Topik: Banjir

  • Harga Sewa Rusun Jagakarsa Rp 865.000, Rano: Lebih Baik daripada Tinggal di Bantaran Sungai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Maret 2025

    Harga Sewa Rusun Jagakarsa Rp 865.000, Rano: Lebih Baik daripada Tinggal di Bantaran Sungai Megapolitan 15 Maret 2025

    Harga Sewa Rusun Jagakarsa Rp 865.000, Rano: Lebih Baik daripada Tinggal di Bantaran Sungai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    mengatakan, harga sewa
    Rusunawa Green Jagakarsa
    , Jakarta Selatan, paling rendah adalah Rp 865.000, di luar token dan air.
    Meski mahal, tinggal di Rusunawa Green Jagakarsa lebih baik ketimbang tinggal di bantaran sungai yang rawan banjir.
    “Memang kalau kami dengar Rp 800.000 mungkin besar. Tapi lebih baik daripada di bantaran sungai yang biayanya lebih murah sekitar Rp 500.000,” kata Rano Karno di Rusunawa Green Jagakarsa, Sabtu (15/3/2025).
    Tinggal di bantaran sungai dinilai lebih memiliki kerugian yang lebih besar dibandingkan tinggal di rusun. Sebab, ancaman banjir selalu mengintai jika tinggal di bantaran sungai.
    “Di daerah bantaran sungai tiap tahun kena banjir tebus, ruginya jauh lebih besar,” ucap dia.
    Maka dari itu, Rano berharap warga yang tinggal di bantaran sungai Jakarta mau pindah ke rusunawa.
    “Kalau memang warga ingin pindah ke rumah susun, kita sudah siap di sini,” ujar dia.
    Rano mengaku tidak ingin melihat lagi ada warga Jakarta yang kebanjiran. Oleh karena itu, warga juga harus sadar dan mau pindah ke rusun.
    “Kalau memang nanti saudara-saudara kita yang ingin mengubah hidupnya karena bertahun-tahun kena banjir, mudah-mudahan mau pindah ke rumah susun ini,” tutur Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno: Rusun Jagakarsa Lebih Bagus dari Apartemen Singapura
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Maret 2025

    Rano Karno: Rusun Jagakarsa Lebih Bagus dari Apartemen Singapura Megapolitan 15 Maret 2025

    Rano Karno: Rusun Jagakarsa Lebih Bagus dari Apartemen Singapura
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    mengeklaim kualitas
    Rusunawa Green Jagakarsa
    lebih bagus daripada apartement di Singapura.
    “Kalau untuk rumah susun (Jagakarsa) ini, saya bilang ini jauh lebih bagus dari Singapura,” kata Rano, saat diwawancara, di Rusunawa Green Jagakarsa, Sabtu (15/3/2025).
    Namun, Rano tidak menjelaskan secara spesifik apa alasan Rusunawa Green Jagakarsa lebih bagus daripada apartemen di Singapura.
    Selain dengan Singapura, Rusunawa Green Jagakarsa juga dinilai lebih bagus dari rusun lainnya di Jakarta.
    “Kalau kita berpikir rumah susun di Pulomas, di Tanah Abang, tentu ini (Green Jagakarsa) jauh lebih bagus,” ungkap dia.
    Sebelumnya, Rano menyampaikan, kualitas sejumlah rusun di Jakarta sudah baik, salah satunya
    Rusun Jagakarsa
    di Jakarta Selatan.
    Ia bahkan mengklaim kualitas rusun tersebut setara dengan yang ada di Singapura.
    “Kita baru kelar nih rusun di Jagakarsa. Itu ada tiga tawaran. Kalau dihitung mungkin 800 kamar dan saya minta maaf, kualitasnya sama dengan Singapura. Kalau mau pindah, yuk,” kata Rano, saat ditemui di Lebak Bulus, Selasa (4/3/2025).
    Rano menyampaikan, tinggal di rumah susun menjadi salah satu solusi untuk warga yang tinggal di daerah rawan banjir.
    Menurutnya, merelokasi warga ke rusun merupakan solusi paling realistis untuk menghindarkan warga dari dampak banjir yang terus berulang.
    “Saya selalu mensosialisasikan kesempatan ini. ‘Ayo kita pindah ke rusun. Kalau mau pindah, yuk’,” ucap Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno Ungkap Alasan Rusun Jakarta Harus Ada Daycare dan Wifi: ‘Jauh Lebih Bagus dari Singapura’

    Rano Karno Ungkap Alasan Rusun Jakarta Harus Ada Daycare dan Wifi: ‘Jauh Lebih Bagus dari Singapura’

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengungkapkan dua fasilitas yang menurutnya harus ada di tiap rumah susun di Jakarta.

