Topik: Banjir

  • Sosok Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Jadi Sorotan setelah Istri Ngungsi ke Hotel, Hartanya Rp12,1 M – Halaman all

    Sosok Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Jadi Sorotan setelah Istri Ngungsi ke Hotel, Hartanya Rp12,1 M – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sosok Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang menjadi sorotan setelah sang istri viral ngungsi ke hotel saat bencana banjir melanda.

    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menjadi kepala daerah yang sibuk lantaran di hari pertamanya menjabat, wilayahnya langsung lumpuh akibat banjir sejak Selasa (4/3/2025).

    Tri Adhianto aktif turun ke lapangan untuk melihat penanganan banjir.

    Namun, aksi Tri Adhianto di lapangan langsung tercoreng sejak viral istri, Wiwiek Hargono yang kedapatan ngungsi di sebuah hotel bintang 4.

    Padahal, Wiwiek Hargono juga aktif membagikan momen dirinya ikut turun tangan mengatasi bencana banjir di Bekasi.

    Bahkan Wiwiek Hargono nampak rela menerjang banjir demi membantu korban banjir.

    Kini, beredar momen Wiwiek Hargono semringah mendapatkan kamar di Hotel Horison.

    Video tersebut diunggah akun TikTok Bekasi Update dan akun X @Gojekmilitan.

    “Cara terhindar dari banjir versi walkot,” tulis @Gojekmilitan.

    Hal tersebut, membuat Wiwiek Hargono mendapat sorotan, termasuk sang suami Tri Adhianto.

    Akun @wiwiekhargono pun mendapat banyak kritikan dari warganet.

    “Mau juga dong bu tidur di hotelnya….lumayan bs sahur di skylounge.”

    “Rakyatnya diajak ngungsi ke hotel juga boleh dongggg.”

    “Udah Bu gausah pikirin banjir, kan udah ngungsi di horison, sekeluarga. Keluarga ibuk mah aman ye kan.”

    Lantas Siapa Sosok Tri Adhianto?

    Tri Adhianto lahir pada 3 Januari 1970.

    Dia merupakan anak ketiga dari pasangan suami-istri G. Soeprapto dan Endang Sri Guntur Hudiani.

    Tri Adhianto mengawali karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    Dia pernah ditempatkan di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di PT. Kereta Api Indonesia (KAI) selama 1 tahun.

    Ia pernah dimutasi ke Lampung pada 1994-2000.

    Lantas, ia bertugas sebagai staf sampai menjabat sebagai koordinator jembatan timbang se-Provinsi Lampung. Setelah Oktober 2000 hingga saat ini, pindah dan mengabdi di Pemerintah Kota Bekasi.

    Sewaktu bertugas di Pemerintah Kota Bekasi, Tri ditempatkan di Dinas Perhubungan yaitu, Kepala Seksi Pengendalian Operasional hingga menjadi Kepala Bidang Lalu Lintas. 

    Tri pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). 

    Setelah itu, karier Tri Adhianto semakin naik, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hingga perubahan menjadi Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.

    Pada 2018-2022, Tri Adhianto menjadi Wakil Wali Kota Bekasi mendampingi Rahmat Effendi.

    Dia pernah bertugas sebagai Penjabat Wali Kota Bekasi sejak 7 Januari 2022 hingga 20 September 2023. 

    Rahmat Effendi ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi suap Pengadaan Barang dan Jasa dan suap lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi oleh KPK pada 6 Januari 2022.

    Di Pilkada 2024, Tri Adhianto terpilih sebagai wali kota Bekasi. Dia didampingi wakil wali kota Abdul Harris Bobihoe.

    Pasangan Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe akan memimpin Kota Bekasi periode 2025-2030.

    Harta Kekayaan

    Mengutip dari e-LHKPN KPK, Tri Adhianto Tjahyono diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 12.179.914.164.

    Laporan harta kekayaan Tri yang terbaru diterbitkan pada 16 Februari 2024.

    Adapun rincian kekayaan Tri Adhianto Tjahyono yakni sebagai berikut:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 7.644.708.000

    1. Tanah Seluas 1840 m2 di KAB / KOTA LAMPUNG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 36.800.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 106 m2/74 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 109.760.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/70 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 106.640.000 

    4. Tanah dan Bangunan Seluas 36 m2/25 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 53.072.000

    5. Tanah dan Bangunan Seluas 495 m2/132 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 228.921.000 

    6. Tanah dan Bangunan Seluas 104 m2/86 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA UTARA, HASIL SENDIRI Rp 387.448.000

    7. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/100 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 257.200.000       

    8. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/150 m2 di KAB / KOTA BEKASI, WARISAN Rp 282.600.000 

    9. Tanah Seluas 184 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 18.952.000

    10. Tanah Seluas 1760 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 47.520.000

    11. Tanah Seluas 150 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 120.300.000   

    12. Tanah dan Bangunan Seluas 208 m2/70 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 234.576.000                                    

    13. Tanah dan Bangunan Seluas 158 m2/70 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 213.836.000                                    

    14. Bangunan Seluas 47.75 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 427.000.000

    15. Tanah Seluas 53 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 42.506.000

    16. Tanah Seluas 54 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 43.308.000       

    17. Tanah Seluas 56 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 44.912.000

    18. Tanah Seluas 598 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 367.172.000   

    19. Tanah Seluas 1147 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 532.208.000

    20. Tanah Seluas 1609 m2 di KAB / KOTA BLORA, HASIL SENDIRI Rp 77.232.000

    21. Tanah Seluas 671 m2 di KAB / KOTA BLORA, HASIL SENDIRI Rp 42.944.000

    22. Tanah Seluas 597 m2 di KAB / KOTA BLORA, HASIL SENDIRI Rp 38.208.000

    23. Tanah Seluas 4179 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 568.560.000

    24. Tanah Seluas 6278 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 676.813.000 

    25. Tanah Seluas 1125 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 1.051.568.000

    26. Tanah Seluas 1020 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 963.632.000 

    27. Tanah dan Bangunan Seluas 130 m2/118 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 671.020.000.

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.655.000.000 

    1. MOBIL, TOYOTA VELLFIRE G.2.5AT Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 630.000.000

    2. MOBIL, BMW BMW X3 Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 495.000.000

    3. MOBIL, TOYOTA INNOVA 2.0 Q HV.CVT TSS ZENIC HYBRID Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 530.000.000.

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 688.342.172
    D. SURAT BERHARGA Rp 0
    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 2.191.863.992 F. HARTA LAINNYA Rp 0    

    Sub Total Rp 12.179.914.164.

    Tri Adhianto Tjahyono tercatat tidak memiliki hutang, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 12.179.914.164.

    (Tribunnews.com/ Siti N/ David Adi)

  • Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Barat

    Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Barat

    ANTARA – Banjir masih menggenang sejumlah ruas jalan di Jakarta, salah satunya di wilayah Puri Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (5/3). Ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter membuat arus lalulintas tersendat. (Yogi Rachman/Gunawan Wibisono/Arif Prada/Rinto A Navis)

  • VIDEO: Jasa Gerobak Motor Raup Keuntungan 3 Juta Sejak Banjir Melanda

    VIDEO: Jasa Gerobak Motor Raup Keuntungan 3 Juta Sejak Banjir Melanda

    Banjir yang melanda Kembangan, Jakarta Barat menjadi berkah tersendiri bagi jasa gerobak motor. Diketahui para penggerak jasa gerobak motor ini sudah meraup keuntungan hingga 3 juta Rupiah sejak banjir melanda.

    Ringkasan

  • Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi

    Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi

    Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (
    Mensos
    ) Saifullah Yusuf memastikan para pengungsi yang terdampak
    banjir di Bekasi
    mendapatkan layanan dengan baik, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
    Mensos yang akrab disapa Gus Ipul itu menegaskan, kebutuhan para pengungsi akan terus dipenuhi selama mereka masih memerlukan bantuan.
    “Selama (warga) di pengungsian, semua (kebutuhan) akan kami cukupi, baik sahur maupun berbuka dan juga kebutuhan lainnya,” katanya dalam siaran pers, Rabu (5/3/2025). 
    Ia juga menyatakan bahwa selama warga masih berada di pengungsian, mereka menjadi tanggung jawab pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah (pemda).
    Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul saat meninjau lokasi pengungsian
    korban banjir
    di Bekasi bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Selasa (4/3/2025) malam. 
    Ia menambahkan, Kementerian Sosial (Kemensos) juga mendukung penanganan bencana dengan menyediakan logistik dan
    shelter
    bagi warga terdampak.
    “Sampai malam ini cukup banyak (bantuan) yang kami kirim, mulai dari kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji dan tenda. Sebagian lagi kami dukung dengan membuat dapur umum di Kecamatan Jatiasih,” jelas Gus Ipul.
    Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta yang terdiri dari 3.500 paket makanan siap saji, 500 selimut, 400 kasur, 100
    kidware
    , 50 paket tenda gulung, serta tiga unit perahu karet untuk mendukung proses evakuasi warga terdampak banjir.
    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyediakan kebutuhan khusus bagi anak-anak serta layanan psikososial. Ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas utama dalam pelayanan ini.
    Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, terdapat dua titik utama pengungsian di Kota Bekasi. Salah satunya berada di Gudang BNPB yang saat ini menampung sekitar 600 jiwa dari 297 kepala keluarga (KK).
    Ia juga menjelaskan bahwa banjir di Kota Bekasi termasuk dalam kategori cukup tinggi dibanding wilayah lain di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
    Untuk mengurangi dampaknya, BNPB telah melakukan upaya modifikasi cuaca.
    Suharyanto menambahkan, kondisi banjir di beberapa wilayah Jabodetabek mulai membaik berkat kerja sama berbagai pihak dalam upaya penanganan bencana.
    Dia berharap, kolaborasi dan sinergi tersebut dapat mempercepat penanggulangan bencana banjir, khususnya di Bekasi dan wilayah terdampak lainnya. 
    “Dengan kerja sama semua pihak, khususnya dari Bapak Mensos Gus Ipul yang langsung turun ke lapangan, mudah-mudahan (banjir) di Kota Bekasi segera terselesaikan,” kata Suharyanto.
    BNPB juga mengerahkan personel untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 
    Selain itu, Tagana dan relawan turut membantu dalam pendirian dapur umum serta layanan kesehatan di lokasi pengungsian.
    Salah satu pengungsi asal Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Eka Putri (40), mengaku bersyukur atas bantuan yang diterima.
    “Senang mendapat penanganan yang baik, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan. Alhamdulillah ini sangat membantu,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kampung Gabus Bekasi Dua Hari Terendam Banjir, Akses Jalan Terputus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Maret 2025

    Kampung Gabus Bekasi Dua Hari Terendam Banjir, Akses Jalan Terputus Megapolitan 5 Maret 2025

    Kampung Gabus Bekasi Dua Hari Terendam Banjir, Akses Jalan Terputus
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Banjir merendam Kampung Gabus di Desa Srijaya dan Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Selasa (4/3/2025). Akibatnya, seluruh jalan utama terputus.
    “Ini sudah dari kemarin sore banjir,” ujar warga Kampung Gabus, Iwan (43) kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (5/3/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (5/3/2025), banjir merendam Jalan Raya Sriamur dengan ketinggian 40-60 sentimeter.
    Banjir terjadi karena meluapnya anak sungai Kali Bekasi yang berada persis di samping Jalan Raya Sriamur.
    Akibatnya, jalan utama yang menghubungkan Kampung Gabus menuju Tol Gabus terputus.
    Di lokasi yang sama, luapan anak sungai Kali Bekasi juga merendam ribuan rumah. Warga setempat telah mengungsi ke area tak terdampak, salah satunya Perumahan Suropati Residence.
    “Iya diperkirakan ada ribuan rumah,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tembok Pembatas Galaxy Bekasi Jebol Saat Banjir, Ternyata Dibobok Warga Kampung Utan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Maret 2025

    Tembok Pembatas Galaxy Bekasi Jebol Saat Banjir, Ternyata Dibobok Warga Kampung Utan Megapolitan 5 Maret 2025

    Tembok Pembatas Galaxy Bekasi Jebol Saat Banjir, Ternyata Dibobok Warga Kampung Utan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Warga Kampung Utan, Jakasetia, Bekasi, nekat membobok tembok pembatas antara Kampung Utan dengan Kompleks Grand Galaxy City saat banjir, Selasa (4/3/2025).
    Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Herdiana mengatakan, peristiwa bermula ketika warga Kampung Utan mengeluhkan tembok pembatas yang bocor akibat banjir dan airnya rembes ke rumah-rumah warga.
    “Awalnya ada rumah warga yang bocor. Akhirnya, dia mendatangi Pak RT, bilang rumah dia kebocoran karena luapan air (dari banjir di Grand Galaxy City),” kata Dedi saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Rabu (5/2/2025).
    Lalu, warga Kampung Utan berinisiatif melubangi tembok pembatas. Tujuannya, untuk mengurangi genangan air banjir di Kompleks Grand Galaxy City.
    Dengan adanya lubang, warga berharap genangan air di Kompleks Grand Galaxy City sebagian mengalir ke selokan di area perkampungan.
    Namun, tak lama setelah warga membobok, salah satu sisi tembok pembatas jebol.
    Meski demikian, Dedi memastikan tembok yang jebol bukan di sisi yang dilubangi warga.
    “Tapi, yang jebol itu bukan tembok yang dikorek. Justru yang jebol itu tembok yang sampingnya karena debit air yang tinggi,” sambung Dedi.
    Alhasil, air yang tergenang di Grand Galaxy City mengalir ke Kampung Utan dan menyebabkan banjir di kampung tersebut.
    Adapun video aksi warga Kampung Utan membobok tembok itu beredar luas di media sosial Instagram dan X.
    Banyak warganet yang salah sangka warga Grand Galaxy City yang sengaja melubangi tembok agar air banjir tersebut mengalir ke Kampung Utan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua pompa portabel dikerahkan untuk atasi banjir di Pengadegan

    Dua pompa portabel dikerahkan untuk atasi banjir di Pengadegan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengerahkan dua pompa keliling (portabel) untuk mengalirkan banjir di kawasan Pengadegan, Pancoran, ke Kali Ciliwung.

    “Kalau untuk Pengadegan yang sekarang ini dua pompa, satu ‘standby’, yang satu beroperasi,” kata Satuan pelaksana (Satpel) pompa portabel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Irman kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Irman mengatakan kapasitas setiap pompa itu yakni sebesar 250 meter kubik (m3) dan 500 m3. Kemudian, petugas SDA yang dikerahkan berjumlah empat personel dan dua orang perbantuan.

    Adapun waktu penyedotan tidak menentu, lantaran menunggu sampai air di lokasi surut.

    “Penyedotan tergantung perbantuan, targetnya sampai surut karena kita kerja untuk masyarakat,” ujarnya.

    Terkait pompa statis yang ada di lokasi, dia menyatakan perlu dibantu dengan adanya pompa portabel untuk menunjang kecepatan surut.

    Dengan cara ini, maka banjir cepat surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing.

    “Kalau kendala penyedotan tak ada, kendalanya paling akses jalan kurang lebar,” jelasnya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 12.00 WIB, ada empat rukun tetangga (RT) di Pengadegan, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 150 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

    Kemudian, BPBD DKI menyatakan masih ada 36 RT terdampak banjir di Jakarta.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai salah upaya mengatasi banjir di Ibu Kota paling lambat pada 6 Maret 2025.

    Adapun banjir di Jakarta terjadi bila curah hujan mencapai di atas 150 mm per hari atau melebihi daya tampung saluran air.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Rendam Ratusan Rumah di Rancasari Bandung

    Banjir Rendam Ratusan Rumah di Rancasari Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Banjir merendam ratusan rumah di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebutkan, setidaknya ada 245 unit rumah di lokasi tersebut yang terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi mengatakan, ratusan rumah terendam itu karena banjir limpasan yang diduga akibat saluran air tidak mampu menampung derasnya air hujan.

    “Kami mendata untuk banjir di Kota Bandung yang terdampak ada di Kelurahan Derwati sebanyak 120 unit rumah dan di Kelurahan Mekarmulya ada sebanyak 125 unit rumah yang terendam,” kata Hadi, Rabu (5/3/2025).

    Hadi mengungkapkan hingga saat ini pihaknya tengah melakukan upaya penyedotan air di titik banjir Rancasari Bandung berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

    “BPBD Jabar telah berkoordinasi dengan Diskar PB untuk melakukan kaji cepat ke lokasi dan melakukan upaya penyedotan air untuk mengatasi genangan air,” katanya.

    Hadi juga mengatakan BPBD Jabar telah mengirimkan peringatan dini cuaca ekstrem kepada aparat kewilayahan untuk mengantisipasi bencana yang lebih besar.

    Selain itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan evakuasi mandiri jika situasi membahayakan.

    “Prinsipnya, kita melakukan mitigasi dengan menginformasikan potensi bencana kepada masyarakat. Jika kondisi memburuk, masyarakat diharapkan segera berkoordinasi dengan aparat untuk mendapatkan bantuan darurat,” katanya.

    Menurut dia banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Rancasari ini akibat tingginya curah hujan yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.

    Dia menambahkan bahwa banjir tersebut tidak akan berlangsung lama karena sifatnya hanya limpasan.

    “Ketinggiannya banjir di kawasan ini tidak terlalu tinggi karena hanya banjir limpasan,” katanya.

    Lebih lanjut, Hadi mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat beberapa hari ke depan karena mengingat bahwa musim hujan masih akan berlangsung hingga April mendatang.

    “Masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghindari dampak yang lebih besar,” kata Hadi.

     

     

  • Teknologi Canggih Penakluk Banjir, Ada Rumah Terangkat Otomatis

    Teknologi Canggih Penakluk Banjir, Ada Rumah Terangkat Otomatis

    Jakarta

    Banjir terjadi di banyak area seperti peristiwa banjir Bekasi yang sedang menghebohkan. Tata kota, perubahan iklim, dan lainnya, jadi alasan mengapa banjir terus terjadi.

    Nah, pakar dan ilmuwan pun mengupayakan berbagai strategi anti banjir, termasuk dengan melibatkan tenologi. Berikut contohnya seperti dikutip detikINET dari Deutsche Welle:

    Penghalang banjir bergerak di Venesia

    Venesia, salah satu kota terikonik, menghadapi krisis eksistensial ganda, kenaikan air laut akibat iklim dan kota perlahan tenggelam ke fondasi berlumpur. Diperkirakan kota itu tenggelam sekitar 2,5 mm per tahun dan sudah terjadi 150 tahun terakhir. Beberapa riset menunjukkan sebagian besar kota itu bisa terendam di pertengahan abad berikutnya.

    Namun, tantangan lebih mendesak adalah banjir. Perencanaan sistem pencegahan banjir di Venesia sudah ada sejak 1980-an. Tahun 2003, pembangunan sistem MOSE dimulai.

    MOSE punya empat penghalang yang dapat bergerak di titik-titik di sepanjang laguna yang memisahkan kota dari laut. Tiap penghalang terdiri dari serangkaian gerbang yang dapat dinaikkan untuk memisahkan laguna dari laut di sekitarnya selama pasang surut air laut yang tinggi.

    Bendungan khusus di AS dan Jepang

    Biasanya, bendungan dipakai membendung sungai untuk penyimpanan air. Namun, bendungan aliran langsung dirancang agar air dapat mengalir saat kondisi normal. Alih-alih menyimpan air di musim kemarau, bendungan ini berfungsi saat cuaca buruk.

    Bendungan semacam ini menutup dan menyimpan air banjir di dataran banjir bagian atas dan melindungi lahan di sisi lain bangunan bendungan. Air kemudian dilepaskan kembali ke bagian bawah sistem sungai setelah banjir surut.

    Bendungan dengan teknik tersebut telah dibangun di Ohio, AS, dan Jepang, di sepanjang sungai Masudagawa dan Hata. Bendungan lain sedang dibangun di sepanjang sungai Asuwa.

    Rumah yang dapat ditinggikan

    Rumah panggung telah lama dibangun untuk melindungi dari banjir. Namun, ide ini mulai populer di daerah yang menyesuaikan diri dengan cuaca ekstrem. Rumah panggung sudah umum di negara-negara kepulauan kecil, di mana permukaan laut meningkat serta di Asia dan Afrika. Nah negara lain makin mempertimbangkan teknik tersebut.

    Rumah yang dapat terangkat otomatis. Foto: Unwired

    Di AS, peraturan menetapkan penyangga panggung harus cukup kuat untuk menahan banjir dan angin. Di Inggris, sistem dongkrak mekanis dikembangkan perusahaan bernama FloodJack. Sistem ini mendeteksi naiknya air dan mengaktifkan sistem pengangkatan fondasi secara otomatis untuk melindungi rumah dari kerusakan akibat air.

    Teknologi penghalang

    Membangun barikade sementara terhadap naiknya banjir, ide perusahaan Belanda bernama SLAMDAM, terbukti sama efektifnya diterapkan di negara-negara Afrika seperti di Belanda. SLAMDAM terbuat dari tabung yang diisi air untuk membuat dinding sementara atau barikade yang mendorong air banjir.

    Sistem semacam ini telah digunakan oleh masyarakat di Burundi, Nigeria, dan Kenya. Masyarakat juga telah menggunakan air yang disimpan di sistem itu selama musim kemarau untuk irigasi.

    Mitigasi banjir berbasis alam

    Bukan hanya inovasi teknologi yang dapat membantu masyarakat memecahkan masalah banjir yang berbahaya. Beberapa daerah beralih ke intervensi lingkungan yang kadang disebut solusi berbasis alam.

    Mitigasi banjir dapat mencakup pengelolaan aliran air antara sungai dan dataran banjir, atau pemulihan wilayah pertanian dengan vegetasi asli untuk penyimpanan air hujan lebih efektif. Ide lain termasuk membangun kembali bukit pasir dan hutan bakau untuk barikade alami. Inisiatif semacam itu dianggap sebagai infrastruktur hijau dan diterapkan di seluruh dunia.

    (fyk/afr)

  • Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Pondok Gede Permai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Maret 2025

    Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Pondok Gede Permai Megapolitan 5 Maret 2025

    Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Pondok Gede Permai
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming
    Raka meninjau titik banjir paling parah di Bekasi, yakni di Perumahan Pondok Gede Permai, Rabu (5/3/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, Gibran meninjau lokasi banjir ini didampingi oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala BNPB Suhariyanto.
    Gibran tiba di Gudang Logistik BNPB yang sekaligus menjadi posko pengungsian warga Pondok Gede Permai pukul 10.00 WIB. Ia datang bersama mobil Sekretariat Presiden yang membawa bantuan untuk korban banjir.
    Setelah tiba, dia langsung disambut oleh Tri Adhianto dan Suhariyanto. Mereka bertiga langsung mengunjungi korban
    banjir Bekasi
    yang tinggal di tenda pengungsian.
    “Nenek gimana keadaannya sehat?” tanya Gibran kepada salah satu pengungsi lansia.
    Kemudian, dia berjalan meninjau perumahan Pondok Gede Permai yang terdampak banjir.
    Saat Gibran meninjau, banjir di wilayah perumahan ini sudah surut, hanya tersisa lumpur dengan ketinggian 10-40 sentimeter (cm).
    Awalnya, Gibran meninjau menggunakan pakaian dinas berwarna putih dan sepatu hitam. Setelah berjalan lebih jauh dan mengetahui lumpur semakin dalam, dia langsung mengganti sepatunya dengan sepatu boot.
    Setelah itu, Gibran meninjau beberapa rumah warga yang terdampak banjir. Setiap rumah yang dikunjungi Gibran diisi oleh penghuninya.
    “Lagi bersih-bersih, Mas Gibran,” ucap salah satu warga perempuan kepada Gibran.
    Gibran juga sempat memeriksa tanggul di perumahan ini. Saat memeriksa tanggul, banyak terdengar pecahan beling dari injakan rombongan yang mengikuti Gibran.
    Saat mendengar hal itu, Gibran langsung berkata “Awas, awas, ada pecahan (beling).”
    Kemudian, dia melanjutkan peninjauannya ke beberapa sekolah yang terdampak banjir di perumahan ini.
    Gibran mengunjungi dua sekolah yang terdampak, yaitu Sekolah Permata Sakti dan SDN Jati Rasa 05. Dia masuk ke beberapa ruangan kelas di sekolah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.