Topik: Banjir

  • Viral Momen Puluhan Pemuda Sholawat di Tengah Banjir Bekasi – Page 3

    Viral Momen Puluhan Pemuda Sholawat di Tengah Banjir Bekasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, nampaknya tak melulu berimbas pilu bagi warga terdampak. Segelintir masyarakat terpantau memanfaatkan momen banjir dengan penuh kegembiraan.

    Seperti yang dilakukan sekelompok pemuda di Kampung Kramat, Desa Karang Baru, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Alih-alih kesal, puluhan pemuda tersebut justru bersholawat di tengah kepungan banjir, pada Rabu, 5 Maret 2025 malam.

    Dengan raut wajah yang penuh kegembiraan, para pemuda tersebut menyanyikan sholawat dengan suara lantang. Mereka berjalan pelan melewati permukiman yang tergenang. Meski ketinggian air mencapai sedada orang dewasa, namun mereka nampak menikmati.

    Video yang sangat tak biasa itu mendapat respons positif dari publik. Banyak yang memuji para pemuda di wilayah tersebut dalam menyikapi banjir. Mereka tetap bersukacita di tengah bencana banjir yang sudah merendam kediaman mereka.

    Titik banjir di Kabupaten Bekasi diketahui terjadi di 16 dari 23 kecamatan. Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang telah menginstruksikan seluruh perangkat daerah dan pihak swasta untuk berkontribusi dalam menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.

    Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi juga memeriksa kondisi kesehatan warga terdampak, salah satunya Desa Bojongsari yang mayoritas warganya mengungsi. Ia memastikan para pengungsi dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit akibat banjir, seperti gatal-gatal atau diare.

    “Biasanya kalau banjir, airnya kotor dan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit serta diare. Tapi tadi saya melihat dan memeriksa langsung, belum ada keluhan seperti itu,” ujar Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, dikutip Kamis (6/3/2025).

    Β 

  • Normalisasi Sungai dan Penertiban Bangunan Liar Dinilai Jadi Solusi Atasi Banjir Bekasi – Page 3

    Normalisasi Sungai dan Penertiban Bangunan Liar Dinilai Jadi Solusi Atasi Banjir Bekasi – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat jumlah warga terdampak banjir per Rabu (6/3/2025) sebanyak 16.371 KK, dengan total keseluruhan 61.648 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.000 jiwa mengungsi di 14 posko pengungsian yang tersedia.

    Titik banjir tersebar di 24 desa dari 16 kecamatan, yakni Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat dan Setu.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sendiri telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana untuk banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung. Status tersebut berlangsung sejak 5 Maret 2025 hingga 14 hari ke depan.

    Bupati Bekasi Ade Kuswara mengatakan, dengan peningkatan status tanggap darurat, Pemkab Bekasi dapat lebih optimal dalam menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, sesuai dengan alokasi anggaran kebencanaan yang telah disiapkan. Selain itu dapat segera memulihkan kondisi pascabencana dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.

    “Dalam penanganan bencana ini, kami terus bersinergi dengan TNI-Polri serta para penggiat lingkungan. Kami sudah menginstruksikan BPBD, Dinas Sosial dan Baznas untuk segera menyalurkan bantuan,” ujar Ade.

    Pemeriksaan Kesehatan Korban Banjir

    Tak hanya bantuan logistik, Pemkab Bekasi juga memeriksa kondisi kesehatan warga terdampak, terutama yang berada di posko pengungsian. Hal ini untuk memastikan para pengungsi dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit akibat banjir, seperti gatal-gatal atau diare.

    “Biasanya kalau banjir, airnya kotor dan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit serta diare. Tapi tadi saya melihat dan memeriksa langsung, belum ada keluhan seperti itu,” ujar Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja

    Ia juga memastikan bantuan bagi warga terdampak di 24 desa, terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BPBD, camat, kepala desa, serta bantuan pribadi. Ia meminta agar distribusi bantuan dilakukan secara merata.

    Selain itu, Asep menginstruksikan tim kesehatan untuk memberi perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak. Ia memastikan warga yang memerlukan layanan kesehatan lebih lanjut dapat mengakses puskesmas setempat atau tenaga medis di posko.

  • DKI kemarin, Pram pantau banjir pakai helikopter hingga mudik gratis

    DKI kemarin, Pram pantau banjir pakai helikopter hingga mudik gratis

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Kamis (6/3) mulai dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memantau kondisi banjir memakai helikopter milik Polri hingga Mudik Gratis 2025 menyiapkan sebanyak 521 unit bus dengan 22.403 tempat duduk (kursi).

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pramono Anung pantau banjir Jakarta pakai helikopter milik Polri

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memantau kondisi banjir di berbagai lokasi Jakarta dari udara memakai helikopter milik Polri.

    Helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 itu lepas landas pukul 08.30 dan kembali pukul 09.19 WIB. Pada kesemaptan tersebut Pramono ditemani Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Erdi Chaniago, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta Maruli Sijabat, dan Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Pemprov DKI sediakan 22.403 kursi untuk mudik gratis 2025

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 521 unit bus dengan 22.403 tempat duduk (kursi) dalam program Mudik Gratis 2025 yang pendaftarannya mulai dibuka pada 7 Maret 2025.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Kamis, menyiapkan 521 bus dan 20 truk untuk di masa arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. DPR siap prioritaskan anggaran penanganan banjir Jabodetabek

    Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menyatakan kesiapan untuk memprioritaskan anggaran penanganan banjir, khususnya di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Kalau misalkan masih memerlukan anggaran, biaya, walaupun dalam kondisi efisiensi ini, menjadi prioritas, pasti DPR akan meminta kepada pemerintah untuk dianggarkan. Nanti, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan tata kawasan dari ujung Bogor ke sini, ke Jakarta,” kata Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal saat meninjau banjir di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. DKI sudah miliki 91 Kampung Siaga Bencana yang siap untuk diaktifkan

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sampai saat ini sudah memiliki 91 Kampung Siaga Bencana (KSB) yang siap diaktifkan setiap saat untuk membantu warga terutama dalam penyediaan makanan akibat banjir.

    Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, mengatakan KSB yang dibentuk dan dibina oleh Pemprov DKI menjadi garda terdepan membantu masyarakat terdampak bencana.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. BPBD DKI gelar kerja bakti bersihkan sampah dan lumpur banjir

    Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat menjelaskan mulai hari ini akan melaksanakan kerja bakti di kawasan Cililitan untuk membersihkan sampah hingga lumpur sisa banjir.

    β€œHari ini kita melakukan kerja bakti di kawasan Cililitan. Memang Cililitan kan kemarin paling terdampak banjir. Beberapa kelurahan juga sudah kita bantu untuk pelaksanaan kerja bakti,” kata Maruli saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
    Copyright Β© ANTARA 2025

  • Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Sukabumi, Warga Naik ke Atap Rumah, Ibu Hamil Terjebak di Mobil – Halaman all

    Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Sukabumi, Warga Naik ke Atap Rumah, Ibu Hamil Terjebak di Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2025) dini hari.

    Dari sejumlah akun media sosial mengabarkan, arus deras menerjang kawasan permukiman warga, dengan ketinggian bervariasi.

    Ada tujuh titi wilayah yang terdampak banjir, diantaranya Kampung Balandongan, RT 02/03, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Jalan Palabuan II, Kampung Cikujang, RT 04/13, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong.

    Selanjutnya di Kampung Pangkalan, RT 02/06, Kelurahan Sudajayahilir, Kampung Cikondang, RT 08/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kampung Pangkalan, RT 01 dan RT 03/06, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kampung Santiong, RT 04 dan RT 05/07, Kelurahan Cipanengah.

    Banjir juga merendam kawasan Desa Bojong, Kecamatan Cikembar hingga membuat warga terpaksa mengungsi ke atap rumah mereka.

    Akses jalan terputus, ibu hamil terjebak

    Dikutip dari TribunBogor, seorang relawan yang tengah membawa pasien terjebak dan tak bisa melanjutkan perjalanannya.

    Dalam video yang diunggah di akun media sosial Instagram @sukabumiupdate, nampak seorang relawan memberi gambar kondisi terkini.

    Ia terjebak akibat longsor di ruas jalan provinsi Kiara 2, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

    Dalam kondisi hujan deras, relawan itu meminta bantuan kepada semua pihak.

    Sebab di dalam mobil yang dibawanya tengah terdapat pasien seorang ibu hamil dan seorang anak kecil.

    “Bang izin. Saya kejebak, saya bawa orang hamil dan anak kecil. Tolong bang,” ujar relawan.

    Saat ini, hujan deras masih mengguyur wilayah Sukabumi Jawa Barat dan sekitarnya. (TribunBogor/Yudistira Wanne)

  • Mengira Aman tapi Motor Tetap Terendam

    Mengira Aman tapi Motor Tetap Terendam

    Jakarta

    Banjir yang menerjang perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, membuat motor-motor warga terendam. Warga mengira motornya bakal aman, akan tetapi tetap terkena banjir.

    Salah satu warga, Ilham (21), memarkir motor di SMAN 21 Bekasi. Dia tak menduga motornya akan ikut terendam banjir karena SMAN 21 sering dijadikan lokasi parkir kendaraan saat banjir karena posisinya lebih tinggi dari perumahan di sekitar.

    “Iya soalnya kita kan paling deket di sini (SMAN 21), kalau keluar kan takutnya kejauhan juga buat ngecek-ngeceknya. Soalnya saya kan tahu nih tempat yang paling aman, kan sering banjir di sini, eh tetep kena juga,” kata Ilham di SMAN 21 Bekasi, Jatiasih, Bekasi, Kamis (6/3/2025).

    Ilham mengatakan dia harus menyiapkan uang tambahan guna memperbaiki motornya yang terendam banjir. Dia mengatakan motornya mengalami korsleting listrik akibat kebanjiran.

    “Tahu nih korslet nih, belum sempet saya hidupin, enggak berani, mau bongkar dulu entar. Paling masih di bawah Rp 2 juta, jadi tambahan pengeluaran,” katanya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“πŸ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “βœ… Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“βœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“βœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“πŸ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“πŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“βœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Warga lain yang memarkir motor di SMAN 21 Bekasi adalah Sumitro (57). Dia mengaku tak menduga ketinggian air banjir bisa merendam lokasi parkir motor.

    “Biasanya nggak kena, taruh motor kadang-kadang di sini, biasanya sih nggak kena,” ucapnya.

    Menurutnya cukup banyak warga yang memarkirkan kendaraan di halaman SMAN 21 Bekasi. Dia mengatakan semua kendaraan itu terendam banjir, termasuk motornya.

    “Banyak (yang parkir) udah penuh, penuh, saya aja terakhir ini. Iya kerendem, (posisi motor) masih berdiri, kan gak mepet kali, kalau mepet kali kan ada arus,” ujarnya.

    Sementara itu, Amir (63) awalnya menyuruh anaknya untuk memarkir motornya di Gudang Logistik dan Peralatan BNPB tak jauh dari Perumahan Pondok Gede Permai. Namun, karena jalan menuju gudang sudah terendam banjir, motornya akhirnya diparkir di SMAN 21 Bekasi.

    “Dari Pak RT, Pak RT ke rumah, hati-hati mau ada kiriman (banjir). Nah itu selang 5 menitan gitu, anak saya datang, saya bilang ‘tolong pindahin tuh motor ke sana ke BNPB, oh udah gak keburu, Pak, udah sepinggang’ ‘ya udah ke mana deh’ ya akhirnya ke sini (SMAN 21),” katanya.

    Kini motornya mengalami kerusakan dan tidak bisa menyala. Amir hendak membawa motornya ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Oh nanti paling dibongkar dulu semuanya, karburator, mesin, ya begitulah kalau pengen bersih,” ucapnya.

    Warga Bersihkan Lumpur Sisa Banjir

    Foto: Warga mulai bersihkan lumpur sisa banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi. (Maulana/detikcom)

    Pada Kamis (6/3) pagi, banjir yang melanda Perum Pondok Gede Permai telah surut. Warga mulai kembali ke rumah membersihkan lumpur tebal sisa banjir.

    Lumpur tebal terlihat di jalan Perum Pondok Gede Permai. Kondisi jalanan licin akibat lumpur sisa banjir yang mengendap.

    Sejumlah rumah dan ruko milik warga juga masih berlumpur. Terpantau sejumlah truk sampah lalu lalang mengangkat sampah dari rumah warga.

    Pengumpul barang rongsok juga hilir mudik mengangkut barang-barang warga yang rusak akibat banjir. Mobil Damkar turut dikerahkan untuk membersihkan lumpur sisa banjir.

    Terlihat petugas gabungan dari Damkar dan DLH Kota Bekasi membersihkan Sekretariat RW 010 Perumahan Pondok Gede Permai. Beberapa warga mengaku kesulitan untuk membersihkan rumahnya dari lumpur.

    Salah satunya Ani yang kelelahan menyerok lumpur lantaran air di rumahnya belum menyala.

    “Susah ini, lumpurnya tebel, air juga belum nyala,” keluh Ani.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polri Dirikan Dapur Lapangan 24 Jam untuk Korban Banjir PGP Bekasi

    Polri Dirikan Dapur Lapangan 24 Jam untuk Korban Banjir PGP Bekasi

    Jakarta

    Jajaran Brimob Polri mendirikan dapur lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak kebanjiran di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi. Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyebut dapur lapangan ini disiapkan 24 jam untuk seluruh korban banjir.

    “Sebagaimana instruksi Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, seluruh personel Polri langsung bergerak cepat membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Di antaranya membangun dapur lapangan dengan menyediakan makan buka Puasa,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Penyerahan makanan siap saji kepada masyarakat tersebut dibantu oleh Ketua RT setempat.

    Sementara, untuk Dapur Lapangan Batalyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya menyediakan 300 porsi makan siap santap untuk berbuka Puasa kepada masyarakat.

    Menurut Dedi, dapur lapangan ini disiapkan untuk masyarakat selama 24 jam penuh. Hal ini untuk juga membantu masyarakat yang membersihkan rumahnya usai kebanjiran.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“πŸ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “βœ… Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“βœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“βœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“πŸ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“πŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“βœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Mobil dapur lapangan ini menyiapkan makan untuk berbuka Puasa kepada seluruh warga perumahan Pondok Gede Permai dan dapur dibuka 24 jam. Untuk ditujukan kepada warga yang sedang berkonsentrasi membersihkan rumah masing-masing,” ujar Dedi.

    Dalam hal ini, masyarakat sangat senang dan antusias dalam menerima makanan siap santap. Mengingat, kesibukan masyarakat membersihkan rumah masing-masing karena banjir. Dapur lapangan Brimob membantu dalam menyalurkan makanan.

  • Penanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur – Page 3

    Penanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui sejumlah kementerian terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk penanganan bencana banjir. Salah satunya memulai rehabilitasiΒ dan rekonstruksi infrastruktur di berbagai titik yang mengalami kerusakan.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, usai rapat koordinasi dengan Pemkot Bekasi, menyampaikan saat ini pemerintah tengah fokus pada dua aspek utama, yaitu tanggap darurat dan pemulihan infrastruktur.

    “Kita baru saja rapat koordinasi untuk membahas lebih detail pelaksanaan tanggap darurat serta rehabilitasi. Tanggap darurat masih berlangsung,” kata Pratikno kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Menurutnya, saat ini masih banyak warga terdampak di posko-posko pengungsian yang membutuhkan bantuan logistik, seperti makanan, pakaian, obat-obatan hingga peralatan kebersihan. Hal ini akan gencar diupayakan, sekaligus fokus pada rekonstruksi infrastruktur.

    “Banyak masyarakat yang masih mengungsi dan membutuhkan bantuan. Sementara di sisi lain, kita sudah mulai memasuki fase rekonsiliasi infrastruktur, seperti jembatan yang putus dan sekolah yang tidak bisa digunakan,” ujar Pratikno.

    Menteri Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga ikut dalam rapat koordinasi, menekankan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. Dengan langkah tepat dan persiapan yang matang, ia yakin bencana dapat teratasi dengan baik.

    “Kami dari Kementerian Infrastruktur dan Pemkot Bekasi tengah melakukan langkah-langkah cepat, termasuk memperkuat tanggul-tanggul dan menata tata ruang yang lebih baik,” ujar AHY.

    Ia juga menyebut pentingnya pencegahan banjir rob dan penguatan infrastruktur terkait krisis iklim, seperti pembangunan tanggul laut di utara yang turut berkontribusi pada peningkatan risiko banjir.

    Proses Pemulihan Bertahap

    Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menuturkan saat ini proses pemulihan berlangsung secara bertahap. Aliran listrik sudah menyala di sebagian besar wilayah terdampak dan kebutuhan air bersih juga sudah tersedia.

    “Listrik dan air sudah kembali menyala di sebagian besar daerah dan kami juga mendatangkan tangki-tangki air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Suharyanto.

    Selain itu, BNPB juga bekerja sama dengan Pemkot Bekasi dan Pemprov DKI untuk memberikan bantuan logistik dan memastikan warga kembali ke rumah dengan aman.

    Mall Mega Bekasi yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.

  • Walkot Bekasi Ungkap Isi Obrolan dengan Pramono Saat Bahas Banjir

    Walkot Bekasi Ungkap Isi Obrolan dengan Pramono Saat Bahas Banjir

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah berkomunikasi dengan kepala daerah di wilayah penyangga membahas masalah banjir. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengungkap isi pembahasan dengan Pramono.

    “Sementara ini (isi bahasan) adalah apa yang bisa didukung oleh pemerintah DKI Jakarta dalam rangka untuk mempercepat recovery. Karena kan hari ini memang baru bicaranya, adalah karena ini masa tanggap darurat adalah memberikan apa yang dibutuhkan warga masyarakat Kota Bekasi,” kata Tri saat dihubungi, Kamis (6/3/2025).

    Tri mengatakan dirinya dan Pramono juga membahas soal peningkatan kapasitas sungai-sungai yang mengalir melintasi Jakarta dan Bekasi. Dia mengatakan peningkatan kapasitas tak cukup dengan membuat tanggul karena berpotensi jebol dan membahayakan warga.

    “Bagaimana sekarang meningkatkan kapasitas dari sungainya tadi. Berarti kan ada dua hal, apakah melakukan normalisasi atau menambah tanggul. Kalau tanggul itu akan sangat lebih berbahaya kalau kemudian terjadi roboh. Pasti daya rusaknya menjadi sangat berat. Nah yang diperlukan mungkin normalisasi, menormalisasi sungai yang ada,” kata dia.

    Dia mengatakan dirinya dan Pramono juga membahas solusi untuk mempertahankan kondisi lahan di kawasan Puncak sebagai hulu dari sungai-sungai di Bekasi dan Jakarta. Dia berharap ada embung yang dibangun di sekitar sungai.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“πŸ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “βœ… Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“βœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“βœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“πŸ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“πŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“βœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kedua, ya itu tadi bagaimana mempertahankan hulunya. Termasuk kita meminta membangun embung-embung di sepanjang kali Bekasi sebagai tangkapan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Pramono mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan kepala daerah di sekitar Jakarta. Dia menyebut banyak keluhan dari para pemimpin daerah penyangga Jakarta terkait masalah banjir.

    “Saya sudah berkomunikasi informal dengan Bupati Bekasi, Wali Kota Bekasi, Depok, terutama yang secara langsung terdampak dari banjir ini,” kata Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/3).

    “Sebenarnya, begitu berkomunikasi dengan saya, mereka lebih banyak ngeluhnya,” lanjutnya.

    Meski begitu, dia tak memerinci keluhan apa saja yang disampaikan pemimpin daerah penyangga Jakarta itu. Dia menjelaskan Pemprov Jakarta akan memberikan bantuan, terutama untuk wilayah Babelan, Bekasi, yang saat ini masih terendam banjir.

    Pemprov Jakarta juga akan mengirimkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pasukan oranye untuk membantu korban banjir. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bantuan lain, seperti mobil damkar, toilet darurat, dan truk pengangkut sampah.

    (wnv/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ini 3 Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Ini 3 Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungannya ke infrastruktur pengendali banjir di Bendung Bekasi dan Sodetan Ciliwung, Rabu (5/3). Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan sejumlah penyebab dari bencana banjir bandang yang melanda sejumlah titik di kawasan Jabodetabek.

    Dody menyoroti peran aktif pemerintah daerah (pemda) dalam peristiwa banjir bandang ini. Menurutnya, keberhasilan pengendalian banjir di Jabodetabek sangat bergantung pada peran aktif Pemda tersebut.

    “Infrastruktur pengendali banjir pasti kita bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    3 Penyebab Banjir:

    1. Lahan Belum Siap hingga Proyek Mandek

    Menurut Dody, keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai bukan hanya soal teknis, tetapi juga administratif, terutama dalam hal pembebasan lahan. Adapun hingga saat ini, pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13.8 km dari total kebutuhan 33 km.

    Sedangkan Normalisasi Sungai Ciliwung juga baru terealisasi 17 km dari target 33 km. Dody mengatakan, banyak titik genangan di permukiman terjadi karena air masuk melalui area yang belum bertanggul, menunjukkan bahwa percepatan proyek ini sangat diperlukan.

    2. Sampah

    Selain lahan, masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Dody mengingatkan bahwa meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.

    Ia juga telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah. Jika pemda tidak bergerak cepat, ia mengaku siap turun tangan langsung.

    “Saya akan maksimalkan peran aktif Pemda, khususnya dalam kesiapan lahan. Kalau ini nggak bergerak, ya saya yang turun tangan,” tegasnya.

    3. Tata Ruang Perumahan

    Di samping itu, menurut Dody, permasalahan banjir juga tidak bisa dilepaskan dari tata ruang perumahan yang dikelola pemda. Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.

    Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Dody optimistis upaya pengendalian banjir di Jabodetabek bisa lebih efektif, mengurangi dampak banjir di musim hujan, dan meningkatkan keamanan bagi warga.

    (shc/rrd)

  • BPBD Catat 7 Titik di Sukabumi Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras

    BPBD Catat 7 Titik di Sukabumi Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras

    Sukabumi

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat bencana banjir melanda di tujuh lokasi. Banjir ini diakibatkan hujan deras yang terus mengguyur hingga Kamis malam.

    “Kami sudah mengerahkan sejumlah petugas untuk menanggulangi bencana banjir yang terjadi di tujuh titik tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, dilansir Antara, Kamis (6/3/2025).

    Adapun tujuh lokasi yang terdampak bencana banjir yakni Kampung Balandongan, RT 02/03, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros; Jalan Palabuan II, Kampung Cikujang, RT 04/13, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong; Kampung Pangkalan, RT 02/06, Kelurahan Sudajayahilir, dan Kampung Cikondang, RT 08/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang.

    Lalu Kampung Pangkalan, RT 01 dan RT 03/06, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu; Kampung Santiong, RT 04 dan RT 05/07, Kelurahan Cipanengah dan sejumlah rumah di Perumahan Purnawiraasri, RT 02/05, Kelurahan Cipanengah.

    Selain banjir, hujan deras yang turun hampir sepanjang hari itu juga memicu terjadinya bencana tanah longsor di Kampung Cikujang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“πŸ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “βœ… Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“βœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“βœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“πŸ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“πŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“βœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Menurut Novian, jumlah warga dan bangunan yang terdampak bencana hidrometeorologi ini masih dalam pendataan. BPBD setempat belum mendapatkan informasi adanya korban luka maupun jiwa.

    Banjir melanda sejumlah wilayah di Sukabumi menyusul hujan deras dan diperparah dengan kondisi saluran air seperti selokan, gorong-gorong dan drainase lainnya yang tidak berfungsi normal karena tersendat.

    Selain mengevakuasi penyintas bencana, petugas BPBD yang dikerahkan ke lokasi juga melakukan normalisasi saluran air agar banjir bisa segera teratasi.