    Pertama, ia meminta adanya fasilitas daycare atau tempat penitipan anak.

    “Terutama yang saya minta harus ada daycare. Daycare ini sebetulnya teman-teman mungkin ada yang tahu bahasanya tempat penitipan anak-anak.”

    “Kadang-kadang itu suka alpa, tapi itu sangat dibutuhkan,” kata Rano saat meninjau Rusun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025).

    Menurut Rano, keberadaan daycare sangat penting terutama banyak penghuni rusun yang suami istri sama-sama bekerja.

    “Tentu banyak saudara kita yang penghuni rumah susun ini kadang-kadang suami istri bekerja. Nah anaknya siapa yang jaga, inilah fungsinya daycare. Tapi dengan penjaga-penjaga yang punya kualitas daycare, jangan sampai terjadinya, Ya ada di beberapa tempat lah,” paparnya.

    Selain daycare, Rano juga memastikan seluruh rusun di Jakarta harus ada fasilitas wifi gratis.

    Pasalnya, ia menganggap wifi saat ini sudah bukanlah hal yang mewah.

    “Wifi harus terpasang. Karena Wifi itu bukan kemewahan, Wifi itu bagian dari kehidupan sehari-hari.”

    “Supaya anak-anak kita juga bisa belajar, mencari data di rumah, dan juga membantu usaha-usaha yang memang pasti akan terjadi di rumah susun ini,” ujarnya.

    Saat meninjau Rusun Jagakarsa, Doel mengklaim fasilitas di tempat ini lebih bagus dengan yang ada di Singapura.

    “Pertanyaan saya kenapa Anda coba lihat di Singapura. Singapura memang juga ada kelas. Ada rumah susun, ada rusunami, ada apartemen.”

    “Tapi kalau untuk rumah susun ini, saya bilang ini jauh lebih bagus dari Singapura,” kata Doel saat meninjau Rusun Green Jagakarsa.

    Dijelaskan Doel, Rusun Green Jagakarsa ini terdiri dari tiga tower dengan total 723 unit dimana di bagian bawah disediakan tempat untuk disabilitas.

    Adapun rusun ini dibangun di area lahan sekitar 1,5 hektar.

    “Rumah susun Jagakarsa ini selesai setelah pembangunan selama hampir 406 hari kalender dengan alokasi anggaran sebesar Rp382 miliar sekian,” ujar Doel.

    Dalam kunjungannya itu, Doel turut melihat sejumlah fasilitas yang ada di dalam area rusun.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sejumlah fasilitas yang tersedia di Rusun Jagakarsa ini yakni parkiran luas, masjid, taman, ada lapangan olahraga, penitipan anak atau daycare, klinik dan juga warung.

    Lebih lanjut ia berharap nantinya rusun ini bisa menjadi tempat tinggal bagi para warga Jakarta berpenghasilan rendah yang selama ini tinggal di wilayah rawan banjir.

    “Kemudian tipe ini 36, terdiri dari ruang tamu dengan keluarga, ada 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan balkon.

    Keberadaan rumah susun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan hunian layak, khususnya di Jakarta Selatan,” ujar Bang Doel.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Banjir Bandang Terjang Underpass Padalarang, Puluhan Rumah Terendam

    Banjir Bandang Terjang Underpass Padalarang, Puluhan Rumah Terendam

    JABAR EKSPRES – Banjir bandang menerjang kawasan Underpass Padalarang-Ngamprah Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Sabtu (15/3/2025).

    Akibatnya puluhan rumah di kawasan itu terendam air dan lumpur.

    Berdasar informasi yang dihimpun di lokasi kejadian banjir air bah terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Air pun sempat melahap seluruh jalan underpass Padalarang yang merupakan jalan utama menuju perkantoran pemkab Bandung Barat.

    Pada saat kejadian beberapa warga di Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah sempat terjebak banjir hingga nyaris terbawa derasnya air bercampur tanah.

    Saat air tinggi underpass padalarang tak bisa dilalui, bahkan mobil, motor, gerobak dan rumah warga terendam air.

