Topik: Banjir

  • 4 Fakta Presiden Prabowo Tinjau Langsung Korban Banjir di Bekasi – Page 3

    4 Fakta Presiden Prabowo Tinjau Langsung Korban Banjir di Bekasi – Page 3

    Kemudian, dalam kesempatan itu, sejumlah warga menyampaikan curahan hatinya (curhat) ke orang nomor satu di republik ini.

    Nurhayati, salah satu warga yang bertemu Prabowo, mengeluhkan banjir dua kali merendam rumah-rumah warga dalam dua minggu terakhir. Dia menyebut tinggi air mencapai 80 sentimeter.

    “Waktu banjir pertama itu sedengkul, terus yang terakhir, yang besar itu sepinggang,” kata Nurhayati kepada Presiden, dilansir Antara.

    Prabowo mendengarkan langsung keluhan warga, dan kebutuhan mereka, baik yang pada akhirnya mengungsi maupun yang memilih bertahan tetap di rumahnya.

    Prabowo juga langsung menelepon pejabat-pejabat terkait untuk segera membantu warga yang masih mengalami beberapa kesulitan, serta memerintahkan para pejabat untuk merenovasi beberapa fasilitas umum di sekitar rumah-rumah warga. Salah satunya memperbaiki SDN 04 Babelan, yang juga terendam banjir.

    Prabowo juga menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama warga di teras rumah mereka.

    Presiden sempat menyusuri jalan-jalan dan gang-gang rumah warga yang saat ini masih terendam air. Di Kampung Tambun Inpres, Presiden kemudian menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir.

    Selepas mengecek langsung kondisi warga dan berbincang-bincang dengan mereka, Prabowo beserta rombongan meninggalkan lokasi pukul 18.28 WIB.

    Nurhayati, saat kembali ditemui selepas kunjungan itu, mengaku senang ditemui oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Aduh, bahagia Ibu. Sangat terharu Bapak Presiden mau berkunjung ke rumah Ibu. Harapan ibu ya minta yang terbaiknya saja apa kata Bapak Presiden,” kata Nurhayati.

    Kehadiran Presiden Prabowo yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di lokasi bencana banjir memberikan semangat bagi warga yang sedang menghadapi musibah.

     

  • BNPB Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca selama 2 Hari

    BNPB Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca selama 2 Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek hingga dua hari ke depan.

    OMC tahap pertama yang awalnya dijadwalkan pada 4-8 Maret 2025 kini diperpanjang hingga 10 Maret 2025. Hal ini diputuskan setelah mempertimbangkan prakiraan cuaca pada 9-10 Maret 2025, yang menunjukkan potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan.

    “Ini juga dapat berdampak pada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian besar Pulau Jawa. Selama periode ini, angin kencang juga diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada Minggu (9/3/2025).

    Selama lima hari pelaksanaan (4-8 Maret 2025), operasi modifikasi cuaca yang dipusatkan di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, telah menyelesaikan 26 sorti penerbangan dengan total waktu penerbangan 50 jam 17 menit.

    Sebanyak 22 ton natrium klorida (NaCl) dan 4 ton kalsium oksida (CaO) telah disemai di langit Jawa Barat dan sekitarnya.

    Kemudian pada 8 Maret 2025, kegiatan penerbangan dilakukan dalam enam sorti yang menyasar wilayah perairan utara Jawa Barat di sekitar Karawang dan Cirebon, serta wilayah DAS Citarum untuk mengurangi suplai awan hujan yang bergerak menuju Provinsi Jawa Barat.

    Hasil dari OMC pada tanggal tersebut, yang menghabiskan 6.000 kilogram NaCl, terpantau menghasilkan hujan dengan intensitas ringan di wilayah utara, timur, dan tengah Jawa Barat.

    Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang (50 milimeter) terjadi di wilayah perairan dan berhasil didistribusikan sebelum memasuki daratan Jawa Barat Bagian Selatan, seperti Sukabumi.

    Operasi modifikasi cuaca atau OMC ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi curah hujan yang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek, guna meminimalkan risiko banjir susulan serta mempercepat proses tanggap darurat di daerah tersebut. Sekaligus komitmen pemerintah pusat dalam mitigasi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.

