Topik: Banjir

  • Rano Karno Tinjau Banjir di Lebak Bulus, Warga Minta Solusi – Page 3

    Rano Karno Tinjau Banjir di Lebak Bulus, Warga Minta Solusi – Page 3

    Sementara itu, Sugianto (45) warga setempat terdampak banjir menceritakan detik-detik air memasuki rumahnya pada Senin malam. Menurut dia, hujan deras yang mengguyur membuat air masuk sekira pukul 23.00 WIB.

    “Banjir datang jam 23.00 WIB pas Senin. Pas banjir, hujan lagi deras, tiba-tiba langsung naik airnya masuk ke dalam rumah,” kata Sugi.

    Sugi menyatakan banjir sudah menjadi langganan, karenanya dengan cepat seluruh perabot penting dievakuasi. Sebab Ketika hujan sudah deras dipastikan berpotensi banjir.

    “Tetapi, karena sering banjir jadi saya sudah pindah-pindah barang, surat-surat juga sudah ditaruh di tempat aman. Kalau sudah hujan deras, air sungai itu pasti meluap, ini kena ke rumah,” tutur dia.

    Sugi melanjutkan, kondisi ketinggian air semalam adalah sedada orang dewasa. Namun pagi ini air sudah berangsur surut.

    “Perlahan surut, tapi bersihin lumpurnya yang butuh waktu. Semoga ada solusinya deh, soalnya saya juga sudah bingung harus gimana,” kata dia.

  • Hulu Sungai Ciliwung di Cisarua Banjir dan Jembatan Putus, Ini Penyebabnya – Page 3

    Hulu Sungai Ciliwung di Cisarua Banjir dan Jembatan Putus, Ini Penyebabnya – Page 3

    Sebelumnya, banjir bandang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu malam, (2/3/2025) merusak tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua.

    Kerusakan tersebut membuat akses jalan terputus, memengaruhi mobilitas warga, dan mengancam kelancaran arus mudik menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah. 

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menargetkan menyelesaikan perbaikan jempatan tersebut sebelum Lebaran.

    “BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba,” ujar Suharyanto dikutip dari Antara, Selasa, (4/3/2025).

    Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, diketahui bahwa tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua rusak berat, bahkan ada yang hilang akibat hantaman arus deras banjir bandang.

    BNPB pun meminta bantuan TNI untuk membangun jembatan rangka baja (bailey) sebagai solusi sementara agar jalan-jalan yang terputus bisa kembali dilalui masyarakat.

    Suharyanto optimistis pembangunan jembatan bailey oleh personel TNI dapat selesai dalam waktu kurang dari tiga minggu, menjelang libur Lebaran.

    “Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” kata Suharyanto, yang juga melakukan peninjauan langsung di salah satu lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

  • Bekasi Lumpuh karena Banjir, Perjalanan KRL Stasiun Bekasi Ikut Terganggu – Page 3

    Bekasi Lumpuh karena Banjir, Perjalanan KRL Stasiun Bekasi Ikut Terganggu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir terjadi hampir merata di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (4/3/2025). Bahkan banjir membuat perjalanan kereta rel listrik (KRL) terganggu. KAI Commuter mengatakan banjir memengaruhi perjalanan dari dan menuju Stasiun Bekasi.

    “Terdapat kepadatan di perlintasan Stasiun Bekasi dampak adanya banjir serta luapan air. Sehingga perjalanan KA yang masuk dan keluar stasiun Bekasi mengalami pergantian jalur serta adanya rekayasa pola operasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” demikian tulis akun resmi KAI Commuter seperti dilihat, Selasa (4/3/2025) pukul 11:45 WIB.

    Sementara itu, Walikota Bekasi Tri Adhianto menyatakan, pemerintahan Bekasi lumpuh lantaran 8 kecamatan terdampak banjir. “Dari 12 kecamatan yang terdampak 8. Pagi ini kota Bekasi lumpuh,” kata Tri dalam rapat kooordinasi daring, Selasa (4/3/2025).

