Topik: Banjir

  • Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Warga Panik dan Berteriak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Warga Panik dan Berteriak Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Warga Panik dan Berteriak
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com

    Banjir
    yang melanda Kota Bekasi turut merendam
    Mega Bekasi Hypermall
    di Marga Jaya, Bekasi Selatan, pada Selasa (4/3/2025).
    Air tiba-tiba menggenangi area dasar pusat perbelanjaan tersebut, membuat pengunjung panik dan berlarian mencari tempat aman.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @infobekasi.coo, terlihat kepanikan warga saat air mulai masuk ke dalam mal.
    Sejumlah pengunjung bergegas menuju eskalator untuk naik ke lantai yang lebih tinggi.
    Salah satu pedagang terlihat berusaha menyelamatkan barang dagangannya agar tidak terendam.
    Terdengar pula teriakan dari seorang pria yang meminta warga untuk segera mencari tempat aman.
    “Naik! Naik! Semuanya naik!” teriaknya dalam video.
    Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, membenarkan bahwa
    banjir
    memang masuk ke Mega Bekasi Hypermall.
    Namun, ia menegaskan bahwa banjir di pusat perbelanjaan tersebut tidak separah di beberapa titik lain di Kota Bekasi.
    “Kalau informasi (air masuk ke Mega Bekasi Hypermall) benar. Tapi ini ada 38 titik (banjir). Karena ada 38 titik, lebih parah di sini (lokasi lain). Di sana (Mega Bekasi Hypermall) hanya dalam mal,” ujar Dedi saat dikonfirmasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jakarta Hari Ini, 15 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Ciliwung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir Jakarta Hari Ini, 15 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Ciliwung Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir Jakarta Hari Ini, 15 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Ciliwung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 15 ton sampah diangkut dari
    Sungai Ciliwung
    dalam upaya mengatasi banjir yang masih merendam sejumlah wilayah di Jakarta.
    Pembersihan kali ini dilakukan
    Dinas Sumber Daya Air
    (SDA) bersama Badan Air dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta.
    “Saya update tadi ada sekitar 15 ton yang ada di Kali Ciliwung,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, Selasa (4/3/2025).
    Proses pengerukan sampah dilakukan dengan mengerahkan 206 ekskavator di berbagai titik sepanjang sungai.
    Selain itu, Dinas SDA telah mengoperasikan lebih dari 500 pompa mobile dan 500 pompa stasioner yang tersebar di lebih dari 200 lokasi untuk mempercepat penyedotan air dari wilayah-wilayah yang masih tergenang.
    “Dinas SDA itu punya 500 lebih pompa mobile, kemudian, ada 500 pompa mobile dan 500 pompa stasioner yang tersebar di lebih dari 200 lokasi ya, itu sudah diaktifkan semua,” ungkap Yohan.
    Adapun, BPBD Jakarta mencatat hingga Selasa (4/3/2025), masih ada 105 wilayah yang terendam banjir.
    Wilayah yang paling terdampak adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter.
    “Untuk kejadian hari ini yang paling banyak itu terdampak itu di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian di atas 1 meter,” kata Yohan.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengerahkan lebih dari 1.000 petugas untuk melakukan pengerukan di 17 sungai guna mencegah banjir di wilayah Jakarta.
    “Kalau dihitung dari personelnya, lebih dari 1.000 orang ini. Apalagi kan tadi dilihat ada di beberapa tempat yang zoom,” kata Rano usai memimpin apel kesiapan pengerukan sungai secara serentak di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, pada Minggu (23/2/2025).
    Pengerukan akan berlangsung hingga Agustus 2025, dan kegiatan ini akan tetap dilanjutkan meskipun memasuki bulan Ramadhan.
    Namun, Rano menegaskan pengerukan dilakukan secara periodik dan tidak hanya setiap enam bulan sekali.
    “Enggak mungkin bahasanya minimal enam bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak,” ungkap Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada! Ini 19 Titik Banjir di Depok pada Selasa (4/3)

    Waspada! Ini 19 Titik Banjir di Depok pada Selasa (4/3)

    Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Jawa Barat memetakan ada 19 titik banjir yang kini sedang dalam penanganan pemerintah. 

    Kepala DPUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan 19 titik banjir akibat hujan deras kemarin malam hingga dini hari (3-4 Maret 2025).  Hujan lebat berlangsung dengan durasi yang cukup lama, lanjutnya, satuan tugas (satgas) sudah kami arahkan ke lapangan untuk penanganan

    “Titik banjir yang sudah kami petakan, antara lain bantaran Kali Cabang Timur, luapan Kali Cabang Barat Mampang, luapan Situ Pengarengan, belakang Depok Town Square [Detos],” 

    Kemudian, dia mengatakan Perumahan Mutiara Depok, Perumahan PGRI Pasir Putih, Perumahan Taman Duta, Bukit Cengkeh, Rini Jaya Pondok Jaya, Jalan Raya Juanda , dan lain-lain.

    “Beberapa titik sudah surut. Jadi kami fokuskan satgas untuk melakukan penanganan di lokasi yang memang butuh bantuan. Penanganan berdasarkan skala prioritas karena jumlah satgas kami juga terbatas,” katanya.

    PUPR telah mengerahkan satu regu satgas piket yang terdiri dari 10 personel untuk melakukan monitoring, Senin malam.  Hari ini, seluruh personel satgas melakukan penanganan.

    “Sudah kami perintahkan satgas untuk turun ke lapangan melakukan pengecekan dan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

    “Rata-rata banjir terjadi akibat saluran yang tersumbat oleh sampah. Sampai saat ini, kami terus melakukan koordinasi. Proses pengerjaan bergantian,” ujar Citra.

  • Banjir di Grand Galaxy City Lumpuhkan Akses Jalan, Pengendara Terjebak Selama 4 Jam Lebih
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir di Grand Galaxy City Lumpuhkan Akses Jalan, Pengendara Terjebak Selama 4 Jam Lebih Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir di Grand Galaxy City Lumpuhkan Akses Jalan, Pengendara Terjebak Lebih dari 4 Jam
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Salah seorang karyawan swasta bernama Veri (37) mengaku terjebak banjir selama berjam-jam di
    Grand Galaxy City
    , Kota Bekasi.
    “Saya sudah terjebak banjir selama empat jam, tidak bisa jalan dan tidak ingin memaksakan,” kata Veri di lokasi kepada
    Kompas.com
    , Selasa (4/3/2025).
    Veri mengatakan, dirinya terjebak banjir sejak pukul 10.00 WIB saat hendak berangkat bekerja ke salah satu ruko Grand Galaxy City.
    Namun, akses jalan menuju Grand Galaxy City ataupun kantornya terendam banjir sehingga ia tak mau memaksakan diri untuk menerobos banjir.
    “Karena lumayan tinggi, infonya sekitar 150 sentimeter (cm), takut mesin motor enggak kuat juga,” jelas dia.
    Veri juga menyampaikan, kendaraan operasional kantornya turut terendam banjir.
    “Satu unit mobil kantor terendam setinggi kaca spion sekitar 120 cm, ada juga satu truk samping ruko terendam,” ungkap dia.
    Hal senada dengan Veri juga disampaikan oleh pegawai swasta lainnya bernama Dendi (37) yang mengaku terjebak banjir selama hampir enam jam.
    “Saya sudah menunggu banjir dari jam 08.00 WIB, sekitar enam jam nunggu reda,” ujar Dendi, di lokasi.
    Dendi mengatakan, dirinya berangkat dari rumahnya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, menuju ke rumah orangtuanya di Pekayon, Kota Bekasi.
    Ia merasa akan lebih cepat sampai ke rumau orangtuanya jika melalui Grand Galaxy City.
    “Awalnya
    ngira
    bakalan lebih cepat, tapi malah harus
    nunggu
    banjir surut,” ujar dia.
    Dendi mengatakan, ia tidak ingin memilih jalan alternatif lain karena merasa lebih jauh. Ia mengaku lebih baik menunggu banjir surut meskipun sampai sore hari.
    “Kalau cari alternatif lain, saya menjadi lebih jauh dan dapat info juga banjir terjadi di mana-mana. Percuma juga lewat alternatif kalau banjir,” ungkapnya.
    “Karena kalau ke daerah lain takut semakin parah lagi,” tutur Dendi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPB pastikan kecukupan bantuan untuk ribuan korban banjir di Jakarta

    BNPB pastikan kecukupan bantuan untuk ribuan korban banjir di Jakarta

    Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah bersama Wakil Ketua MPR RI sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid (kiri) meninjau dan memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (3/3/2025) (ANTARA/HO-BNPB)

    BNPB pastikan kecukupan bantuan untuk ribuan korban banjir di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kecukupan jumlah bantuan logistik barang kebutuhan dasar bagi ribuan korban banjir di Jakarta Selatan.

    “Apabila kurang bisa minta kembali, kami siap untuk membantunya,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    BNPB mendistribusikan bantuan barang kebutuhan dasar seperti sembako, makanan siap saji dan juga barang keperluan pengungsian yang meliputi matras, kasur selimut dan terpal kepada warga terdampak banjir, pada Senin (3/3) sore.

    Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid hadir dalam pendistribusian bantuan logistik dari BNPB itu dan sekaligus meninjau langsung lokasi terdampak banjir pada kawasan pemukiman padat penduduk di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

    Lukmansyah memastikan bahwa BNPB segera memetakan langkah penanggulangan banjir sehingga bencana serupa tidak berulang di kemudian hari atau setidaknya mengurangi dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan data sementara BNPB, korban terdampak ada sebanyak 485 keluarga atau 1.446 orang dan sebanyak 224 unit rumah di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, yang terendam banjir dengan ketinggian muka air 50 centimeter-1,5 meter.

    Dalam waktu dekat, menurut Lukmansyah, BNPB akan melakukan rapat koordinasi bersama organisasi perangkat daerah di Jakarta dan pihak terkait lainnya yang difokuskan pada pemecahan masalah terkait penyebab utama banjir.

    “Dari banjir ini tidak seperti biasanya. Biasanya 4-5 jam surut tetapi ini sampai sore belum surut juga. Diharapkan setelah dicarikan solusinya, risikonya tidak terlalu banyak,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Banjir di Pengadegan Jaksel Semakin Parah, Ketinggian Capai 2,5 Meter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir di Pengadegan Jaksel Semakin Parah, Ketinggian Capai 2,5 Meter Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir di Pengadegan Jaksel Semakin Parah, Ketinggian Capai 2,5 Meter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir yang melanda wilayah Pengadegan, Kecamatan Pancoran,
    Jakarta Selatan
    , semakin tinggi pada sore hari ini, Selasa (4/3/2025).
    Tiga rukun tetangga (RT) terdampak parah akibat banjir ini, yaitu RT 11 RW 01, RT 08 RW 01, dan RT 08 RW 02.
    “Wilayah paling parah terendam banjir adalah RT 11 RW 1 sore ini. Pasalnya, wilayah ini yang paling dekat dengan bantaran
    Kali Ciliwung
    ,” ucap salah satu warga, Endy (50), Selasa. 
    Ketinggian air di lokasi tersebut bervariasi, mulai dari 60 hingga 250 sentimeter.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, air berwarna coklat dari Kali Ciliwung semakin meluap ke jalan seiring berjalannya waktu.
    Warga pun berbondong-bondong mengamankan barang-barang berharga mereka ke tempat yang lebih aman.
    Barang-barang yang dievakuasi meliputi televisi, mesin cuci, kulkas, kasur, dan pakaian yang dibungkus dengan seprai.
    Sebagian besar warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi di Kecamatan Pancoran, yang berjarak sekitar 200 meter dari titik banjir.
    Mereka mengevakuasi barang-barang menggunakan sepeda motor, tetapi banyak juga yang membopong barang-barangnya dengan berjalan kaki.
    Anan (40), warga setempat, mengungkapkan, air Kali Ciliwung mulai meluap ke permukiman sekitar pukul 06.00 WIB.
    “Ketinggian air pagi tadi hanya 30 sentimeter, namun semakin siang semakin tinggi hingga 2,5 meter,” ujarnya.
    Anan juga menilai, banjir hari ini lebih besar dibandingkan dengan hari sebelumnya.
    “Dari jam enam pagi baru 30 sentimeter, cuma airnya cepat naik. Lebih gede hari ini, kalau ini sampai ke jalan,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kota Bekasi Dikepung Banjir, 8 Kecamatan Terdampak

    Kota Bekasi Dikepung Banjir, 8 Kecamatan Terdampak

    Salah satu petugas gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sempat menuturkan pihaknya kesulitan melakukan evakuasi masyarakat terdampak banjir dikarenakan muka air yang tinggi mencapai kabel sehingga melambat laju perahu karet.

    “Susah, untuk bagian dalam susah. Soalnya perahu menyangkut di kabel-kabel,” ucapnya.

    Namun, sejumlah warga perumahan PGP dilaporkan berhasil dievakuasi oleh tim gabungan menggunakan enam perahu karet dengan prioritas evakuasi untuk balita serta warga lanjut usia.

    “Tapi sudah ada juga yang berhasil kami evakuasi. Sejauh ini belasan warga sudah kami pindahkan ke lokasi aman,” ujarnya.

    Adapun melalui video yang beredar di media sosial hari ini, pusat perbelanjaan Mal Mega Bekasi juga dilaporkan ikut terendam banjir. Air dilaporkan mengalir masuk ke lantai dasar Mal Mega Bekasi dan menghantam sejumlah barang-barang penjual toko.

    “Tanggul Bekasi jebol, kita terperangkap di Giant Mega Bekasi. Ini lantai 1 sudah tergenang banjir tidak bisa turun. Karena akses turun sudah tidak bisa lagi,” kata salah satu warga yang mengunggah video.

  • Warga Kebon Pala Enggan Pindah ke Rusun meski Rumah Langganan Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Warga Kebon Pala Enggan Pindah ke Rusun meski Rumah Langganan Banjir Megapolitan 4 Maret 2025

    Warga Kebon Pala Enggan Pindah ke Rusun meski Rumah Langganan Banjir
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga terdampak banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur tidak mau menerima tawaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk tinggal di rumah susun (rusun) agar tidak kebanjiran.
    “Sempat sih ditawari, tapi bingung saya karena di sini emang sudah enak, nyaman. Jadi, mempertimbangkan itu karena sudah nyaman,” kata warga Kebon Pala II, Umiana (70), saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (4/3/2025), dikutip dari
    Antara.
    Umiana yang sudah tinggal di kawasan Kebon Pala sejak 1970 itu mengaku bahwa kediamannya seringkali banjir ketika hujan deras ataupun banjir kiriman dari wilayah lain.
    Namun demikian, dia nyaman tinggal di Kebon Pala bersama dengan warga lainnya.
    “Banjir sudah berkali-kali, dulu setiap lima tahun sekali. Nah, sekarang jadi kaya tiap pas hujan (banjir), bahkan setahun bisa empat sampai lima kali banjir. Karena sudah nyaman jadi perlu pertimbangan lagi,” ujar Umiana.
    Warga lainnya, Nuryadi (62), mengaku dirinya dan sang anak tak setuju jika harus pindah ke rusun.
    Apalagi, tahun lalu Nuryadi mendapatkan informasi bahwa yang tinggal di rusun hanya gratis di awal saja, tetapi tiga bulan berikutnya dikenakan biaya.
    “Kebanyakan enggak setuju ya, karena banyak yang udah menetap, sudah puluhan tahun. Kalau saya sih ikut anak doang, jadi setahu saya gitu (anak enggak setuju). Apalagi, di sini banyak yang dari nenek moyang turun temurun, jadi sudah nyaman,” kata dia.
    Sementara itu, salah satu warga RT 11/RW 05, Jalan Kebon Pala II, Suaeb (83), mengaku seringkali ditawari oleh pemerintah untuk pindah ke rusun agar tidak terkena banjir.
    Namun, Suaeb mengaku lebih membutuhkan uang untuk bertahan hidup dibandingkan harus pindah ke rusun.
    Bahkan, rumah Suaeb sempat digusur agar menyetujui pindah ke rusun.
    “Setiap ada yang datang saya bilang maunya duit aja berapa, kalau rusun mah saya enggak mau. Sudah dari dulu di Kebon Nanas dikasih kunci enggak mau. Dari dulu sebelum digusur juga saya suruh pindah enggak mau itu, pada 1980. Tapi, pada 1981 saya digusur,” kata dia,
    Menurut dia, tinggal di rusun mempersulit dirinya jika mau dagang gorengan. Apalagi kalau dirinya mendapatkan rusun di lantai atas.
    “Rusun mah bisa apa? Dagang gorengan siapa yang mau beli di atas, kalo kontrak bisa dagang gorengan. Rusun di atas siapa yang mau beli, kalo di bawah penuh juga, sudah pada dagang,” ujar Suaeb.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menawarkan solusi tinggal di rumah susun kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan banjir.
    Sayangnya, mayoritas masyarakat menolak untuk pindah dan tinggal di rusun.
    “Saya lagi promosi rumah susun. Kita punya rumah susun yang akan selesai di daerah Jagakarsa, tiga tower. Itu kualitas bagus. Cuma mungkin masyarakat kita belum terbiasa tinggal di rumah susun. Makanya saya ke kampung-kampung ingin promosi. Ayok pindah ke rumah susun,” kata Rano di Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jabodetabek, Kemensos Dirikan Dapur Umum hingga Gelontor Rp2,098 M Bantuan

    Banjir Jabodetabek, Kemensos Dirikan Dapur Umum hingga Gelontor Rp2,098 M Bantuan

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan berbagai bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi. Bantuan sudah mulai digulirkan sejak Senin 3 Maret 2025 dari Gudang Induk Bekasi.

    “Kami sudah meyalurkan bantuan ke area-area yang terdampak banjir Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi. Kami juga dirikan dapur umum,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai Safari Ramadhan di Pasrepan, Pasuruan, Selasa 4 Maret 2025.

    Hujan deras yang mengguyur area Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang (Jabodetabek) memicu meluapnya sungai yang merendam berbagai area pemukiman. Di antaranya, beberapa area yang terdampak cukup parah ada di Jakarta, Kab. Bogor, dan Bekasi.

    Total bantuan hingga Rp2,098 M

    Untuk membantu penanganan banjir di Jakarta, Kemensos telah menggulirkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta. Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket kids ware.

    Selain itu, Kemensos juga mengirimkan bantuan berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket kids ware dan 150 paket family kit bagi korban terdampak banjir di Kabupaten Bogor Senin 3 Maret 2025. Total bantuan tahap pertama untuk warga terdampak banjir Kab. Bogor mencapai Rp308,5 juta.

    Selasa 4 Maret 2025, Kemensos kembali menggulirkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kab. Bogor. Kali ini, bantuan diserahkan ke Desa Bojongkulur Gunung Putri, Kab. Bogor.

    Kemensos menyalurkan berbagai bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi.

    Adapun bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket kids ware, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur dan 100 paket family kit. Total bantuan tahap kedua untuk Kab. Bogor mencapai Rp451,1 juta.

    Kota Bekasi pun tak luput dari banjir merendam beberapa wilayah pemukiman. Karenanya, Kementerian Sosial mengirimkan 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids ware, 200 lembar selimut dan 100 lembar kasur. Tak hanya bantuan, Kemensos juga mengirimkan perahu karet untuk membantu proses evakuasi.

    “Kami juga mengirimkan 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” kata Gus Ipul.

    Bantuan bagi Kota Bekasi dengan nilai total Rp523 juta itu telah dikirimkan pada Selasa 4 Maret 2025 dari Gudang Pusat Bekasi ke Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Adapun total bantuan bagi warga terdampak banjir di Jakarta, Kab. Bogor, dan Kota Bekasi senilai Rp2,098 M.

    “Melalui bantuan tersebut, diharapkan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi, khususnya di masa darurat bencana,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dilanda Banjir, Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama Bekasi Lumpuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Dilanda Banjir, Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama Bekasi Lumpuh Megapolitan 4 Maret 2025

    Dilanda Banjir, Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama Bekasi Lumpuh
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Banjir besar melanda kawasan Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama 5, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (4/3/2025).
    Ketinggian air cukup tinggi dan menenggelamkan rumah-rumah warga hingga hanya terlihat atapnya.
    Aktivitas di kedua perumahan tersebut lumpuh total akibat genangan yang terjadi sejak dini hari.
    Berdasarkan foto yang diunggah di Instastory @sonorafm92, air tampak merendam hampir seluruh wilayah Vila Nusa Indah 2.
    Sampah-sampah juga terlihat tersangkut di beberapa sudut, terbawa arus banjir yang disebut meluap sejak pukul 02.00 WIB.
    Sementara itu, di Kemang Pratama 5, tanggul yang sebelumnya ditinggikan untuk menahan air justru tak mampu menahan volume air kali yang meningkat drastis.
    Air pun meluap melewati tanggul hingga membentuk aliran deras seperti air terjun.
    “Ini tanggul yang ditinggikan untuk menghindari luapan air, tapi volume airnya lebih tinggi daripada tanggul, jadi lewat airnya. Ini jadi kayak air terjun,” ujar seorang warga dalam video yang beredar.
    Tak hanya di Bekasi, banjir juga terjadi di Jalan Balai Rakyat Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, akibat luapan Kali Ciliwung.
    Sejumlah warga di lokasi tersebut harus dievakuasi oleh petugas BPBD DKI Jakarta.
    Hingga kini, belum diketahui jumlah korban yang terdampak banjir atau langkah penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.