Topik: Banjir

  • Jembatan Condet-Poltangan Diterjang Luapan Ciliwung, Akses Sempat Terputus

    Jembatan Condet-Poltangan Diterjang Luapan Ciliwung, Akses Sempat Terputus

    Jakarta

    Jembatan gantung yang menjadi akses penghubung kawasan Poltangan-Condet, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sempat terputus akibat banjir. Jembatan terendam akibat tingginya debit air Kali Ciliwung.

    Dari video yang diterima detikcom, Selasa (4/3/2025), jembatan tersebut sudah terendam luapan Kali Ciliwung. Air banjir juga menggenang jalanan di sekitar jembatan tersebut.

    “Mau ke jembatan tidak bisa karena banjir,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).

    Anggiat mengatakan akses warga setempat terputus lantaran jembatan yang tergenang banjir. Banjir juga terjadi di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.

    “Sepanjang aliran Sungai Ciliwung mulai dari jembatan dekat Rindam sampai Kampung Melayu Jakarta Timur banjir. Ya (akses terputus) karena yang di Condet banjir,” ujarnya.

    Afif memaparkan sebanyak 24 daerah akan melaksanakan PSU lalu dua daerah yang harus melakukan perbaikan berita acara rekapitulasi. Dia mengatakan KPU akan melaksanakan semua putusan MK dengan penuh tanggung jawab.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Anggiat menambahkan total ada 6 RW yang tergenang banjir di wilayah Pasar Minggu. Ribuan warga Pasar Minggu terdampak banjir, yang melanda hari ini.

    “Jumlah warga Kelurahan Pejaten timur yang terdampak banjir saat ini sebanyak 1.173 KK dan 3.599 jiwa. Jumlah warga Kelurahan Cilandak Timur jumlah KK (terdampak) 195 KK 650 jiwa,” imbuhnya.

  • Pemkot Bekasi Siapkan Seluruh Kantor Kecamatan Jadi Posko Pengungsian hingga Dapur Umum
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Pemkot Bekasi Siapkan Seluruh Kantor Kecamatan Jadi Posko Pengungsian hingga Dapur Umum Megapolitan 4 Maret 2025

    Pemkot Bekasi Siapkan Semua Kantor Kecamatan Jadi Posko Pengungsian hingga Dapur Umum
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Wakil Wali Kota Bekasi
    Abdul Harris Bobihoe
    mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan posko-posko di sejumlah kecamatan Kota Bekasi yang terdampak banjir.
    “Hampir semua kantor kecamatan terdampak banjir disiapkan posko, baik posko pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum,” kata Harris, Selasa (4/3/2025).
    Abdul menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sejatinya memiliki beberapa perahu karet yang tidak bermesin.
    Namun, penggunaan perahu karet yang tidak bermesin dinilai berbahaya jika tetap digunakan dalam arus yang kuat.
    “Kalau perahu karet tidak bermesin, arusnya cukup kuat. Namun, perahu karet dengan mesin, akan bermasalah ketika mendekat ke rumah karena banyak kabel,” ucap dia.
    Saat ini, Harris bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sedang berupaya melakukan penanganan banjir di Kota Bekasi.
    Harris dan Tri saling membagi tugas untuk menangani banjir di Kota Bekasi.
    “Tri sedang berupaya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, sedangkan saya memantau di lapangan,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penampakan Motor Warga Terendam Banjir di Bekasi

    Penampakan Motor Warga Terendam Banjir di Bekasi

    Penampakan Motor Warga Terendam Banjir di Bekasi

  • 3 Cara Cek Tinggi Air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa

    3 Cara Cek Tinggi Air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa

    Jakarta

    Cek tinggi air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa. Mesti waspada karena banjir menerjang sejumlah area di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat sebanyak 105 rukun tetangga (RT) dan lima ruas jalan di wilayah Jakarta tergenang banjir, Selasa.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta
    Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Karena itu, yuk cari tahu cara mengecek tinggi air sungai dan bendungan secara online.

    Cara Cek Tinggi Air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa

    1. Website Posko Banjir DKI Jakarta

    Ketinggian air sungai di wilayah Jabodetabek dapat dipantau melalui laman https://poskobanjir.dsdadki.web.id/. Caranya dengan masuk ke link tersebut, klik ‘Status Siaga’.

    Di sana akan muncul kriteria daerah tersebut apakah aman atau tidak. Kamu harus hati-hati jika hasilnya adalah ‘Waspada’, ‘Siaga’, atau bahkan ‘Bahaya’.

    Sebagai informasi tambahan, ini adalah penentu kriteria Waspada, Siaga, dan Bahaya.

    Waspada: ketinggian 80 – 150 cm
    Siaga: ketinggian 150 – 200 cm
    Bahaya: ketinggian lebih dari 200 cm.

    2. Situs BPBD Jakarta

    BPBD Jakarta memiliki laman untuk memantau ketinggian muka air di Jabodetabek. Ikuti langkah berikut:

    Buka link https://bpbd.jakarta.go.id/waterlevelTentukan tanggal terbaru untuk mengetahui kondisi beberapa sungaiPerhatikan warna dan tanda di sungai, tiap warna memiliki arti berbeda. Merah untuk Siaga I, oranye untuk Siaga II, dan kuning untuk Siaga III.

    3. Lewat Medsos

    Akun media sosial BPBD Jakarta

    Akun media sosial BPBD Bogor

    (ask/ask)

  • Banjir Rendam 7 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, BPBD Imbau Warga Mengungsi, Jangan Bertahan di Rumah – Halaman all

    Banjir Rendam 7 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, BPBD Imbau Warga Mengungsi, Jangan Bertahan di Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banjir di Bekasi, Jawa Barat, semakin parah pada Selasa (4/3/2025).

    Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir usai diguyur hujan deras.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 sentimeter.

    Titik-titik banjir tersebar di Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, dan Bojongmangu.

    “Data sementara kami ada tujuh kecamatan terdampak, dan tim sudah ke lapangan kerahkan perahu karet dan bantuan,” ungkapnya, Selasa, dilansir TribunBekasi.com.

    BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan tengah melakukan evakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak cukup parah seperti Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah.

    “Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan,” kata Dodi Supriadi.

    Hingga saat ini, cuaca di Kabupaten Bekasi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

    Sehingga, BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir.

    Bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, diimbau untuk mengungsi ke tempat aman.

    “Evakuasi segera tempat yang lebih tinggi, jangan memaksakan bertahan di rumah,” jelas Dodi.

    11 RW di Kecamatan Jatiasih Terendam Banjir

    Sementara itu, sejumlah wilayah di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, juga terendam banjir pada hari Selasa.

    Camat Jatiasih, Ashari, mengatakan banjir di wilayah Jatiasih disebabkan hujan deras disertai air kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

    Total ada 11 RW di Kecamatan Jatiasih yang terendam banjir, yakni di kawasan Pondok Gede Permai (PGP), Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IFI.

    “Pertama di Pondok Gede Permai itu ada tiga sampai empat RW, kemudian di Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, lalu Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IPI,” ungkap Ashari, Selasa, dikutip dari TribunBekasi.com.

    Saat ini, pihak Kecamatan Jatiasih berupaya mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

    Evakuasi korban banjir diprioritaskan untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

    “Untuk wilayah Jatirasa, kami sudah lakukan evakuasi terhadap satu keluarga yang terdiri dari ibu hamil dan anak-anak, serta beberapa lansia, mungkin lebih dari 10 orang sudah dievakuasi,” kata Ashari.

    Banjir di Kota Bekasi Parah

    Satu di antara titik terparah banjir di Kota Bekasi yakni Jalan Cipendawa Baru Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu.

    Jalan utama ini terputus karena terendam banjir pada Selasa pagi.

    Seorang warga, Krisdayadi (37), mengatakan akses jalan tersebut menghubungkan jalan dari Rawalumbu, Bojong Menteng menuju ke Pondok Gede, Jatiasih, Pekayon dan sebaliknya.

    “Ya jalan di Cipendawa ini terputus karena tidak bisa dilalui serta memang berdekatan dengan kali Bekasi jadi arusnya sangat kencang dan sangat membahayakan bagi para pengguna jalan,” kata Krisdayadi di lokasi, Selasa, masih dari TribunBekasi.com.

    MOTOR TERENDAM – Sejumlah sepeda motor di depan Stasiun Bekasi, Jawa Barat pada Selasa(4/3/2025) terendam air akibat banjir yang melanda Bekasi dan sekitarnya. (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

    Sepanjang jalan yang terputus itu terendam banjir dengan ketinggian 60-120 sentimeter.

    “Itu ketinggian paling dalam lebih kurang satu meter lebih ya karena satu sepinggang orang dewasa,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, puncak ketinggian banjir di lokasi terjadi sekira pukul 03.30 WIB, dan saat itu warga langsung melakukan inisiatif evakuasi ke tempat dataran lebih tinggi.

    “Debit air itu mulai tinggi dan diketahui oleh warga masyarakat itu mulai sekira pukul 03.30 WIB dan warga sudah mulai bersiap-siap karena air sudah mulai naik ke pemukiman warga,” paparnya.

    Warga lain bernama Firman (28) mengaku tidak dapat bekerja ke kantor karena akses jalan tertutup.

    Ia juga sempat terkejut karena baru pertama melihat akses jalan itu tertutup karena banjir.

    Sebab, pada tahun 2020 yang dinilainya menjadi banjir terparah tidak sampai seperti ini.

    “Ini lebih parah, kalau 2020 itu masih bisa lewat, sekarang udah benar-benar ditutup,” imbuh Firman.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Banjir 1,5 Meter Melanda 7 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, BPBD Imbau Warga Jangan Bertahan di Rumah

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam/Rendy Rutama)

    Berita lain terkait Banjir di Jabodetabek

  • Banjir Bekasi Timur Makin Parah: Ketinggian Air Naik dari 60 Cm Jadi 120 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir Bekasi Timur Makin Parah: Ketinggian Air Naik dari 60 Cm Jadi 120 Cm Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir Bekasi Timur Makin Parah: Ketinggian Air Naik dari 60 Cm Jadi 120 Cm
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Ketinggian air di Perumahan Duren Jaya, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, mencapai sekitar 120 sentimeter pada Selasa (4/3/2025) sore.
    Hal ini disaksikan langsung oleh Rio (36), salah seorang warga yang saat ini masih bertahan di lantai dua rumahnya.
    Padahal, kata Rio, pada pukul 05.00 WIB ketinggian air masih berada di kisaran 60-70 sentimeter pada pukul 05.00 WIB.
    “Sekarang tuh airnya sudah semakin naik ya. Kalau sekarang tuh sudah mencapai 120 sentimeter mungkin,” ucapnya saat dihubungi
    Kompas.com,
    Selasa.
    Air mulai masuk ke rumah Rio sekitar pukul 07.30 WIB dan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
    “Kalau di jalan sih itu (tinggi air) sudah sedada kali ya. Kalau di dalam rumah bisa sepaha, di atas itu,” ungkapnya.
    Rio menjelaskan, air luapan dari Kali Duren Jaya, yang berlokasi tepat di belakang rumahnya, mengakibatkan ketinggian banjir di perumahan tempat tinggalnya terus meningkat.
    Perumahan Duren Jaya, yang merupakan kawasan tempat tinggal lama dengan perkiraan sekitar 200-300 rumah, kini hampir seluruhnya terendam banjir.
    “Rumah saya termasuk perumahan tua sih ya, karena dari tahun ’90-an, mungkin. Jadi lebih ada di kisaran 200-300 rumah,” tambah Rio.
    Saat ini, Rio bersama mertuanya sedang mengemas barang-barang di rumahnya dan berencana segera mengungsi.
    “Listik dan PDAM juga sudah mati dari pukul 10.00 WIB,” terangnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cilandak Banjir, Jumiko Terpaksa Buka dan Sahur Hanya Pakai Air Putih
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Cilandak Banjir, Jumiko Terpaksa Buka dan Sahur Hanya Pakai Air Putih Megapolitan 4 Maret 2025

    Cilandak Banjir, Jumiko Terpaksa Buka dan Sahur Hanya Pakai Air Putih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jumiko (60), warga Jalan NIS, Cilandak Timur, Jakarta Selatan terpaksa menahan lapar dan haus lebih lama karena banjir merendam rumahnya sejak Senin (3/3/2025). 
    Pada Senin kemarin, Jumiko hanya berbuka puasa dengan air putih. Pun saat sahur pada Selasa (4/3/2025) dini hari.
    “Aku dari kemarin belum buka, terus tadi belum sahur. Minum air putih doang,” kata Jumiko saat ditemui di rumahnya, Selasa.
    Jumiko bilang, sedianya, pada Senin malam, makanan berbuka sudah disiapkan di rumahnya. Namun, ia tak sempat menyantap makanan berbuka karena banjir begitu cepat datang.
    Akibatnya, Jumiko dan keluarga harus segera mengungsi. Jumiko dan keluarga mengungsi ke rumah tetangga yang letaknya lebih tinggi. 
    “Kemarin tuh mau buka, itu buru-buru, airnya udah datang. Udah enggak sempet lagi udah. Kuat aku sekalian dua hari puasa,” tambah dia.
    Hingga Selasa siang, banjir merendam seisi rumah Jumiko. Bahkan, lampu yang menggantung di plafon rumah sudah mati karena korsleting.
    Jumiko mengatakan, ia sempat mendapat bantuan makanan dari tetangga. Namun, makanan itu ia dahulukan untuk keluarga.
    “Iya ngasih ke anak, ke istri, jadi saya enggak makan. Kuat saya, Insya Allah kuat,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seram! Stasiun Bekasi Dikepung Banjir-Ratusan Motor Tenggelam

    Seram! Stasiun Bekasi Dikepung Banjir-Ratusan Motor Tenggelam

    Bekasi, CNBC Indonesia – Banjir melanda Bekasi dan sekitarnya. Bahkan, di sekitar kawasan Stasiun Bekasi tepatnya pintu selatan atau arah Jalan Ir. Juanda terpantau tergenang banjir sedalam paha orang dewasa.

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Selasa (3/3/2025) pukul 14:50 WIB, banjir masih menggenangi Jalan Ir. Juanda Bekasi. Sementara itu bagian pintu selatan atau pintu Jalan Ir. Juanda juga masih lumpuh. Penumpang KRL Commuter Line dialihkan ke pintu utara Jalan Perjuangan.

    Namun yang menjadi perhatian adalah ratusan motor yang terparkir di dalam stasiun dan tempat penitipan di sekitar kawasan Stasiun Bekasi. Ratusan motor tersebut terendam.

    Foto: Banjir melanda Stasiun Bekasi dengan luapan air yang mengganggu perlintasan di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
    Banjir melanda Stasiun Bekasi dengan luapan air yang mengganggu perlintasan di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

    Sementara itu, emplasemen Stasiun Bekasi tepatnya di jalur 7 dan 8 juga masih terdapat genangan air. Meski begitu, KRL Commuter Line masih tetap jalan dengan pola rekayasa operasi.

    Untuk aliran listrik di Stasiun Bekasi juga masih menggunakan genset. Fasilitas seperti lift dan eskalator mati dan tidak bisa digunakan pengguna KRL Commuter Line.

    (chd/wur)

  • Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Warga Panik dan Berteriak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Warga Panik dan Berteriak Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Warga Panik dan Berteriak
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com

    Banjir
    yang melanda Kota Bekasi turut merendam
    Mega Bekasi Hypermall
    di Marga Jaya, Bekasi Selatan, pada Selasa (4/3/2025).
    Air tiba-tiba menggenangi area dasar pusat perbelanjaan tersebut, membuat pengunjung panik dan berlarian mencari tempat aman.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @infobekasi.coo, terlihat kepanikan warga saat air mulai masuk ke dalam mal.
    Sejumlah pengunjung bergegas menuju eskalator untuk naik ke lantai yang lebih tinggi.
    Salah satu pedagang terlihat berusaha menyelamatkan barang dagangannya agar tidak terendam.
    Terdengar pula teriakan dari seorang pria yang meminta warga untuk segera mencari tempat aman.
    “Naik! Naik! Semuanya naik!” teriaknya dalam video.
    Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, membenarkan bahwa
    banjir
    memang masuk ke Mega Bekasi Hypermall.
    Namun, ia menegaskan bahwa banjir di pusat perbelanjaan tersebut tidak separah di beberapa titik lain di Kota Bekasi.
    “Kalau informasi (air masuk ke Mega Bekasi Hypermall) benar. Tapi ini ada 38 titik (banjir). Karena ada 38 titik, lebih parah di sini (lokasi lain). Di sana (Mega Bekasi Hypermall) hanya dalam mal,” ujar Dedi saat dikonfirmasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jakarta Hari Ini, 15 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Ciliwung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Banjir Jakarta Hari Ini, 15 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Ciliwung Megapolitan 4 Maret 2025

    Banjir Jakarta Hari Ini, 15 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Ciliwung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 15 ton sampah diangkut dari
    Sungai Ciliwung
    dalam upaya mengatasi banjir yang masih merendam sejumlah wilayah di Jakarta.
    Pembersihan kali ini dilakukan
    Dinas Sumber Daya Air
    (SDA) bersama Badan Air dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta.
    “Saya update tadi ada sekitar 15 ton yang ada di Kali Ciliwung,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, Selasa (4/3/2025).
    Proses pengerukan sampah dilakukan dengan mengerahkan 206 ekskavator di berbagai titik sepanjang sungai.
    Selain itu, Dinas SDA telah mengoperasikan lebih dari 500 pompa mobile dan 500 pompa stasioner yang tersebar di lebih dari 200 lokasi untuk mempercepat penyedotan air dari wilayah-wilayah yang masih tergenang.
    “Dinas SDA itu punya 500 lebih pompa mobile, kemudian, ada 500 pompa mobile dan 500 pompa stasioner yang tersebar di lebih dari 200 lokasi ya, itu sudah diaktifkan semua,” ungkap Yohan.
    Adapun, BPBD Jakarta mencatat hingga Selasa (4/3/2025), masih ada 105 wilayah yang terendam banjir.
    Wilayah yang paling terdampak adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter.
    “Untuk kejadian hari ini yang paling banyak itu terdampak itu di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian di atas 1 meter,” kata Yohan.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengerahkan lebih dari 1.000 petugas untuk melakukan pengerukan di 17 sungai guna mencegah banjir di wilayah Jakarta.
    “Kalau dihitung dari personelnya, lebih dari 1.000 orang ini. Apalagi kan tadi dilihat ada di beberapa tempat yang zoom,” kata Rano usai memimpin apel kesiapan pengerukan sungai secara serentak di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, pada Minggu (23/2/2025).
    Pengerukan akan berlangsung hingga Agustus 2025, dan kegiatan ini akan tetap dilanjutkan meskipun memasuki bulan Ramadhan.
    Namun, Rano menegaskan pengerukan dilakukan secara periodik dan tidak hanya setiap enam bulan sekali.
    “Enggak mungkin bahasanya minimal enam bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak,” ungkap Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.