Topik: Banjir

  • Cuaca Besok, Akhir Pekan Sabtu 8 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Cuaca Besok, Akhir Pekan Sabtu 8 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan, bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) relatif terkendali. Menurut dia, situasi hari ini, Rabu (5/3/2025) secara umum sudah semakin baik. 

    “Jadi kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca bahkan sampai malam ada hasilnya, rata-rata di wilayah Jabodetabek ini tidak turun hujan sehingga relatif tinggi muka air juga sudah semakin kecil untuk yang masih tergenang ada di kota Bekasi di beberapa,” kata Suharyanto saat meninjau posko pengungsian BNPB di Bekasi, Rabu (5/3/2025).

    Meski terkendali, Suharyanto memastikan tugasnya belum selesai. Sebab tinggi muka air di sejumlah tempat masih belum kembali normal.

    Contohnya di Kabupaten Bekasi yang masih ada genangan di sejumlah titik. Kemudian Jakarta sudah turun jumlah genangan dan banjir dari yang kemarin hingga 3 meter di Kebon Pala sekarang sudah surut.

    “Ada di Tangerang tinggal Kabupaten Tangerang, Depok sudah surut, Kabupaten Bogor juga sudah surut tinggal pembersihan dan jembatan yang terputus, sementara Kota Bogor relatif terkendali. Itu update per hari ini,” beber Suharyanto.

    Melihat kondisi tersebut, Suharyanto mengamini banyak warga yang memilih untuk pulang dan membersihkan rumahnya secara mandiri. 

    “Masyarakat yang terdampak secara lambat laun juga sudah kembali, mereka fokus hari ini melaksanakan pembersihan,” ujar Suharyanto.

    Sebagai informasi, Kepala BNPB memastikan, operasi modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga tanggal 11 Maret seperti prediksi BMKG yabg menyebut akan datangnya curah hujan ekstrem.

    “Operasi modifikasi cuaca akan kita lakukan sampai tanggal 8 kemudian istirahat sebentar, lalu tanggal 11 akan dimulai lagi karena prediksi BMKG di tanggal 11 akan muncul hujan yang ekstrem,” katanya memungkasi.

  • Banjir di OKU Timur Sumsel, Jembatan Akses Jalan Putus, Aktivitas Warga Lumpuh Total

    Banjir di OKU Timur Sumsel, Jembatan Akses Jalan Putus, Aktivitas Warga Lumpuh Total

     

    Liputan6.com, Palembang – Banjir yang menerjang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, membuat Sungai Komering meluap sehingga memutus jembatan gantung yang ada di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Cempaka.

    “Curah hujan tinggi yang terjadi kemarin sore sekitar pukul 16.30 WIB menyebabkan satu unit jembatan gantung putus,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur Budi Widiyanto di Martapura, Sumsel, Jumat (7/3/2025).

    Budi juga mengatakan, dampak curah hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan debit air di hulu sungai meningkat hingga memutus jembatan gantung di Desa Negeri Sakti.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, namun putusnya jembatan menyebabkan dua unit kendaraan roda dua hanyut terbawa arus sungai dan hingga kini belum ditemukan.

    Tak hanya itu, putusnya jembatan tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat untuk menyeberangi sungai menjadi lumpuh total karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat, terutama di seberang sungai untuk mengangkut hasil kebun.

    “Personel kami sudah ke lokasi kejadian guna melakukan kajian cepat untuk penanggulangan bencana alam,” katanya.

    Menyikapi insiden itu, Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah mengintruksikan Dinas PUPR setempat untuk segera mengecek jembatan gantung yang ambruk tersebut.

    Bupati mengaku belum bisa memutuskan apakah jembatan akan direnovasi atau dibangun baru guna memperlancar aktivitas masyarakat di wilayah setempat.

    “Untuk pemulihan jembatan pasca-bencana, kami masih menunggu laporan dari dinas terkait,” ujarnya.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan – Page 3

    Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohammad Yohan menyampaikan, banjir di Jakarta sudah surut pada hari ini, Kamis (6/3). Hal itu dipastikan dari laporan diterima Rabu malam (5/3) pukul 23.00 WIB yang mencatat sudah tidak ada genangan di seluruh Jakarta.

    “BPBD mencatat hingga Rabu (05/03) pukul 23:00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” kata Yohan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Menurut Yohan, surutnya banjir turut didukung upaya kolaboratif yang dilakukan oleh seluruh instansi terkait seperti BPBD, Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan PPSU Kelurahan.

    “Seluruh organisasi perangkat daerah telah mengerahkan personel berikut dengan peralatan pendukung seperti pompa mobile dalam menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik,” tutur dia.

    Tidak hanya itu, Yohan juga menyebut adanya peran dari unsur masyarakat yang dilibatkan dalam upaya ini seperti pihak RT/RW, FKDM, dan tokoh masyarakat lainnya turut membantu proses surutnya banjir Jakarta dalam waktu cepat.

    Meski demikian, Yohan tetap mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Jika terjadi kondisi darurat, jangan ragu untuk menghubungi nomor 112.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” dia menandasi.

  • 7
                    
                        Lihat Jembatan Gantung Wisata di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Itu yang Paling Melanggar…
                        Bandung

    7 Lihat Jembatan Gantung Wisata di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Itu yang Paling Melanggar… Bandung

    Lihat Jembatan Gantung Wisata di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Itu yang Paling Melanggar…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau kawasan
    Puncak
    , Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).
    Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi lahan kritis serta menindak tegas perusahaan-perusahaan yang diduga melanggar ketentuan lingkungan.
    Dedi berkunjung bersama sejumlah pejabat. Di antaranya Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Bupati Bogor Rudy Susmanto. 
    Dalam kunjungan tersebut, Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq secara langsung memimpin penyegelan dan penghentian operasional sejumlah perusahaan yang terbukti melanggar persetujuan lingkungan.
    Dedi dalam tinjauannya, melihat kondisi kawasan Puncak dan sekitarnya. Ia sempat tampak menyeka air mata menganggap parahnya kondisi di Puncak. 
    Ia terlihat kaget saat melihat adanya jembatan gantung yang dibangun untuk ekowisata Eiger Advanture Land di kaki Gunung Gede Pangrango, Megamendung.
    “Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung)? Itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor,” kata Dedi sambil menunjuk tempat wisata jembatan Eiger Adventure Land, Megamendung, Kabupaten Bogor.
    Eiger Adventure Land ini termasuk satu dari empat tempat wisata yang disegel karena melanggar regulasi lingkungan.
    “Nggak boleh, harusnya ini (dibangun wisata jembatan). Tempatnya memang bagus begini, tapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu,” ucap Dedi.
    Dedi kemudian bertanya pada pejabat Kabupaten Bogor yang hadir.
    “Yang memberi izin ini siapa?” tanya Dedi dan dijawab salah satu pejabat bahwa Bupati Bogor yang sebelumnya.
    Mendengar hal itu, Dedi langsung menanyakan kepada Bupati Bogor saat ini Rudy Susmanto.

    Ia meminta Rudy mengevaluasi izin pembangunan Eiger Advanture Land.
    Petugas Kementerian Lingkungan Hidup (LH) tampak datang menghampiri Dedi di tempat wisata Eiger Adventure Land itu.
    “Ini kan udah berizin dikeluarkan bupati (sebelumnya), dari sisi aspek regulasi bisa direkomendasikan untuk dicabut?” tanya Dedi ke petugas LH.
    “Itu kan sudah hutan lindung, tapi kenapa dirusak (karena pembangunan),” tambah Dedi.
    Sementara Menteri Hanif mengatakan bahwa tindakan penyegelan merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah dampak buruk bagi masyarakat sekitar.
    Adapun penyegelan perusahaan yang melanggar regulasi lingkungan dilakukan di empat lokasi utama, yaitu PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park), Eiger Adventure Land, Megamendung.
    Di setiap lokasi tersebut, Menteri LH/Kepala BPLH bersama tim Deputi Penegakan Hukum Lingkungan melakukan penyegelan dan memasang papan peringatan.
    Keempat perusahaan ini diwajibkan untuk melakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lingkungan.
    Kunjungan ini dilakukan setelah terjadinya banjir bandang parah di Cisarua, Puncak, Bogor, pada Minggu (2/3/2025) malam. Banjir itu mengakibatkan satu orang meninggal dan puluhan rumah rusak. 
    (Penulis: Kontributor Bogor, Afdhalul Ikhsan) 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Wali Kota Ajak Masyarakat Doa Bersama untuk Korban Banjir Bekasi – Page 3

    Wakil Wali Kota Ajak Masyarakat Doa Bersama untuk Korban Banjir Bekasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Masyarakat diajak untuk berdoa bersama bagi para korban banjir. Ajakan tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe saat kegiatan tarawih keliling di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    “Kita ketahui bersama, Kota Bekasi sedang dalam keadaan duka. Saudara-saudara kita mengalami musibah yang begitu berat. Bersama kita doakan saudara kita, agar dikuatkan dan diberikan kesabaran,” ujar Bobihoe, Kamis, 6 Maret 2025.

    Menurutnya, bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk saling mempererat silaturahmi, memperkuat persaudaraan serta menumbuhkan rasa empati kepada saudara-saudara yang mengalami musibah.

    “Kita patut bersyukur bisa menjalankan ibadah dengan nyaman di sini. Tetapi saudara kita saat ini sedang berjuang untuk memulihkan keadaan. Bersama kita ulurkan tangan untuk membantu,” imbuhnya.

    Bobihoe juga menyampaikan apresiasi kepada personel TNI Polri yang bergerak cepat dan sigap membantu penanganan para korban banjir di berbagai titik.

    Ke depannya, Bobihoe meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan demi masa depan generasi bangsa. Serta mendukung pemerintah untuk mewujudkan Kota Bekasi yang semakin baik.

    Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama sejumlah kementerian terkait, saat ini fokus pada dua aspek utama pasca banjir, yaitu tanggap darurat dan pemulihan infrastruktur. Salah satunya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di berbagai titik yang mengalami kerusakan.

    “Kita baru saja rapat koordinasi untuk membahas lebih detail pelaksanaan tanggap darurat serta rehabilitasi. Tanggap darurat masih berlangsung,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno kepada wartawan.

     

  • Gunung Semeru Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Maret 2025

    Gunung Semeru Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter Surabaya 7 Maret 2025

    Gunung Semeru Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Jumat (7/3/2025).
    Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, Gunung Semeru mengalami sembilan kali erupsi.
    Beberapa erupsi yang menonjol di antaranya terjadi pada pukul 00.39 WIB. Kolom abu teramati berintensitas sedang membubung setinggi 1.100 meter mengarah ke barat daya.
    Selain itu, erupsi dengan tinggi kolom 1.200 meter terjadi pada pukul 04.34 WIB. Letusan dengan intensitas sedang itu mengarah ke utara.
    Selain dua erupsi tersebut, terdapat tujuh kali erupsi lainnya dengan ketinggian kolom abu antara 300-800 meter di atas puncak kawah.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 7 Maret 2025, pukul 04.34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.200 meter di atas puncak.”
    Demikian bunyi keterangan tertulis petugas PPGA Semeru, Liswanto, Jumat pagi.
    Dalam 24 jam terakhir atau pada Kamis (6/3/2025) sejak pukul 00.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat terjadi erupsi berupa letusan sebanyak 67 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbau dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, Jalur Wisata Simpenan-Kiaradua Lumpuh
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Maret 2025

    Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, Jalur Wisata Simpenan-Kiaradua Lumpuh Bandung 7 Maret 2025

    Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, Jalur Wisata Simpenan-Kiaradua Lumpuh
    Editor
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Banjir dan longsor melanda jalur wisata Simpenan-Kiaradua di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (6/3/2025).
    Bencana hidrometeorologi ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi sepanjang hari.
    “Jalan Simpenan-Kiaradua yang berada di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan tidak bisa dilalui kendaraan karena beberapa titik ruas jalan tertimbun longsor dan terendam banjir,” ungkap Kanit Gakum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Fajar Yanuar, saat dikonfirmasi di Sukabumi, Kamis, seperti dikutip dari
    Antara
    .
    Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa bencana tanah longsor di Jalan Simpenan-Kiaradua terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.
    Di beberapa titik,
    kendaraan terjebak
    akibat banjir dan longsor dari kedua arah.
    Namun, hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban luka atau jiwa akibat kejadian ini.

    Polisi sempat menutup sementara jalan Simpenan-Kiaradua dengan memasang papan imbauan di Jalan Bagbagan untuk mencegah kendaraan menerobos ruas jalan yang terhalang.
    Sejumlah personel Satlantas Polres Sukabumi dikerahkan untuk mengatur lalu lintas dan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memperbaiki saluran air yang tersumbat, agar air hujan tidak menggenangi jalan raya.
    Yanuar mengimbau pengendara yang akan melintas di ruas jalan tersebut agar mencari jalur alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan.
    “Demi keselamatan masyarakat, khususnya pengendara, kami melakukan pengalihan arus lalu lintas yang hendak melintas jalan Simpenan-Kiaradua untuk mencari jalur alternatif,” katanya.
    Ia juga menyarankan beberapa jalur alternatif yang dapat digunakan pengendara, baik dari arah Simpenan menuju Kiaradua maupun Kiaradua menuju Palabuhanratu, seperti jalur Nyalindung, Cikembar, dan Warungkiara.
    Yanuar menambahkan, pengendara yang hendak melewati jalur tersebut harus tetap waspada dan tidak memaksakan diri melintas, terutama bagi mereka yang belum familiar dengan jalur alternatif.
    “Alangkah baiknya mereka beristirahat di tempat yang aman dan tidak memaksakan diri melewati jalur tersebut,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Akan Berawan pada Pagi Hari – Page 3

    Cuaca Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Akan Berawan pada Pagi Hari – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, operasi modifikasi cuaca pada Rabu, 5 Maret 2025, akan difokuskan di wilayah Jawa Barat.

    Pasalnya, kata dia, hujan yang turun di Jawa Barat dapat mengalir ke hilir yang dapat menjadi sumber banjir di Jakarta.

    “Untuk besok itu prioritas di Jawa Barat karena memang yang paling rentan di Jawa Barat, terutama ini di daerah pegunungan di Puncak, awannya dari situ nanti bisa jadi sumber banjir untik ke hilir,” kata Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    “Tidak hanya kena Jawa Barat, tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke DKI ya juga banjir dikhawatirkan bisa begitu sungainya kan juga mengalir ke utara,” sambungnya.

    Dia menyampaikan curah hujan diprediksi masih relatif tinggi hingga 11 Maret 2025. Sehingga, BMKG diminta melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang dapat menyebabkan banjir, khususnya di kawasan rawan banjir dan longsor.

    “Kami BMKG akan melakukan modif cuaca konsepnya adalah menghalangi atau apa yah, awan-awan yang harusnya bergerak bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” jelas dia.

    Dalam operasi modifikasi cuaca, Dwikorita menjelaskan BMKG akan menurunkan awan-awan hujan tersebut ke waduk atau laut. Dengan begitu, dapat mencegah terjadinya banjir di daratan.

    “Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat, nanti banjiri yang di darat, iya kan. Jadi dijatuhkan di waduk atau di laut konsepnya. Seperti itu karena kalau di darat nanti banjir di tempat lain,” tutur Dwikorita.

  • Apa yang Ditangisi Dedi Mulyadi Saat Meninjau Puncak Bogor?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Maret 2025

    Apa yang Ditangisi Dedi Mulyadi Saat Meninjau Puncak Bogor? Bandung 7 Maret 2025

    Apa yang Ditangisi Dedi Mulyadi Saat Meninjau Puncak Bogor?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menangis di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).
    Ia tak kuasa menahan air matanya saat melihat kondisi alih guna lahan di kawasan
    Puncak Bogor
    . Dedi sedih melihat alih fungsi lahan itu. 
    Menurutnya, fenomena ini telah menjadi pemicu banjir yang terus menerus terjadi di daerah yang dikenal dengan hawa sejuknya.
    Dedi tampak terkejut melihat kerusakan hutan di Gunung Gede Pangrango. Ia menyaksikan tanah yang terbelah akibat aktivitas pembangunan.
    Dedi menunjukkan ketidakpuasannya saat melihat pembangunan ekowisata
    Eiger Adventure Land
    yang terdiri dari jembatan gantung.
    “Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung)? Itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor,” katanya sambil menunjuk lokasi jembatan Eiger Adventure Land di Megamendung, Kabupaten Bogor.
    Menurutnya, Eiger Adventure Land merupakan salah satu dari empat lokasi wisata yang disegel karena melanggar regulasi lingkungan.
    Dedi menegaskan bahwa pembangunan wisata jembatan tersebut seharusnya tidak terjadi, mengingat dampaknya terhadap lingkungan.
    “Enggak boleh, harusnya ini (dibangun wisata jembatan). Tempatnya memang bagus begini, tapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu,” ungkapnya.
    Ia lantas bertanya pada pejabat yang mendampinginya.
    “Yang memberi izin ini siapa?”
    Setelah mendapatkan informasi bahwa izin tersebut dikeluarkan oleh Bupati Bogor sebelumnya, Dedi segera bertanya kepada Bupati Bogor saat ini Rudy Susmanto untuk mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    Dedi kemudian meminta rekomendasi untuk mencabut izin pembangunan agar kawasan hutan Puncak Bogor bisa ditata kembali.
    “Terus, Pak Bupati sekarang siapa? Nanti koordinasi KLH ya, minta dievaluasi izinnya dulu,” ujarnya.

    Dalam situasi tersebut, petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup mendekati Dedi di lokasi Eiger Adventure Land.
    “Ini kan udah berizin dikeluarkan bupati (sebelumnya), dari sisi aspek regulasi bisa direkomendasikan untuk dicabut?” tanya Dedi kepada petugas.
    Ia menegaskan bahwa meskipun pembangunan tersebut berizin, kawasan itu seharusnya tidak dirusak, mengingat statusnya sebagai hutan lindung.
    Setelah Dedi bertemu dengan Bupati Bogor Rudy Susmanto, awak media dilarang mendekat karena ada pembicaraan penting di antara mereka.
    Dalam kunjungan kerja yang dilakukan bersama Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, tujuan utama adalah untuk mengevaluasi kondisi lahan kritis serta menindak perusahaan-perusahaan yang diduga melanggar ketentuan lingkungan.
    Selama kunjungan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup secara langsung memimpin penyegelan dan penghentian operasional dari sejumlah perusahaan yang terbukti melanggar persetujuan lingkungan.
    Hanif menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah dampak buruk bagi masyarakat.
    Penyegelan terhadap perusahaan-perusahaan yang melanggar regulasi lingkungan dilakukan di empat lokasi utama, yaitu:
    1. PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP).
    2. PTPN I Regional 2 Gunung Mas.
    3. PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park).
    4. Eiger Adventure Land, Megamendung.
    Di setiap lokasi tersebut, Menteri Lingkungan Hidup bersama tim Deputi Penegakan Hukum Lingkungan memasang papan peringatan.
    Keempat perusahaan tersebut diwajibkan untuk melakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang lingkungan.
    (Penulis: Kontributor Bogor, Afdhalul Ikhsan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir dan Longsor di Sukabumi Tutup Akses Jalan Nasional, Ibu Hamil Terjebak

    Banjir dan Longsor di Sukabumi Tutup Akses Jalan Nasional, Ibu Hamil Terjebak

    Seorang ibu hamil bernama Suryati harus menahan rasa sakit dan lemas, saat dirinya terjebak longsor di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Mobil yang ditumpangi Suryati tertahan, akibat longsor di Jalan Kiara Dua, tepatnya di Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

    Selain ibu hamil, di dalam mobil tersebut juga terdapat seorang anak kecil. Informasi dihimpun, mereka dalam perjalanan dari Desa Cihaur menuju Rumah Sakit Palabuhanratu.

    Longsor yang terjadi pada dua titik ini, membuat mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan maupun berbalik arah karena terhalang material longsor. Selain itu, sejumlah warga lain juga ikut tertahan di lokasi akibat jalan yang tertutup tanah longsor.  

    Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan kejadian tersebut bahwa ada kendaraan terjebak di antara dua titik longsor. 

    “Saat ini tim sedang berupaya melakukan evakuasi, dan ibu hamil sudah dipindahkan ke puskesmas terdekat,” ujar Daeng.