Topik: Banjir

  • Keripik Tempe, Jajanan Sederhana yang Selalu Diincar Warga Jombang untuk Teman Mudik Lebaran

    Keripik Tempe, Jajanan Sederhana yang Selalu Diincar Warga Jombang untuk Teman Mudik Lebaran

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Berkah Ramadan masih dirasakan bagi sebagian besar pegiat UMKM di Kabupaten Jombang. Salah satunya dirasakan oleh Hafidz Muzakki (28) produsen keripik tempe yang kebanjiran pesanan. 

    Pria asal Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang ini mengatakan, pesanan keripik tempe produksinya banyak diminati di bulan Ramadan, terlebih menjelang hari raya idul Fitri 1446 Hijriyah.

    Keripik tempe khas Jombang yang ia produksi di rumahnya ini setiap harinya selalu laris dan tak pernah sepi pesanan selama awal ramadan hingga mendekati lebaran.

    “Alhamdulillah pesanan meningkat 3-4 kali lipat kalau dibandingkan hari biasa. Banyak pembeli yang pesan, keripik tempenya mau dibuat oleh-oleh mudik ke kampung halaman,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (18/3/2025). 

    Keripik Tempe HH produksi Hafidz ini sejatinya sudah ia rintis sejak tahun 2019 silam. Memang, keripik tempe menjadi salah satu jajanan sederhana yang kerap dijadikan teman perjalanan mudik, maupun hiasan di meja lebaran. 

    Kemasannya yang sederhana dan rasa kriuknya seolah menjadi syarat wajib jajanan yang menemani mudik maupun saat lebaran. Ramadan penuh berkah memang nyata adanya, pundi-pundi rupiah Hafidz semakin tebal saat Ramadan tiba. 

    Pesanan keripik tempe setiap harinya tak pernah berhenti. Dalam sehari, selalu ada 5-6 pesanan keripik.

    Untuk produksi, Hafidz menyebut bahwa mereka bisa memproduksi sekitar 6 kilogram keripik tempe per hari sepanjang bulan Ramadan. 

    Hal tersebut ia lakukan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, apalagi menjelang lebaran. Padahal jika hari normal, ia hanya memproduksi 2-3 kali saja dalam sehari atau 3-4 kilogram dalam sehari.

    “Biasanya kami hanya memproduksi 2 hingga 3 kali dalam seminggu, tetapi saat Ramadan ini, kami harus memproduksi setiap hari untuk memenuhi pesanan yang datang, terutama untuk oleh-oleh mudik,” ujarnya. 

    Keripik tempe HH yang diproduksi Hafidz ini menawarkan tiga varian rasa, original, barbeque, dan yang paling diminati adalah rasa pedas daun jeruk. 

    Varian rasa pedas daun jeruk menjadi yang paling laris karena memiliki cita rasa pedas yang khas, serta aroma daun jeruk yang menggoda. Produk ini tidak hanya digemari oleh warga lokal, tetapi juga oleh para perantau yang membawa oleh-oleh khas Jombang.

    Harganya pun cukup terjangkau, dengan kemasan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 30.000. Selain itu, keripik tempe ini juga bisa dibeli dalam bentuk kilogram dengan harga Rp 70.000.

    “Bisa jadi oleh-oleh khas Jombang yang dibawa pulang ke kampung halaman,” ungkapnya. 

    Selain menjadi pilihan oleh-oleh di kalangan pemudik, Keripik Tempe HH juga sudah merambah ke berbagai daerah, mulai dari Medan, Sumatra Utara, NTT, hingga beberapa kota di Jawa Timur.

    Ia berharap, usahanya ini bisa terus dikenal masyarakat dan semakin berkembang setiap harinya, tidak hanya saat bulan Ramadan tiba. 

    “Semoga di hari-hari biasa juga bisa terus ramai. Sehingga ekonomi di lingkungan sekitar tempat saya tinggal juga bisa terdampak,” pungkasnya

  • Kerap diterjang banjir, warga Kebon Pala Jakarta Timur minta cepat direlokasi

    Kerap diterjang banjir, warga Kebon Pala Jakarta Timur minta cepat direlokasi

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Kerap diterjang banjir, warga Kebon Pala Jakarta Timur minta cepat direlokasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 17:04 WIB

    Elshinta.com – Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kerap dilanda banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter hingga 2 meter lebih. 

    Alhasil, warga mulai jenuh dengan keadaan tersebut. Pasalnya banjir telah menggangu aktivitas kehidupan mereka sehari hari-hari. Karenanya mereka menginginkan agar segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.

    Ketua RW 05 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Puryadi menerangkan tawaran untuk relokasi pemukiman warga Kebon Pala, sebelumnya telah datang di musim Pemiihan Presiden dan Wakil Presiden atau Pemilu 2024. 

    Bahkan, lanjut Puryadi, Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Rano Karno telah meninjau pemukiman warga di Kebon Pala, pada Senin 3 Maret 2025, sebelum banjir di kawasan tersebut melumpuhkan pengguna jalan Jatinegara pada Selasa (4/3) lalu.

    Menurut Puryadi, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno saat itu menawarkan warga Kebon Pala untuk direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. 

    Namun janji itu hingga saat ini belum terealisasi. Padahal, kata dia, warga sudah dimintakan identitas diri berupa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Pendataan sih sudah, cuma lagi-lagi eksekusi untuk perpindahan warga kampung Melayu, khususnya RW 04 dan RW 05 untuk diimutasi atau dipindah ke Rusun Pasar Rumput belum terealisasi,” ujar Puryadi seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Selasa (18/3). 

    Puryadi pun menampik, jika warga Kebon Pala menolak untuk direlokasi ke tempat yang lebih layak. Menurutnya, justru warga menginginkan agar pemerintah segera merealisasikan implementasi rumah susun bagi warga pemukiman Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara.

    “Jadi, keinginan masyarakat khususnya di RW 05 itu, minta cepat-cepat direlokasi kalau misalnya ada keputusan di tangan pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah,” terangnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya banjir hebat akibat luapan sungai Ciliwung dan intensitas hujan tinggi melanda warga pemukiman di kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (3/3) dan Selasa (4/3) lalu.

    Di mana ratusan rumah di kawasan tersebut terendam banjir hingga mencapai 2 meter lebih, ketika mereka tengah khusuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan 1446 hijriah. Imbasnya, puluhan Kepala Keluarga (KK) warga di pemukiman tersebut mengungsi di lorong-lorong dan ruang kelas SDN 01 dan SDN 02 Kampung Melayu, Jakarta Timur. 

    Terbaru, pada Selasa (18/3) hari ini, pemukiman warga di kawasan Kebon Pala kembali terendam banjir hingga mencapai 0,5 meter hingga 2 meter. Akibatnya, sebanyak 2 RW dengan jumlah 50 Kepala Keluarga (KK), terdampak banjir. 

    “Yang terdampak banjir kurang lebih hampir 50 Kepala Keluarga (KK). yaitu di RW 05 dan RW 04. Wilayah RW 5, ada 4 RT :  RT 6, RT 9, RT 10 dan RT 11. Kalau di RW 4, ada 2 RT : RT RT 12 dan RT 13. Ketinggian air setengah meter sampai 2,5 meter,” jelasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jaksel pasang kayu dolken untuk tangani longsor di Srengseng Sawah

    Jaksel pasang kayu dolken untuk tangani longsor di Srengseng Sawah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memasang pasak-pasak kayu (dolken) untuk menangani longsor di tebing bantaran Sungai Ciliwung Jalan H. Shibi, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa.

    “Kami di wilayah melakukan tindakan darurat dan untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC),” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Selasa.

    Munjirin mengatakan upaya itu merupakan penanganan darurat sementara terkait tanah longsor dengan mengerahkan petugas gabungan dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Srengseng.

    Tujuannya untuk memberi perlindungan (covering) terhadap tebing bantaran Sungai Ciliwung dengan menggunakan terpal plastik disertai perkuatan menggunakan dolken.

    “Perlindungan sementara terhadap tebing Sungai Ciliwung sangat penting dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya longsor jika hujan turun atau debit air sungai yang membesar,” ujarnya.

    Kini, pihaknya sudah berkoordinasi dan menyampaikan informasi kejadian longsor tebing Sungai Ciliwung ini ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang berwenang dalam mengelola Sungai Ciliwung.

    Sementara, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Santo menjelaskan penanganan sementara tebing longsor di Sungai Ciliwung Srengseng Sawah dilakukan dengan mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) SDA Sudin Jakarta Selatan dan Satuan Pelaksana (Satpel) SDA Kecamatan Jagakarsa.

    “Kondisi saat ini kita sedang dolken dulu,” ujar Santo.

    Dengan demikian, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan masih mendalami solusi tepat dan permanen untuk mengatasi longsor di kawasan tersebut.

    Sebelumnya, warga bernama Iskandar mengaku rumahnya sudah lima kali terkena longsor sejak 2020.

    “Mulai kejadian 2020, awalnya retakan di bagian jalan, namun seiring waktu sampai 2022 terjadi banjir besar dan itu kejadian mulai awal longsor pertama kali,” ujar Iskandar.

    Iskandar mengatakan, sudah melaporkan hal ini kepada pihak terkait, namun hingga kini hanya dipasang kayu dolken untuk mencegah kembali longsor.

    Kemudian, pada 2025 ini terjadi kembali banjir besar hingga akhirnya Iskandar dan keluarganya mengungsi ke tempat lain.

    Karena itu, dia berharap pemerintah bisa membangun turap atau memasang beton secara permanen agar tanah di lokasi itu tidak terjadi longsor.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Update Banjir Jakarta: 21 RT Masih Tergenang hingga Ketinggian Air Nyaris 2 Meter! 

    Update Banjir Jakarta: 21 RT Masih Tergenang hingga Ketinggian Air Nyaris 2 Meter! 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, masih ada puluhan RT di ibu kota yang dikepung banjir hingga siang ini.

    Adapun banjir terjadi imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin (17/3/2025) malam hingga dini hari tadi.

    “Sampai dengan pukul 14.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 21 RT,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

    Puluhan RT yang masih tergenang itu tersebar di tujuh kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

    Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga mencapai nyaris dua meter.

    Saat ini, petugas gabungan dari unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Dinas Bina Marga terus berupaya melakukan penyedotan.

    Koordinasi dengan lurah dan camat setempat pun dilakukan guna memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD DKI Jakarta pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop,” tuturnya.

    Berikut daftar wilayah di Jakarta yang masih kebanjiran hingga siang ini:

    Jakarta Barat (2 RT):

    – Kel. Rawa Buaya*

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan (5 RT):

    – Kel. Pejaten Timur*

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 40 s.d 50 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipulir

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 80 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali pesanggrahan 

    Jakarta Timur terdapat (16 RT):

    – Kel. Bidara Cina*

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 130 s.d 145 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 170 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang

    Jumlah: 5 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 160 – 180 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Ratusan Petugas Dishub Bandung Barat Disiagakan

    Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Ratusan Petugas Dishub Bandung Barat Disiagakan

    JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan tempatkan personel di sejumlah pos pengamanan untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Pengamanan lalu lintas salah satu yang menjadi fokus utama Dishub Bandung Barat yakni di lokasi rawan kemacetan dan bencana alam.

    “Kami telah persiapkan semua, dalam rangka penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini. Semua giat akan berlangsung mulai tanggal 24 Maret sampai 8 April 2025. Karena dalam periode ini diprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan dari luar kota ke kawasan wisata Lembang,” kata Kepala Dishub KBB, Fauzan Azima saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

    Ia menjelaskan dalam penyelenggaraan angkutan mudik lebaran dan pengamanan lalu lintas sepanjang momentum mudik lebaran tahun ini, pihaknya akan menurunkan sebanyak 123 personel.

    BACA JUGA:Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Terminal Cicaheum Sediakan 165 Armada

    Personel yang diterjunkan meliputi 10 petugas penguji kendaraan bermotor, 14 petugas pengelolaan terminal, 36 petugas pengawas lalu lintas, 15 petugas monitoring CCTV, 12 petugas pengelolaan parkir, 11 petugas angkutan dalam trayek, tidak dalam trayek dan ASP, 10 petugas pemeliharaan penerangan jalan umum (JPU) dan 15 petugas pelaporan data posko lebaran.

    “Kami juga menyediakan fasilitas lalu lintas, seperti traffic cone sebanyak 150 buah, rambu lalu lintas portable sebanyak 15 buah, rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) portable sebanyak 12 buah,” katanya.

    Fauzan menyebut ada beberapa wilayah yang tercatat sebagai wilayah rawan kemacetan. Seperti di Kawasan Padalarang, meliputi Simpang Parubaya, Simpang Tagog Padalarang, Depan Pasar Tagog Padalarang, Simpang Panaris, Simpang Caringin, Simpang Stasiun KCIC, Simpang Cimareme, Simpang Cangkorah dan BBS-Cipatat.

    Lalu di kawasan Lembang, seperti Simpang Beatrix, Simpang Grandhotel, Simpang Panorama, Simpang Intimetal, Depan Floating Market/Framhouse, The Lodge Maribaya dan Jalan Dago Giri – Langensari – Lembang.

    BACA JUGA:Jelang Arus Mudik, Polres Cimahi Petakan 2 Titik Jalan Rusak di Bandung Barat

    “Sejumlah titik tersebut jadi fokus kami dalam pengaturan lalu lintas. Dalam pelaksanaannya tentu kami bekerjasama dengan TNI-POLRI,” ujar Fauzan.

    Selain melakukan pengaturan di simpul kemacetan, Dishub KBB juga telah mengantisipasi lokasi rawan bencana longsor dan banjir. Diantaranya di Jalan Panorama Lembang, Jalan Kolonel Masturi (batas Cimahi-Cisarua-Lembang, Jalan Sersan Bajuri dan Jalan Rajamandala-Cipatat.

  • Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Dapat Bantuan, GAN: Wujudkan Kepedulian Sosial – Halaman all

    Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Dapat Bantuan, GAN: Wujudkan Kepedulian Sosial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komunitas Garuda Astacita Nusantara (GAN) melakukan aksi peduli banjir yang diadakan di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi. 

    Aksi ini dipimpin oleh Ketua Umum GAN, Muh. Burhanuddin, bersama Sekretaris Jenderal Erlambang Trisakti, Wakil Ketua H. Supratman, Wakil Ketua Maria Astuti, dan para pengurus DPP GAN. 

    Acara tersebut diterima oleh Ketua RW, Azis, serta Ketua RT dari RT 1 hingga RT 8.

    Dalam sambutannya, Muh. Burhanuddin, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa, termasuk bencana alam. 

    “Kami hadir sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial dalam membantu warga yang terdampak, serta berharap bisa memberikan solusi agar bencana serupa tidak terulang lagi,” ungkap Burhanuddin melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

    Sekretaris Jenderal GAN, Erlambang Trisakti, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diterima di lokasi bencana. 

    Ia berharap agar warga yang terkena dampak banjir dapat sabar dan tetap bersemangat untuk kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa. 

    “Bantuan ini mungkin tidak besar, namun semoga bisa meringankan beban dan memberikan sedikit kebahagiaan bagi warga,” kata Erlambang.

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum GAN, H. Supratman, yang dikenal akrab dengan warga setempat, turut memberikan dukungan moral kepada para korban banjir. 

    Dalam sambutannya, H. Supratman berharap bantuan yang diberikan oleh GAN bisa bermanfaat bagi masyarakat dan menekankan pentingnya komunikasi yang terus dijalin dengan warga serta pengurus RW dan RT setempat.

    Agenda utama aksi peduli ini mencakup penyerahan bantuan berupa pakaian, sembako, obat-obatan, serta kenang-kenangan dari GAN untuk warga yang terdampak banjir. 

    Selain itu, acara ini juga dilanjutkan dengan buka puasa bersama warga dan pengurus RT/RW setempat. 

    Acara yang dihadiri oleh lebih dari 30 pengurus inti GAN ini, turut melibatkan Ketua Karang Taruna, pengurus PKK, Posyandu, serta warga sekitar yang terkena dampak banjir.

    Dengan komitmen yang kuat, Ketum GAN Muh. Burhanuddin menegaskan bahwa Garuda Astacita Nusantara akan terus hadir untuk mendampingi masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan. 

    “Kami akan senantiasa mendukung program-program pemerintah, khususnya yang berpihak pada rakyat, seperti yang tercermin dalam program AstaCita Presiden Prabowo Subianto,” kata Burhanuddin. 

    Aksi peduli ini menunjukkan semangat solidaritas dan kepedulian Garuda Astacita Nusantara dalam mewujudkan perubahan nyata bagi masyarakat, terutama mereka yang tengah menghadapi kesulitan akibat bencana alam. 

  • Normalisasi Kali Bekasi Terkendala Lahan, Dedi Mulyadi : Solusinya Pembebasan atau Bongkar 

    Normalisasi Kali Bekasi Terkendala Lahan, Dedi Mulyadi : Solusinya Pembebasan atau Bongkar 

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulya mengatakan, normalisasi Kali Bekasi jadi prioritas utama yang bakal dilakukan pemerintah sebagai langkah mencegah banjir. 

    Pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) serta Perum Jasa Tirta. 

    “Kesimpulannya ini kan menjadi bagian prioritas untuk normalisasi wilayah Bekasi dan Kota Bekasi,” kata Dedi saat dijumpai di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Senin (18/3/2025). 

    Hanya saja, proyek normalisasi Kali Bekasi masih terkendala lahan. Di sepanjang bantaran sudah banyak berdiri bangunan. 

    “Kemudian terkendala dengan tanah yang dikuasai oleh pihak ketiga atau sudah ada bangunan, nah tetapi tadi sudah ada solusi-solusinya,” jelas dia. 

    Lahan di bantaran yang dikuasai sejumlah pihak ini beberapa terdaftar memiliki sertifikat, ada juga yang mendirikan bangunan liar untuk tempat tinggal atau usaha. 

    Pemerintah nantinya akan mengklarifikasi, mereka yang bersertifikat akan dilakukan pembebasan lahan dengan diganti haknya. 

    Sementara untuk bangunan liar, mereka yang sudah menempati lama akan diberikan uang kerohiman dan diminta membongkar sendiri bangunannya. 

    “Itu kita lakukan dan alokasi biaya yang disampaikan Wamen itu kan 3,6 triliun dan kita pemerintah provinsi akan supporting pembebasan tanah menjaga keamanan saat normalisasi,” jelas dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Dirjen KLHK Ungkap Penyebab Banjir di Bekasi karena Kawasan Lindung Jadi Permukiman – Halaman all

    Dirjen KLHK Ungkap Penyebab Banjir di Bekasi karena Kawasan Lindung Jadi Permukiman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro mengungkapkan penyebab banjir di Bekasi beberapa waktu lalu.

    Ia mengatakan banjir tersebut karena kawasan lindung jadi pemukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi. 

    Mulanya ia mengatakan berdasarkan data BNPB dari DAS Kali Bekasi, Ciliwung, Pesanggrahan, Cisadane, Krukut, Buaran, Cakung dan Sunter. Kalau dipetakan luasnya dan daerah terdampak banjir paling banyak berada di Bekasi. 

    “Bekasi itu ada dua sistem sungai, yaitu yang dari Cileungsi kemudian Cikeas menyatu di Kali Bekasi. Kemudian ada sungai yang satu DAS  melipir di Jonggol, kemudian masuk bergabung di Kali Bekasi,” kata Sigit dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). 

    Banjir di Bekasi beberapa waktu lalu kata dia berdampak pada 81 desa. 

    Lanjutnya kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya suaka alam dan pelestarian alam alami penurunan. 

    Kemudian yang naik justru kawasan pertanian dan pemukiman di DAS Kali Bekasi. 

    “Jadi kalau dilihat DAS Kali Bekasi di segmen 1 di hulunya itu jauh lebih kecil tutupan lahannya (Vegetasi) hanya 3,35 persen yang melayani seluas 120-an hektare,” terangnya. 

    Atas hal itu ia menyebut banjir di Bekasi beberapa waktu lalu wajar terjadi. 

    “Jadi tadi data-data yang menunjukkan bahwa Kali Bekasi dan Cikarang itu banjir. Barangkali masuk logika karena yang melindungi hanya 3,35% tutupan vegetasi di sana,” lanjutnya. 

    Kemudian di hulu DAS Kali Bekasi, lanjutnya hanya sebagian kecil yang menjadi kawasan konservasi. 

    “Jadi kita juga tahu di dalamnya barangkali juga sudah ada kegiatan-kegiatan yang tidak murni menjadi fungsi hutan,” tandasnya. 

     

  • Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Maret 2025

    Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter Surabaya 18 Maret 2025

    Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur kembali mengalami
    erupsi
    pada Selasa (18/3/2025).
    Erupsi
    terjadi pukul 05.37 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke utara dan timur laut.
    Sebelumnya, pada pukul 04.50 WIB, Gunung Semeru juga mengalami erupsi berupa letusan asap tebal setinggi 500 meter yang mengarah ke utara dan timur laut.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 18 Maret 2025 pukul 05.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).
    Pada Senin (17/3/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 40 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau
    waspada
    .
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

    Waspada
    terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” ujarnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Maret 2025

    Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun Surabaya 18 Maret 2025

    Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Jenazah pemancing asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang hanyut terseret banjir ditemukan tewas mengapung di
    Sungai Bengawan Madiun
    , tepatnya di Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025).
    Anggota Tim Basarnas Pos Sar Trenggalek, Ahmad Taufik, yang dikonfirmasi pada Senin (17/3/2025) membenarkan penemuan mayat yang mengambang di aliran Sungai Bengawan Madiun.
    Jenazah Aditya Yoga Pratama (23), warga Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, ditemukan dalam operasi pencarian korban
    bencana banjir
    .
    “Kami memang sementara mencari dua korban terseret banjir yang berasal dari dua kabupaten, yakni Magetan dan Madiun. Siang tadi, dari hasil pencarian, ditemukan sosok jenazah pria yang diduga merupakan pemancing asal Kabupaten Magetan,” ujar Ahmad.
    Berdasarkan ciri-ciri fisik jenazah yang ditemukan, ada kemiripan hingga 80 persen dengan laporan orang hilang dari Magetan.
    Korban diketahui berusia muda, bertubuh agak gemuk, dan mengenakan kalung.
    “Berdasarkan ciri-cirinya, 80 persen jenazah yang kami temukan merupakan pemancing yang hilang terseret banjir bandang Sabtu lalu,” tutur Ahmad.
    Kondisi jenazah korban sudah mengalami perubahan akibat lama terendam air.
    Tak hanya itu, pakaian serta aksesori yang dikenakan korban sudah terlepas. Bahkan, kulit korban melepuh dan tubuh membengkak.
    Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah diserahkan ke Polres Ngawi.
    “Setelah kami evakuasi, jenazah kami serahkan ke aparat Polres Ngawi. Jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ucap Ahmad.
    Terhadap penemuan jenazah itu, Ahmad mengharapkan keluarga segera datang untuk proses identifikasi korban.
    Terlebih, polisi sudah berkoordinasi dengan keluarga korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.