Topik: Banjir

  • Teknologi pengolahan limbah cair sudah menjadi keharusan bagi Jakarta

    Teknologi pengolahan limbah cair sudah menjadi keharusan bagi Jakarta

    Arsip foto – Limbah busa kembali muncul di pintu air Sungai Banjir Kanal Timur, Ujung Menteng, Jakarta Timur, Sabtu (4/7/2020) sore. Warga bantaran mengeluhkan busa dari limbah deterjen yang berterbangan. ANTARA/Andi Firdaus

    Teknologi pengolahan limbah cair sudah menjadi keharusan bagi Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 01 Maret 2025 – 16:55 WIB

    Elshinta.com – Penerapan teknologi pengolahan limbah cair yang berasal dari rumah tangga maupun industri sudah menjadi keharusan bagi Jakarta sebagai kota terpadat di Indonesia agar aspek kesehatan lingkungan tetap terjaga dan terjamin.

    “Sudah seharusnya limbah cair yang dihasilkan rumah tangga maupun industri melalui proses pengolahan (tretment) terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam saluran atau diserap tanah,” kata Kepala EcoWater Indonesia, Jack Lee dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

    Soal pengolahan air limbah ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sangat detail dalam menerapkan peraturan mengingat terkait dengan dampak jangka panjang terhadap lingkungan agar ke depan tetap menjadi kota yang nyaman dan aman untuk dihuni.

    Peraturan itu mencakup Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 62 Tahun 2019 tentang Penugasan PAM Jaya dalam Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum di Kepulauan Seribu dan Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik.

    Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Menjadi Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Jaya dan Instruksi Gubernur Nomor 59 Tahun 2014 tentang Pengolahan Air Limbah Domestik pada Bangunan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta pada 2022 mencatat timbulan air limbah domestik warga Jakarta sebesar 120 liter per orang per hari. Dengan demikian, timbulan air limbah domestik secara keseluruhan di Jakarta mencapai 1.297.212 meter kubik per hari.

    Berdasarkan data-data tersebut Indonesia memiliki potensi besar bagi pertumbuhan bisnis pengolahan air. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan berkualitas dan seiring dengan kebijakan pemerintah yang semakin menekankan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.

    Jack Lee mengungkapkan dengan teknologi terkini di bidang pengolahan air seharusnya dapat mengatasi problem limbah cair yang masih dialami saat ini. Apalagi regulasi yang diterbitkan pemerintah daerah maupun pusat sudah sangat memadai.

    Pemerintah pusat menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air serta kebijakan pengelolaan air limbah domestik yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.

    Dengan adanya peraturan ini, pemerintah mendorong penggunaan teknologi pengolahan air yang lebih efisien, hemat energi dan ramah lingkungan yang menuntut penggunaan teknologi pemurnian air berkelanjutan.

    Jack Lee berencana memperkuat kemitraan dan memperluas jangkauan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara dengan tetap fokus pada pengembangan teknologi pemurnian air yang ramah lingkungan.

    Sumber : Antara

  • Sejumlah Wilayah Masih Terendam Banjir di Awal Maret – Halaman all

    Sejumlah Wilayah Masih Terendam Banjir di Awal Maret – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hingga menyebabkan banjir.

    Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu, (1/3/2025), terdapat tiga wilayah terdampak banjir di Provinsi Sumatera Barat yaitu di Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Kabupaten Pasaman.

    “Satu kecamatan yang terdiri dari lima nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat terendam banjir pada Jumat. Sebanyak 320 jiwa terdampak. Genangan air menyebabkan 84 unit rumah terdampak dan 50 hektar lahan sawah gagal panen,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.

    Banjir juga terjadi di Kabupaten Pasaman. Lokasi terdampak terletak di nagari Lansap Kadap, Kecamatan Rao Selatan. Kejadian ini mengakibatkan 50 kepala keluarga terdampak.

    Selain itu, luapan Sungai Batang Manggilang, Sungai Batang Maek, Sungai Batang Kapur Kociak, Sungai Batang Sanipan, Sungai Batang Kampar dan Sungai Batang Kapur yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota merendam rumah masyarakat sejak Kamis 27 Februari 2025. Total sebanyak 366 KK di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, dan Harau terdampak.

