Topik: Banjir

  • Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Bisnis.com, JAKARTA —  Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa tidak ada tanggul air yang jebol sehingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Jabodetabek hari ini, Selasa (4/3/2025).

    Informasi ini disampaikan Diana menyusul pengamatan Kementerian Pekerjaan Umum pada sejumlah area yang hari ini digenangi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (3/3/2025) malam. 

    “Berdasarkan pengamatan kami, itu tidak ada tanggul yang jebol, tetapi volume intensitas hujan itu memang sangat tinggi sekali. Jadi ini meluap, makanya kalau kami harus pompa, airnya mau ditaruh di mana,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025)

    Diana menyebut kementeriannya akan segera mengaktifkan mesin pompa air ketika genangan banjir mulai surut. Sejauh ini, Kementerian PUt telah terjun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir dengan mengirim perahu karet. 

    Dia mengatakan Kementerian PU akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai. Akan tetapi, tindakan ini dia sebut  tidak akan dilakukan sekarang.

    “Nanti untuk penanganannya kita akan keruk sedimentasi di sungai itu yang utama harus dilakukan bersama,” ujar mantan Dirjen Cipta Karya itu.

    Pemantauan banjir sendiri telah dilakukan Kementerian PU sejak Senin. Dia memberi contoh banjir di Cisarua yang membutuhkan respons dan penanganan berupa penataan kembali rumah-rumah serta izin bangunan di bantaran kali. 

    Di sisi lain, Diana turut mengamini perlunya normalisasi sungai setelah banjir menggenangi sejumlah area di Jabodetabek hari ini. 

    “Kami harus bicara dengan pemerintah daerah, dan saya juga sudah bicara sama pak Ara [Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, red] mungkin nanti bisa bantu juga bantu untuk rumah-rumah [di bantaran kali] direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” tuturnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari belakangan memicu terjadinya banjir di sejumlah kabupaten/kota di Jakarta maupun Jawa Barat. 

  • BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Jabodetabek, 3 Ton Garam Ditabur di Awan

    BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Jabodetabek, 3 Ton Garam Ditabur di Awan

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC). Modifikasi cuaca digelar untuk menekan dampak bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan operasi ini akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan. Operasi modifikasi cuaca digelar pada sore hingga malam ini.

    “Saat ini kita mulai dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi,” kara Suharyanto dalam keterangan dari BNPB, Selasa (4/3/2025).

    Operasi modifikasi cuaca digelar pada hari ini dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B, nomor registrasi PK-SNP. Penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) di awan diharapkan dapat menekan curah hujan di wilayah daratan Jabodetabek.

    Operasi ini akan berlangsung dalam tiga sorti dengan sorti pertama dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Sorti kedua dilakukan pukul 17.30 hingga 19.30 WIB dan sorti terakhir pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pesawat Cessna Caravan 208B menyemai 1 ton garam (NaCL) setiap sortinya yang dilakukan pada ketinggian 8.000-11.000 kaki. Penyemaian garam ini diharapkan membuat hujan tak turun di daratan Jabodetabek.

    BNPB bersama instansi terkait yang melakukan OMC ini berharap dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodetabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman. Di samping itu, OMC ini diharapkan dapat untuk menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar.

    “Prakiraan cuaca juga menunjukkan masih berpotensi terjadi curah hujan tinggi pada pertengahan Maret 2025. Kita akan dukung dengan OMC untuk mengurangi intensitas hujan di sekitar Jawa Barat,” ucap Suharyanto.

    Dia menegaskan, Pemerintah Pusat melalui BNPB berkomitmen untuk terus memprioritaskan keselamatan masyarakat dan melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam situasi tanggap darurat hingga transisi ke pemulihan melalui dukungan peralatan serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi dengan optimal.

  • Menteri PKP siap bantu korban banjir relokasi ikuti rekomendasi BNPB

    Menteri PKP siap bantu korban banjir relokasi ikuti rekomendasi BNPB

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan siap membantu para korban banjir yang saat ini terjadi di beberapa titik wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejalan dengan rekomendasi yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Ditemui Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa malam, Maruarar menyebutkan dalam kondisi kebencanaan BNPB pada dasarnya akan melakukan pemetaan terkait kebutuhan hunian dan apabila dibutuhkan relokasi dalam jumlah besar untuk korban bencana maka nantinya BNPB akan meminta Kementerian PKP untuk memenuhinya.

    “Nanti biasanya kita akan rapat koordinasi berdasarkan hasil temuan dari BNPB. Kami pada dasarnya siap untuk bisa men-support di daerah-daerah bencana,” kata Maruarar.

