Topik: Banjir

  • Nenek Yati Akhirnya Mau Dievakuasi Setelah Listrik di Rumahnya Mulai Padam: Kasihan Bayi di Rumah – Halaman all

    Nenek Yati Akhirnya Mau Dievakuasi Setelah Listrik di Rumahnya Mulai Padam: Kasihan Bayi di Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bayi, lansia, hingga warga sakit yang rumahnya terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dievakuasi oleh petugas gabungan, Selasa (4/3/2025). 

    Evakuasi berlangsung di salah satu titik kawasan yang terdampak, yakni di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur. 

    Proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet dan juga tandu. 

    Para petugas gabungan dibantu oleh warga sekitar. 

    Ketinggian air mencapai kurang lebih 2 meter saat evakuasi berlangsung. 

    Banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung, Selasa (4/3/2025). Proses evakuasi warga sakit yang terdampak banjir. (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Yati, nenek dari seorang balita yang dievakuasi mengatakan, ia dan keluarga sebelumnya memilih untuk tetap tinggal di rumah.  

    Namun akhirnya kini memilih untuk pergi ke pengungsian akibat listrik di rumahnya mulai padam. 

    “Mengungsi, kasian dia (bayi) di rumah, lampunya mati,” kata Yati usai evakuasi. 

    Sementara itu, Ketua RT 11 RW 5, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Eka Kurniawan mengatakan masih ada sekitar 10 kepala keluarga yang belum dievakuasi. 

    Alasannya, warga sekitar kecuali bayi dan lansia, kerap memilih untuk tetap berdiam di rumah kala banjir melanda. 

    Sedangkan warga yang mengungsi kini ditempatkan di kawasan SD 01 dan 02 Kampung Melayu. 

  • Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Jakarta

    Banjir dengan arus deras di Bekasi sampai menghanyutkan sebuah mobil. Peristiwa itu terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram kertarahayusociety, tampak sebuah mobil minibus yang sepertinya Toyota Rush/Daihatsu Terios terjebak banjir dengan arus deras. Menurut keterangan video, mobil itu terseret banjir aliran Sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Menurut keterangan yang diterima detikOto dari akun Instagram kertarahayusociety, di dalam mobil tersebut ada satu orang pengendara. Mobil itu sempat tersangkut tiang listrik, tapi kemudian tetap terbawa arus yang cukup deras.

    “Pak turun Pak,” teriak warga kepada pengendara mobil putih tersebut.

    Warga sekitar juga turut membantu sopir yang berusaha menyelamatkan diri. “Alhamdulillah pengemudi dapat diselamatkan oleh warga Kampung Nawit,” tulisnya.

    Informasi terakhir yang diterima detikOto, mobil sudah ditemukan. Warga sekitar membantu mengevakuasi mobil tanpa alat berat.

    Pelajaran Penting: Jangan Asal Terobos Banjir!

    Dari kejadian ini bisa diambil pelajaran penting. Pengendara jangan asal menerobos banjir. Banjir yang terlalu dalam dengan arus deras bisa menghanyutkan mobil meskipun bobot mobil terbilang berat.

    Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir yang terlalu dalam, apalagi ada arus deras Sebab, risikonya bukan cuma merusak mobil.

    “Risiko mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi,” kata Sony kepada detikOto.

    Selain itu, yang juga banyak terjadi ketika mobil dipaksa menerobos banjir, mobil bisa masuk lubang atau bahkan got yang tidak terlihat akibat tertutup genangan. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.

    Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

    Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang bakar mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

    Water hammer mungkin tidak langsung membuat mesin jebol. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar. Kalau sudah terjadi water hammer yang membuat mesin jebol, tentu perbaikannya tidak murah.

    (rgr/din)

  • Banjir Melanda Jabodetabek, BPBD dan Basarnas Siap Siaga – Page 3

    Banjir Melanda Jabodetabek, BPBD dan Basarnas Siap Siaga – Page 3

    Basarnas menegaskan kesiapannya membantu penanganan banjir Jakarta. “Jika ada masalah teknis terkait peralatan yang dibutuhkan di lapangan, kami siap mendukung penuh,” ujar Tim Basarnas dalam rapat zoom.

    Peralatan seperti perahu karet dan drone siap digunakan untuk memantau dan membantu penyelamatan. Komunikasi yang baik antara pihak terkait sangat penting untuk efektivitas proses penyelamatan.

    “Kami memiliki peralatan seperti perahu karet dan drone yang dapat digunakan untuk memantau dan membantu dalam upaya penyelamatan,” sambungnya.

    Keberadaan teknologi modern seperti drone sangat membantu dalam memetakan wilayah terdampak banjir dan mengidentifikasi lokasi yang membutuhkan pertolongan segera. Hal ini mempercepat proses evakuasi dan penyaluran bantuan.

    Basarnas menekankan pentingnya komunikasi yang lancar dalam proses penyelamatan. Dengan informasi yang akurat dan cepat, proses pemulihan dan penyelamatan dapat berjalan lebih efektif.

    “Sifatnya kami akan mendukung penuh segala situasi yang ada, khususnya dalam proses penyelamatan korban, jika ada kebutuhan tambahan, kami akan menggunakan potensi-potensi lain yang tersedia, termasuk sumber daya Sarnas,” kata Tim Basarnas.

    Hingga saat ini, Basarnas melaporkan belum ada korban jiwa akibat banjir Jakarta. Namun, mereka tetap siaga dan siap turun tangan jika ada personel atau warga yang membutuhkan pertolongan dan belum bisa ditangani oleh pihak setempat. Basarnas mengimbau agar masyarakat yang membutuhkan bantuan segera menghubungi mereka.

    “Sampai hari ini belum ada laporan korban jiwa, namun jika ada yang memerlukan pertolongan, Basarnas siap untuk menanggulangi dan menyelamatkan mereka,” tutup perwakilan Basarnas.

  • Penampakan dari Udara Kota Bekasi yang Lumpuh Karena Banjir – Page 3

    Penampakan dari Udara Kota Bekasi yang Lumpuh Karena Banjir – Page 3

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Untuk banjir Kabupaten Bekasi, BNPB menyebut hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

  • Lalu Lintas di Depan Mal Pakuwon Bekasi Tergenang Banjir, Kendaraan Sulit Bergerak – Page 3

    Lalu Lintas di Depan Mal Pakuwon Bekasi Tergenang Banjir, Kendaraan Sulit Bergerak – Page 3

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Bekasi lumpuh akibat banjir yang terjadi pada Selasa pagi (4/3/2025). Dia mengatakan, dibandingkan banjir pada 2016 dan 2020, menunjukkan bahwa kondisi saat ini jauh lebih parah.

    “Dibandingkan peristiwa 2016 dan juga 2020, sehingga memang ketinggian air itu lebih dari 8 meter sehingga memang kondisi yang ada adalah kemudian melimpah dari tanggul-tanggul yang memang sudah dibangun oleh BWCC,” kata Tri Adhianto pada Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek melalui zoom pada, Kamis (4/3/2025)

    Dia menyebut, di sepanjang aliran kali, masih terdapat patahan-patahan dan tanggul yang belum terbangun, sehingga dampak banjir semakin luar biasa. Dia mengatakan, dari 12 kecamatan yang terdampak, 8 di antaranya di Kota Bekasi. Hal ini membuat jalan utama lumpuh total, termasuk area perkantoran dan pemerintahan.

    “Nah tetapi juga di sepanjang kali itu memang masih banyak juga patahan-patahan dan juga tanggul yang belum terbangun sehingga memang dampaknya menjadi sangat luar biasa dari 12 kecamatan yang terdampak di Kota Bekasi itu, 8 kecamatan dan hari ini kota Bekasi lumpuh,” kata dia.

    Dikarenakan adanya limpahan air, pemerintah Bekasi sudah meminta evakuasi warga sejak tadi malam. Namun, hingga saat ini pemerintah Bekasi belum mendapatkan data resmi mengenai korban jiwa, jumlah kendaraan yang terendam, maupun jumlah warga yang masih bertahan di rumah mereka, terutama di lantai dua.

    “Nah oleh karena itu memang nah sejak tadi malam sudah kami peringatkan warga masyarakat untuk melakukan evakuasi,” ujar dia.

  • 7 Kecamatan di Kota Bekasi Terdampak Banjir, 140 Rumah Terendam hingga 3 Meter – Page 3

    7 Kecamatan di Kota Bekasi Terdampak Banjir, 140 Rumah Terendam hingga 3 Meter – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Untuk banjir Kabupaten Bekasi, BNPB menyebut hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

  • Menko AHY: Proyek NCICD Krusial Lindungi Pesisir Utara Jawa – Page 3

    Menko AHY: Proyek NCICD Krusial Lindungi Pesisir Utara Jawa – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengecek hasil pembangunan proyek tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Kalibaru di Cilincing, Jakarta Utara.

    AHY memperkirakan, tanggul pantai setinggi 4,8 meter tersebut mampu melindungi pesisir utara Jakarta dari banjir rob hingga 2034.

    “Tanggul laut di pesisir utara Jakarta ini kita bangun 4,8 meter diatas permukaan air laut, ini bisa sampai dengan 2033,” ujar AHY di Kalibaru, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024).

    Tanggul pantai NCICD Kalibaru sendiri merupakan salah satu dari proyek penahan banjir yang berlokasi di pesisir utara Jakarta. Total, ada 33 km proyek tanggul pantai di Jakarta Utara yang menjadi tugas dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pemprov DKI Jakarta, dan PT Pelindo II.

    Tak hanya tanggul pantai, pemerintah juga berencana menyiapkan proyek lebih besar untuk menghadang banjir. Dengan membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall. Namun, tahap konstruksinya saat ini masih dipikirkan.

    “Lebih dari tahun 2033, kita harus berpikir untuk mencegah terjadinya penurunan muka tanah. Apakah kita perlu tanggul yang lebih besar lagi, sering dikatakan sebagai giant sea wall, nah kita sedang pelajari lebih dalam lagi,” ungkapnya.

    Di samping pembangunan tanggul, AHY melanjutkan, pemerintah juga meminta warga pesisir Jakarta untuk tak lagi memakai air tanah. Sehingga permukaan tanah tidak terus mengalami degradasi.

  • Gulkarmat Jaksel evakuasi 15 ekor kambing di lokasi banjir Rawajati

    Gulkarmat Jaksel evakuasi 15 ekor kambing di lokasi banjir Rawajati

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan membantu evakuasi sebanyak 15 ekor kambing di lokasi banjir kawasan Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Selasa.

    “Totalnya ada 15 ekor kambing, tetapi baru kita evakuasi 8 ekor,” kata Satgas Gulkarmat Jakarta Selatan Kelurahan Kalibata, Rolly Fahary kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari 15 ekor kambing yang akan dievakuasi itu, ada dua dua ekor kambing yang mati akibat kedinginan. Nantinya, kambing itu akan dijual untuk merayakan Idul Adha mendatang.

    Saat melakukan evakuasi kambing dari kandangnya yang berada di kawasan RT 03/RW 01 Kelurahan Rawajati, tepatnya belakang gudang Aqua, petugas Gulkarmat Jaksel sempat mengalami kendala lantaran akses jalannya yang terbilang kecil.

    Selain itu, kandang kambing yang memiliki dua lantai sudah terendam, sehingga perlu upaya “esktra” saat melakukan evakuasi.

    “Kita coba lewat dalam gang, ternyata masuk ke area kandang kambing perahu tidak muat karena akses jalan kecil. Jadinya, kita lewat akses pinggiran Kali Ciliwung,” ujarnya.

    Selain itu, Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan memprioritaskan evakuasi warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak saat banjir melanda di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran dengan ketinggian mencapai tiga meter.

    Berdasarkan pantauan sejak pukul 09.05 WIB, terlihat banjir di Rawajati tak kunjung surut sejak Senin (3/3).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga pukul 10.00 WIB, ada 7 Rukun Tetangga (RT) di Rawajati, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 170 hingga 350 sentimeter (cm), yang disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kebanjiran Warga Gunungputri Santuy Terjebak di Atap Genteng Pos Satpam: Halo tim SAR, jemput dong – Halaman all

    Kebanjiran Warga Gunungputri Santuy Terjebak di Atap Genteng Pos Satpam: Halo tim SAR, jemput dong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Beredar poto dua warga di Gunungputri, Kabupaten Bogor terjebak di atap genteng sebuah pos satpam.

    Dua warga ini terjebak dan memilih bertahap di atap genteng pos satpam gegara banjir bandang yang mengepung.

    Peristiwa ini terjadi di kawasan perumahan Vila Nusa Indah yang terendam banjir.

    Diketahui, imbas hujan deras, banjir mengepung beberapa area perumahan itu pada Selasa (4/3/3035) dini hari.

    Kabar dan foto penampakan warga yang terjebak itu beredar melalui grup WhatsApp komunitas peduli sungai.

    Pertama kali disampaikan berdasarkan laporan warga sekitar pukul 04.00 WIB subuh.

    Dalam foto yang beredar terlihat suasana di lokasi banjir masih gelap.

    Ketinggian banjir terlihat menenggelamkan lantai satu rumah warga.

    Kemudian foto selanjutnya memperlihatkan orang yang terjebak di atas genteng ketika langit menunjukan sudah terang.

    Dalam foto yang beredar itu tertulis, “lokai VNI 2, RT 05/RW 22, dua orang terjebak di atas pos satpam. Halo tim SAR, jemput dong.”

    Selain kedua orang pria ini, dikabarkan masih ada warga lain yang juga terjebak di dalam rumahnya karena banjir.

    Petugas gabungan telah diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

    “Saat ini di lapangan ada 14 tim perahu karet yang sedang bekerja. Mudah-mudahan teratasi,” kata Puarman, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) saat dikonfirmasi, Selasa.

    Puarman menjelaskan bahwa banjir ini berasal dari luapan Sungai Cileungsi dan Cikeas setelah Bogor diguyur hujan deras semalaman.

    Berdasarkan pantuan CCTV dari KP2C, pukul 22.30 WIB status tinggi muka air (TMA) hulu Cileungsi berstatus siaga 1 di angka TMA 250 cm.

    TMA ini terus meningkat hingga 500 cm sekitar pukul 24.00 WIB kemudian perlahan menurun kembali.

    Namun pada pagi hari, giliran hulu Cikeas yang berstatus siaga 1 sekitar pukul 06.30 WIB.

    Luapan air sungai ini masuk ke pemukiman di wilayah Bogor hingga Bekasi.

     

    Status Tanggap Darurat Bencana

    Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan status tanggap darurat bencana setelah wilayah Bogor dilanda cuaca buruk dan bencana terjadi di sejumlah wilayah.

    Hal ini disampaikan Rudy Susmanto dalam unggahan media sosialnya pada Selasa (4/3/2025).

    “Status Kabupaten Bogor kita sudah menetapkan setelah berdiskusi dengan ketua BNPB ditetapkan status Kabupaten Bogor sebagai tanggap darurat bencana,” kata Rudy.

    “Kita berharap seluruh proses penanganan kebencanaaan ini dapat berjalan lebih cepat, memangkas beberapa proses birokrasi agar masyarakat yang terdampak tidak menunggu terlalu lama,” ungkapnya.

     

  • Banjir Rendam Pondok Cina Depok, Warga Tetap Santap Sahur dengan Baju Basah – Halaman all

    Banjir Rendam Pondok Cina Depok, Warga Tetap Santap Sahur dengan Baju Basah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Banjir menggenangi sejumlah rumah warga di lingkungan RT/RW 004/01, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (4/3/2025).

    Banjir itu mengenang rumah warga sejak Senin malam.

    Menjelang waktu sahur pada Selasa pukul 04.00 WIB, kondisi banjir di area perumahan warga semakin parah.

    Air masuk ke ruangan.

    Perabotan rumah basah terendam banjir.

    Di tengah bencana banjir, sejumlah warga menyempatkan untuk menyantap makanan sahur.

    Salah satu di antaranya, yaitu Dirga (54).

    Dia mengaku terbangun pada Selasa dini hari dan melihat pakaiannya sudah basah.

    Lalu, dia bergegas untuk menyantap makanan sahur.

    “Saya tidur bangun-bangun sudah basah,” ujarnya.

    Beruntung, dia masih dapat menyantap sahur di tengah banjir.

    “Sahurnya mah nggak di rumah di atas sini, cuma ada makanan,” tuturnya.

    Dia mengaku banjir di wilayahnya terjadi karena luapan Sungai Ciliwung. 

    “Kalau ini banjir kiriman dari Bogor, jadi Sungai Ciliwung di samping meluap,” ujarnya.

    Banjir Pondok Cina

    Untuk diketahui, sebanyak 40 kepala keluarga terdampak banjir di wilayah Pondok Cina.

    Hingga Selasa pagi, banjir luapan Sungai Ciliwung mulai surut seiring berkurangnya volume air sungai.

    Hal itu diungkap Lurah Pondok Cina, Nurman Hakim.

    “Kondisi saat ini agak surut walau lebih besar dampaknya dibandingkan pada Senin malam. Dampaknya lebih luas, kalau kemarin yang terdampak itu sekitar 29 kepala keluarga, sekarang bertambah menjadi 40 kepala keluarga,” ujarnya.

    Menurut Nurman Hakim, akibat banjir itu sejumlah warga kehilangan baju hingga peralatan sekolah anak-anaknya.

    “Banjir ini siklus lima tahunan,” kata Nurman Hakim.

    Untuk membersihkan lumpur yang ada di jalanan dan rumah warga, Komunitas Ciliwung (Kancil) juga dilibatkan.

    Tagana Kota Depok juga diterjunkan untuk memberikan bantuan logistik bagi warga yang terdampak banjir.