Topik: Banjir

  • 114 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Pagi Ini, Paling Tinggi 3,1 Meter

    114 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Pagi Ini, Paling Tinggi 3,1 Meter

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyampaikan sebanyak 114 RT masih terendam banjir. Banjir paling tinggi mencapai 3,1 meter.

    Jumlah tersebut merupakan data pada Rabu (5/3/2025) pukul 04.00 WIB. Sementara dua ruas jalan masih tergenang.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 114 RT dan 2 Ruas Jalan Tergenang,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan melalui keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Berikut data wilayah terdampak banjir di Jakarta:

    Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Duri Kosambi
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Kebon Jeruk
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 60 s.d 100 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 90 cm
    * Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 s.d 80 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Petamburan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Luapan PHB

    Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Lenteng Agung
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipulir
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Pondok Pinang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 310 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 90 s.d 250 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 120 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Bintaro
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Pesanggrahan
    * Jumlah: 8 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 60 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Manggarai
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 45 s.d 125 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 38 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 250 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 160 s.d 260 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 220 s.d 230 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jalan Tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari:
    1. Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian : 40 cm
    2. Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan
    Ketinggian : 70 cm

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:
    1. Kel. Rawa Buaya: 4 RT
    2. Kel. Lebak Bulus: 1 RT
    3. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT
    4. Kel. Cilandak Timur: 3 RT
    5. Kel. Cipinang Muara: 3 RT
    6. Kel. Gedong: 3 RT
    7. Kel. Balekambang: 3 RT
    8. Kel. Bali Mester: 3 RT

    Jalan tergenang yang sudah surut sebagai berikut:
    1. Jl. Komplek Joglo Baru RT. 07 RW Kel. Joglo, Jakarta Barat
    2. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat
    3. Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    Lokasi Pengungsi:
    Kel. Kampung Melayu
    1. SDN Kampung Melayu 01/02 (260 Jiwa)
    2. Masjid Jami Miftahul Huda (181 Jiwa)
    Kel. Bidara Cina
    3. RPTRA RT.10 RW.11 (48 Jiwa)
    4. Masjid Abrol RT.12 RW.11 (71 Jiwa)
    5. SKKT RT.6,13 RW.11 (70 Jiwa)
    6. GPIB Penabur (182 Jiwa)
    7. GOR (599 Jiwa)
    Kel. Cawang
    8. Musholla Al Ishlah (53 Jiwa)
    9. Ruko – Ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa)
    10. Universitas Binawan (531 Jiwa)
    Kel. Pejaten Timur
    11. SDN 22 (450 Jiwa)
    12. SMPN 46 (300 Jiwa)
    Kel. Cilandak Timur
    13. Musholla Al Makmuriyah (39 Jiwa)
    14. Pendopo RT.3 RW.3 (19 orang)
    Kel. Lebak Bulus
    15. Musholla Al – Mabrur RT.8 RW.8 (100 Jiwa)
    Kel. Lenteng Agung
    16. Majelis Ta’lim RW.03 (230 Jiwa)
    Kel. Kembangan Selatan
    17. Majelis Nurul Muhi, RT.2 RW.9 (52 Jiwa)
    Kel. Kedoya Selatan
    18. Kantor Kel Kedoya Selatan (31 Jiwa)
    Kel. Kedaung Kali Angke
    19. Masjid Jami Alfudholah (37 Jiwa)
    Kel. Pengadegan
    20. Rusunawa Pengadegan (200 Jiwa)
    21. GOR Pengadegan (500 Jiwa)
    22. Kantor Kecamatan (80 jiwa)
    23. Yayasan Lia (50 Jiwa)
    24. Town House Pengadegan (15 Jiwa)
    25. SD 03 Pengadegan (30 jiwa)

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Top 5 News: Banjir Lumpuhkan Bekasi hingga Nikita Mirzani Ditahan

    Top 5 News: Banjir Lumpuhkan Bekasi hingga Nikita Mirzani Ditahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Laga Persija vs PSIS dialihkan ke Stadion Tangerang akibat banjir yang melanda kawasan Bekasi, serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Musi Banyuasin menjadi top 5 news pada Selasa (4/3/2025).

    Artikel lainnya yang tak kalah menarik, yaitu banjir setinggi tiga meter merendam ratusan rumah warga di dua Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat hingga Bekasi lumpuh dihantam banjir.

    Top 5 news Beritasatu.com:

    1. Laga Persija vs PSIS Dialihkan ke Stadion Tangerang karena Banjir 

    Pertandingan pekan ke-25 Liga 1 Persija vs PSIS resmi dipindahkan ke Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu (5/3/2025) pukul 20.30 WIB. Laga tersebut batal dimainkan karena banjir yang melanda kawasan Bekasi berdampak pada kondisi stadion.

    Persija menjelaskan, perubahan lokasi dan jadwal pertandingan ini telah ditetapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) melalui surat resmi dengan perihal “penerapan status pertandingan kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 Persija vs PSIS”.

    2. KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Musi Banyuasin

    Tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin (Muba), Selasa (4/3/2025). Penggeledahan berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini. 

    Penggeledahan ini terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Tebing Bulang pada Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.

    3. Gawat! Banjir Karawang Meluas

    Top 5 news selanjutnya, banjir setinggi tiga meter merendam ratusan rumah warga di dua Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Seluruh warga korban banjir telah dievakuasi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke tempat-tempat pengungsian.

    Dari pantauan udara di lokasi banjir, terpantau ketinggian air mencapai atap rumah warga di Desa Karangligar dan Desa Mekarmulya, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang.

    4. Nikita Mirzani Santai Saat Ditahan

    Nikita Mirzani resmi ditahan terkait dugaan pemerasan terhadap pengusaha Reza Gladys. Bersama asistennya yang berinisial IM, Nikita dikawal menuju ruang tahanan di Rutan Polda Metro Jaya pada Selasa (4/3/2025), tetapi tetap tampak santai dan bahkan melemparkan senyuman kepada awak media.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Nikita Mirzani keluar dari Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dan langsung dikawal oleh sejumlah penyidik. Ia memakai baju tahanan yang hanya diselempangkan di punggungnya tanpa benar-benar dipakai.

    5. Bekasi Lumpuh Dihantam Banjir

    Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (4/3/2025) dini hari membuat banjir menghantam Bekasi. Sejumlah ruas jalan utama tergenang hingga tak dapat dilalui, menyebabkan kemacetan panjang dan menghambat mobilitas warga.

    Selain itu, aktivitas di Stasiun Bekasi ikut terdampak karena adanya pemadaman listrik yang membuat operasional sedikit terganggu. 

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Selasa (4/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Link CCTV untuk Pantau Banjir di Jabodetabek – Halaman all

    Link CCTV untuk Pantau Banjir di Jabodetabek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut link CCTV untuk mengecek kondisi banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek.

    Seluruh masyarakat bisa mengecek kondisi banjir yang terjadi di Jakarta, melalui situs web Jakarta Smart City milik Pemprov DKI Jakarta.

    Lokasi dan kondisi banjir bisa dicek melalui situs web http://smartcity.jakarta.go.id/maps/.

    Saat link tersebut diklik, halaman situs web akan menampilkan sejumlah pilihan, termasuk nama-nama satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

    Langkah berikutnya, klik tulisan “Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)”.

    Kemudian centang pilihan “CCTV Lokasi Rawan Banjir (Radius 1.000 Meter)”.

    Lalu, pilih salah satu kawasan yang ingin kamu pantau kondisi genangan banjirnya.

    Klik simbol CCTV yang muncul di peta berdasarkan lokasi.

    Nantinya, akan muncul video yang menggambarkan suasana sekitar secara real time.