    “Dampak banjir tidak hanya rumah warga yang terendam namun juga berdampak pada 30 hektar lahan pertanian warga, menyebakan beberapa ternak warga mati, dan gagal budidaya ikan lele dan ikan nila,” katanya.

    Selain di Provinsi Sumatera Barat, banjir juga dilaporkan terjadi di Provinsi Riau.

    Wilayah Bumi Lancang Kuning yang terdampak banjir antara lain Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Kuantan Singingi.

    Di Kabupaten Kampar, banjir yang terjadi akibat luapan sungai Sukaramai sejak Kamis (27/2/2025) dini hari menyebakan sebanyak 5.306 jiwa warga Kecamatan Tapung Hulu dan Koto Kampar Hulu terdampak banjir.

    “Kerugian materil yang tercatat antara lain 1.382 unit rumah, dua masjid, dua fasum (Pasar) dan 1 fasdik terdampak (masih dalam pendataan),” katanya.

    Sementara itu di Kota Pekanbaru banjir melanda empat kecamatan.

    Wilayah terdampak adalah Kecamatan Bukit Raya, Sail, Tuah Madani, dan Tenayan Raya. Tinggi muka air berkisar antara 65-80 sentimeter. Kejadian ini menyebabkan 796 jiwa terdampak.

    Di Kabupaten Kuantan Sengigi, hujan deras menyebabkan Sungai Batang Kuantan meluap dan merendam pemukiman warga pada Jumat (28/2/2025).

    Kejadian ini merendam 36 unit rumah warga dengan ketinggian 30-50 sentimeter. Total warga terdampak sebanyak 144 jiwa.

    Di Kabupaten Rokan Hulu banjir terjadi sejak Kamis (27/2/2025). Data sementara yang dicatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu, sebanyak 5.332 KK atau 21.070 jiwa terdampak banjir ini.

    BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaaan dan bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.

    “Mengingat saat ini masih ada dalam musim penghujan dan terdapat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah,” pungkasnya

  • Banjir di Tulang Bawang Lampung Rendam Jalan Lintas Sumatera dan Puluhan Rumah Warga

    Banjir di Tulang Bawang Lampung Rendam Jalan Lintas Sumatera dan Puluhan Rumah Warga

    Tulang Bawang, Beritasatu.com – Hujan deras yang melanda Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, menyebabkan puluhan rumah warga serta jalan lintas Sumatera (jalinsum) ruas Kampung Astra Kestra, Menggala, terendam banjir. 
    Sejumlah kendaraan warga mengalami mati mesin akibat menerobos banjir dan harus didorong oleh petugas kepolisian.

    Hujan yang terjadi pada Sabtu (1/3/2025) dini hari, mengakibatkan Sungai Way Kali Miring meluap, sehingga merendam jalinsum di ruas Kampung Astra Kestra, Kecamatan Menggala.

    Ketinggian air yang mencapai 40 hingga 60 sentimeter membuat kendaraan yang melintas harus memperlambat kecepatan.

    Belasan petugas kepolisian dari Polres Tulang Bawang dikerahkan ke lokasi banjir untuk mengatur lalu lintas. Sejumlah mobil dan sepeda motor mengalami mogok akibat mati mesin setelah menerobos jalan yang terendam air.

    Polisi membantu mendorong kendaraan yang mogok ke lokasi aman agar tidak menghambat arus lalu lintas dari arah Bandar Lampung maupun sebaliknya.

    Banjir tidak hanya merendam jalinsum yang menghubungkan Provinsi Lampung dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, tetapi juga menyebabkan puluhan rumah warga tergenang.

    Warga Kampung Astra Kestra Sarpudi (48) mengatakan, banjir di Tulang Bawang, Lampung ini terjadi akibat meluapnya Sungai Way Kali Miring saat warga akan melaksanakan sahur sekitar pukul 03.30 WIB.

    “Iya, akibat Sungai Way Kali Miring meluap saat warga akan sahur,” kata Sarpudi saat ditemui di lokasi banjir, Sabtu siang (1/3/2025).

