Topik: Banjir

  • Bantu Korban Banjir Bogor, Kemensos Salurkan Bansos Senilai Rp227 Juta – Page 3

    Bantu Korban Banjir Bogor, Kemensos Salurkan Bansos Senilai Rp227 Juta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat memberikan bantuan sosial (Bansos) untuk warga terdampak banjir yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengatakan Kemensos menyalurkan bansos senilai Rp227.406.250,- yang ditujukan untuk 223 jiwa/76 KK terdampak banjir di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    “Bantuan dikirim pada Senin, 3 Maret 2025 ke lokasi bencana,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Senin (3/3/2025).

    Gus Ipul menuturkan bantuan tersebut dikirim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos dari gudang induk Bekasi.

    “Barang tersebut digunakan untuk penanganan bencana banjir di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat,” katanya.

    Bantuan tersebut terdiri dari makanan siap saji 500 paket, lauk pauk siap saji 500 paket, selimut 100 lembar, kasur 100 lembar, kidsware 100  paket, family kit 100 paket, dan tenda gulung 100 lembar.

     

    (*)

  • 423 Warga Kampung Pensiunan Terdampak Banjir, Bupati Bogor Beri Bantuan

    423 Warga Kampung Pensiunan Terdampak Banjir, Bupati Bogor Beri Bantuan

    JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak 423 warga di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak akibatbanjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Ciliwung.

    Banjir ini terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi pada Minggu malam (2/3) sekitar pukul 20.30 WIB.

    Menurut keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, luapan air sungai tersebut merendam rumah-rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.

    BACA JUGA: Jembatan Penghubung Amblas, Akses Menuju Curug Cilember Tak Bisa Dilalui

    Akibatnya, 119 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 423 jiwa di tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan terdampak, yaitu 54 KK (198 jiwa) di RT 01, 27 KK (98 jiwa) di RT 02, dan 38 KK (127 jiwa) di RT 03.

    Untungnya, meski terdapat beberapa korban luka ringan, tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Beberapa warga yang mengalami luka ringan telah dibawa ke Rumah Sakit Umum dr. Goenawan untuk perawatan lebih lanjut.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang langsung meninjau lokasi bencana pada Senin dini hari, memastikan bahwa bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan instansi terkait lainnya sudah disalurkan.

    BACA JUGA: Banjir di Puncak Bogor, Anggota DPR RI Mulyadi Menduga Akibat Alih Fungsi Lahan

    “Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor telah disiapkan, termasuk kebutuhan bahan pokok dan dapur umum untuk para pengungsi,” ujar Rudy.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu menyiapkan kebutuhan untuk sahur bagi para pengungsi.

  • Penemuan Harta Karun di Jalur Sutra

    Penemuan Harta Karun di Jalur Sutra

    Jakarta

    Setelah menemukan koleksi artefak Jalur Sutra langka yang sangat berharga, sebuah keluarga di Himalaya membuka museum yang didedikasikan untuk salah satu pedagang terakhir di rute legendaris tersebut.

    Muzzamil Hussain masih di bangku SD ketika bom jatuh di taman bermain di luar kelasnya di Kargil, sebuah kota pegunungan di provinsi Ladakh, India.

    Saat perang Kargil antara Pakistan dan India pecah pada 1999 di sekitarnya, Hussain dan keluarga melarikan diri ke selatan, tepatnya ke Lembah Suru yang terpencil.

    Setelah India mengeklaim kemenangan perang di akhir tahun itu, keluarga-keluarga yang sebelumnya melarikan diri kembali ke rumah masing-masing.

    Satu hari, sembari terbaring di tempat tidur, kakek Hussain meminta keluarganya mengunjungi sebuah bangunan tua yang dahulu dibangun kakek buyut Hussain di dekat pasar Kargil. Ia ingin memastikan properti itu selamat dari perang.

    Paman-paman Hussain datang ke sana. Mereka membongkar gerendel tua berkarat di depan, masuk melalui pintu kayu yang penuh dengan ukiran tangan, dan mendapati peti-peti kayu yang dicap dengan nama-nama kota di seluruh dunia.