  • BPBD Kota Bekasi: 8 Kecamatan Kembali Banjir – Page 3

    BPBD Kota Bekasi: 8 Kecamatan Kembali Banjir – Page 3

    Sementara Koordinator Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Bekasi, Karsono menuturkan status tinggi muka air (TMA) di titik pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas (P2C), per hari ini masih terbilang normal. Hingga pukul 15.00 WIB ketinggian TMA stabil di angka kurang dari 350 sentimeter.

    Begitu pula dengan TMA di Sungai Cileungsi yang juga berstatus normal, dengan ketinggian air 67 sentimeter. Sedangkan TMA Sungai Cikeas masih berada di ketinggian 120 sentimeter dan berstatus normal, dengan cuaca cerah di kedua wilayah.

    “Upaya yang dilakukan dengan menyebarkan informasi ke camat dan lurah, serta warga yang tinggal di sepanjang bantaran Kali Bekasi, melalui media sosial, seperti WhatsApp dan Instagram,” tandas Karsono.

    BPBD Kota Bekasi meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang kemungkinan masih terjadi, seperti banjir, longsor hingga puting beliung. Terlebih Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan.

    Situasi beberapa hari ke depan masih berpotensi memburuk jika hujan dengan intensitas tinggi terus berlangsung. Karena itu warga diminta agar tidak lengah, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir harus mengantisipasi segala kemungkinan.

    “Masyarakat tetap waspada, terhadap hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuh Karsono.

  • BMKG Analisa Cuaca Ekstrem, Kabupaten Bandung Masih Dihantui Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

    BMKG Analisa Cuaca Ekstrem, Kabupaten Bandung Masih Dihantui Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

    JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lakukan analisa prospek dan dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah Provini Jawa Barat.

    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan dinamika atmosfer terkini, terdapat beberapa faktor pengendali cuaca dan iklim di wilayah Jawa Barat.

    “Untuk Provinsi Jawa Barat, di antaranya yakni gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuator terpantau aktif di wilayah Jabar,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (9/3).

    Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, dari analisa pihaknya, mencatat bahwa anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia masih hangat.

    BACA JUGA:Hujan Lebat dan Banjir Mengancam, BMKG Tekankan Pentingnya Peran Pemda dalam Mitigasi Bencana

    Artinya, hal tersebut mendukung terjadinya penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar wilayah Jawa Barat.

    “Jadi kelembapan udara di wilayah Jawa Barat berada pada lapisan 850 hingga 500 mb (milibar) berkisar antara 60 sampai 98 persen mendukung pertumbuhan awan konvektif,” terangnya.

    Ayu juga menjelaskan, dalam analisa BMKG, terpantau adanya Bibit Siklon Tropis 98S dan Borneo Vortex di Kalimantan.

    Hal tersebut secara tidak langsung mengakibatkan terbentuknya belokan angin serta area pertemuan angin (konvergensi) di sebagian wilayah Jawa Barat.

    Ayu menambahkan, belokan serta pertemuan angin di sebagian wilayah Jabar, membuat labilitas atmosfer secara umum pada kategori ringan hingga kuat.

    BACA JUGA:BMKG Catat 385.980 Kejadian Petir di Jawa Barat, Warga Diminta Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

    Fenomena tersebut mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif yang signifikan di wilayah Jawa Barat.

    “Kemudian, berdasarkan pantauan citra radar dan satelit, terpantau awan konvektif signifikan di sebagian wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung pada siang hingga menjelang malam hari,” jelasnya.

    “Sementara itu untuk wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi, terpantau awan konvektif signifikan pada malam hari, yang menyebabkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat,” lanjutnya.

    Ayu mengungkapkan, pengamatan alat curah hujan otomatis di sekitar lokasi terdampak bencana baru-baru ini, menunjukkan adanya hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

  • Prabowo Langsung Telepon Kepala BGN Usai Tahu Kecamatan Babelan Belum Dapat MBG
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Prabowo Langsung Telepon Kepala BGN Usai Tahu Kecamatan Babelan Belum Dapat MBG Megapolitan 9 Maret 2025

    Prabowo Langsung Telepon Kepala BGN Usai Tahu Kecamatan Babelan Belum Dapat MBG
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    langsung menghubungi Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana ketika mengetahui
    Kecamatan Babelan
    , Kabupaten Bekasi, belum terdistribusi
    program makan bergizi
    gratis (MBG).
    Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi, menjadi orang yang menjawab pertanyaan presiden itu terkait dengan MBG di kawasannya.
    “Yang pertama, soal makan bergizi gratis, dia menanyakan kepada saya, ‘Di sini belum ada, Pak, baru wacana,’ gitu,” kata Sidi saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Setelah mengetahui hal itu, Prabowo disebut langsung menghubungi Kepala Badan Gizi Nasional.
    Dia mengatakan, Prabowo bakal ‘mengkondisikan’ program MBG di kawasan Babelan.
    “Ya nanti akan dikondisikan, langsung dia menelepon bapak bagian gizi,” tambah Sidi.
    Selain MBG, Prabowo juga sempat menanyakan perihal surutnya banjir di kawasan Babelan.
    Sidi menjelaskan kepadanya, butuh waktu sekitar satu minggu hingga 10 hari untuk air surut.
    Sidi mengatakan, Prabowo kaget dengan hal itu.
    Oleh karena itu, Prabowo disebut bakal memperbaiki tata ruang di wilayah tersebut.
    “Pak Prabowo bertanya, ‘Berapa hari nih, Pak, bisa (surut)?’ Bisa satu minggu, bisa 10 harian. Kaget dia,” tambah Sidi.
    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto ikut banjir-banjiran saat meninjau
    bencana banjir
    di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (8/3/2025).
    Dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo, Kepala Negara tiba di lokasi pukul 17:57 WIB menjelang jam buka puasa.
    Berdasarkan video yang dibagikan, Prabowo terlihat “nyemplung” alias menyusuri air yang merendam rumah-rumah warga.
    Prabowo didampingi Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, mengenakan baju safari warna krem, celana biru dongker, dan sepatu bot warna hitam.
    Ketibaan Prabowo disambut antusias masyarakat setempat.
    “Sini, sini salim sama Pak Prabowo. Pak, salim, Pak!” seru warga di sana seraya diikuti oleh anak-anak.
    Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.
    “Tinggi airnya 80 (sentimeter) kemarin,” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.
    “Sampai di situ? (ke dalam rumah),” tanya Prabowo.
    “Iya, tidur pada di atas. Habis mau ngungsi ke mana, ya sudah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.
    “Masuk semua (airnya)?” tanya Prabowo lagi.
    “Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.
    Di sela berbincang dengan para warga, Prabowo juga sempat menelepon sejumlah pejabat terkait untuk segera merenovasi fasilitas yang belum operasional dan memperbaiki SD Negeri 04 Babelan yang juga terdampak banjir.
    Prabowo pun sempat mampir di rumah salah satu warga untuk berbuka puasa dan berbincang.
    Salah seorang warga di wilayah itu, Nurhayati, mengatakan bahwa banjir sudah melanda kawasan itu dua kali selama dua minggu terakhir.
    Berbeda dengan beberapa warga yang memilih tidak mengungsi, ia memutuskan untuk mengungsi.
    “Waktu banjir pertama itu sedengkul, terus yang terakhir yang besar itu sepinggang,” ujar Nurhayati.
    Nurhayati mengungkapkan rasa bahagianya karena Prabowo mengunjungi kediamannya di tengah bencana ini.
    “Aduh, bahagia, Ibu. Sangat terharu Bapak Presiden mau berkunjung ke rumah Ibu. Harapan Ibu ya minta yang terbaiknya saja, apa kata Bapak Presiden,” ucapnya.
    Prabowo lantas meninggalkan lokasi pukul 18:28 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Kereta Api Stasiun Gubug-Karangjati Kembali Dibuka, Siap Layani 50 Perjalanan

    Jalur Kereta Api Stasiun Gubug-Karangjati Kembali Dibuka, Siap Layani 50 Perjalanan