    Deni (45) salah satu korban mengatakan hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah itu sejak pukul 14.00 WIB.

    “Hujan besar dari siang sampai sekarang, banjir setinggi dada orang dewasa. Warga juga sempat ada yang terjebak tapi bisa ditolong,” ungkap Deni kepada wartawan.

    Menurutnya, air secara tiba-tiba meluap, melihat kondisi itu, warga segera melakukan evakuasi menggunakan tambang untuk menembus derasnya air hingga bisa selamat ke wilayah yang tidak tergenang.

    “Saya lagi nonton tv tiba-tiba air datang masuk ke dalam rumah. Saya mendengar ada orang teriak banjir-banjir,” katanya.

    “Air meninggi dengan cepat, ini saya motor, tv dan lainnya terendam,” katanya.

    Senada dikatakan Deni. Ami warga Kampung Lebaksari, mengaku air bah datang saat hujam deras mengguyur Ngamprah. Air masuk ke dalam rumah hingga ia tak dapat menyelamatkan barang berharga.

    “Saya lagi di rumah tiba-tiba air meluber dari sungai masuk ke dalam rumah,” katanya.

    Menurutnya, banjir di kawasan tersebut kedua kalinya terjadi. Terakhir kawasan itu dilanda banjir pada akhir Desember 2019 lalu.

    Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat bisa mengatasi persoalan banjir.

    “Pas zaman bupatinya pak Aa Umbara ini banjir malahan underpass hampir tertutup oleh air. Saya meminta pemda Bandubg Barat segera menemukan solusi atas persoalan ini,” tandasnya. (Wit)

  • Biaya Sewa di Rusun Jagakarsa Lebih dari Sejuta Perbulan, Doel Klaim Murah Dibanding Kebanjiran

    Biaya Sewa di Rusun Jagakarsa Lebih dari Sejuta Perbulan, Doel Klaim Murah Dibanding Kebanjiran

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Pemprov Jakarta dalam waktu dekat akan meresmikan Rusun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, nantinya rusun tersebut akan diperuntukan bagi warga Jakarta berpenghasilan rendah, utamanya mereka yang selama ini tinggal di wilayah rawan banjir.

    “Syarat utama, saya minta maaf dengan berat hati, memang harus warga Jakarta.”

    “Karena itu Pergubnya seperti itu. Dan memang rumah susun ini dibuat untuk masyarakat Jakarta,” kata dia saat meninjau Rusun Green Jagakarsa, Sabtu (15/3/2025).

    Pria yang yang karib disapa Bang Doel ini kemudian membocorkan biaya sewa yang bakal diterapkan di Rusun Jagakarsa ini.

    “Paling rendah Rp 865.000 di luar token, di luar air.”

    “Jadi token karena sekarang ini rumah susun kita, setiap rumah atau setiap kamar sudah dengan token masing-masing. Kalau dulu di beberapa rumah susun, listriknya menjadi satu,” ujar Doel.

    Secara matematis jika biaya sewa ditambah dengan token listrik dan air maka pengeluaran para penghuni di Rusun Jagakarsa ini nantinya lebih dari sejuta per bulannya.

    Angka itu dirasa cukup besar bagi masyarakat menengah ke bawah, termasuk warga yang selama ini tinggal di bantaran kali. Pasalnya, alasan utama warga memilih tinggal di lokasi rawan banjir karena biaya sewa yang murah.

    Namun, menurut Doel, biaya sewa tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sejumlah fasilitas yang didapat warga.

    “Kenapa satu, warga Jakarta, kalau dia masuk rumah susun, dia punya KTP, dia pasti akan mempunyai privilege KJMU. Kartu Jakarta Pintar mereka pasti dapat. Kemudian kartu-kartu yang lain, itu kan sebetulnya komponen dari kehidupan,’ tutur Doel.

    Bahkan, kata Doel, biaya sewa tersebut jauh lebih murah karena warga tak perlu lagi kebanjiran.

    “Memang kalau kita dengar Rp 800 ribu mungkin besar. Tapi kalau maaf-maaf, mereka sewa misal di bantaran sungai, oke. Rp 500 ribu mungkin murah tapi tiap tahun kena banjir terus, ruginya jauh lebih besar,” paparnya.

    Karenanya, Doel mengatakan untuk menarik warga agar mau tinggal di rusun, Pemprov DKI menyediakan fasilitas warung agar mereka yang tinggal bisa turut membuka usaha.