    Mereka mengeluarkan barang-barang dari peti itu dan meletakkannya di lantai berdebu.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Mereka menemukan harta karun yang telantar; koleksi artefak Jalur Sutra terbaik yang dimiliki sebuah keluarga di India.

    Tak pelak, apa yang terjadi 25 tahun lalu itu mengubah jalan hidup Hussain dan keluarganya.

    Jalur Sutra adalah salah satu rute perdagangan darat terbesar di dunia, dengan jaringan jalan sepanjang 6.400 kilometer yang menghubungkan Asia Timur dengan Eropa.

    Zoji La, jalur di Pegunungan Himalaya yang menghubungkan wilayah Kashmir dan Ladakh di India, merupakan bagian dari Jalur Sutra yang dianggap sebagai salah satu lintasan paling berbahaya di dunia.

    Saat mengunjungi Zoji La belum lama ini, tangan saya mulai berkeringat saat mobil 4×4 yang saya naiki berdecit melalui lereng gunung.

    Saya melirik ke luar jendela dengan gugup ke puncak gletser yang telah sejajar mata, dan dasar lembah lebih dari 1.000 meter di bawahnya. Seberapa dekat pun hidung saya menempel di jendela, saya tidak dapat melihat tepi jalannya; hanya ada udara dan ruang hampa yang luas untuk jatuh.

    Di kursi penumpang depan, Hussain sibuk mengirim pesan singkat untuk mengurus bisnisnya. Ia dan keluarganya kini menjalankan banyak usaha, termasuk dua hotel, dua museum, sebuah LSM konservasi, dan sebuah layanan pemandu wisata.

    Perjalanan melalui Zoji La ini adalah hal rutin baginya, sesuatu yang telah keluarganya lakukan selama berabad-abad.

    Saya pertama bertemu Hussain pada 2023 saat mencari macan tutul salju di Ladakh timur. Sambil menyeruput chai Kashmirteh susu berwarna merah muda khas Kashmirdi tengah hujan salju di ketinggian 4.265 meter, ia bercerita tentang hubungannya yang luar biasa dengan Jalur Sutra.

    Kilas baliknya dimulai dengan perang, lalu dilanjutkan dengan ketertarikan akan harta karun yang terkubur, dan diakhiri dengan rekonsiliasi.

    Sebagai arkeolog yang terpikat dengan sejarah pegunungan, saya perlu belajar lebih banyak.

    Maka, dua tahun berselang, saya menemukan diri di Zoji La mengikuti jejak para pedagang Jalur Sutra yang, seperti kami, berharap dapat mencapai pusat perdagangan bersejarah Kargil sebelum malam tiba.

    Wilayah pegunungan Ladakh terletak di sudut paling barat Pegunungan Himalaya di antara perbatasan India, Pakistan, dan China yang sarat sengketa.

    Di sana, lanskap didominasi puncak-puncak yang menjulang tinggi, lembah-lembah glasial yang curam, dan dataran tinggi nan luas. Ladang jelai tampak menutupi dataran banjir yang berpasir, sementara bunga apel dan aprikot putih menghiasi tepian Sungai Indus.

    Dan, di punggung bukit, macan tutul salju dan beruang cokelat Himalaya bergerak bagai hantu kala mencari mangsa.

    Karena terletak di persimpangan antara perdagangan dan penaklukan, wilayah Ladakh modern menjadi rumah bagi perpaduan budaya termasuk yang dibawa komunitas buddhis Tibet, muslim, dan sejumlah suku berbeda.

    Jalur Sutra, tentunya, dinamai berdasarkan sutra China yang diimpor kelompok elite Romawi selama abad ke-1 Masehi. Meski begitu, sistem perdagangan darat lintas-benua telah terjadi jauh sebelumnya.

    Jalur Sutra berperan penting dalam penyebaran ide, agama, komoditas, dan mata uang di peradaban dunia kuno. Itu semua bertahan hingga 1453, saat Kekaisaran Ottoman memboikot perdagangan dengan China.

