Topik: Banjir

  • Bojongkulur Bogor Dilanda Banjir, 4.971 KK Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Maret 2025

    Bojongkulur Bogor Dilanda Banjir, 4.971 KK Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah Bandung 4 Maret 2025

    Bojongkulur Bogor Dilanda Banjir, 4.971 KK Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Hujan lebat yang mengguyur
    Bogor
    , Jawa Barat, sejak Senin (3/3/2025) hingga Selasa (4/3/2025) ini mengakibatkan
    banjir
    di wilayah
    Bojongkulur
    , Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
    Banjir
    ini dipicu oleh meluapnya Sungai Cileungsi-Cikeas.
    Hujan deras
    membuat tiga perumahan tergenang banjir, yakni Vila Nusa Indah 1, 2, 3, dan perumahan Bumi Mutiara.
    Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C),
    Puarman
    , mengatakan banjir setinggi 1-5 meter itu terjadi pada Selasa dini hari tadi.
    Setidaknya jumlah terdampak ada 4.971 KK yang terdiri dari sekitar 16.000 jiwa.
    Menurut Puarman, dampak banjir itu membuat warga bertahan di rumah masing-masing.
    Bagi warga yang rumahnya terendam, mereka mengungsi ke atap rumah tetangganya yang bertingkat.
    Pasalnya, banjir itu sampai ke atap-atap rumah.
    “Dini hari jam 3 mulai banjirnya dan itu sampai sekarang masih berlangsung sekitar 60 persen. Baru 40 persen-lah yang surut,” kata Puarman saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
    “Ada yang di Vila Nusa Indah 1, 2, dan ada beberapa itu, memang betul banjirnya sampai ke atap rumah, bahkan tetangga sampai mengungsi ke lantai 2,” katanya.
    Puarman mengaku bahwa selama ini dirinya tidak merasakan banjir, tetapi sekarang rumahnya ikut terendam banjir.
    Saat ini, proses evakuasi serta distribusi kebutuhan pokok warga menjadi fokus pemerintah setempat.
    Tak hanya itu, Damkar dan Brimob juga terlibat membantu penyedotan air dengan pompa dan penyemprotan pasca banjir.
    Puarman menambahkan, solusi yang dibutuhkan adalah perlunya pembangunan pagar penahan banjir pemukiman sepanjang 400 meter di lokasi agar tidak ada kejadian serupa.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Jati Asih Hilang Terseret Banjir Saat Bersihkan Sampah yang Menyangkut

    Warga Jati Asih Hilang Terseret Banjir Saat Bersihkan Sampah yang Menyangkut

    Liputan6.com, Bekasi – Banjir di Kota Bekasi belum juga surut. Data yang dihimpun sementara, ada 7 Kecamatan terdampak banjir parah. Lalu, ada seorang warga yang dinyatakan hilang terseret arus banjir di Jati Asih.

    Wakil Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe mengatakan, informasi tersebut diterima pihaknya pagi tadi. Proses pencarian pun tengah dilakukan.

    “Ada korban terseret arus. Jadi laporan yang saya terima, warga itu sedang berupaya membersihkan sampah yang nyangkut di saluran. Nah ternyata arus tiba-tiba besar dan terseret. Dari pagi jam 08.00 WIB sampai sekarang belum ditemukan,” kata dia kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon, Selasa (4/4/2025).

    Saat ini, pihaknya masih terus menghimpun jumlah wilayah dan warga terdampak. Begitu juga data soal korban jiwa. Kerugian materil pun belum bisa disimpulkan.

    “Kita terus merekap, ini kaitan dengan akan mendirikan posko, dapur umum, dan evakuasi warga. Tiap-tiap Kecamatan nanti kita sampaikan lagi perkembangannya. Sejauh ini soal korban baru tadi yang di Jati Asih,” terang dia.

    Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadikan Bekasi dilanda banjir besar seperti hari ini.

    “Pertama, ini kiriman tinggi dari Bogor, yang kedua curah hujan tinggi ya, dan itu kali-kali Bekasi meluap tinggi saat mengalir ke laut ini malah balik lagi. Jadi air masih tertahan dan belum surut,” ujarnya.

  • Banjir Luwu Rendam 487 Rumah, 4 Kecamatan Terdampak Hujan Deras
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir Luwu Rendam 487 Rumah, 4 Kecamatan Terdampak Hujan Deras Makassar 4 Maret 2025

    Banjir Luwu Rendam 487 Rumah, 4 Kecamatan Terdampak Hujan Deras
    Tim Redaksi
    LUWU, KOMPAS.com –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
    Luwu
    , Sulawesi Selatan, melaporkan bahwa hujan deras yang terjadi sejak Senin (3/3/2025) sore hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di empat kecamatan dengan total 10 desa terdampak.
    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Luwu, Andi Baso Tenriessa menyebutkan, banjir melanda Kecamatan Kamanre, Ponrang Selatan, Bua, dan Lamasi Timur.
    “Rincian desa yang dilanda banjir dari empat kecamatan yakni Kecamatan Kamanre yaitu Kelurahan Cilallang, Desa Wara, Desa Salu Paremang, Desa Salu Paremang Selatan, dan Desa Libukkang,” kata Tenriessa saat dikonfirmasi di lokasi, Selasa (4/3/2025).
    Kemudian di kecamatan Ponrang Selatan, desa terdampak yakni desa Taramattekeng dan Desa Paccerakang.
    “Di Kecamatan Bua, yang terdampak Desa Pamesakkang. Dan di Kecamatan Lamasi Timur, desa terdampak yaitu Desa Pompengan Tengah dan Desa Pompengan Pantai,” kata Tenriessa.
    Akibat banjir ini, sebanyak 487 rumah warga terendam.
    “Kecamatan Kamanre 215 unit rumah terendam, Ponrang Selatan 65 unit rumah terendam, Bua 57 unit rumah terendam, dan Kecamatan Lamasi Timur 150 unit rumah terendam,” jelas Tenriessa.
    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banjir di Kecamatan Bua disebabkan oleh meluapnya Sungai yang berasal dari Desa Bukit Harapan.
    Sedangkan di Kecamatan Lamasi Timur akibat luapan Sungai Pompengan yang menyebabkan dua desa terdampak.
    “Akibat luapan Sungai Pompengan, selain 150 unit rumah terendam, terdapat 2 unit fasilitas pendidikan, 1 unit Puskesmas Pembantu (Pustu), dan 20 hektar tambak ikan yang mengalami kerusakan,” ujar Tenriessa.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com di Kecamatan Lamasi Timur, kondisi banjir di Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai mulai surut pada pukul 14.21 Wita.
    Warga terdampak sudah mulai membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa material lumpur yang terbawa banjir.
    Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Pegunungan Kabupaten Luwu menyebabkan Sungai Paremang meluap dan merendam sejumlah desa di dua kecamatan, yakni Ponrang Selatan dan Kamanre.
    “Kejadian mulai terjadi sejak pukul 03.55 Wita, dengan ketinggian banjir mencapai 90 sentimeter yang merendam ruas jalan, permukiman warga, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya,” kata Tenriessa saat dikonfirmasi di lokasi, Selasa (4/3/2025) siang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peringatan Cuaca Ekstrem Harus Direspons Cepat Pemda

    Peringatan Cuaca Ekstrem Harus Direspons Cepat Pemda

    Jakarta

    Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan pentingnya respons cepat dari pemerintah daerah (Pemda) dalam menindaklanjuti peringatan dini cuaca ekstrem yang telah dikeluarkan.

    Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem telah terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kota Cirebon, Riau, Kabupaten Bogor, Kabupaten Mimika, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Manggarai.

    BMKG telah secara aktif memberikan informasi cuaca terkini, namun kesiapan daerah dalam merespons peringatan dini masih perlu ditingkatkan guna mengurangi dampak bencana yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.

    “Peran serta pemerintah daerah dalam mitigasi bencana sangat krusial, terutama dalam memastikan bahwa setiap peringatan dini ditindaklanjuti dengan langkah antisipatif di lapangan,” tegasnya, dikutip dari keterangan resmi BMKG, Selasa (4/3/2025).

    Dwikorita mengatakan bahwa peringatan dini bukan sekadar informasi, tetapi seruan untuk tindakan nyata. Kecepatan dan kesiapan dalam merespons peringatan dini cuaca ekstrem sangat menentukan upaya mitigasi risiko, baik dari segi korban jiwa maupun kerugian materiil.

    “Kami terus menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi resmi, termasuk website, aplikasi mobile, sms blasting dan media sosial BMKG. Namun, efektivitas peringatan dini ini sangat bergantung pada kesiapan daerah dalam meresponsnya dengan langkah konkret. Diperlukan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan masyarakat guna meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi secara lebih cepat dan efektif,” ujarnya.

