Topik: Banjir

  • Baru Dibuka, Hari Pertama Ramadan Under the Dome di PIK 2 Banjir Pengunjung – Halaman all

    Baru Dibuka, Hari Pertama Ramadan Under the Dome di PIK 2 Banjir Pengunjung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Acara Ramadan Under The Dome resmi dimulai di Pantai Indah Kapuk (PIK) dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Ratusan peserta hadir sejak sore hari, mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dengan shalat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan tausiyah dari Ustadz Abu Fida.

    Kebersamaan semakin terasa dengan kehadiran berbagai komunitas, seperti Backstagers DKI, Grup Warna Warni, NICE, dan IPN, yang turut meramaikan acara.

    Di malam harinya, talkshow bertajuk “Membangun Kolaborasi Strategis dalam Optimasi Venue Event di Jakarta dan PIK” menjadi salah satu sorotan utama.

    Ryan Adrian, Director of Commercial, Convention & Exhibition Agung Sedayu Group, berbagi wawasan bersama komunitas Backstagers DKI tentang strategi industri event.

    Selain menjadi ajang ibadah dan diskusi, acara ini juga membawa dampak positif bagi UMKM. Salah satu tenant kuliner, Dapur Oma Dian, mengaku seluruh 100 porsi makanan yang mereka sediakan langsung habis terjual.

    “Alhamdulillah, semua ludes. Kami siap produksi lebih banyak untuk besok,” ujar pemiliknya, Ibu Dian.

    Ramadan Under The Dome masih akan berlangsung hingga 23 Maret 2025. Dengan tiket seharga Rp100.000, pengunjung sudah mendapatkan takjil, makanan berat, dan minuman untuk berbuka puasa sambil menikmati suasana Ramadan yang penuh keberkahan.

    Untuk informasi tiket dan jadwal acara lebih lanjut, kunjungi Instagram @ramadandome_pik2.

  • Banjir Kritik, Ifan Seventeen Siap Mundur dari Dirut PFN dengan Syarat

    Banjir Kritik, Ifan Seventeen Siap Mundur dari Dirut PFN dengan Syarat

    Jakarta, Beritasatu.com– Terus-terusan dikritik sejak ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (Persero) atau PFN, Ifan Seventeen akhirnya memberikan pernyataan tegas. Ia mengaku siap mundur dari jabatannya jika ada sosok yang lebih layak menggantikannya.

    “Apabila ada siapa pun teman-teman yang dirasa mampu, mau, dan bisa menggantikan, silakan datang ke kantor PFN kapan pun. Pintu PFN akan selalu terbuka,” ujar Ifan.

    Tak hanya itu, ia juga menegaskan kesediaannya untuk menyerahkan jabatan jika menemukan orang yang lebih mampu. “Apabila saya rasa ada orang yang lebih mampu menggantikan saya, saya akan mundur,” tambahnya.

    Pernyataan Ifan ini muncul di tengah kontroversi yang menyebut bahwa penunjukannya tidak berdasarkan meritokrasi, melainkan kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto. Meski demikian, Ifan menolak untuk menanggapi isu tersebut secara langsung dan memilih untuk fokus pada perbaikan kondisi PFN.

    “Saya tidak akan mundur dari sebuah penugasan seberat apa pun situasinya sampai titik ujung perjuangan,” tegasnya.

    Ifan menegaskan bahwa ia menerima jabatan ini bukan demi keuntungan pribadi, melainkan sebagai bentuk pengabdian kepada negara “Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negara yang kita cintai ini. Saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi,” ujar Ifan.

    Dengan pernyataan ini, Ifan berharap publik dapat menilainya berdasarkan kinerjanya di PFN, bukan hanya dari latar belakangnya sebagai musisi.

  • Duh! Banyak Situ Hilang, Sebagian Jadi Perumahan

    Duh! Banyak Situ Hilang, Sebagian Jadi Perumahan

    Jakarta

    Pemerintah mencatat 39 situ di kawasan Bekasi, Bogor, dan Banten yang terancam punah. Bahkan, Beberapa di antaranya sudah berubah fungsi, termasuk menjadi kawasan perumahan.

    Kondisi ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. Menghilangnya situ-situ tersebut disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir bandang di kawasan Jabodetabek beberapa waktu lalu.

    “Sebagian perumahan, sebagian jadi apa yang lain, karena sedimentasi juga jadi tidak semuanya perumahan,” kata Dody di Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2025).

    Dody menjelaskan pada mulanya kondisi lenyapnya situ-situ ini ditemukan dari hasil komparasi data Google Maps. Pihaknya pun melakukan perbandingan kondisi dari Google Maps beberapa tahun lalu dengan yang tersisa saat ini.

    Kondisi menghilangnya situ di kawasan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten masih dalam pembahasan bersama dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan pemerintah daerah (Pemda) terkait.

    Sementara itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan, pihaknya baru saja mengantongi data baru, di mana ditemukan 7 situ lainnya yang terancam ‘punah’ alias menghilang.

    Keberadaan ketujuh situ ini berdasarkan informasi yang dihimpun dalam rapat bersama Gubernur Banten Andra Soni dan Dody siang ini. Dengan demikian, jumlahnya bertambah dari 32 situ menjadi 39 situ yang terancam hilang.

    “Teridentifikasi di kawasan Tangerang Raya tadi dan di kawasan Banten ada setidaknya berdasarkan pemantauan sementara 39 situ yang sudah hampir ‘punah’,” kata Nusron.

    Penemuan 7 situ hampir ‘punah’ di kawasan Banten ini didapatkan dari hasil pendataan ulang sempadan sungai, batang sungai, dan situ di Tangerang Raya dan Banten. Terhadap penggunaan ruang di kawasan tersebut, sudah terbit sertifikat hak milik (SHM) maupun sertifikat hak guna bangunan (SHGB).

    Nusron menjelaskan, ketujuh situ ini beralih fungsi karena berbagai alasan, mulai dari reklamasi hingga diokupasi oleh masyarakat lokal di sana. Selain itu, ada temuan sejumlah situ yang luasannya berkurang.

    “Ini yang secara tidak langsung juga menjadi pemicu dan dampak terjadinya banjir di kawasan Banten, terutama di kawasan Tanglang Raya, yang itu tidak terpisahkan dengan kawasan strategis nasional Jabodetabek,” ujarnya.

    Atas kondisi ini, akan dilakukan beberapa langkah antisipasi. Pertama, melakukan sertifikasi lahan sempadan sungai, batang sungai, serta sempadan situ yang masih aman atau kosong belum ada kepemilikan.

    Sedangkan terhadap area yang sudah didirikan bangunan di atas sempadan sungai maupun situ, Nusron mengatakan, pihaknya akan mencoba melakukan pendekatan kemanusiaan untuk mencari jalan keluarnya.

    (shc/hns)

  • Perda PBG Disahkan, Bupati Bandung: Jangan Ada Rumah Membelakangi Sungai

    Perda PBG Disahkan, Bupati Bandung: Jangan Ada Rumah Membelakangi Sungai

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan menertibkan gedung dan bangunan yang berdiri membelakangi sungai. Penertiban itu pun berkaitan dengan penanggulangan bencana banjir.

    Hal tersebut akan dilakukan usai Peraturan Daerah (Perda) tentang Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) Kabupaten Bandung resmi disahkan dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Bandung di Gedung Paripurna, Soreang pada Senin, 17 Maret 2025.

    “Perda PBG ini dalam rangka tertib bangunan dan gedung. Salah satunya diatur mengenai rumah warga itu jangan sampai membelakang sungai lagi, tapi harus menghadap ke sungai,” ucap Bupati Bandung, Dadang Supriatna pada Senin, 17 Maret 2025.

    Dadang mengatakan, pihaknya pun akan menindak tegas bangunan maupun gedung yang menolak untuk ditertibkan.

    “Bangunan maupun gedung yang ada di sempadan sungai ini nantinya Insya Allah akan diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemprov Jawa Barat,” tandasnya.

    Dadang menjelaskan, Perda PBG berkaitan dengan penanggulangan bencana banjir. Menurutnya, selama ini marak pembangunan bangunan yang tidak sesuai dengan aturan dan peruntukannya.

    “Artinya, dengan adanya Perda PBG ini pemerintah sudah memberikan perlindungan atau proteksi agar terhindar dari bencana maupun hal lain yang tidak diinginkan. Kalau masyarakat terus memaksa, ya jangan salahkan pemerintah kalau ada risiko apa-apa,” ucapnya.

    Selain itu, Dadang menyebut Pemkab Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga terus melakukan penanganan lahan kritis dan pembanguan danau retensi di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang.

    “Untuk perbaikan lahan kritis di Kecamatan Kertasari, Pangalengan, dan Kecamatan Pacet, insya Allah jadi Gubernur Jawa Barat siap memperbaiki seluas 200 hektare. Dari Pemkab Bandung sendiri melalui dana CSR rencananya akan diperbaiki seluas 2.700 Ha,” kata Dadang.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, BNPB Warning Banjir Lahar

    Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, BNPB Warning Banjir Lahar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV). Hal ini menyusul ledakan beruntun yang terjadi pada Kamis (20/3) malam pukul 22.56 WITA dan Jumat (21/3) dini hari pukul 00.10 WITA.

    “PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana) sudah menaikan status gunung menjadi level 4 atau awas. Oleh karena ini status paling tinggi, maka kesiapsiagaan masyarakat kami tingkatkan,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (21/3/2025).

    Sebagai informasi, erupsi yang terjadi secara beruntun menyebabkan 2 orang mengalami luka bakar. Suharyanto menceritakan korban sedang berada di kebun ketika letusan terjadi. Sementara itu, masyarakat yang masih berada di tempat pengungsian cukup disiplin tidak kembali ke rumah masing-masing.

    “Pemerintah mengimbau bagi pengunjung dan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 km dan 8 km sektoral Baratdaya dan Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” tertulis dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia.

    Selain itu, pemerintah juga mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawakote.

    Pada Jumat (21/3) kemarin, pemerintah juga melakukan rapat koordinasi tingkat menteri yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

    Dalam kesempatan itu, pemerintah membahas langkah-langkah percepatan pembangunan hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap) dan fasilitas pendukung lainnya bagi ribuan warga yang masih mengungsi sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada November 2024.

    “Kita bahas satu persatu secara detail lintas kementerian, siapa melakukan apa kita sepakati. Langkah ini dilakukan secepat-cepatnya tanpa menimbulkan masalah baru,” kata Pratikno.

    Pada kesempatan yang sama, Suharyanto yang turut hadir pada rapat tersebut menyampaikan perkembangan pembangunan huntara.

    Sampai saat ini, telah terbangun 90 kopel atau 450 unit huntara yang sudah terbangun dan yang sudah dihuni sebanyak 285 kepala rumah tangga atau 285 unit.

    Adapun perinciannya untuk warga Desa Dulipali sebanyak 118 kepala rumah tangga atau 118 unit dan warga Desa Klantanlo sebanyak 132 kepala rumah tangga atau 132 unit, kemudian 35 unit untuk 35 kepala rumah tangga warga Desa Boru.

    “Tadi sepakat pada rapat, BNPB akan membangun (lagi) 50 kopel atau 250 kepala keluarga,” kata Suharyanto.

    Bagi pengungsi yang tidak ingin tinggal di pengungsian ataupun huntara, selagi menunggu pembangunan hunian tetap, akan diberikan dana tunggu hunian total Rp 3.600.000 rupiah.

    “Ada yang memilih tidak mau tinggal di huntara, tinggal di rumah saudaranya, pemerintah membantu dana tunggu hunian sebesar Rp 600 ribu selama 6 bulan. Jadi masyarakat terdampak memilih sendiri (tinggal di mana), pemerintah pusat mengusahakan pengungsi tidak tinggap di pengungsian terus menerus,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

  • Cuaca Hari Ini Sabtu 22 Maret 2025: Pagi Jabodetabek Diprakirakan Berawan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Sabtu 22 Maret 2025: Pagi Jabodetabek Diprakirakan Berawan – Page 3

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pemudik untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan. Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, dalam periode 10–14 Maret 2025, hujan lebat hingga ekstrem terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan pentingnya kesiapan pemudik dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Dia menyebut, cuaca merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi keselamatan perjalanan mudik.

    Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum berangkat, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.

    “Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, periksa tekanan ban, fungsi lampu, serta kesiapan peralatan darurat seperti ban cadangan dan alat komunikasi. Jika hujan lebat terjadi, sebaiknya menunda perjalanan dan mencari tempat berlindung yang aman. Jangan memaksakan perjalanan dalam kondisi cuaca buruk,” ujar Dwikorita di Jakarta, Minggu (16/3/2025).

    BMKG mencatat bahwa cuaca ekstrem yang terjadi sebelumnya dipicu oleh beberapa gangguan atmosfer, termasuk sirkulasi siklonik di beberapa perairan Indonesia, aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa kombinasi faktor ini memperkuat pertumbuhan awan hujan, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat hingga ekstrem dalam sepekan ke depan.

    Dia melanjutkan, dalam beberapa hari mendatang, potensi hujan lebat masih berpeluang terjadi di berbagai wilayah, terutama di Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan.

    “Pemudik yang melintasi wilayah-wilayah ini diharapkan lebih berhati-hati, terutama di jalur rawan banjir dan longsor seperti jalur Pantura, jalur selatan Jawa, serta beberapa ruas tol yang berpotensi tergenang air,” jelas Guswanto.

  • Jakarta Kemarin, Dari  penanggulangan banjir hingga jumlah bank sampah

    Jakarta Kemarin, Dari penanggulangan banjir hingga jumlah bank sampah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Jumat (21/3) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari Jakbar utamakan penanggulangan banjir di 19 titik hingga Lebih 1.800 RW di Jakarta sudah miliki bank sampah.

    Berikut ulasan selengkapnya:

    1. Jakbar utamakan penanggulangan banjir di 19 titik

    Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat mengutamakan penanggulangan banjir di 19 titik dengan peningkatan kapasitas pompa hingga pengerukan kali yang berada di wilayahnya.

    Baca di sini

    2. Dua TPS3R di Jaksel berkontribusi untuk kurangi sampah

    Dua Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Jalan Siaga Pejaten Barat dan Jalan Joe Jagakarsa, Jakarta Selatan, berkontribusi untuk mengurangi volume sampah di wilayah tersebut.

    Baca di sini

    3. Pram segera atasi kemacetan di Fatmawati-One Bell Park

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan penyempitan jalan di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, yang sering menyebabkan kemacetan segera diatasi pada tahun ini.

    Baca di sini

    4. Jaktim perbanyak kegiatan positif untuk pelaku tawuran

    Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama pihak terkait (stakeholders) memperbanyak kegiatan positif untuk remaja khususnya para pelaku tawuran.

    Baca di sini

    5. Lebih 1.800 RW di Jakarta sudah miliki bank sampah

    Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengungkapkan bahwa sebanyak 1.878 dari 2.748 Rukun Warga (RW) di Jakarta sudah memiliki bank sampah untuk mengelola sampah sehingga mengurangi volume yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Teror Kepala Babi di Tempo, Pemerintah Dorong Polisi Usut Tuntas

    Teror Kepala Babi di Tempo, Pemerintah Dorong Polisi Usut Tuntas

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah mendorong Mabes Polri untuk mengusut tuntas kasus teror kepala babi di kantor media Tempo. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

    “Sebagai kementerian yang membawahi pers kita menyayangkan dan mempersilakan mendorong teman-teman dari Tempo untuk melaporkan secara hukum kepada kepolisian,” kata Meutya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Sebagai mantan jurnalis, Meutya menyayangkan adanya kejadian teror kepala babi ke sebuah kantor media. Dewan Pers juga telah menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk nyata upaya menghambat independensi media di Indonesia.

    Meutya mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk mengawal kasus teror ini.

    “Tempo yang berkoordinasi, nanti mungkin Dewan Pers yang melaporkan kepada kami,” ucap Meutya.

    Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas. Dia menilai ada upaya untuk memecah belah dan meminta kepolisian mengusut tuntas kasus teror ini.

    “Siapa tahu itu bagian untuk memecah belah kita, ya kan kita tidak tahu sumbernya karena itu silakan aparat untuk menyelidiki,” imbuh Supratman di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Sebelumnya, kantor media Tempo menerima sebuah paket berisi kepala babi pada Rabu (19/3/2025). Paket tersebut dikemas dalam kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

    Kiriman ini ditujukan kepada seseorang bernama “Cica”, yang merupakan panggilan akrab Francisca Christy Rosana, seorang wartawan desk politik serta host siniar Bocor Alus Politik. Siniar ini baru saja membahas topik mengenai banjir di Jakarta, Bekasi, dan Bogor pada episode terakhirnya.

    Dewan Pers telah mendorong Tempo untuk segera melaporkan insiden ini kepada pihak berwenang. Tindakan intimidasi terhadap jurnalis bukan hanya merugikan individu yang bersangkutan, tetapi juga mengancam hak publik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan transparan.

    Sementara itu, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) telah mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan kasus kepala babi di kantor redaksi Tempo yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap keselamatan seorang jurnalis.

  • PPI Dunia: Tindakan Preventif Banjir Jabodetabek untuk Masa Depan – Halaman all

    PPI Dunia: Tindakan Preventif Banjir Jabodetabek untuk Masa Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banjir besar kembali melanda wilayah Jabodetabek pada awal Maret 2025, menenggelamkan ribuan rumah dengan ketinggian air yang mencapai antara 0,5 hingga 4 meter di beberapa lokasi.

    Hujan dengan intensitas tinggi, yang melebihi 110 mm/hari, di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan sekitarnya menjadi pemicu utama bencana ini.

    Namun, tidak hanya cuaca ekstrem yang menjadi penyebab, faktor antropogenik seperti perubahan tutupan lahan dan sistem drainase perkotaan yang kurang optimal juga berkontribusi pada dampaknya.

    Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menyampaikan empati dan belasungkawa yang mendalam kepada para korban bencana ini.

    Dalam bentuk kepedulian, PPI Dunia telah menggalang dana untuk membantu masyarakat terdampak.

    Namun, mereka juga menekankan pentingnya tindakan preventif dan solusi jangka panjang untuk mengatasi bencana banjir yang semakin sering terjadi.

    Mengapa Banjir Terjadi dan Apa Solusinya?

    Para akademisi Indonesia yang kini menempuh pendidikan di luar negeri, menganalisis penyebab banjir dan menyarankan berbagai solusi.

    James Zulfan, mahasiswa S3 di Universitas New South Wales, Australia, menegaskan bahwa banjir di Jabodetabek bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

    Ia mencatat bahwa perubahan penggunaan lahan yang signifikan juga berkontribusi.

    Berdasarkan analisis citra penginderaan jauh dari Badan Informasi Geospasial (BIG) antara 2000 hingga 2017, sekitar 20 persen tutupan vegetasi telah berubah menjadi kawasan terbangun.

    Perubahan ini mengurangi kapasitas daerah resapan air, yang mengakibatkan aliran permukaan lebih cepat ke sungai.

    Apa Saran untuk Mengurangi Risiko Banjir?

    Zulfan juga mencatat perlunya review desain tanggul sungai dan drainase perkotaan agar lebih tahan terhadap perubahan iklim dan peningkatan debit sungai.

    Sementara itu, Nugraha Akbar Nurrochmat, mahasiswa S3 di Warsaw University of Life Sciences, menekankan pendekatan holistik dalam penanggulangan banjir.

    Ia mengusulkan pentingnya menjaga tutupan vegetasi di hulu dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya serap air.

    Naufal, mahasiswa S3 di University of Leeds, menambahkan bahwa tantangan lingkungan yang kompleks di Indonesia memerlukan desain sistem drainase yang lebih baik, mengingat curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Eropa.

    Ia juga menekankan pentingnya komitmen politik dari pemerintah dalam pengelolaan tata ruang dan pengendalian banjir.

    Apakah Aforestasi Dapat Membantu?

    Adhie Marhadi, mahasiswa S3 di Hungarian University of Agricultural and Life Sciences, juga menekankan pentingnya aforestasi, terutama di wilayah hulu sungai seperti Bogor, untuk meningkatkan daya serap air.

    Ia menyarankan agar semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan perusahaan, berkolaborasi dalam manajemen sampah untuk mencegah penyumbatan saluran air yang bisa meningkatkan risiko banjir.

    Apa Tindakan Selanjutnya dari PPI Dunia?

    Adhie Marhadi, Koordinator PPI, menegaskan bahwa PPI Dunia akan terus berkontribusi dalam membantu korban bencana di Indonesia.

    Ia mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengembangkan sistem peringatan dini melalui BMKG yang telah membantu mengurangi dampak banjir.

    Namun, ia menekankan bahwa kebijakan jangka panjang dan komitmen kuat dari pemerintah sangat diperlukan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.

    PPI Dunia berharap tragedi banjir ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan perencanaan tata ruang yang lebih berkelanjutan, memperkuat sistem drainase, dan mengedepankan pendekatan berbasis ekosistem dalam mitigasi bencana.

    Dengan langkah-langkah yang tepat, bencana banjir yang terus berulang dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih aman dan sejahtera.

    Dengan sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat, penanganan jangka panjang terhadap bencana banjir di Jabodetabek bisa diwujudkan demi masa depan yang lebih baik.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • DPRD Jabar ajak Gubernur Jabar sinergi atasi banjir Bekasi

    DPRD Jabar ajak Gubernur Jabar sinergi atasi banjir Bekasi

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    DPRD Jabar ajak Gubernur Jabar sinergi atasi banjir Bekasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Maret 2025 – 18:48 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil VIII, H. Pradi Supriatna, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam mengatasi permasalahan masyarakat, khususnya di Kota Bekasi.

    Apresiasi disampaikan Pradi atas respons cepat Gubernur Jawa Barat terhadap bencana banjir yang baru-baru ini melanda Kota Bekasi.

    Kehadiran Gubernur di lokasi bencana, menurut Pradi, menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mencari solusi konkret, bukan hanya sebatas identifikasi masalah.

    “Kemarin Pak Gubernur turun ke lapangan, ke Kota Bekasi, menangani banjir yang luar biasa di sini,” ungkap Pradi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Jumat (21/3). 

    Menurutnya kehadiran langsung Gubernur sangat penting untuk memastikan distribusi efektif program-program pemerintah provinsi kepada masyarakat.  

    Ia menambahkan rencana kunjungan ke beberapa titik di Kota Bekasi untuk menyerap aspirasi masyarakat yang akan disampaikan di parlemen.

    Fokus penanganan tidak hanya pada infrastruktur seperti banjir, tetapi juga mencakup aspek sosial kemasyarakatan.  Pradi menegaskan pentingnya pembangunan sinergitas budaya di Kota Bekasi dan perlunya prioritas pada hal tersebut.

    “Langkah strategis ini harus melibatkan pemerintah pusat.  Komunikasi harus terjalin baik antara pemerintah Kota Bekasi, provinsi, dan pusat,” tegasnya.

    Komitmen Pradi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Dapil VIII  menunjukkan harapannya akan penguatan sinergi dan kolaborasi antar-tingkat pemerintahan, terutama untuk wilayah Kota Bekasi.

    “Kerja sama yang solid diyakini akan memberikan dampak positif dan efisiensi dalam penanggulangan masalah dan pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut,” pungkasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta