ada yang datang ke hotel pak, jahit baju. Dia nelpon saya bersama calon-calon kepala daerah yang akan dilantik,” ungkap Edi.

    Kendati demikian, dia menyatakan dirinya dan partai mendukung keputusan pemerintah yang mengusulkan agar pelantikan kepala daerah terpilih dimulai 20 Februari 2025.

    Adapun saat sampai dalam kesimpulan rapat, pemerintah dan DPR sepakat untuk tidak mencantumkan tanggal pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 dalam kesimpulan.

    Pemerintah dan DPR sepakat agar tanggal pelantikan dalam kesimpulan rapat dibuat fleksibel.

    Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda pun bertanya ada atau tidaknya peserta rapat yang kurang setuju dengan rencana pelantikan kepala daerah yang akan digelar pada 20 Februari 2025.

    “Saya mau tanya sekali lagi apakah kita kunci tanggal 20 Februari karena ada pandangan ini domainnya murni dari presiden berdasarkan perpres, atau bisa kita kasih kefleksibelan bagi pemerintah tanpa menyebut 20 Februari,” tanya Rifqi.

    “Makanya saya tanya bapak lagi kira-kira firm tidak 20 Februari atau kita kasih kefleksibelan,” sambungnya.

    Tito lalu mengusulkan agar tanggal pelantikan dibuat fleksibel. Ia mengantisipasi akan ada kemungkinan terjadinya force majeure.

    “Saran kami diambil fleksibel saja meskipun di sini kami sudah statement, kami sampaikan tanggal 20, kita tidak tahu terjadi force majeure. Force majeure tidak tahulah ya, apakah mungkin, ya mudah-mudahan nggak terjadi bencana banjir atau segala macam ya yang mungkin menghambat,” tambah Tito.

    Wakil Ketua Komisi II Aria Bima juga kembali menanyakan kepada peserta rapat setuju atau tidaknya tanggal pelantikan dalam kesimpulan rapat dibuat fleksibel. Peserta rapat pun menyetujuinya.

    “Pelantikan serentak Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih hasil pemilihan serentak nasional tahun 2024 untuk provinsi/kabupaten/kota yang tidak ada sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) di Mahkamah Konstitusi RI dan berdasarkan hasil putusan/ketetapan dismissal MK RI, serta telah ditetapkan oleh KPUD, serta sudah diusulkan oleh DPRD provinsi/kabupaten/kota kepada Presiden RI/Menteri Dalam Negeri RI akan dilaksanakan pelantikan serentak oleh Presiden Republik Indonesia di Ibu Kota Negara, kecuali bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucap Aria Bima.

    Kemudian, Rifqi mengambil alih rapat dan menyatakan bahwa pengumuman resmi terkait tanggal pelantikan akan disampaikan oleh pemerintah.

    “Hari ini saya kira secara tersurat kita sudah memutuskan sebetulnya dan mendengarkan pandangan pemerintah terkait dengan kapan pelantikan gubernur bupati walikota serentak di seluruh Indonesia akibat adanya percepatan putusan dismissal MK. Pengumuman resminya akan disampaikan oleh pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri,” pungkas Rifqi.

    Untuk diketahui, pemerintah melalui Kemendagri membatalkan rencana pelantikan kepala daerah secara bertahap yang sebelumnya dijadwalkan mulai 6 Februari 2025.

    Penundaan pelantikan kepala daerah ini terjadi setelah MK memutuskan untuk mempercepat pembacaan putusan dismissal dalam sengketa hasil Pilkada 2024.

    Dalam Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2025, jadwal pembacaan putusan dismissal ditetapkan pada 4-5 Februari 2025, lebih cepat dibandingkan jadwal semula yang seharusnya berlangsung pada 15 Februari 2025.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Bandang di Bima, 3 Orang Meninggal dan 5 Hilang

    Banjir Bandang di Bima, 3 Orang Meninggal dan 5 Hilang

    Bima, Beritasatu.com – Pascabanjir bandang yang melanda Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengakibatkan delapan orang dilaporkan hilang yang diduga hanyut terseret banjir bandang. Dari delapan orang, tiga di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yaitu Hermawati (40) asal Desa Wora, Aisah (5) dari Desa Nangawera, dan Burhan (50) warga Desa Nunggi.

    Sementara lima orang korban lagi belum ditemukan, yakni masing-masing atas nama Ibrahim (75) asal Nangawera, Yani (28) asal Nangawera, Juliani (32) Nangawer, Irgi (4) Nangawera dan One (10 bulan) asal Nangawera Kecamatan Wera.

    “Kami telah menemukan tiga korban jiwa dari Kecamatan Wera, tetapi masih ada lima korban yang kami fokuskan untuk pencarian esok hari,” ungkap Koordinator Lapangan Pos SAR Bima, Kurais kepada awak media, Senin (3/2/2025).

    Pencarian korban tidak berjalan mulus. Cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama tim SAR dalam menjalankan tugasnya.

    “Kendala utama dalam pencarian adalah cuaca yang tidak beraturan, yang kami khawatirkan dapat menyebabkan banjir susulan,” tambahnya.

