Topik: Banjir

  • BUMN Salurkan Bantuan Makanan hingga Obat buat Korban Banjir Jabodetabek

    BUMN Salurkan Bantuan Makanan hingga Obat buat Korban Banjir Jabodetabek

    Jakarta

    PT Surveyor Indonesia (PTSI) membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan menyalurkan tiga gelombang bantuan kepada korban banjir di wilayah Jabodetabek. Bantuan tersebut disalurkan secara bertahap pada Rabu hingga Jumat (5-7 Maret) melalui Serikat Pegawai Surveyor Indonesia (SPASI), Satgas IDSurvey, serta kolaborasi bersama Satgas Bencana BUMN.

    Bantuan ini diberikan dengan harapan dapat meringankan beban korban banjir yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama di tengah kondisi darurat yang masih berlangsung di beberapa wilayah. Situasi ini semakin berat karena terjadi di tengah bulan Ramadan, di mana banyak masyarakat menjalani ibadah puasa dan membutuhkan dukungan tambahan untuk tetap bertahan dalam kondisi darurat.

    Hingga saat ini, total bantuan yang telah disalurkan telah melebihi 60 paket yang terdiri dari sembako dan bahan pokok, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan sanitasi. Bantuan ini didistribusikan ke lebih dari 15 kecamatan yang terdampak banjir di Jabodetabek.

    Tim PTSI bersama mitra relawan juga terus memantau kondisi di lapangan guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran, sehingga dapat menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

    “PTSI sebagai The Guardian of Assurance berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bidang testing, inspection, and certification (TIC), tetapi juga dalam aksi kemanusiaan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan di tengah kondisi cuaca ekstrem,” ujar Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2024).

    Upaya ini merupakan bagian dari kepedulian PTSI dalam mendukung ketahanan masyarakat menghadapi bencana serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan bencana. PTSI akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait guna memastikan bantuan dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan secara efektif dan tepat sasaran.

    Melalui langkah ini, PTSI berharap dapat meringankan beban masyarakat terdampak banjir serta mendorong kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapan menghadapi kondisi darurat.

    (ara/ara)

  • Masih Tutup, Begini Kondisi Mal Mega Bekasi Usai Kebanjiran

    Masih Tutup, Begini Kondisi Mal Mega Bekasi Usai Kebanjiran

    Jakarta

    Mega Bekasi Hypermall belum beroperasi usai terendam banjir pada Selasa (4/3) hingga Kamis (6/3) lalu. Hingga saat ini pusat perbelanjaan itu masih dalam proses pembersihan dan perbaikan. Bagaimana kondisi terbaru mal tersebut?

    Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (10/3/2025), pusat perbelanjaan ini berada di Jalan Ahmad Yani No. 1, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Mega Bekasi Hypermall terletak sangat dekat dengan saluran Kalimalang yang berada di sisi utaranya.

    Dari luar, mal ini terlihat sudah beroperasi normal dengan sejumlah pengunjung lalu-lalang di depan kawasan tersebut. Sekilas pusat perbelanjaan ini tampak cukup bersih seperti tidak terendam banjir pekan lalu.

    Sedikit masuk lebih dalam ke area mal, terlihat ada cukup banyak kendaraan bermotor yang keluar masuk area hingga terparkir di depan Mega Bekasi Hypermall. Namun sebagian besar kendaraan ini merupakan motor roda dua dan mobil dengan logo perusahaan-perusahaan travel.

    Semakin dekat dengan area mal, terlihat bahwa pusat perbelanjaan ini masih tutup alias tidak beroperasi. Hal ini terlihat dari ditutupnya seluruh akses masuk mal dan tidak adanya toko yang buka.

    Bahkan sejumlah eskalator yang terpasang di depan pintu masuk utama mal tidak beroperasi dan ditutup dengan plang tertentu.

    Mega Mal Bekasi Foto: Ignacio Geordi OswaldoMal Mega Bekasi Masih Penuh Lumpur

    Salah seorang penjaga toko handphone di lantai 1 Mega Bekasi Hypermall yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, sampai saat ini kondisi pusat perbelanjaan itu masih cukup berantakan. Area Ground Floor (GF) jadi yang paling parah.

    Ia yang sempat masuk untuk mengambil sejumlah handphone dan charger dari toko tempatnya berjaga mengatakan area GF masih dipenuhi air dan lumpur se-mata kaki. Hal ini terlihat dari sisa lumpur kering yang menempel di jeans panjang yang dikenakannya.

    “Kalau saya lihat sih tadi masih berantakan banget sih. Masih sisa lumpur juga, masih basah juga. Seginian lah,” katanya kepada detikcom sembari menunjuk sisa lumpur yang menempel di kisaran mata kaki celana jeansnya, Senin (10/3/2025).

    Berdasarkan informasi yang ia dapat, mal ini baru akan beroperasi kembali sekitar dua sampai tiga minggu ke depan. Namun ia tidak bisa memastikan sebab manajemen hanya memberikan informasi langsung kepada tenant alias bos pemilik tokonya.

    “Kalau dengar-dengar sih dua mingguan lagi. Ada yang bilang dua mingguan, ada yang bilang tiga mingguan lagi. Makanya kita barang-barang mau diambil, jual online aja lah,” ucapnya.

    “(Informasi mal buka) itu dari teman saya, dia orang dalam. Teman saya orang dalam tuh kita nanya sama dia, kontrakan, kemungkinan bisa dua minggu, tiga minggu sih. (Orang dalam sekuriti maksudnya?) iya,” paparnya lagi.

    Menurutnya mal ini butuh waktu untuk bisa beroperasi lagi, karena harus ada perbaikan jaringan kelistrikan yang sempat rusak imbas banjir. Apalagi, lantai GF benar-benar terendam saat air pertama kali masuk pekan lalu.

    “Kan listriknya juga sempat meledak di bawah. Itu air tinggi, tingginya se-leher. Jadi, dia penuh sampai ke atas basement. Penuh, jadi penuh,” jelasnya.

    (fdl/fdl)

  • Sungai Kruwul Meluap, Jalan Poros 2 Desa dan Pelataran Sekolah SD di Lamongan Kebanjiran

    Sungai Kruwul Meluap, Jalan Poros 2 Desa dan Pelataran Sekolah SD di Lamongan Kebanjiran

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Hujan deras yang melanda kawasan Lamongan mengakibatkan air sungai di Lamongan meluap. 

    Sehari sebelumnya, Minggu (9/3/2025) pagi Desa Tlanak dan rumah warga tergenang akibat  kali di sekitar Waduk Prijetan meluap tak mampu menampung air hujan dengan intensitas yang begitu tinggi.

    Sementara hujan susulan dan limpahan air dari Waduk Goondang pada Senin (10/3/2025) pagi menyebabkan salah satunya sungai yakni,  Sungai Kruwul airnya meluber hingga menggenangi 2 desa di Kecamatan Turi. 

    Data dari BPBD Lamongan pada Senin (10/3/2025) menyebutkan, Sungai Kruwul yang ada di Kecamatan Turi mengalami kenaikan debit air disebabkan curah hujan yang tinggi ditambah lagi limpasan air dari Waduk Gondang yang ada di Kecamatan Sugio.

    “Sungai Kruwul mengalami kenaikan debit air yang disebabkan curah hujan tinggi ditambah limpasan air Waduk Gondang sehingga air meluber,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto kepada Tribun Jatim Network, Senin (10/3/2025). 

    Luapan Sungai Kruwul itu meluber ke area ruas jalan di 2 desa di Kecamatan Turi, yaitu Desa Karangwedoro dan Desa Kemlagigede. Juga mengakibatkan fasilitas umum, yaitu halaman SDN Karangwedoro, Kecamatan Turi tergenang air.

    “Halaman SDN Karangwedoro di Desa Karangwedoro, Kecamatan Turi juga terdampak tergenang air dengan ketinggian air antara 10-15 cm,” ungkapnya.

    Air bah juga  menggenangi jalan poros Desa Karangwedoro sepanjang lebih kurang 150 meter dengan ketinggian air antara 10 cm hingga 15 cm. 

