Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu sore mengakibatkan tembok penahan tanah setinggi lima meter di Jalan Raya Puncak, Bogor, longsor dan menutup sebagian badan jalan. Tiang listrik nyaris roboh, memperparah kondisi di lokasi.
Ringkasan

Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler yang menarik untuk disimak pada Selasa pagi, mulai dari program Mudik Gratis BUMN hingga Jakarta siaga banjir karena Pos Pantau Depok pada pukul 00.40 WIB dalam status Siaga 1. Berikut rangkuman berita selengkapnya :
1. Program Mudik Gratis BUMN 2025 targetkan diikuti 100 ribu pemudik
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUMN menggelar Program Mudik Bersama BUMN dengan target 100.000 pemudik yang terbagi dalam tiga moda transportasi.
Selengkapnya di sini
2. Sritex pekerjakan kembali karyawan tawarkan investor sewa aset alat
Tim Kurator dari PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) mempekerjakan kembali karyawannya yang terkena PHK dengan memberikan opsi penawaran pada investor untuk menyewa aset perusahaan, yakni mesin industri guna mempertahankan nilai aset.
Selengkapnya di sini
3. Dirut Pertamina bagikan nomor khusus untuk terima laporan masyarakat
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri membagikan nomor telepon selular pribadinya yang khusus diperuntukkan menerima laporan masyarakat terkait kejanggalan kualitas bahan bakar minyak (BBM), maupun praktik yang melenceng di lapangan.
Selengkapnya di sini
4. Ketinggian banjir di Jaksel capai 230 sentimeter
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan mencatat ketinggian banjir di empat kelurahan daerah itu mencapai 230 sentimeter (cm) hingga Senin pagi.
Selengkapnya di sini
5. Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta kepada warga yang berada di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir karena Pos Pantau Depok pada pukul 00.40 WIB dalam status Siaga 1 atau Bahaya.
Selengkapnya di sini
Pewarta: Indriani
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Jakarta –
Banjir merendam sejumlah titik di Jakarta. DPRD Jakarta menyoroti lambatnya proses normalisasi Kali Ciliwung, yang airnya kerap meluap hingga terjadi banjir di mana-mana.
“Untuk mengatasi hal ini (banjir), Pemprov DKI harus mempercepat normalisasi Kali Ciliwung yang hingga kini masih menyisakan 17,7 km yang belum selesai. Lambatnya proses normalisasi ini sebagian besar disebabkan oleh kendala pembebasan lahan,” ujar Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike lewat pesan Whatsapp kepada detikcom, Senin (3/3/2025).
Selain itu, Pemprov Jakarta perlu meningkatkan kapasitas infrastruktur pengendalian banjir, seperti memperbanyak kolam retensi, sumur resapan, serta embung di sekitar daerah aliran sungai untuk menampung air sebelum masuk ke Ciliwung. Kemudian, operasional pompa air harus ditingkatkan, terutama di daerah yang menjadi titik kritis luapan Ciliwung seperti Kampung Melayu, Bukit Duri, dan Manggarai.
“Dalam jangka pendek, Pemprov DKI harus segera melakukan langkah darurat untuk memitigasi dampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung. Seluruh pompa air harus bekerja maksimal untuk mempercepat penyerapan air yang menggenangi permukiman,” sambung Yuke.
Pintu air dan sodetan Ciliwung, terang Yuke, harus dioperasikan secara optimal agar aliran air lebih terkendali dan tidak membebani daerah hilir. Pemprov juga perlu meningkatkan sosialisasi dan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan banjir, termasuk memastikan jalur evakuasi yang aman serta tempat pengungsian yang layak bagi warga terdampak.
“Selain itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus melakukan pengerukan sedimen di Kali Ciliwung secara rutin agar kapasitas sungai tetap optimal dalam menampung debit air hujan yang tinggi,” lanjutnya.
“Kami di Komisi D DPRD DKI Jakarta akan terus mengawal upaya percepatan normalisasi Kali Ciliwung serta memastikan Pemprov DKI mengambil langkah-langkah strategis dan terukur agar permasalahan ini tidak terus berulang setiap musim hujan,” pungkasnya.
Banjir merendam Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada Senin (3/3) pagi. Ketinggian air bervariasi, namun paling tinggi ada yang hampir setinggi atap rumah. Kini, banjir sudah mulai surut.
(isa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu