Topik: Banjir

  • Hujan Lebat hingga Ekstrem Diprediksi Terjadi Hingga 6 Maret 2025

    Hujan Lebat hingga Ekstrem Diprediksi Terjadi Hingga 6 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG memprediksi kondisi hujan lebat hingga ekstrem masih mungkin melanda wilayah Indonesia. Dengan prediksi ini, maka potensi banjir masih mengintai.

    Dilansir dari laman resmi BMKG, prediksi curah hujan dasarian pada bulan Februari III hingga Maret II 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan dengan kriteria rendah hingga menengah (20 – 150 mm/hari).

    Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan memasuki kategori curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (>150 mm/hari) pada dasarian I Maret, yaitu di sebagian kecil Aceh dan Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung, sebagian kecil Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Selatan bagian selatan, sebagian kecil maluku, dan sebagian Papua. 

    Beberapa fenomena atmosfer diprediksi secara signifikan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan. Salah satunya adalah Gelombang Ekuator berupa Gelombang Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin yang diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, serta Kepulauan Papua bagian barat.

    Aktifnya beberapa gelombang ekuator tersebut berimplikasi pada peningkatan potensi pembentukan awan hujan di daerah yang dilaluinya. Fenomena lainnya yang juga berkontribusi pada peningkatan hujan di Indonesia adalah terpantaunya sirkulasi siklonik di Perairan Barat Aceh dan Samudra Hindia barat daya Bengkulu, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Perairan Barat Aceh hingga Sumatra Utara dan di Perairan Barat Bengkulu hingga Pesisir Barat Lampung. 

    Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang signifikan tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.

    Prospek Cuaca Sepekan ke depan Periode 4 – 6 Maret 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

    Hujan Sedang – Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Hujan Lebat – Sangat Lebat : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
    Periode 7 – 10 Maret 2025

    Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

    Hujan Sedang – Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Hujan Lebat – Sangat Lebat : Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG. 

    Imbauan BMKG

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
    Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
    Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
    Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

  • Alert! BPBD Sebut Ketinggian Air Banjir di Bekasi Capai 3 Meter

    Alert! BPBD Sebut Ketinggian Air Banjir di Bekasi Capai 3 Meter

    Bisnis.com, JAKARTA – Daerah terdampak banjir di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (4/3/2025) meluas dengan ketinggian air mencapai tiga meter.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa untuk jumlah warga terdampak masih dalam proses pendataan oleh tim petugas gabungan yang sekarang masih melangsungkan upaya evakuasi di lapangan.

    Berdasarkan data sementara yang dihimpun tim BNPB, banjir tersebut mengenangi tujuh kecamatan di Kota Bekasi mulai dari Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

    Banjir juga merendam enam kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai dari Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

    “Banjir terjadi disebabkan hujan yang deras dan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu,” kata dia dilansir dari Antara, Selasa (4/3/2025). 

    Dia mengungkapkan bahwa di Kota Bekasi sedikitnya ada 140 unit rumah warga yang terendam dengan ketinggian air mencapai tiga meter.

    Sementara itu ada sebanyak 15 unit rumah yang digenangi banjir ketinggian air mencapai 150 centimeter di Kabupaten Bekasi.

    “BNPB memastikan tim petugas gabungan mengerahkan banyak perahu karet untuk evakuasi korban banjir di Bekasi,” ucapnya. 

    Pemadaman jaringan listrik masih harus dilakukan PLN Kota Bekasi demi keselamatan selama proses evakuasi karena kondisi banjir di sejumlah kawasan masih tinggi. 

  • Waspada Listrik Masih Menyala saat Banjir! Segera Lakukan 6 Hal Ini

    Waspada Listrik Masih Menyala saat Banjir! Segera Lakukan 6 Hal Ini

    Jakarta: Hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek sejak Minggu mala, 2 Maret 2025 menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta terdampak banjir. 
     
    PLN melakukan penghentian aliran listrik sementara dilakukan saat terdapat rumah warga atau gardu listrik PLN yang terdampak banjir. 
     
    General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran mengatakan, penghentian aliran listrik sementara ke rumah warga harus dilakukan untuk mengamankan kondisi warga dikarenakan air merupakan penghantar listrik. 

    “Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepada PLN apabila terdampak banjir namun listrik masih menyala. Agar petugas PLN dapat segera ke lokasi dan mengamankan listrik di daerah tersebut,” imbau Lasiran dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Maret 2025.
     

    Untuk keamanan kelistirkan Lasiran pun membagi beberapa tips yang bisa dilakukan masyarakat saat terjadi banjir, diantaranya:
     
    – ?Matikan aliran listrik dari MCB yang berada di kWh meter masing-masing
    – ?Cabut semua peralatan listrik dari stop kontak
    – ?Pindahkan peralatan listrik ke tempat yang lebih tinggi
    – ?Jauhi area dengan kabel atau jaringan listri yang terendam banjir
    – ?Jika listrik masih menyala saat banjir, segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile
    – ?Laporkan kondisi banjir ke instansi terkait untuk tindakan lebih lanjut
     
    PLN UID Jakarta Raya, Lasiran melanjutkan, telah menyiapkan sebanyak 2.148 petugas yang bersiaga selama 24 jam, 17 perahu karet, 10 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) total daya 3.200 kVA.
     
    Selain itu perlengkapan kelistrikan yang juga disiapkan adalah 9 Unit Kabel Bergerak (UKB) total 6.400 meter, 38 Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 23.240 kVA, 8 Unit Trafo Bergerak (UTB) total daya 5.450 kVA, 1 unit power generator 600 kVA, 8 mobil crane, dan 7 unit mobil deteksi, serta 17 posko siaga yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan di seluruh wilayah Jakarta.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Penyebab Banjir Parah yang Bikin Bekasi Lumpuh

    Penyebab Banjir Parah yang Bikin Bekasi Lumpuh

    Jakarta

    BNPB menyebut ketinggian air akibat banjir di Kabupaten Bekasi maupun kota Bekasi Jawa Barat ada yang mencapai tiga meter. BNPB menyebut penyebab banjir tersebut akibat hujan dan kiriman dari Bogor.

    “Banjir terjadi disebabkan hujan yang deras dan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dilansir Antara, Selasa (4/3/2025).

    BNPB melaporkan terdapat tujuh kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir. Tujuh kecamatan tersebut rinciannya Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

    Dia mengungkap sedikitnya ada 140 unit rumah warga yang terendam dengan ketinggian air mencapai tiga meter di Kota Bekasi.

    Sementara itu di Kabupaten Bekasi, sebanyak 15 unit rumah yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 150 cm. BNPB masih berupaya melakukan evakuasi korban terdampak banjir.

    BNPB memastikan tim petugas gabungan mengerahkan banyak perahu karet untuk evakuasi korban banjir. BNPB juga masih mendata jumlah warga terdampak.

    (yld/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 6
                    
                        Mega Bekasi Hypermall Banjir, Pengunjung Panik Berlarian ke Eskalator
                        Megapolitan

    6 Mega Bekasi Hypermall Banjir, Pengunjung Panik Berlarian ke Eskalator Megapolitan

    Mega Bekasi Hypermall Banjir, Pengunjung Panik Berlarian ke Eskalator
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Banjir
    turut merendam
    Mega Bekasi Hypermall
    , Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).
    Berdasarkan rekaman video yang diunggah akun Instagram @infobekasi.coo, air tiba-tiba menggenangi area dasar Mega Bekasi Hypermall.
    Pengunjung yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) langsung berlarian ke arah eskalator.
    Salah satu pedagang terlihat menyelamatkan barang dagangannya. Terdengar pengunjung berteriak meminta warga lain segera cari tempat aman.
    “Naik! Naik! Semuanya naik!” kata seorang pria dalam video tersebut.
    Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Herdiana membenarkan peristiwa tersebut. .
    “Kalau informasi (air masuk ke Mega Bekasi Hypermall) benar. Tapi ini ada 38 titik (
    banjir
    ). karena ada 38 titik, lebih parah di sini. di sana hanya dalam mal,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nenek Yati Akhirnya Mau Dievakuasi Setelah Listrik di Rumahnya Mulai Padam: Kasihan Bayi di Rumah – Halaman all

    Nenek Yati Akhirnya Mau Dievakuasi Setelah Listrik di Rumahnya Mulai Padam: Kasihan Bayi di Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bayi, lansia, hingga warga sakit yang rumahnya terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dievakuasi oleh petugas gabungan, Selasa (4/3/2025). 

    Evakuasi berlangsung di salah satu titik kawasan yang terdampak, yakni di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur. 

    Proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet dan juga tandu. 

    Para petugas gabungan dibantu oleh warga sekitar. 

    Ketinggian air mencapai kurang lebih 2 meter saat evakuasi berlangsung. 

    Banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung, Selasa (4/3/2025). Proses evakuasi warga sakit yang terdampak banjir. (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Yati, nenek dari seorang balita yang dievakuasi mengatakan, ia dan keluarga sebelumnya memilih untuk tetap tinggal di rumah.  

    Namun akhirnya kini memilih untuk pergi ke pengungsian akibat listrik di rumahnya mulai padam. 

    “Mengungsi, kasian dia (bayi) di rumah, lampunya mati,” kata Yati usai evakuasi. 

    Sementara itu, Ketua RT 11 RW 5, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Eka Kurniawan mengatakan masih ada sekitar 10 kepala keluarga yang belum dievakuasi. 

    Alasannya, warga sekitar kecuali bayi dan lansia, kerap memilih untuk tetap berdiam di rumah kala banjir melanda. 

    Sedangkan warga yang mengungsi kini ditempatkan di kawasan SD 01 dan 02 Kampung Melayu. 

  • Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Jakarta

    Banjir dengan arus deras di Bekasi sampai menghanyutkan sebuah mobil. Peristiwa itu terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram kertarahayusociety, tampak sebuah mobil minibus yang sepertinya Toyota Rush/Daihatsu Terios terjebak banjir dengan arus deras. Menurut keterangan video, mobil itu terseret banjir aliran Sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Menurut keterangan yang diterima detikOto dari akun Instagram kertarahayusociety, di dalam mobil tersebut ada satu orang pengendara. Mobil itu sempat tersangkut tiang listrik, tapi kemudian tetap terbawa arus yang cukup deras.

    “Pak turun Pak,” teriak warga kepada pengendara mobil putih tersebut.

    Warga sekitar juga turut membantu sopir yang berusaha menyelamatkan diri. “Alhamdulillah pengemudi dapat diselamatkan oleh warga Kampung Nawit,” tulisnya.

    Informasi terakhir yang diterima detikOto, mobil sudah ditemukan. Warga sekitar membantu mengevakuasi mobil tanpa alat berat.

    Pelajaran Penting: Jangan Asal Terobos Banjir!

    Dari kejadian ini bisa diambil pelajaran penting. Pengendara jangan asal menerobos banjir. Banjir yang terlalu dalam dengan arus deras bisa menghanyutkan mobil meskipun bobot mobil terbilang berat.

    Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir yang terlalu dalam, apalagi ada arus deras Sebab, risikonya bukan cuma merusak mobil.

    “Risiko mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi,” kata Sony kepada detikOto.

    Selain itu, yang juga banyak terjadi ketika mobil dipaksa menerobos banjir, mobil bisa masuk lubang atau bahkan got yang tidak terlihat akibat tertutup genangan. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.

    Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

    Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang bakar mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

    Water hammer mungkin tidak langsung membuat mesin jebol. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar. Kalau sudah terjadi water hammer yang membuat mesin jebol, tentu perbaikannya tidak murah.

    (rgr/din)

  • Banjir Melanda Jabodetabek, BPBD dan Basarnas Siap Siaga – Page 3

    Banjir Melanda Jabodetabek, BPBD dan Basarnas Siap Siaga – Page 3

    Basarnas menegaskan kesiapannya membantu penanganan banjir Jakarta. “Jika ada masalah teknis terkait peralatan yang dibutuhkan di lapangan, kami siap mendukung penuh,” ujar Tim Basarnas dalam rapat zoom.

    Peralatan seperti perahu karet dan drone siap digunakan untuk memantau dan membantu penyelamatan. Komunikasi yang baik antara pihak terkait sangat penting untuk efektivitas proses penyelamatan.

    “Kami memiliki peralatan seperti perahu karet dan drone yang dapat digunakan untuk memantau dan membantu dalam upaya penyelamatan,” sambungnya.

    Keberadaan teknologi modern seperti drone sangat membantu dalam memetakan wilayah terdampak banjir dan mengidentifikasi lokasi yang membutuhkan pertolongan segera. Hal ini mempercepat proses evakuasi dan penyaluran bantuan.

    Basarnas menekankan pentingnya komunikasi yang lancar dalam proses penyelamatan. Dengan informasi yang akurat dan cepat, proses pemulihan dan penyelamatan dapat berjalan lebih efektif.

    “Sifatnya kami akan mendukung penuh segala situasi yang ada, khususnya dalam proses penyelamatan korban, jika ada kebutuhan tambahan, kami akan menggunakan potensi-potensi lain yang tersedia, termasuk sumber daya Sarnas,” kata Tim Basarnas.

    Hingga saat ini, Basarnas melaporkan belum ada korban jiwa akibat banjir Jakarta. Namun, mereka tetap siaga dan siap turun tangan jika ada personel atau warga yang membutuhkan pertolongan dan belum bisa ditangani oleh pihak setempat. Basarnas mengimbau agar masyarakat yang membutuhkan bantuan segera menghubungi mereka.

    “Sampai hari ini belum ada laporan korban jiwa, namun jika ada yang memerlukan pertolongan, Basarnas siap untuk menanggulangi dan menyelamatkan mereka,” tutup perwakilan Basarnas.

  • Penampakan dari Udara Kota Bekasi yang Lumpuh Karena Banjir – Page 3

    Penampakan dari Udara Kota Bekasi yang Lumpuh Karena Banjir – Page 3

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Untuk banjir Kabupaten Bekasi, BNPB menyebut hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

  • Lalu Lintas di Depan Mal Pakuwon Bekasi Tergenang Banjir, Kendaraan Sulit Bergerak – Page 3

    Lalu Lintas di Depan Mal Pakuwon Bekasi Tergenang Banjir, Kendaraan Sulit Bergerak – Page 3

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Bekasi lumpuh akibat banjir yang terjadi pada Selasa pagi (4/3/2025). Dia mengatakan, dibandingkan banjir pada 2016 dan 2020, menunjukkan bahwa kondisi saat ini jauh lebih parah.

    “Dibandingkan peristiwa 2016 dan juga 2020, sehingga memang ketinggian air itu lebih dari 8 meter sehingga memang kondisi yang ada adalah kemudian melimpah dari tanggul-tanggul yang memang sudah dibangun oleh BWCC,” kata Tri Adhianto pada Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek melalui zoom pada, Kamis (4/3/2025)

    Dia menyebut, di sepanjang aliran kali, masih terdapat patahan-patahan dan tanggul yang belum terbangun, sehingga dampak banjir semakin luar biasa. Dia mengatakan, dari 12 kecamatan yang terdampak, 8 di antaranya di Kota Bekasi. Hal ini membuat jalan utama lumpuh total, termasuk area perkantoran dan pemerintahan.

    “Nah tetapi juga di sepanjang kali itu memang masih banyak juga patahan-patahan dan juga tanggul yang belum terbangun sehingga memang dampaknya menjadi sangat luar biasa dari 12 kecamatan yang terdampak di Kota Bekasi itu, 8 kecamatan dan hari ini kota Bekasi lumpuh,” kata dia.

    Dikarenakan adanya limpahan air, pemerintah Bekasi sudah meminta evakuasi warga sejak tadi malam. Namun, hingga saat ini pemerintah Bekasi belum mendapatkan data resmi mengenai korban jiwa, jumlah kendaraan yang terendam, maupun jumlah warga yang masih bertahan di rumah mereka, terutama di lantai dua.

    “Nah oleh karena itu memang nah sejak tadi malam sudah kami peringatkan warga masyarakat untuk melakukan evakuasi,” ujar dia.