Topik: Banjir

  • Teknologi Canggih Penakluk Banjir, Ada Rumah Terangkat Otomatis

    Teknologi Canggih Penakluk Banjir, Ada Rumah Terangkat Otomatis

    Jakarta

    Banjir terjadi di banyak area seperti peristiwa banjir Bekasi yang sedang menghebohkan. Tata kota, perubahan iklim, dan lainnya, jadi alasan mengapa banjir terus terjadi.

    Nah, pakar dan ilmuwan pun mengupayakan berbagai strategi anti banjir, termasuk dengan melibatkan tenologi. Berikut contohnya seperti dikutip detikINET dari Deutsche Welle:

    Penghalang banjir bergerak di Venesia

    Venesia, salah satu kota terikonik, menghadapi krisis eksistensial ganda, kenaikan air laut akibat iklim dan kota perlahan tenggelam ke fondasi berlumpur. Diperkirakan kota itu tenggelam sekitar 2,5 mm per tahun dan sudah terjadi 150 tahun terakhir. Beberapa riset menunjukkan sebagian besar kota itu bisa terendam di pertengahan abad berikutnya.

    Namun, tantangan lebih mendesak adalah banjir. Perencanaan sistem pencegahan banjir di Venesia sudah ada sejak 1980-an. Tahun 2003, pembangunan sistem MOSE dimulai.

    MOSE punya empat penghalang yang dapat bergerak di titik-titik di sepanjang laguna yang memisahkan kota dari laut. Tiap penghalang terdiri dari serangkaian gerbang yang dapat dinaikkan untuk memisahkan laguna dari laut di sekitarnya selama pasang surut air laut yang tinggi.

    Bendungan khusus di AS dan Jepang

    Biasanya, bendungan dipakai membendung sungai untuk penyimpanan air. Namun, bendungan aliran langsung dirancang agar air dapat mengalir saat kondisi normal. Alih-alih menyimpan air di musim kemarau, bendungan ini berfungsi saat cuaca buruk.

    Bendungan semacam ini menutup dan menyimpan air banjir di dataran banjir bagian atas dan melindungi lahan di sisi lain bangunan bendungan. Air kemudian dilepaskan kembali ke bagian bawah sistem sungai setelah banjir surut.

    Bendungan dengan teknik tersebut telah dibangun di Ohio, AS, dan Jepang, di sepanjang sungai Masudagawa dan Hata. Bendungan lain sedang dibangun di sepanjang sungai Asuwa.

    Rumah yang dapat ditinggikan

    Rumah panggung telah lama dibangun untuk melindungi dari banjir. Namun, ide ini mulai populer di daerah yang menyesuaikan diri dengan cuaca ekstrem. Rumah panggung sudah umum di negara-negara kepulauan kecil, di mana permukaan laut meningkat serta di Asia dan Afrika. Nah negara lain makin mempertimbangkan teknik tersebut.

    Rumah yang dapat terangkat otomatis. Foto: Unwired

    Di AS, peraturan menetapkan penyangga panggung harus cukup kuat untuk menahan banjir dan angin. Di Inggris, sistem dongkrak mekanis dikembangkan perusahaan bernama FloodJack. Sistem ini mendeteksi naiknya air dan mengaktifkan sistem pengangkatan fondasi secara otomatis untuk melindungi rumah dari kerusakan akibat air.

    Teknologi penghalang

    Membangun barikade sementara terhadap naiknya banjir, ide perusahaan Belanda bernama SLAMDAM, terbukti sama efektifnya diterapkan di negara-negara Afrika seperti di Belanda. SLAMDAM terbuat dari tabung yang diisi air untuk membuat dinding sementara atau barikade yang mendorong air banjir.

    Sistem semacam ini telah digunakan oleh masyarakat di Burundi, Nigeria, dan Kenya. Masyarakat juga telah menggunakan air yang disimpan di sistem itu selama musim kemarau untuk irigasi.

    Mitigasi banjir berbasis alam

    Bukan hanya inovasi teknologi yang dapat membantu masyarakat memecahkan masalah banjir yang berbahaya. Beberapa daerah beralih ke intervensi lingkungan yang kadang disebut solusi berbasis alam.

    Mitigasi banjir dapat mencakup pengelolaan aliran air antara sungai dan dataran banjir, atau pemulihan wilayah pertanian dengan vegetasi asli untuk penyimpanan air hujan lebih efektif. Ide lain termasuk membangun kembali bukit pasir dan hutan bakau untuk barikade alami. Inisiatif semacam itu dianggap sebagai infrastruktur hijau dan diterapkan di seluruh dunia.

    (fyk/afr)

  • Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Pondok Gede Permai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Maret 2025

    Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Pondok Gede Permai Megapolitan 5 Maret 2025

    Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Pondok Gede Permai
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming
    Raka meninjau titik banjir paling parah di Bekasi, yakni di Perumahan Pondok Gede Permai, Rabu (5/3/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, Gibran meninjau lokasi banjir ini didampingi oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala BNPB Suhariyanto.
    Gibran tiba di Gudang Logistik BNPB yang sekaligus menjadi posko pengungsian warga Pondok Gede Permai pukul 10.00 WIB. Ia datang bersama mobil Sekretariat Presiden yang membawa bantuan untuk korban banjir.
    Setelah tiba, dia langsung disambut oleh Tri Adhianto dan Suhariyanto. Mereka bertiga langsung mengunjungi korban
    banjir Bekasi
    yang tinggal di tenda pengungsian.
    “Nenek gimana keadaannya sehat?” tanya Gibran kepada salah satu pengungsi lansia.
    Kemudian, dia berjalan meninjau perumahan Pondok Gede Permai yang terdampak banjir.
    Saat Gibran meninjau, banjir di wilayah perumahan ini sudah surut, hanya tersisa lumpur dengan ketinggian 10-40 sentimeter (cm).
    Awalnya, Gibran meninjau menggunakan pakaian dinas berwarna putih dan sepatu hitam. Setelah berjalan lebih jauh dan mengetahui lumpur semakin dalam, dia langsung mengganti sepatunya dengan sepatu boot.
    Setelah itu, Gibran meninjau beberapa rumah warga yang terdampak banjir. Setiap rumah yang dikunjungi Gibran diisi oleh penghuninya.
    “Lagi bersih-bersih, Mas Gibran,” ucap salah satu warga perempuan kepada Gibran.
    Gibran juga sempat memeriksa tanggul di perumahan ini. Saat memeriksa tanggul, banyak terdengar pecahan beling dari injakan rombongan yang mengikuti Gibran.
    Saat mendengar hal itu, Gibran langsung berkata “Awas, awas, ada pecahan (beling).”
    Kemudian, dia melanjutkan peninjauannya ke beberapa sekolah yang terdampak banjir di perumahan ini.
    Gibran mengunjungi dua sekolah yang terdampak, yaitu Sekolah Permata Sakti dan SDN Jati Rasa 05. Dia masuk ke beberapa ruangan kelas di sekolah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Izinkan Pemotor Masuk Ruas Tol Cibitung – Tanjung Priok – Halaman all

    Polisi Izinkan Pemotor Masuk Ruas Tol Cibitung – Tanjung Priok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menghadapi situasi darurat akibat banjir yang melanda kawasan Bekasi, polisi memberikan diskresi kepada pengendara sepeda motor yang terjebak untuk menggunakan ruas Tol Cibitung – Tanjung Priok.

    Keputusan ini diambil sebagai langkah kemanusiaan mengingat jalur arteri di wilayah tersebut masih terendam air dengan ketinggian yang cukup signifikan.

    Kainduk PJR Cikampek Korlantas Polri, AKP Sandy Titah Nugraha, menjelaskan bahwa para pengendara sepeda motor yang hendak bekerja di Jakarta tetapi terisolasi akibat banjir diperbolehkan masuk melalui pintu Tol Exit Gabus di ruas Cibitung-Tanjung Priok.

    “Pemotor masuk dari pintu Tol Exit Gabus ruas Cibitung-Tanjung Priok,” ujar Sandy saat diwawancarai wartawan, Rabu (5/3/2025).

    Sandy menambahkan, genangan air di wilayah Bekasi masih cukup tinggi, sehingga kendaraan roda dua tidak dapat melewati jalur arteri yang biasanya digunakan.

    “Rata-rata mereka hendak bekerja di Jakarta dan terisolasi akibat jalur arteri yang masih terendam banjir,” jelasnya.

    Diskresi Polisi untuk Kemanusiaan

    Biasanya, pengendara sepeda motor tidak diperbolehkan memasuki jalan tol.

    Namun, dalam situasi darurat ini, polisi mengambil langkah luar biasa dengan memberikan izin sementara.

    Sandy menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kemanusiaan, mengingat banjir bandang di Bekasi telah memutus akses transportasi warga.

    “Seharusnya pengendara roda dua tidak diperbolehkan memasuki kawasan tol, namun karena ini demi kemanusiaan menghadapi bencana banjir bandang di Bekasi, dilakukan diskresi kepolisian,” ungkap Sandy.

    Keputusan ini disambut antusias oleh sekitar 400 pengendara sepeda motor yang terjebak banjir.

    Mereka melintas di lajur bahu jalan tol dengan dikawal oleh petugas kepolisian dan petugas tol.

    Upaya Pemerintah dan Harapan Warga

    Sandy juga menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya mencari solusi agar air banjir dapat segera surut dan aktivitas masyarakat kembali normal.

    “Pihak pemerintah masih terus berupaya untuk melakukan terobosan agar air dapat segera surut dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” katanya.

    Warga yang terkena dampak banjir berharap agar upaya penanganan banjir dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

    Mereka juga mengapresiasi langkah diskresi polisi yang memudahkan mereka untuk tetap bisa bekerja meski dalam kondisi sulit.

     

  • BMKG Warning Banjir Susulan Jabodetabek, Kapan Musim Hujan Berakhir?

    BMKG Warning Banjir Susulan Jabodetabek, Kapan Musim Hujan Berakhir?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Minggu (2/3) dan Senin (3/3). Akibatnya, banjir menghantam beberapa wilayah pada Selasa (4/3).

    Banjir bandang di kawasan Puncak, Bogor, menewaskan 2 orang. Sementara itu, banjir di belasan kecamatan di Kota Bekasi disebut menjadi yang terparang dibandingkan 2016 dan 2020 dengan ketinggian mencapai 8 meter.

    Banjir ini masih perlu diantisipasi dalam beberapa waktu ke depan. Prediksi BMKG, curah hujan masih akan tinggi sekitar 10-11 Maret mendatang.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ada risiko banjir susulan di sejumlah wilayah Jabodetabek pada 15-20 Maret 2025.

    “Ini ada update terbaru kondisi 10 hari kedua dan 10 hari ketiga di bulan Maret. Update terbaru puncaknya ada di 10 hari kedua Maret sekitar sampai tanggal 21 Maret,” kata Dwikorita dalam rapat koordinasi dengan Menko PMK, BNPB dan Basarnas, serta BPBD Jawa Barat, Banten dan Bogor.

    BMKG mengingatkan daerah-daerah yang terdampak banjir saat ini kemungkinan besar akan terdampak ulang pada 10 hari kedua di bulan Maret ini.

    “Puncaknya tanggal 20 Maret. Range bahaya tanggal 15-20 Maret. Itu bisa jadi waspada. Diimbau untuk mengurangi aktivitas warga di tanggal tersebut,” kata Dwikorita.

    Sebelumnya, Dwikorita menyebut BMKG memprediksi musim hujan akan berakhir di akhir Maret 2025. Pada April 2025, wilayah RI mengalami transisi dari musim hujan ke musim kemarau. 

    Kendati demikian, beberapa daerah dengan pola hujan monsunal kemungkinan masih akan mengalami hujan hingga April atau Mei 2025.

    Solusi BMKG Cegah Banjir

    Menurut Dwikorita, pihaknya bersama BNPB akan melakukan modifikasi cuaca dalam waktu dekat. Caranya dengan menghalangi awan-awan yang bergerak ke daerah rawan, sehingga tidak berdampak ke wilayah pemukiman warga.

    “Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat. Konsepnya seperti itu. Karena kalau di darat, nanti banjir tempatnya,” sambungnya.

    Rencananya modifikasi cuaca ini akan dilakukan di kawasan Jawa Barat (Jabar), karena merupakan daerah paling rentan.

    “Di Puncak kan nanti bisa jadi sumber banjir ke hilir juga. Tidak hanya kena Jawa Barat tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke Jakarta,” katanya.

    “Untuk besok prioritas di Jawa Barat karena memang paling rentan di Jawa Barat dan terutama ini di daerah pegunungan, di puncak. Kan nanti bisa jadi sumber banjir ke hilir juga. Tidak hanya kena Jawa Barat, tapi juga bisa mengalir ke arah utara, ke Jakarta, sungai-sungainya kan juga mengalir ke Utara,” sambungnya.

    Dwikorita berharap dengan adanya modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan. Namun, Dwikorita mengimbau untuk terus waspada dan siaga hingga tanggal 11 Maret mendatang.

    Adapun beberapa wilayah yang perlu diwaspadai adalah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan Bengkulu.

    (fab/fab)

  • 7 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, Ini Upaya Penanganan Kementerian PU

    7 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, Ini Upaya Penanganan Kementerian PU

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan terdapat tujuh kecamatan di wilayah Kota Bekasi terdampak banjir akibat tingginya curah hujan.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, tujuh Kecamatan yang terdampak banjir itu di antaranya berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Utara.

    Kemudian, banjir juga menggenangi Kecamatan Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, hingga Kecamatan Rawalumbu.

    “Banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin [3/3/2025] yang menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum,” jelas Dody dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).

    Adapun, kondisi di lapangan hingga 4 Maret 2025, banjir belum kunjung surut. Bahkan, di beberapa lokasi banjir tersebut menyebabkan adanya pemadaman listrik.

    Dody menjelaskan, saat ini pihak berwenang masih dalam tahap melakukan evakuasi warga dan melakukan pendataan korban serta melengkapi fasilitas umum yang terdampak.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” tambah Dody.

    Sebagai langkah lanjutan, Kementerian PU melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survei ke lokasi terdampak bencana untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak. 

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama. Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, tetapi masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini Tim Tanggap Darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter/detik serta sandbag sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi.

  • 20 Tahun Mega Bekasi Berdiri di Tepi Kali, Kini Dikepung Banjir! Ingatkan ‘Tsunami’ di Basement UOB – Halaman all

    20 Tahun Mega Bekasi Berdiri di Tepi Kali, Kini Dikepung Banjir! Ingatkan ‘Tsunami’ di Basement UOB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Kota Bekasi, Jawa Barat, lumpuh diterjang banjir.

    Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pada Selasa (4/3/2025).

    Dia mengungkapkan setidaknya terdapat 20 titik banjir tersebar di berbagai kecamatan.

    Salah satu yang menjadi sorotan, yaitu Mega Bekasi.

    Mega Bekasi adalah salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di Bekasi.

    Mega Bekasi berdiri pada tahun 2004 atau sudah lebih dari 20 tahun berdiri.

    Mega Bekasi merupakan salah satu mal tertua di Bekasi.

    Pada Selasa kemarin, Mega Bekasi viral dan menjadi trending di media sosial.

    Hal ini setelah beredar video air masuk hingga ke dalam pusat perbelanjaan.

    Berdasarkan video yang diambil dari media sosial Instagram @infobekasi.coo, air tiba-tiba masuk ke dalam area mall, menyebabkan kekacauan di antara para pedagang dan pengunjung. 

    Sejumlah pedagang bergegas menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan, sementara beberapa etalase ikut terbawa arus deras yang menggenangi toko-toko.

    Salah satu pemilik toko terlihat menangis histeris saat menyadari tokonya dan etalasenya terendam banjir. Dalam situasi panik ini, beberapa pedagang dan pengunjung memilih untuk segera naik ke lantai paling atas untuk menghindari bahaya lebih lanjut. 

    Mereka menggunakan eskalator atau tangga berjalan, berdesakan dan saling berebut untuk menyelamatkan diri.

    “Naik-naik!” teriak salah seorang pria, sementara yang lainnya mengeluh, “Ngeri banget.”

    Air masuk hingga membuat Mega Bekasi seperti ‘Kolam Air’

    Sejarah Berdirinya Mega Bekasi

    Seperti dilansir wikipedia, pembangunan Mega Bekasi Hypermall dimulai pada 2003 dan selesai setahun kemudian, dengan PT Karsindo Utama sebagai pemborong dan PT Mega Utama Development sebagai pengelola. Mega Bekasi berdiri di tepi Kali Bekasi.

    Banjir pada Selasa kemarin juga disebabkan karena luapan aliran kali.

    Mall 6 lantai ini kini menjadi pusat perbelanjaan utama di Bekasi.

    Mega Bekasi Hypermall kini bagian dari proyek superblok MegaCity Kota Bekasi, yang mencakup Bekasi Convention Center, Hotel Santika Mega City Bekasi, dan Mega Residence I. Hotel Santika dibuka pada September 2016 dengan 160 kamar dan fasilitas lengkap, sedangkan Mega Residence I, yang terdiri dari 1.050 unit apartemen, mulai dibangun pada 2017 dan hampir selesai pada 2022. Mega Bekasi dan MegaCity Kota Bekasi kini menjadi destinasi utama untuk belanja, hiburan, dan hunian di Bekasi.

    Tsunami di UOB

    Insiden di Mega Bekasi mengingatkan terhadap insiden ‘tsunami di Basement Plaza UOB.

    Banjir di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 17 Januari 2013, menggenangi basement Gedung Plaza UOB. Air mulai masuk sekitar pukul 09.00 WIB, dengan awalnya setinggi mata kaki. Namun, air datang dengan sangat deras dan cepat, mirip tsunami, menyebabkan kekacauan di dalam basement. 

    Abdul Hakim, seorang petugas parkir yang terjebak, menceritakan bagaimana ia terseret arus air dan menabrak mobil-mobil yang terparkir.

    Abdul baru bisa diselamatkan pada pukul 14.00 WIB setelah beberapa jam terjebak. 

    Ia mencoba menyelamatkan dua orang cleaning service, namun tidak berhasil karena air sangat kuat dan menyebabkan mereka terhempas ke basement yang lebih dalam. 

  • Banjir Kompleks IKPN Bintaro Berangsur Surut, Warga Bersihkan Rumah Mereka dari Lumpur – Halaman all

    Banjir Kompleks IKPN Bintaro Berangsur Surut, Warga Bersihkan Rumah Mereka dari Lumpur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompleks Ikatan Koperasi Pegawai Negeri (IKPN), Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan (Jaksel) masih terendam banjir. Adapun banjir sudah berlangsung sejak Selasa (4/3/2025).

    Hingga pukul 11.30 WIB, dua blok di Jalan Kompleks IKPN masih terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 50 cm.

    Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan semalam, banjir yang menggenang hari ini sudah berangsur surut.

    Pantauan di lokasi menunjukkan warga sekitar berkumpul di sebuah rumah yang berada di dataran tinggi, tidak jauh dari lokasi banjir. Mereka tampak sedang beristirahat dan berbincang dengan petugas BPBD, kecamatan, maupun TNI-Polri.

    Hujan yang tidak turun sejak pagi hingga siang ini membuat warga yang mengungsi ke area yang lebih tinggi kembali ke kediaman mereka. Mereka membersihkan rumah dari lumpur dan sisa banjir semalam.

    “Kalau menunggu surut banget, nanti lumpurnya kering. Kita malah semakin susah membersihkannya,” kata salah seorang warga di lokasi.

    Hingga berita ini diturunkan, banjir yang menggenangi akses Kompleks IKPN Bintaro belum surut secara signifikan, meskipun sejumlah rumah sudah tidak lagi tergenang.

    Terpisah, Camat Pesanggrahan, Agus Ramdani, mengatakan setidaknya 250 KK terdampak banjir tersebut.

    “Situasi hari ini (pukul 10.00 WIB), alhamdulillah kompleks IKPN sudah berangsur surut. Tentunya pengaruh dari Kali Pesanggrahan yang sudah mulai surut, dengan pompa yang terus bekerja. Tiga pompa menyala 24 jam untuk membantu penyedotan air,” ungkap dia di lokasi.

    “Dan pagi ini, insya Allah, kita juga akan mendatangkan truk mobil penyedot air portabel untuk mempercepat pembuangan debit air ke kali,” kata Agus.

    Agus mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian di kampus Trisakti yang tidak jauh dari lokasi. Namun demikian, ia mengatakan tidak ada warga yang mengungsi saat ini.

    “Tentunya kita berharap tidak terjadi hujan di hulu, juga hujan lokal tidak ada, sehingga warga bisa kembali ke rumah masing-masing dan kita bisa segera lakukan kerja bakti pembersihan pasca-banjir,” ungkap dia.

    Caption: BANJIR IKPN BINTARO: Warga kompleks IKPN Bintaro tampak membersihkan rumah mereka dari sisa banjir yang menerjang wilayah mereka sejak Selasa (4/3/2025). Mereka membersihkan rumah mereka seiring dengan banjir yang berangsur surut/Tribunnews.com Reza Deni

  • 5 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit pada Musim Hujan – Halaman all

    5 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit pada Musim Hujan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sehubungan banjir di sejumlah titik di Jabodetabek, masyarakat diharapkan tetap bisa menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit.

    Berikut lima tips yang bisa dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit seperti yang disampaikan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

    Pertama diare

    Masalah kesehatan ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene).

    Pada saat banjir, maka sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Di samping itu saat banjir ada kemungkinan akan terjadi pengungsian dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih.

    Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.

    Tetap membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan, minum serta sehabis buang hajat.

    Rebus air minum hingga mendidih setiap hari,  menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.

    Kedua leptospirosis

    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira dan ditularkan melalui  kotoran dan air kencing tikus.

    Pada  saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.

    “Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran, kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan akan menjadi jatuh sakit,” ujar dia dalam keteranganya ditulis Rabu (5/3/2025).

    Empat langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar dengan selalu menjaga kebersihan. Hindari juga bermain air saat terjadi banjir, terutama jika mempunyai luka.

    Gunakan pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir serta segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.

    Ketiga, peningkatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan keempat adalah peningkatan penyakit kulit, baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain.

    Saat musim banjir maka masalah utama adalah kebersihan yang tidak terjaga baik, dan juga daya tahan tubuh jadi menurun. Belum lagi di tempat pengungsian sementara yang padat sehingga penularan ISPA dan penyakit kulit lebih mudah terjadi.

    Penyakit keempat yang perlu diantisipasi adalah penyakit pencernaan lain, misalnya demam tifoid.

    Penyakit ini juga harus diantisipasi adalah Demam Dengue (DBD) dengan meminimalisir genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang.

    Kelima, perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita.

    Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir terjadi sampai berhari-hari.

    “Konsultasikan kepada petugas kesehatan tentang penyakit kronik yang memang sudah lama dialami, jangan lupa konsumsi obat rutin untuk mengendalikan penyakit kronik dan ketiga adalah selalu menjaga daya tahan tubuh,” tutur direktur Pasca Sarjana Universitas RS Yarsi ini.

  • Pertolongan Pertama Motor yang Terendam Banjir, Jangan Sekali-kali Lakukan Ini!

    Pertolongan Pertama Motor yang Terendam Banjir, Jangan Sekali-kali Lakukan Ini!

    Jakarta

    Gara-gara bencana banjir yang terjadi di Bekasi pada Selasa (4/3/2025), banyak motor warga yang tergenang air sebelum bisa diselamatkan. Jika motor terendam air dalam waktu yang lama, apalagi dengan kondisi hampir terendam seluruhnya, maka pemilik motor perlu melakukan beberapa hal berikut ini.

    Seperti dijelaskan Yamaha dalam keterangan resmi, ada empat pertolongan pertama yang harus dilakukan pemilik motor untuk menyelamatkan motornya yang terendam air. Apa sajakah itu?

    1. Jangan Hidupkan Mesin

    Ingat! Apabila motor sudah terkena banjir, jangan sekali-kali langsung menghidupkan mesin motor, baik dengan electric starter atau kick starter (engkol). Kalau itu dilakukan, maka piston bisa pecah atau setang piston bengkok (water hammer) karena air yang masuk ke ruang bakar, air tersebut bisa masuk melalui lubang udara atau knalpot motor.

    2. Cari Tempat Lebih Tinggi atau Kering

    Tujuan mencari tempat yang tinggi atau kering agar Anda dapat melakukan pengecekan pada motor. Sembari menunggu motor kering, Anda bisa melakukan pelepasan part yang terkena air, seperti saringan udara, knalpot, dan busi. Tapi jika Anda tidak bisa melakukan itu, lebih baik serahkan ke mekanik.

    Banjir akibat luapan sungai merendam sejumlah rumah di Bekasi, Selasa (4/3/2025). Tak hanya itu, motor-motor pun ikut terendam banjir. Foto: Rifkianto Nugroho

    3. Tindakan Pertama

    Gunakan obeng untuk membuka cover filter udara lalu keringkan area kotak filter udara dan filter udaranya, hal ini bertujuan agar udara yang masuk bebas dari air. Lalu lepas leher knalpot menggunakan kunci T atau kunci pas agar air yang terlanjur masuk ke ruang bakar dapat keluar. Setelah itu bisa membalikkan knalpot agar sisa air dapat keluar.

    Langkah terakhir membuka busi menggunakan kunci busi, lalu bersihkan busi dan rumah busi menggunakan lap kering. Busi adalah salah satu komponen penting dalam proses pembakaran di mesin, maka kondisinya harus dipastikan kering.

    Setelah tiga bagian tadi dibersihkan, Anda dapat membersihkan sisa-sisa air yang berada di ruang bakar dengan cara men-starter mesin agar piston bergerak dan mendorong sisa air keluar dengan kondisi busi dan knalpot yang belum terpasang. Setelah selesai dan motor dirasa sudah kering dan aman, pasang semua part seperti semula, lalu coba starter kembali. Segera ganti oli agar terhindar dari water hammer dan kerusakan komponen mesin karena oli yang tercampur air.

    4. Cek di Bengkel Resmi

    Selain melakukan tindakan pertama yang sudah dijelaskan itu, disarankan buat servis motor secara berkala di bengkel resmi. Dengan servis di bengkel resmi, kualitasnya bisa lebih dijamin, juga ada garansi yang akan didapat konsumen.

    (lua/rgr)

  • Pengumuman Aturan THR Pekerja Swasta Ditunda, Banjir Jadi Alasan

    Pengumuman Aturan THR Pekerja Swasta Ditunda, Banjir Jadi Alasan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) batal mengumumkan pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja swasta. Sedianya, surat edaran soal THR dijadwalkan diumumkan Rabu pagi (5/3/2025).

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyampaikan, pihaknya sengaja batal mengumumkan SE THR bagi pekerja swasta sebagai bentuk empati pemerintah terhadap korban banjir di sejumlah wilayah.

    “Bukan kita tidak mengumumkan hari ini, tapi ada bencana kemudian kita umumkan ada THR gimana? Orang lagi bencana kita bicara tentang THR,” kata Noel saat ditemui di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).

    Noel menuturkan, pemerintah telah membahas pengaturan pemberian THR bagi pekerja swasta. Kemungkinan, regulasi THR akan diumumkan dalam satu atau dua hari mendatang.

    Dia juga menyebut, adanya kemungkinan pengaturan THR bagi pekerja swasta akan diumumkan bersamaan dengan pemberian THR bagi aparatur sipil negara (ASN). 

    “Kita berharap bisa bareng lah ya itu pengumuman PNS sama swasta,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi alias Jabodetabek dilanda banjir akibat air kiriman dari kawasan Puncak, Jawa Barat. 

    Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri, sebanyak 85 dari 122 rukun tetangga (RT) masih banjir, meski secara umum sudah berangsur surut.

    Data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Selasa (4/3) pukul 16.00 WIB banjir sempat merendam 122 RT di empat Kota Administrasi, yaitu Jakarta Selatan, Timur, Barat, dan Pusat. 

    BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, pada Rabu pukul 08.00 WIB banjir yang disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai di Jakarta dan juga hujan intensitas tinggi sudah berangsur surut dan kini masih ada 85 RT yang terdampak.

    Menurut dia, dari 85 RT yang masih terendam banjir, Jakarta Timur menjadi yang terbanyak dengan 42 RT, disusul Jakarta Selatan 25 RT dan Jakarta Barat 18 RT. 

    “Untuk Jakarta Pusat dua RT sudah surut,” kata Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (5/3/2025).