    Selain itu, kamu juga bisa mengecek lokasi dan kondisi banjir melalui link situs web https://smartcity.jakarta.go.id/id/pantaubanjir/.

    Ketika link tersebut diklik, halaman situs web akan menampilkan sejumlah pilihan, termasuk Dasbor Pantau Banjir, Peta, Informasi Banjir, dll.

    Langkah berikutnya, klik tulisan Peta, kemudian pilih “Peta Banjir Berbasiskan RT”.

    Tampilan peta situs web tersebut kemudian akan menampilkan informasi wilayah yang terendam banjir di Ibu Kota.

    Selain lewat situs web tersebut, masyarakat juga bisa mengetahui titik banjir di wilayah Jabodetabek melalui Aplikasi JAKI.

    Sebelumnya, Anda harus mengunduh Aplikasi JAKI melalui Google Play Store atau di App Store.

    Cara Cek Titik Banjir di Jabodetabek Lewat JAKI:

    1. Unduh Aplikasi JAKI melalui Google Play Store atau di App Store.

    2. Buka JAKI, dan pilih fitur “JakPantau”.

    3. Pilih tombol “Info Banjir (RT)” di kanan atas layar. Setelah itu, Anda akan diarahkan ke peta banjir berbasis RT.

    4. Di peta berbasis RT Jakarta, Anda dapat melihat titik-titik genangan/banjir (jika ada).

    Selain itu, terdapat rangkuman informasi jumlah RT, luas wilayah, dan daftar RT terdampak banjir serta data pintu air dan jumlah RT terdampak banjir per wilayah kota.

    LINK PANTAU BANJIR – Tangkapan layar tampilan situs web untuk pantau banjir di di Jabodetabek diambil pada Selasa (4/3/2025). Seluruh masyarakat bisa mengecek kondisi banjir yang terjadi di Jakarta melalui situs web Jakarta Smart City milik Pemprov DKI Jakarta di https://smartcity.jakarta.go.id/id/pantaubanjir/. (Tangkapan Layar Situs Web Jakarta Smart City milik Pemprov DKI)

    Di Aplikasi JAKI, Anda juga bisa Melapor adanya Genangan Banjir, caranya:

    1. Buka aplikasi JAKI, kemudian klik “Buat Laporan”.

    Khusus untuk laporan genangan/banjir, sangat disarankan memilih opsi Publik (bukan Privat/Rahasia) agar foto lokasi genangan/banjir dapat terlihat oleh petugas yang akan menanganinya.

    2. Foto genangan banjir yang kamu temukan.

    Ambil foto langsung dari aplikasi (bukan dari galeri) agar fitur geotagging berfungsi dan petugas dapat menemukan lokasi dengan tepat.

    3. Pilih kategori “Banjir” atau cari “Banjir” pada kolom pencarian

    4. Tulis deskripsi genangan dan banjir dengan detail.

    Seperti perkiraan tinggi genangan dan sebab banjir jika diketahui (bendungan jebol, saluran air penuh sampah, dll).

    5. Isi info lokasi secara lengkap, lalu “Simpan”.

    6. Tinjau ulang laporan lalu ketuk “Kirim Laporan”.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Warga Jatiasih Bekasi yang Terpeleset dan Hanyut Terbawa Arus Banjir Belum Ditemukan – Halaman all

    Warga Jatiasih Bekasi yang Terpeleset dan Hanyut Terbawa Arus Banjir Belum Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JATIASIH – A (46), warga Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dikabarkan hilang terseret arus banjir, Selasa (4/3/2025). 

    Hingga pukul 14.00 WIB kemarin, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

    Camat Jatiasih, Ashari, mengatakan, korban hanyut terseret arus banjir ketika hendak membersihkan sampah bambu di Bendungan Koja Jatiasih.

    Korban kemudian terpeleset dan hanyut terbawa arus banjir yang berasal dari Sungai Cikeas yang saat itu mengalir cukup deras.

    “Informasi dari warga, sekitar pukul 06.00 WIB ada seorang warga yang sedang membersihkan sampah di Bendungan Koja, tetapi ia terpeleset dan terseret arus banjir,” kata Ashari saat meninjau banjir di Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Selasa (4/3/2025).

    Ashari menjelaskan saat kejadian ada saksi yang berupaya menolong korban, namun derasnya arus membuat penyelamatan belum berhasil. 

    “Saksi di lokasi sempat mencoba menyelamatkan korban, tetapi arus sangat deras, sehingga korban belum ditemukan,” jelasnya.

    Ashari mengungkapkan laporan terkait korban banjir yang hilang terseret arus banjir hanya satu orang.

    Lalu untuk korban sakit, luka-luka maupun meninggal dunia belum ada.

    “Sementara ini belum ada laporan korban lainnya,” ujarnya.

    Banjir 1,5 Meter Terjang 7 Kecamatan

    Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam banjir usai diguyur hujan deras pada Selasa (4/3/2025).

    Banjir menggenangi wilayah permukiman warga, jalan raya utama, jalan permukiman hingga jalan kawasan industri.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi mengatakan, banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 centimeter.

    Titik-titik banjir tersebar di Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, Bojongmangu,” kata dia.

    KAWASAN STASIUN BEKASI BANJIR – Tak hanya mengganggu aktivitas warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas di Stasiun Bekasi pada Selasa(4/3/2025) salah satunya genset yang berfungsi sebagai sumber listrik cadangan stasiun. Akibatnya, sejak pukul 14.00, perangkat tap in di gerbang masuk stasiun dimatikan. Penumpang yang hendak menggunakan KRL pun terpaksa naik tanpa tap in. (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

    “Data sementara kami ada tujuh kecamatan terdampak, dan tim sudah ke lapangan kerahkan perahu karet dan bantuan,” katanya, Selasa (4/3/2025).

    Ia menuturkan, lokasi terdampak banjir rata-rata di dekat aliran sungai. Seperti sungai Cibeet, Citarum, Cipamingkis hingga Kali Bekasi.

    Sejumlah warga harus dievakuasi karena air sudah memasuki rumah mereka. 

    Beberapa ruas jalan utama juga tergenang, sehingga kendaraan kesulitan melintas.

    BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan saat ini tengah melakukan evakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak cukup parah seperti Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah.

    “Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan,” ujar Dodi Supriadi.

    Hingga saat ini, cuaca di Kabupaten Bekasi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

    BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir.

    Bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing agar lebih baik mengungsi ke tempat aman.

    “Evakuasi segera tempat yang lebih tinggi, jangan memaksakan bertahan di rumah,” katanya.

    Sumber : (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra/m37)

  • Banjir Mengancam, Simak Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek

    Banjir Mengancam, Simak Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca hari ini untuk seluruh kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Rabu (5/3/2025).

    Seperti diketahui, belakangan ini intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek cukup tinggi sehingga menyebabkan banjir dan menghambat segala aktivitas masyarakat.

    Dikutip dari laman resmi BMKG, cuaca terkini di wilayah Kepulauan Seribu dilaporkan hanya berawan, dengan suhu antara 26 hingga 28 derajat celsius dan kelembapan udara mencapai 76% hingga 87%.

    Di Jakarta Pusat, diperkirakan akan turun hujan ringan dengan suhu berkisar antara 24 hingga 29 derajat celsius. Sementara itu, Jakarta Utara diprediksi akan mengalami hujan ringan dengan suhu udara sekitar 24 hingga 28 derajat celsius.

    Menurut BMKG, Jakarta Barat juga diperkirakan akan diguyur hujan ringan hari ini, sementara cuaca di Jakarta Selatan pun diprediksi akan hujan ringan.

