Topik: Banjir

  • Akibat Hujan Deras, Sejumlah Desa di Boyolali Terendam Banjir

    Akibat Hujan Deras, Sejumlah Desa di Boyolali Terendam Banjir

    JAKARTA – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sejak Sabtu sore menyebabkan banjir di sejumlah desa di tiga kecamatan.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, menyampaikan bahwa banjir terjadi akibat luapan air di beberapa wilayah. Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop), wilayah yang terdampak meliputi:

    Kecamatan Sambi: Desa Senting, Desa Jagoan

    Kecamatan Simo: Desa Pelem

    Kecamatan Nogosari: Desa Keyongan, Desa Guli, Desa Ketitan

    Dari laporan di lapangan, banjir di Desa Ketitan cukup parah, bahkan ketinggian air mencapai bagian bawah atap rumah warga.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali telah dikerahkan ke berbagai titik terdampak. Pada saat kejadian, dua orang dilaporkan sempat terjebak di tengah banjir, tetapi berhasil dievakuasi oleh relawan dan warga setempat.

    BPBD membagi timnya ke beberapa lokasi prioritas, terutama di Kecamatan Nogosari dan Sambi, untuk melakukan penanganan darurat dan pemantauan kondisi di lapangan.

    Kondisi Terkini

    Hingga pukul 22.30 WIB, banjir mulai surut di beberapa titik, termasuk Desa Jagoan. Namun, untuk desa lainnya, pembaruan informasi masih menunggu laporan dari tim di lapangan.

    BPBD terus memantau situasi dan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

  • Kepala BGN Buka-Bukaan Dampak Banjir ke Program Makan Bergizi Gratis

    Kepala BGN Buka-Bukaan Dampak Banjir ke Program Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan dampak banjir terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi.

    Dia membenarkan bahwa satu SPPG sempat terdampak banjir dan tidak beroperasi selama dua hari, tetapi sejak Kamis (6/3/2025) layanan telah kembali berfungsi.

    “Ada satu SPPG yang terdampak [banjir] dan 2 hari tidak melayani, tapi sejak Kamis (6/3/2025) sudah berfungsi kembali,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (9/3/2025)

    Terkait kemungkinan relokasi SPPG yang terdampak banjir, Dadan menegaskan bahwa lokasi saat ini nantinya akan tetap dipertahankan.

    Kendati demikian, dia melanjutkan bahwa pihaknya akan mengantisipasi dengan menyiapkan SPPG cadangan di daerah yang lebih tinggi untuk memastikan layanan tetap berjalan jika kejadian serupa terjadi di masa depan.

    Termasuk, menanggapi pertanyaan mengenai kesiapan dana dalam menghadapi bencana seperti ini, Dadan menjelaskan bahwa BGN memiliki dana operasional yang sifatnya at cost.

    Menurutnya, hal ini memungkinkan pengelolaan anggaran secara fleksibel dalam menghadapi keadaan darurat.

    “Ada dana operasional yang at cost,” tandas Dadan.

    Sementara itu, Kepala SPPG Kota Bekasi Nindy Anita juga memastikan bahwa lokasi SPPG yang sempat terendam banjir tidak akan direlokasi.

    Dia menyatakan bahwa SPPG telah dibersihkan dan didisinfeksi. Selain itu, pihaknya juga telah memastikan bahwa bahan makanan yang tersedia tetap dalam kondisi aman untuk dikonsumsi.

    “Sejauh ini, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan. Untuk sekolah-sekolah yang terdampak banjir, telah dilakukan pembersihan di sekitar area sekolah,” jelas Nindy kepada Bisnis.

    Tak hanya itu, kata Nindy, SPPG Bekasi juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan mereka menginformasikan bahwa kegiatan belajar mengajar akan kembali dilakukan pada Senin (10/3/2025) besok.

    Mengenai total kerugian akibat banjir, Nindy mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan perhitungan. Pasalnya, selain stok beras yang terendam, beberapa alat juga mengalami kerusakan dan masih menunggu pemeriksaan teknisi untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi.

    Dengan langkah-langkah yang telah diambil, BGN dan SPPG Kota Bekasi berupaya memastikan layanan gizi kepada masyarakat tetap berjalan meskipun sempat terdampak banjir.

    “Untuk kerugian totalnya kami belum mengetahuinya karena selain beras, ada beberapa alat yang terkena banjir sehingga harus dipastikan terlebih dahulu oleh teknisi terkait,” pungkas Nindy.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menelepon Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat mengecek  langsung kondisi warga terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/3/2025).

  • Warga Menangis Haru Saat Prabowo Terobos Banjir di Babelan Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Warga Menangis Haru Saat Prabowo Terobos Banjir di Babelan Bekasi Megapolitan 9 Maret 2025

    Warga Menangis Haru Saat Prabowo Terobos Banjir di Babelan Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banyak warga yang menangis haru ketika Presiden Prabowo Subianto mendatangi lokasi banjir di Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025).
    Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Buni Bakti Sidi Sumardi, yang turut mendampingi Prabowo saat meninjau banjir yang melanda rumah warga.
    “Banyak, banyak sekali, rata-rata menangis. Rata-rata ibu-ibu, anak-anak juga (menangis),” kata Sidi saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Menurut Sidi, tangisan warga pecah lantaran terharu dikunjungi orang nomor satu di Indonesia itu.
    Di saat yang sama, warga juga gembira menyambut kedatangan Prabowo.
    “Ya (kami) terharu karena Pak Prabowo turun ke lapangan,” tambah dia.
    Sidi cerita, saat Prabowo datang ke lokasi banjir, ketinggian air masih mencapai 50 sentimeter.
    Kepada para warga, Prabowo mengatakan bakal memperbaiki tata ruang yang membuat daerah mereka terendam banjir.
    “Pak Prabowo bertanya,
    ‘berapa hari nih Pak seperti ini?’.
    Bisa satu minggu, bisa 10 harian. Kaget dia (Prabowo),” kata Sidi.
    “Langsung dijawab, ya nanti kita perbaiki tata ruangnya,” tambah dia.
    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto ikut banjir-banjiran saat meninjau bencana banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (8/3/2025).
    Dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo, Kepala Negara tiba di lokasi pukul 17:57 WIB menjelang jam buka puasa.
    Berdasarkan video yang dibagikan, Prabowo terlihat “nyemplung” alias menyusuri air yang merendam rumah-rumah warga.
    Prabowo didampingi Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, mengenakan baju safari warna krem, celana biru dongker, dan sepatu bot warna hitam.
    Kedatangan Prabowo disambut antusias masyarakat setempat.
    “Sini, sini salim sama Pak Prabowo. Pak salim Pak!” seru warga di sana seraya diikuti oleh anak-anak.
    Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.
    “80 tingginya 80 kemarin (sentimeter),” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.
    “Sampai di situ? (ke dalam rumah)” tanya Prabowo.
    “Iya, tidur pada di atas. Habis mau ngungsi ke mana, ya sudah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.
    “Masuk semua? (airnya),” tanya Prabowo lagi.
    “Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.
    Di sela berbincang dengan para warga, Prabowo juga sempat menelepon sejumlah pejabat terkait untuk segera merenovasi fasilitas yang belum operasional dan memperbaiki SD Negeri 04 Babelan yang juga terdampak banjir.
    Prabowo pun sempat mampir di rumah salah satu warga untuk berbuka puasa dan berbincang.
    Salah seorang warga di wilayah itu, Nurhayati, mengatakan bahwa banjir sudah melanda kawasan itu dua kali selama dua minggu terakhir.
    Berbeda dengan beberapa warga yang memilih tidak mengungsi, ia memutuskan untuk mengungsi.
    “Waktu banjir pertama itu sedengkul, terus yang terakhir yang besar itu sepinggang,” ujar Nurhayati.
    Ia mengungkapkan rasa bahagianya karena Prabowo mengunjungi kediamannya di tengah bencana ini.
    “Aduh, bahagia Ibu. Sangat terharu Bapak Presiden mau berkunjung ke rumah Ibu. Harapan Ibu ya minta yang terbaiknya saja, apa kata Bapak Presiden,” ucapnya.
    Prabowo meninggalkan lokasi pukul 18:28 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air Mata Nenek Mardasih, Korban Banjir di Bekasi yang Dapat Bantuan Renovasi Rumah Dari Prabowo – Halaman all

    Air Mata Nenek Mardasih, Korban Banjir di Bekasi yang Dapat Bantuan Renovasi Rumah Dari Prabowo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Nenek Mardasih, warga Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tidak bisa menutupi rasa bahagianya saat melihat sejumlah pemuda mengangkut bahan material ke halaman rumahnya. 

    Sambil berdiri di depan rumahnya yang tergenang air banjir setinggi 30 cm, Mardasih tampak memperhatikan satu persatu bahan material seperti baja ringan, paralon hingga atap asbes diangkut sejumlah pemuda ke rumahnya.

    Mardasih merupakan satu warga terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres yang mendapat bantuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto melalui Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya.

    Pasalnya, kondisi rumah Mardasih sudah tidak layak huni, apalagi setelah tergenang banjir sejak sepekan lalu.

    Pengamatan Tribunnews.com, Mardasih tinggal di rumah berukuran 5 x 5 meter bersama ketiga anaknya.

    Kondisi rumahnya pun memprihatinkan dengan atap asbes, dinding triplek, serta minim MCK.

    Kondisi rumah Mardasih yang terbilang berada di tanah rendah ini, menyebabkan banjir masih menggenangi seluruh rumahnya.

    Kepada Tribunnews.com, Mardasih pun menceritakan kalau dirinya mendapat bantuan setelah Presiden Prabowo Subianto beserta rombongan meninjau kondisi banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu sore.

    Saat itu, Seskab Teddy sempat menanyakan kepada warga sekitar, apakah ada warga di lingkungan itu terdampak parah akibat banjir.

    Seorang warga pun menunjuk rumah Mardasih yang memerlukan bantuan.

    “Di sela-sela Pak Presiden keliling lihat banjir, Pak Seskab Teddy langsung nanya, ada warga yang perlu bantuan. Lalu kami minta lihat kondisi rumah nenek Mardasih,” kata Saiful, warga Kampung Tambun Inpres.

    Melihat kondisi rumah, Seskab Teddy langsung memberikan bantuan berupa uang kepada Mardasih.

    Mardasih pun enggan menyebutkan nominal uang yang diberikan Seskab Teddy tersebut.

    Sedianya uang tersebut digunakan untuk keperluan harian, namun sanak saudara Mardasih pun berencana menggunakan uang itu untuk merenovasi rumah Mardasih agar layak dan terhindar banjir.

    “Ini sebagian dibelikan baja ringan, asbes, kloset, dan paralon. Pasir sama semen menyusul setelah banjir surut. Biar rumah layak dan tidak terkena banjir parah,” kata Saiful.

    Saiful mengatakan, pembangunan rumah Mardasih akan dilakukan warga secara gotong royong setelah banjir surut.

    “Setelah banjir surut, nanti warga gotong royong,” ujarnya.

    Mardasih ketika ditanya soal bantuan dari Presiden Prabowo, ia pun menitikan air mata. 

    Sambil membasuh air mata dengan kain berwarna merah, dia mengaku bersyukur mendapat bantuan.

    Diketahui, Mardasih merupakan buruh tani kasar pencabut kangkung dengan upah Rp 2 ribu per 20 ikat kangkung.

    “Bersyukur masih ada yang bantu, terima kasih (Presiden Prabowo),” ungkap Mardasih.

    Diketahui sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengunjungi masyarakat terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025).

    Kedatangan Prabowo hendak mengecek langsung keadaan para warga dan memberikan dukungan moril.

    Prabowo tiba di lokasi pukul 17.57 WIB menjelang jam buka puasa. Di lokasi, Prabowo juga sempat berbuka puasa di rumah salah satu warga dengan minum air putih sambil berbincang dengan para warga.

    Prabowo datang mengenakan baju safari cokelat dengan celana biru dongker.

    Banjir di lokasi tersebut terlihat menggenang hingga di atas mata kaki. 

    Prabowo sempat menyusuri area yang terendam banjir dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.

    Di sela berbincang dengan para warga, Prabowo juga sempat menelepon sejumlah pejabat terkait untuk segera merenovasi fasilitas yang belum bisa beroperasi dan memperbaiki SD Negeri 04 Babelan yang juga terdampak banjir.

  • AMPI Tegaskan Solid di Bawah Kepemimpinan Ketum Jerry Sambuaga

    AMPI Tegaskan Solid di Bawah Kepemimpinan Ketum Jerry Sambuaga

    loading…

    Wakil Ketua Umum DPP AMPI Ema Asmawati menegaskan solid di bawah kepemimpinan Ketum Jerry Sambuaga. Foto/istimewa

    JAKARTA – Pengurus DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia ( AMPI ) dan pengurus DPD AMPI menegaskan solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP AMPI Jerry Sambuaga masa bakti 2027.

    DPP AMPI menilai rapat pleno AMPI ke-V yang memutuskan penonaktifan Jerry Sambuaga sebagai Ketua Umum DPP AMPI adalah rapat ilegal serta tidak sah. Rapat tersebut bertentangan dengan AD/ART dan peraturan organisasi.

    “Rapat yang mengatasnamakan DPP AMPI yang dilakukan oleh saudara Omar Syarief pada Sabtu, 8 Maret 2025 adalah ilegal dan tidak sah karena bertentangan dengan AD/ART dan Peraturan Organisasi,” tegas Wakil Ketua Umum DPP AMPI Ema Asmawati di Jakarta, Minggu (9/3/2025).

    Menurut Ema, penonaktifan Jerry Sambuaga sebagai Ketua Umum DPP AMPI yang dilakukan Omar Syarief pada rapat ilegal tersebut tidak memiliki dasar hukum atau landasan organisasi yang jelas.

    “Jangankan bicara landasan hukumnya, tempat mereka bikin rapat pleno saja kabarnya mereka tidak minta izin sama DPP Partai Golkar. Mereka seenaknya gunakan aula Golkar untuk bikin pertemuan ilegal mengatasnamakan AMPI padahal tidak mendapatkan izin dari DPP Golkar,” katanya.

    Menurut Ema, DPP AMPI selama Bulan Suci Ramadan ini justru fokus melakukan kegiatan positif bersama masyarakat, seperti yang dilakukan baru-baru ini dengan memberikan takjil dan makanan untuk buka bersama warga sekitar Kantor DPP Partai Golkar serta memberikan bantuan kepada warga korban banjir di wilayah Jabodetabek.

    Sambil tetap melakukan konsolidasi dan kegiatan positif untuk masyarakat, DPP AMPI juga sedang menunggu proses yang dilakukan di Dewan Etik Partai Golkar.

    “DPP AMPI menghormati proses yang dilakukan di Dewan Etik. Setelah proses dan putusan Dewan Etik selesai, DPP AMPI akan segera melakukan rapat pleno yang sah dan legal,” tegasnya.

  • BNPB Berhasil Kendalikan Cuaca Jabodetabek dengan Modifikasi Cuaca – Page 3

    BNPB Berhasil Kendalikan Cuaca Jabodetabek dengan Modifikasi Cuaca – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan intensitas hujan di wilayah Jabodetabek berhasil dikendalikan melalui serangkaian operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan cara menyemai garam ke awan potensial.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa sebanyak 4 ton garam/NaCl dan 1 ton kalsium oksida yang disemai dalam operasi modifikasi cuaca pada 4 – 8 Maret di Jabodetabek.

    Penyemaian menggunakan pesawat khusus pada wilayah sasaran yang sesuai rekomendasi dari tim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    “Berdasarkan hasil pemantauan, wilayah Jabodetabek tidak mengalami hujan setelah operasi dilakukan. Ini menunjukkan intervensi cuaca efektif dalam menekan intensitas curah hujan,” kata dia dilansir dari Antara, Minggu (9/3/2025). 

    BNPB mengkonfirmasi setidaknya pada Jumat (7/3/2025), juga sudah dilakukan lima sorti penerbangan dengan wilayah sasaran di perairan Selatan Kabupaten Sukabumi.

    Dalam kesempatan itu masing-masing dilakukan dua sorti penyemaian garam sebanyak 1.000 kilogram ke wilayah DAS Citarum, Sumedang dengan 1.000 kilogram CaO, Waduk Saguling dengan 1.000 kilogram NaCl, dan perairan Utara Karawang dengan tambahan 1.000 kilogram NaCl.

    Kemudian, kata dia, BNPB pada hari ini kembali melakukan operasi OMC yang bertujuan untuk percepatan penanganan darurat bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor di Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya.

     

     

  • Foto Sepekan: Banjir Kepung Jabodetabek hingga Sidang Kasus Impor Gula

    Foto Sepekan: Banjir Kepung Jabodetabek hingga Sidang Kasus Impor Gula

    FOTO

    Comment

    SHARE

    url telah tercopy

    Tim Photo CNBC Indonesia, Reuters, AP Photo, CNBC Indonesia

    09 March 2025 14:55

  • Prediksi Cuaca BMKG 10-13 Maret 2025, Hujan Deras hingga Lebat Masih Mengintai

    Prediksi Cuaca BMKG 10-13 Maret 2025, Hujan Deras hingga Lebat Masih Mengintai

    Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa fenomena atmosfer diprediksi secara signifikan memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan.

    Dilansir dari laman resmi BMKG, gelombang Kelvin dan Low Frequency yang diprediksi aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi bagian tengah hingga utara, Maluku, Maluku Utara, serta Kepulauan Papua.

    Aktifnya beberapa gelombang ekuator tersebut berimplikasi pada peningkatan potensi pembentukan awan hujan di daerah yang dilaluinya.

    Fenomena lainnya yang juga berkontribusi pada peningkatan hujan di Indonesia adalah terpantaunya Bibit Siklon Tropis 98S di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dan bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 knot dan tekanan minimum 1006 hPa dan diprediksi akan menguat dengan kecenderungan menjauhi wilayah Indonesia.

    Selain itu, sirkulasi siklonik yang terpantau berada di Samudra Hindia Barat Sumatera Utara dan di Samudra Hindia barat Aceh dan Sumatera Utara, membentuk daerah konvergensi memanjang di Pesisir Barat Sumatera Utara yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

    Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang signifikan tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan.

    Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.

    Periode 10 – 13 Maret 2025

    Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

    Hujan Sedang – Lebat : Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Selatan.
    Hujan Lebat – Sangat Lebat : Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua.
    Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.

    Imbauan

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
    Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
    Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

  • PLN Percepat Pemulihan Listrik Akibat Longsor dan Banjir di Sukabumi – Page 3

    PLN Percepat Pemulihan Listrik Akibat Longsor dan Banjir di Sukabumi – Page 3

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) menyebutkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya masih dalam pencarian usai tanah longsor menerjang Kabupaten Sukabumi pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB.

    Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat, data per 7 Maret 2025 pukul 03.00 WIB, korban anak berinisial NS berhasil dievakuasi petugas dalam kondisi meninggal dunia dan lainnya masih pendataan.

    “Terdampak 64 orang dari 15 kepala keluarga (KK). Satu orang meninggal dunia dan liam orang dalam pencarian,” ujar Hadi dalam siaran medianya, Bandung, Jumat (7/3/2025).Hadi mengatakan kerugian materi lainnya berupa empat unit rumah rusak ringan, lima unit rumah rusak berat dan 11 fasilitas umum terdampak.

    Hadi menuturkan lokasi kerusakan itu tersebar di Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Waluran, Bantargadung, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

    “BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi. BPBD Kabupaten Sukabumi Berkoodinasi dengan aparat setempat,” kata Hadi.

    Mengutip laporan dari Pusat Data dan Pengendalian Operasi BPBD Jabar, tanah longsor ini dipicu oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sebelumnya.

  • Penurunan Muka Tanah Berkontribusi 145% Penyebab Banjir Jabodetabek

    Penurunan Muka Tanah Berkontribusi 145% Penyebab Banjir Jabodetabek

    loading…

    BRIN mengungkapkan banjir yang kerap melanda kawasan Jabodetabek salah satu penyebabnya karena turunnya permukaan tanah. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan banjir yang kerap melanda kawasan Jabodetabek tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga faktor lain yang semakin memperburuk kondisi. Salah satunya penurunan muka tanah.

    Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yus Budiono mengungkapkan, ada empat faktor utama penyebab banjir di wilayah ini yaitu penurunan muka tanah (land subsidence), perubahan tata guna lahan (land use change), kenaikan muka air laut, serta fenomena cuaca ekstrem.

    “Dari hasil riset kami, penyebab utama meningkatnya risiko banjir di Jabodetabek adalah penurunan muka tanah, yang berkontribusi hingga 145% terhadap peningkatan risiko banjir,” ungkap Yus, dikutip Minggu (9/3/2025).

    Yus menyebut, perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali juga meningkatkan risiko banjir hingga 12%, sementara kenaikan muka air laut hanya berdampak sekitar 3%. Menurut Yus, tren kejadian banjir di Jabodetabek beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan intensitas peristiwa ekstrem.

    “Perubahan iklim global menyebabkan lebih banyak hujan ekstrem, seperti yang terjadi pada 1 Januari 2020 dan akhir Januari 2025, ketika curah hujan mencapai lebih dari 300 mm, jauh di atas normal,” jelasnya.

    Yus menjelaskan, banjir di Jabodetabek bisa dikategorikan ke dalam tiga jenis utama, yakni banjir akibat hujan lokal (torrential rain flood), banjir akibat luapan sungai (fluvial flood), serta banjir akibat pasang laut (coastal flood).

    “Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu lebih dominan sebagai fluvial flood, di mana hujan terjadi lebih intens di bagian hulu dan menyebabkan luapan air di sungai-sungai besar,” paparnya.

    Yus menjelaskan, guna mengatasi permasalahan banjir, BRIN telah melakukan berbagai riset dan inovasi, termasuk pengembangan sistem informasi danau, model peringatan dini berbasis data dan kecerdasan buatan (AI), serta pemetaan daerah rawan banjir dengan pendekatan polder system.