    Tri mengaku sejak semalam warga sudah diminta evakuasi. Pagi ini pihaknya masih tahap mendata jumlah korban dan menjalankan evaluasi. “Dari semalam warga sudah kami minta evakuasi,” kata dia.

    Sebelumnya, sejumlah perumahan di wilayah Bekasi Kota terendam banjir. Hal tersebut dikarenakan tingginya curah hujan yang merata pada dini hari ini, Selasa (4/3/2025). 

    Berdasarkan laporan sejumlah warga diterima redaksi, sejumlah kompleks hunian yang terdampak banjir seperti di Perumahan Duta Indah. Menurut warga setempat, banjir merendam pemukiman wilayah belakang kompleks.

    “Yang terdampak di bagian belakang, wilayah depan aman,” kata Pri melalui pesan singkat, Selasa (4/3/2025).

    Senada dengan itu, di pemukiman wilayah Bekasi lain, tepatnya di Perumahan Bumi Nasio juga dilaporkan ada genangan banjir. Salah satu warga setempat bernama Evi menyampaikan kondisi pagi ini hanya ada genangan di depan rumah.

    “Rumah saya aman, depan rumah cuma ada airnya,” jelas Evi.

    Senada dengan itu beberapa titik banjir di wilayah Bekasi juga terjadi di Kemang Pratama, Vila Nusa Indah 1, Perumahan Galaksi dan Pondok Mitra Lesatari.

    Berdasarkan foto dikirimkan warga yang tinggal di Vila Nusa Indah, banjir menggenang hingga setinggi ring basket.

    “Kondisi di vila Nusa Indah Bekasi,” tulis Nida.

  • Rumah di Kebon Pala banjir dua meter akibat Kali Ciliwung meluap

    Rumah di Kebon Pala banjir dua meter akibat Kali Ciliwung meluap

    Pihak kepolisian mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Rumah di Kebon Pala banjir dua meter akibat Kali Ciliwung meluap
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 11:59 WIB

    Elshinta.com – Permukiman warga di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur masih dilanda banjir mencapai satu hingga dua meter, pada Selasa pagi, akibat Kali Ciliwung meluap.

    Banjir yang melanda sejak Senin (3/3) dini hari itu tak kunjung surut hingga menyebabkan aktivitas warga terganggu.

    Terlihat sejak pukul 08.00 WIB warga bolak balik menyelamatkan pakaian dan dokumen pentingnya dari rumah ke permukiman atas. Untuk menuju ke rumahnya pun ada yang harus menggunakan perahu karet atau baju pelampung.

    “Ya begini, kalau mau kemana-mana harus basah, pakai perahu karet, makin ke sana makin dalam soalnya. Yang mau kerja jadi terhambat juga kan keluarnya, motor di parkir di atas,” kata Ketua RT 12/RW 04, Rukimah (53) saat ditemui di lokasi, Jakarta Timur, Selasa.

    Terlihat beberapa warga masih bertahan di rumahnya.

    Petugas terus berusaha mengevakuasi warga yang hendak pindah ke pengungsian ataupun yang mau ke rumahnya untuk mengambil barang bawaannya.

    Tim dari kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersiaga dengan perahu karet untuk mengevakuasi warga.

    Sementara, ada beberapa warga korban banjir yang mengungsi ke SDN 01 Kampung Melayu. Mereka yang mengungsi mayoritas ibu-ibu, anak-anak, dan lanjut usia (lansia).

    Hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi Siaga 3 atau Waspada pada pukul 20.20 WIB.

    Kemudian, di hari yang sama pada pukul 20.40 Siaga 2 dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi Siaga 1 atau Bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.

    Selanjutnya di Pos Pantau Depok berstatus Siaga 3 Waspada pukul 21.40 WIB, Siaga 2 pukul 00.00 WIB dan Siaga 1 atau Bahaya pukul 00.30 WIB.

    Lalu di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta.

    Hingga saat ini tujuh RT di Jakarta Timur masih tergenang banjir yakni tiga RT di Kelurahan Bicara Cina dengan ketinggian air 90-100 sentimeter (cm), dan empat RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian air mencapai 95 cm.

    Sumber : Antara

  • Wing Komando I Kopasgat evakuasi korban banjir di Bekasi

    Wing Komando I Kopasgat evakuasi korban banjir di Bekasi

    “Dalam proses evakuasi Wing Komando I Kopasgat mengerahkan perahu karet, pelampung serta berbagai alat pendukung lainnya,”

    Jakarta (ANTARA) – Prajurit Wing Komando I Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU mengevakuasi korban banjir yang terjebak di Pondok Gede Permai Jati Asih Bekasi Jawa Barat. Selasa.

    Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange saat dikonfirmasi Antara membenarkan bahwa saat ini personelnya tengah mengevakuasi warga yang terjebak di atap ataupun lantai dua rumah masing-masing.

    “Dalam proses evakuasi Wing Komando I Kopasgat mengerahkan perahu karet, pelampung serta berbagai alat pendukung lainnya,” kata Helmi saat dikonfirmasi.

    Helmi menjelaskan, pasukannya masuk ke dalam perumahan yang sudah banjir setinggi lebih dari satu meter. Dengan perahu karet, mereka menyusuri setiap tikungan perumahan untuk mencari warga yang masih tinggal di rumahnya.

    Beberapa warga pun akhirnya dievakuasi dari atap rumah ataupun lantai dua rumah. Mereka langsung di bawa ke posko yang ada di depan pintu gerbang perumahan.

    Helmi melanjutkan, operasi ini dipimpin langsung oleh Lettu Pas Julius Waimbo dari Denmatra 1 Wing Komando I Kopasgat dengan dukungan prajurit dari Batalyon Komando 461 Wing Komando I Kopasgat, Batalyon Komando 467 Wing Komando I Kopasgat, Denmatra 1 Wing Komando I Kopasgat serta Denhanud 471 Wing Komando I Kopasgat.

    Kepada prajuritnya, Helmi mengingatkan agar tetap bekerja sesuai standar keselamatan agar proses evakuasi bisa berjalan dengan baik.

    Hingga saat ini, proses evakuasi korban banjir di lokasi tersebut masih terus berlangsung.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gulkarmat Jaksel prioritaskan evakuasi lansia dan anak saat banjir

    Gulkarmat Jaksel prioritaskan evakuasi lansia dan anak saat banjir

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memprioritaskan evakuasi warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak saat banjir melanda di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran dengan ketinggian mencapai tiga meter.

    “Kita sudah evakuasi mulai dari bayi sampai lansia, ada orang sakit kita evakuasi,” kata Kasektor Gulkarmat Jakarta Selatan sektor Pancoran, Imbang Satriana kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Imbang mengatakan pihaknya melakukan evakuasi sejak pukul 05.30 WIB, mulai dari bawah jembatan layang (flyover) Kalibata.

    Hingga kini, pihaknya masih mengupayakan untuk melakukan evakuasi warga terdampak. Adapun terdata sudah ada tujuh orang yang dievakuasi.

    “Ini mau pindah lagi ada sembilan orang terjebak, intinya kita mobile (keliling),” ujarnya.

    Gulkarmat Jakarta Selatan juga berupaya mengevakuasi bayi berusia lima bulan yang akan dipindahkan dari rumah ke tempat yang lebih aman.

    “Tadi ibunya minta pertolongan ke kita, ternyata ada anaknya terjebak. Sehingga kita koordinasikan dengan teman-teman berangkat, dan evakuasi dengan baik,” ucapnya.

    Kemudian, kendala yang dialami oleh pihak Gulkarmat Jakarta Selatan yakni gang kecil dengan banyak pagar, sehingga perahu karet yang dimiliki Gulkarmat Jaksel berlubang dan bocor, akibatnya tak bisa dipakai kembali.

    Berdasarkan pantauan sejak pukul 09.05 WIB, terlihat banjir di Rawajati tak kunjung surut sejak Senin (3/3).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga pukul 10.00 WIB, ada 7 Rukun Tetangga (RT) di Rawajati, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 170 hingga 350 sentimeter (cm), yang disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cililitan Jakarta Timur Terdampak Banjir, Warga: Ketinggian Mencapai 3 Meter – Page 3

    Cililitan Jakarta Timur Terdampak Banjir, Warga: Ketinggian Mencapai 3 Meter – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan ada 59 rukun tetangga (RT) dan 4 ruas jalan di wilayah Jakarta yang masih tergenang banjir pada Selasa (4/3/2025). Data ini tercatat per pukul 07.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 59 RT dan 4 ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

    Yohan menjelaskan, genangan terjadi imbas hujan yang melanda Bogor pada Minggu 2 Maret 2025 dan hujan yang melanda Jakarta pada Senin 3 Maret 2025.

    Adapun hujan menyebabkan kenaikan di sejumlah pintu air seperti Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, Pos Pantau Angke Hulu, hingga Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga.

    Yohan menyampaikan, bantuan berupa makanan siap saji telah disalurkan kepada warga yang terdampak banjir.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Tak hanya itu, para dinas terkait juga diminta untuk memastikan agar tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucap Yohan.

    Lebih lanjut, BPBD DKI Jakarta juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Kemudian, dalam keadaan darurat dapat menghubungi nomor telepon 112.

  • Ruas jalan di Kembangan banjir akibat Kali Pesanggrahan meluap

    Ruas jalan di Kembangan banjir akibat Kali Pesanggrahan meluap

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah ruas jalan di wilayah Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, terendam banjir karena meluapnya Kali Pesanggrahan, Selasa.

    Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 11.10 WIB, banjir menggenangi Jalan Pesanggrahan dan Jalan Haji Briti B dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.

    Seorang ojek online asal Duri Kosambi, Dani yang datang dari arah kantor Wali Kota Jakarta Barat menuju Jalan Pesanggrahan mengaku motornya mogok karena knalpot dan kipas mesin sepeda motornya kemasukan air.

    “Tadi dari arah kantor wali kota sampai di Jalan Pesanggarahan, knalpot sama kipas kemasukan air. Jadi berhenti dulu, biar airnya keluar,” ucap Dani di lokasi pada Selasa.

    Dani pun melipir ke trotoar dan memiringkan sepeda motornya agar air yang memasuki partitur mesin mengering.

    Selain Dani, puluhan pengendara terpaksa mendorong sepeda motornya lantaran knalpot atau kipas mesin kemasukan air.

    Sejumlah motor terpaksa diparkir di sepanjang trotoar Jalan Pesanggrahan lantaran tak bisa dihidupkan. Anak-anak yang berada di lokasi nampak membantu para pengendara sepeda motor dengan mendorong kendaraannya agar bisa melewati banjir.

    Petugas kepolisian dan Satpol PP juga nampak berjibaku di lokasi untuk mengatur lalu lintas kendaraan, yang mengalami kemacetan akibat jalan terendam banjir.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Melanda Perumahan Ciledug Indah Kota Tangerang, Ketinggian Air 30-50 Cm – Page 3

    Banjir Melanda Perumahan Ciledug Indah Kota Tangerang, Ketinggian Air 30-50 Cm – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perumahan Ciledug Indah di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, menjadi permukiman yang paling parah terdampak banjir, akibat limpahan Kali Angke, sejak Selasa (4/3/2025) dini hari.

    Berdasarkan data BPBD Kota Tangerang, Ciledug Indah menjadi wilayah terparah dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 50 cm. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Andia S Rahman mengatakan, sampai pagi ini warga masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing atau menumpang di rumah tetangga.

    “Saat ini, 85 petugas BPBD sudah disebar ke seluruh titik genangan dan banjir sejak malam tadi. Tercatat, semalam ada 13 titik genangan dan banjir, tapi kalau pagi ini sudah surut dan pukul 09.00 WIB tersisa di wilayah Ciledug dengan lima titik terdampak,” ungkapnya.

    Untuk sat ini, petugas dipusatkan di wilayah timur, yaitu Ciledug, Pinang, dan Larangan dengan membawa perahu evakuasi, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk proses evakuasi. Di antaranya, wilayah Perum Ciledug Indah, Jalan Taman Asri Blok M Larangan, Jalan Gempol Kunciran, Jalan Teman Larangan Utara dan Perum Pinang Griya.

    “Berdasarkan data BMKG, hujan malam tadi benar-benar merata di wilayah Jabodetabek. Jadi, di Kota Tangerang terjadi antrean air dan di jalur Kali Angke terdapat kiriman dari Bogor,” katanya.

    Dua kondisi inilah yang mengakibatkan wilayah Ciledug dan beberapa wilayah Timur meluap pagi ini. Sehingga, untuk jadi perhatian dua hari ini ialah Sungai Cisadane dan Kali Angke..

     

  • BMKG Prediksi Puncak Hujan Ekstrem di Jabodetabek Terjadi pada 11-20 Maret 2025

    BMKG Prediksi Puncak Hujan Ekstrem di Jabodetabek Terjadi pada 11-20 Maret 2025

    loading…

    BMKG memprediksi puncak hujan ekstrem di Jabodetabek terjadi pada 11 hingga 20 Maret 2025. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini puncak hujan ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terjadi pada 11 hingga 20 Maret 2025. Intensitas hujan para periode puncak ini akan mencapai 300 mm per 10 hari.

    “Ternyata tren puncaknya ada di sepuluh hari kedua (bulan Maret). Jadi dimulai tanggal 11 sampai kira-kira 20 Maret 2025. Jadi ini curah hujan tertinggi di hijau tua, sampai mencapai 300 mm dalam 10 hari. Ini termasuk berpotensi ekstrem, jadi nanti akan menggelontornya ke bawah (wilayah hulu),” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Dwikorita mengungkapkan BMKG per tanggal 27 Februari 2025 lalu telah menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem dalam periode seminggu ke depan akibat adanya berbagai fenomena atmosfer.

    “Peringatan dini ini kami ulang-ulang. Kami update untuk potensi sepekan ke depan karena fenomenanya masih akan berlanjut, meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian tampaknya puncaknya di tanggal 11 Maret, meningkat, berangsur-angsur meningkat lagi sehingga kemungkinan akan ekstrem lagi,” katanya.

    Dwikorita mengimbau kepada Kepala Daerah agar terus mengupdate perkembangan informasi cuaca dari BMKG. “Ini informasinya selalu kami sampaikan sedini mungkin dan diulang-ulang setiap 3 jam, bahkan kalau sudah di hari H-nya itu kadang-kadang 30 menit itu ada update juga,” paparnya.

    Sehingga, kata Dwikorita, kepala daerah langsung menyampaikan ke masyarakat khususnya yang ada di bantaran sungai juga lereng-lereng untuk waspada. Sebelum mereka terjebak barangkali bisa ada upaya untuk ditolong. Atau mungkin ada jembatan-jembatan yang kemungkinan sudah sangat rawan itu bisa ditutup sementara.

    “Kemudian sebetulnya di daerah kan sudah mengenal lereng-lereng mana yang akan longsor itu kan sebetulnya sudah mulai kelihatan, mohon dengan hormat apabila ada peringatan dini hal-hal yang seperti itu mohon ditutup atau dialihkan, atau diupayakan agar jangan sampai ada masyarakat yang mendekat ke sana,” pungkasnya.

    (cip)