    Di Desa Kemlagigede, jalan poros desa tergenang sepanjang 100 meter yang disebabkan luberan Sungai Kruwul dengan ketinggian air antara 10 cm hingga 15 cm.

    Menurut Joko, BPBD Lamongan, telah melakukan assessment ke titik dimana luberan air sungai.

    “Kita berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait  untuk penanganan luberan air ini, termasuk melibatkan PU SDA,” ungkapnya.

    Luberan yang merendam jalan desa tidal sampai berdampak pada pemukiman penduduk.

    Luberan di tanggul sungai Kruwul tersebut tidak saja karena hujan dengan intensitas tinggi di hulu, tapi hujan yang hampir merata di wilayah Lamongan.

  • Lagi Cek Sawah Saat Hujan Deras, Pria di Probolinggo Malah Ditemukan Tewas, Polisi Beber Sebabnya

    Lagi Cek Sawah Saat Hujan Deras, Pria di Probolinggo Malah Ditemukan Tewas, Polisi Beber Sebabnya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Seorang petani asal Desa Berani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ditemukan tewas setelah diduga terseret banjir, pada Senin (10/3/2025).

    Korban diketahui bernama Abdul Halil (59) warga Dusun Asinan, Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron.

    Sebelum ditemukan tewas terseret banjir, korban diketahui sempat pergi untuk mengecek sawahnya.

    Korban mengecek sawahnya saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut untuk memastikan kondisi tanaman padinya. 

    Namun, arus air yang deras justru terseret banjir hingga ditemukan meninggal dunia.

    Salah seorang warga setempat, Readi mengatakan, setelah dilakukan pencarian oleh warga, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di area tanaman padi sekitar pukul 19.30 atau menjelang waktu isya.

    “Korban ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh warga. Saat ditemukan, ia sudah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Readi.

    Sementara Kapolsek Maron AKP Agus Supriyanto mengatakan, jika korban meninggal dunia setelah mengecek sawahnya.

    Saat mengecek itu, penyakit ayan korban kambuh sehingga terjatuh ke sawah yang tergenang air.

    “Informasi sementara korban jatuh ke sawahnya setelah penyakit ayan nya kambuh. Saat itu sawah korban memang airnya lumayan dalam, saat ini kami ada di TKP dan untuk lain-lainnya akan segera dikabari,” ungkap AKP Agus.

  • Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan Megapolitan 11 Maret 2025

    Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    memberikan klarifikasi terkait kritik yang diterimanya setelah memantau kondisi banjir di Jakarta menggunakan
    helikopter
    pada Kamis (6/3/2025).
    Ia menegaskan, penggunaan helikopter tersebut bukanlah permintaannya, melainkan tawaran dari pihak lain untuk mempercepat proses pemantauan dari udara.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ungkap Pramono saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Pramono menjelaskan, tujuan utama dari pemantauan udara adalah untuk melihat kondisi naturalisasi aliran sungai serta mengidentifikasi titik-titik yang membutuhkan normalisasi dan pembuatan sodetan.
    Ia menyatakan, pemantauan dari udara memungkinkan identifikasi area terdampak secara lebih menyeluruh dan efisien dibandingkan jika dilakukan dari darat.
    “Kenapa kemudian dilihat dari atas? Karena ingin naturalisasi, sodetan di mana-mana itu bisa dilakukan,” ujarnya.
    Menanggapi kritik yang muncul di media sosial, Pramono menyatakan bahwa masukan dari masyarakat merupakan “obat yang sangat menyehatkan”.
    Ia mengaku menerima semua kritik dengan lapang dada dan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai bahan evaluasi dalam penanganan banjir ke depannya.
    “Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja terima kasih, matur nuwun,” ungkapnya.
    Pramono juga menepis anggapan bahwa penggunaan helikopter bertujuan untuk menunjukkan kekuasaan.
    Ia menegaskan, langkah tersebut diambil demi efektivitas dan efisiensi dalam penanganan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta dan Bekasi.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” tegas Pramono.
    Kritik terhadap Pramono muncul setelah warganet membandingkan aksinya menggunakan helikopter dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang turun langsung ke lapangan untuk meninjau banjir.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Ia didampingi oleh Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta, Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Erdi A. Chaniago.
    Dari hasil pemantauan tersebut, Pramono menyatakan bahwa kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SMAN 21 Bekasi Porak-poranda, Siswa dan Guru Bangkit Usai Diterjang Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    SMAN 21 Bekasi Porak-poranda, Siswa dan Guru Bangkit Usai Diterjang Banjir Megapolitan 11 Maret 2025

    SMAN 21 Bekasi Porak-poranda, Siswa dan Guru Bangkit Usai Diterjang Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di tengah tantangan pasca-banjir yang melanda,
    SMAN 21 Bekasi
    di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatirasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah berupaya bangkit dari keterpurukan.
    Banjir yang terjadi pekan lalu mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah fasilitas sekolah, termasuk ruang kelas, mushala, toilet, meja, kursi, lemari, papan tulis, hingga komputer akibat terendam air.
    Namun, semangat gotong royong guru, staf, dan pelajar tidak padam. Mereka bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah agar segera kembali berfungsi seperti sedia kala.
    Banjir yang melanda juga berdampak pada pelaksanaan ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
    Sebanyak 278 pelajar kelas 12 yang awalnya dijadwalkan mengikuti ujian pada 10-24 Maret 2025, harus menunda jadwal tersebut menjadi 9 April 2025.
    “Untuk kelas 12 ada 278 pelajar, yang terdampak 130 pelajar. Kami sudah minta
    reschedule
    9 April,” kata Wakil Kepala Sekolah SMAN 21 Bekasi Lala Kardasih di lokasi, Senin (10/3/2025).
    Saat ini, fokus mereka adalah membersihkan puing-puing sisa banjir. Tantangan besar masih dihadapi, yaitu menghilangkan lumpur sisa banjir yang menempel di berbagai area.
    Pihak sekolah membutuhkan alat berat untuk menyemprot maupun mengangkut lumpur ke luar lingkungan.
    “Kami masih menunggu konfirmasi semacam mobil sampah untuk mengangkut sampah ini dan mungkin lumpur kita masukin ke dalam karung,” ungkap Lala.
    Jika puing dan lumpur sudah berhasil dibersihkan, pihak sekolah berencana menggelar ujian di sekolah.
    “Kalau kondisinya sudah aman dan lebih enak nyaman ya mungkin di sini,” jelasnya.
    Meski fasilitas sekolah mengalami kerusakan dan ujian ditunda, SMAN 21 Bekasi tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar secara daring.
    “Jadi ganti-gantian,” ujar Lala.
    Ia menjelaskan, siswa akan mengikuti pelajaran dalam dua
    shift
    agar semua tetap bisa belajar meskipun dalam situasi yang sulit.
    Saat ini, SMAN 21 Bekasi berstatus menyewa lahan dan bangunan sekolah.
    “Kondisi kami masih sewa,” kata Lala.
    Namun, ada harapan baru di tahun ini. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menghibahkan tanah dan membangun gedung untuk sekolah tersebut.
    “Insya Allah
    tahun ini dari Provinsi Jawa Barat akan memberikan kami tanah dan beserta membangun gedungnya di kawasan bebas banjir. Insya Allah nanti kita akan pindah,” imbuhnya.
    Keputusan untuk mengundur pelaksanaan ujian dan kerusakan fasilitas sekolah membawa kesedihan bagi para siswa SMAN 21, salah satunya Ariyadi Mulya Ardi (18).
    “Sedih karena banyak alat sekolah, alat guru, fasilitas seperti komputer rusak terendam, terus juga alat-alat kita belajar seperti meja terendam,” ungkapnya.
    Meskipun mendapat waktu lebih untuk belajar, Ariyadi mengaku sangat merasa sedih ujian sekolah diundur. 
    Sebab, dirinya jauh-jauh hari telah menyiapkan diri menghadapi ujian tersebut.
    “Intinya lebih banyak sedihnya sih daripada senangnya walaupun jadi punya banyak waktu untuk belajar lagi,” jelas dia.
    Senada dengan itu, David Ramadhani (18) juga merasakan hal serupa.
    “Senangnya sih enggak ada. Kalau jujur-jujuran, enggak ada senangnya. Siapa sih orang yang senang sekolahnya banjir,” ujarnya.
    Dalam suasana yang penuh kesedihan, mereka tetap berusaha menutup kesedihan dengan berkontribusi membersihkan puing-puing bekas banjir yang berserakan di sekolah mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SMAN 21 Bekasi Masih Menumpang, Akhirnya Bakal Punya Gedung Sendiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    SMAN 21 Bekasi Masih Menumpang, Akhirnya Bakal Punya Gedung Sendiri Megapolitan 11 Maret 2025