    Begitu pula di Jakarta Timur, BMKG memprediksi akan terjadi hujan ringan. Sedangkan di Kota Tangerang, cuaca hari ini diprediksi serupa pada Selasa (4/3/2025), yakni hujan dengan intensitas ringan.

    Prakiraan cuaca hari ini di Kota Bogor diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang, yakni dengan suhu udara berkisar antara 22 hingga 28 derajat celsius.

    Sementara itu, cuaca di Kota Depok juga menunjukkan kemungkinan hujan ringan dengan suhu udara berada antara 23 hingga 30 derajat celsius.

    Selanjutnya bagi masyarakat di Kota Bekasi bersiap lah, BMKG memperkirakan hujan ringan akan turun dengan udara yang terasa sedikit sejuk.

    Informasi prakiraan cuaca hari ini Jabodetabek dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyesuaikan aktivitas mereka. Sebagai contoh, sebaiknya membawa perlengkapan, seperti payung, jas hujan, atau barang lainnya yang diperlukan apabila hujan turun.

    Khususnya bagi masyarakat yang terdampak banjir, prakiraan cuaca hari ini di Jabodetabek sangat berguna, terutama bagi mereka yang akan bepergian atau menggunakan transportasi umum, agar dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang mungkin terjadi sepanjang hari.

  • 6
                    
                        Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan
                        Megapolitan

    6 Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan Megapolitan

    Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin malam mengakibatkan banjir besar di Bekasi, Jawa Barat.
    Sejumlah kawasan yang sebelumnya langganan banjir kembali tenggelam, bahkan kali ini dengan ketinggian air yang lebih ekstrem.
    Ribuan warga terdampak, fasilitas umum lumpuh, dan aktivitas masyarakat terhenti.
    Lalu, apakah ini hanya siklus lima tahunan, atau ada yang lebih mendalam dari sekadar pola cuaca?
    Perumahan Kemang IFI dan Pondok Gede Permai (PGP) menjadi dua lokasi terdampak paling parah.
    Di Kemang IFI, air mencapai ketinggian 3,5 meter, menenggelamkan rumah-rumah hingga hanya atapnya yang terlihat.
    Warga yang tak sempat mengungsi terjebak di lantai dua rumah mereka, menunggu bantuan datang.
    Situasi ini bahkan lebih buruk dibandingkan banjir besar pada 2020.
    Berdasarkan siaran langsung akun TikTok @mochimaiza, suasana di lokasi tampak sepi tanpa aktivitas warga.
    “Untuk daerah yang lebih tinggi saja, yang biasanya tidak banjir, kali ini kena banjir,” katanya dalam siaran langsung.
    Bahkan, banjir kali ini disebut lebih parah dibandingkan peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 2020.
    Di Perumahan Bekasi Timur Regency 1, Kecamatan Mustika Jaya, ketinggian air berkisar antara 20-30 cm.
    Namun, di Jatiasih, lebih dari 11 RW terdampak dengan ketinggian air di beberapa titik melebihi tiga meter.
    Camat Jatiasih, Ashari, menyebut banjir di wilayahnya disebabkan oleh curah hujan tinggi serta limpasan air kiriman dari Bogor.
    “Pertama di Pondok Gede Permai itu ada tiga sampai empat RW, kemudian di Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, lalu Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IFI,” ujarnya.
    Pemerintah setempat melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
    “Untuk wilayah Jatirasa, kami sudah lakukan evakuasi terhadap satu keluarga yang terdiri dari ibu hamil dan anak-anak, serta beberapa lansia. Mungkin lebih dari 10 orang sudah dievakuasi,” kata Ashari.
    Banjir tidak hanya melumpuhkan pemukiman warga, tetapi juga fasilitas penting.
    RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi mengalami pemadaman listrik total akibat panel listrik di Gedung E dan F terendam.
    Pasien-pasien di dua gedung tersebut harus dievakuasi ke Gedung A, yang masih mendapat pasokan listrik dari genset.
    “Iya sekarang padam total,” ujar Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi.
    Namun, ia memastikan pasien tetap mendapat bantuan alat ventilator berkat genset di atas gedung.
    “Jadi aman dari banjir,” katanya.
    Sementara itu, Stasiun Bekasi juga terdampak. Listrik di stasiun harus mengandalkan genset, menyebabkan eskalator dan lift tidak beroperasi.
    Kendati demikian, perjalanan kereta Commuter Line Bekasi atau Cikarang tetap berjalan meskipun genangan air tampak di sekitar stasiun.
    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami imbau selalu ikuti aturan dan arahan petugas serta tetap menjaga keselamatan,” tulis pengumuman @commuterline.
    Banjir turut menggagalkan berbagai agenda penting, salah satunya pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta dan PSIS Semarang di Stadion Patriot Candrabhaga.
    Air menggenangi area vital stadion, termasuk gardu listrik, ruang ganti pemain, dan akses utama, memaksa panitia menunda pertandingan hingga waktu yang belum ditentukan.
    “Penundaan ini akibat fasilitas vital stadion yang terendam air, seperti gardu listrik, ruang genset, ruang ganti pemain, ruang HB, dan beberapa ruang penting lainnya,” demikian keterangan resmi dari Persija.
    Lokasi dan jadwal baru pertandingan pun akan diputusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyoroti, banjir besar ini terjadi dengan pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni 2016 dan 2020.
    “Kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas lima tahunan. Tahun 2016, 2020, dan sekarang 2025, ritmenya selalu lima tahunan,” ungkapnya.
    Namun, banyak pihak menilai bahwa bencana ini bukan sekadar fenomena siklus lima tahunan, melainkan akumulasi dari berbagai faktor, termasuk pengelolaan tata ruang yang buruk, alih fungsi lahan, dan drainase yang tidak memadai.
    Pemerintah berupaya mempercepat surutnya air dengan pemompaan dan membuka posko bantuan di berbagai titik.
    Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menyebut bahwa hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir telah disiapkan posko, baik untuk pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum.
    “Hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir disiapkan posko, baik posko pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum,” kata Harris.
    Abdul menyampaikan, Pemkot Bekasi memiliki beberapa perahu karet, namun sebagian besar tidak bermesin.
    “Kalau perahu karet tidak bermesin, arusnya cukup kuat. Namun, perahu karet dengan mesin, akan bermasalah ketika mendekat ke rumah karena banyak kabel,” ucapnya.
    Banjir kali ini adalah pengingat bahwa mitigasi bencana harus lebih dari sekadar reaksi tahunan.
    Sebab, jika terus dibiarkan, siapa yang bisa menjamin bahwa lima tahun ke depan tidak akan ada tragedi serupa?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko AHY: Pemerintah Siapkan Mitigasi Cegah Dampak Banjir Jabodetabek Meluas

    Menko AHY: Pemerintah Siapkan Mitigasi Cegah Dampak Banjir Jabodetabek Meluas

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pemerintah akan sigap menangani persoalan banjir di Jabodetabek.

    Salah satu hal yang diupayakan pemerintah adalah menyiapkan mitigasi untuk mencegah dampak banjir meluas.

    “Kami tentunya bersama dengan seluruh jajaran khususnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang juga memiliki berbagai upaya untuk menghadirkan solusi langsung. Jadi kami ingin mencegah lebih buruknya banjir,” ujar AHY di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Menurut AHY, banjir yang melanda sejumlah daerah di Jabodetabek terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Untuk itu, pemerintah bekerja sama dan melakukan komunikasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta berbagai instansi terkait untuk melakukan penanganan dan langkah mitigasi banjir. 

    Apalagi, menjelang periode mudik Ramadan ini sehingga infrastruktur harus dipastikan siap untuk dimanfaatkan masyarakat dengan nyaman dan aman.

    Selain menyiapkan langkah mitigasi, pemerintah melalui Kementerian PU juga sudah bergerak untuk melakukan perbaikan infrastruktur di sejumlah daerah yang terdampak banjir. Pemulihan infrastruktur itu meliputi perbaikan jalan, jembatan, hingga fasilitas umum seperti masjid.

    “Ini tanggung jawab kita semua. Mudah-mudahan dengan berbagai upaya termasuk alat-alat segera bisa kita kurangi dampak bencana banjir,” kata AHY. 

    AHY menegaskan pemerintah menaruh perhatian khusus terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir. Oleh karena itu, penanganan terhadap korban terdampak pun menjadi fokus utama pemerintah.

    “Pertama kita ingin meyakinkan korban terdampak ini bisa segera diamankan termasuk tentunya mencegah bencana yang lebih buruk di berbagai daerah,” tandasnya terkait banjir di Jabodetabek.

  • Pemerintah Berencana Relokasi Rumah yang Rawan Banjir

    Pemerintah Berencana Relokasi Rumah yang Rawan Banjir

    Key: Relokasi Rumah 

    Sum: 

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah berencana untuk merelokasi rumah-rumah yang berada di lokasi rawan banjir. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti sebagai respons atas banjir hebat yang melanda sejumlah titik di Jawa Barat, Jakarta, dan daerah lainnya.

    “Sekarang kan infrastrukturnya belum bisa kita pulihkan karena masih banjir. Kemarin di Cisarua saya juga sudah ke sana dan ini mesti di tata kembali untuk penempatan rumah-rumah dan izin-izin rumah, dan sebagainya,” katanya setelah mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Diana menyatakan, relokasi rumah-rumah yang rawan terdampak banjir perlu dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Dia mengaku rencana relokasi rumah ini sudah dibicarakan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara).

    “Perlu normalisasi, kami harus bicara dengan pemda, dan saya juga sudah bicara sama Pak Ara mungkin nanti bisa membantu juga. Pak Ara bisa membantu untuk rumah-rumah (bantaran kali) direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” ujar Diana terkait relokasi rumah rawan bencana.

    Merespons banjir hebat yang melanda sejumlah daerah, Diana menegaskan bahwa musibah ini bukan disebabkan oleh masalah infrastruktur seperti tanggul yang jebol, melainkan diakibatkan karena curah hujan yang tinggi.

    Meski begitu, pemerintah akan tetap berupaya memastikan keamanan infastruktur, termasuk memulihkan jalan nasional yang rusak. Saat ini, fokus utama pemerintah adalah melakukan evakuasi korban banjir sebagaimana yang telah diarahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Dia (presiden) merasa sedih masih banyak yang terkena banjir, tetapi ini kita tetap bersama membantu korban banjir,” pungkasnya tentang relokasi rumah rawan banjir.

  • UPDATE Pukul 03.00 WIB, Info Terkini Daftar Genangan di Wilayah Jakarta Rabu 5 Maret 2025 Pagi – Halaman all

    UPDATE Pukul 03.00 WIB, Info Terkini Daftar Genangan di Wilayah Jakarta Rabu 5 Maret 2025 Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Info terkini lokasi genangan atau banjir di wilayah Jakarta hari Rabu (5/3/2025).

    Dikutip dari webiste BPBD DKI Jakarta kondisi terkini yang pada pukul 03.00 WIB, masih ada genangan di 114 Rukun Tetangga.

    BPBD mencatat saat ini genangan terjadi membuat dua ruas jalan tergenang.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Duri Kosambi

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kedaung Kali Angke

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Rawa Buaya

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kelurahan Kebon Jeruk

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 60 s.d 100 cm

    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kedoya Selatan

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 90 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kembangan Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Utara

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 s.d 80 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Petamburan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan PHB

    Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Lenteng Agung

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cipulir

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pondok Pinang

    Jumlah: 5 RT

    Ketinggian: 100 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pengadegan

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 310 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Rawajati

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 90 s.d 250 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pejaten Timur

    * Jumlah: 6 RT

    * Ketinggian: 30 s.d 120 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Bintaro

    * Jumlah: 6 RT

    * Ketinggian: 100 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pesanggrahan

    * Jumlah: 8 RT

    * Ketinggian: 60 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kebon Baru

    * Jumlah: 3 RT

    * Ketinggian: 60 s.d 200 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Manggarai

    * Jumlah: 5 RT

    * Ketinggian: 45 s.d 125 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Bidara Cina

    * Jumlah: 3 RT

    * Ketinggian: 180 s.d 220 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    * Jumlah: 38 RT

    * Ketinggian: 40 s.d 250 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cawang

    * Jumlah: 7 RT

    * Ketinggian: 160 s.d 260 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 220 s.d 230 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

     

    Jalan Tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    1. Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat

    Ketinggian : 40 cm

    2. Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan

    Ketinggian : 70 cm

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Kel. Rawa Buaya: 4 RT

    2. Kel. Lebak Bulus: 1 RT

    3. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT

    4. Kel. Cilandak Timur: 3 RT

    5. Kel. Cipinang Muara: 3 RT

    6. Kel. Gedong: 3 RT

    7. Kel. Balekambang: 3 RT

    8. Kel. Bali Mester: 3 RT

     

    Jalan tergenang yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Jl. Komplek Joglo Baru RT. 07 RW Kel. Joglo, Jakarta Barat

    2. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    3. Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    Semetara itu, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

  • Banjir Jakarta, Pramono: Pemerintah tanggung jawab penuh

    Banjir Jakarta, Pramono: Pemerintah tanggung jawab penuh

    Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selaas (4/3/2025). Foto: Bayu Istiqlal

    Banjir Jakarta, Pramono: Pemerintah tanggung jawab penuh
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 03:40 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan bahwa penanganan banjir di Jakarta adalah tanggung jawab penuh pemerintah. Hal ini disampaikannya saat meninjau Pintu Air Manggarai, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3/2025).

    Dalam tinjauannya, Pramono mengatakan bahwa tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai telah mencapai 850 sentimeter yang menandakan status Siaga II (dua)

    “Tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai ini sudah mencapai 850 sentimeter. Ini artinya Jakarta sekarang sudah siaga dua. Sehingga kami adakan rapat khusus yang dihadiri Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Kepala Dinas terkait, ada Dinas SDA, Dinas Sosial (Dinsos), termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ujar Gubernur.

    Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari langkah kesiapsiagaan menghadapi banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta.

    Dalam upaya pengendalian banjir, Pramono menginstruksikan Dinas SDA agar terus memantau pintu air guna memastikan aliran air tidak semakin membebani Jakarta Timur, terutama kawasan yang dialiri Kali Ciliwung.

    “Beban banjir di Jakarta Timur harus berkurang. Saya minta semua pompa diaktifkan, ada di 200 titik dengan total 500 pompa,” tegasnya.

    Selain penanganan teknis, Pramono juga memastikan Pemprov Jakarta tengah menyiapkan Kampung Siaga Bencana yang melibatkan sektor swasta, dan masyarakat untuk membantu warga terdampak.

    “Apalagi ini bulan puasa, nanti sahur dan buka puasa jangan sampai terganggu. Jadi, dapur umum juga saya sudah minta untuk diaktifkan di lapangan. Saya juga minta jajaran untuk tidak lagi hanya sekadar menangani yang bersifat jangka pendek, tapi juga jangka menengah dan panjang,” katanya.

    Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan dampak banjir di Jakarta bisa diminimalkan, terutama di tengah bulan Ramadan supaya masyarakat membutuhkan ketenangan dalam menjalankan ibadah.

    Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

    Sumber : Radio Elshinta