Topik: Banjir

  • Deretan Wilayah Jakarta yang Masih Terendam Banjir Hari Ini, Ketinggian Air hingga 3 Meter – Page 3

    Deretan Wilayah Jakarta yang Masih Terendam Banjir Hari Ini, Ketinggian Air hingga 3 Meter – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir yang menerjang Jakarta sejak Selasa (4/3/2025) perlahan mulai surut di sejumlah wilayah yang terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Jakarta mencatat banjir Jakarta masih menggenangi 71 RT pada Rabu (5/3/2025) pagi hari. 

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD, Muhammad Yohan mengatakan, debit air di sejumlah wilayah banjir Jakarta sudah mengalami penurunan. Saat ini beberapa wilayah yang masih terdampak banjir memiliki ketinggian air yang bervariasi mulai dari 30 cm hingga tiga meter.

    Berikut sejumlah wilayah yang masih terdampak banjir.

    Jakarta Barat terdapat 11 RT yang terdiri dari:

    1. Kelurahan Duri Kosambi

    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke

    2. Kelurahan Rawa Buaya

    Jumlah: 2 RT
     Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    3. Kelurahan Kedoya Selatan

    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    4. Kelurahan Kembangan Selatan

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke

    5. Kelurahan Kembangan Utara

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 s.d 80 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke 

    Jakarta Selatan terdapat 20 RT yang terdiri dari:

    1. Kelurahan Lenteng Agung

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    2. Kelurahan Pengadegan

    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 310 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    3. Kelurahan Rawajati

    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    4. Kelurahan Bintaro

    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    5. Kelurahan Pesanggrahan

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    6. Kelurahan Kebon Baru

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 60 s.d 200 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

     

    Hujan deras seharian akibat cuaca ekstrem membuat sebagian wilayah Jakarta kebanjiran. Banjir merendam permukiman, akses jalan, dan sejumlah fasilitas umum, sehingga mengakibatkan aktivitas warga terhambat.

  • BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir

    BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya.  

    Prakirawan BMKG April Akbar dalam siaran daring yang diikuti di Kupang Nusa Tenggara Timur, Rabu, menjabarkan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Selor, Banjarmasin, Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.

    Sementara di Kota Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Palangka Raya, Samarinda, Manado, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Banda Aceh, Surabaya, Denpasar, Mataram, dan Kupang diprakirakan berawan dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 24-31 derajat Celcius.

    Prakirawan BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan. 

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi di sepanjang kawasan sirkulasi siklonik itu. BMKG juga memprediksi adanya potensi banjir rob di kawasan pesisir Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Selatan.

    Selain itu masyarakat khususnya pelaku pelayaran kapal dan nelayan diminta untuk mewaspadai gelombang laut tinggi karena adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knots di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina dan Samudera Hindia barat Sumatera.

    Sumber : Antara

  • 12 Posko Kesehatan Disiagakan di Lokasi Banjir Kota Tangerang – Page 3

    12 Posko Kesehatan Disiagakan di Lokasi Banjir Kota Tangerang – Page 3

    Hujan deras yang melanda sejak Senin 3 Maret 2025 membuat Sungai Cimanceuri dan Sungai Cisadane di Kabupaten Tangerang meluap, di mana hal ini menyebabkan banjir ke pemukiman warga hingga mencapai ketinggian 1 meter pada Selasa (4/3/2025).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang membeberkan, akibat banjir tersebut, kini korban terdampak menjadi 3.000 jiwa dari sebelumnya 2.000 jiwa.

    Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengungkapkan bahwa banjir yang melanda, berdampak ke ribuan jiwa. Rumah-rumah warga terendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 1 meter.

    “Sejak kemarin saja sudah ada 2.000 jiwa warga Kabupaten Tangerang terdampak bencana banjir, saat ini bisa sampai 3.000 jiwa,” kata dia, Selasa (4/3/2025).

    Adapun, banjir ini melanda enam wilayah kecamatan, diantaranya di Pagedangan, Teluknaga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe dengan belasan desa.

    “Wilayah yang terparah itu ada di kecamatan Teluk Naga yaitu di desa Tanjung Burung, di mana di sana sudah dilanda banjir sejak kemarin pagi dengan korban terdampak ratusan kepala keluarga (KK),” jelas Ujat.

    Dari jumlah korban yang terdampak musibah banjir, belum sepenuhnya terdata secara keseluruhan. Sebab, petugas wilayah dari BPBD masih melakukan asesmen atau pendataan di lapangan.

    “Hingga kini, tim BPBD Kabupaten Tangerang juga terus melakukan pemantauan dan monitoring di beberapa titik terjadinya bencana banjir. Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya penanganan dan evakuasi terhadap korban yang membutuhkan bantuan,” tutur Ujat.

    Sementara itu, untuk pendistribusian bantuan logistik atau keperluan pangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait serta Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada kebencanaan.

    “Soal bantuan logistik atau keperluan pangan, kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait,” ujarnya.

  • Tinjau Banjir di Lapas Cikarang Malam Hari, Dirjenpas Pastikan Warga Binaan Aman

    Tinjau Banjir di Lapas Cikarang Malam Hari, Dirjenpas Pastikan Warga Binaan Aman

    Tinjau Banjir di Lapas Cikarang Malam Hari, Dirjenpas Pastikan Warga Binaan Aman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi, meninjau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Badan Pemasyarakatan (Bapas) Cikarang, Selasa (4/3/2025) malam.
    Peninjauan di tengah kondisi banjir ini dilakukan di semua area.
    Dirjenpas ingin melihat secara langsung kondisi Lapas yang berpenghuni 1.451
    warga binaan
    itu tetap dalam keadaan aman.
    “Kami ingin memastikan keamanan mereka, tetap terpenuhinya layanan makan dan perawatan mereka apabila ada yang sakit,” kata Mashudi, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
    Di tengah kondisi yang memprihatinkan akibat banjir, pihak terkait tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga keamanan dan kelangsungan pelayanan bagi warga binaan. 
    “Walaupun saat ini kondisi sangat memprihatinkan karena banjir dan penerangan terpaksa dipadamkan untuk keselamatan semua, pengamanan, pelayanan, dan perawatan bagi warga binaan harus tetap berjalan semaksimal mungkin,” ucap dia.
    Mashudi mengingatkan kepada Kepala
    Lapas Cikarang
    dan jajaran untuk berkoordinasi dan bekerja sama dalam pemulihan dampak banjir dengan lembaga terkait.
    Ia turut meminta pejabat Lapas berkolaborasi dengan Polres Cikarang jika diperlukan langkah-langkah mengungsikan sementara beberapa warga binaan.
    Mashudi bilang, pihak Lapas mendapat dukungan dari Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang 1 pleton yang terdiri dari 10 anggota Brimob serta perahu karet untuk pemberian makanan bagi warga binaan.

    Warga binaan
    Lapas Cikarang pun telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sampai saat ini, kondisi tetap kondusif dan teratasi. Mohon doanya agar musibah ini dapat cepat teratasi,” kata Mashudi.
    Dia menambahkan, beberapa langkah telah diambil oleh Lapas Cikarang untuk pemulihan banjir.
    Salah satunya dengan penyedotan air yang dibuang ke area luar Lapas yang datarannya lebih rendah.
    Upaya ini, kata Mashudi, dilakukan dengan bantuan alat pompa dari BPBD.
    “Kami terus melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan
    banjir di Lapas Cikarang
    ,” kata Mashudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir di RSUD Kota Bekasi Mulai Surut, Pelayanan Mulai Berjalan

    Banjir di RSUD Kota Bekasi Mulai Surut, Pelayanan Mulai Berjalan

    Jakarta

    Sejumlah titik di Kota Bekasi, Jawa Barat, sempat lumpuh karena banjir. Beberapa fasilitas publik seperti mal sampai rumah sakit sempat terimbas banjir.

    Pantauan detikcom pada Rabu (5/3) di RSUD Kota Bekasi, banjir tampak mulai surut. Petugas kebersihan RSUD mulai melakukan bersih-bersih di area gedung E dan F yang sebelumnya tergenang.

    “Semalam emang banyak juga yang dievakuasi, karena butuh ventilator dan lain-lain. Banjir di bawah, basementnya (masih) banjir,” kata seorang security di lokasi.

    Proses pembersihan area rumah sakit juga masih dilakukan. Saat ini lift masih tidak bisa digunakan.

    Sebelumnya diberitakan setidaknya 4 fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, Jawa Barat terdampak akibat banjir. RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi termasuk salah satu fasilitas kesehatan yang terdampak.

    Direktur RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan banjir menyebabkan kelumpuhan listrik terutama di gedung E dan F. Beberapa pelayanan juga ditiadakan akibat pemadaman listrik seperti MRI, CT Scan, cathlab dan hemodialisis.

    “Evakuasi pasien-pasien ICU untuk bisa di evakuasi ke gedung A ke ruang ICU yang bisa akses listrik,” kata Kusnanto dalam keterangannya di Instagram RSUD Kota Bekasi @rsudcambekasi, Selasa (4/3).

    (kna/kna)

  • 8 Banjir Terbesar di Indonesia yang Merenggut Korban Jiwa

    8 Banjir Terbesar di Indonesia yang Merenggut Korban Jiwa

    Jakarta, Beritasatu.com – Curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah Indonesia kerap menimbulkan bencana banjir di Indonesia dan tak sedikit pula yang menimbulkan korban jiwa. Salah satu kejadian terbaru adalah banjir di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025).

    Peristiwa ini berdampak pada sekitar 16.000 jiwa, dengan ratusan warga terpaksa mengungsi akibat derasnya aliran air yang merendam permukiman. Pemerintah Kota Bekasi segera bertindak dengan mendirikan posko pengungsian, layanan kesehatan, dan dapur umum di berbagai titik.

    Banjir di Bekasi menjadi pengingat bahwa Indonesia telah berulang kali mengalami bencana serupa dalam skala lebih besar. Sepanjang sejarah, berbagai daerah telah dilanda banjir besar yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta kerugian ekonomi yang signifikan.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa banjir terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

    Rentetan Banjir Besar dalam Sejarah Indonesia

    1. Banjir Jambi (1955)

    Pada awal tahun 1955, Jambi dilanda banjir besar akibat hujan deras selama sepuluh hari sejak 28 Januari 1955. Sungai Muara Tembesi meluap hingga mencapai ketinggian empat meter, menyebabkan 80% rumah terendam.

    Ribuan warga terpaksa mengungsi, sementara sekitar 42.000 hektare sawah terdampak, termasuk 6.000 hektare lahan padi yang masih muda.

    2. Banjir Bohorok (2003)

    Pada 2 November 2003, kawasan ekowisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami banjir bandang akibat luapan Sungai Bohorok. Bencana ini menewaskan 157 orang, termasuk enam wisatawan asing, sementara 82 orang lainnya hilang.

    Selain curah hujan tinggi, banjir ini juga diperparah oleh deforestasi akibat aktivitas penebangan liar yang merusak ekosistem hutan di daerah hulu.

    3. Banjir Jakarta (2007)

    Banjir besar yang melanda Jakarta pada Februari 2007 menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah ibu kota. Hujan deras sejak awal bulan menyebabkan 60% wilayah Jakarta terendam, dengan ketinggian air mencapai lima meter di beberapa titik. Sistem drainase yang buruk serta curah hujan ekstrem menjadi faktor utama penyebabnya.

    Sebanyak 80 orang meninggal dunia akibat berbagai insiden, termasuk terseret arus dan tersengat listrik, sementara sekitar 320.000 warga harus mengungsi. Kerugian ekonomi akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 4,3 triliun.

    4. Banjir Wasior (2010)

    Pada 4 Oktober 2010, banjir besar melanda Wasior, Papua Barat, setelah hujan deras mengguyur sejak 2 Oktober. Luapan Sungai Batang Salai menyebabkan rumah, jembatan, serta fasilitas kesehatan mengalami kerusakan parah.

    Jalur komunikasi dan jaringan listrik terputus, memperburuk kondisi korban. Akibatnya, 158 orang meninggal dunia, 145 orang dinyatakan hilang, dan ratusan lainnya harus mengungsi.

    5. Banjir Tangse (2011)

    Hujan deras selama empat hari berturut-turut menyebabkan banjir bandang di Tangse, Pidie, Aceh, pada 10 Maret 2011. Bencana ini diperparah oleh aktivitas pembalakan liar, yang membuat arus air membawa gelondongan kayu dan menghancurkan rumah serta jembatan. Akibatnya, 24 orang tewas dan 102 rumah mengalami kerusakan berat maupun ringan.

    6. Banjir Mandailing Natal (2018)

    Pada 12 Oktober 2018, banjir bandang dan tanah longsor menerjang Mandailing Natal, Sumatera Utara. Peristiwa ini mengakibatkan 20 orang tewas, 15 orang hilang, serta puluhan rumah mengalami kerusakan berat.

    Sebanyak 12 murid madrasah menjadi korban akibat tersapu banjir. Bencana ini menunjukkan dampak dari curah hujan tinggi serta kondisi lingkungan yang semakin rentan terhadap perubahan iklim.

    7. Banjir Flores Timur (2021)

    Pada 4 April 2021, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilanda banjir bandang dan tanah longsor. Akibatnya, 68 orang meninggal dunia, 70 orang hilang, serta lebih dari 900 keluarga mengungsi.

    Infrastruktur mengalami kerusakan besar, dengan lebih dari 100 rumah hancur, jembatan putus, dan akses jalan tertutup pohon tumbang. Cuaca buruk memperparah situasi, sehingga bantuan sulit disalurkan.

    8. Banjir Manado (2022)

    Banjir besar kembali melanda Manado pada 3 Maret 2022 setelah sebelumnya mengalami banjir bandang pada 2014. Hujan deras selama dua hari menyebabkan beberapa sungai besar di kota ini meluap, merendam ribuan rumah.

    Meskipun BMKG telah memberikan peringatan dini, tingginya curah hujan membuat upaya mitigasi sulit dilakukan. Akibatnya, 319 rumah terendam dan lebih dari 2.400 warga mengungsi.

    Banjir merupakan bencana yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia, dengan dampak yang tidak hanya merugikan secara materi tetapi juga mengancam keselamatan jiwa. Sejarah mencatat berbagai banjir besar yang telah menyebabkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta gangguan sosial dan ekonomi yang serius.

  • Update Banjir Jakarta: 85 RT Masih Terendam pada Rabu Pagi – Page 3

    Update Banjir Jakarta: 85 RT Masih Terendam pada Rabu Pagi – Page 3

    Sementara itu, untuk dua ruas jalan yang masih terendam banjir terdiri dari Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 40 sentimeter (cm) dan Jl Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ketinggian 70 cm.

    Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa untuk banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan hujan intensitas tinggi yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu (2/3) dan Senin (3/3), serta pada Selasa (4/3).

     

    Akibat hujan intensitas tinggi tersebut kata Isnawa, mengakibatkan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi bahaya dan menyebabkan Kali Ciliwung meluap.

    Kemudian, lanjut dia, hujan yang terjadi di Jakarta dengan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

  • Pramono Anung Sambangi Rumah Balita yang Terseret Arus Saat Evakuasi Banjir – Page 3

    Pramono Anung Sambangi Rumah Balita yang Terseret Arus Saat Evakuasi Banjir – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyambangi rumah A, bocah dua tahun yang hanyut saat proses evakuasi banjir di Jalan J, Gang Perintis RT 010/RW 010, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 4 Maret 2025.

    “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Pagi ini saya melayat bidadara kecil yang baru saja berpulang. Athariz Alsaki Bin Abidin adalah korban banjir yang hanyut pada saat proses evakuasi,” kata Pramono di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Pramono pun mengucapkan atau turut berbelasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan. “Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar dia.

    Pramono memastikan, pihaknya akan bekerja keras agar dampak banjir tersebut bisa diminimalisir.

    “Saya akan memastikan seluruh bagian Pemerintah Jakarta terus bekerja keras agar dampak banjir bisa segera terminimalisir,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, warga menemukan jasad seorang anak laki-laki berusia 2 tahun di dekat rumahnya di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa, (4/3/2025). 

    “Warga melihat jenazah anak kecil dengan posisi telentang di dekat rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih di Jakarta, Rabu, (5/3/2025).

    Murodih mengatakan anak laki-laki tersebut ditemukan usai luapan Kali Ciliwung surut dan listrik di pemukiman sudah dinyalakan oleh PLN.

    Selanjutnya, warga mengevakuasi korban ke rumah neneknya di Gang Perintis RT010/RW010, Tebet, Jakarta Selatan.

    “Selanjutnya warga melaporkan temuan tersebut kepada Timsar gabungan,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

    Pencarian anak laki-laki tersebut sulit dicari karena cuaca, arus kali yang meluap, akses mobilitas perahu sempit, dan kabel listrik.

     

  • Ramai Spekulasi Warganet soal Penyebab Banjir Bekasi, Mana yang Benar? – Page 3

    Ramai Spekulasi Warganet soal Penyebab Banjir Bekasi, Mana yang Benar? – Page 3

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan langkah tanggap darurat banjir di Bekasi. Dengan memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Adapun banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin (3/3/2025), terus menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum.

    Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat 7 kecamatan yang terdampak bencana banjir. Antara lain, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Kondisi lapangan terakhir per Selasa (4/3/2025) malam, air banjir belum surut dan di beberapa lokasi terdampak mengalami listrik padam. Pihak berwenang masih dalam tahap evakuasi warga dan pendataan korban serta fasilitas umum yang terdampak.

    Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survey ke lokasi terdampak bencana, untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana.

    Tenda Darurat

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama.

    Dukungan sarana dan prasarana air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungsi juga telah didistribusikan di posko-posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Salah satunya di Perumahan Pondok Gede Permai.

    Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, namun masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini, tim tanggap darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU. Dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter per detik, serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    “Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi,” pungkas Dody.

  • Shin Bet Akui Gagal Cegah Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober, Ronen Bar akan Mengundurkan Diri – Halaman all

    Shin Bet Akui Gagal Cegah Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober, Ronen Bar akan Mengundurkan Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Shin Bet, badan keamanan dalam negeri Israel, mengakui kegagalannya dalam mencegah serangan besar yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, yang dikenal dengan nama Operasi Banjir Al-Aqsa.

    Dalam laporan internalnya, Shin Bet mengungkapkan mereka gagal membaca tanda-tanda peringatan yang mengindikasikan bahwa serangan besar oleh Hamas akan terjadi.

    Mereka juga mengakui keliru dalam mempercayai kalau Hamas tidak menginginkan perang habis-habisan.

    Serangan tersebut menyebabkan lebih dari 1.200 orang Israel tewas dan lebih dari 250 orang lainnya disandera oleh Hamas, Daily Maverick melaporkan.

    Shin Bet mengungkapkan jika mereka bertindak berbeda dalam beberapa tahun terakhir, serangan ini mungkin bisa dicegah.

    Laporan tersebut menyebutkan kegagalan ini merupakan sebuah pelajaran pahit yang akan diingat oleh Shin Bet sebagai standar yang sangat buruk bagi mereka.

    Kepala Shin Bet Mundur dari Jabatannya

    Ronen Bar, Kepala Shin Bet, sangat menyesali kejadian tersebut, Al Jazeera melaporkan.

    Dalam pernyataannya, Bar mengungkapkan bahwa sebagai pimpinan, ia memikul sepenuhnya tanggung jawab atas kegagalan ini dan mengakui bahwa jika pihaknya bertindak dengan lebih tepat, serangan yang merusak ini dapat dicegah.

    Bar juga menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalan Shin Bet dalam melindungi warga sipil Israel.

    Pengunduran diri Ronen Bar merupakan langkah yang cukup signifikan, mengingat posisinya sebagai kepala Shin Bet, badan yang memiliki tanggung jawab besar dalam hal keamanan dalam negeri Israel.

    Keputusan ini datang lima hari setelah militer Israel merilis laporan mereka yang juga mengakui kegagalan besar dalam merespons serangan tersebut.

    Penyelidikan militer Israel menyatakan bahwa mereka meremehkan kemampuan Hamas dan gagal melindungi rakyat Israel.

    Laporan-laporan tersebut terbit di tengah meningkatnya seruan dari pihak oposisi dan masyarakat sipil di Israel untuk menyelidiki kegagalan pemerintah dalam merespons serangan yang paling mematikan dalam sejarah Israel ini.

    Meskipun demikian, hingga saat ini, kalangan politik Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, masih menghindari penyelidikan nasional yang lebih mendalam mengenai kegagalan tersebut.

    Konflik Israel vs Hamas

    Berikut ini ringkasan perkembangan terkini konflik Israel vs Hamas:

    Para pemimpin Arab mendukung rencana Mesir untuk rekonstruksi dan pemerintahan Gaza tanpa menggusur warga Palestina.

    Negara-negara Arab juga menentang usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump agar Washington mengambil alih Jalur Gaza.

    Hamas menyambut baik rencana lima tahun tersebut.

    Israel Kecam Rekonstruksi Gaza

    Israel mengecam usulan tersebut.

    Tel Aviv mengatakan bahwa KTT Arab gagal mengatasi realitas situasi setelah serangan 7 Oktober.

    Katanya rencana mereka untuk Gaza pascaperang tetap berakar pada perspektif yang sudah ketinggalan zaman.

    Gedung Putih mengatakan pihaknya menyambut masukan dari negara-negara Arab, tetapi Hamas tidak dapat terus memerintah Jalur Gaza.

    Pasukan Israel menembak dan menewaskan seorang pria Palestina berusia 18 tahun serta tiga orang lainnya, termasuk pejuang Hamas Isser Saadi, di wilayah pendudukan Tepi Barat.

    Militer Israel juga mengklaim telah menewaskan komandan senior Hizbullah Hashem Khader dalam serangan udara di Lebanon selatan.

    Israel terus memblokir semua pasokan ke Gaza.

    Kantor Media Pemerintah wilayah tersebut mengatakan tindakan tersebut kembali meningkatkan kemungkinan kelaparan bagi penduduk yang memang sudah mengalami kerawanan pangan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)