Topik: Banjir

  • Banjir Pekanbaru Capai 2 Meter, Ribuan Warga Dievakuasi

    Banjir Pekanbaru Capai 2 Meter, Ribuan Warga Dievakuasi

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Ribuan warga Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau dievakuasi akibat banjir Pekanbaru, Kamis (6/3/2025). 

    Kedalaman air di kelurahan ini mencapai dua meter lebih. Banjir yang berasal dari luapan air Sungai Siak ini telah berlangsung selama lima hari. 

    Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, seluruh warga yang terdampak banjir Rumbai dievakuasi. Proses evakuasi dipimpin langsung oleh Wakapolda Riau, Brigjen Andrianto Jossy Kusumo.

    Dengan menggunakan perahu karet, satu per satu warga dievakuasi ke posko banjir yang berada di pinggir Jalan Yos Sudarso.

    “Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar dan seluruh warga yang terdampak sudah dievakuasi,” kata Brigjen Jossy terkait korban banjir Pekanbaru ini.

    Selain itu, para pengungsi juga diberikan fasilitas dan layanan pengobatan dan paket makanan. “Ada logistik berupa makanan kemudian ada paket obat-obatan,” ungkap Brigjen Jossy Kusumo. 

    Untuk membantu warga korban banjir Pekanbaru, Polda Riau juga telah menyiagakan puluhan personel Brimob di lokasi banjir. Personel ini disiagakan selama 24 jam untuk membantu masyarakat yang butuh pertolongan. “Kami minta personel stand by 24 jam penuh untuk membantu evakuasi warga, ” tandasnya.

  • Banjir Bekasi Masih Parah, Pramono Akan Beri Bantuan, Ada Beras hingga Kirim Petugas PPSU – Halaman all

    Banjir Bekasi Masih Parah, Pramono Akan Beri Bantuan, Ada Beras hingga Kirim Petugas PPSU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta Pramono Anung memutuskan akan memberikan bantuan kepada Bekasi yang kini masih mengalami bencana banjir yang cukup serius.

    Hal ini diungkapkan Pramono setelah melakukan peninjauan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan helikopter milik Polri pada Kamis (6/3/2025).

    Dari pantauan udara, Pramono melihat banjir di Bekasi masih parah. 

    Terutama di wilayah Babelan yang sebagian besar rumah warganya masih terendam banjir.

    Oleh karena itu Pramono memutuskan agar Pemerintah Jakarta memberikan bantuan ke Bekasi.

    “Dari tinjauan tadi malah Bekasi sampai hari masih serius ya. Di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius.”

    “Maka Pemerintah Jakarta dari kemarin sebenarnya sudah memutuskan untuk memberikan bantuan ke Bekasi,” kata Pramono dilansir Kompas TV, Kamis (6/3/2025).

    Bantuan yang diberikan ke Bekasi berupa barang-barang yang dibutuhkan di lapangan.

    Di antaranya adalah bantuan berupa Mobil Damkar, toilet, dam mobil pengangkut sampah.

    Tak hanya itu Pemprov Jakarta juga akan mengirimkan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU ke Bekasi.

    Petugas PPSU yang berjumlah 200 orang ini dikirim ke Bekasi untuk membantu kerja bakti disana.

    “Bantuannya berupa tentunya hal-hal yang dibutuhkan di lapangan. Mobil Damkar, kemudian toilet, mobil pengangkut sampah.”

    “Dan kami juga sudah mengirimkan pasukan PPSU ke Bekasi untuk membantu kerja bakti yang diadakan dan juga membantu untuk di lapangannya. Jumlahnya lebih dari 200 orang,” terang Pramono.

    Bantuan berupa beras dan lauk pauk juga akan dikirimkan ke Bekasi untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir di Bekasi.

    “Kemudian kami juga memberikan bantuan beras dan lauk pauk kepada Bekasi.”

    “Karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” pungkasnya.

    Tekan Risiko Banjir di Jabodetabek, BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Selama 24 Jam

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa OMC telah dilakukan sejak 5 Maret dan direncanakan berlangsung hingga 8 Maret 2025 atau menyesuaikan dengan update prediksi cuaca terbaru.

    Operasi ini berfokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane, mulai dari Bogor sebagai hulu hingga Jakarta dan Bekasi sebagai hilir.

    “Awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras dihujankan lebih awal di atas laut sebelum mencapai daratan. Sementara itu, awan yang berkembang di daratan disemai agar pertumbuhannya terganggu sehingga curah hujannya berkurang,” kata Tri Handoko Seto, dikutip dari Siaran Pers BMKG, Kamis (6/3/2025).

    Menurut Seto, berkaca dari pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa OMC mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-60 persen pada awan hujan yang cukup masif.

    “Dengan demikian, diharapkan risiko banjir di wilayah terdampak dapat ditekan.” jelas Seto.

    OMC kali ini dikendalikan dari Pos Komando di Lanud Halim Perdanakusuma dan dilakukan oleh BMKG dan BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara.

    Selain itu, pada hari ini, Kamis (6/3/2025) juga digelar rapat persiapan untuk pelaksanaan OMC tambahan yang didanai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam operasi ini, BMKG tidak hanya menyediakan data cuaca, tetapi juga merancang strategi operasi, menentukan lokasi penyemaian, serta memantau kondisi atmosfer secara real-time untuk memastikan efektivitas intervensi cuaca.

    BMKG menurunkan tim dengan kekuatan penuh yang bekerja selama 24 jam guna mendukung kelancaran operasi ini.

    “Operasi Modifikasi Cuaca bukan sekadar menyemai garam ke langit, tetapi memerlukan pemodelan atmosfer yang tepat agar intervensi yang dilakukan benar-benar efektif. BMKG memastikan bahwa setiap rekomendasi yang diberikan berbasis pada data meteorologi terbaru dan perhitungan ilmiah yang terukur,” ujar Dwikorita.

    “Setiap intervensi dalam OMC harus berbasis pada data yang presisi. Jika tidak, upaya ini bisa sia-sia atau justru memperburuk kondisi cuaca di wilayah lain. Itulah mengapa BMKG menurunkan tim khusus yang bekerja selama 24 jam untuk memastikan setiap langkah dalam operasi ini didasarkan pada analisis ilmiah yang mendalam,” sambungnya.

    Adapun keberhasilan OMC tidak hanya bergantung pada pelaksanaannya di lapangan, tetapi juga pada koordinasi antar-lembaga yang solid dan transparan.

    BMKG juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan secara aktif mengakses informasi cuaca melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi BMKG, serta layanan SMS peringatan dini.

    “Dengan koordinasi yang baik antar-lembaga dan kesiapsiagaan masyarakat, dampak dari bencana hidrometeorologi dapat ditekan semaksimal mungkin,” paparnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/ Lanny Latifah)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.

  • Ditreskrimum Polda Metro Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Condet

    Ditreskrimum Polda Metro Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Condet

    Jakarta

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) turut serta dalam upaya pemulihan usai bencana banjir Jakarta. Jajaran Ditreskrimum PMJ menyalurkan berbagai bantuan kepada warga di posko banjir Masjid Al Hawi, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Jelang Operasi Pekat Jaya 2025 dengan sasaran pemberantasan kejahatan jalanan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus bergerak memastikan kondisi keamanan para korban yang mengungsi, sekaligus mencegah adanya aksi kriminalitas di sekitar lokasi bencana,” kata Dirreskrimum PMJ Kombes Wira Satya Triputra dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya salurkan bantuan ke warga korban banjir di posko banjir Masjid Al Hawi, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: dok. istimewa

    Dipimpin oleh Kabagbinopsnal AKBP Putranto, para personel Ditreskrimum PMJ meninjau dan memantau situasi di sekitar lokasi bencana banjir Condet. AKBP Putranto menyebut kondisi banjir mulai berangsur surut dan masyarakat mulai membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

    “Sembari memantau situasi keamanan di lokasi terdampak (banjir), kami juga turut menyerahkan bantuan peralatan kebersihan, semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ucap AKBP Putranto.

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya salurkan bantuan ke warga korban banjir di posko banjir Masjid Al Hawi, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: dok. istimewa

    Selain peralatan kebersihan, jajaran Ditreskrimum OMJ turut menyalurkan bantuan air minum, makanan anak, dan telur bagi para korban.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Semoga kehadiran kami bisa semakin menjamin keamanan serta memberi semangat bagi warga terdampak bencana,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Pekat Jaya 2025 mulai 7 Maret sampai 21 Maret 2025. Operasi ini bertujuan untuk memberantas kejahatan jalanan sekaligus menjamin keamanan masyarakat selama menjalankan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah.

    “Operasi ini bertujuan menekan kriminalitas jalanan termasuk kejahatan yang berpotensi terjadi selama bulan suci Ramadan hingga jelang Idul Fitri. Target kami adalah para pelaku pencurian, premanisme, pemerasan, minuman keras, dan penyakit masyarakat lainnya” imbuh Kombes Wira Satya.

  • Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Klarifikasi soal Menginap di Hotel Saat Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Klarifikasi soal Menginap di Hotel Saat Banjir Megapolitan 6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Klarifikasi soal Menginap di Hotel Saat Banjir
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Istri Wali Kota Bekasi
    Tri Adhianto
    ,
    Wiwiek Nugroho
    , mengklarifikasi terkait beredarnya video dirinya yang menginap di salah satu hotel berbintang saat banjir.
    Wiwieks mengaku terpaksa mengevakuasi diri di hotel karena kediamannya di Kemang Pratama terendam banjir.
    Atas saran suaminya, ia akhirnya memutuskan menginap di hotel setelah berkeliling meninjau lokasi banjir pada Selasa (3/3/2025) malam. Ia pun bermalam di hotel hingga Rabu (4/3/2024) pagi.
    “Bapak meminta saya untuk mengevakuasi diri, saya masuklah ke hotel,” ujar Wiwiek di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Sebelum menginap, ia dan suaminya seharian berkeliling menemui masyarakat terdampak banjir.
    Ia juga mendatangi sejumlah posko untuk menerima bantuan sebelum disalurkan langsung ke masyarakat.
    Meski demikian, ia tetap meminta maaf apabila tindakannya ternyata membuat masyarakat kecewa.
    “Kalau di dalam praktiknya ada narasi-narasi yang konotasinya negatif, mohon dimaafkan,” jelas Wiwiek.
    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial. Video itu diunggah akun TikTok @rakyatbekasi.com.
    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel.
    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran, gaes. Jadi nginepnya di hotel,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada! Ini 10 Dampak Banjir bagi Kesehatan

    Waspada! Ini 10 Dampak Banjir bagi Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Banjir merupakan bencana alam yang terjadi ketika suatu wilayah terendam air akibat meningkatnya volume air, terutama saat musim hujan. Selain merusak infrastruktur dan menghambat aktivitas masyarakat, dampak banjir bagi kesehatan juga sangat serius.

    Genangan air kotor, sanitasi yang buruk, serta keterbatasan akses terhadap air bersih dan makanan sehat dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.

    Berikut ini 10 dampak banjir bagi kesehatan yang perlu diwaspadai, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).

    Dampak Banjir bagi Kesehatan

    1. Leptospirosis

    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berasal dari urine hewan, terutama tikus, yang terbawa oleh air banjir. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau selaput lendir, menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, hingga gangguan organ yang serius.

    2. Diare

    Air banjir yang terkontaminasi dapat mencemari makanan dan minuman, menyebabkan penyakit diare. Selain itu, penggunaan peralatan makan yang kotor juga dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri penyebab diare.

    3. Tifus

    Demam tifoid atau tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang tidak higienis. Gejalanya meliputi sakit kepala, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, hingga demam yang berlangsung dalam waktu lama.

    4. Infeksi kulit

    Paparan air banjir yang kotor dalam waktu lama dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti dermatitis dan infeksi jamur. Hal ini disebabkan oleh kondisi kulit yang lembap dan terpapar bakteri atau jamur dari air yang tercemar.

    5. Demam berdarah dengue (DBD)

    Setelah banjir, genangan air sering kali menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit DBD. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi, serta komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

    6. Malaria

    Sama seperti DBD, malaria juga ditularkan oleh nyamuk, yaitu Anopheles. Setelah banjir, nyamuk ini berkembang biak di genangan air, meningkatkan risiko penularan malaria yang ditandai dengan demam berkala, menggigil, dan kelelahan.

    7. Hepatitis A

    Virus Hepatitis A dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi saat banjir. Penyakit ini menyerang organ hati dan menyebabkan gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, serta kulit dan mata menguning.

    8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

    Lingkungan yang lembab dan penuh polusi akibat banjir meningkatkan risiko ISPA, yang bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia yang lebih berbahaya.

    9. Konjungtivitis

    Peradangan pada mata atau konjungtivitis sering terjadi akibat paparan air banjir yang kotor. Infeksi ini dapat menyebabkan mata merah, gatal, berair, serta iritasi akibat bakteri atau virus.

    10. Masalah mental

    Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, dampak banjir bagi kesehatan juga mencakup gangguan psikologis. Stres, kecemasan, hingga trauma dapat dialami oleh korban banjir, terutama mereka yang kehilangan rumah, harta benda, atau orang terkasih.

    Untuk mengurangi dampak banjir bagi kesehatan, jagalah kebersihan diri, menghindari kontak dengan air banjir, serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi aman. 

  • RSUD CAM Bekasi Turut Terdampak Banjir, Pasien ICU Sempat Dievakuasi

    RSUD CAM Bekasi Turut Terdampak Banjir, Pasien ICU Sempat Dievakuasi

    Banjir yang melanda sejumlah wilayah Bekasi turut berdampak pada RSUD CAM Bekasi. Menyebabkan listrik lumpuh di 2 gedung, dapur gizi terendam, hingga pasien ICU dievakuasi. Setelah banjir surut, RSUD CAM Bekasi mulai berbenah dan tetap menerima layanan kesehatan.

  • Kebanjiran, Warga Kebon Baru Jakarta Dapat Bantuan Sembako dan Pakaian – Halaman all

    Kebanjiran, Warga Kebon Baru Jakarta Dapat Bantuan Sembako dan Pakaian – Halaman all

    Terdampak Banjir, Warga Kebon Baru Jakarta Dapat Bantuan Sembako dan Pakaian
     
    Willem Jonata/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM – Hujan dengan intensitas tinggi menjadi sebab bencana banjir di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya 2-3 Maret 2025.

    Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, merupakan satu di antara wilayah DKI Jakarta, yang paling parah terdampak banjir akibat hujan intensitas tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    Sebagian warga mengungsi ke lokasi lebih aman. Holywings Peduli memberi bantuan sembako dan makanan cepat saji untuk meringankan beban mereka.

    Camat Tebet, Dyan Airlangga, menyambut baik bantuan tersebut.

    “Bantuan ini akan kami pakai di dapur umum di tempat pengungsian banjir ini, ada juga makanan siap saji yang akan kami bagikan langsung sore ini untuk mereka berbuka puasa, ” ucapnya.

    Selain sembako, ada pula pakaian layak pakai yang memang dibutuhkan oleh warga yang rumahnya terendam banjir.

    “Pakaian yang ada di rumah warga tidak bisa dipakai karena basah dan berlumpur,” lanjutnya.

    Ia juga memastikan bantuan tersalurkan dengan baik dan sampai ke orang yang tepat.

    Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, menyatakan bahwa bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh tim Holywings Peduli dan W SuperClub Gatot Subroto yang turun langsung ke lokasi banjir di Kebon baru. 

    Penyerahan bantuan dilaksanakan di lokasi pengungsian, yakni Sekolah TK RIS, Jalan J Kebon Baru, Kamis (5/3/2025).

    “Ini semua merupakan bentuk kepedulian dan ketulusan kami agar masyarakat bisa lekas pulih dari musibah yang dialami,” ujarnya Andrew.

     

     

     

  • Harga Cabai Rawit di Pasar Induk Kramat Jati Tembus Rp70.000 per Kg

    Harga Cabai Rawit di Pasar Induk Kramat Jati Tembus Rp70.000 per Kg

    Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki hari keenam bulan suci Ramadan, harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) terpantau masih mahal jika dibandingkan dengan harga acuan penjualan (HAP).

    Pedagang cabai Guyub Rukun Pedagang Cabai PIKJ Guntur mengatakan harga cabai rawit merah dibanderol di kisaran Rp60.000–Rp70.000 per kilogram per hari ini, Kamis (6/3/2025).

    “Hari ini, 6 Maret 2025, harga cabai rawit merah di PIKJ Rp60.000–Rp70.000 per kilogram dan cabai merah keriting Rp25.000–Rp35.000 per kilogram,” kata Guntur kepada Bisnis, Kamis (6/3/2025).

    Untuk diketahui, HAP nasional untuk cabai rawit merah adalah di kisaran Rp40.000–Rp57.000 per kilogram. Ini artinya, harga cabai rawit merah di PIKJ masih mahal atau di atas HAP.

    Sementara itu, HAP nasional untuk cabai merah keriting adalah Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Dengan kata lain, harga cabai merah keriting di PIKJ terpantau berada di bawah HAP pada hari ini.

    Guntur pun mengakui harga aneka cabai di awal bulan Ramadan 2025 sempat melambung tinggi. Sebab, para petani tidak memetik cabai saat awal puasa, walhasil ketersediaan cabai di pasar sangat berkurang. Begitu pula di PIKJ.

    Dia mengungkap stok aneka cabai di PIKJ relatif sedikit, namun tetap dapat mencukupi permintaan pasar. Meski begitu, harganya masih lumayan tinggi sebab stok yang tidak melimpah.

    Adapun, Guntur memperkirakan harga cabai rawit merah akan mulai melandai dalam dua pekan ke depan. Namun, tetap di rentang Rp70.000–Rp85.000 per kilogram.

    “Harga cabai, khususnya cabai rawit merah, dua pekan ke depan akan melandai karena ada daerah sentra produksi yang mulai panen baru, tapi prediksi saya masih tetap di kisaran Rp70.000–Rp85.000 per kilogram,” ujarnya.

    Di sisi lain, dia menyebut PIKJ tidak terdampak banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta. Hanya saja, pembeli menjadi berkurang.

    “PIKJ tidak kebanjiran, pasokan stabil biasa. Cuma pengunjung yang berkurang karena sebagian terdampak banjir,” bebernya.

    Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa produksi cabai secara keseluruhan dalam kondisi aman.

    Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idil Fitri menyampaikan Kementan telah berkoordinasi dengan para Champion Cabai untuk memastikan distribusi berjalan lancar.

    “Kami sudah menugaskan Champion Cabai binaan untuk segera mendistribusikan pasokan ke pasar. Dengan langkah ini, pasokan akan kembali normal dan harga cabai melandai,” kata Idil dalam keterangan tertulis.

    Di samping itu, Idil menjelaskan hujan deras juga menjadi faktor yang menyebabkan petani menunda panen, sehingga hal ini sempat memengaruhi ketersediaan cabai di pasar.

    Namun demikian, Idil memastikan kondisi ini hanya sementara, dan saat ini pasokan sudah kembali normal, terutama di beberapa sentra produksi.

    “Di Magelang, harga lelang cabai rawit merah saat ini sudah turun ke Rp56.000 per kg. Begitu juga di Jawa Timur, pasokan kembali stabil dan harga menunjukkan penurunan yang signifikan,” pungkasnya.

  • Banjir di Jabodetabek, Pengumuman soal THR Ditunda

    Banjir di Jabodetabek, Pengumuman soal THR Ditunda

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Banjir yang melanda kawasan DKI Jakarta, Bogor, hingga Bekasi tampaknya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Salah satunya terhadap pengumuman Surat Edaran (SE) Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 1446 H/Lebaran 2025 untuk pekerja.

    Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan. Dia menjelaskan alasan pemerintah melakukan penundaan pengumuman Surat Edaran (SE) Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 1446 H/Lebaran 2025 untuk pekerja.

    Menurut Noel, sapaan akrabnya mengatakan, SE soal THR seharusnya diumumkan pada Rabu 5 Maret 2025. Penundaan itu kata dia, karena adanya bencana alam banjir di Jabodetabek.

    “Tidak mungkin mengumumkan THR ketika sedang berduka karena bencana, itu saya rasa tidak ada empatinya. Poinnya di situ. Secara etik tidak baik,” kata Noel dikutip, Kamis (6/3).

    Noel memastikan penundaan SE THR itu sudah menjadi keputusan pemerintah yang peduli kepada masyarakat yang terdampak akibat bencana banjir ini.

    “Jadi penundaan ini bukan karena kami belum siap mengumumkan, tapi karena situasi saat ini yang kurang tepat,” kata Noel.

    Bekas Relawan Jokowi itu menambahkan pengumuman SE THR untuk pekerja di sektor swasta direncanakan berbarengan dengan pengumuman SE THR aparatur sipil negara (ASN/PNS) dalam waktu dekat.

    “Sudah kami bahas, tapi kita harap itu bisa diumumkan bareng (dengan SE THR ASN),” ujar dia. Dia juga memastikan SE THR diumumkan paling lambat dua pekan sebelum Hari Raya Idulfitri.

    “Pada umumnya seperti itu, sudah tradisinya untuk mengumumkan soal THR ini (selambat-lambatnya) H-2 minggu,” pungkas dia. (fajar)

  • Soal Banjir Jakarta, Pramono: Kehidupan Jakarta Mulai Normal, Akan Ada Normalisasi Sungai Ciliwung – Halaman all

    Soal Banjir Jakarta, Pramono: Kehidupan Jakarta Mulai Normal, Akan Ada Normalisasi Sungai Ciliwung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta, Pramono Anung melakukan pemantauan banjir Jakarta dan sekitarnya menggunakan helikopter milik Polri pada hari ini, Kamis (6/3/2025).

    Setelah memantau kondisi banjir Jakarta dari atas helikopter, Pramono mengumumkan kini tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai sudah turun menjadi 600 cm.

    Berbeda dengan sebelumnya yang mencapai 850 cm.

    Oleh karena itu Pramono kini mengumumkan bahwa kondisi Jakarta kini berstatus siaga 4.

    Selain itu, Pramono juga melihat dari atas helikopter bahwa kondisi kehidupan warga Jakarta sudah mulai normal.

    “Saya ingin mengumumkan bahwa permukaan air Manggarai sekarang sudah turun menjadi 600 dan untuk itu Jakarta sudah siaga 4.”

    “Alhamdulillah bahwa kemarin yang sempat 850 sekarang sudah 600. Dilihat dari atas tadi kehidupan di Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, dilansir YouTube Kompas TV, Kamis.

    Meski demikian, Pramono tetap akan segera melakukan normalisasi Sungai Ciliwung yang ada di Pengadegan.

    Pasalnya wilayah inilah yang memberikan dampak banjir luar biasa ketika daerah di atas Jakarta mengalami curah hujan tinggi.

    “Tadi ada beberapa hal yang akan segera kita tindak lanjuti dan selesaikan. Terutama untuk normalisasi Sungai Ciliwung yang ada di Pengadegan, Cawang, dan Bidara Cina.”

    “Karena itulah yang kemarin memberikan dampak banjir yang luar biasa ketika di atas intensitas curah hujannya tinggi, itu akan kita tangani,” terang Pramono.

    Pramono juga mengungkap pihaknya telah meminta Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk segera menindaklanjuti normalisasi Sungai Ciliwung ini.

    Termasuk juga melakukan pembebasan lahan di sekitar Sungai Ciliwung.

    Terkait pembebasan lahan di sekitar Sungai Ciliwung, Pramono juga telah siap jika harus berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN.

    “Dengan demikian saya tadi sudah meminta kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera menindaklanjuti. Terutama untuk pembebasan LAN dan sebagainya.”

    “Kalau memang kita harus berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN, kami segera akan melakukan,” jelas Pramono.

    Pimpinan DPR Desak Alih Fungsi Lahan di Bogor Dibenahi

    Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menyuarakan pentingnya pembenahan alih fungsi lahan di kawasan Cisarua, Bogor, sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta dan Bekasi. 

    Menurutnya, salah satu penyebab utama banjir yang sering melanda dua kota besar ini adalah peralihan fungsi lahan di Bogor yang tidak terkontrol.

    “Banjir yang terjadi baru-baru ini di Jakarta dan Bekasi, salah satu faktor pemicunya adalah alih fungsi lahan di daerah Bogor, terutama di kawasan Puncak dan Cisarua.”

    “Nah, alih-alih fungsi lahan ini harus benar-benar menjadi fokus perhatian untuk dibenahi,” ujar Saan saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Saan menekankan bahwa pemerintah daerah di sekitar kawasan tersebut harus lebih berhati-hati dan bijaksana dalam mengatur alih fungsi lahan agar tidak memperburuk masalah banjir yang sudah meresahkan masyarakat.

    Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan lahan di Bogor harus diperhatikan dengan seksama, mengingat wilayah ini merupakan hulu dari banyak sungai yang mengalir ke Jakarta dan Bekasi.

    “Alih fungsi lahan itu harus dilakukan dengan bijaksana dan tidak sembarangan. Kawasan Bogor, khususnya Cisarua dan Puncak, memiliki peran vital dalam mengendalikan aliran air. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat harus lebih fokus pada penerapan kebijakan yang tepat dalam hal ini,” jelas Saan.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.