    Dwikorita mengungkapkan, BMKG memahami bahwa banyak daerah saat ini dipimpin oleh kepala daerah baru yang mungkin masih dalam proses adaptasi dengan perangkat di bawahnya. Oleh karena itu, BMKG siap memberikan pendampingan lebih lanjut, agar pemahaman terhadap sistem peringatan dini semakin optimal dan dapat diterjemahkan ke dalam tindakan mitigasi yang efektif.

    Selain itu, lanjut dia, BMKG mengajak masyarakat untuk lebih aktif mengakses informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan lebih dini. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, BMKG, dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan.

    Curah Hujan Tinggi Sepekan ke Depan

    BMKG juga memprediksi dalam periode 4 – 11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat dan Kepulauan Papua.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan bahwa gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diprediksi tetap aktif di sebagian besar Sumatra, Jawa bagian Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, serta Kepulauan Papua yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan awan hujan dengan intensitas bervariasi di wilayah-wilayah tersebut.

    “Curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terdampak cuaca ekstrem,” ungkapnya.

    Analisis terbaru juga menunjukkan terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia, tepatnya di barat Aceh, serta di selatan Papua. Keberadaan sirkulasi siklonik ini menyebabkan pelambatan kecepatan angin atau konvergensi di berbagai perairan, termasuk Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru, dan Maluku.
    Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdeteksi membentang di Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan.

    Daerah pelambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya juga terpantau memanjang dari Pesisir Timur Riau hingga Kep. Riau, dari Sumatra Barat hingga Sumatra Selatan, dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Selatan Jawa Barat, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulawesi hingga Kalimantan Timur.
    Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah-wilayah tersebut dan dapat berdampak pada aktivitas maritim serta masyarakat pesisir.

    Di sisi lain, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di Kepulauan Papua turut memperkuat dinamika atmosfer di kawasan timur Indonesia. MJO berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas konveksi yang dapat memperbesar potensi hujan deras di sejumlah wilayah.

    Sementara itu, analisis labilitas lokal mengindikasikan potensi signifikan untuk perkembangan awan konvektif di berbagai daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, serta hampir seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Labilitas atmosfer ini berperan dalam mendukung proses pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga sore atau malam hari.

    “Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer ini, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang,” sebutnya.

    (rns/rns)

  • Banjir Jakarta: Pintu Air Angke Hulu Status Bahaya, Lima Pintu Air Lainnya Waspada – Halaman all

    Banjir Jakarta: Pintu Air Angke Hulu Status Bahaya, Lima Pintu Air Lainnya Waspada – Halaman all

    Berikut ini update kondisi pintu air di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (4/3/2025) siang.

    Tayang: Selasa, 4 Maret 2025 16:43 WIB

    X @SDADKIJakarta

    PINTU AIR JAKARTA Berikut ini update kondisi pintu air di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (4/3/2025) siang.
    Posko Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta mengupdate data Tinggi Muka Air 04 Maret 2025 pukul 14.00 WIB. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini update kondisi pintu air di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (4/3/2025) siang.

    Posko Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta mengupdate data Tinggi Muka Air 04 Maret 2025 pukul 14.00 WIB.

    Jika melihat pada data tersebut, kondisi pintu air Angke Hulu masih berstatus Bahaya. 

    Dimuat akun X Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, pintu air Angke Hulu masih berstatus Bahaya dengan ketinggian 365 cm. 

    Cuaca juga terpantau masih mendung. 

    Selain Angke Hulu, lima pintu air lainnya di Jakarta masih berstatus Waspada. 

    Tercatat Pintu Air Depok, Manggarai, Krukut Hulu, Karet, dan Sunter Hulu masih berstatus Waspada hingga pukul 14.00 WIB.

    Artinya situasi Jakarta masih berpotensi banjir. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pelajaran dari Mobil Hanyut di Bekasi: Terobos Banjir Taruhannya Nyawa

    Pelajaran dari Mobil Hanyut di Bekasi: Terobos Banjir Taruhannya Nyawa

    Jakarta

    Viral di media sosial video detik-detik mobil hanyut terbawa arus banjir di Bekasi. Peristiwa itu terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram kertarahayusociety, tampak sebuah mobil minibus menerobos banjir dengan arus deras. Pengemudi mobil itu sampai kehilangan kendali. Mobil sampai hanyut terbawa arus sungai yang deras.

    Menurut keterangan video, mobil itu terseret banjir aliran Sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menurut keterangan yang diterima detikOto dari akun Instagram kertarahayusociety, di dalam mobil tersebut ada satu orang pengendara. Mobil itu sempat tersangkut tiang listrik, tapi kemudian tetap terbawa arus yang cukup deras.

    Warga sekitar juga turut membantu sopir yang berusaha menyelamatkan diri. “Alhamdulillah pengemudi dapat diselamatkan oleh warga Kampung Nawit,” tulisnya.

    Informasi terakhir yang diterima detikOto, mobil sudah ditemukan. Warga sekitar membantu mengevakuasi mobil tanpa alat berat.

    Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan ketinggian banjir akibat cuaca buruk di Jabodetabek mungkin bisa berbeda-beda. Tapi, bahaya dari banjir sama. Risikonya masih sangat besar karena tidak terdeteksi.

    “Bahaya banjir di antaranya adalah arus yang tidak terbaca cenderung deras, air yang keruh, kedalaman air yang tiba-tiba, material yang terbawa dan lain-lain,” kata Sony kepada detikOto, Selasa (4/3/2025).

    Menurut Sony, pengemudi harus tahan emosi untuk tidak sembarangan menerobos genangan banjir. Sebab, saat menerobos banjir mungkin ada bahaya yang menyertai. Bahkan mungkin nyawa menjadi taruhannya.

    “Ini yang kadang menjadi kebiasaan buruk, tidak pernah memastikan kondisi aman sebelumnya. Jadi jika berpikir dengan akal sehat maka berhenti dan memastikan poin-poin bahaya banjir. Jika sudah terjebak, segera evakuasi untuk keluar kabin,” ujar Sony.

    “Besarnya arus tidak bisa dilihat jika arusnya di bawah, karena di atasnya seolah tenang. Jadi jangan ambil risiko untuk nerabas. Mudahnya lihat material-material yang dihanyutkan. Jika bergerak maka ada arus yang menyeretnya,” ucap Sony.

    Dalam kasus video di atas, beruntung sopir mobil yang hanyut itu selamat. Sebab, dalam kondisi seperti itu, pintu mobil yang sulit dibuka karena ada air dan arus yang deras, bisa mengancam nyawa.

    “Susah. Karena kondisi tersebut pintu mobil sudah susah dibuka. Makanya (pertimbangan) sebelum (memutuskan) menerobos banjir itu penting,” sebutnya.

    (rgr/din)

  • Banjir Besar Lumpuhkan Bekasi, Akses Jalan dan Stasiun Terputus

    Banjir Besar Lumpuhkan Bekasi, Akses Jalan dan Stasiun Terputus

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir besar mengepung dan melumpuhkan Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/4/2025). Curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama sejak semalam memutus beberapa akses jalan.

    Kemudian, ada tujuh kecamatan yang terdampak, salah satunya Kecamatan Bekasi Utara. 

    Wakil Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe mengatakan, akses ke Stasiun Bekasi atau Stasiun Bulan-Bulan terputus dari jalan Ahmad Yani.

    “Akses ke Stasiun Bekasi 2 jam yang lalu itu terputus. Begitu juga di terminal Bekasi. Saat ini kita fokus untuk mengevakuasi warga di titik-titik banjir terparah, seperti di Bekasi Timur, ” kata dia kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon.

    Perahu karet pun dikerahkan. Selain itu, kata dia, logistik dan tenda pengungsian juga tengah disiapkan. Dapur umum juga akan segera dibangun do beberapa wilayah banjir.

    “Ya kita ada cadangan beras sebesar 4,1 ton dan besok rencananya ada bantuan sekitar 1,2 ton. Total sekitar 5,3 ton kita siapkan. Ini memang untuk kondisi bencana,” imbuh dia.

    Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadikan Bekasi dilanda banjir besar seperti hari ini.

    “Pertama, ini kiriman tinggi dari Bogor, yang kedua curah hujan tinggi ya, dan itu kali-kali Bekasi meluap tinggi saat mengalir ke laut ini malah balik lagi. Jadi air masih tertahan dan belum surut,” ujarnya.

  • Kemensos Gelontorkan Rp2,09 Miliar untuk Warga Terdampak Banjir Jakarta, Bogor, dan Bekasi

    Kemensos Gelontorkan Rp2,09 Miliar untuk Warga Terdampak Banjir Jakarta, Bogor, dan Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) telah menggelontorkan dana bantuan senilai Rp2,09 miliar bagi warga terdampak banjir di Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi. 

    Mengutip keterangan resmi Kemensos pada Selasa (4/3/2025), Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menuturkan pihaknya telah menyalurkan bantuan dan mendirikan dapur umum pada area-area terdampak banjir.

    Untuk penanganan banjir di Jakarta, tutur Gus Ipul, Kemensos telah menggulirkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta.

    “Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket kids ware,” katanya. 

    Gus Ipul melanjutkan, Kemensos juga mengirimkan bantuan berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket kids ware dan 150 paket family kit bagi korban terdampak banjir di Kabupaten Bogor pada Senin (3/3/205). 

    Adapun, total bantuan tahap pertama itu mencapai Rp308,5 juta. Kemudian pada Selasa (4/3/2025), Gus Ipul menyebut Kemensos kembali menggulirkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Bogor, tepatnya ke Desa Bojongkulur Gunung Putri.

    “Bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket kids ware, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur dan 100 paket family kit. Total bantuan tahap kedua untuk Kabupaten Bogor mencapai Rp 451,1 juta,” jelasnya.

    Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini turut menyampaikan Kemensos telah memberikan bantuan pada warga terdampak banjir di Kota Bekasi. Bantuan ini berupa 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids ware, 200 lembar selimut, dan 100 lembar kasur. 

    “Tak hanya bantuan, kami juga mengirimkan perahu karet untuk membantu proses evakuasi, 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” pungkasnya.

  • Potret Macet Parah di Jalan Raya Narogong Imbas Banjir Bekasi

    Potret Macet Parah di Jalan Raya Narogong Imbas Banjir Bekasi

    Potret Macet Parah di Jalan Raya Narogong Imbas Banjir Bekasi

  • Siasat Dedi Mulyadi Bendung Banjir Karawang: Bangun 1.000 Rumah Panggung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Maret 2025

    Siasat Dedi Mulyadi Bendung Banjir Karawang: Bangun 1.000 Rumah Panggung Bandung 4 Maret 2025

    Siasat Dedi Mulyadi Bendung Banjir Karawang: Bangun 1.000 Rumah Panggung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 1.000
    rumah panggung
    untuk warga akan dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai solusi
    bencana banjir
    yang kerap menerjang kawasan
    Desa Karangligar
    , Kabupaten
    Karawang
    .
    Gubernur Jabar

    Dedi Mulyadi
    mengatakan, salah satu solusi agar warga tidak terus terdampak bencana banjir akibat luapan
    Sungai Cibeet
    dan Cijurey adalah dengan membangun rumah panggung.
    Rumah panggung
    tersebut akan dibangun dengan tinggi 2,5 meter sehingga warga aman dan tetap bisa beraktivitas saat banjir datang menerjang.
    “Solusi untuk warga Karangligar adalah pembangunan 1.000 rumah panggung yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Jabar). Jadi, jika banjir datang, warga tidak perlu repot. Cukup turun dan menggunakan perahu untuk akses ke jalan,” ujar Kang Dedi, sapaan akrabnya, dalam keterangan resminya, Selasa (4/3/2025).
    Kang Dedi menyebut rumah panggung adalah siasat, solusi jangka pendek, mengatasi banjir di Karawang.
    Namun, pihaknya akan mencari solusi strategis untuk mengatasi banjir tersebut, mengingat musibah ini kerap datang saat musim hujan.
    Dia mendorong Kementerian Pekerjaan Umum (PU) agar segera merealisasikan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey guna mengendalikan debit air sungai yang sering meluap saat hujan deras.
    “Banjir di Karangligar ini sumbernya dari Sungai Cibeet dan Cijurey. Oleh karena itu, bendungan harus segera dibangun agar bisa mengatasi masalah ini secara permanen,” katanya.
    Menurut dia, penanganan banjir tidak cukup dengan bantuan logistik saja, tetapi perlu adanya langkah nyata dan taktis dengan solusi infrastruktur yang berkelanjutan.
    “Banjir
    moal anggeus ku
    sembako (tidak akan beres oleh sembako),” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.