Topik: Banjir

  • 495 Rumah Warga Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Padangsidimpuan

    495 Rumah Warga Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Padangsidimpuan

    SUMUT – Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Padangsidimpuan memberi dampak serius. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara melaporkan setidaknya 495 rumah mengalami kerusakan akibat sapuan air yang meluap.

    Berdasarkan laporan yang diterima ANTARA di Medan, Ahad, ratusan rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis, 13 Maret ini dikategori tingkat kerusakannya.

    Pusdalops PB Sumut mencatat rumah yang mengalami rusak berat akibat peristiwa naas tersebut sebanyak 164 unit atau lebih banyak dari rusak sedang yang tercatat 103 unit. Sementara kategori rusak ringan tercatat paling banyak paling banyak dibandingkan dua kategori tersebut atau mencapai 228 rumah.

    Selain itu banjir dan tanah longsor yang melanda enam kecamatan dan puluhan kelurahan maupun desa ini juga mengakibatkan satu sekolah rusak sedang dan rusak ringan serta rumah ibadah satu rusak sedang dan juga satu rusak ringan.

    Adapun enam kecamatan yang terlanda bencana tersebut yakni Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu, Padangsidimpuan Tenggara, dan Hutaimbru.

    Sedangkan kelurahan atau desa yang terdampak yakni Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Tobat, dan Kelurahan Kantin di Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Lalu Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Losung, Kelurahan Sitamiang Baru di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, kemudian Gang OtoaYana, Gang Salak Permai, Gang Tanggal, Gang Libers – Kawasan Hapinis Kelurahan Batunadua Julu di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

    Selanjutnya Desa Rimba Shoping, Desa Sima Tohir di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, serta Desa Pulo Bauk dan Desa Huta Lombang di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

    Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan data tersebut merupakan data sementara yang masuk dari Pusdaslops PB Sumut.

    Yuyun sapaan akrabnya mengatakan BPBD setempat telah melakukan upaya penanganan yang melibatkan pemangku kebijakan terkait.

    “Pihak terkait telah melakukan penilaian awal kejadian bencana di lokasi bencana, melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak banjir dan melakukan operasi SAR terhadap korban yang hilang,” kata dia.

    Selain itu dia menambahkan pihak terkait juga melakukan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap masyarakat terdampak bencana, melakukan perencanaan, penentuan rencana operasi, dan evaluasi penanganan darurat, serta mendirikan posko.

    Pihaknya juga melakukan pendampingan sistem komando penanganan darurat bencana dan keposkoan dan menurunkan sumber daya manusia di lokasi bencana.

    “Berdasarkan laporan, ketinggian air sudah menurun drastis di enam kecamatan dan masyarakat didukung oleh pemerintah daerah dan relawan melakukan pembersihan material akibat banjir,” ujarnya.

  • Respons Gubernur Dedi Mulyadi Temui Gubuk Reyot Dihuni 15 Orang: Bekasi Kayak Gini Bro, Ampun! – Halaman all

    Respons Gubernur Dedi Mulyadi Temui Gubuk Reyot Dihuni 15 Orang: Bekasi Kayak Gini Bro, Ampun! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak habis pikir saat menemukan sebuah gubuk reyot di Bekasi yang dihuni 15 orang.

    Gubuk reyot tak layak huni itu dihuni oleh sebuah keluarga kakak beradik beberapa orang.

    Bahkan ada saudara laki-laki di keluarga ini rela tidak menikah.

    Karena beberapa anggota keluarga perempuan ada yang sudah punya anak.

    Sehingga saudara yang laki-laki yang sudah dewasa itu fokus bekerja mengurus adik-adik perempuannya dan juga keponakannya.

    Hal ini diungkap dalam tayangan video KDM Channel yang diunggah pada Minggu (16/3/2025).

    Ketika mendapati fakta itu, Dedi Mulyadi terkejut mendengarnya.

    “Bu, berapa orang di rumah ini ?,” tanya Dedi Mulyadi.

    “Di sini, ada 15-an dah,” ucap seorang wanita yang menyambut kedatangan Dedi.

    “15 orang ??,” timpal Dedi terkejut mendengarnya.

    Penghuni rumah mengatakan bahwa rumahnya itu memang berdiri di tanah milik negara.

    Dulunya kakak beradik cukup banyak ini tinggal bersama orang tua mereka di Jakarta Utara.

    Berdasarkan informasi dari orang tuanya, rumahnya di Jakarta Utara itu ditertibkan karena pembangunan rumah susun.

    Sehingga mereka pindah dan sudah lama tinggal di Bekasi di rumah gubuk tersebut.

    Di rumah tersebut, Dedi bahkan menemukan anak kecil yang putus sekolah

    “Gak ada biayanya pak,” alasan wanita penghuni rumah tersebut saat ditanyai Dedi.

    “Emang sih gak bayar (sekolah gratis), tapi uang ini itunya bayar juga,” sambung dia.

    Ketika masuk ke dalam rumah gubuk itu, Dedi menemui dua laki-laki dewasa yang keduanya belum menikah, ada pula anak yatim, janda dan beberapa remaja yang belum bekerja.

    Anggota keluarga laki-laki ada yang kerja berdagang di pasar, ada pula yang bekerja serabutan.

    Pria yang belum menikah bahkan yang paling tua sudah berusia di atas paruh baya.

    “Udah punya istri ?,” tanya Dedi.

    “Belum, udah dua kali kesalip sama adek,” ucap kakak tertua di keluarga dalam rumah gubuk tersebut.

    “Pada gak kerja pak (adik-adik dan keponakannya), gak ada yang ngasih makan,” sambung pria tersebut.

    Setelah melihat kondisi dalam rumah yang mengkhawatirkan dan hanya beralas tanah, Dedi pun bertanya soal Banjir.

    Ternyata rumah gubuk tersebut juga kerap tergenang banjir.

    “Ya Allah ya Robbi hidup gini-gini amat,” kata Dedi.

    “Ini Bekasi bro, ini Bekasi kayak gini bro, ampun,” sambung Dedi.

    Untuk solusinya, Dedi menawarkan pembangunan rumah panggung untuk warga tersebut.

    Hal itu direspon positif oleh keluarga besar dalam gubuk tersebut.

    Setelah itu, dedi memberikan sejumlah uang untuk buka puasa dan juga modal usaha jualan sayur.

     

  • Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, Warga Dievakuasi

    Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, Warga Dievakuasi

    Liputan6.com, Bandung – Banjir menggenang sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Akibatnya, ribuan rumah terendam dan warga terdampak dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan pihaknya telah menyerahkan bantuan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem.

    Bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung itu, kata Uka, berupa perahu pinjam pakai dan kelengkapan peralatan evakuasi yang diberikan kepada 16 kecamatan rawan banjir.

    “Di mana saat ini, cuaca masih terus hujan. Apalagi berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG bahwa cuaca esktrem diperkirakan sampai bulan Mei 2025 masih ada turun hujan. Untuk itu, maka Pak Bupati Bandung menyerahkan bantuan perahu kepada 16 kecamatan,” katanya dalam keterangan tertulis pada Minggu (16/3/2025).

    Ada pun 16 kecamatan penerima bantuan tersebut di antaranya Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Cangkuang, Banjaran, Pameungpeuk, Margahayu, Katapang, dan kecamatan lainnya.

    “Dari masing-masing kecamatan yang menerima bantuan pinjam pakai perahu itu antara satu sampai tiga unit/kecamatan berdasarkan pada kondisi kerawanan dan luasan genangan banjir di setiap kecamatan. Juga berdasarkan pada jumlah desa atau kelurahan yang sering terendam banjir,” tandasnya.

    Uka menjelaskan, perahu tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu mempercepat evakuasi warga terdampak banjir.

    “Dengan adanya pendistribusian perahu ini, supaya dalam penanganan atau evakuasi warga yang terdampak banjir lebih cepat. Selain itu, BPBD supaya tidak terlalu repot saat melakukan penanganan korban banjir, jika perahu sudah ada di lokasi kejadian. Jadi BPBD tidak harus bawa perahu dari Kantor BPBD karena sudah lebih awal didistribusikan ke lokasi rawan banjir,” ungkapnya.

  • Soal Bencana Banjir di Bekasi, Ini Solusi dari Guru Besar UGM

    Soal Bencana Banjir di Bekasi, Ini Solusi dari Guru Besar UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Banjir yang terjadi di Bekasi dan berimbas pada puluhan ribu jiwa ini, Guru Besar Fakultas Geografi UGM Suratman, mengatakan banjir di Bekasi tidak dapat disebut sebagai dampak dari intensitas hujan saja. Karena, banjir sudah sering terjadi di saat musim penghujan, namun dampaknya bisa meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya alih fungsi lahan di wilayah resapan air.

    “Penyebab yang lain adalah perubahan muka bumi. Pertumbuhan penduduk yang padat membuat pembangunan bertambah sehingga lahan resapan air berkurang oleh pembangunan-pembangunan yang tidak bertanggung jawab di wilayah konservasi dan perlindungan air. Inilah yang membuat hujan tidak diresap dan menjadi banjir,” paparnya, Kamis (14/3/2025).

    Suratman menyayangkan pembangunan yang padat yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS), sementara wilayah DAS yang dipadati oleh permukiman membuat ruang dan tubuh air kehilangan gerakan alaminya. Maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah memulihkan kembali wilayah bantaran sungai dengan penertiban pemanfaatan ruang. “Lahan yang merupakan ruangan air jangan dimanfaatkan sebagai bukaan lahan baru untuk pemukiman. Beri ruang untuk air supaya air tidak ke mana-mana. Airnya harus terlokalisasi, misalnya dengan danau kota atau bendungan,” ucap Kepala Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) UGM ini soal banjir di Bekasi.

    Lebih lanjut Suratman memberikan contoh praktik baik Belanda dalam memanajemen air yang baik dengan pengaturan ekosistem air yang mengatur pembangunan di wilayah teras sungai, pembangunan tanggul, perhitungan debit air di sungai, dan pengerukan dasar sungai dari endapan yang dibawa oleh air. Menurutnya hal-hal inilah yang harus terus dijalankan dan dievaluasi prosesnya sehingga meminimalkan risiko banjir selain penguatan normalisasi sungai.

    Berkaitan dengan mitigasi banjir seperti banjir di Bekasi ini Suratman menyampaikan ada empat aspek utama yang perlu diperhatikan yaitu manajemen lahan, vegetasi, air, dan manusia. Pengelolaan ini bisa memakai one river, one plan, one management.

    Conothnya, mengembalikan lahan air, mengembalikan vegetasi, dan diintegrasikan lewat sumur resapan serta yang paling penting adalah peran pemerintah untuk meregulasi dan memitigasi kondisi ini kepada masyarakat. “DAS ini penting sehingga ketangguhannya dalam merespons hujan itu wajib utamakan. Air adalah berkah, bagian dari alam. Kita sebagai manusia perlu belajar bertata krama dengan air, intinya jaga kepentingan alam dan hidup harmonis dengan lingkungan,” ujarnya.

  • Perbaikan Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan Dikebut, BBWS Pemali Juana Target 10 Hari Lagi Rampung

    Perbaikan Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan Dikebut, BBWS Pemali Juana Target 10 Hari Lagi Rampung

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Perbaikan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, yang sempat terhambat oleh faktor cuaca, kini terus dipacu oleh Balai BBWS Pemali Juana, Minggu (16/3/2025).

    Pengerjaan sempat terganggu akibat kiriman air dari hulu Sungai Tuntang, yang menyebabkan tanggul jebol kembali.

    BBWS Pemali Juana bertekad untuk segera menyelesaikan perbaikan ini dalam waktu secepatnya, meskipun cuaca menjadi hambatan utama.

    Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman menjelaskan, saat ini perbaikan tanggul belum sepenuhnya selesai.

    Namun pihaknya akan terus berupaya keras untuk menyelesaikannya.

    “Ada hujan di Kedungjati atau hulu yang menyebabkan naiknya air, sehingga pada pukul 04.00 tanggul jebol lagi karena memang perbaikannya belum selesai,” ujar Fikri kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/3/2025).

    Pengerjaan perbaikan dimulai lima hari yang lalu, dengan target awal BBWS Pemali Juana menyelesaikannya dalam waktu sepuluh hari.

    Sayangnya, pada hari kelima, hujan dan kiriman air dari hulu kembali menyebabkan gangguan.

    “Kami baru bekerja di sini total lima hari.”

    “Target awal sepuluh hari, namun hari kelima ini banjir sudah datang lagi,” ungkap Fikri Abdurrachman.

    PERBAIKAN TANGGUL – Perbaikan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Minggu (16/3/2025). Kegiatan itu mengalami kendala akibat faktor cuaca dan menjadi tantangan utama karena para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan jika hujan lebat dan kiriman air dari hulu terus mengalir. (TRIBUN JATENG/FACHRI SAKTI NUGROHO)

    Meski begitu, banjir kali ini tidak terlalu besar, sehingga BBWS Pemali Juana dapat kembali melanjutkan perbaikan tanggul.

    Pihaknya juga menurunkan sepuluh alat berat untuk mempercepat pekerjaan.

    “Saat ini air sudah berhenti, dan alat kami sudah kembali bekerja.”

    “Ada enam ekskavator dan empat buldozer yang dikerahkan,” ujarnya.

    Fikri Abdurrachman menargetkan perbaikan tanggul akan selesai dalam waktu 7-10 hari ke depan.

    Kendala cuaca masih menjadi tantangan utama, karena para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan jika hujan lebat dan kiriman air dari hulu terus mengalir.

    “Jika cuaca masih hujan, teman-teman pasti tidak berani menggunakan alat berat.”

    “Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar perbaikan selesai dalam waktu 7-10 hari dan dalam 1-2 hari ke depan akan kami kejar terus agar elevasinya sampai,” pungkas Fikri.

    Diketahui sebelumnya, banjir kembali menerjang Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Minggu (16/3/2025) pagi.

    Tanggul yang sebelumnya diperbaiki kini kembali jebol.

    Kondisi tanggul yang belum pulih 100 persen tak mampu menahan derasnya air Sungai Tuntang.

    Menurut keterangan Sudharmanto, Ketua BPD Desa Baturagung, tanggul jebol sekira pukul 03.30, mengakibatkan air dengan cepat masuk ke permukiman.

    “Sekira pukul 03.30 jebol lagi, tanggul yang sebelumnya diperbaiki kembali jebol,” kata Sudharmanto.

    Sudharmanto bersyukur banjir kali ini tidak begitu besar sehingga air tidak lama menggenangi rumah warga.

    “Hanya beberapa rumah saja yang tergenang, tapi tida butuh waktu lama, air langsung surut dan menggenangi area persawahan,” imbuh Sudharmanto.

    Jebolnya tanggul ini menjadi pukulan berat bagi warga Baturagung, yang baru saja mulai bangkit dari banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang pada Minggu 9 Maret 2025.

    Sejak 21 Januari 2025, tercatat sudah lima kali Desa Baturagung terdampak banjir.

    Hal ini menyebabkan warga banyak mengalami kerugian secara materiil dan non-materiil.

    Selain membanjiri Desa Baturagung, banjir juga menggenangi beberapa desa di sekitarnya. (*)

  • 2.000 Berkah Ramadan, Alazka Care Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Panti Asuhan Jakarta dan Surabaya

    2.000 Berkah Ramadan, Alazka Care Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Panti Asuhan Jakarta dan Surabaya

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Mengisi bulan Ramadan, Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya melalui Alazka Care membersamai anak-anak panti asuhan dalam rangka buka bersama dan berbagi kasih di Dyandra Convention Center Surabaya, Minggu (16/3/2025).

    Kegiatan yang digelar di Surabaya kali ini melibatkan 12 panti asuhan, serta warga sekitar Taman Bhaskara, Mulyorejo, Surabaya.

    Ketua Panitia Acara, Moch Zainuri menyebut, kegiatan santunan di bulan Ramadan ini digelar untuk 2.000 anak panti asuhan yang dibagi 1.500 anak panti di Jakarta, dan 500 anak panti di Surabaya dan sekitarnya.

    Bantuan yang diberikan, lanjut Zainuri, merupakan hasil dari kerja sama Alazka Care, orang tua, Majelis Penunjang Program Sekolah (MPPS), dan dari para siswa yang menyisihkan uang sakunya.

    “Kami melatih kepekaan anak-anak, mengenalkan anak-anak tentang berbagi bersama, dan sama-sama berbagi,” ungkapnya saat ditemui di Dyandra Convention Center Surabaya, Minggu (16/3/2025).

    Anak-anak berdatangan. Setiap panti asuhan mendatangkan 20 hingga 25 anak.

    Dikatakan Zainuri, kegiatan sosial yang digelar setiap tahun ini terus ditingkatkan untuk memberikan kebahagiaan bagi sesama yang membutuhkan.

    Anak-anak yang hadir mendapatkan bingkisan berupa perlengkapan mandi, perlengkapan sekolah dan dana santunan.

    “Tahun lalu sekitar 100 anak yatim di halaman sekolah, tahun ini kami dapat tantangan dari Yayasan Al-Azhar untuk 500 anak di Surabaya,” ungkapnya.

    Ia berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang, dengan lebih banyak pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Sementara Duta Alaska Care, Gilang Oscaditya menyebut, program ini tak lepas dari kebiasaan para murid yang menyisihkan uang saku mereka untuk berbagi.

    “Ada istilahnya infak yang dilakukan setiap hari. Sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu, tetapi infak dari anak-anak (murid) dilakukan setiap hari, dikumpulkan setiap Jumat. Dulu awal memulai ya anak-anak sering lupa, tapi semakin lama dan dibantu wali kelas menyemangati agar tersentuh hatinya untuk berbagi,” ujarnya.

    Dana yang dikumpulkan Alazka Care digunakan untuk berbagai kegiatan sosial.

    Selain menggelar santunan di bulan Ramadan, juga bantuan untuk misi kemanusiaan.

    Salah satunya banjir di Jawa Barat, maupun bantuan sumur pada salah satu pondok pesantren yang berada di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.

    Bantuan di Bondowoso melibatkan para murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya.

    Mereka mengadakan Alazka Survival Challenge yang serupa dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) namun dilakukan selama tiga hari.

    “Kegiatan program yang berjalan Jumat Berkah membagikan nasi bungkus, kemudian yang sebelumnya juga membantu pondok pesantren yang kesulitan air di Bondowoso dan bantuan ke Palestina,” ujarnya.

  • Jenazah Berdatangan ke RS Indonesia di Gaza, Israel Segera Laksanakan Agresi Militer Terbatas – Halaman all

    Jenazah Berdatangan ke RS Indonesia di Gaza, Israel Segera Laksanakan Agresi Militer Terbatas – Halaman all

    Jenazah Berdatangan ke RS Indonesia di Gaza, Israel Segera Laksanakan Agresi Militer Terbatas

     

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Hamas menyatakan, serangan udara yang dilakukan Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, pada Sabtu adalah pembantaian mengerikan.

    Hamas menyatakan, serangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel (IDF) merupakan eskalasi berbahaya yang mencerminkan pengabaian terhadap hukum internasional.

    Dilaporkan, sembilan warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan kota Beit Lahia di Jalur Gaza utara.

    Seorang koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa pesawat nirawak Israel dua kali menargetkan perkumpulan warga sipil di Beit Lahia.

    Dalam sebuah pernyataan, Hamas menganggap eskalasi pendudukan sebagai konfirmasi niatnya untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata dan menyia-nyiakan kesempatan untuk menyelesaikan implementasinya dan menukar sandera (Israel) dengan tahanan (Palestina).

    Gerakan perlawanan Palestina itu menambahkan, meningkatnya kejahatan pendudukan sejak gencatan senjata dimulai menempatkan para mediator dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di hadapan tanggung jawab untuk menghentikan kejahatan ini.

    Hamas meminta para mediator untuk “mengambil tindakan mendesak dan menekan penjahat perang Netanyahu agar memaksanya melaksanakan apa yang telah disepakati.”

    Jenazah Berdatangan ke RS Indonesia di Gaza

    Dalam rincian korban serangan Israel tersebut, Minggu (15/3/2025) sumber-sumber Palestina mengungkapkan kalau di antara para martir terdapat empat wartawan yang meliput berbagai peristiwa dan proyek bantuan di wilayah tersebut. 

    “Sumber-sumber tersebut juga mengonfirmasi kedatangan jenazah para martir ke rumah sakit Indonesia,” tulis laporan Khaberni, Minggu.

    Dilaporkan juga kalau seorang warga Palestina terluka oleh tembakan tentara Israel di lingkungan Tel al-Sultan, Rafah, selatan Jalur Gaza.

    Hal ini merupakan bagian dari serangkaian pelanggaran perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang coba dihindari Israel dengan menolak melanjutkan ke fase kedua, sebagaimana disepakati, setelah fase pertama berakhir pada awal Maret.

    SERANGAN UDARA ISRAEL – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). Israel berdalih, serangan menargetkan terduga milisi perlawanan yang hendak memasang perangkap. Sejumlah saksi menuturkan kalau para korban adalah warga sipil, termasuk 4 jurnalis dari 9 korban yang dilaporkan. (khaberni/tangkap layar)

    Rencana Baru Perang Gaza

    Tanda Israel enggan meneruskan negoisasi gencatan senjata makin jelas saat Channel 12 Israel, mengutip sumber politik di Tel Aviv, menyatakan kalau keputusan mungkin dikeluarkan hari ini untuk meluncurkan operasi militer terbatas di Gaza.

    Operasi militer terbatas ini dinyatakan untuk menekan Hamas yang berarti Israel akan kembali mengerahkan pasukan mereka ke Gaza.

    Sebelumnya, media berbasis di Amerika Serikat (AS), The Wall Street Journal melaporkan kalau Israel sedang mengembangkan rencana perang baru untuk menekan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

    Laporan ini menyusul perkembangan situasi yang dilansir Lembaga Penyiaran Israel, KAN, yang mengutip sumber informasi, kalau tingkat politik di Israel telah mengeluarkan instruksi kepada pihak tentara (IDF) untuk segera bersiap menghadapi pertempuran di Gaza.

    The Wall Street Journal melaporkan, Israel telah memetakan arah untuk secara bertahap meningkatkan tekanan terhadap Hamas hingga pada titik melancarkan invasi lain ke Jalur Gaza.

    Mengutip sumber yang mengetahui rencana Israel tersebut, laporan mengatakan kalau militer Israel potensial akan menginvasi Gaza dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang telah digunakannya selama ini dalam 15 bulan agresi yang berujung kegagalan.

    “Pengerahan pasukan besar-besaran ini bertujuan untuk menguasai wilayah tersebut dan menduduki Gaza di area tertentu sambil menargetkan elemen-elemen Hamas,” kata laporan tersebut dikutip Khaberni, Minggu (9/3/2025).

    Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel Yaakov Amidror mengatakan kepada surat kabar itu kalau Israel, “Akan membutuhkan setidaknya enam bulan hingga satu tahun untuk menundukkan Hamas,”.

    Amidror menambahkan kalau “tidak ada cara untuk melenyapkan Hamas tanpa menduduki Gaza.”

    Laporan surat kabar Amerika tersebut, mengutip mediator perundingan, mengatakan kalau Hamas bersikeras membuka perundingan tahap II alih-alih memperpanjang gencatan senjata tahap I seperti yang diminta Israel.

    Untuk memasuki negosiasi Tahap II, Hamas menyerukan Israel untuk membuka blokade akses bantuan kemanusiaan dan menarik mundur pasukan dari Gaza.

    Hamas juga menolak membahas perlucutan senjata. Sejauh ini, negosiasi gencatan senjata tahap berikutnya, masih menemui jalan buntu.

    SIAP MASUK GAZA – Foto file yang diambil dari Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan tank-tank pasukan Israel bersiap memasuki Gaza pada Oktober 2023 setelah Operasi Banjir Al-Aqsa terjadi. Israel bersiap memasuki Gaza lagi pada pertengahan Februari 2025 seiring mandeknya negosiasi gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    Instruksi Bagi IDF, Bersiap Perang Lagi!

    Di sisi lain, Otoritas Penyiaran Israel, KAN, mengutip sumber yang mengetahui kalau tingkat politik di Israel telah menginstruksikan IDF  untuk segera bersiap menghadapi pertempuran di Gaza.

    Perintah untuk bersiap perang lagi bagi IDF ini merujuk pada terhentinya negosiasi mengenai kemajuan menuju fase kedua perjanjian gencatan senjata.

    KAN, mengutip pejabat Israel yang mengatakan kalau Hamas tidak berminat untuk memenuhi usulan yang diajukan Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff yang meminta perpanjangan gencatan senjata tahap I di Gaza.

    Israel justru mengklaim, pihaknya tidak berniat berunding untuk mengakhiri perang sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian tiga tahap gencatan senjata pada Januari 2025 silam.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam memamerkan senjata selama pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pada Sabtu (22/2/2025), Hamas membebaskan 6 sandera Israel dengan imbalan 602 tahanan Palestina. (Telegram/Brigade Al-Qassam)

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah menyetujui garis besar gencatan senjata yang diusulkan oleh Witkoff selama bulan suci Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi (12-20 April).

    Kantor tersebut mengatakan bahwa proposal tersebut menetapkan pembebasan separuh dari tahanan Israel di Gaza, baik hidup maupun mati, selama hari pertama gencatan senjata yang diusulkan, dan jika kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai, baru separuh sandera Israel lainnya di Gaza akan dibebaskan.

    Hamas menolak tegas usulan ini.

    KAN juga melaporkan kalau perwakilan Kantor Netanyahu mengatakan, kembali bertempur di Gaza merupakan salah satu pilihan yang tersedia, tetapi pejabat keamanan Israel memperingatkan selama konsultasi tertutup bahwa kembali perang di Gaza meningkatkan risiko melukai atau bahkan membunuh para sandera Israel yang ada di tangan Hamas saat ini.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa salah satu peti mati dari empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Kamis. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    “Laporan KAN juga menyatakan, Israel menyadari bahwa keputusan untuk menghentikan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza telah mulai mempengaruhi Jalur Gaza, dan Israel yakin bahwa sejumlah tahanan dapat dibebaskan jika tekanan terus berlanjut,” kata laporan Khaberni mengutip lansiran tersebut.

    Pada awal Maret, fase pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang berlangsung selama 42 hari, berakhir, sementara Israel menolak melanjutkan pembicaran fase kedua gencatan senjata, yang mencakup penghentian perang.

    Netanyahu, yang didukung oleh Amerika Serikat, ingin memperpanjang tahap pertama perjanjian, yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025, untuk membebaskan sebanyak mungkin tahanan Israel tanpa menawarkan imbalan apa pun atau menyelesaikan hak militer dan kemanusiaan yang diberlakukan dalam perjanjian selama periode sebelumnya.

    “Dengan berakhirnya fase pertama perjanjian gencatan senjata, Israel sekali lagi menutup semua penyeberangan menuju Gaza untuk mencegah masuknya bantuan kemanusiaan, dalam sebuah langkah yang bertujuan menggunakan kelaparan sebagai alat tekanan pada Hamas untuk memaksanya menerima perintahnya (Israel),” kata laporan Khaberni. 

    Israel juga mengancam tindakan eskalasi lainnya, yang mengarah pada dimulainya kembali perang genosida di Gaza.

     

    (oln/wsj/kan/khbrn/*)

     
     

  • Pemkab Mojokerto segera Perbaiki Jembatan Putus di Kutorejo Pakai Anggaran BTT

    Pemkab Mojokerto segera Perbaiki Jembatan Putus di Kutorejo Pakai Anggaran BTT

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO – Pemkab Mojokerto gerak cepat dalam penanggulangan bencana, yang mengakibatkan jembatan di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, putus akibat diterjang luapan air sungai.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto akan secepatnya memperbaiki jembatan rusak tersebut.

    Apalagi, jembatan itu merupakan akses utama masyarakat dan menjadi jalan penghubung antara Dusun Wonokerto menuju Dusun Sumberkembar.

    “Kita pastikan akan segera membangun kembali, untuk pembangunan jembatan sementara,” ucap Gus Barra, sapaan Muhammad Al Barra saat meninjau lokasi jembatan putus di Kutorejo, Minggu (16/3/2025).

    Rencananya, perbaikan darurat  berupa jembatan sementara bakal menggunakan anggaran dari BTT Bencana (Belanja Tidak Terduga).

    Sedangkan, untuk alokasi besaran BTT Pemkab Mojokerto sudah diplot dalam APBD anggaran tahun 2025, sekitar Rp 14 miliar.

    “Nanti segera kita lakukan perbaikan jembatan dari anggaran BTT. Kita bangun secara permanen segera, ini tadi sudah dirapatkan dan ada titik temu agar direalisasikan secepatnya,” ungkap Gus Barra.

    Menurut Gus Barra, jembatan di Dusun Sumberkembar ambrol karena luapan aliran sungai ketika hujan lebat, pada Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.

    “Untuk kerusakan jembatan akibat tergerus aliran sungai, ketika hujan intensitas tinggi. Sehingga menggerus bibir sungai, yang membuat konstruksi jembatan ambrol,” pungkasnya.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, menambahkan, pihaknya mendampingi Bupati Mojokerto, Gus Barra dalam kegiatan peninjauan jembatan putus terdampak bencana banjir atau luapan sungai.

    “Ini tadi tindak lanjut dengan rapat koordinasi untuk rehabilitasi jembatan tersebut,” tandasnya.

  • Pemprov Banten Keruk Pendangkalan Sungai Cibanten Serang Gegara Longsor

    Pemprov Banten Keruk Pendangkalan Sungai Cibanten Serang Gegara Longsor

    Jakarta

    Gubernur Banten Andra Soni mengunjungi lokasi Sungai Cibanten yang alami pendangkalan karena banjir bandang dan longsor. Pemprov Banten pun berupaya untuk mengeruk agar muka air sungai tidak mudah meluap dan banjir.

    Kunjungan Andra Soni dilaksanakan pada Minggu (16/3/2025), di Kampung Begog, Desa Citasuk, Padarincang, Kabupaten Serang. Andra didampingi istri Tinawati dan Kepala DPUPR Banten Arlan Marzan.

    “Saya dapat laporan dari warga bahwa ada pendangkalan anak Sungai Cibanten di wilayah Padarincang, dikarenakan longsor, sebelumnya longsor menutupi jalan di wilayah sini, sudah diselesaikan oleh PUPR dengan dibantu TNI, Polri dan masyarakat, relawan, alhamdulillah jalannya sudah selesai beberapa hari yang lalu,” ujar Andra dalam keterangannya.

    “Kemudian ada pendangkalan sungai karena longsoran batu, yang mengakibatkan beberapa rumah sekitaran situ rusak dan kebanjiran. Jadi, hari ini alhamdulillah, respons cepat dari kepala dinas PUPR, saat saya hanya meneruskan video dari masyarakat dan beliau langsung berkoordinasi dengan Balai Besar C3 (Cidanau, Ciujung, Cidurian) yang memang punya kewenangan untuk mengurusi sungai, dan anak sungai, kita tangani terlebih dahulu sambil berkoordinasi,” tambahnya.

    Pemprov Banten menurunkan dua alat berat, dan 60 personel untuk penanganan sementara. Selain itu, BBWSC3 menurunkan satu alat berat.

    “Karena ini agak panjang, dan volume material yang menutupi sungainya sangat banyak. Ini juga mengakibatkan, terganggu aliran irigasi ke pertanian dan Insyaallah ini kita tangani langsung,” katanya.

    “Berikutnya saya akan minta dinas-dinas terkait untuk mendata warga terdampak, karena tadi saya lihat, ada rumah yang hampir rubuh dan sebagainya, mudah-mudahan pemerintah hadir dan kita harus cepat respons, ya karena tugas kita lagi-lagi adalah melayani,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan mengatakan berdasarkan kewenangan, penanganan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun, karena arahan Gubernur Banten, pemprov siap membantu dan berkoordinasi dengan BBWSC3.

    “Pemprov melalui dinas PUPR juga menerjunkan 2 alat berat dan 60 personel untuk melakukan normalisasi sungai dan pembersihan rumah warga dari material longsoran. Dari BBWSC3 juga telah menurunkan alat berat untuk percepatan penanganan,” tambahnya.

    (aik/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pengantin Rugi Rp243 Juta usai Calon Suami Tak Datang saat Pernikahan, si Pria Ngaku Diancam Dibunuh

    Pengantin Rugi Rp243 Juta usai Calon Suami Tak Datang saat Pernikahan, si Pria Ngaku Diancam Dibunuh

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pengantin wanita rugi Rp 243 juta karena calon suami tak datang saat resepsi pernikahan.

    Akhirnya wanita itu mengunggat calon suaminya.

    Peristiwa itu terjadi di provinsi selatan Nakhon Si Thammarat, Thailand.

    Dikutip dari mStar via TribunTrends, Minggu (16/3/2025), pengantin pria dilaporkan tidak muncul di hari pernikahan pada tanggal 11 Maret 2025.

    Padahal semua persiapan telah dilakukan.

    Pengantin wanita bernama Nack, 34, mengajukan laporan polisi terhadap calon suaminya, Ton (33).

    Tindakan tersebut menyebabkan wanita tersebut menderita kerugian lebih dari 500.000 baht (Rp 243 juta).

    Nack mengatakan Ton sebelumnya bekerja sebagai tenaga penjualan, tetapi berhenti dari pekerjaannya untuk membuka toko cat setelah menikah.

    Namun, saat Ton menganggur, ia diduga menggunakan uang Nack untuk keperluan pribadi.

    Ia juga meminjam mobil dan sepeda motornya, lalu menggadaikannya untuk mendapatkan uang tunai.

    Meski begitu, Nack tetap melanjutkan rencananya untuk menikahi Ton.

    Ton mengaku pingsan di kamar mandi sehari sebelum pernikahan.

    Ia harus dilarikan ke rumah sakit.

    Dokter menyarankan dia untuk tinggal di rumah sakit karena cedera kakinya, tetapi Ton bersikeras untuk keluar untuk menghadiri pernikahannya. 

    Dokter mengizinkannya pulang keesokan harinya.

    Saat Ton menerima perawatan, anggota keluarga Nack datang ke rumah sakit.

    Mereka diduga mengancam akan membunuhnya.

    Selain itu juga mengancam ibunya jika dia tidak menghadiri pernikahannya.

    Ton dan ibunya kemudian mengajukan laporan polisi.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai jalannya hukum.

    Pihak calon pengantin juga belum memberikan keterangan lebih lanjut.

    Sementara itu, Ton mengakui bahwa dirinya pernah membatalkan pernikahannya dengan seorang wanita lain.

    Namun ia menjelaskan bahwa hal itu terpaksa dilakukannya karena mengetahui wanita tersebut tidak setia dan menjalin hubungan dengan salah seorang sahabat karibnya.

    Sementara itu di Indonesia, acara pesta pernikahan namun kebanjiran menjadi viral di media sosial.

    Pasalnya, pada postingan tersebut terdapat tulisan yang diduga pasangan pengantin itu tak percaya dengan mitos saat menikah.

    Diketahui, pesta pernikahan itu tampak dipenuhi genangan banjir.

    Pasangan pengantin bahkan menduga pernikahan kebanjiran.

    Sebab mereka tak percaya mitos dan tak mengikuti nasihat orang-orang tertua.

    Mereka sempat tak percaya mitos yang menyebut bahwa pengantin tidak mandi di hari pernikahan karena bisa hujan.

    Hingga akhirnya mereka memperlihatkan kejadian tak terduga di hari pernikahannya yang berujung kebanjiran.

    Bukan hanya hujan, pernikahan mereka bahkan sampai kebanjiran.

    Peristiwa ini viral dibagikan akun TikTok @amaupiiiii, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (26/2/2025).

    Dalam video tersebut memperlihatkan suasana gembira pasangan pengantin.


    Mulanya mereka merekam penampilan mereka di pelaminan dengan kamera depan.

    Tampak pengantin wanita tampil cantik dengan riasan mengenakan busana pengantinnya.

    Begitu juga dengan pengantin pria yang tampil gagah mengenakan seragam kebesarannya di hari pernikahan.


    Sekilas mereka memperlihatkan kondisi mereka yang terlihat sedang berada di pelaminan.

    Tampak pasangan pengantin itu bahagia tertawa dan tersenyum ke kamera.

    Dalam narasi video tersebut, pengantin menuliskan caption menyinggung soal mitos di hari pernikahan.

    “Jangan mandi di hari H pernikahan, nanti hujan,” tulis akun @amaupiiiii.

    Setelah itu, pasangan pengantin itu tiba-tiba memperlihatkan suasana di lokasi pernikahannya.

    Rupanya kedua pengantin itu tertawa karena suasana lokasi pernikahan mereka yang kebanjiran.

    “Banjir,” tambah akun @amaupiiiii.

    Bukannya sedih, pasangan pengantin itu justru terlihat santai.

    Bahkan mereka ikut joget saat tamu undangan dan orang-orang terdekat mereka tetap bahagia meski lokasi pernikahan kebanjiran.

    Terlihat pengantin memperlihatkan sedang berada di atas panggung pelaminan.

    Sedangkan tamu yang lainnya tetap berjoget meski banjir setinggi mata kaki orang dewasa.

    Terlihat bukan saja tamu undangan atau keluarga saja, vendor pernikahannya juga saling menghibur.

    Diketahui pengantin wanita yang lokasi pernikahannya kebanjiran itu bernama Rahma Lutfi Irvani.

    Vivi panggilannya, menikah dengan suaminya, Hendra Saputra pada 27 Januari 2025 di Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

    Meski lokasi pernikahan mereka kebanjiran, acara berlangsung dengan lancar sebelum turun hujan.

    Namun tepat pukul 13.30 hujan semakin deras dan air meluap hingga semata kaki orang dewasa.

    Bahkan siapa sangka, tepat pada pukul 14.30 hujan semakin deras hingga akhirnya banjir besar datang hingga selutut orang dewasa.

    Meski panik sedikit, namun Vivi beserta keluarga sangat beruntung dengan dukungan vendor dalam acara tersebut, hingga akhirnya acaranya tetap berjalan meski di akhiri dengan banjir.

    Hingga video tersebut diunggah sudah ditonton lebih dari 249 ribu.

    Video momen pernikahan kebanjiran pengantin di Jombang ini juga menuai beragam reaksi dan komentar dari netizen.

    Sebagian warganet menyoroti bahwa kejadian yang dialami pengantin itu mitos karena terjadi di musim hujan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com