    Setelahnya, sebagian rute dalam jaringan Jalur Sutra tetap bertahan, termasuk di Ladakh, hingga abad ke-20.

    Beberapa hari setelah penyeberangan menegangkan kami di Zoji La, Hussain dan saya duduk di sebuah kafe kecil di Kargil sembari memakan dal (bubur kacang) dan menyeruput masala chai (teh susu dengan campuran rempah).

    Saat panggilan salat bergema di sekitar pegunungan Zanskar dan asap kayu mengepul dari toko roti dekat kami, Hussain menjelaskan mengapa keluarganya memutuskan untuk melindungi dan membagi harta kakek buyut mereka.

    BBC

    Jalur Sutra di Kargil

    Cara terbaik untuk mendalami sejarah Jalur Sutra di Kargil adalah datang ke sana dan berkendara sepanjang rute kuno itu dari kota Leh atau Srinagar.

    Di Kargil, ratusan artefak di Museum Munshi Aziz Bhat memberikan sejarah terperinci tentang masa lalu rute legendaris tersebut.

    Tepat di luar kota, terdapat patung-patung batu Buddha beraliran Gandharasinkretisme antara seni Yunani kuno dan paham Buddhayang menunjukkan hubungan masa lalu wilayah itu dengan Asia Tengah dan Mediterania.

    Untuk pengalaman yang mendalam, biro perjalanan Roots Ladakh menawarkan ekspedisi Jalur Sutra selama 10 hari dari Srinagar ke Leh melalui Zoji La dan Kargil.

    BBC

    Mulanya, keluarga Hussain tidak yakin harus berbuat apa setelah menemukan artefak Jalur Sutra itu.

    Pada 2002, antropolog dari Florida Atlantic University, Jacqueline Fewkes dan Nasir Khan, mendengar rumor soal koleksi keluarga Hussain dan pergi menemui mereka. Menyadari pentingnya artefak tersebut, keluarga Hussain didorong untuk melestarikan benda-benda tersebut untuk generasi mendatang.

    Setuju, keluarga Hussain membuka Museum Munshi Aziz Bhat di Kargil, dan dua paman Hussain didapuk sebagai direktur dan kurator.

    Di museum itu, para pengunjung dapat menjelajahi ratusan artefak Jalur Sutra mulai dari busur tanduk domba Ladakh abad ke-18 hingga pipa air tembaga China abad ke-19.

    Bagi Fewkes, anekdot personal dan hubungan keluarga dengan koleksi tersebutlah yang membuat museum ini unik dan penting.

    “Museum Munshi Aziz Bhat tidak harus, dan tidak seharusnya, menjadi seperti British Museum atau Smithsonian karena museum ini menawarkan perspektifnya sendiri yang sangat berharga bagi khalayak lokal dan global,” kata Fewkes kepada saya.

    “Kisah-kisah [di sini] difokuskan pada identitas, yang penting bagi para keturunan keluarga.”

    “Sejarah keluarga dan sejarah lokal memberikan pemahaman alternatif tentang masa lalu dibandingkan narasi nasional atau internasional yang bisa Anda lihat di museum yang lebih besar di India atau di luar negeri.”

    Sementara pamannya menjalankan operasi harian museum, Hussain fokus pada penelitian dan usaha penelusuran kembali sejarah keluarganya.

    Ini diharapkan bakal jadi warisan penting yang dapat menarik pengunjung dan membantu komunitas setempat berdamai dengan masa lalu mereka yang sulit.

    “Saya pikir sangat penting bagi setiap orang untuk mencoba melestarikan sejarah keluarga mereka sendiri,” tambah paman Hussain, Ajaz Munshi.

    “Di era modernisasi, kita sering kali menjauh dari akar kita, dan kita harus berusaha menjaga warisan kita tetap utuh.”

    Lahir di Leh pada 1866, kakek buyut Hussain, Munshi Aziz Bhat, pergi ke Kargil setelah menyelesaikan sekolahnya di Skardu (sekarang Pakistan).

    Saat itu, Kargil dikenal sebagai hub penting yang terletak di Jalur Perjanjian, salah satu cabang Jalur Sutra kuno yang menghubungkan China dengan Asia Tengah melalui Kashmir.

    “Kargil selalu terhubung dengan banyak bagian dunia,” kata Hussain kepada saya.

    “Namanya secara harfiah berarti ‘tempat singgah [di antara kerajaan-kerajaan]’.”

    Setelah sukses sebagai akuntan, Bhat pindah ke Kargil. Di sana, ia memulai sebuah pos perdagangan kecil yang pada 1920 telah sukses berkembang menjadi tujuh toko, sebuah penginapan bagi para pelancong, dan sebuah kandang besar.

    Para pedagang yang menempuh perjalanan bulanan dari tempat-tempat seperti Lhasa atau Yarkand biasanya menempatkan unta, kuda, atau yak mereka di kandang itu.

    Pada puncak kejayaannya, hub yang dikelola Bhat kerap menampung para pedagang dan barang-barang yang berseliweran di antara Asia Tengah, daratan India, China, Eropa, dan Amerika.

    “Saya tertarik untuk mencari tahu soal betapa globalnya wilayah ini di masa itu,” kata Hussain.

    “Wilayah ini benar-benar kosmopolitan saat itu.”

    Namun, bisnis Bhat tidak bertahan lama. Pada 1948, perbatasan antara India dan Pakistan ditutup setelah keduanya berdiri sebagai negara merdeka. Imbasnya, semua perdagangan jarak jauh yang masuk dan keluar dari Kargil juga terhenti.

    Bhat lantas pensiun sebagai salah satu pedagang terakhir yang beroperasi di ruas Jalur Sutra, dan meninggal pada akhir tahun tersebut.

    “Saat kakek buyut saya menutup bangunan itu, ruang-ruangnya terkunci selama hampir setengah abad,” kata Hussain.

    Keesokan harinya, saat mendaki di punggung bukit di atas Lembah Mushkoh, Hussain dan saya melewati bebatuan dan karung pasir yang tersisa dari perang Kargil.

    Setelah perang berakhir, orang India masih melihat daerah iniyang terletak hanya beberapa kilometer dari perbatasan de facto dengan Pakistansebagai daerah yang lekat dengan perang dan berbahaya.

    “Di Kargil dan tempat-tempat lainnya yang juga terdampak perang, menurut saya ada krisis identitas dan kurangnya kebanggaan,” jelas Hussain.

    “Saya kira pariwisata adalah alat yang hebat untuk membantu [mengatasi isu ini] karena ketika orang-orang dari luar datang ke komunitas Anda dan menghargai warisan, sejarah, dan budaya Anda, itu dapat membantu mengembalikan kebanggaan Anda.”

    Hussain dan saudaranya Tafazzul meluncurkan Roots Ladakh pada 2013, sebuah biro perjalanan yang berfokus pada warisan alam dan budaya Kargil.

    Sebagian besar orang yang mengunjungi Ladakh biasanya tinggal dekat kota Leh agar bisa sekalian mengunjungi biara-biara Buddha dan mencari macan tutul salju.

    Namun, ke depannya, Hussain berharap dapat perlahan mengundang lebih banyak orang ke rumahnya.

    “Visi kami adalah mengubah anggapan yang terbentuk sebelumnya tentang wilayah kami sebagai zona perang melalui sudut pandang warisan,” jelasnya, sambil mengamati jejak macan tutul salju di lumpur.

    “Saya banyak mengenang para leluhur saya dan orang-orang menarik yang pasti pernah mereka temui. Kargil saat ini adalah lokasi transit, sama seperti di masa lalu, dan saya merasa seperti meneruskan warisan itu dengan menjamu para pelancong dan tamu.”

    Mengikuti Jalur Sutra kuno, Hussain dan saya menyusuri Lembah Suru menuju kerajaan Buddha Zanskar yang terisolasi.

    Saat berbelok di sudut, saya melihat tiga perempuan tua berjalan di bawah lidah gletser besar, sambil membawa tumpukan jerami di punggung mereka. Mereka tengah mempersiapkan diri menghadapi musim dingin sambil mengobrol dan berjalan kaki menuju rumah mereka, yang berjarak beberapa kilometer dari sana.

    Hussain menawarkan tumpangan kepada mereka. Saat para perempuan itu naik, salah satunya bertanya kabar apa yang Hussain dapatkan dari dunia luar.

    Seperti yang dilakukan kakek buyutnya dahulu, Hussain menoleh ke arah tamu-tamunya yang lelah, yang datang dari kultur berbeda, dan mulai menyampaikan kisah-kisah tentang politik, perdagangan, dan negeri-negeri nan jauh.

    Anda dapat membaca artikel ini dalam versi bahasa Inggris dengan judul The ancient discovery that put a Silk Road city back on the map pada laman BBC Travel.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kondisi Terkini Banjir di Jalan Margonda Depok, Lalin Arah Jaksel Macet

    Kondisi Terkini Banjir di Jalan Margonda Depok, Lalin Arah Jaksel Macet

    Jakarta

    Banjir masih menggenangi sebagian Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Kondisi tersebut menyebabkan arus lalu lintas arah Jakarta Selatan tersendat.

    Pantauan detikcom di Jalan Margonda Raya, Depok, Senin (3/3/2025), pukul 10.00 WIB, tampak air yang menggenangi jalan itu mengalir dari kali yang berada di belakang ruko. Air yang meluap tampak melewati bagian dalam ruko.

    Banjir di Jalan Margonda Raya, Depok (Devi/detikcom)

    Air terlihat turun dari bagian atas bengkel melalui tangga hingga menggenangi jalan. Kondisi itu dipicu posisi kali yang lebih tinggi dibanding ruko dan jalan.

    Genangan itu membuat pengendara dari arah persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Margonda harus mengurangi laju kendaraannya. Akibatnya, antrean kendaraan pun terjadi.

    Banjir di Jalan Margonda Raya, Depok (Devi/detikcom)

    Sebelumnya, polisi telah mengingatkan pengendara untuk berhati-hati saat melintas di Jalan Margonda Raya Depok. Polisi menyebut ada banjir yang disebabkan tanggul jebol.

    “Imbas tanggul jembol dari Luapan Kali Pondok Cina Depok lalu lintas di depan Detos Jalan Margonda Depok arah Lenteng Agung Jaksel terpantau padat,” demikian dikutip dari akun X TMC Polda Metro Jaya melalui laporan warga, Senin (3/3) pagi.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • DPR Dukung Presiden Prabowo Bangun Giant Sea Wall untuk Lindungi Warga Pesisir

    DPR Dukung Presiden Prabowo Bangun Giant Sea Wall untuk Lindungi Warga Pesisir

    loading…

    Sejumlah anggota DPR mendukung pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Sejumlah anggota DPR mendukung pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Karena efektif untuk mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan ekosistem laut yang merugikan warga pesisir.

    Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS Johan Rosihan sangat mendukung proyek Giant Sea Wall yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, sebagai solusi dalam mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan lingkungan. Terutama di kawasan pantai utara Pulau Jawa (Pantura).

    “Saya melihat ini sebagai bagian dari upaya besar pemerintah dalam mengatasi ancaman abrasi laut dan banjir rob, khususnya di wilayah pesisir utara Jawa. Secara konsep, proyek semacam ini memang bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak kenaikan muka air laut,” ujar Johan di Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Namun demikian, Johan menilai, proyek GSW harus disertai kajian yang mendalam terkait efektivitas, dampak lingkungan, serta keberlanjutan ekonomi dan sosialnya. Misalnya, pembangunan GSW jangan sampai merusak ekosistem bakau, terumbu karang, atau mengganggu mata pencaharian nelayan.

    “Kedua, selain infrastruktur besar seperti GSW, pendekatan berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove dan pemulihan ekosistem pesisir, harus diutamakan. Di beberapa negara, proyek serupa menghadapi kendala teknis dan pembengkakan biaya, jadi harus dipastikan bahwa ini benar-benar solusi yang paling optimal,” tegasnya.

    Senada, anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menyebut proyek GSW punya manfaat besar, khususnya untuk melindungi warga pesisir dari terjangan banjir rob, abrasi serta kerusakan ekosistem laut.

    “Kalau ditanya seberapa penting, Giant Sea Wall memang kebutuhan yang mendesak. Dengan Giant Sea Wall ini, efektif untuk mengatasi semakin tingginya abrasi khususnya di wilayah Pantura,” kata politikus senior Partai Golkar itu.

    Hanya saja, Fiman menyebut adanya persoalan utama yang terkait biaya pembangunannya. Perlu inovasi dan upaya lebih serius untuk memecahkan masalah finansial. Apalagi saat ini pemerintah gencar melakukan efisiensi anggaran.

  • Daftar 38 RT di Jakarta yang Dilanda Banjir Pagi Ini – Halaman all

    Daftar 38 RT di Jakarta yang Dilanda Banjir Pagi Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga pukul 07.00 WIB, Senin (3/3/2025), 38 RT (rukun tetangga) di Jakarta dilanda banjir.

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat 38 RT yang  dilanda banjir karena adanya hujan deras yang mengguyur wilayah kawasan hulu di Bogor Jawa Barat pada Minggu (2/3/2025) malam.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan tinggi air yang menerjang warga bervariasi mulai dari 40 sentimeter hingga 370 sentimeter.

    Penyebab banjir karena luapan Sungai Ciliwung setelah terjadi hujan deras di wilayah Bogor, Jawa Barat.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 38 RT dan ada 30 jiwa pengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, Jakarta Timur,” ujar Isnawa.

    Isnawa mengatakan, petugas telah memberikan bantuan berupa 1.000 boks nasi. Di sisi lain, petugas masih menginventarisir kebutuhan dari penyintas banjir yang berada di pengungsian ataupun bertahan di rumah.

    Menurutnya, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    Petugas juga mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” imbuhnya.

    Iswana menjelaskan, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3/2025) malam menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 20:20 WIB, siaga 2 (Siaga) Pukul 20:40 WIB, siaga 1 (Bahaya) Pukul 21:30 WIB.

    Kemudian Pos Pantau Depok menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 21:40 WIB, siaga 2 (Siaga) Pukul 00:00 WIB, siaga 1 (Bahaya) Pukul 00:30 WIB.

    Lalu Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 23: 00 WIB dan Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 19:00 WIB, serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan dan banjir di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam keadaan darurat segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkasnya. 

    Berikut data wilayah yang terkena banjir di Jakarta : 

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Tanjung Barat

    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 180 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pengadegan

    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 130 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Rawajati

    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 s.d 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pejaten Timur

    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 350 s.d 370 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 20 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 160 s.d 170 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian:170 s.d 230 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 100 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Gedong
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Kelurahan  Srengseng Sawah: 2 RT
    2. Kelurahan  Lenteng Agung: 3 RT

     

     

  • 423 Jiwa di Cisarua Terdampak, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Ikut Terendam

    423 Jiwa di Cisarua Terdampak, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Ikut Terendam

    PIKIRAN RAKYAT – Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu 2 Maret 2025 petang menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa meningkat drastis hingga mencapai 220 sentimeter atau berstatus Siaga 1.

    Akibatnya, banjir lintasan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Tinggi Muka Air di Bendung Katulampa Naik Drastis

    Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, melaporkan bahwa kenaikan TMA terjadi sekitar pukul 21.33 WIB dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik. Namun, hanya dalam waktu kurang dari satu jam, TMA menurun menjadi 160 sentimeter atau Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB dengan debit air 307.467 liter per detik.

    “Kepada warga yang berada atau tinggal di dekat aliran sungai, harap waspada akan potensi banjir lintasan,” ucapnya.

    BPBD Kota Bogor mencatat beberapa wilayah terdampak banjir lintasan akibat curah hujan tinggi. Kampung Bebek Kedunghalang menjadi salah satu daerah yang sempat terendam sebelum air mulai surut.

    Camat Cisarua, Kabupaten Bogor, Heri Risnandar, juga melaporkan bahwa luapan air sungai di kawasan Puncak menyebabkan banjir lintasan.

    “Infonya ada jembatan yang putus, tapi nanti mau dipastikan dulu, seberapa parah,” ujarnya.

    423 Jiwa di Cisarua Terdampak Banjir

    BPBD Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 423 jiwa terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua.

    “Dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi, aliran Kali Ciliwung meluap ke rumah warga di sekitaran aliran kali,” tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani.

    Banjir melanda tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan:

    RT 01: 54 KK (198 jiwa) RT 02: 27 KK (98 jiwa) RT 03: 38 KK (127 jiwa)

    Tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa warga mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di RSPG dr. Goenawan.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto langsung mengunjungi lokasi pada Senin 3 Maret 2025 dini hari dan memberikan bantuan bagi warga terdampak.

    “Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor sudah dipersiapkan, termasuk bahan pokok. Saya ucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu persiapan sahur bagi pengungsi,” katanya.

    Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Terendam

    BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa banjir akibat luapan Kali Ciliwung merendam 28 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    “Hingga pukul 04.00 WIB, genangan terjadi di 28 RT,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan.

    Menurutnya, kenaikan TMA di Bendung Katulampa pada Minggu malam menyebabkan banjir di beberapa daerah bantaran sungai di Jakarta. Pos Pantau Depok mencatat status Siaga 1 pada pukul 00.30 WIB, sementara Pos Pantau Angke Hulu berstatus Siaga 3 pada pukul 23.00 WIB.

    Berikut wilayah yang terdampak:

    Jakarta Selatan (11 RT)

    Lenteng Agung: 2 RT, ketinggian air 30-40 cm Tanjung Barat: 2 RT, ketinggian 40 cm hingga 1,15 meter Rawajati: 1 RT, ketinggian air 30 cm Pejaten Timur: 6 RT, ketinggian air 1,3 meter hingga 1,5 meter

    Jakarta Timur (17 RT)

    Bidara Cina: 3 RT, ketinggian air 60 cm Kampung Melayu: 4 RT, ketinggian air 65 cm Balekambang: 50-90 cm Cawang: 5 RT, ketinggian air 1,3 meter Cililitan: 2 RT, ketinggian air 30 cm hingga 1,5 meter

    “Untuk penyebab banjir semua karena luapan Kali Ciliwung,” kata Mohamad Yohan.

    BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan tim evakuasi dan menyediakan posko pengungsian bagi warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4
                    
                        Banjir Terjang Bogor, Dedi Mulyadi: Saya Minta PTPN Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak!
                        Bandung

    4 Banjir Terjang Bogor, Dedi Mulyadi: Saya Minta PTPN Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak! Bandung

    Banjir Terjang Bogor, Dedi Mulyadi: Saya Minta PTPN Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak!
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , mendesak
    PT Perkebunan Nusantara
    (PTPN) untuk segera menghentikan aktivitas alih fungsi lahan di kawasan Puncak, Bogor.
    Desakan ini disampaikan Dedi menyusul dampak banjir yang melanda wilayah tersebut pada Minggu (2/3/2025).
    Dedi menuturkan, meluapnya Sungai Jayanti di kawasan Cisarua, Puncak, Bogor, merupakan hal yang aneh. Ia mengaku belum tahu penyebab meluapnya Sungai Jayanti, namun ia menyinggung PTPN agar segera menghentikan alih fungsi lahan. 
    Menurut data yang diperoleh Dedi, lebih dari 1.000 hektar lahan perkebunan teh di Puncak telah mengalami alih fungsi, yang berpotensi merusak ekosistem dan meningkatkan risiko bencana alam.
    “Saya minta kepada PTPN untuk menghentikan segala bentuk alih fungsi lahan di Puncak. Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 hektar sudah mengalami alih fungsi. Jangan hanya berfokus pada kepentingan ekonomi semata,” ujar Dedi melalui akun Instagramnya @dedimulyadi71, pada Senin (3/3/2025).

    Dedi menjelaskan bahwa pohon teh di Puncak ditanam sejak masa kolonial Belanda, tidak hanya untuk tujuan ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi dan perlindungan lingkungan.
    Ia menekankan bahwa keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama, mengalahkan keuntungan ekonomi jangka pendek.
    “Kami meminta sekali lagi agar semua aktivitas alih fungsi lahan di Puncak dihentikan. Konservasi lingkungan jauh lebih penting daripada keuntungan ekonomi,” tegasnya.
    Sebagai langkah selanjutnya, Dedi mengungkapkan rencananya untuk segera mengundang seluruh jajaran PTPN dan Perhutani guna membahas langkah-langkah perbaikan lingkungan di Jawa Barat.
    “Kami akan memanggil PTPN dan Perhutani untuk bersama-sama memperbaiki alam Jawa Barat. Komitmen untuk kepentingan bangsa harus dimulai dengan menjaga alam dan lingkungan,” tutupnya.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 28 desa di 16 kecamatan mengalami bencana hidormeteorologi setelah hujan mengguyur Bogor pada Minggu (2/3/2025).  Banjir juga menyebabkan satu orang meninggal. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 38 RT di Jakarta Terendam Banjir, Tinggi Air Ada yang Capai 3,7 Meter

    38 RT di Jakarta Terendam Banjir, Tinggi Air Ada yang Capai 3,7 Meter

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan 38 RT terendam banjir pagi ini. Ketinggian air mulai dari 40 cm hingga 3,7 meter akibat meluapnya kali Ciliwung.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 38 RT,” demikian data BPBD DKI Jakarta melalui keterangannya, Senin (3/3/2025).

    Banjir tersebut akibat tingginya curah hujan pada Minggu (3/2) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sehingga menyebabkan kenaikan di beberapa titik pos pantau, seperti di Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, Pos Pantau Angke Hulu, dan Pos Pantau Pesanggrahan.

    Berikut ini data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 180 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 130 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 350 s.d 370 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 20 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 160 s.d 170 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian:170 s.d 230 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 100 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Gedong
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Sementara itu terdapat daerah yang sudah surut, yaitu:
    1. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT
    2. Kel. Lenteng Agung: 3 RT

    BPBD juga mencatat terdapat warga yang mengungsi di Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 30 Jiwa. Lokasi pengungsian di SDN Kampung Melayu 01/02.

    “Bantuan BPBD makanan siap saji 1000 box,” katanya.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kali Ciliwung Meluap, 28 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini

    Kali Ciliwung Meluap, 28 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini

    Jakarta

    Banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Ciliwung terjadi di beberapa daerah Jakarta pagi ini. BPBD Jakarta mencatat ada 28 RT yang tergenang banjir.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 28 RT,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, kepada wartawan, Senin (3/3/2025).

    Titik banjir pagi ini terdapat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Data banjir ini didapat berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD Jakarta hingga pukul 04.00 WIB.

    Salah satu titik banjir berada di Kelurahan Pejaten Timur. Total ada enam RT yang terendam banjir dengan tinggi air mencapai 130 cm hingga 150 cm. Banjir disebabkan akibat luapan Sungai Ciliwung.

    Banjir juga terjadi di Kelurahan Cililitan pagi ini. Total ada dua RT yang tergenang banjir dengan tinggi air mencapai 30 cm sampai 150 cm. Banjir di wilayah ini juga disebabkan luapan Sungai Ciliwung.

    BPBD Jakarta menyebut belum ada warga yang mengungsi akibat banjir pagi ini. Petugas juga mulai melakukan penyedotan air di titik-titik banjir.

    Berikut sebaran banjir di 28 RT di Jakarta pagi ini:

    Jakarta Selatan terdapat 11 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Tanjung Barat
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 115 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Rawajati
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pejaten Timur
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 130 s.d 150 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 17 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 65 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 50 s.d 90 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 130 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu