Topik: Banjir

  • Pemkot Jaktim kerahkan 285 personel untuk bersihkan lokasi banjir

    Pemkot Jaktim kerahkan 285 personel untuk bersihkan lokasi banjir

    Aksi bersih-bersih sampah usai genangan dan banjir ini sudah dimulai sejak kemarin dan akan berlanjut hari ini

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Timur mengerahkan sebanyak 285 personel untuk membersihkan lumpur dan sampah di lokasi banjir yang sudah surut.

    “Kami mengerahkan 285 personel. Aksi bersih-bersih sampah akibat banjir ini sudah dimulai sejak kemarin dan masih berlanjut hingga hari ini,” kata Kepala Suku Dinas LH Jakarta Timur Eko Gumelar di Jakarta, Kamis.

    Eko menyebut sebanyak 422 kendaraan dinas operasional (KDO) juga ikut diterjunkan meliputi sembilan unit truk tronton, 138 truk jungkit (dump truck) berukuran besar, 99 truk pengangkut kecil, 36 kendaraan pengangkut (arm roll) berukuran besar, dan 45 unit arm roll berukuran kecil.

    “Kami juga mengerahkan 38 truk compactor besar, 17 compactor kecil, 39 mobil pikap, 14 mesin angkut (shovel loader), dan 77 gerobak,” ujar Eko.

    Selain itu, Eko menjelaskan, sejumlah titik pengangkutan sampah disiapkan untuk mempermudah proses pengangkutan.

    Lokasi tersebut yakni Jembatan Pelangi di perbatasan Cililitan, Jakarta Timur dengan Kalibata, Jakarta Selatan.

    “Titik pengangkutan berikutnya ada di kawasan Jalan Inspeksi Ciliwung, dan lokasi lainnya yang sebelumnya tergenang,” ucap Eko.

    Lalu, Sudin LH Jakarta Timur juga membantu kebutuhan sanitasi para penyintas genangan dengan mengerahkan empat unit toilet portabel, tempat sampah (dust bin) 26 unit, dan dua truk tangki air.

    “Kita tempatkan sarana sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian,” ucap Eko.

    Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana LH Kecamatan Jatinegara Salam mengatakan, penanganan sampah masih dilakukan di Kampung Pulo dan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu.

    “Jumlah personel dikerahkan sebanyak 20 orang. Kemudian, ada dua unit shovel loader, lima dump truck besar, dan dua dump truck kecil,” kata Salam.

    Salam mengungkapkan, dalam penanganan yang dilakukan kemarin, sebanyak 125 ton sampah sudah berhasil dibersihkan dari lingkungan permukiman warga.

    “Kita berkolaborasi dengan personel dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan warga akan memastikan lingkungan permukiman kembali bersih,” jelas Salam.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden Prabowo Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi

    Presiden Prabowo Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto meminta kebutuhan dasar pengungsi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, hingga Bekasi terpenuhi. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta kebutuhan dasar pengungsi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, hingga Bekasi terpenuhi. Kebutuhan dasar itu diantaranya makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan.

    Pesan Prabowo itu disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat meninjau lokasi pengungsian bencana banjir di Wisma Tanah Air dan Universitas Binawan, dikutip Kamis (6/3/2025).

    “Kami bergerak cepat sesuai arahan Presiden untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan, dapat terpenuhi. Tidak boleh ada warga terdampak yang kesulitan mendapatkan bantuan,” ujar Gus Ipul.

    Diketahui, banjir yang melanda wilayah Cawang dan Cililitan sejak Senin menyebabkan ratusan warga terdampak, terutama di RW 9, 10, dan 11 Kelurahan Cawang serta beberapa wilayah di Kelurahan Cililitan. Pada Selasa pagi pukul 08.00 WIB, posko resmi dibuka di dua titik utama, yaitu Musala dan Lobby 1 Universitas Binawan, setelah air semakin meluap dan warga mulai berdatangan ke lokasi pengungsian.

    Jumlah pengungsi di Universitas Binawan awalnya mencapai 646 jiwa. Seiring dengan surutnya air, sebagian warga memilih kembali ke rumah masing-masing, sehingga jumlah pengungsi yang masih bertahan saat ini adalah 221 jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi di Wisma Tanah Air tercatat sebanyak 199 jiwa. Sebagian besar warga yang masih bertahan di pengungsian adalah mereka yang rumahnya belum layak huni.

    Guna memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, Kementerian Sosial menggelontorkan berbagai bantuan di dua lokasi pengungsian, yaitu untuk lokasi Universitas Binawan telah disalurkan 40 lembar kasur lipat, 40 lembar selimut, 30 paket kids ware, dan 100 paket makanan siap saji.

    Kemudian, untuk Wisma Tanah Air telah tersalurkan 99 lembar kasur lipat, 100 lembar selimut, 240 paket makanan cepat saji, dan 4 paket kids ware.

    Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga mengkoordinasikan tim penanganan pengungsi yang terdiri dari tim logistik, yang memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Tim Layanan Dukungan Sosial, yang memberikan pendampingan psikososial bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan lansia. Serta tim pendataan, yang terus memperbarui jumlah pengungsi serta kebutuhan mereka di lokasi.

    (cip)

  • Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

    Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

    GELORA.CO  — Usai banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut membersihkan sampah hingga temukan kutang nenek-neneknya.  

    Belakangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi konsen dengan masalah sampah, kondisi sungai hingga banjir di wilayah yang dipimpinnya.

    Orang nomor satu di Jabar itu tak risih turun langsung membersihkan sampah di kolong jembatan.

    Di sela-sela membersihkan sampah di kolong jembatan Sungai Margahayu, Kabupaten Bandung, Dedi Mulyadi mendadak curhat.

    Demul sapaan Dedi Mulyadi sangat menyayangkan perilaku masyarakat Bandung yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

    Ia juga tak menyangka menjadi Gubernur Jabar akan sesulit seperti ini.

    Beberapa hari lalu, Dedi Mulyadi bahkan menemukan kutang nenek-nenek saat turun langsung melihat permasalahan sampah di Sungai Citarum.

    Temuan itu diposting dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi Mulyadi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

    Dedi Mulyadi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

    Dedi Mulyadi Curhat Jadi Gubernur Bersihkan Sampah di Kolong Jembatan

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendadak curhat saat sedang membersihkan sampah di kolong jembatan Sungai Margahayu, Kabupaten Bandung.

    Demul sangat menyayangkan perilaku masyarakat Bandung yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

    Ia juga tak menyangka menjadi Gubernur Jabar akan sesulit seperti ini.

    Dedi Mulyadi menggalakkan kebersihan aliran Sungai Citarum.

    Itu merupakan dampak dari banjir yang melanda banyak wilayah di Jawa Barat.

    Banjir merendam di wilayah Bogor, Karawang, Bekasi hingga Bandung.

    Ia mendapati tumpukan sampah di Sungai Citarum.

    Demi membersihkannya, Dedi Mulyadi sampai turun langsung ke sungai.

    “Nyontohin,” kata Demul saat turun ke aliran sungai di Margahayu, Kabupaten Bandung.

    Sembari mengangkut sampah di sungai, Dedi memerintah Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk mempekerjakan warga demi memantau kebersihan aliran sungai tersebut.

    “Pak Kadis hitung panjang sungai ini berapa kemudian kita cari penduduk setempat, kita gaji setiap bulan menjadi petugas sungai, tugasnya setiap hari patroli dari ujung ke ujung jalan kaki mapai sungai bersihin sungai,” kata Dedi Mulyadi.

    Petugas itu juga bertugas memperingatkan rumah-rumah yang ada di sisi sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan.

    “Sambil peringatkan rumah-rumah, yang buang sampah ditandain, diumumkan di media sosial ini lho nama orang-orang yang suka buang sampah ke sungai,” kata Demul.

    Dalam Satu Bulan Sungai Citarum Harus Bersih dari Sampah

    Dedi Mulyadi menargetkan dalam satu bulan Sungai Citarum harus bersih dari sampah.

    “Saya tidak mau tahu dalam waktu sebulan ke depan aliran sungai menuju Citarum harus bersih,” tegasnya.

    Sebagai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahkan sampai membersihkan sampai ke kolong jembatan.

    “Ini kita di kolong jembatan, jadi gubernur teh malah diam di kolong jembatan,” katanya.

    “Nasib gini gini amat,” tambah Demul.

    “Sampai begini sekolah tinggi-tinggi,” celetuknya lagi.

    Dedi Mulyadi curhat sembari bercanda mengira bahwa menjadi Gubernur Jabar akan senang, ternyata juga harus membersihkan sampah.

    “Kirain jadi gubernur mau senang, sampah urusan, rakyat urusan, ternyata orang Jawa Barat, orang Bandung belum pada sadar, buang sampah juga ke sungai,” katanya.

    Dedi Mulyadi kembali menegaskan bakal mengangkat pegawai khusus untuk mengawasi sungai.

    “Mulai bulan ini saya akan mengangkat pegawai yang setiap hari tugasnya turun ke sungai membersihkan sampah dari hulu ke hilir. Saya gaji yang cukup, tiap hari melaporkan melalui media sosial siapa saja yang membuang sampah ke sungai, akan saya umumkan nanti,” kata Dedi Mulyadi.

    Dedi Mulyadi Temukan Kutang Nenek-nenek

    Tak terduga, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemukan kutang nenek-nenek saat turun langsung melihat permasalahan sampah di Sungai Citarum.

    Temuan itu diposting dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi Mulyadi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

    Dedi Mulyadi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

    Dedi Mulyadi dan rombongannya menemukan pakaian dalam wanita berupa kutang atau bra tau BH.

    “BH nini-nini ieu mah, Mu !, BH nini-nini Mu ! (BH nenek-nenek ini. Mu !, BH nenek-nenek Mu !),” ucap Demul sambil memegang kutang itu dan memanggil rekannya, Haji Mumu.

    Lanjut Dedi Mulyadi bersama tim dinas terkait sempat meninjau beberapa titik penumpukan sampah di area Sungai Citarum tersebut di wilayah Kabupaten Bandung.

    Tidak hanya area yang menjadi tumpukan sampai, Dedi mencoba mengecek langsung ke anak-anak sungai yang mengalir ke Citarum.

    Alhasil, Dedi menemukan banyak permasalahan khususnya anak sungai Citarum yang melintasi kawasan pemukiman penduduk.

    Dedi melihat banyaknya sampah di sungai kecil yang mengalir ke Sungai Citarum tersebut.

    “Ini penumpukan sampah yang nantinya akan lari ke Citarum, numpuk di sana,” kata Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai tersebut, Dedi Mulyadi menemukan bangunan yang berdiri memakan badan sungai.

    Bangunan tersebut rupanya merupakan toilet sehingga buang airnya langsung ke sungai.

    “Ini bangunan toilet langsung eenya ke sungai, jadi kita tahu bahwa di Jawa Barat itu, Sungai Citarum itu tercemar oleh limbah industri, limbah ee dari tiap rumah, limbah sampah,” kata Dedi.

    “Citarumnya kemudian jadi Saguling, Cirata, Jatiluhur (nama-nama TPA), dan airnya digunakan untuk pertanian, peternakan, perikanan dan air minum lewat PAM,” sambung dia.

    Dedi menjelaskan bahwa terkait sampah di anak sungai tersebut untuk penanganan awal akan dilakukan penjaringan sampah menggunakan kawat.

    Jaring kawat itu akan disebar di beberapa titik sambil dijaga oleh orang yang dipekerjakan.

    Dedi mengaku bahwa dirinya juga akan melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan area Sungai Citarum.

    Seperti bangunan-bangunan rumah yang dibangun kecuali jembatan.

    “Akan kami bongkar ya bangunan rumah, kecuali jembatan, kan gak mungkin jembatan dibongkar,” kata Dedi.

    Dedi mengaku bahwa dirinya juga sudah memerintahkan Bupati Bandung barat untuk mendata para warga yang masih membuang sampah atau limbah ke sungai.

    Jika dibiarkan, kata Dedi, istilah Citarum Harum nanti akan berubah menjadi Citarum bau.

    “Nanti pak bupati Bandung Barat segera mendata seluruh warga yang membuang MCK-nya ke sungai, kita rubah menjadi bal komunal,” kata Dedi.

    “Ini Citarum harumnya bisa berubah jadi Citarum bau ini,” sambung Dedi tertawa

  • Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono… Megapolitan 6 Maret 2025

    Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga yang mengungsi di GOR Otista, Jakarta Timur, mempertanyakan penyebab banjir yang merendam permukiman mereka sejak Senin (3/3/2025).
    Keluhan ini langsung disampaikan kepada Gubernur Jakarta Pramono saat meninjau lokasi pengungsian pada Rabu (5/3/2025).
    “Pak Gubernur ini banjir lima tahunan ya pak? Tapi kok yang saat ini bisa sampai segini parahnya?,” tanya salah seorang warga.
    Menanggapi hal tersebut, Pramono menjelaskan, tingginya intensitas hujan menjadi penyebab utama banjir kali ini. Curah hujan yang lebih dari 150 milimeter (mm) hampir pasti menyebabkan banjir di Jakarta.
    “Memang kalau di atas 150 pasti beban itu menjadi beban jakarta, dan kalau itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi banjir,” ucap Pramono.
    Wilayah Bogor dan sekitarnya bahkan mencatat curah hujan di atas 200 mm, yang memperparah kondisi banjir di Jakarta.
    Hal ini terlihat dari debit air di Pintu Air Manggarai yang merupakan aliran Sungai Ciliwung dari Bogor hingga Jakarta yang mencapai 850 sentimeter atau status siaga 2.
    “Di mana memang di beberapa wilayah, terutama di Bogor dan sekitarnya curah hujan nya itu bahkan ada yang di atas 200. Kemarin, saya bersama dengan Kepala Dinas SDA, Kepala Dinas Sosial, Wali Kota terkait kita sudah melihat di lapangan termasuk melihat di Pintu Air Manggarai,” kata dia.
    Untuk mengurangi dampak hujan lebat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana melakukan modifikasi cuaca.
    Langkah ini bertujuan mengarahkan hujan agar turun di laut, bukan di wilayah daratan Jakarta.
    “Saya memerintahkan untuk melakukan modifikasi dari awal supaya kemudian curah hujannya tidak seperti yang terjadi kemari,” ungkap Pramono
    Ia juga menegaskan, Pemprov Jakarta siap menghadapi potensi hujan lebat yang diperkirakan akan berlangsung pada 11-20 Maret 2025, sesuai laporan dari BMKG.
    “Saya tadi yang tanggal 11-20 itu bukan nakut-nakutin. Tetapi informasi ilmiah dan yang jelas Pemprov akan mengantisipasi sejak awal dan meminimalisir kemungkinan dampaknya. Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar jangan banjir lagi,” ujarnya.
    Pramono meminta warga yang masih memiliki keluhan terkait pelayanan saat banjir agar melapor langsung kepada Wali Kota. Ia berjanji akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
    “Kalau masih ada keluhan, kalau kami tidak memberikan pelayanan terbaik bagi saudara-saudara sekalian, tolong disampaikan secara langsung kepada bu Wali Kota. Kalau memang masih ada, saya minta dilaporkan,” tegas Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Beri Bantuan Korban Banjir, BNPB Tinjau Jalan Ambles di Kawasan Batutulis – Page 3

    Usai Beri Bantuan Korban Banjir, BNPB Tinjau Jalan Ambles di Kawasan Batutulis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau lokasi jalan ambles di kawasan Batutulis, Kota Bogor, Rabu (5/3/2025).

    Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan pihaknya telah melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek. Sehingga potensi longsor dan banjir dapat diminimalisir.

    “Modifikasi cuaca ini berlangsung dari 4 Maret hingga 8 Maret 2025, dengan harapan dapat menurunkan intensitas cuaca buruk di wilayah terdampak,” ujar Raditya didampingi Komisi VIII DPR RI.

    Khusus Kota Bogor, lanjut Raditya, BPNB menyalurkan bantuan berupa uang senilai Rp 150 juta dan beberapa barang seperti chainsaw sebanyak 3 unit, terpal 100 lembar, tenda 4×4 meter sebanyak 2 unit, selimut 100 paket, makanan siap saji 250 paket, lampu portabel 2 unit, perahu karet 2 unit, serta matras 100 paket.

    Raditya mengatakan bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Kepala BNPB untuk Kota Bogor. Tujuannya, untuk mengurangi beban pemda, termasuk dalam sosialisasi mitigasi bencana di daerah yang berpotensi terdampak.

    “Bantuan ini menjadi bentuk komitmen kita dalam upaya pencegahan bencana. Kami siap membantu lagi jika diperlukan dukungan. Namun, kita juga harus meningkatkan kewaspadaan,” tutup Raditya.

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bantuan tersebut bisa langsung dipergunakan untuk keperluan penanganan bencana di Kota Bogor.

    “Bogor ini setiap tahun mengalami sekitar 1.000 bencana, yang sebagian besar disebabkan oleh hujan. Kali ini hujan terjadi di hulu Sungai Ciliwung. Ada dua lokasi krusial, yaitu longsor yang menelan korban balita dan jalan ambles di kawasan Batutulis,” jelas Dedie.

    Dedie menerangkan Jalan Saleh Danasasmita, sambung Dedie, merupakan akses utama bagi warga di Kecamatan Bogor Selatan. Setelah jalan tersebut ambles, akses lalu lintas warga terganggu. Termasuk menuju Stasiun Batutulis.

    “Untuk itu, kami mohon untuk segera diperbaiki. Sebab, kawasan Batutulis ini sebelumnya masuk dalam proyek strategis nasional dengan pembangunan double track,” ungkapnya.

     

  • Ketua Baznas Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Banjir di Bekasi Sekaligus Distribusikan Bantuan – Halaman all

    Ketua Baznas Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Banjir di Bekasi Sekaligus Distribusikan Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, meninjau dan memberikan bantuan untuk korban bencana banjir, di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025).

    Wapres Gibran bersama Kiai Noor mengecek rumah warga yang terdampak banjir, meski jalan perumahan Pondok Gede Permai Bekasi masih penuh dengan lumpur sisa banjir.

    Dalam kunjungan tersebut, Kiai Noor menyampaikan komitmen Baznas bersinergi bersama pemerintah untuk terus membantu warga terdampak banjir di Jabodetabek.

    “Baznas hadir untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami musibah. Kami memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan dapat membantu kebutuhan mendesak warga,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang disalurkan Baznas mencakup berbagai kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak berupa Hidangan Berkah Ramadhan untuk sahur dan berbuka puasa. 

    Bantuan ini diharapkan bisa membantu para korban tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi sulit.

    “Tadi pagi alhamdulillah BAZNAS mendistribusikan 2.200 porsi Hidangan Berkah Ramadhan untuk sahur bagi korban bencana banjir di beberapa kawasan Jakarta,” kata Kiai Noor.

    “Bantuan ini menyasar beberapa wilayah terdampak banjir di Jakarta, seperti Pengadegan, Binawan, Jatinegara, Manggarai, Kebon Pala, dan Kebon Manggis, kita juga siapkan hidangan untuk berbuka”” ungkap Kiai Noor.

    Kiai Noor melanjutkan, sejak terjadinya banjir tim Baznas merespons cepat dengan melakukan evakuasi warga terdampak banjir. 

    Baznas juga memberikan layanan kesehatan gratis, pemberian multivitamin, hygiene kit, hingga layanan dapur air bersih.

    Bantuan ini diharapkan dapat membantu @menjaga kesehatan warga di tengah kondisi banjir yang rawan penyakit.

    Kiai Noor menambahkan, Baznas akan terus berperan aktif dalam berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, termasuk korban bencana banjir. 

    Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam aksi solidaritas dengan menyalurkan donasi melalui Baznas. 

    “Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara kita yang tengah mengalami kesulitan. Setiap kontribusi yang diberikan akan sangat berarti bagi mereka, dan semoga banjir yang sedang melanda ini segera surut,” ucapnya.

    Keterangan foto: BANJIR DI BEKASI – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka tinjau banjir di Jakarta. Dalam kunjungan tersebut, Kiai Noor menyampaikan komitmen Baznas bersinergi bersama pemerintah. 

  • Cuaca Besok Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Cuaca Besok Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang menyatakan, masih ada 11 titik banjir di Kota Tangerang hingga Rabu pagi ini (5/3/2025). Jumlahnya berkurang dibandingkan kemarin, Selasa, 4 Maret 2025 yang mencapai 14 titik.

    “Alhamdulillah sudah berkurang (titik banjir), tapi masih ada warga yang terdampak,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Tangerang, Ubaidillah Ansar, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (5/3/2025).

    Titik banjir yang masih ada, berada di permukiman yang bersebelahan dengan aliran Kali Angke, sebab alirannya masih meninggi di atas 3 meter.

    “Memang ada 11 titik yang masih terdampak, mudah-mudahan bila tidak ada kiriman air dari hulu lagi, dan cuaca cerah, nanti siang sudah surut,” kata Ubaidillah.

    Ke-11 titik banjir tersebut berada di 4 kecamatan, yakni Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, dan Pinang. Untuk Cipondoh, terparah berada di Kampung Candulan, Kelurahan Petir, sejumlah rumah masih terendam hingga 1 meter.

    Begitu juga unuk perumahan Ciledug Indah, juga masih terendam dengan ketinggian berangsur surut. Makanya, sejumlah petugas masih siaga di lokasi kejadian, beserta perahu karet untuk keperluan evakuasi.

    Pada Selasa, 4 Maret 2025, 14 titik di wilayah Kota Tangerang terendam banjir, hingga ketinggian 1,5 meter. Berbagai upaya penanganan dan penyaluran bantuan untuk warga terdampak pun dilakukan.

    Seperti pemberian 2.000 paket nasi, selimut, bantal, kasur, serta obat-obatan. Pompa otomatis dan juga pompa mobile, disiagakan, untuk menyedot air limpahan dari aliran Kali Angke ataupun Sungai Cisadane.

  • Kekacauan Imbas Banjir Mega Bekasi: Dagangan Terendam, Mobil-mobil Rusak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Kekacauan Imbas Banjir Mega Bekasi: Dagangan Terendam, Mobil-mobil Rusak Megapolitan 6 Maret 2025

    Kekacauan Imbas Banjir Mega Bekasi: Dagangan Terendam, Mobil-mobil Rusak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Berbagai kerusakan terjadi akibat banjir yang melanda
    Mega Bekasi Hypermall
    pada Selasa (4/3/2025) pagi.
    Air kecokelatan yang masuk dari tembok belakang mal itu, selaun merendam mobil yang terparkir di lahan parkir terbuka, juga merendam berbagai bahan dagangan orang.
    Setidaknya ada tujuh mobil yang terendam atas kejadian itu.
    Beberapa mobil terendam hingga hanya menyisakan atapnya. Sementara sisanya, terendam sepenuhnya.
    Kondisi mobil-mobil itu tidak kalah kacau. Lumpur kecokelatan menjadi pelapis utama setelah banjir sedikit surut.
    Bahkan, beberapa mobil kacanya pecah. 
    Beberapa pemilik mobil mengeluhkan biaya perbaikan mobil yang ditaksir mencapai puluhan juta setelah mobil mereka terendam banjir, Selasa (4/3/2025) pagi.
    Evan (32), pemilik mobil Expander yang terendam banjir, menaksir biaya perbaikan mobilnya mencapai Rp 50 juta.
    Pasalnya, mobil Evan sendiri terendam hampir sepenuhnya, hanya menyisakan atap mobil yang kering dari air.
    Seluruh mesinnya basah dan kaca kirinya pecah karena tekanan air.
    “Kondisinya sih parah ya. Itu kaca mobilnya juga pecah dan kita enggak tahu juga kondisi nanti di bengkel harus ganti
    part
    apa saja. Cuma kalau diestimasikan sih bisa Rp 50 jutaan untuk semua (perbaikan),” kata dia, Rabu (5/3/2025).
    Belum lagi, mobil miliknya baru saja dibeli enam tahun yang lalu seharga sekitar Rp 300 juta.
    Dia mengaku dilema antara menjual barang itu dengan harga murah atau tetap menggunakannya dengan kondisi mesin yang tidak maksimal.
    “Lihat lagi lah ke depannya bakal gimana. Intinya sih perbaikan dulu ya,” tambah dia.
    Senada, Robin (39) juga menaksir uang yang harus dia keluarkan untuk memperbaiki mobilnya usai banjir mencapai Rp 30 juta.
    Kata dia, angka itu bisa saja lebih tinggi jika nantinya mekanik menemukan banyak bagian kendaraannya yang rusak.
    “Kalau perbaikan resmi enggak berat minimal Rp 30 juta. Kalau berat, bisa di atas itu. Tapi kalau bengkel biasa Rp 20 juta an,” kata dia, Rabu.
    Kondisi mobil Robin bahkan terendam banjir sepenuhnya. Terlebih lagi, kacanya turut pecah karena rendaman air semalam.
    Kini, dia sendiri mengaku bakal menjual mobilnya yang menjadi korban banjir itu.
    Dia mengaku takut, jika tetap menggunakan mobil tersebut, kondisi mesin dari mobil itu tidak akan baik-baik saja.
    Dia bahkan berencana mengajukan kredit untuk mobil baru.
    “Mau gimana? Mau diperbaiki terus dijual atau dikredit ganti mobil baru, ditukar tambah itu sudah paling gampang. Kalau dipakai sendiri itu, ke depannya bakal ada potensi kerusakan yang enggak jelas,” tutup dia.
    Barang dagangan para pemilik lapak juga menjadi sasaran banjir tersebut.
    Hingga Rabu (5/3/2025) para pemilik lapak masih berbondong-bondong masuk ke dalam mal untuk mengevakuasi sisa barang mereka.
    Beberapa kembali ke luar membawa ember berisi pakaian yang telah basah. Pakaian-pakaian itu mereka kumpulkan di sebuah truk.
    Kondisi Mega Bekasi Hypermall di sisi timur terlihat sibuk oleh orang lalu-lalang masuk ke dalam mal untuk menyelamatkan sisa barang mereka.
    Beberapa pemilik lapak di lantai dasar Mega Bekasi Hypermall menyesalkan sikap manajemen mal yang tidak memberikan peringatan dini terkait banjir yang melanda mal tersebut.
    Adi (37), pemilik lapak yang telah berdagang sejak tahun 2013 di mal tersebut mengatakan, manajemen mal sempat mengimbau para pedagang untuk tidak mengevakuasi barang dagangan mereka sebelum tanggung jebol.
    “Debat dulu nih. Dibilang aman lah, dibilang manajemennya tanggung jawab lah. Tahu-tahu jebol. Baru dah (manajemen) teriak (untuk evakuasi),” kata dia saat ditemui di Mega Bekasi Hypermall, Rabu.
    Jebolnya tembok pembatas antara mal dengan kali yang meluap itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
    Saat itu, tidak ada banyak waktu bagi Adi untuk mengevakuasi barang-barangnya.
    Belum lagi, air naaiik dengan cepat ke lantai dasar tempatnya berjualan.
    Hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk air memenuhi seisi ruangan setinggi sekitar 150 sentimeter.
    “Jadi tenaganya (untuk evakuasi) enggak bakalan keuber. Dia (manajemen) enggak nyangka juga kali, soalnya dinding air jebol. Jadi masuk air sudah kayak tsunami,” tambah dia.
    Senada, Ari (32) juga mengatakan bahwa pihak manajemen mal sempat melarang para pedagang untuk mengevakuasi barang mereka ketika sebelum tembok air jebol.
    Padahal, Ari sudah berupaya untuk mengevakuasi barang-barang dagangannya agar terhindar dari terjangan banjir.
    Tidak lama kemudian, tanggul menjadi jebol dan tidak banyak barangnya yang bisa dia selamatkan.
    “Satu lagi, dari manajemen enggak ngeizinin juga. Enggak diizinin naikin (barang), bilangnya aman-aman,” kata dia.
    Alhasil, dia harus menelan kerugian sejumlah Rp 100 juta akibat banjir yang melanda barang dagangannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Pramono Minta Warga Lapor jika Ada Pelayanan yang Kurang Saat Banjir Megapolitan 6 Maret 2025

    Pramono Minta Warga Lapor jika Ada Pelayanan yang Kurang Saat Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    meminta warga yang masih memiliki keluhan terkait pelayanan saat banjir untuk melapor langsung kepada wali kota setempat.
    Ia berjanji akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk, demi memastikan penanganan banjir berjalan optimal.
    Hal ini disampaikan Pramono saat meninjau kondisi pengungsi di GOR Otista, Jakarta Timur, pada Rabu (5/3/2025).
    “Kalau masih ada keluhan, kalau kami tidak memberikan pelayanan terbaik bagi saudara-saudara sekalian, tolong disampaikan secara langsung kepada Bu Wali Kota. Kalau memang masih ada, saya minta dilaporkan,” ujar Pramono di hadapan para pengungsi.
    Pramono berjanji akan memperbaiki setiap kekurangan dalam penanganan banjir.
    “Kita akan melakukan mengupayakan mengantisipasi dengan berbagai cara dan apa yang menjadi tanggung jawab Pemprov, maka Pemprov pasti akan bertanggung jawab,” ujarnya.
    Selain meminta warga melapor, Pramono memastikan akan memantau secara langsung tindak lanjut dari setiap aduan yang disampaikan.
    Ia juga telah berkoordinasi dengan kepala dinas terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi korban banjir.
    “Kemarin, saya bersama dengan kepala Dinas SDA, kepala Dinas Sosial, dan wali kota terkait sudah melihat langsung di lapangan. Mudah-mudahan apa yang dilakukan Pemerintah Jakarta ini bisa memberikan pelayanan terbaik bagi warga,” katanya.
    Di sisi lain, Pramono juga menyampaikan langkah antisipasi untuk mengurangi dampak hujan lebat yang diperkirakan terjadi pada 11-20 Maret 2025, sesuai laporan BMKG.
    Salah satu upaya yang disiapkan adalah modifikasi cuaca agar hujan bisa dialihkan ke laut.
    “Saya sudah memerintahkan untuk melakukan modifikasi dari awal supaya kemudian curah hujannya tidak seperti yang terjadi kemarin,” ujarnya.
    Meskipun ada potensi cuaca ekstrem, Pramono meminta masyarakat untuk tidak panik.
    “Khawatir tidak perlu. Tetapi, jangan kemudian leyeh-leyeh, jangan kemudian menerima apa adanya,” ungkap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jabar Disambar 385.980 Petir Selama Februari 2025, BMKG: Terbanyak di Sumedang, Subang, dan Majalengka

    Jabar Disambar 385.980 Petir Selama Februari 2025, BMKG: Terbanyak di Sumedang, Subang, dan Majalengka

    Sebelumnya, Teguh mengatakan bahwa wilayah Jawa Barat saat ini masih dalam periode musim hujan. Musim hujan pun telah berlangsung sejak November 2024 lalu.

    “Saat ini, seluruh wilayah Jawa Barat masih dalam periode musim hujan. Hal ini ditandai dengan peningkatan curah hujan yang signifikan, dan sudah memasuki kriteria musim hujan yaitu curah hujan lebih besar dari 50 mm/dasarian dan diikuti 2 dasarian berikutnya,” ucapnya.

    Teguh menjelaskan, peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di wilayah Bandung Raya pada akhir Februari dan Maret.

    “Dilihat dari kondisi dinamika atmosfer global dan lokal diprediksi di Bandung Raya pada akhir Februari dan Maret diprediksi terjadi peningkatan curah hujan,” katanya.

    Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

    “Waspada potensi bencana hidrometeorologis berupa genangan, banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” tuturnya.

     

    Penulis: Arby Salim