    Sejak Minggu (2/2/2025) malam, tim rescue dari Pos SAR Bima dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian bersama dengan TNI, Polri, BPBD Bima, Polair Kota Bima, PMI, Tagana, TSBK Kota Bima, Potensi 204 Bima, relawan, aparatur desa, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya.

    “Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai hingga ke muara menggunakan perahu karet,” jelasnya.

    Untuk pencarian, rencana tim SAR dibagi menjadi dua kelompok. Tim pertama akan melakukan penyisiran mulai dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuju muara.

    “Sementara itu, tim kedua akan melanjutkan pencarian di muara,” pungkasnya.

    Sebelumnya banjir bandang melanda dua kecamatan di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (2/2/2025) pukul 19.00 WITA.

    Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan luapan air dari pegunungan yang membawa material kayu dan batu, merendam permukiman warga di Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi.

  • Tangani Banjir Sidoarjo, Pemprov Jatim Keruk Sungai yang Alami Sedimentasi

    Tangani Banjir Sidoarjo, Pemprov Jatim Keruk Sungai yang Alami Sedimentasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejak pertengahan Januari 2025 ini, kawasan Candi, Sidoarjo tergenang banjir. Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) dan dinas terkait melakukan pembersihan di afvour (saluran pembuangan) Bahgepuk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.

    Kepala Dinas PU SDA Jatim, Ir. Baju Trihaksoro mengatakan, pembersihan tanaman liar dan ranting pohon yang mengakibatkan lebar sungai menyempit akan dilakukan selama lima hari, mulai tanggal 3-7 Februari 2025. Sebab, di sekitar Afvour Bahgepuk telah terjadi banjir dalam beberapa pekan terakhir.

    “Pembersihan ini tindak lanjut dari kunjungan Pj Gubernur Jawa Timur bersama PIt Bupati Sidoarjo pada 22 Januari 2025 lalu. Saat itu, Pj Gubernur melakukan peninjauan lokasi pembersihan Afvour Bahgepuk dilanjutkan kunjungan di Balai RW Green Residence, Candi Sidoarjo,” kata Baju dalam keterangannya kepada media, Senin (3/2/2025).

    “Setelah tim turun ke lapangan, ditemukan penyebab banjir karena penyempitan Afvour Bahgepuk, Afvour Kedungpeluk dan anak afvour lainya karena adanya sedimentasi dan tanaman liar. Selain itu, intensitas curah hujan yang tinggi, serta drainase di Perumahan Green Residence dan sekitarnya yang kurang optimal,” tambahnya.

    Baju mengatakan, pihaknya akan menurunkan excavator amphibi untuk membersihkan afvour di wilayah Candi. Hal ini bertujuan agar saluran air pembuang bisa lancar dan tidak menyebabkan banjir lagi.

    “Kami siapkan excavator amphibi yang akan diturunkan sebanyak tiga unit dari Dinas PU SDA Jatim, Dinas PU BMSDA Sidoarjo dan BBWS Brantas, dengan catatan debit sungai sudah landai. Saat ini, kondisi belum memungkinkan karena debit masih tinggi,” jelasnya.

    “Karena debit sungai belum surut, sementara akan kami lakukan kegiatan pemotongan pohon secara manual dengan melibatkan 100 orang personil,” tambahnya.

    Selain PU SDA Jatim, giat bersih-bersih Avfour Bahgepuk melibatkan tim dari BBWS Brantas, BPBD Jatim, BPBD Sidoarjo, DPUBMSDA Sidoarjo, Pemerintah Desa Kendalpecabean, dan Pemerintah Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi. (tok/ian)

  • Pemkot Jakbar dukung 40 target program 100 hari kerja Pramono-Rano

    Pemkot Jakbar dukung 40 target program 100 hari kerja Pramono-Rano

    salah satu yang menjadi program adalah pencegahan dan penanganan banjir untuk itu perangkat terkait harus segera menjalankannya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyatakan kesiapannya untuk mendukung pencapaian 40 target dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Jakarta Barat, Imron Sjahrin menyebut pencapaian 40 target tersebut harus menjadi atensi dan menjadi rencana aksi seluruh jajaran di lingkungan pemerintahan.

    “Diantaranya itu ada pemutakhiran data Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), transportasi gratis untuk pengguna kartu KIP, sarapan pagi gratis anak sekolah,” ucap Imron di Jakarta, Senin.

    Selain itu pengadaan balai latihan kerja kelurahan, aktivasi balai warga, pengendalian banjir, dan optimalisasi aplikasi superapps JAKI.

    “Ini menjadi perhatian Pemkot Jakbar,” tutur Imron.

    Oleh karena itu, Imron meminta jajaran Pemkot Jakbar semua sektor dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) turut monitor dan menyukseskan target dalam rencana 100 hari kerja tersebut.

    “Terkait program-program kerja 100 hari kerja pertama gubernur dan wakil gubernur terpilih, agar semua sektor dan unit UKPD turut monitor dan menyukseskan,” tutur Imron.

    Selanjutnya, Imron juga menginstruksikan salah satu yang menjadi program adalah pencegahan dan penanganan banjir untuk itu perangkat terkait harus segera menjalankannya.

    “Wilayah Jakbar masih dalam masa musim curah hujan yang intens. Untuk itu harap semua pihak dan sektor terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi banjir,” ujar Imron.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025