    Jalur Kereta Api Stasiun Gubug-Karangjati Kembali Dibuka, Siap Layani 50 Perjalanan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Jalur hulu antara
    Stasiun Gubug
    -Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kembali dibuka dan dapat dilalui kereta api (KA) pada Minggu (9/3/2025), pukul 11.32 Waktu Indonesia Barat (WIB).  
    Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (
    KAI
    ) Anne Purba mengatakan, jalur KA sisi hulu di kilometer (km) 32+6/7 antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati dapat kembali dilalui KA dengan kecepatan terbatas.
    “KAI sangat bersyukur bahwa penanganan rintang jalan di Kabupaten Grobogan dapat selesai lebih cepat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
    Anne mengatakan, jalur KA antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati bisa kembali dilalui berkat penanganan terus-menerus dari tim tanggap darurat. 
    Penanganan tersebut dilakukan dengan mengalirkan air melalui saluran yang telah tersedia, pemadatan tanah di sekitar area terdampak, dan menguatkan konstruksi jalur dengan menambahkan batu kricak
    “Cuaca di lokasi yang cukup cerah sejak pagi hingga siang turut mendukung penurunan debit air sehingga penanganan dapat dilakukan secepatnya,” tuturnya.
    Pada pukul 12.08 WIB, KA Barang dari Stasiun Kalimas menuju Stasiun Klari di Karawang, Jawa Barat, menjadi kereta api pertama yang melintas di lokasi dengan selamat.
    Meski telah dapat dilalui, perjalanan KA yang melintas di lokasi masih harus antre. Pasalnya, dari dua jalur yang tersedia, saat ini baru satu jalur yang dapat dilalui. Selain itu, juga terdapat pembatasan kecepatan.
    Setiap hari, terdapat 50 perjalanan kereta api yang melewati Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati.
    Dengan pembukaan kembali jalur tersebut, perjalanan KA lintas utara Pulau Jawa antara Stasiun Surabaya Pasar Turi–Stasiun Semarang Tawang dapat kembali beroperasi secara normal.
    Anne mengatakan, KAI menyadari bahwa jalur tersebut penting untuk mobilitas masyarakat dan distribusi logistik. Oleh karena itu, KAI terus berupaya semaksimal mungkin untuk segera memulihkannya.
    “KAI terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dengan menjaga keselamatan perjalanan kereta api,” tegasnya.
    Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait jadwal KA maupun informasi mengenai perjalanan yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, masyarakat dapat menghubungi media sosial KAI121,
    email cs@kai.id
    , dan WhatsApp KAI121 di nomor 0811-1211-1121.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyelesaian Permasalahan Banjir Pemkot Bandung Dinilai Salah Langkah, Begini Kata Ahli!

    Penyelesaian Permasalahan Banjir Pemkot Bandung Dinilai Salah Langkah, Begini Kata Ahli!

    JABAR EKSPRES – Pakar Perencanaan Wilayah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Nat Nandi menilai penyelesaian permasalahan banjir yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dinilai keliru.

    Diakuinya, pembangunan infrastruktur mulai dari kolam retensi hingga pengadaan rumah pompa (Rupom) di titik-titik wilayah genangan bukanlah cara dalam hal penyelesaian banjir. Hal ini melainkan wujud implemantasi program jangka pendek yang bersifat generik.

    “Fokus yang mereka (Pemkot) gunakan bukanlah upaya penanganan suatu masalah secara spesifik. Sehingga menjadikan program yang dicanangkan pemerintah menjadi tidak efektif,” katanya saat dihubungi Jabar Ekspres, Minggu (9/3).

    BACA JUGA:Gedebage Kembali Dilanda Banjir, Pengendara: Udah Bukan Jalan, Tapi Kolam Renang

    Menurutnya, sudah seharusnya Pemkot Bandung mendahulukan fokusnya pada penyelesaian alih fungsi lahan yang dilakukan di wilayah hulu. Sebab, hal ini jadi poin krusial dalam menyelesaiakan permasalah banjir di Kota Kembang.

    “Fokuskan terlebih dahulu dalam mengembalikan perbukitan sebagai wilayah resapan air. Koordinasikan dengan para pemangku wilayahnya, bisa melalui Gubernur atau langsung direct kepada pejabat wilayahnya,” ujarnya.

    “Nanti baru pikirkan penyelesaian di wilayah kota terkait banjirnya. Jangan justru terbalik, degradasi lahan di wilayah hulu dibiarkan, disini sibuk membangun. Jadi kan gak maksimal,” ujarnya.

    BACA JUGA:Warga Tagih Janji Pemkot Terkait Penyelesaian Banjir Bandung Timur

    Selain itu, pengetatan regulasi terkait pembangunan kota pun perlu diimplementasikan oleh Pemkot Bandung. Diakuinya, banjir Bandung Timur disebabkan oleh tak sebandingnya segala jenis pembangunan infrastruktur dengan daya dukung lingkungannya.

    “Pengawasan terkait ini (pembangunan) terbilang lemah. Pengawasan biasanya stop saat pemerintah terkait mengeluarkan izin membangun. Sehingga kerap terjadi pembangunan yang di luar ketentuan pemberian izin sebelumnya,” ungkapnya.

    Hal ini yang kemudian menyebabkan Bandung dikepung banjir apabila hujan turun dengan intensitas tinggi. Terlebih, Kota Kembang merupakan wilayah cekungan yang banyak dikelilingi perbukitan.

    Dirinya berharap, Wali Kota Bandung baru bisa segera merealisasikan segala jenis penyelesaian masalah yang terjadi di Kota Kembang, terlebih banjir yang sepekan ini banyak terjadi diberbagai wilayah. (Dam)

  • Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Pramono-Rano Naik Helikopter & Perahu, Prabowo-Gibran Jalan Kaki – Halaman all

    Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Pramono-Rano Naik Helikopter & Perahu, Prabowo-Gibran Jalan Kaki – Halaman all

    TRIBUNNEWS. COM –  Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Selasa (4/3/2025) hingga saat ini.

    Terparah, banjir terjadi di wilayah Bekasi, air banjir ini pun merendam rumah-rumah warga yang tingginya mencapai atap rumah.

    Tak hanya bencana banjir saja yang jadi sorotan publik, tapi juga gaya para pejabat dalam meninjau banjir di Jabodetabek ini.

    Di antaranya yang menjadi sorotan adalah ketika Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Banjir Jakarta dengan menggunakan helikopter milik Polri.

    Sementara itu Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau banjir Jakarta dengan menaiki perahu karet.

    Berbeda dengan Presiden Prabowo Subianto yang memilih meninjau banjir di Bekasi dengan berjalan kaki.

    Prabowo pun hanya mengandalkan sepatu boot untuk menerjang genangan air dan menemui korban banjir Bekasi.

    Tak hanya Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga berjalan kaki meninjau lokasi banjir di Bekasi.

    Gibran menggunakan sepatu boot untuk berjalan menyusuri lumpur-lumpur yang menggenang di rumah-rumah warga yang dilanda banjir.

    Momen Prabowo Basah-basahan Tengok Korban Banjir di Bekasi

    Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung warga korban terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (8/3/2024) petang.

    Prabowo tiba di lokasi pukul 17.57 WIB menjelang jam buka puasa Ramadan. 

    Dengan menggunakan sepatu boots, Prabowo dengan seragam safari cokelat berjalan di tengah genangan air setinggi betis orang dewasa sembari berinteraksi dengan warga.

    Ibu-ibu hingga anak-anak tampak antusias menyambut kedatangan mendadak orang nomor satu Indonesia ke titik lokasi banjir terparah di Jabodetabek ini. 

    Prabowo tampak beberapa kali berinteraksi dengan warga, termasuk sejumlah anak.

    “Sini, sini salim sama Pak Prabowo. Pak salim Pak!,” seru warga di sana seraya para anak-anak menyalami Prabowo.

    “Umur berapa, kelas berapa,” tanya Prabowo kepada seorang anak perempuan.

    Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.

    “80 tingginya 80 kemarin (sentimeter),” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.

    “Sampai di situ? (ke dalam rumah)” ujar Prabowo.

    “Iya, tidur pada di atas. Habis mau mengungsi ke mana, ya udah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.

    “Masuk semua? (airnya),” kata Prabowo.

    “Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.

    Wapres Gibran Tinjau Banjir di Perumahan PGP Bekasi

    Mengenakan sepatu bot, Wakil Presiden RI,  Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/3/2025). 

    Gibran tiba di lokasi sekira pukul 10.07 WIB, dia awalnya menemui korban banjir di tempat pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di dekat perumahan PGP. 

    Dia lokasi pengungsian, Gibran sempat menyapa dan berbincang dengan warga korban banjir yang masih belum bisa kembali ke rumah. 

    Setelah dari lokasi pengungsian, Gibran didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung menuju lokasi banjir Perumahan PGP. 

    Mengenakan setelan kemeja putih dipadukan celana dan sepatu kasual hitam, putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu menerjang lumpur yang memenuhi kawasan perumahan. 

    Banjir di Perumahan PGP Bekasi telah surut sejak Rabu dini hari, air yang menggenang setinggi empat meter menyisakan lumpur dan sampah. 

    Tak peduli kotor, Gibran terus melangkah menuju permukiman meski sepatunya makin tebal diselimuti lumpur. 

    Di momen ini Gibran juga menyempatkan berbincang dengan warga, bahkan dia masuk ke dalam rumah meninjau kondisi pasca direndam banjir hebat pada Selasa (4/3/2025) kemarin. 

    Karena lumpur kian tebal, Gibran akhirnya memutuskan memakai sepatu bot dan terus berjalan meninjau permukiman warga terdampak banjir.

    Gibran juga sempat memeriksa tanggul di perumahan ini. 

    Kemudian, dia melanjutkan peninjauannya ke beberapa sekolah yang terdampak banjir di perumahan ini.

    Gibran mengunjungi dua sekolah yang terdampak, yaitu Sekolah Permata Sakti dan SDN Jati Rasa 05. Dia masuk ke beberapa ruangan kelas di sekolah tersebut.

    Pramono-Rano Tinjau Lokasi dengan Helikopter dan Perahu

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendapatkan perhatian karena meninjau lokasi banjir di Jakarta menggunakan helikopter.

    Politisi dari partai PDI Perjuangan itu meninjau kondisi Jakarta menggunakan helikopter pada Kamis (6/3/2025). 

    Dari pantauan yang dilakukan, sosok yang akrab disapa Pram itu melihat Jakarta berangsur normal dan tidak ada genangan lagi.

    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” ucapnya, Kamis (6/3/2025). 

    Setelah sempat berstatus Siaga 2 pada Selasa (4/3/2025), Pram menyebut saat ini status Jakarta sudah Siaga 4 atau Normal.

    Adapun saat memantau lokasi banjir dari udara, Pram naik helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169.

    Berbeda halnya dengan Rano Karno. Wakil Gubernur Jakarta itu terpantau blusukan ke lokasi banjir dengan menaiki perahu karet.

    Rano Karno terpantau mengunjungi lokasi banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3/2025).

    Rano Karno bersama Wali Kota Jakarta Selatan menaiki perahu karet saat mendatangi langsung titik banjir. 

    Rano Karno turut menyapa warga yang masih bertahan di rumah mereka. 

    Wagub Jakarta ini juga menyalurkan bantuan kepada para korban yang terdampak banjir.

    Rano Karno mengatakan Pemprov Jakarta akan fokus pada program pengendalian banjir dengan normalisasi Sungai Ciliwung menggunakan dana Program Strategis Nasional atau PSN dari pemerintah pusat.

    “Kerja sama Si Doel kudu cepat. Enggak cepat gue suruh dorong oplet lu,” kata Rano Karno, dikutip dari akun Instagram @si.rano, Selasa (4/3/2025).

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Glery Lazuardi/Erik S/Abdul Qodir)

    Jabodetabek”>Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.

  • Operasi Modifikasi Cuaca Diperpanjang, 22 Ton Garam Telah Ditabur di Langit Jawa Barat

    Operasi Modifikasi Cuaca Diperpanjang, 22 Ton Garam Telah Ditabur di Langit Jawa Barat

    loading…

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) wilayah Jabodetabek hingga dua hari ke depan. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) wilayah Jabodetabek hingga dua hari ke depan. OMC tahap pertama yang sedianya dilaksanakan pada 4-8 Maret 2025 ini diperpanjang hingga 10 Maret 2025.

    Perpanjangan OMC ini diputuskan setelah mempertimbangkan prakiraan cuaca pada 9-10 Maret 2025 yang menunjukkan indikasi potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan yang dapat berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, di hampir sebagian besar Pulau Jawa.

    “Pada periode ini, angin kencang diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Minggu (9/3/2205).

    Selama lima hari pelakasanaan (4-8 Maret 2025), OMC yang dipusatkan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, ini telah menyelesaikan total 26 sorti dengan 50 jam 17 menit penerbangan.

    “Adapun total bahan semai yang ditebarkan di langit Jawa Barat dan sekitarnya mencapai 22 ton Natrium Klorida (NaCl) [garam] dan 4 ton Kalsium Oksida (Cao),” katanya.

    Pada 8 Maret 2025, kegiatan penerbangan dilakukan dalam enam sorti yang menyasar ke wilayah Perairan Utara Jawa Barat di sekitaran Karawang dan Cirebon serta di wilayah DAS Citarum guna mengurangai supply awan hujan yang bergerak menuju Provinsi Jawa Barat.

    Hasil OMC kemarin yang menghabiskan 6.000 Kg NaCl ini terpantau hujan dengan intensitas ringan terjadi pada wilayah utara, timur, dan tengah Jawa Barat, sedangkan hujan dengan intensitas sedang mencapai 50 mm di wilayah perairan mampu didistribusikan sebelum masuk ke arah daratan Jawa Barat Bagian Selatan (Sukabumi).

    Operasi modifikasi cuaca merupakan salah satu upaya mengurangi curah hujan yang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek sehingga meminimalkan risiko banjir susulan, serta mempercepat proses tanggap-transisi darurat di Jabodetabek.

    Upaya ini merupakan komitmen pemerintah pusat dalam untuk mitigasi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.

    (rca)

  • Presiden Prabowo Kaget, Banjir di Babelan Bekasi Butuh 10 Hari untuk Surut
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Presiden Prabowo Kaget, Banjir di Babelan Bekasi Butuh 10 Hari untuk Surut Megapolitan 9 Maret 2025

    Presiden Prabowo Kaget, Banjir di Babelan Bekasi Butuh 10 Hari untuk Surut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Presiden Prabowo Subianto
    disebut kaget ketika mengetahui banjir di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, butuh waktu 10 hari untuk surut.
    Kepala Desa Buni Bakti Sidi Sumardi mengatakan, dirinya sempat ditanya oleh Prabowo tentang waktu yang dibutuhkan untuk banjir bisa surut.
    “Pak Prabowo bertanya
    ‘berapa hari nih Pak bisa (surut)?’.
    Bisa satu minggu, bisa 10 harian. Kaget dia,” kata Sidi saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Setelahnya, Prabowo mengatakan bakal memperbaiki infrastruktur dan tata ruang di kawasan tersebut agar banjir tidak merendam permukiman warga kembali.
    Selain itu, Prabowo juga sempat menanyakan soal program andalannya, makan bergizi gratis (MBG). Akan tetapi, Sidi menyebut bahwa MBG belum berjalan di desanya.
    “Soal MBG dia menanyakan kepada saya,
    ‘di sini belum ada Pak, baru wacana’
    . (Respons Prabowo) ya nanti akan dikondisikan, langsung dia menelepon bapak bagian gizi,” tambah Sidi.
    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerobos banjir saat menyambangi permukiman warga di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/3/2025).
    Dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo, Kepala Negara tiba di lokasi pukul 17.57 WIB menjelang jam buka puasa.
    Berdasarkan video yang dibagikan, Prabowo terlihat “nyemplung” ke banjir yang merendam rumah-rumah warga.
    Prabowo didampingi Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, mengenakan baju safari warna krem, celana biru dongker, dan sepatu bot warna hitam.
    Kedatangan Prabowo disambut antusias masyarakat setempat.
    “Sini, sini salim sama Pak Prabowo. Pak salim Pak!” seru warga di sana seraya diikuti oleh anak-anak.
    Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.
    “80 (sentimeter) tingginya, 80 kemarin,” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.
    “Sampai di situ (ke dalam rumah)?” tanya Prabowo.
    “Iya, tidur pada di atas. Habis mau ngungsi ke mana, ya sudah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.
    “Masuk semua (airnya)?” tanya Prabowo lagi.
    “Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.
    Di sela berbincang dengan warga, Prabowo juga sempat menelepon sejumlah pejabat terkait untuk segera merenovasi fasilitas yang belum operasional dan memperbaiki SD Negeri 04 Babelan yang juga terdampak banjir.
    Prabowo pun sempat mampir di rumah salah satu warga untuk berbuka puasa dan berbincang.
    Salah seorang warga di wilayah itu, Nurhayati, mengatakan bahwa banjir sudah melanda kawasan itu dua kali selama dua minggu terakhir.
    Berbeda dengan beberapa warga yang memilih tidak mengungsi, ia memutuskan untuk mengungsi.
    “Waktu banjir pertama itu sedengkul, terus yang terakhir yang besar itu sepinggang,” ujar Nurhayati.
    Ia mengungkapkan rasa bahagianya karena Prabowo mengunjungi kediamannya di tengah bencana ini.
    “Aduh, bahagia Ibu. Sangat terharu Bapak Presiden mau berkunjung ke rumah Ibu. Harapan Ibu ya minta yang terbaiknya saja, apa kata Bapak Presiden,” ucapnya.
    Prabowo meninggalkan lokasi pukul 18.28 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.