    SMAN 21 Bekasi Masih Menumpang, Akhirnya Bakal Punya Gedung Sendiri
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    SMA Negeri (SMAN) 21 Bekasi yang terletak di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih menyewa lahan dan bangunan sekolahnya.
    Pekan lalu, sekolah ini terkena dampak banjir di Perumahan PGP. Banjir ini merusak fasilitas penting seperti ruang kelas, meja, papan tulis, dan kursi.
    “Kondisi kami masih sewa,” ungkap Wakil Kepala Sekolah
    SMAN 21 Bekasi
    , Lala Kardasih, saat ditemui di lokasi, Senin (10/3/2025).
    Lala menambahkan, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana untuk menghibahkan tanah dan bangunan kepada sekolah tersebut.
    Dia berharap, dengan bantuan ini, SMAN 21 Bekasi dapat memiliki lahan dan gedung sendiri.
    “Insya Allah
    tahun ini dari Provinsi Jawa Barat akan memberikan kami tanah dan membangun gedungnya di kawasan bebas banjir. Insya Allah nanti kami akan pindah,” imbuhnya.
    Sementara itu, seorang siswa Kelas XII SMAN 21 Bekasi, Ariyadi Mulya Ardi, juga menyampaikan harapannya agar sekolahnya segera pindah ke lahan dan bangunan milik sendiri tanpa harus menyewa.
    “Harapannya dari saya, harus pindah sih dari sini. Pindah ke sekolah baru. Soalnya di sini juga masih numpang,” kata Ardi.
    Dia menambahkan, gedung SMAN 21 Bekasi saat ini sudah tidak layak pakai, sehingga solusi terbaik adalah dengan memindahkan lokasi sekolah.
    “Harapan saya punya gedung baru yang lebih layak,” jelasnya.
    Meskipun ujian ditunda dan fasilitas sekolah mengalami kerusakan, Lala memastikan bahwa SMAN 21 Bekasi tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar secara daring dengan skema dua
    shift
    .
    “Jadi ganti-gantian,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BUMN Gerak Cepat Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Jabodetabek – Page 3

    BUMN Gerak Cepat Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Jabodetabek – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah Jabodetabek.

    Sebagai bentuk kepedulian sosial, PT Surveyor Indonesia (PTSI) menyalurkan tiga gelombang bantuan secara bertahap pada 5-7 Maret 2024 melalui Serikat Pegawai Surveyor Indonesia (SPASI), Satgas IDSurvey, serta berkolaborasi dengan Satgas Bencana BUMN.

    Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi, PTSI berperan aktif dalam memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

    Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, terutama di tengah kondisi darurat yang masih berlangsung di beberapa wilayah.

    Kondisi semakin menantang karena bencana ini terjadi di bulan Ramadan, saat banyak masyarakat menjalani ibadah puasa dan membutuhkan dukungan lebih untuk tetap bertahan. Oleh karena itu, PTSI berupaya memberikan bantuan yang tidak hanya cepat, tetapi juga tepat sasaran.

    Bantuan yang Telah Disalurkan

    Hingga saat ini, PTSI telah menyalurkan lebih dari 60 paket bantuan yang terdiri dari sembako, bahan pokok, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan sanitasi. Bantuan ini telah didistribusikan ke lebih dari 15 kecamatan yang terdampak banjir di wilayah Jabodetabek.