    Meski begitu, apabila ternyata korban bencana yang direlokasi berjumlah kecil dan dirasakan masih bisa ditangani langsung oleh BNPB maka biasanya Kementerian PKP tidak dilibatkan untuk membantu relokasi.

    Pria yang akrab disapa Ara itu menyebutkan bahwa dalam kondisi kebencanaan sebenarnya pihaknya selalu mendukung dan siap berkolaborasi dengan BNPB memastikan kebutuhan korban bisa dipenuhi.

    Ara mencontohkan salah satu bentuk kerja sama yang pernah dilakukan bersama BNPB ialah pada saat terjadinya bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

    Kementerian PKP menurut dia ikut terlibat karena jumlah korban yang perlu direlokasi berjumlah banyak dan tidak bisa hanya dilayani oleh BNPB.

    Hal serupa juga menurut Ara akan diterapkan dalam hal penanganan banjir di sejumlah titik Jabodetabek yang berlangsung sejak Selasa (4/3) dini hari.

    “Nanti pemerintah daerah kalau memang dibutuhkan besar itu akan koordinasi, Pemerintah daerah, pemerintah pusat, Menko-nya Pak Pratikno yang nanganin. Nanti ada Menteri Keuangan, ada Menteri Sosial, ada Menteri PU, ada kami (Menteri PKP) juga untuk bisa bekerja sama,” kata Ara.

    Sebelumnya diwartakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan banjir yang hari ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan ketinggian 1-4 meter adalah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

    Hujan deras mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam tergolong ekstrem dan berdasarkan data hasil monitoring tim meteorologi BMKG ketebalan intensitas hujannya lebih dari 110 mm per hari.

    BMKG menilai curah hujan ekstrem tersebut memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD Jakbar terjunkan 24 personel evakuasi korban banjir

    BPBD Jakbar terjunkan 24 personel evakuasi korban banjir

    proses evakuasi berjalan lancar dengan melibatkan instansi lain, seperti pemadam kebakaran, Kepolisian, TNI, pemerintah daerah setempat, serta dibantu warga

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menerjunkan 24 personel untuk mengevakuasi korban banjir di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kedoya Selatan, Kembangan Selatan, dan Rawa Buaya.

    “Kita membantu di tiga kelurahan yang terdampak,” ungkap Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Koordinator Wilayah Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto kepada pers di lokasi pengungsian Kantor Lurah Kedoya Selatan, Selasa malam.

    Vitus mengungkapkan proses evakuasi berjalan lancar dengan melibatkan instansi lain, seperti pemadam kebakaran, Kepolisian, TNI, pemerintah daerah setempat, serta dibantu warga.

    “Untuk proses evakuasi tadi sudah dijalankan bersama jajaran dari kelurahan terus dari Damkar, dari tiga pilar, dari semua unsur, masyarakat pun ikut terlibat,” ujar Vitus.

    Khusus di RW 05 Kedoya Selatan, banjir yang sempat mencapai ketinggian dua meter kini telah surut menjadi 90 centimeter (cm).

    “Kalau malam ini sudah menurun ya. Kita pantau terus perkembangannya,” ucap Vitus.

    Sebelumnya, pemakaian pompa untuk mengatasi banjir di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) baru bisa difungsikan ketika aliran kali surut.

    Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari menyebut hal tersebut lantaran banjir yang menggenangi sejumlah RT di tiga kelurahan wilayah Jakbar merupakan banjir kiriman dari daerah Bogor.

    “Banjir kali ini kan karena kali meluap ya. Kali Angke, Kali Pesanggrahan. Nah, karena itu banjir kiriman, kita hanya bisa nunggu muka air kalinya surut, baru bisa kita pompa,” kata Purwanti saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Hal tersebut, kata Purwanti, terlebih karena area-area yang terendam adalah area cekungan.

    “Kalau untuk yang daerah-daerah yang ada di dalam-dalam kan bentuknya cekungan. Kalau kalinya masih belum surut, kita susah pakai pompa,” ujar Purwanti.

    Namun demikian, pihak Purwanti tetap mengupayakan penggunaan pompa di area-area yang bisa diterapkan penggunaan pompa.

    “Tapi pompa-pompa kita tetap jalan ya, supaya genangan tidak semakin tinggi,” ujar Purwanti.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPI Imbau Lembaga Penyiaran Utamakan Pemulihan dalam Peliputan Bencana

    KPI Imbau Lembaga Penyiaran Utamakan Pemulihan dalam Peliputan Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah mengimbau stasiun televisi dan radio untuk lebih mengutamakan aspek pemulihan korban dalam peliputan bencana banjir.  Imbauan ini disampaikan Ubaidillah menyikapi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek.

    “Saya mengapresiasi peran televisi dan radio yang telah berupaya memberikan informasi kepada masyarakat terkait banjir yang terjadi belakangan ini,” ujarnya di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Menurutnya dalam menyampaikan informasi kepada publik, lembaga penyiaran perlu tetap berpegang pada regulasi yang berlaku agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat. Selain itu, peliputan juga diharapkan dapat mendorong upaya pemulihan bagi warga terdampak.

    Lebih lanjut, Ubaidillah yang akrab disapa Gus Ubaid, mengingatkan agar media yang meliput di lokasi bencana tidak mengganggu proses evakuasi yang sedang dilakukan oleh tim tanggap darurat dan relawan.

    “Jangan sampai keberadaan media justru menghambat kerja tim tanggap darurat, karena yang terpenting adalah kelancaran evakuasi agar pemulihan bagi warga terdampak dapat segera dilakukan,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya peliputan yang mengedepankan empati serta menghindari eksploitasi visual yang dapat memicu trauma bagi para korban.

    “Media dilarang mewawancarai anak di bawah umur sebagai narasumber dalam peliputan bencana, serta tidak diperbolehkan menampilkan gambar luka berat maupun korban secara detail dengan teknik close up,” tambahnya.

    Dengan pemberitaan yang lebih bijak dan mengutamakan kepentingan publik, Gus Ubaid berharap proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat.

    “Harapan kita semua, banjir segera surut sehingga warga terdampak bisa kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa,” pungkasnya.

  • PLN Jabar Gerak Cepat Amankan Kelistrikan Terdampak Cuaca Ekstrim di Sebagian Wilayah Jawa Barat

    PLN Jabar Gerak Cepat Amankan Kelistrikan Terdampak Cuaca Ekstrim di Sebagian Wilayah Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat bergerak cepat mengamankan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim yang melanda sebagian wilayah di Jawa Barat pada 4 Maret 2025.

    Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.

    Lebih dari 200 ribu pelanggan di sebagian wilayah Bekasi, Depok, Cikarang, Karawang, Gunung Putri seperti Kp. Cigarogol, Perumahan Vila Nusa Indah, Perum Grand Vista, dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik.

    Baca juga : PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Barat Gelar Aksi Donor Darah, Wujud Kepedulian Kemanusiaan

    General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi, menyampaikan bahwa PLN mengerahkan 261 Petugas untuk memastikan kondisi di lapangan, melakukan pendataan dan mengevaluasi keselamatan infrastruktur kelistrikan sebelum proses penyalaan kembali dilakukan.

    “Keselamatan pelanggan adalah prioritas utama kami. Kami terus berkoordinasi dengan pihak berwenang dan masyarakat setempat untuk memastikan pemulihan aliran listrik dapat dilakukan dengan aman dan bertahap. PLN akan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kondisi di lapangan serta berupaya melakukan pemulihan secepat mungkin,” ujar Agung Murdifi.

    Baca juga : PLN Icon Plus Berkolaborasi dengan Main Cama-Cama, Hadirkan Ruang Eksplorasi Untuk Anak-Anak Bermain dan Belajar

    Agung juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya kelistrikan saat banjir. Jika menemukan kondisi berbahaya, masyarakat agar segera melaporkannya melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center 123.

    Pemulihan listrik akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan keselamatan semua pihak yang terlibat.

  • Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.

    Meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan memperparah kondisi di wilayah ini, sementara Kali Cimanceri yang meluap mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Bogor. 

    Di Jakarta, enam kecamatan terdampak banjir, yaitu Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Jatinegara, Kramat Jati, dan Pasar Rebo. 

    Sebanyak 823 Kepala Keluarga (KK) atau 2.627 jiwa merasakan dampak banjir, dengan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan kaji cepat. 

    Di Kabupaten Bogor, banjir melanda Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu rumah dan satu pondok pesantren terendam.

    Sementara di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan 547 jiwa yang merasakan dampaknya. Di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, 119 rumah terendam dengan total 423 jiwa terdampak. Hingga saat ini, satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir. 
     
    Di Bekasi, banjir merendam beberapa kecamatan, menyebabkan ribuan warga terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa banjir melanda 20 titik di 7 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 Meter.

    Luapan sungai dan tingginya curah hujan memperparah kondisi, dengan laporan rumah yang terendam hingga setinggi 1 meter. 

    Warga yang terdampak di beberapa titik telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara upaya bantuan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

    Merespons bencana ini, Human Initiative telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kabupaten Bogor untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

    Tim rescue telah diturunkan dengan satu unit perahu untuk evakuasi, sementara Mobil Respons dikerahkan untuk mendirikan dapur Air guna menyediakan makanan siap saji bagi para penyintas. 

    Selain itu, Human Initiative juga melakukan kajian dampak awal untuk menentukan langkah-langkah bantuan selanjutnya. 

    Saat ini, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh warga terdampak antara lain: Makanan siap santap, selimut dan alas tidur, peralatan kebersihan diri dan rumah, matras dan terpal untuk tempat tinggal sementara.

    “Sahabat Inisiator, kita dapat turut membantu dengan berdonasi untuk menyediakan kebutuhan mendesak bagi para penyintas. Setiap bantuan, sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana ini,” ujar Tim Disaster Risk Management Human Initiative, Subur Rojinawi.

    “Donasi dapat disalurkan melalui Human Initiative untuk membantu penyediaan makanan, tempat tinggal sementara, serta kebutuhan pokok lainnya bagi penyintas banjir di Jabodetabek,” ucap Subur lagi.

    Untuk diketahui, volume air terus naik sejak Selasa (4/3/2025) pagi akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak malam sebelumnya.

    Selain itu, sejumlah rumah warga tampak terendam hingga atapnya.

    Beberapa warga yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka terlihat meminta bantuan evakuasi dari petugas BPBD dan tim SAR.

    Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan menggunakan perahu karet.

    Pihak BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, serta obat-obatan untuk warga terdampak.

    Posko pengungsian juga telah didirikan di beberapa titik, termasuk di GOR terdekat untuk menampung warga yang harus mengungsi.

    Menurut keterangan Kepala BPBD DKI Jakarta, banjir kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu, menyebabkan debit air Kali Ciliwung meluap hingga menggenangi permukiman dan jalan raya di sekitarnya.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman serta mewaspadai arus listrik yang masih menyala di beberapa titik untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

  • Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?

    Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor Rudy Susmanto menidaklanjuti soal dugaan alih fungsi lahan di Kawasan Puncak, pasca bencana banjir.

    Dugaan meluapnya aliran sungai di Kawasan Puncak Bogor tak lepas adanya tempat wisata baru milik anak perusaan PT Jaswita milik BUMD Jawa Barat.

    Rencannya Rudy bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri KLHK akan menijau kondisi masyarakat yang terdampak bencana.

    “Di mana BUMD Jawa Barat kewenangannya di pak gubernur, mentri lingkungan hidup pun kita ajak meninjau di Kabupaten Bogor,” kata Rudy di Cibinong, Selasa (4/3).

    “Supaya output nya jelas bukan hanya kita menggugurkan kewajiban datang ke lokasi bencana, tapi ada sebuah kebijakan,” sambungnya.

    BACA JUGA: Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) yang baru pada hari ini.

    Perbup tersebut berisi tentang penarikan seluruh proses perizinan yang dikembalikan kepada kepala daerah.

    Rudy melanjutkan, Pemkab Bogor akan lebih selektif kembali saat mengeluarkan izin agar para pengusaha tidak merusak lingkungan

    “Kita akan lebih selektif dalam mengeluarkan izin-izin yang ada di Kabupaten Bogor selama kepentingannya jelas dan keduanya tidak mengganggu tidak merusak lingkungan, kita pasti support, kita pasti dukung,” ucap dia.

    Menurutnya, pihak Jaswita wajib dievaluasi lebih lanjut tentang proyek yang berdiri di wilayah Puncak Bogor.

    BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    Ketua DPRD Kabupaten Bogor 2019-2024 itu memberikan contoh ketidaksesuaian fungsi lahan yaitu, saat kunjungannya meninjau bencana di daerah Cijayanti.

    Berdasarkan tinjauannya, terdapat tebing buatan untuk menahan aliran sungai agar melindungi salah satu komplek yang berada di wilayah tersebut.

    “Lalu yang tidak tebing itu air langsung masuk ke pemukiman warga. Walaupun memang penyelesaian banjirnya kita selesaikan dulu yaitu tidak menyinggung siapapun yaitu normalisasi di hilirnya di daerah Cikeas,” pungkasnya.

  • Akses jalan menuju PGP Bekasi tergenang air 80 centimeter

    Akses jalan menuju PGP Bekasi tergenang air 80 centimeter

    Warga menyaksikan proses evakuasi korban banjir dari titik depan gedung BPNB di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Akses jalan menuju PGP Bekasi tergenang air 80 centimeter
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 16:41 WIB

    Elshinta.com – Akses jalan menuju Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat tergenang air setinggi 80 centimeter sementara banjir di dalam kawasan perumahan tersebut mencapai lebih dari tiga meter.

    “Ketinggian air pada jalan utama menuju Perumahan PGP mencapai 80 centimeter. Kendaraan sudah tidak dapat melintasi,” kata Camat Jatiasih Ashari, Selasa.

    Ia mengaku kondisi itu mengakibatkan sejumlah kendaraan milik warga terendam banjir meski ada pula pemilik kendaraan yang sudah mengantisipasi dengan memarkir kendaraan di lokasi aman serta jauh dari pusat banjir.

    “Pemilik kendaraan roda empat itu hanya bisa pasrah karena kendaraannya turut terendam banjir dan sudah tidak dapat lagi dipindahkan,” ucapnya.

    Petugas gabungan saat ini terus melakukan proses evakuasi warga korban banjir meski terkendala persoalan teknis yakni genangan air telah merendam fasilitas kabel yang menghambat laju perahu karet.

    “Untuk evakuasi kita sudah lakukan di wilayah Jatirasa yaitu ada satu keluarga ibu hamil dan anak-anak. Kemudian ada beberapa lansia, mungkin di atas 10 orang sudah dilakukan,” katanya.

    Dia juga mengatakan deras arus Kali Bekasi yang memasuki wilayah permukiman turut menyebabkan tim evakuasi menunda sesaat demi keselamatan.

    “Tapi yang jadi masalah memang arus Kali Bekasi cukup deras sehingga belum dimungkinkan untuk dilakukan secara manual,” katanya.

    Ashari mengungkapkan selain Perumahan PGP, titik banjir terparah lain mencakup Via Jatirasa, Pondok Mitra Lestari dan Kemang Ifi dengan ketinggian air sudah mencapai lebih dari tiga meter.

    “Di Kemang IfI di atas semeter. Tapi untuk PGP, Villa Jatirasa dan Pondok Mitra Lestari itu ketinggian rata-rata di atas tiga meter,” katanya.

    Musibah ini mengakibatkan lebih dari 10 ribu kepala keluarga (KK) terdampak yang akan dievakuasi seluruhnya ke tempat yang lebih tinggi seperti gedung BNPB dan masjid.

    “Ada 11 RW, dengan posisi di atas 10 ribu KK yang terdampak. Mungkin dievakuasi di daerah terdekat yang tidak tergenang kemudian dalam posisi luas, kita koordinasikan ke lingkungan, masjid-masjid dibuka, kemudian kita punya gedung BNPB dipastikan itu juga dimanfaatkan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Jawa Barat, Jakarta-Bengkulu Siap Siaga, Kepala BMKG Warning Begini

    Jawa Barat, Jakarta-Bengkulu Siap Siaga, Kepala BMKG Warning Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar tetap siap siaga karena curah hujan masih diprediksi tinggi hingga 11 Maret 2025 nanti. Untuk antisipasi, kata dia, operasi modifikasi cuaca akan dilakukan.

    “Kami prediksi dalam durasi sampai tanggal 11 itu kita masih perlu waspada, atau bahkan siaga,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).

    Menurut Dwikorita saat ini masih dalam tahap tanggap darurat bencana. Sehingga ia akan bersama BNPB akan melakukan modifikasi cuaca dalam waktu dekat.

    “Kami tadi dikoordinasikan oleh bapak Menko PMK dan BNPB akan melakukan modifikasi cuaca. Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang bergerak ke daerah yang rawan dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” katanya.

    “Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat. Nanti banjirin yang di darat. Konsepnya seperti itu. Karena kalau di darat, nanti banjir tempatnya,” sambungnya.

    Jawa Barat, Jakarta Sampai Bengkulu Siap Siaga

    Rencananya modifikasi cuaca ini akan dilakukan di kawasan Jawa Barat (Jabar), karena merupakan daerah paling rentan.

    “Di Puncak kan nanti bisa jadi sumber banjir ke hilir juga. Tidak hanya kena Jawa Barat tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke Jakarta,” katanya.

    “Untuk besok prioritas di Jawa Barat karena memang paling rentan di Jawa Barat dan terutama ini di daerah pegunungan, di puncak. Kan nanti bisa jadi sumber banjir ke hilir juga. Tidak hanya kena Jawa Barat, tapi juga bisa mengalir ke arah utara, ke Jakarta, sungai-sungainya kan juga mengalir ke Utara,” sambungnya.

    Dwikorita berharap dengan adanya modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan. Namun Dwikorita mengimbau untuk terus waspada dan siaga hingga tanggal 11 Maret mendatang.

    Adapun beberapa wilayah yang perlu diwaspadai adalah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan Bengkulu.

    Foto: Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    (dce)