    Ia membenarkan bahwa selain merendam jalinsum, banjir juga menggenangi rumahnya, rumah warga lainnya, serta kandang hewan peliharaan.

    “Betul, selain jalan, rumah saya dan rumah warga juga terendam banjir. Itu kandang kambing saya juga ikut terendam,” ujar Sarpudi sembari menunjuk ke arah kandangnya.

    Polisi mengimbau pengendara untuk berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintas di Jalinsum ruas Kampung Astra Kestra, Menggala, karena arus banjir cukup deras.

    Kepala Unit (Kanit) Patroli Polres Tulang Bawang Aiptu Yudi mengatakan,  meskipun banjir mencapai ketinggian 40 hingga 60 sentimeter, kendaraan masih dapat melintas dengan pengawasan petugas kepolisian.

    “Arus lalu lintas masih dapat dilalui kendaraan, tetapi harus tetap dijaga oleh petugas karena arus banjir tergolong deras,” kata Aiptu Yudi di lokasi banjir.

    Sungai Way Kali Miring meluap akibat tingginya debit air yang tidak mampu ditampung, sehingga menggenangi pemukiman warga dan Jalinsum. Hingga Sabtu (1/3/2025 petang, jalinsum dan puluhan rumah warga di Kampung Astra Kestra masih terendam banjir. Warga tetap bertahan di rumah mereka sambil menunggu debit air surut akibat banjir di Tulang Bawang, Lampung.
     

  • Banjir Diskon Transmart Full Day Sale, Tool Box Cuma Rp 87 Ribu

    Banjir Diskon Transmart Full Day Sale, Tool Box Cuma Rp 87 Ribu

    Jakarta

    Transmart Full Day Sale datang lagi besok, Minggu 2 Maret 2025. Transmart Full Day Sale berlangsung dari buka toko hingga pukul 22.00, Minggu (2/3/2025).

    Salah satu promo yang ditawarkan adalah tool box atau kotak peralatan 16.5. Tool box ini memiliki ukuran 90 x 40 x 183 centimeter.

    Khusus di Transmart Full Day Sale, produk tersebut dijual dengan harga Rp 109.900 dari harga normal Rp 209.000. Harganya bisa lebih murah lagi menjadi Rp 87.920 jika transaksi menggunakan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

    Artinya total diskon yang bisa didapatkan mencapai Rp 121.080. Sebagai catatan, promo ini tidak berlaku untuk pembelian partai besar, dan minimal transaksinya adalah Rp 300.000.

    Adapun selama Transmart Full Day Sale, berbagai promo menarik lainnya hadir dengan diskon hingga 50+20% menanti untuk produk-produk seperti sembako, produk rumah tangga, furnitur, kosmetik, hingga fesyen item. Tentunya tambahan 20% bisa didapatkan dengan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

    Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park. Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di Play Store atau AppStore. Tinggal klik ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.

    Tunggu apa lagi, yuk segera ke Transmart Full Day Sale dan nikmati berbagai promo yang tersedia yang bisa bikin kamu belanja dengan hemat.

    (ily/hns)

  • Warga Kebon Pala Kebanjiran Lagi, Solusi Masih Dinanti

    Warga Kebon Pala Kebanjiran Lagi, Solusi Masih Dinanti

    Jakarta

    Wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur dilanda banjir setinggi 1,5 meter. Diketahui, air mulai masuk ke rumah warga jelang sahur tadi sekitar pukul setengah tiga pagi.

    Sri, salah satu warga yang terdampak banjir, harus menjalani sahur di musala terdekat agar bisa makan dengan nyaman. Ia mengatakan, setengah jam sebelumnya ia sudah masak terlebih dahulu, sebelum air banjir masuk pada pukul 02.30 WIB,

    “Masak masih bisa, kompor belum diinin (diangkut ke lantai 2 rumah). Nyeplok telur sebelum banjir, sebelum sahur itu jam 2 kita udah goreng dulu,” ujarnya.

    Sri, korban banjir Kebon Pala, Kampung Melayu, Jaktim, 1 Maret 2025. (Foto: Maulani Mulianingsih/detikcom)

    “Udah mau (selesai) masak-masak, terus kita ke masjid, makan di depan masjid, itu yang nggak kena banjir,” ujar Sri saat ditemui di rumahnya, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    Warga lain bernama Icih (66) juga mengalami hal yang sama. Ia harus masak makanan sahur secara sederhana karena banjir. Icih mengatakan harus masak masakan instan, seperti nugget dan sosis kemasan, di lantai atas rumahnya.

    “Emang kalau masak sih, masak nasi nyolok dari sore gitu. Ya anak-anak palingnya goreng nugget, di atas aja, sosis apa gitu. Yang ringan-ringan aja yang bisa masak, ngedadak,” ujar Icih.

    Warga Kebon Pala Ingin Ciliwung Diturap

    Permukiman warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur sudah berkali-kali direndam banjir. Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung berharap pemerintah segera membangun turap bantaran kali agar mereka tak lagi kebanjiran akibat luapan sungai.

    Salah satu warga bernama Suharti (60), berharap demikian. Apalagi, ia mengetahui bahwa bantaran kali di sisi seberang, yaitu di sisi Kampung Pulo, telah diturap dan berhasil mencegah banjir masuk ke permukiman.

    “Ya harapannya Ibu mah penginnya buru-buru. Kan, yang sebelah (Kampung Pulo) sudah dibongkar. Harapan Ibu sih pengin buru-buru, jadi nggak kena imbasnya gitu,” kata Suharti saat ditemui di lokasi, Rabu (29/1/2025).

    Suharti merasa yakin, apabila bantaran kali Kebon Pala sudah diturap, banjir tidak akan masuk ke rumahnya lagi. Ia merasa iri selama ini dengan wilayah Kampung Pulo, yang sudah lebih dahulu diturap.

    “Ini kalau di situ (bantaran kali) udah, ini (rumah) udah aman, udah nggak kena, udah nggak banjir lagi. Kalau udah dibenteng, jadi tinggiin temboknya. Soalnya, sebelah sudah dibenteng (tapi) di sini belum, kan iri dong. Sebelah sudah dibenteng, ini dikit-dikit banjir, dikit-dikit banjir,” ujar Suharti.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dedi Mulyadi Beri Guru Dede DP Rumah Rp 10 Juta karena Ajari Murid Setrika, Sekolah Dapat Rp 25 Juta

    Dedi Mulyadi Beri Guru Dede DP Rumah Rp 10 Juta karena Ajari Murid Setrika, Sekolah Dapat Rp 25 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Dede Sulaeman (33), guru olahraga yang ajari murid menyetrika mendapat rezeki dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Memang, guru pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SDN Cinyawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini viral karena mengajari siswanya melipat, menyetrika baju hingga memasukkannya ke dalam lemari.

    Aksinya itu mendapat perhatian Dedi Mulyadi.

    Kepada Dedi Mulyadi, guru Dede Sulaeman menceritakan awal mula dan tujuannya mengajari siswanya menyetrika baju.

    “Kalau bapak kok guru olahraga ngajarinya nyetrika, gimana ceritanya,” tanya Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon, dilansir dari Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Jumat (28/2/2025) via TribunSumsel.

    Menurutnya, keterampilan ini salah satu komponen yang termasuk dari bagian kesehatan dan bermanfaat ketika para siswa beranjak dewasa kelak. 

    Sehingga, Dede tidak hanya mengajari siswanya berolahraga. Tetapi juga life skill yang bermanfaat.

    “Didalam kurikulum yang berlaku masih sama ada muatan tentang kesehatan, salah satunya yang diberikan oleh saya kepada anak-anak bagaimana menjaga kebersiihan pakaian pak,” ujar Dede.

    “Jadi yang disebut pendidikan jasmani itu bukan hanya sekedar anak-anak main, senam, tetapi menjaga kebersihan diri kemudian pakaian harus dicuci, itu bagian dari kesehatan ya,” timpal Dedi Mulyadi.

    Belajar melipat dan menyetrika baju ini menjadi hal yang baru bagi para siswa. 

    Sehingga mereka juga antusias menyimak apa yang disampaikan Dede.

    “Jadi mereka mengetahui bagaimana proses pakaian yang mereka pakai itu yang bersih dari kotor itu ada tahapannya dan mereka mempraktikan dan langsung mengetahui caranya,” katanya.

    Dede menuturkan bahwa kebersihan dan kerapian itu merupakan salah satu materi yang dimuat di mata pelajaran PJOK.

    Dedi Mulyadi pun turut menyingung soal kewajiban olahraga berenang yang belakangan jadi sorotan.

    “Kenapa bapak tidak kayak orang lain, anak-anak harus renang kemudian tiketnya dikolektifkan,” ujar Dedi.

    Menurut Dede, olahraga renang bukan hal yang wajib diikuti para siswa.

    “Di tempat saya banyak villa paling jalan kaki ada kolam villa cuma Rp2000 mereka datang masing-masing aja gitu,”

    Sebenarnya dalam kurikulum itu pilihan saja sih pak,” serunya.

    Atas dedikasi penuh yang diajarkan pak guru Dede Sulaeman mendapatkan rezeki dari Dedi Mulyadi.

    “Nanti siapin nomor rekeningnya saya nyumbang toilet sekolah Rp25 juta ya, kemudian saya nanti kasih ke bapak gurunya untuk DP rumah Rp10 juta karena gurunya kreatif,” kata Dedi Mulyadi.

    “Alhamdulillah hatur nuhun bapak,” ucap Dede.

    Diketahui, Dede Sulaeman berstatus sebagai guru PPPK yang dilantik pada 2023 lalu.

    Dede merupakan satu-satunya guru yang mengajar PJOK di SDN Cinyawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

    Ia merupakan lulusan dari STKIP Pasundan.

    Sementara itu, inilah kisah seorang guru honorer di Kabupaten Sikka, NTT, yang harus berjalan kaki sejauh enam kilometer melewati hutan untuk ke sekolah.

    Guru bernama Vinsensia Ervina Talluma (32) tersebut harus menempuh jarak sejauh enam kilometer atau selama tiga jam ke sekolah.

    Setiap kali mengajar, ia harus melewati hutan dan melintasi sungai.

    Vinsensia Ervina Talluma merupakan guru honorer yang mengajar di SDK 064 Watubala di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT.

    Sejak menjadi guru honorer pada 5 Februari 2024, setiap harinya ia harus menempuh perjalanan enam kilometer ke sekolah.

    Dengan hati tulus, dirinya mengajar anak-anak di dusun terpencil yang merupakan sekolah jarak jauh dari SDK 064 Watubala.

    Di sekolah jarak jauh Wairbukang dari SDK 064 Watubala ini terdapat delapan siswa kelas satu yang belajar.

    Mereka belajar di bawah pondok bekas bangunan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) yang sebelumnya digunakan untuk taman baca.

    Sementara itu, untuk kelas 2-6 harus menempuh perjalanan 6 kilometer ke sekolah induk di SDK 064 Watubala di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete.

    Setiap pagi, Ervina berangkat ke sekolah pada pukul 06.30 WITA, agar sampai ke sekolah tepat waktu.

    Perjalanan panjang dari rumah ke sekolah melewati hutan, mendaki bebatuan, dan kadang harus menyeberang kali apabila terjadi banjir.

    Di saat musim hujan, anak-anak diberi tugas dan belajar di rumah karena akses ke sekolah tidak bisa dilalui.

    “Jalan kaki menuju sekolah ini enam kilometer jaraknya, dengan melewati hutan, kali, dan melewati bebatuan,” katanya.

    Meski demikian, Ervina hanya diberi gaji 300 ribu per bulan.

    Rinciannya yakni dari komite dibayar Rp150 per bulan dan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp150 ribu sebulan.

    Kondisi gaji 300 ribu per bulan ini, kata Ervina tidak mencukupi biaya hidup sehari-hari.

    Apalagi dirinya juga sudah berkeluarga. 

    Dengan kondisi gaji demikian, Ervina mencari alternatif pendapatan lain seperti berjualan sembako di rumah.

    “Gajinya itu dari Komite dikasih dengan Rp150 ribu per bulan. Terus dari dana BOS dapat Rp150 ribu per bulan, jadi digabung Rp300 ribu,” beber Ervina.

    “Kalau kondisi seperti ini untuk kami yang sudah berkeluarga memang sangat tidak cukup.”

    “Tapi mau bagaimana demi anak-anak, tugas kami tetap jalankan seperti biasanya,” ujarnya kepada Pos Kupang, Rabu (26/2/2025).

    Sejak menjadi guru honorer, Ervina yang berlatar belakang guru pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) ini hanya punya satu komitmen hanya untuk mencerdaskan anak bangsa. 

    Ia mengaku belum mengetahui pemotongan anggaran untuk pendidikan di Kabupaten Sikka NTT.

    Ervina hanya berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi sekolah jarak jauh Wairbukang dari SDK 064 Watubala, meliputi perbaikan gedung sekolah, alat tulis, dan akses jalan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Banjir Ganggu Sahur Pertama, Warga Kampung Lebak Makan dengan Waswas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Maret 2025

    Banjir Ganggu Sahur Pertama, Warga Kampung Lebak Makan dengan Waswas Megapolitan 1 Maret 2025

    Banjir Ganggu Sahur Pertama, Warga Kampung Lebak Makan dengan Waswas
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Ketua RT 007 RW 002 Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Suryadi (41) tidak merasakan kenikmatan sahur pertama Ramadhan karena terburu-buru khawatir air banjir meningkat.
    “Pas ada banjir begini kan akhirnya kami sekeluarga buru-buru, cemas dan takut air masuk ke rumah,” kata Suryadi, di lokasi, kepada Kompas.com, Sabtu (1/3/2025).
    Suryadi menyampaikan, biasanya saat sahur ada kehangatan bersama
    keluarga
    . Namun, saat ini berbeda.
    “Pas sahur kami harusnya enak dan nyaman duduk bareng keluarga. Namun, kini kurang nikmat menyambut Ramadhan karena ada banjir datang,” ujar dia.
    Biasanya, sejumlah remaja turut meramaikan sahur selama Ramadhan dengan membangunkan warga.
    “Namun, pas banjir begini anak-anak jadi enggak bisa keluar rumah meramaikan
    sahur Ramadhan
    . Jadi, ada yang kurang lengkap Ramadhan pertama kali ini,” ungkap dia.
    Senada dengan Suryadi, warga lainnya, Jaenal (41), seorang pedagang mainan, turut mengeluhkan harus sahur pertama Ramadhan dengan kondisi banjir.
    “Jadi, gini enggak enaknya tinggal di daerah yang rawan banjir kiriman, harus selalu waspada, walaupun ada momen spesial,” ucap Jaenal.
    Jaenal mengaku sedih harus sahur pertama seorang diri dengan keadaan rumah banjir.
    “Saya sahur di sini sendiri karena keluarga di Tegal ditambah ada banjir,” ujar dia.
    Diketahui, banjir setinggi 70 sampai 100 sentimeter (cm) merendam 90 rumah warga di RT 007 RW 002 Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
    “Sekitar 90 dari 150 rumah di RT 007 terendam banjir sejak Jumat (28/2/2025) dini hari pukul 02.00 WIB,” kata Suryadi.
    Warga terdampak banjir terpaksa harus mengungsi ke rumah yang memiliki dua lantai. Saat ini, kata Suryadi, banjir sudah mulai surut.
    Warga juga sudah mulai membersihkan rumahnya dari lumpur.
    “Sudah surut sejak jam 08.00 WIB. Dari surut sampai sekarang, warga sudah mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

    Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor.

    Jenazah bayi perempuan itu berasal dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Warga terpaksa mengangkut peti jenazah pakai sepeda motor karena jalan rusak parah.

    Di mana lokasi menuju rumah duka juga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.

    Jenazah bayi tersebut adalah anak pasangan suami istri, Yohanes Kunua dan Ovi Marlin Kunua.

    “Mayatnya dibawa dari Kota Kupang menuju rumahnya di Kabupaten Kupang,” kata Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, Jumat (28/2/2025) malam, melansir dari Kompas.com.

    Ambrosius menuturkan, awalnya pada Senin (24/2/2025) lalu, Ovi Marlin yang hendak melahirkan dirujuk dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Naikliu menggunakan mobil dobel gardan (berpenggerak empat roda).

    Mobil itu milik warga bernama Ama Roda yang disewa oleh keluarga Ovi Marlin dengan biaya Rp 2 juta untuk sekali antar.

    Mobil pun berangkat pukul 11.00 Wita dan tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang, pada pukul 17.00 Wita.

    Kemudian, pada Selasa (25/2/2025), Ovi Marlin dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kota Kupang.

    “Dia melahirkan di RSU WZ Johannes pada Rabu (26/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 Wita,” kata Ambrosius.

     

    Namun, bayi yang baru dilahirkan itu meninggal dunia.

    Dokter menyebut, bayi itu sudah meninggal saat berada dalam kandungan.

    Selanjutnya, pada Kamis (27/2/2025) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, jenazah dibawa dari RSU WZ Johannes menggunakan mobil pikap dengan biaya sewa Rp 800 ribu.

    “Awalnya keluarga niat mau pakai ambulans, tapi tarifnya Rp 1,6 juta, sehingga dari pihak keluarga tidak sanggup, sehingga menggunakan pikap dengan biaya Rp 800 ribu,” ungkap Ambrosius.

    Namun, mobil pikap hanya mampu mengantar hingga separuh perjalanan, karena kondisi jalan rusak berat, penuh bebatuan, serta berlumpur dan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan.

    Jenazah yang telah dimasukkan dalam peti lalu dibungkus dengan plastik dan diangkut menggunakan sepeda motor menuju rumah duka di RT 11, RW 005, Dusun 4, Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, yang berjarak sekitar 15 kilometer.

    Sementara itu, video warga terjang banjir untuk makamkan jenazah juga viral di media sosial.

    Peristiwa ini terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025).

    Di mana itu merupakan wilayah terparah akibat banjir kali Surabaya.

    Empat dusun di Desa Driyorejo ini terdampak banjir.

    Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud pun minta maaf.

    Ia angkat bicara soal video pemakaman di tengah banjir parah tersebut.

    Dia menyampaikan bahwa kondisi desanya paling parah terdampak banjir se-kecamatan Driyorejo. 

    Berdasarkan Berdasarkan data dari BPBD Gresik terbaru, di Desa Driyorejo, jumlah rumah tergenang : 1.450 rumah. Jalan Lingkungan tergenang sepanjang 4.000 meter, Jalan Raya Driyorejo tergenang pada 2 titik, sepanjang total 200 meter tinggi genangan 15 – 20 sentimeter. Warga mendirikan Dapur Umum Mandiri. Sebanyak 88 warga mengungsi di Masjid Al Muttaqin.

    “Pemakaman kemarin sempat viral, keadaan desa kami tidak baik-baik saja, posisinya banjir paling parah se kecamatan Driyorejo. Warga kami ada yang meninggal posisinya makam di sini banjir, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, perlu diketahui mohon maaf sampai saat ini desa kami sedang tidak baik-baik saja, desa kami paling parah (banjir) dibandingkan desa lain,” paparnya.

    Semua dusun yang ada di Desa Driyorejo, kata Machmud, dalam kondisi terdampak banjir. Total warga di pengungsian kurang lebih 88 orang.

    50 diantaranya merupakan lansia. Pos pengungsian di Desa Driyorejo ada empat titik.

    Di Dusun Driyorejo dipusatkan masjid Al-Muttaqin.

    Lalu di Dusun Karanglo dipusatkan di SDN Driyorejo, Dusun Lopang di sebuah TPQ, dan di Dusun Semambung di balai Dusun.

    “Kami berharap berdoa yang terbaik, satu, jangan sampai curah hujan tinggi, kedua naudzubillah jangan sampai ada orang meninggal kami tidak bsa melakukan pemakaman posisinya banjir,” imbuhnya.

    Sementara itu, jenazah yang dimakamkan dalam video viral adalah warga bernama Martawi.

    Warga Dusun Driyorejo yang mengembuskan nafas terakhirnya di tengah bencana banjir.

    Video proses pemakaman jenazah Martawi beredar di media sosial.

    Dalam video tersebut warga harus menerjang banjir untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. 

    Tak hanya itu, proses penggalian kubur pun terkendala.

    Betapa tidak, air banjir berwarna kecokelatan juga menggenangi area pemakaman.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 18 RT di Jakarta Terendam Banjir, Ini Lokasinya – Page 3

    18 RT di Jakarta Terendam Banjir, Ini Lokasinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Terdapat 18 RT di Jakarta banjir pada Sabtu, (1/3/2025) pagi. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, banjir ini terjadi akibat hujan yang turun di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat, (28/2/2025) kemarin.

    “Menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 17.00 WIB, Pos Depok menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 21.00 WIB dan Pos Sunter Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 22.00 WIB,” kata Yohan dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

    “Serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” sambungnya.

    BPBD kemudian menyedot genangan air atau banjir di wilayah yang terdampak tersebut. “Memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi genangan tersebut.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkasnya.

     

     

  • Pastikan keselamatan dan kenyamana musim lebaran, KAI Divre II Sumbar gelar ramp check

    Pastikan keselamatan dan kenyamana musim lebaran, KAI Divre II Sumbar gelar ramp check

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Pastikan keselamatan dan kenyamana musim lebaran, KAI Divre II Sumbar gelar ramp check
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 19:21 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat (KAI Divre II Sumbar) bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang Kementerian Perhubungan menggelar Ramp Check atau inspeksi perkeretaapian di wilayah Divre II Sumbar. Kegiatan tersebut dalam rangka memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api selama periode Angkutan Lebaran 2025.

    Kahumas KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin mengatakan, Ramp Check dilakukan sebagai bentuk komitmen KAI dalam menghadirkan layanan transportasi yang aman dan nyaman, terutama menjelang momen Lebaran yang selalu mengalami lonjakan penumpang. 

    Ramp Check berlangsung sejak Senin (24/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025). Inspeksi meliputi pengecekan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di stasiun serta aspek keselamatan di jalur kereta api.

    ”Ramp Check ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan kereta api di wilayah Divre II Sumbar telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu, KAI dapat memberikan pengalaman perjalanan yang selamat dan nyaman bagi seluruh penumpang selama periode Angkutan Lebaran,” kata Kahumas KAI Divre II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin, Kamis (27/2). 

    Ia menambahkan bahwa inspeksi terhadap pemenuhan SPM dilakukan di sembilan stasiun utama, yakni Stasiun Padang, Stasiun Pariaman, Stasiun Bandara Internasional Minangkabau, Stasiun Air Tawar, Stasiun Naras, Stasiun Lubuk Alung, Stasiun Pauh Kambar, Stasiun Kurai Taji, dan Stasiun Duku.

    Sementara itu, aspek keselamatan difokuskan pada titik-titik rawan seperti daerah yang berpotensi banjir, longsor, serta gangguan prasarana lainnya di lintas Lubuk Alung – Kayu Tanam dan lintas Bukit Putus – Indarung. Inspeksi juga dilakukan terhadap perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan di lintas Padang – Naras.

    “Objek pemeriksaan di stasiun meliputi informasi dan fasilitas keselamatan seperti alat pemadam api ringan (APAR), petunjuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan nomor telepon darurat. Selain itu, fasilitas kesehatan seperti pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), kursi roda, dan tandu, serta lampu penerangan,” imbuh As’ad.

    Tak hanya itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kamera pengintai (CCTV), petugas keamanan, ruang tunggu, toilet, musala, serta informasi pelayanan seperti denah stasiun, jadwal KA, dan peta jaringan KA.

    “Hasil Ramp Check yang dilakukan oleh Tim Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa secara umum, layanan KAI Divre II Sumbar telah memenuhi ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 63 Tahun 2019. Capaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat,” tutup As’ad seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Jumat (28/2).  

    Sumber : Radio Elshinta