    Selain itu, tim PTSI bersama mitra relawan terus melakukan pemantauan di lapangan guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan benar-benar menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.

     

  • Tanggulangi Bencana Banjir, Pemerintah Tertibkan Empat Vila di Kawasan Puncak Bogor – Halaman all

    Tanggulangi Bencana Banjir, Pemerintah Tertibkan Empat Vila di Kawasan Puncak Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Kementerian Kehutanan melakukan penertiban terhadap empat vila di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (9/3/2025). 

    Penertiban dilakukan dengan mempertimbangkan vila berada di dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas sebagaimana tercantum pada Perda RTRW Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2024. 

    “Bersama dengan Kementerian Kehutanan, kami sejauh ini terus berkomitmen untuk memastikan kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang, khususnya di Kawasan Puncak,” kata Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Rahma Julianti usai penertiban berlangsung.

    Selanjutnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tata Ruang serta Ditjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (PPTR) Kementerian ATR/BPN akan melakukan penelitian lebih jauh, terutama terkait Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)-nya.

    Untuk diketahui, keempat vila yang telah dibongkar merupakan bagian dari 15 villa yang berada di kawasan hulu sungai DAS Ciliwung dan terindikasi melakukan pelanggaran, yang rencananya akan dilakukan penertiban. Keempat villa tersebut antara lain Villa Forest Hill, Vila Sifor Afrika, Villa Cemara, dan Villa Pinus yang terletak di kawasan Puncak. 

    Dari sisi Kementerian Kehutanan, Direktur Penindakan Pidana Kehutanan, Rudianto Saragih Napitu mengaku akan melakukan klarifikasi dan penilaian terhadap perizinan pendirian vila tersebut. 

    “Dalam beberapa waktu ke depan, kegiatan penertiban ini juga akan diperluas hingga meliputi DAS Bekasi dan DAS Cisadane. Hal ini dilakukan dalam rangka upaya mitigasi bencana banjir sebagai imbas pembangunan liar di kawasan hutan,” ujarnya.

    Sementara penelitian masih berlangsung, keempat vila diberikan surat peringatan dan dilakukan pemasangan plang. 

    Kementerian Kehutanan dan Kementerian ATR/BPN juga akan terus memberikan sosialisasi sekaligus pembinaan terhadap pengelola dan pengurus lingkungan di lapangan.

     

    Hal ini bertujuan agar tindakan penertiban dapat dimaknai secara utuh dan dipahami dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.

     

     

  • Ruas Jalan di Pondok Aren Tangsel Tergenang, Mobil Mogok

    Ruas Jalan di Pondok Aren Tangsel Tergenang, Mobil Mogok

    Jakarta

    Ruas Jalan Ceger Raya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, tergenang malam ini. Mobil mengalami mogok akibat menerjang rendaman air.

    Dilihat melalui akun resmi instagram Polsek Pondok Aren, Selasa (11/3/2025), tampak genangan air merendam ruas Jalan Ceger Raya. Akibatnya, kendaraan terhambat melewati ruas jalan tersebut.

    Tampak personel kepolisian berjaga di sepanjang jalan mengatur lalu lintas. Dalam video yang turut diunggah, polisi membantu pengendara mendorong mobilnya yang mogok akibat terendam air.

    “Pemantauan Genangan air di Jalan Ceger Raya oleh Unit Lantas dan Sabhara Polsek,” demikian informasi yang disampaikan Polsek Pondok Aren, dilihat Selasa (11/3/2025).

    “Bantu warga yang mobilnya mogok menerjang banjir,” tambahnya.

    Saat ini, petugas gabungan tengah berupaya menyedot air menggunakan pompa. Proses penyedotan dilakukan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Tangsel dibantu personel polsek dan koramil.

    Banjir di Pondok Aren, Tangsel, Selasa (11/3/2025) dini hari. Foto: Tangkapan layar Instagram Polsek Pondok Aren.

    Pengendara roda empat dan truk tetap melaju menerobos genangan. Kondisi saat itu tak ada hujan namun ruas jalan terendam air.

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu