Topik: Banjir

  • Intip Kondisi Jalan Nasional di Jawa Tengah-DIY Jelang Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Intip Kondisi Jalan Nasional di Jawa Tengah-DIY Jelang Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengabarkan, kesiapan jalan nasional di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai angka 92,31 persen menjelang puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Dody menekankan, pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras dan sinergi lintas instansi dalam memelihara serta meningkatkan kualitas infrastruktur jalan.

    “Sepanjang total 1.887,29 km jalan nasional yang kami tangani di dua provinsi ini, 92,31 persennya sudah berstatus mantap. Artinya, rute-rute utama mudik sudah optimal untuk dilalui. Kami ingin pastikan pemudik merasa nyaman,” tutur Dody dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Capaian ini juga tercermin dari data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) yang ia terima, yakni sepanjang 1.580,95 km dengan kemantapan 91,28, persen dan 306,34 km di Yogyakarta dengan kemantapan 97,65 persen.

    Selain itu, Menteri PUPR menggarisbawahi upaya masif yang telah dilakukan pemerintah sejak awal tahun. Menurutnya, pemeliharaan rutin jalan seperti penambalan lubang dan perbaikan drainase terus diakselerasi. Untuk siap menghadapi curah hujan serta lonjakan volume kendaraan saat mudik.

    “Dari total 21.476 lubang yang terdeteksi sejak 1 Januari 2025, sebanyak 20.649 telah diperbaiki, menyisakan 827 lubang yang ditarget rampung sebelum H-10 Lebaran,” terangnya.

    Wilayah Potensi Banjir

    Ia juga menyoroti kolaborasi intens dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dalam mengatasi potensi banjir, terutama di daerah Kaligawe dan Sayung (Demak).

    “Kita rutin bersihkan saluran, normalisasi sungai, dan siagakan pompa di beberapa titik. Jangan sampai genangan air merusak kualitas jalan nasional yang sudah diperbaiki,” ungkap dia.

     

  • TNI AU lakukan modifikasi cuaca selama 10 hari untuk cegah banjir

    TNI AU lakukan modifikasi cuaca selama 10 hari untuk cegah banjir

    Jakarta (ANTARA) – TNI AU melalui Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) mengerahkan dua pesawat Cassa 212 untuk operasi modifikasi cuaca (OMC) selama 10 hari untuk mengurangi intensitas curah hujan, dan membantu pemerintah dalam mencegah banjir.

    “Upaya ini dilakukan untuk mengurangi dampak bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek),” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri dalam siaran pers resmi TNI AU, yang diterima di Jakarta, Senin.

    Ardi mengatakan operasi modifikasi cuaca itu sudah dilakukan sejak 10 Maret 2025 dan akan berakhir pada 20 Maret 2025.

    Dia menjelaskan dalam operasi tersebut, TNI AU menerbangkan pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Lanud Husein Sastranegara, Bandung.

    Dua pesawat Cassa 212 dikerahkan untuk membawa senyawa berupa garam yang akan disebarkan di langit. Senyawa garam tersebut diyakini dapat memberikan reaksi yang berfungsi untuk mengurangi curah hujan.

    Ardi melanjutkan pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan titik yang tepat untuk penyebaran garam.

    “Berdasarkan data per hari Kamis (13/3) telah melaksanakan penyemaian 35,5 ton garam (NaCL), dalam 18 sorties penerbangan,” kata Ardi.

    Ardi memastikan pihaknya akan terus menjalankan misi pengendalian cuaca dengan maksimal hingga waktu yang telah ditentukan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • 4
                    
                        Tambun Utara Kini Terlihat Asri Usai Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi
                        Megapolitan

    4 Tambun Utara Kini Terlihat Asri Usai Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi Megapolitan

    Tambun Utara Kini Terlihat Asri Usai Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Bantaran Kali Sepak yang menghubungkan Desa Srijaya dan Srimukti di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, kini terlihat asri setelah puluhan bangunan liar dibongkar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada pekan lalu.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (17/3/2025), puluhan bangunan liar yang sebelumnya menjamur sepanjang dua kilometer di bantaran Kali Sepak kini sudah rata dengan tanah.
    Bangunan yang didominasi warung semi permanen dan permanen kini hanya menyisakan puing-puing bekas penggusuran.
    Sejumlah pepohonan juga terlihat turut ditebang untuk mempermudah proses normalisasi Kali Sepak. Sampai saat ini, satu alat berat jenis ekskavator masih berada di lokasi.
    Setelah membongkar bangunan liar di bantaran Kali Sepak, Dedi Mulyadi dikabarkan akan memperluas area penggusuran dengan sasaran bangunan liar di tanggul kali kecil di Desa Sriamur.
    “Informasi terakhir yang saya dapat, Pak Dedi nanti mau memperluas pembongkaran yang di tanggul-tanggul,” kata Ketua RW 02 Sriamur, Karto Effendi kepada
    Kompas.com
    , Senin.
    Karto mengaku menyambut baik rencana ini karena bangunan liar di sepanjang tanggul tersebut turut menjadi penyebab banjir parah di Tambun Utara.
    Dengan pembongkaran ini, diharapkan aliran air kali di Tambun Utara menjadi lebih lancar sehingga tidak ada lagi banjir.
    Selain soal antisipasi banjir, Karto menilai
    pembongkaran bangunan liar
    di bantaran kali juga mengubah wajah Tambun Utara.
    “Sekarang jadi sudah kelihatan enggak kumuh, kalau sebelumnya kan enggak banget dilihat, kali juga jadi lebih lebar,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang memimpin pembongkaran 60 bangli di bantaran Kali Sepak di Desa Srimukti dan Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) sejak pukul 10.00 WIB.
    Dalam pembongkaran ini, satu alat berat ekskavator dikerahkan untuk meruntuhkan puluhan bangli yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Sepak.
    Di lokasi ini, bangli tersebut dijadikan sebagai tempat tinggal hingga warung oleh warga setempat sejak puluhan tahun lamanya.
    Mereka mau tak mau harus merelakan bangli tersebut dibongkar ketika satu ekskavator mulai bergerak mendekati deretan bangli.
    Seorang pedagang sate pemilik bangli, Wana (55), mengaku tak mendapat sosialisasi terkait pembongkaran bangunan yang digelar pada hari ini.
    Ia hanya mengetahui informasi bahwa pembongkaran dilakukan pada 10 April 2025.
    “Tanggal 10 April mau digusur habis Lebaran. Yang hari ini enggak tahu, lurah enggak tahu, camat enggak tau. Tahu-tahu hari ini,” kata Wana di lokasi, Jumat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kawasan Wisata Parapat Danau Toba Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Warga Diimbau Waspada

    Kawasan Wisata Parapat Danau Toba Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Warga Diimbau Waspada

    Banjir bandang menerjang kawasan wisata Parapat dan tanah longsor di Desa Soalan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Minggu, 16 Maret 2025. Polres Simalungun melakukan pengalihan arus lalu lintas.

    Pengalihan arus ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah kemacetan dan meminimalisir potensi korban akibat bencana alam tersebut. Lokasi pengalihan berada di Simpang Palang Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun.

    Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, ketika dikonfirmasi sekitar pukul 20.00 WIB menjelaskan, pengalihan arus lalu lintas telah dilakukan sejak pukul 18.30 WIB hingga selesai.

    “Karena situasi Kota Parapat dalam keadaan banjir bandang, dan Desa Soalan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun mengalami tanah longsor, arus lalu lintas dialihkan untuk keselamatan masyarakat,” kata Verry Purba.

    Dijelaskan, arus lalu lintas dari arah Pematang Siantar menuju Parapat dialihkan dari Simpang Palang menuju arah Simpang Sitahuan. Begitu juga sebaliknya, arus dari arah Parapat menuju Pematang Siantar dialihkan dari Simpang Sitahuan menuju arah Simpang Palang.

    “Meskipun terjadi perubahan jalur, situasi arus lalu lintas dalam keadaan aman dan lancar,” Verry menyebutkan.

  • Modifikasi Cuaca Diklaim Efektif Turunkan Intensitas Hujan Ekstrem di Jabar

    Modifikasi Cuaca Diklaim Efektif Turunkan Intensitas Hujan Ekstrem di Jabar

    Bayu menjelaskan, selama operasi, pesawat menyemai awan tiga kali sehari. BMKG bertindak sebagai pengawas utama dalam menentukan titik pertumbuhan awan yang menjadi target penyemaian berdasarkan pantauan radar dan citra satelit. 

    Pilot dan tim teknis dari TNI AU memastikan bahan semai tersebar dengan optimal. Dengan cara ini, hujan bisa dialihkan dan diturunkan di tempat yang lebih aman, seperti di laut.

    Diketahui, OMC dilakukan dengan cara menyebarkan bahan khusus ke awan yang berpotensi menurunkan hujan lebat. Penyemaian ini dilakukan menggunakan pesawat yang terbang ke titik-titik tertentu yang sudah dipantau sebelumnya.

    Bahan yang digunakan dalam penyemaian awan umumnya berupa natrium klorida (garam) atau bahan higroskopis lainnya. Bahan ini membantu mempercepat pembentukan butiran air dalam awan, sehingga hujan turun lebih cepat atau di lokasi yang lebih aman, seperti di laut.

    “OMC ini bukan untuk menghilangkan hujan sepenuhnya, karena hal itu membutuhkan daya yang sangat besar. Namun, melalui penyemaian yang tepat, kita bisa mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah rawan banjir dan longsor,” jelas Bayu.

  • Kondisi Parapat Diterjang Banjir Bandang, 50 Rumah Terdampak, Belum Ada Laporan Korban Jiwa – Halaman all

    Kondisi Parapat Diterjang Banjir Bandang, 50 Rumah Terdampak, Belum Ada Laporan Korban Jiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PARAPAT – Bagaimana kondisi terkini usai banjir bandang yang terjadi di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sumut?

    Diperkirakan banjir bandang pada Minggu (16/3/2025) ini berdampak pada 50 rumah warga sekitar dan belum dilaporkan ada korban jiwa.

    Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati menuturkan, banjir bandang terjadi akibat hujan deras selama 3 jam di Kota Parapat. 

    “Saat ini banjir sudah mulai surut dan sedang pembersihan  material lumpur. Ada sekitar dari hasil sementara, 50 rumah terdampak,” ujar Kabid Peralatan BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati, Minggu (16/3/2025) malam. 

    Banjir bandang tersebut disertai material lumpur dan bebatuan. 

    “Tidak begitu tinggi, tapi deras dan disertai material bebatuan,” 

    Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi soal adanya korban jiwa.

    “Informasi yang kami dapatkan karena curah hujan yang terlalu tinggi selama tiga jam. Lokasinya di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun,” terangnya. 

    Hujan mulai reda sekitar pukul 18.00 WIB dan banjir mulai surut. 

    “Pukul 18.00 WIB, sudah mulai surut. Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.

    Banjir bandang yang terjadi di Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, tepat pada Minggu (16/3/2025) sore mengakibatkan sejumlah fasilitas layanan umum terganggu.

    Salah satunya adalah RSUD Parapat yang tepat berada di inti kota tersebut. 

    Derasnya air pun tak mampu dibendung oleh para Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Parapat.

    Kebetulan bangunan RSUD Parapat sedikit lebih rendah dari badan jalan, sehingga air pun masuk dengan leluasa. 

    Untungnya tak ada situasi yang signifikan hingga membuat manajemen rumah sakit harus mengevakuasi pasien. 

    “Kondisi saat ini, RSUD Parapat masih menangani pasien dengan baik dan layanan rawat inap masih kondusif,” kata Edwin.

    Adapun para tenaga kesehatan dan manajemen RSUD Parapat saat ini sedang melakukan pembersihan, khususnya pada barang-barang yang mudah rusak seperti dokumen, surat menyurat, alat elektronik dan fasilitas listrik dan alat kesehatan. 

    Para pegawai tampak membersihkan koridor RSUD Parapat hingga mendekati malam hari untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan.

    “Sejauh ini masih terkendali. Tidak terjadi hal-hal yang membuat kita terpaksa untuk mengevakuasi pasien,” kata Edwin.

    PARAPAT BANJIR BANDANG – Manajemen RSUD Parapat melakukan pembersihan usai rumah sakit plat merah di Kota Wisata itu dihantam banjir bandang pada Minggu (16/3/2025) (DOKUMEN DINKES SIMALUNGUN) (DOKUMEN DINKES SIMALUNGUN)

    Amatan sejumlah video amatir milik warganet, dilaporkan bahwa banjir bandang memasuki pertokoan Jalan Parapat.

    Derasnya air berwarna coklat itu membuat para pengendara khawatir untuk menerjang. 

    Lalu lintas di Kota Wisata Parapat pun berhenti sementara waktu sampai derasnya air benar-benar berkurang.

    Air bercampur lumpur datang dari sungai kecil yang berhulu di perbukitan, diduga sebagai penyebabnya. 

    Diketahui hujan deras memang sedang terjadi di wilayah Kabupaten Toba hingga ke sebagian Kabupaten Simalungun, termasuk Kota Wisata Parapat.

    Tak ayal, akibat banjir ini lalu lintas kendaraan sempat terhenti. 

    Pengendara yang datang dari arah Siantar menuju Parapat maupun sebaliknya terpaksa menghentikan laju kendaraan sampai air benar-benar berhenti.

    Lurah Parapat, Juniarli Sinaga yang dikonfirmasi reporter Tribun Medan mengatakan bahwa banyak rumah dan toko-toko warga yang dimasuki oleh banjir bermuatan material lumpur tersebut.

    “Kondisi saat ini, banyak rumah, lalu RSU Parapat, Polsek Parapat, Hotel, Pantai bebas Parapat, dan permukiman warga lingkungan I dan II Kelurahan Parapat yang terdampak banjir,” kata Juniarli.

    PARAPAT BANJIR BANDANG – Kota wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berubah menjadi lautan lumpur setelah banjir bandang menerjang pada Minggu (16/3/2025). (TribunMedan/Arjuna Bakkara)

    Adapun penyebab banjir, kata Juniarli, lantaran meluapnya sungai kecil yang bersumber pada perbukitan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

    Air kemudian mengalir hingga ke jalan protokol dan bermuara ke Danau Toba. 

    Kondisi saat ini, laju banjir telah berhenti.

    Masyarakat mulai membersihkan rumahnya dari material bercampur tanah tersebut.

    Air tak hanya masuk ke dalam rumah, melainkan pula merusak rumah toko yang ada di sepanjang Jalan Parapat.

    (cr3/tribun-medan.com)

     

     

  • Tornado Terjang Amerika Serikat, Puluhan Orang Tewas

    Tornado Terjang Amerika Serikat, Puluhan Orang Tewas

    Jakarta

    Setidaknya 37 orang tewas di Amerika Serikat termasuk 12 orang di Negara Bagian Missouri saja setelah sejumlah angin tornado menerjang bagian selatan dan tenggara AS.

    Di Negara Bagian Kansas, setidaknya delapan orang tewas setelah lebih dari 55 kendaraan terlibat dalam kecelakaan akibat badai debu.

    Lebih dari 170.000 bangunan tidak mendapat pasokan listrik di lima negara bagian termasuk Michigan, Missouri, dan Illinois pada Sabtu (15/03) malam, menurut situs Power Outage.

    Cuaca buruk diperkirakan bakal terus melanda wilayah tersebut. Saat ini pemerintah AS merilis peringatan bahaya tornado di Louisiana timur, Georgia barat, Tennessee tengah, dan Florida barat.

    Stevie Kara mencari barang-barang pribadinya setelah rumahnya hancur diterjang tornado di Poplar Bluff, Missouri, Sabtu (15/03). Kara berada di rumah ketika tornado melanda. Dia terbangun di tanah dan membutuhkan jahitan di tangan dan kakinya. (Getty Images)

    Di Mississippi, Gubernur Tate Reeves mengumumkan sebanyak enam orang meninggal dunia akibat imbas beberapa tornado.

    Beberapa peringatan tornado juga dirilis di Alabama pada Sabtu (15/03) malam.

    Tornado yang menerjang Poplar Bluff, Missouri, menghancurkan berbagai bangunan. (Getty Images)

    Badan meteorologi National Weather Service (NWS) mengatakan banjir bandang ini dapat berakibat fatal.

    NWS memperingatkan “beberapa tornado yang kuat hingga ganas” di wilayah tersebut. Lembaga itu menyebut situasi itu “sangat berbahaya”.

    “Jika Anda tinggal di wilayah ini, pergilah ke bangunan paling kokoh yang dapat Anda akses dan tetaplah di tempat hingga badai berlalu.”

    Jejak kehancuran

    Sejumlah rusak rusak parah setelah diterjang tornado di Florissant, Missouri, Sabtu (15/03). (Reuters)

    Gubernur Missouri, Mike Kehoe, mengatakan wilayahnya telah “dihancurkan oleh badai dan tornado dahsyat, yang mengakibatkan rumah-rumah hancur dan banyak nyawa melayang”.

    Badan manajemen darurat Missouri mengatakan laporan awal menunjukkan 19 tornado telah menghantam 25 daerah sejauh ini.

    Sebuah rumah hancur diterjang tornado di Florissant, Missouri, Sabtu (15/03). (Reuters)

    Di Arkansas, sebanyak tiga orang meninggal dunia dan 29 cedera. Kondisi ini mendorong Gubernur Sarah Huckabee Sanders untuk mengumumkan keadaan darurat.

    Gubernur Georgia, Brian Kemp, juga mengumumkan keadaan darurat. Adapun Gubernur Oklahoma, Kevin Stitt, mengonfirmasi satu orang telah tewas di wilayahnya.

    Badai debu yang menyebabkan tiga kematian di Texas pada Jumat (14/03) malam menyebabkan sekitar 38 mobil tertabrak.

    “Ini yang terburuk yang pernah saya lihat,” Sersan Cindy Barkley, dari departemen keselamatan publik negara bagian, mengatakan kepada wartawan.

    “Kami tidak tahu bahwa mereka semua berkumpul sampai debu mulai mereda.”

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Tornado juga memicu lebih dari 150 kebakaran hutan dan menjungkirbalikkan beberapa truk semi trailer di bagian tengah AS, CBS melaporkan.

    Di Oklahoma, salah satu kebakaran tersebut telah membakar lahan seluas 27.500 hektare dan belum dapat dikendalikan, menurut Dinas Kehutanan Oklahoma.

    Badan tersebut telah mengeluarkan peringatan “bendera merah”, yang menandakan bahaya kebakaran yang parah.

    Bagaimana tornado terbentuk dan mengapa wilayah itu dilanda tornado?

    Tornado terbentuk ketika udara hangat dan lembap naik, bercampur dengan udara dingin di atas sehingga membentuk awan badai.

    Angin yang bertiup dari arah yang berbeda menyebabkan udara berputar, menciptakan pusaran udara yang bergerak ke atas.

    Sejumlah negara bagian yang diterjang tornado berada dalam jalur yang sering dilanda fenomena cuaca tersebut.

    Oleh sebab itu, wilayah tersebut dijuluki Tornado Alley, karena geografinya ideal untuk pembentukan tornado.

    Sebuah rumah hancur diterjang tornado di Florissant, Missouri, Sabtu (15/03). (Reuters)

    Pada 2024, 54 orang tewas dalam insiden terkait tornado, menurut lembaga penyedia data atmosfer dan kelautan AS (NOAA). Dari jumlah tersebut, sembilan orang tewas di Texas, delapan orang tewas di Oklahoma, lima di Arkansas, dan satu di Missouri.

    Musim tornado puncak di Tornado Alley berlangsung dari Mei hingga Juni. Namun, para ahli meteorologi memperingatkan bahwa tornado dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun.

    Lihat Video dari Udara: Missouri Luluh Lantak Disapu Tornado

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kontroversi Rencana Tebang Ratusan Pohon untuk Proyek Drainase Pencegah Banjir di Kota Malang

    Kontroversi Rencana Tebang Ratusan Pohon untuk Proyek Drainase Pencegah Banjir di Kota Malang

    Liputan6.com, Malang- Rencana pembangunan drainase (saluran air) di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang menuai kontroversi. Sebab untuk memuluskan proyek penanganan banjir di Malang kota itu harus menebang sekitar 147 pohon di jalan itu.

    Pembangunan drainase Suhat Kota Malang sebagai salah satu upaya penanganan masalah banjir di Malang kota. Proyek menggunakan anggaran APBD Provinsi Jawa Timur 2025 sebesar Rp 32 miliar dan mulai dikerjakan usai lebaran 2025.

    Hasil survei awal, ratusan pohon seperti jenis trembesi, sono dan karet kebo di Jalan Suhat Malang perlu ditebang. Wacana itu menuai kritik dari sejumlah pihak seperti aktivis lingkungan hidup.

    Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin pun merespon dengan meninjau lokasi rencana pembangunan saluran drainase itu pada Rabu, 12 Maret 2025 kemarin.

    “Kami sudah cek lokasi. Akan dikoordinasikan dengan Pemrov Jawa Timur agar tidak banyak pohon yang ditebang,” kata Wahyu Hidayat, kemarin.

    Menurut dia, ada alternatif lain yang dapat dikoordinasikan bersama Pemprov Jatim. Misalnya lewat mekanisme perubahan secara tertulis pada kontrak kerja yang telah disepakati. Sehingga pembangunan drainase tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

    Wahyu telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang untuk mengubah atau menyesuaikan titik pembangunan. Termasuk menugaskan Dinas Lingkungan Hidup agar survei ulang di sepanjang kawasan lokasi proyek.

    Pemkot Malang, lanjutnya, berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan. Serta memastikan tidak semua pohon di kawasan itu terutama di tengah Jalan Suhat bakal ditebang habis. Dapat dilakukan peremajaan maupun penggantian pohon.

    “Kami sudah identifikasi titik-titiknya. Kalau pun ada pohon yang ditebang jumlahnya tidak sampai ratusan seperti kabar yang beredar,” ujar Wahyu.

    Dia mengatakan, Pemerintah Kota Malang akan berdiskusi lagi bersama Pemprov Jawa Timur selaku perencana pembangunan drainase Suhat Malang. Dengan begitu, penebangan pohon dapat sedikit mungkin dilakukan termasuk mempertahankan pedestrian.

    “Insya Allah pengerjaannya dilakukan setelah lebaran nanti. Kami tetap menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov,” katanya.

  • Desa Libungo Bone Bolango Terus-terusan Dilanda Banjir, di Mana Pemda?

    Desa Libungo Bone Bolango Terus-terusan Dilanda Banjir, di Mana Pemda?

    Liputan6.com, Gorontalo – Banjir bandang kembali melanda Desa Libungo, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut beberapa jam.

    Luapan sungai ini menyebabkan puluhan rumah warga terendam banjir, bahkan beberapa di antaranya mengalami kerusakan parah. Warga pun semakin resah karena banjir terjadi hampir setiap hari setiap hujan turun.

    Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun media sosial warga, terlihat jelas bagaimana banjir merendam jalan-jalan desa serta menerjang rumah warga, mengganggu aktivitas hingga mengancam keselamatan barang berharga.

    “Setiap hari rumah saya diterjang banjir,” keluh Agustin Hulopi Pakaya, seorang warga Desa Libungo, dalam video tersebut.

    Selain merendam rumah warga, banjir juga memperburuk kondisi infrastruktur desa. Jembatan yang menjadi akses utama semakin rendah akibat sedimentasi, sehingga aliran air dan material kayu terhambat dan mengarah langsung ke pemukiman warga.

    “Air sungai meluap, jembatan semakin rendah, dan material seperti kayu serta lumpur terbawa arus. Ini sangat berbahaya,” tambah Agustin.

    Banjir kali ini mengakibatkan sedikitnya 24 rumah terdampak, dengan dua rumah mengalami kerusakan parah. Seorang warga mengungkapkan bahwa dirinya dan anaknya menjadi korban dari banjir yang tak kunjung mendapat solusi ini.

    “Kami sudah berulang kali meminta perhatian pemerintah. Bahkan, kami sempat mengajukan permohonan bantuan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bone Bolango. Namun, hingga kini belum ada langkah nyata yang diberikan,” ungkapnya.

    Warga mengaku hanya meminta bantuan sederhana, seperti semen untuk memperkuat rumah dari terjangan banjir, sementara material lainnya mereka sanggupi sendiri. Sayangnya, permintaan ini belum mendapatkan respons yang jelas.

    Upaya normalisasi sungai yang dilakukan pada Januari lalu dinilai belum memberikan dampak signifikan. Warga menyebut pengerukan hanya dilakukan sepanjang 100 meter, sehingga tidak mampu mengatasi masalah utama banjir.

    “Hasilnya nihil. Air tetap meluap dan sampai sekarang kami belum menerima bantuan apa pun,” ujarnya

    Selain itu, banyaknya kunjungan aparat pemerintah yang hanya mendokumentasikan situasi tanpa tindakan nyata semakin membuat warga kecewa. Mereka menilai solusi yang diharapkan tak kunjung datang meski permasalahan ini terjadi setiap tahun.

     

  • 495 Rumah Warga Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Padangsidimpuan

    495 Rumah Warga Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Padangsidimpuan

    SUMUT – Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Padangsidimpuan memberi dampak serius. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara melaporkan setidaknya 495 rumah mengalami kerusakan akibat sapuan air yang meluap.

    Berdasarkan laporan yang diterima ANTARA di Medan, Ahad, ratusan rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis, 13 Maret ini dikategori tingkat kerusakannya.

    Pusdalops PB Sumut mencatat rumah yang mengalami rusak berat akibat peristiwa naas tersebut sebanyak 164 unit atau lebih banyak dari rusak sedang yang tercatat 103 unit. Sementara kategori rusak ringan tercatat paling banyak paling banyak dibandingkan dua kategori tersebut atau mencapai 228 rumah.

    Selain itu banjir dan tanah longsor yang melanda enam kecamatan dan puluhan kelurahan maupun desa ini juga mengakibatkan satu sekolah rusak sedang dan rusak ringan serta rumah ibadah satu rusak sedang dan juga satu rusak ringan.

    Adapun enam kecamatan yang terlanda bencana tersebut yakni Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu, Padangsidimpuan Tenggara, dan Hutaimbru.

    Sedangkan kelurahan atau desa yang terdampak yakni Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Tobat, dan Kelurahan Kantin di Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Lalu Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Losung, Kelurahan Sitamiang Baru di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, kemudian Gang OtoaYana, Gang Salak Permai, Gang Tanggal, Gang Libers – Kawasan Hapinis Kelurahan Batunadua Julu di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

    Selanjutnya Desa Rimba Shoping, Desa Sima Tohir di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, serta Desa Pulo Bauk dan Desa Huta Lombang di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

    Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan data tersebut merupakan data sementara yang masuk dari Pusdaslops PB Sumut.

    Yuyun sapaan akrabnya mengatakan BPBD setempat telah melakukan upaya penanganan yang melibatkan pemangku kebijakan terkait.

    “Pihak terkait telah melakukan penilaian awal kejadian bencana di lokasi bencana, melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak banjir dan melakukan operasi SAR terhadap korban yang hilang,” kata dia.

    Selain itu dia menambahkan pihak terkait juga melakukan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap masyarakat terdampak bencana, melakukan perencanaan, penentuan rencana operasi, dan evaluasi penanganan darurat, serta mendirikan posko.

    Pihaknya juga melakukan pendampingan sistem komando penanganan darurat bencana dan keposkoan dan menurunkan sumber daya manusia di lokasi bencana.

    “Berdasarkan laporan, ketinggian air sudah menurun drastis di enam kecamatan dan masyarakat didukung oleh pemerintah daerah dan relawan melakukan pembersihan material akibat banjir,” ujarnya.