Topik: Banjir

  • Banjir di Kebon Pala Semakini Tinggi, Air Naik hingga 3 Meter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir di Kebon Pala Semakini Tinggi, Air Naik hingga 3 Meter Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir di Kebon Pala Semakin Tinggi, Air Naik hingga 3 Meter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketinggian banjir yang merendam kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, terus meningkat pada Selasa (4/3/2025).
    Dari pantauan
    Kompas.com
    pada pukul 10.45 WIB, ketinggian air telah mencapai antara 2,5 meter hingga 3 meter.
    “Kalau di sini sekitar 2,5 meter, kalau dalam itu bisa tiga meter,” ungkap salah satu petugas yang sedang melakukan evakuasi di lokasi, Selasa.
    Tim gabungan saat ini tengah berupaya mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak di lantai dua rumah.
    Dalam proses evakuasi ini, petugas juga memasang tambang yang dikaitkan pada tiang listrik sebagai pegangan untuk membantu warga yang dievakuasi.
    Dua perahu kano juga disiagakan untuk mendukung proses evakuasi warga yang terjebak di dalam rumah.
    Warga yang berhasil dievakuasi akan dibawa ke lokasi pengungsian di SD Kampung Melayu 02 dan Aula Masjid Ittihadul Ikhwan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengerukan Kali Krukut Dianggap Tidak Efektif Tangani Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Pengerukan Kali Krukut Dianggap Tidak Efektif Tangani Banjir Megapolitan 4 Maret 2025

    Pengerukan Kali Krukut Dianggap Tidak Efektif Tangani Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Beberapa warga korban banjir di kawasan Jalan NIS, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, menilai pengerukan kali tidak berpengaruh signifikan terhadap banjir yang melanda wilayahnya.
    Hasanudin (64), warga yang telah tinggal di Jalan NIS sejak 1967, mengeluhkan banjir di perumahannya setiap tahun.
    Padahal, pengerukan Kali Krukut baru saja berlangsung di bawah pemerintahan Pramono Anung-Rano Karno.
    “Sudah dikeruk, tapi tetap keadaannya kayak gini juga. Padahal dikeruknya lebih dalam malah. (Dikeruk) dari jembatan sana sampai ke sini, tapi ke sananya kan lebih sempit, enggak bisa ke sana (alatnya). Tetep saja banjir,” kata dia saat ditemui di lokasi, Selasa (4/3/2025).
    Akan tetapi, dia sadar diri bahwa rumahnya berada di dekat aliran Kali Krukut.
    Dia berharap, selain pengerukan kali, pemerintah juga melakukan pelebaran Kali Krukut.
    “Kali itu kan penginnya dilebarin, tolonglah pada warga-warga sini pada sadar, si tanah itu separuh kan kali, tolong dilebarin lah kalinya. Kalau tiap hari hini terus kan kita juga repot,” kata dia.
    Senada, Jumiko (60) juga menilai pengerukan kali tidak berdampak secara langsung terhadap banjir di Jalan NIS.
    Dia mengeluh karena banjir kali ini harus surut dengan waktu yang cukup lama.
    “Dulu tuh satu tahun cuma tiga kali banjir, tapi langsung hilang. Kalau sekarang kok ngembeng begini,” kata dia, Selasa (4/3/2025).
    Akan tetapi, dia tetap menyerahkan seluruh proses antisipasi banjir kepada pemerintah.
    Dia menilai, pemerintah lebih tahu apa yang mesti dilakukan untuk banjir yang selalu datang setiap tahunnya ke Jalan NIS.
    “Ya kalau Bang Doel kan sudah tahh lokasinya di sini, mudah-mudahan dilanjutkan. Terserah mau dikeruk, mau diperlebar, ya terserah mereka,” tambah dia.
    Sebelumnya, pengerukan kali di Jakarta menjadi tugas pertama yang akan dijalankan oleh gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno seusai dilantik.
    Rano Karno mengungkapkan, pengerukan kali bakal dilakukan di semua kali yang ada di Jakarta.
    “Karena tugas saya pertama adalah kita akan mengeruk semua kali, semua sungai di Jakarta,” kata Rano saat ditemui di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
    Rano dan Pramono bakal melakukan rapat koordinasi dengan sekitar 5.000 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pada Kamis sore nanti.
    Sementara itu, pengerukan kali sendiri menjadi satu dari beberapa program yang diprioritaskan untuk dijalankan oleh pemerintah Pramono-Rano dalam 100 hari kerja mereka.
    “Semua kedinasan sudah paham. Nah karena itu lah sebelum besok Pak Gubernur (Pramono) ke Magelang, nanti seluruh rentetan acara setelah pelantikan, kemudian kita sertijab (serah terima jabatan) setelah sertijab kita paripurna DPRD. Setelah itu kita langsung rapat pimpinan,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jabodetabek Dikepung Banjir, BNPB Beberkan Kondisi di Jakarta, Bekasi, Depok

    Jabodetabek Dikepung Banjir, BNPB Beberkan Kondisi di Jakarta, Bekasi, Depok

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan terkait kondisi yang dibutuhkan dan langkah yang akan dilakukan, menimbang banjir menimpa kawasan Jabodetabek. 

    Kepala BNPB Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek secara daring, pada Selasa (4/3/2025) memaparkan hal-hal yang dibutuhkan dari setiap wilayah. 

    Dijelaskan bahwa untuk wilayah Jakarta telah banyak beberapa wilayah yang tergenang. Sebab demikian, kota metropolitan ini membutuhkan operasi modifikasi cuaca.

    “Nanti kita akan lakukan baik DKI dengan BNPB. DKI kami minta untuk melaksanakan juga sebagaimana yang dilaksanakan di tahun baru,” jelas Suharyanto. 

    Selain itu, BNPB juga tengah berkoordinasi dengan Jakarta terkait permasalahan yang terjadi. Pasalnya, terdapat keluhan dari masyarakat terkait sahur dan buka puasa. Mereka akan melaksanakan koordinasi lanjutan untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

    Untuk Jawa Barat, BPBD menyampaikan bahwa permasalahan banyak terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Contohnya seperti adanya jembatan yang putus, adanya ratusan pengungsi, dan pemberian logistik sudah dilakukan. 

    Kemudian, untuk wilayah Bogor sendiri, BPBD juga menerima informasi bahwa terdapat beberapa titik di Kota Bogor yang mengalami longsor. Sebab itu, pihaknya juga akan mengirim tim ke lokasi untuk langsung berkoordinasi dengan Walikota Bogor. 

    Lanjutnya, untuk Kota Depok relatif tidak besar. Namun, beberapa dari masyarakat di lokasi meminta evakuasi. Sebab demikian, terdapat permintaan dalam perahu karet. 

    Pada hari ini juga, BPBD akan melakukan peninjauan ke Kota Bekasi untuk melihat dan berkoordinasi langsung dengan Wali Kota Setempat, terkait langkah-langkah apa yang harus dilakukan. 

    Beralih ke wilayah Banten, dijelaskan bahwa beberapa wilayah di Kota Tangerang tergenang banjir. Sama seperti wilayah-wilayah sebelumnya, BPBD akan melakukan peninjauan langsung. 

    Dari pemaparan tersebut, BPBD kemudian akan mengevakuasi masyarakat, memastikan logistik terpenuhi dan operasi modifikasi cuaca (OMC) akan dilaksanakan hingga tanggal 8 Maret 2025. 

    Pihaknya juga akan mengeluarkan alat-alat untuk melaksanakan pembersihan atau pompa-pompa, agar air yang tergenang cepat surut dan lingkungan yang kotor menjadi bersih. 

  • Cerita Hamdari Petugas UPS Badan Air yang Jaga Excavator di Kali Pesanggrahan: Siaga Sejak Malam – Halaman all

    Cerita Hamdari Petugas UPS Badan Air yang Jaga Excavator di Kali Pesanggrahan: Siaga Sejak Malam – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (3/3/20245) yang turun di Wilayah Bogor dan Jakarta membuat Kali Ciliwung, Pesanggrahan dan Krukut meluap.

    Kondisi tersebut membuat sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir.

    Hamdari, salah satu petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan pihaknya langsung bersiaga begitu mendengar debit air mulai meluap di Kali Pesanggrahan.

    Petugas UPS langsung menjaga excavator – mesin pengeruk sampah yang memang ditempatkan di beberapa titik di kali pesanggrahan, salah satunya di wilayah Tanah Kusir.

    “Debit air mulai naik itu dari semalam hingga pagi tadi dan seperti ini kondisinya tapi untuk sekarang kondisi air sudah mulai agak surut,” ujar Hamadari kepada Tribunnews di Kali Pesanggrahan, Tanah Kusir, Selasa (4/3/2025).

    “Air naik sekitar jam 3 (malam), debit air sudah naik. Kami sudah standby, operator (excavator) kami standy duluan dan sekarang kami lanjut buat jaga,” sambungnya.

    Saat debit air tinggi, Hamdari mengatakan excavator tidak bisa dioperasikan mengingat arus yang sangat tinggi.

    Pantauan Tribunnews, sampah mulai menumpuk, menyangkut di area jebakan sampah yang sudah dibuat.

    Dominan sampah yang tersangkut, yakni sampah plastik rumah tangga hingga bongkahan kayu besar.

    “Ini sampah kiriman. Sampah umumnya ya sampah rumah tangga sama kayu. Sebelumnya kami kalau angkut sampah itu sampai tiga mobil,” kata Hamdari.

    Sambil berjaga, Hamdari tetap memantau info dari bendung Katulampa.

    Menurut Hamdari apabila curah hujan kembali tinggi baik di Bogor maupun di Jakarta, tak menutup kemungkinan debit air bisa kembali tinggi lagi.

    “Kami juga koordinasi dengan pintu air yang di atas, Katulampa. Di sana masih Siaga terus, kalau di sana masih hujan terus ya kemungkinan debit air bisa naik lagi,” pungkasnya.

  • Mobil Terendam Banjir, Asuransi Cover Enggak Ya?

    Mobil Terendam Banjir, Asuransi Cover Enggak Ya?

    Setiap perusahaan asuransi memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting untuk membaca polis asuransi Anda dengan teliti. Perhatikan dengan seksama bagian yang menjelaskan tentang cakupan pertanggungan, termasuk perluasan pertanggungan untuk banjir dan prosedur klaim.

    Pahami detail proses klaim, seperti dokumen apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengajukan klaim. Jika ada hal yang kurang jelas, jangan ragu untuk menghubungi perusahaan asuransi Anda untuk meminta klarifikasi.

    Memiliki asuransi yang tepat sangat penting untuk melindungi aset Anda, termasuk mobil. Dengan memahami jenis asuransi dan perlindungannya, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan menghindari kerugian finansial yang besar jika terjadi bencana alam seperti banjir.

    Pastikan Anda memiliki asuransi yang tepat dengan perluasan pertanggungan banjir untuk melindungi mobil Anda. Jika mobil terendam banjir, segera lakukan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas untuk meminimalkan kerugian dan mempermudah proses klaim asuransi.

     

    Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI)

  • Banjir Terjang Mega Bekasi, Pengunjung Berlarian ke Eskalator

    Banjir Terjang Mega Bekasi, Pengunjung Berlarian ke Eskalator

    Bisnis.com, JAKARTA — Banjir menerjang sejumlah titik di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (4/3/2025). Tidak hanya perumahan yang terdampak, air banjir juga menerjang ke pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall. 

    Mengutip unggahan X @txtdrbekasi pada Selasa (4/3/2025), terlihat lantai bawah Mega Bekasi Hypermall terendam banjir dengan air berwarna coklat pekat.

    Air banjir itu terus mengalir hingga barang seperti kursi dan sejumlah boks ikut terbawa arus. Di tempat itu pula terlihat masih ada banyak barang jualan yang ikut terendam. Ada yang ditutup dengan terpal, ada juga yang tidak.

    Menilik dari video tersebut, terlihat seseorang berjalan menerjang banjir dan ketinggiannya hampir selutut pria dewasa. Banyak juga orang-orang yang bergegas membawa barang-barang untuk ke atas dan menggunakan eskalator yang mati.

    Per 13:58 WIB, unggahan tersebut telah dikomentari oleh 461 orang dan disukai oleh sekitar 8.300 orang. Banyak dari netizen yang tekejut dengan bencana itu.

    “Air bisa masuk mall? Lha trus nasib basemennya gmn?” tulis akun @Cho*****

    “Ya Allah gak expect sampai masuk mega bekasi, berarti parah banget,” tutur akun @ngega*****

    “Seriusan ini dalem mall mega bekasi? Ya Allah smg dilindungi semuanya,” tulis akun @pusp*****

    Berdasarkan data sementara yang dihimpun tim BNPB, banjir tersebut mengenangi tujuh kecamatan di Kota Bekasi mulai dari Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

    Banjir juga merendam enam kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai dari Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

    “Banjir terjadi disebabkan hujan yang deras dan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu,” kata dia dilansir dari Antara, Selasa (4/3/2025). 

    Dia mengungkapkan bahwa di Kota Bekasi sedikitnya ada 140 unit rumah warga yang terendam dengan ketinggian air mencapai tiga meter.

    Sementara itu ada sebanyak 15 unit rumah yang digenangi banjir ketinggian air mencapai 150 centimeter di Kabupaten Bekasi.

    “BNPB memastikan tim petugas gabungan mengerahkan banyak perahu karet untuk evakuasi korban banjir di Bekasi,” ucapnya. 

    Pemadaman jaringan listrik masih harus dilakukan PLN Kota Bekasi demi keselamatan selama proses evakuasi karena kondisi banjir di sejumlah kawasan masih tinggi. 

  • Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun

    Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun

    Warga melintasi banjir yang merendam daerah Cililitan, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). BPBD Jakarta melaporkan 20 RT di Jakarta Timur terendam banjir akibat meluapnya kali Ciliwung yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/nym.

    Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Ketinggian air yang merendam kawasan bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur turun dari yang sebelumnya mencapai tinggi meter kini yang tertinggi hanya 1,2 meter.

    “Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di 28 RT dan empat ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari data yang masuk pada pukul 03.00 WIB ketinggian air, yaitu 30 centimeter (cm) dan yang tertinggi berada pada kisaran 120 cm atau 1,2 meter. Dari data BPBD DKI Jakarta yang terus diperbaharui setiap jamnya, ketinggian air banjir yang disebabkan meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). Titik tertinggi terjadi di Kelurahan Pejaten Timur mencapai 3,7 meter.

    Yohan menyatakan bahwa banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam.Hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi Siaga 3 atau Waspada pada pukul 20.20 WIB.

    Kemudian, di hari yang sama pada pukul 20.40 Siaga 2 dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi Siaga 1 atau Bahaya sekitar pukul 21.30 WIB. Selanjutnya di Pos Pantau Depok berstatus Siaga 3 Waspada pukul 21.40 WIB, Siaga 2 pukul 00.00 WIB dan Siaga 1 atau Bahaya pukul 00.30 WIB.

    “Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siayga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Untuk saat ini dari 28 Rukun Tetangga (RT) yang masih tergenang banjir, 21 di antaranya berada di Jaksel dan tujuh RT lainnya di Jaktim.

    Berikut data RT dan kelurahan yang masih tergenang banjir hingga Selasa pagi:

    Jakarta Selatan terdapat 21 RT yang terdiri dari:

    1. Kelurahan Pondok Pinang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 80-100 cm

    2. Kelurahan Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm

    3. Kelurahan Rawajati
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 50 cm

    3. Kelurahan Cilandak Timur
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 105-120 cm

    4. Kelurahan Pejaten Timur
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30-120 cm

    5. Kelurahan Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60-100 cm.

    Jakarta Timur terdapat 7 RT yang terdiri dari:

    1. Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 90-100 cm

    2. Kelurahan Kampung Melayu
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 95 cm

    Sementara untuk jalan yang terendam banjir terdapat di 4 ruas jalan yang terdiri dari:
    1. Jl. Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
    2. Jl. Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
    3. Jl. Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm
    4. Jl. H. Muhajar RT 011 RW 002, Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm.

    Sumber : Antara

  • Hujan Lebat hingga Ekstrem Diprediksi Terjadi Hingga 6 Maret 2025

    Hujan Lebat hingga Ekstrem Diprediksi Terjadi Hingga 6 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG memprediksi kondisi hujan lebat hingga ekstrem masih mungkin melanda wilayah Indonesia. Dengan prediksi ini, maka potensi banjir masih mengintai.

    Dilansir dari laman resmi BMKG, prediksi curah hujan dasarian pada bulan Februari III hingga Maret II 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan dengan kriteria rendah hingga menengah (20 – 150 mm/hari).

    Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan memasuki kategori curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (>150 mm/hari) pada dasarian I Maret, yaitu di sebagian kecil Aceh dan Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung, sebagian kecil Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Selatan bagian selatan, sebagian kecil maluku, dan sebagian Papua. 

    Beberapa fenomena atmosfer diprediksi secara signifikan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan. Salah satunya adalah Gelombang Ekuator berupa Gelombang Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin yang diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, serta Kepulauan Papua bagian barat.

    Aktifnya beberapa gelombang ekuator tersebut berimplikasi pada peningkatan potensi pembentukan awan hujan di daerah yang dilaluinya. Fenomena lainnya yang juga berkontribusi pada peningkatan hujan di Indonesia adalah terpantaunya sirkulasi siklonik di Perairan Barat Aceh dan Samudra Hindia barat daya Bengkulu, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Perairan Barat Aceh hingga Sumatra Utara dan di Perairan Barat Bengkulu hingga Pesisir Barat Lampung. 

    Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang signifikan tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.

    Prospek Cuaca Sepekan ke depan Periode 4 – 6 Maret 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

    Hujan Sedang – Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Hujan Lebat – Sangat Lebat : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
    Periode 7 – 10 Maret 2025

    Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

    Hujan Sedang – Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Hujan Lebat – Sangat Lebat : Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG. 

    Imbauan BMKG

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
    Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
    Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
    Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

  • Alert! BPBD Sebut Ketinggian Air Banjir di Bekasi Capai 3 Meter

    Alert! BPBD Sebut Ketinggian Air Banjir di Bekasi Capai 3 Meter

    Bisnis.com, JAKARTA – Daerah terdampak banjir di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (4/3/2025) meluas dengan ketinggian air mencapai tiga meter.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa untuk jumlah warga terdampak masih dalam proses pendataan oleh tim petugas gabungan yang sekarang masih melangsungkan upaya evakuasi di lapangan.

    Berdasarkan data sementara yang dihimpun tim BNPB, banjir tersebut mengenangi tujuh kecamatan di Kota Bekasi mulai dari Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

    Banjir juga merendam enam kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai dari Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

    “Banjir terjadi disebabkan hujan yang deras dan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu,” kata dia dilansir dari Antara, Selasa (4/3/2025). 

    Dia mengungkapkan bahwa di Kota Bekasi sedikitnya ada 140 unit rumah warga yang terendam dengan ketinggian air mencapai tiga meter.

    Sementara itu ada sebanyak 15 unit rumah yang digenangi banjir ketinggian air mencapai 150 centimeter di Kabupaten Bekasi.

    “BNPB memastikan tim petugas gabungan mengerahkan banyak perahu karet untuk evakuasi korban banjir di Bekasi,” ucapnya. 

    Pemadaman jaringan listrik masih harus dilakukan PLN Kota Bekasi demi keselamatan selama proses evakuasi karena kondisi banjir di sejumlah kawasan masih tinggi. 

  • Waspada Listrik Masih Menyala saat Banjir! Segera Lakukan 6 Hal Ini

    Waspada Listrik Masih Menyala saat Banjir! Segera Lakukan 6 Hal Ini

    Jakarta: Hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek sejak Minggu mala, 2 Maret 2025 menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta terdampak banjir. 
     
    PLN melakukan penghentian aliran listrik sementara dilakukan saat terdapat rumah warga atau gardu listrik PLN yang terdampak banjir. 
     
    General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran mengatakan, penghentian aliran listrik sementara ke rumah warga harus dilakukan untuk mengamankan kondisi warga dikarenakan air merupakan penghantar listrik. 

    “Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepada PLN apabila terdampak banjir namun listrik masih menyala. Agar petugas PLN dapat segera ke lokasi dan mengamankan listrik di daerah tersebut,” imbau Lasiran dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Maret 2025.
     

    Untuk keamanan kelistirkan Lasiran pun membagi beberapa tips yang bisa dilakukan masyarakat saat terjadi banjir, diantaranya:
     
    – ?Matikan aliran listrik dari MCB yang berada di kWh meter masing-masing
    – ?Cabut semua peralatan listrik dari stop kontak
    – ?Pindahkan peralatan listrik ke tempat yang lebih tinggi
    – ?Jauhi area dengan kabel atau jaringan listri yang terendam banjir
    – ?Jika listrik masih menyala saat banjir, segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile
    – ?Laporkan kondisi banjir ke instansi terkait untuk tindakan lebih lanjut
     
    PLN UID Jakarta Raya, Lasiran melanjutkan, telah menyiapkan sebanyak 2.148 petugas yang bersiaga selama 24 jam, 17 perahu karet, 10 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) total daya 3.200 kVA.
     
    Selain itu perlengkapan kelistrikan yang juga disiapkan adalah 9 Unit Kabel Bergerak (UKB) total 6.400 meter, 38 Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 23.240 kVA, 8 Unit Trafo Bergerak (UTB) total daya 5.450 kVA, 1 unit power generator 600 kVA, 8 mobil crane, dan 7 unit mobil deteksi, serta 17 posko siaga yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan di seluruh wilayah Jakarta.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)