    “Nah, makanya itu komponen kita, di setiap rusun yang memang sedang kita rencanakan, dibawah harus ada untuk usaha. Ada pasar, ada warung.

    Nah, di situ lah. Karena pun penghuni rumah susun juga butuh makan, butuh hidup, kan. Jadi timbulah kolaborasi antara masyarakat rumah susun itu,” tutur Doel.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bang Doel Tinjau Rusun Jagakarsa yang Diklaim Lebih Bagus dari Fasilitas di Singapura, Ada Apa Saja?

    Bang Doel Tinjau Rusun Jagakarsa yang Diklaim Lebih Bagus dari Fasilitas di Singapura, Ada Apa Saja?

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno meninjau Rumah Susun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (15//3/2025).

    Sebelumnya, saat meninjau lokasi banjir di Bantaran Kali Ciliwung beberapa waktu lalu, pria yang karib disapa Bang Doel ini mengklaim fasilitas di Rusun Jagakarsa lebih bagus dengan yang ada di Singapura.

    “Pertanyaan saya kenapa Anda coba lihat di Singapura. Singapura memang juga ada kelas. Ada rumah susun, ada rusunami, ada apartemen.

    Tapi kalau untuk rumah susun ini, saya bilang ini jauh lebih bagus dari Singapura,” kata Doel saat meninjau Rusun Green Jagakarsa.

    Dijelaskan Doel, Rusun Green Jagakarsa ini terdiri dari tiga tower dengan total 723 unit dimana di bagian bawah  disediakan tempat untuk disabilitas.

    Adapun rusun ini dibangun di area lahan sekitar 1,5 hektar.

    “Rumah susun Jagakarsa ini selesai setelah pembangunan selama hampir 406 hari kalender dengan alokasi anggaran sebesar Rp 382 miliar sekian,” ujar Doel.

    Dalam kunjungannya itu, Doel turut melihat sejumlah fasilitas yang ada di dalam area rusun.

    FASILITAS RUSUN JAGAKARSA – Sejumlah fasilitas disediakan Pemprov DKI Jakarta di Rusun Jagakarsa diantaranya wahana bermain anak.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sejumlah fasilitas yang tersedia di Rusun Jagakarsa ini yakni parkiran luas, masjid, taman, ada lapangan olahraga, penitipan anak atau daycare, klinik dan juga warung.

    “Bahkan kita juga siapkan warung untuk penghuni-penghuni rusun ini juga bisa berusaha disini, membuka usaha, membuka warung,” tutur Doel.

    Lebih lanjut ia berharap nantinya rusun ini bisa menjadi tempat tinggal bagi para warga Jakarta berpenghasilan rendah yang selama ini tinggal di wilayah rawan banjir.

    “Kemudian tipe ini 36, terdiri dari ruang tamu dengan keluarga, ada 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan balkon.

    Keberadaan rumah susun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan hunian layak, khususnya di Jakarta Selatan,” ujar Bang Doel.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Siprus Krisis Air Usai Dilanda Kekeringan Beruntun

    Siprus Krisis Air Usai Dilanda Kekeringan Beruntun

    Nikosia

    Afxentis Kalogirou mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk bertani di kawasan Siprus barat daya. Ia menanam apel dan tanaman musiman seperti selada, tomat, dan melon. Meskipun pulau ini gersang, musim penghujan biasanya akan membuat tanah cukup basah untuk digunakan untuk bercocok tanam selama musim panas. Tapi musim dingin ini berbeda. Tanahnya begitu kering dan keras, dan Kalogirou sedang berjuang untuk mengairi lahannya.

    Dia dan ratusan petani lainnya baru-baru ini menerima kabar dari Departemen Pengairan Siprus yang menginformasikan bahwa volume air yang dialokasikan untuk irigasi tahun ini akan menurun, menjadi setengah dari volume tahun 2024. Mereka juga disarankan untuk tidak memilih tanaman musiman karena pasokan air akan semakin berkurang di musim panas, yang berarti tanaman tersebut akan mati.

    Kini, di usianya yang sudah menginjak enam puluh tahun, Kalogirou menghadapi kemungkinan kehilangan penghasilan dari bertani. Sebelumnya penghasilannya csudah ukup terpukul akibat gagal panen apel akibat curah hujan yang rendah tahun 2024 lalu.

    “Karena tidak menanam tanaman musiman akan sangat besar dampaknya secara financial bagi saya dan petani lain di wilayah ini. Tanaman musiman menyumbang 60% dari pendapatan kami,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa ia pun sedang mengantisipasi kehilangan pendapatan lainnya dari pohon buah yang ditanamnya.

    “Air yang kami alokasikan untuk pohon-pohon kami hanya cukup untuk membuat mereka tetap hidup,” kata Kalogirou.

    Musim penghujan kedua yang kering di Siprus

    “Tahun lalu sudah buruk, tetapi ini adalah tahun kedua yang sangat kering,” kata Adriana Bruggeman, asisten profesor di Pusat Penelitian Energi, Lingkungan dan Air di lembaga nirlaba Siprus Institute.

    Menurut badan meteorologi Siprus, curah hujan bulanan di Januari 2025 adalah yang terendah selama hampir tiga dekade. Meskipun negara Mediterania ini tidak asing dengan musim kemarau, wakil direktur Departemen Pengembangan Air, Giorgos Kazantzis, mengatakan siklus kekeringan 20 tahunan, kini telah berubah.

    Suhu global yang meningkat, turut meningkatkan penguapan, mengurangi air permukaan dan mengeringkan tanah dan tumbuhan – hal ini membuat musim dengan curah hujan rendah menjadi lebih kering dibandingkan dengan sebelumnya.

    Eksploitasi sumber daya air yang tersedia secara berlebihan juga dapat memperparah kekeringan.

    Bendungan-bendungan yang sudah “melampaui batas”

    Situasi kekeringan yang memburuk menjadi masalah besar bagi negara yang kebijakan pasokan air dan irigasinya sangat bergantung pada kondisi cuaca.

    Sejak tahun 1980-an, Siprus telah mengembangkan jaringan 108 bendungan dan penampungan, air baik untuk air minum maupun irigasi. Namun dua tahun berturut-turut curah hujan yang tidak mencukupi telah mengakibatkan penurunan drastis.

    Menurut data saat ini, bendungan tersebut hanya terisi 26%, yang berarti hanya menampung sekitar 75 juta meter kubik air.

    “Bulan-bulan musim penghujan sangatlah penting untuk mengisi kembali persediaan air di bendungan dan juga air tanah. Tanpa hujan yang cukup, akan ada masalah di musim panas,” ujar Micha Werner, profesor dan ahli banjir dan kekeringan di IHE Delft Institute di Belanda.

    Pada tahun 2023, penduduk setempat, operator hotel dan penginapan, serta sekitar 6 juta wisatawan yang mengunjungi pulau ini diminta untuk menghemat air. Hal ini kemungkinan akan terjadi lagi tahun ini.

    “Negara seperti Siprus, seperti kebanyakan negara di Mediterania, tidak hanya menghadapi tantangan iklim yang fluktuatif, tapi juga angka kebutuhan air yang berubah-ubah, seperti halnya industri pariwisata yang mencapai puncaknya di musim panas, dimana pengunjung ingin menikmati mandi dan berenang di kolam renang yang bagus. Jadi ini menambah masalah.”

    Selain pasokan air yang langka, baru-baru ini ditemukannya kebocoran besar di bendungan Mavrokolympos yang terletak di bagian barat Siprus, ini dilaporkan telah menyebabkan cadangan air kian menipis.

    Sebagian besar negara Mediterania merasakan dampak kekeringan

    Siprus mewakili seluruh pesisir Laut Tengah atau Lembah Mediteran, yang mencakup negara-negara lain seperti Spanyol, Italia, Aljazair, Maroko, Tunisia, Turki, dan Israel, jelas Werner.

    Menurut data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa (C3S), dikarenakan musim dingin yang begitu kering, wilayah lainnya di sekitar Valencia,Spanyol selatan, Yunani, Italia selatan, Maroko dan Tunisia juga mengalami kekeringan yang mengkhawatirkan.

    Sejak awal tahun 2000-an, Siprus telah berusaha untuk mengatasi kekurangan air, setidaknya untuk keperluan air minum, Siprus membangun lima pabrik desalinasi. Namun, pada tahun 2023, air dari pabrik-pabrik desalinasi hanya memenuhi 60% dari kebutuhan air minum di negara tersebut.

    Memperluas kapasitas desalinasi sekarang jadi prioritas utama. Dalam wawancara dengan DW, Menteri Pertanian Siprus, Maria Panayiotou, mengatakan “tujuan pemerintah adalah untuk memenuhi total kebutuhan air minum di negara itu melalui desalinasi, sehingga air waduk dapat digunakan secara eksklusif untuk irigasi.”

    Untuk mencapai hal ini, menteri Panayiotou menyatakan, “Pemerintah berencana untuk membangun dua pabrik desalinasi permanen tambahan, meningkatkan kapasitas dari fasilitas yang sudah ada, serta memperkenalkan unit desalinasi ‘bergerak’.”

    Secara khusus, empat unit desalinasi “bergerak” akan dibangun dalam tahun 2025, sementara dua pabrik permanen dijadwalkan selesai dalam lima tahun ke depan. Menghilangkan garam dari air laut menjadi lebih umum di banyak wilayah yang kekurangan air di dunia, tetapi ini dapat juga mencemari air bawah tanah, tanah, dan hewan laut. Namun, para ahli mengatakan bahwa beberapa teknologi pengolahan air laut ini dapat membantu mengatasi masalah kekeringan ini.

    Panayiotou mengakui bahwa Siprus menghadapi musim panas yang sangat sulit, dan menyatakan kesiapan pemerintah untuk memberikan dukungan finansial kepada para petani baik secara langsung maupun dengan mensubsidi infrastruktur pertanian permanen, seperti sistem irigasi pintar yang memanfaatkan air yang tersedia dengan efisien.

    Peringatan pemerintah tersebut membuat Afxentis Kalogirou dan banyak petani lainnya menahan diri untuk tidak membeli benih tanaman, yang biasanya akan ditanam pada musim semi.

    “Lebih banyak unit desalinasi adalah satu-satunya harapan untuk masa depan,” kata Kalogirou, seraya menambahkan bahwa jika tidak ada usaha yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan air di Siprus, pertanian akan mati bersama generasinya.

    Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris

    Lihat juga video: Kapal Angkut Bantuan ke Gaza Mulai Berlayar dari Pelabuhan Siprus

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rano Karno Tinjau Rusunawa Green Jagakarsa untuk Relokasi Korban Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Maret 2025

    Rano Karno Tinjau Rusunawa Green Jagakarsa untuk Relokasi Korban Banjir Megapolitan 15 Maret 2025

    Rano Karno Tinjau Rusunawa Green Jagakarsa untuk Relokasi Korban Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    meninjau
    Rusunawa Green Jagakarsa
    , Jakarta Selatan yang akan digunakan untuk merelokasi korban banjir, Sabtu (15/3/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, Rano tiba di Rusunawa Green Jagakarsa sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangannya langsung disambut oleh pengelola rusunawa tersebut.
    Saat tiba, Rano langsung masuk ke salah satu ruangan di Tower B untuk mendengarkan penjelasan singkat tentang rusunawa tersebut dari pengelola.
    Setelah mendengar penjelasan, Rano mengatakan, Pemprov Jakarta memiliki dua rusunawa yang bisa dijadikan lokasi untuk merelokasi warga yang sering kebanjiran.
    “Artinya di selatan kita punya dua rumah susun, di Pengadegan dan Jagakarsa,” ujar Rano Karno di lokasi.
    Selanjutnya, Rano melihat miniatur Rusunawa Green Jagakarsa di ruangan yang sama.
    Kemudian, dia melihat beberapa fasilitas yang ada, misalnya lapangan olahraga dan masjid di Rusunawa Green Jagakarsa.
    Terakhir, dia mengecek salah satu unit yang ada di Tower A Rusunawa Green Jagakarsa. Unit yang dicek Rano itu memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi dan satu ruangan untuk mencuci.
    “Anak-anak media juga pada mau kos di sini,” kata Rano.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengajak warga yang rumahnya kebanjiran untuk pindah ke rumah susun (rusun). Salah satu rumah susun yang direkomendasikan adalah Rusun Jagakarsa.
    Bahkan, Rano menyebut rusun itu sama dengan yang ada di Singapura.
    “Saya selalu mensosialisasikan kesempatan ini. Ayo, kita pindah ke rusun. Kita baru kelar nih rusun di Jagakarsa. Itu ada tiga tawaran. Kalau dihitung mungkin 800 kamar dan saya minta maaf, kualitasnya sama dengan Singapura. Kalau mau pindah, yuk,” kata Rano saat meninjau banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (4/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 100 Hektare Sawah di Babelan Masih Terendam Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Maret 2025

    100 Hektare Sawah di Babelan Masih Terendam Banjir Megapolitan 15 Maret 2025

    100 Hektare Sawah di Babelan Masih Terendam Banjir
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Sebanyak 100 hektare lahan sawah di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, masih terendam banjir dari luapan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL), Sabtu (15/3/2025). Area ini sudah terendam banjir sejak awal Maret lalu.
    Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi menjelaskan, awalnya luapan air Kali Bekasi merendam sekitar 200 hektare area persawahan.
    Namun, seiring ketinggian air Kali Bekasi yang mulai menyusut, jumlah area persawahan yang terdampak luapan air Kali Bekasi juga turut berkurang.
    “Sekarang berkurang 50 persen, yang tadinya 200 hektare, sekarang masih 100 hektare,” kata Sidi kepada Kompas.com di Desa Buni Bakti, Sabtu (15/3/2025).
    Sebagian warga pemilik lahan sengaja membiarkan area persawahannya masih terendam banjir.
    Warga khawatir ke depan area persawahan mereka sulit teraliri air. Terlebih, hujan juga sudah tak lagi mengguyur wilayah Babelan sejak beberapa hari terakhir ini.
    Dengan begitu, warga sengaja membiarkan area persawahannya terendam banjir agar tak sulit mencari air ketika waktu penanaman bibit padi dimulai.
    “Sekarang warga sedang mencari bibit lagi. Takutnya enggak ada air lagi,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Sumber Energi Tak Terbatas yang Umum Ditemui di Bumi

    6 Sumber Energi Tak Terbatas yang Umum Ditemui di Bumi

    Jakarta

    Berbagai negara di dunia berlomba mencari ‘sumber energi abadi’ yang lebih bersih dan ketersediaannya tak terbatas, untuk beralih dari bahan bakar fosil.

    Untuk menggantikan energi fosil, perlu dilakukan transisi menuju energi baru dan terbarukan. Energi baru dan terbarukan dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara berkelanjutan dalam waktu yang relatif singkat.

    Apa Itu Energi Terbarukan?

    Dikutip dari situs PBB, energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang diperbarui lebih cepat daripada yang dikonsumsi. Misalnya, sinar Matahari dan angin adalah sumber daya yang terus diperbarui. Sumber daya energi terbarukan berlimpah dan ada di sekitar kita.

    Bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, di sisi lain, merupakan sumber daya tak terbarukan yang membutuhkan waktu ratusan juta tahun untuk terbentuk. Selain itu, bahan bakar fosil, jika dibakar untuk menghasilkan energi, menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya, seperti karbon dioksida.

    “Menghasilkan energi terbarukan menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah daripada membakar bahan bakar fosil. Transisi dari bahan bakar fosil, yang saat ini menyumbang sebagian besar emisi, ke energi terbarukan adalah kunci untuk mengatasi krisis iklim,” tulis PBB di situsnya.

    PBB menambahkan, energi terbarukan sekarang lebih murah di sebagian besar negara, dan menghasilkan lapangan kerja tiga kali lebih banyak dibandingkan bahan bakar fosil.

    Berikut ini adalah beberapa ‘sumber energi abadi’ yang umum ditemui di Bumi.

    Tenaga Surya

    Energi surya merupakan sumber daya energi yang paling melimpah dan bahkan dapat dimanfaatkan dalam cuaca berawan. Kecepatan energi surya yang diserap Bumi sekitar 10 ribu kali lebih besar daripada kecepatan manusia mengonsumsi energi.

    Teknologi surya dapat menghasilkan panas, pendinginan, pencahayaan alami, listrik, dan bahan bakar untuk berbagai aplikasi. Teknologi surya mengubah sinar Matahari menjadi energi listrik baik melalui panel fotovoltaik maupun melalui cermin yang memusatkan radiasi surya.

    Walau tidak semua negara diberkahi energi surya secara setara, kontribusi signifikan terhadap bauran energi dari energi surya langsung dimungkinkan bagi setiap negara.

    Biaya pembuatan panel surya telah anjlok drastis dalam dekade terakhir, sehingga tidak hanya terjangkau tetapi juga sering kali menjadi bentuk listrik termurah. Panel surya memiliki masa pakai sekitar 30 tahun , dan tersedia dalam berbagai warna tergantung pada jenis bahan yang digunakan dalam pembuatannya.

    Tenaga Angin

    Energi angin memanfaatkan energi kinetik dari pergerakan udara dengan menggunakan turbin angin besar di daratan (darat) atau di laut atau air tawar (lepas pantai). Energi angin telah digunakan selama ribuan tahun, tetapi teknologi energi angin di darat dan lepas pantai telah berkembang selama beberapa tahun terakhir untuk memaksimalkan listrik yang dihasilkan, dengan turbin yang lebih tinggi dan diameter rotor yang lebih besar.

    Meskipun kecepatan angin rata-rata sangat bervariasi berdasarkan lokasi, potensi teknis dunia untuk energi angin melebihi produksi listrik global, dan terdapat potensi yang cukup besar di sebagian besar wilayah di dunia untuk memungkinkan penyebaran energi angin yang signifikan.

    Banyak bagian dunia memiliki kecepatan angin yang kencang, tetapi lokasi terbaik untuk menghasilkan tenaga angin terkadang berada di daerah terpencil. Tenaga angin lepas pantai menawarkan potensi yang luar biasa.

    Energi Panas Bumi

    Energi panas bumi memanfaatkan energi termal yang dapat diakses dari dalam Bumi. Panas diambil dari reservoir panas Bumi menggunakan sumur atau cara lain.

    Reservoir yang secara alami cukup panas dan permeabel disebut reservoir hidrotermal, sedangkan reservoir yang cukup panas tetapi ditingkatkan dengan stimulasi hidrolik disebut sistem panas Bumi yang ditingkatkan (enhanced geothermal systems).

    Begitu sampai di permukaan, cairan dengan berbagai suhu dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Di beberapa negara, teknologi pembangkit listrik dari reservoir hidrotermal sudah matang dan andal, serta telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun.

    Tenaga Air

    Tenaga air memanfaatkan energi air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Tenaga air dapat dihasilkan dari waduk dan sungai. Pembangkit listrik tenaga air waduk mengandalkan air yang tersimpan di waduk, sedangkan pembangkit listrik tenaga air aliran sungai memanfaatkan energi dari aliran sungai yang tersedia.

    Waduk pembangkit listrik tenaga air sering kali memiliki banyak kegunaan, menyediakan air minum, air untuk irigasi, pengendalian banjir dan kekeringan, layanan navigasi, serta pasokan energi.

    Tenaga air saat ini merupakan sumber energi terbarukan terbesar di sektor kelistrikan. Tenaga air bergantung pada pola curah hujan yang umumnya stabil, dan dapat terkena dampak negatif akibat kekeringan akibat iklim atau perubahan ekosistem yang memengaruhi pola curah hujan.

    Infrastruktur yang dibutuhkan untuk menciptakan tenaga air juga dapat berdampak buruk pada ekosistem. Karena alasan ini, banyak yang menganggap tenaga air skala kecil sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan, dan sangat cocok untuk masyarakat di daerah terpencil.

    Energi Laut

    Energi laut berasal dari teknologi yang menggunakan energi kinetik dan termal air laut, gelombang atau arus misalnya, untuk menghasilkan listrik atau panas.

    Sistem energi laut masih dalam tahap awal pengembangan, dengan sejumlah prototipe perangkat gelombang dan arus pasang surut sedang dieksplorasi. Potensi teoritis untuk energi laut dengan mudah melampaui kebutuhan energi manusia saat ini.

    Bioenergi

    Bioenergi diproduksi dari berbagai bahan organik, yang disebut biomassa, seperti kayu, arang, kotoran hewan, dan pupuk kandang lainnya untuk produksi panas dan listrik, serta tanaman pertanian untuk biofuel cair. Sebagian besar biomassa digunakan di daerah pedesaan untuk memasak, penerangan, dan pemanas ruangan, umumnya oleh penduduk miskin di negara berkembang.

    Sistem biomassa modern mencakup tanaman atau pohon khusus, residu dari pertanian dan kehutanan, dan berbagai aliran limbah organik.

    Energi yang dihasilkan dari pembakaran biomassa menghasilkan emisi gas rumah kaca, tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, atau gas.

    Akan tetapi, bioenergi hanya boleh digunakan dalam aplikasi terbatas, mengingat potensi dampak lingkungan negatif yang terkait dengan peningkatan skala besar hutan dan perkebunan bioenergi, serta penggundulan hutan dan perubahan penggunaan lahan yang diakibatkannya.

    (rns/rns)