Topik: Banjir

  • Erick Thohir, Fauzi Bowo, hingga Pejabat DKI Hadiri Open House di Kediaman Pramono Anung – Page 3

    Erick Thohir, Fauzi Bowo, hingga Pejabat DKI Hadiri Open House di Kediaman Pramono Anung – Page 3

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku membahas sejumlah isu saat silaturahmi ke rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Pramono datang setelah menghadiri open house yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka.

    “Pasti urusannya banjir, macet, sampah, KJP udah dibagi bener atau belum? Difabel udah dapet atau belum? Lansia udah dapet atau belum? Alhamdulillah, hampir sebagian besar kita bisa jawab,” kata Pramono, Senin (31/3/2025).

    Bahkan, terkait prediksi banjir rob yang diperkirakan oleh BNPB juga sempat dibahas. Prediksi banjir rob terjadi pada 28 Maret sampe 2 April 2025.

    “Karena memang kita mensiagakan yang masyarakat tidak tahu, boleh dicek lapangan, lebih dari 500 pompa. Kemudian di tempat-tempat tertentu tanggulnya sudah kita tinggikan,” ucapnya.

    Pramono optimistis tanggul utama setinggi 2,5 meter di Muara Angke dapat menjadi salah satu langkah antisipasi terjadinya banjir rob.

    “Saya dan Bang Dul sudah ngalami banjir kiriman sudah pernah, banjir rob Alhamdulillah bisa kita tangani,” jelas dia.

  • Pramono Anung Sebut Jakarta Bisa Bebas Banjir Kalau Masalah Ini Selesai – Page 3

    Pramono Anung Sebut Jakarta Bisa Bebas Banjir Kalau Masalah Ini Selesai – Page 3

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku membahas sejumlah isu saat silaturahmi ke rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Pramono datang setelah menghadiri open house yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka.

    “Pasti urusannya banjir, macet, sampah, KJP udah dibagi bener atau belum? Difabel udah dapet atau belum? Lansia udah dapet atau belum? Alhamdulillah, hampir sebagian besar kita bisa jawab,” kata Pramono, Senin (31/3/2025).

    Bahkan, terkait prediksi banjir rob yang diperkirakan oleh BNPB juga sempat dibahas. Prediksi banjir rob terjadi pada 28 Maret sampe 2 April 2025.

    “Karena memang kita mensiagakan yang masyarakat tidak tahu, boleh dicek lapangan, lebih dari 500 pompa. Kemudian di tempat-tempat tertentu tanggulnya sudah kita tinggikan,” ucapnya.

    Pramono optimistis tanggul utama setinggi 2,5 meter di Muara Angke dapat menjadi salah satu langkah antisipasi terjadinya banjir rob.

    “Saya dan Bang Dul sudah ngalami banjir kiriman sudah pernah, banjir rob Alhamdulillah bisa kita tangani,” jelas dia.

  • Pramono dan Rano Diskusi soal Banjir Saat Halalbihalal dengan Megawati
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Pramono dan Rano Diskusi soal Banjir Saat Halalbihalal dengan Megawati Nasional 31 Maret 2025

    Pramono dan Rano Diskusi soal Banjir Saat Halalbihalal dengan Megawati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku banyak berdiskusi soal Jakarta dengan Presiden ke-5 RI
    Megawati Soekarnoputri
    saat bersilaturahmi ke kediaman Megawati, pada hari Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
    “Wah banyak sekali, walaupun halalbihalal. Saya sama Bang Doel,” ujar Pramono kepada awak media yang menunggu di depan rumah Megawati, Senin.
    Masalah yang dibahas antara lain banjir, macet, sampah, dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
    “Pasti (bahas) urusannya banjir, macet, sampah. KJP sudah dibagi benar atau belum? (Kartu) difabel sudah dapat atau belum? Lansia sudah dapat atau belum?” ujar Pramono.
    Kepada Megawati, Pramono juga melaporkan soal persiapan dan prediksi untuk menghadapi banjir rob.
    “Alhamdulillah hampir sebagian besar kita bisa jawab, termasuk prediksi rob yang terjadi pada tanggal 28, 29, dan 30,” kata Pramono.
    Meski hari ini banjir rob tidak terjadi, pemerintah tetap menyiapkan 500 pompa air.
    Kemudian, Pramono juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta akan meninggikan sejumlah tanggul.
    “Kita akan tinggikan, terutama nanti di Muara Angke, tanggul utamanya kita buat 2,5 meter,” kata dia.
    Pramono mengatakan, dirinya dan Rano sudah lebih berpengalaman menghadapi banjir.
    Jika dibandingkan dengan daerah lain, Jakarta dirasakan lebih siap.
    “Saya dan Bang Doel sudah alami, banjir kiriman sudah pernah, banjir rob, ya. Alhamdulillah, bisa kita tangani, banjir lokal sudah pernah, banjir kiriman juga dibandingkan daerah lain tanpa menyebut nama,” kata dia.
    Pramono mengatakan, setelah Lebaran, dia dan Rano akan memperbaiki infrastruktur Jakarta untuk menghadapi banjir.
    Salah satunya dengan menormalisasi
    Kali Ciliwung
    .
    “Memang infrastruktur Jakarta harus dilakukan perbaikan, sehingga dengan demikian setelah Lebaran ini saya dan Bang Doel normalisasi Ciliwung itu akan kita lanjutkan karena normalisasi Ciliwung itu 40 persen dari kontribusi banjir di Jakarta,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • NASA Beberkan Fakta Kiamat, RI Dalam Bahaya

    NASA Beberkan Fakta Kiamat, RI Dalam Bahaya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peringatan terkait level air laut yang meninggi disampaikan oleh NASA. Hal itu dapat berdampak buruk bagi sejumlah negara akibat perubahan iklim yang melelehkan es di kutub dan menaikkan air laut secara masif.

    NASA memperkirakan ketinggian air laut akan meningkat sekitar 3-6 kaki pada 2100 mendatang. Akibatnya, ratusan juta orang terancam kehilangan tempat tinggal. Wilayah pesisir dengan populasi padat disebut berada di ambang kepunahan karena terancam tenggelam.

    Dikutip dari Sciencing, Senin (31/3/2025), setidaknya ada 10 kota besar di berbagai belahan dunia yang dikhawatirkan akan tenggelam. Jakarta masuk dalam daftar tersebut.

    Tanda-tanda petaka ini mulai terlihat dari fenomena banjir yang paling umum dan makin sering terjadi. Di awal Maret 2025 saja, banjir sudah menggenangi beberapa area Jabodetabek dan Jawa. Bahkan, area Bekasi mencatat kondisi banjir terparah dibandingkan 2016 dan 2020.

    “Jakarta diketahui merupakan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Masalah ini kian ekstrem, hingga pemerintah Indonesia memilih memindahkan ibu kota [ke IKN],” tulis laporan Sciencing.

    Sciencing melaporkan Jakarta sudah mulai mengalami proses tenggelam dengan air yang naik 17 cm per tahun. Secara geografis, Jakarta terletak di dataran rendah yang dulunya didominasi oleh rawa.

    Ada 13 sungai yang mengalir melalui wilayah perkotaan hingga ke Laut Jawa, sehingga seluruh wilayah sangat rentan terhadap naiknya permukaan air. Jakarta juga telah mengalami peningkatan jumlah banjir sejak pergantian abad.

    Banjir paling parah terjadi pada tahun 2007, ketika bencana itu merenggut 80 nyawa dan menimbulkan kerugian hingga ratusan juta dolar.

    Sciencing juga menyinggung keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN pada 2022. Laman tersebut mengatakan risiko banjir yang tinggi di Jakarta merupakan salah satu alasan pemindahan tersebut, dibarengi dengan polusi dan penyumbatan di mana-mana.

    “Ibu kota baru yang dinamai IKN diprediksi akan rampung sepenuhnya pada 2045. Pada saat itu, IKN kemungkinan menjadi pelarian dari Jakarta yang tenggelam,” tertulis dalam laporan Sciencing.

    Selain Jakarta, berikut beberapa kota besar lain yang terancam tenggelam, menurut laporan Sciencing:

    Alexandria, Mesir

    Foto: World Falconry Day (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
    Members of Egy Falconer Club and austringers look at sunrise during a celebration on World Falconry Day at Borg al-Arab desert in Alexandria, Egypt, November 17, 2018. Picture taken November 17, 2018. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

    Kota terbesar kedua di Mesir ini memiliki populasi yang ditaksir mencapai 5,7 juta orang pada 2024. Hingga saat ini, Alexandria menjadi salah satu hub penting untuk perdagangan transbenua, terutama pengapalan minyak.

    Kota ini berfungsi sebagai salah satu terminal Pipa SUMED, pipa minyak antara Laut Merah dan Mediterania yang digunakan untuk mengirim minyak mentah dan gas alam dari Jazirah Arab ke Eropa.

    Sayangnya, dampak negatif dari penggunaan bahan bakar fosil tersebut adalah mencairnya es gletser. Panel iklim PBB memperkirakan sebanyak 30% kota tersebut dapat terendam air pada tahun 2050, yang akan menyebabkan setidaknya 1,5 juta orang mengungsi.

    Banjir juga dapat meluas hingga sebagian besar Delta Nil, menghancurkan salah satu tempat lahirnya peradaban.

    Miami, Florida

    Foto: AP/David Santiago
    A BCAD Express airplane parked as the runway remains flooded at the Fort Lauderdale-Hollywood International Airport on Thursday, April 13, 2023, Fort Lauderdale, Fla. (David Santiago/Miami Herald via AP)

    Miami diestimasikan memiliki populasi 460.000 orang pada 2024. Area metropolitan Miami-Fort Lauderdale merupakan area urban terbesar di Amerika Serikat (AS) setelah New York, Los Angeles, dan Chicago.

    Lebih dari setengah area Miami-Dade County hanya bertengger pada ketinggian 6 kaki di atas air laut. Sebanyak 60% di antaranya terancam tenggelam pada 2060 mendatang.

    Situasi di Miami makin parah dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung mewah di area pesisir. Sciencing mengatakan pada skenario terburu, tenggelamnya Miami akan menjadi bencana alam terburuk sepanjang sejarah dari segi kerusakan ekonomi.

    Lagos, Nigeria

    Lagos adalah kota terbesar di Afrika dengan populasi sebanyak 16,5 juta orang pada 2024. Bencana banjir kerap menghantam Lagos pada musim panas, sehingga berdampak pada kerugian ekonomi sebesar miliaran dolar AS per tahun.

    Saat ini, area tersebut memiliki level tenggelam lebih dari 3 inci per tahun.

    Dhaka, Bangladesh

    Foto: Para pengunjuk rasa merayakan berita pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, Senin, 5 Agustus 2024. (AP/Fatima Tuj Johora)
    Para pengunjuk rasa merayakan berita pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, Senin, 5 Agustus 2024. (AP Photo/Fatima Tuj Johora)

    Ibu kota Bangladesh ini merupakan kota dengan populasi terbesar dengan estimasi populasi 23,9 juta orang pada 2024. PBB menempatkan Bangladesh dalam jejeran ‘Top 10’ negara paling terdampak bencana alam.

    Di kala perubahan iklim makin parah, frekuensi dan intensitas banjir di negara tersebut juga kian mengkhawatirkan. Secara spesifik, Dhaka sudah ‘tenggelam’ sebanyak setengah inci per tahun.

    Yangon, Myanmar

    Foto: Penduduk setempat menaiki rakit yang terbuat dari ban dalam di sepanjang jalan yang banjir di Bago, Myanmar, sekitar 80 kilometer (50 mil) timur laut Yangon, Jumat, 11 Agustus 2023. (AP/)
    Penduduk setempat menaiki rakit yang terbuat dari ban dalam di sepanjang jalan yang banjir di Bago, Myanmar, sekitar 80 kilometer (50 mil) timur laut Yangon, Jumat, 11 Agustus 2023. (AP Photo)

    Yangon memiliki populasi sebanyak 5,7 juta orang pada 2024. Sama seperti kota-kota terancam lainnya, Yangon juga kerap dihadang bencana banjir.

    Yangon terletak hanya beberapa kilometer dari Sesar Sagaing. Jika gempa bumi besar melanda wilayah tersebut, sumur air tanah dapat runtuh dan menenggelamkan sebagian besar kota.

    Bangkok, Thailand

    Foto: AP/Sakchai Lalit
    Customers of the riverside Chaopraya Antique Café enjoy themselves despite the extraordinary high water levels in the Chao Phraya River in Nonthaburi, near Bangkok, Thailand, Thursday, Oct. 7, 2021. The flood-hit restaurant has become an unlikely dining hotspot after fun-loving foodies began flocking to its water-logged deck to eat amid the lapping tide. Now, instead of empty chairs and vacant tables the “Chaopraya Antique Café” is as full as ever, offering an experience the canny owner has re-branded as “hot-pot surfing.” (AP Photo/Sakchai Lalit)

    Bangkok memiliki populasi sekitar 11,2 juta orang pada 2024. Dari tahun-ke-tahun, Bangkok telah kehilangan wilayah daratan karena peningkatan air laut.

    Garis pantainya akan merayap lebih dalam, diperkirakan mencapai lebih dari satu kilometer setiap tahun. Dalam satu abad, mayoritas dari kota Bangkok diprediksi akan lenyap.

    Kolkata, India

    Foto: Penduduk setempat mengisi wadah mereka dengan air minum dari tangki kota di kolkata. India. (LightRocket via Gett/SOPA Images)
    Penduduk setempat mengisi wadah mereka dengan air minum dari tangki kota di kolkata. India. (LightRocket via Gett/SOPA Images)

    Kota terbesar ketiga di India ini diestimasikan memiliki 15,6 juta populasi pada 2024. Selain ancaman peningkatan air laut, Kolkata diprediksi akan tenggelam karena ekstraksi air tanah yang berlebihan.

    Banjir juga menjadi bencana rutin di Kolkata. Pada 2024, banjir di Bengal Barat di Kolkata berdampak pada 250.000 orang. Jika bencana banjir ini makin sering terjadi dengan intensitas parah, lebih dari 10 juta orang terancam harus mengungsi.

    Manila, Filipina

    Foto: Pemandangan drone menunjukkan puing-puing dan lumpur akibat banjir yang dibawa oleh Topan Gaemi, di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina, 25 Juli 2024. (REUTERS/ADRIAN PORTUGAL)
    Pemandangan drone menunjukkan puing-puing dan lumpur akibat banjir yang dibawa oleh Topan Gaemi, di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina, 25 Juli 2024. (REUTERS/Adrian Portugal)

    Manila ada ibu kota Filipina yang memiliki 14,9 juta penduduk pada 2024. Ekstraksi air tanah dan aktivitas seismis dari volkanu Taal yang aktif membuat Manila menjadi area yang tidak stabil.

    Kota ini memiliki level ‘tenggelam’ yang cepat, yakni 4 inci per tahun atau lebih tinggi dari rata-rata kenaikan level air laut global per tahun. Masalah lainnya adalah kerusakan hutan mangrove di Manila di sepanjang Manila Bay.

    Pohon-pohon di hutan itu selama ini menjadi penghadang erosi di Manila. Sejak memasuki abad ke-20, sebanyak 130.000 hektar hutan mangrove di sepanjang Manila Bay telah ditebang.

    Megalopolis Guangdong-Hong Kong-Makau

    Foto: REUTERS/TYRONE SIU
    A man looks at fallen trees following Super Typhoon Saola, in Hong Kong, China September 2, 2023. REUTERS/Tyrone Siu TPX IMAGES OF THE DAY

    Area ini merupakan yang terbesar dan paling banyak area urbannya di seluruh dunia. Diestimasikan populasinya mencapai 86,9 juta orang pada 2024. Keseluruhan area urbannya terkonsentrasi di antara Pearl River Delta dekat Laut China Selatan.

    Pearl River Delta diperkirakan memiliki kenaikan air laut setinggi 5 kaki pada 100 tahun mendatang. Dengan level tersebut, tak menutup kemungkinan area ini akan tenggelam di masa depan.

    (fab/fab)

  • Tak Bareng Pramono, Momen Wagub Rano Karno Salat Idul Fitri di Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Tak Bareng Pramono, Momen Wagub Rano Karno Salat Idul Fitri di Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menjalankan salat Idul Fitri di Masjid Fatahillah, kompleks Balai Kota Jakarta, Senin (31/3/2025).

    Sebagai informasi, salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Fatahillah ini mengusung tema ‘Capai Fitrah dan Memperkuat Kebersamaan dalam Membangun Jakarta.

    Salat Idulfitri kali ini dihadiri oleh Ustaz Muarikh Abbas selaku imam Ali Sibro Malisa sebagai khatib.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Wagub Rano tiba di Balai Kota sekira pukul 06.20 WIB.

    Pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini terlihat mengenakan baju koko warna putih lengkap dengan peci hitam di kepala.

    Saat hendak berjalan menuju masjid, Doel terlihat turut menyalami para jemaah yang sudah datang lebih dulu

    Begitu tiba di dalam masjid, Doel langsung mengambil saf di bagian paling depan bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

    Dalam kesempatan ini, tak ada sosok Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta.

    Pasalnya, orang nomor satu di Jakarta ini menjalankan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal bersama Presiden Prabowo Subianto.

    “Hari ini saya selaku wakil gubernur mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri dan pak gubernur juga kirim salam. Terpaksa kami juga membagi posisi, pak gubernur hari ini salat di Istiqlal dan beliau akan berkunjung ke istana nanti,” ucapnya kepada awak media.

    Aktor yang juga politikus senior PDIP ini pun mengaku bersyukur situasi dan kondisi Jakarta tetap kondisi selama Ramadan hingga lebaran ini.

    Apalagi, Pemprov DKI Jakarta juga kembali sukses menyelenggarakan mudik gratis yang diikuti lebih dari 15.000 warga.

    “Kami bersyukur semua berjalan lancar. Alhamdulillah transportasi yang memang kami sediakan untuk mudik gratis berjalan lancar,” ujarnya.

    “Juga kebutuhan pokok untuk pangan di Jakarta ini berjalan lancar, ya itu maksimal,” tambahnya menjelaskan.

    Di tengah gegap gempita perayaan Lebaran 2025, Doel mengaku pihaknya tetap waspada dengan adanya potensi banjir rob yang menerjang Jakarta di awal April mendatang.

    Pemprov DKI pun disebutnya sudah menyiagakan pasukan khusus untuk mengantisipasi banjir rob ini.

    “Berdasarkan ramalan BMKG akan terjadi rob. Tapi alhamdulillah kami melihat cuaca ini bersyukur ya. Mudah-mudahan kalau pun terjadi rob tidak sebesar yang memang kami antisipasi,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gunung Semeru 3 Kali Alami Erupsi Senin Pagi, Letuskan Abu Setinggi 800 Meter 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Maret 2025

    Gunung Semeru 3 Kali Alami Erupsi Senin Pagi, Letuskan Abu Setinggi 800 Meter Surabaya 31 Maret 2025

    Gunung Semeru 3 Kali Alami Erupsi Senin Pagi, Letuskan Abu Setinggi 800 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com –

    Gunung Semeru
    di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada hari pertama
    Idul Fitri
    atau Senin (31/3/2025).
    Pos pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan, sejak pukul 00.00 – 05.30 WIB, terjadi tiga kali erupsi.
    Erupsi pertama terjadi pukul 01.04 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 800 meter di atas puncak kawah mengarah ke timur dan timur laut.
    Selanjutnya, erupsi kembali terjadi pukul 04.14 WIB, dengan letusan asap tebal setinggi 800 meter mengarah ke timur laut.
    Disusul, erupsi pukul 05.15 WIB dengan kolom letusan berintensitas tebal setinggi 400 meter mengarah ke timur laut dan timur.
    “Terjadi
    erupsi Gunung Semeru
    pada hari Senin, 31 Maret 2025 pukul 04.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter diatas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis, Senin (31/3/2025).
    Sebagai informasi, pada Minggu (30/3/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 54 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Idul Fitri, Saba, dan Solidaritas Kebangsaan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Idul Fitri, Saba, dan Solidaritas Kebangsaan Nasional 31 Maret 2025

    Idul Fitri, Saba, dan Solidaritas Kebangsaan
    Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Penulis Buku Politik Untuk Kemanusiaan
    LAKSANA
    musafir yang meniti gurun dengan kesabaran, kita baru saja melewati bulan penuh ujian, menahan diri dari hawa nafsu, dan membersihkan jiwa.
    Dalam suasana hari kemenangan, kita tidak sekadar merayakan pencapaian, tetapi juga menata rencana kemana akan melangkah setelah menjalani festival spiritual sepanjang bulan puasa.
    Idul Fitri
    adalah momen kembali suci. Kita telah melalui etape purifikasi. Pemurnian yang ditempuh sebulan penuh.
    Asabiyyah
    atau
    solidaritas
    sosial, adalah energi kolektif yang menjadi khazanah nilai Ramadhan.
    Kita menahan diri dari lapar dan dahaga bukan sekadar sebagai ritual fisik, tetapi untuk melatih kesabaran, mengekang ego, dan mengasah kepekaan. Kita berpuasa bukan semata untuk memetik benefit kesehatan, tetapi juga agar bisa merasakan keterbatasan orang lain.
    Kita menahan diri bukan hanya untuk mengendalikan hawa nafsu, tetapi agar memahami bahwa kita bukan pusat semesta. Dunia ini tidak selalu harus ditaklukkan dengan kekuatan, tetapi sering kali dengan kesabaran dan ketulusan.
    Sejarah menunjukkan bahwa kebangkitan dan kehancuran suatu peradaban selalu memiliki pola yang sama.
    Menyitir Ibnu Khaldun, kejayaan bangsa lahir dari
    asabiyyah
    atau solidaritas kolektif yang mengikat dan menggerakkan. Dengan semangat ini, peradaban besar lahir, membangun fondasi sosial yang kokoh, dan menorehkan namanya di panggung sejarah.
    Namun sejarah juga mencatat, kejayaan seringkali menjadi awal dari benih kejatuhan. Ibnu Khaldun memperingatkan bahwa kemakmuran, jika tidak dikelola dengan kebijaksanaan dan kesadaran kolektif, justru bisa menjadi awal kehancuran.
    Ketika suatu generasi terlena dengan kenyamanan, asabiyyah pun melemah. Rasa kebersamaan yang dahulu menjadi fondasi peradaban perlahan luntur, digantikan oleh individualisme, ketamakan, dan kemalasan.
    Tanpa disadari, peradaban mulai keropos sebelum akhirnya runtuh dari dalam.
    Ramadhan mengajarkan kita untuk kembali menguatkan solidaritas ini, agar kita tidak mengulang kesalahan sejarah.
    Kita diajak untuk menata kembali diri, memperbarui kebersamaan, dan menanamkan kembali semangat perjuangan. Sebab kejayaan sejati bukanlah sekadar soal kemakmuran, tetapi bagaimana kemakmuran itu dikelola dengan nilai-nilai yang menjaga peradaban tetap hidup.
    Lihatlah bagaimana negeri Saba’, yang digambarkan Al-Qur’an sebagai negeri yang makmur, kaya raya dan berlimpah sumber daya, akhirnya hancur karena kesombongan dan kehilangan solidaritas.
    Saba’ diberkahi dengan tanah subur, kebun-kebun anggur dengan hasil panen melimpah, dan kehidupan aman dan tenteram. Namun, penduduk negeri Saba’ kehilangan dimensi spiritual.
    Situasi kehidupan yang bergelimang kemewahan sumber daya alam membuat mereka lupa diri. Penduduk Saba’ mengabaikan nubuat. Mereka terlena. Lalu mulai berbuat melampaui batas.
    Perilaku itu diilustrasikan dalam Al-Qur’an pada Surah Saba’ ayat 15-17. Mereka dikaruniai dua kebun yang subur di kanan dan kiri, tetapi ketika mereka enggan bersyukur dan menjaga harmoni sosial, Allah menimpakan banjir besar (
    sail al-arim
    ), yang menghancurkan infrastruktur pertanian mereka dan mengubah tanah yang dahulu subur menjadi wilayah gersang.
    Kita teringat dengan apa yang disebut oleh Richard Auty sebagai kutukan sumber daya alam (
    resource curse
    ). Yaitu situasi keberlimpahan yang menjelma menjadi bencana.
    Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah mengidentifikasi ini sebagai fase kemunduran. Ketika kemewahan melahirkan sikap malas, rakus, dan kehilangan daya juang.
    Inilah yang terjadi pada Saba’. Kesejahteraan tak lagi dipandang sebagai tanggung jawab, tetapi sebagai hak yang
    taken for granted
    , penduduknya mulai berfoya-foya, korupsi merajalela, penyimpangan moral dinormalisasi, dan semangat gotong royong terkikis oleh individualisme.
    Sejarawan Arnold J. Toynbee yang telah meneliti 26 peradaban sepanjang sejarah umat manusia, dalam karyanya
    A Study of History
    juga menyoroti pola serupa.
    Menurutnya, deklinasi suatu peradaban tidak semata disebabkan ancaman eksternal, tetapi lebih sering berakar pada dekadensi internal. Etos kerja yang hilang, penyimpangan moral, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan tantangan zaman.
    Saba’ adalah contoh nyata dari apa yang Toynbee sebut sebagai
    suicidal state
    . Yaitu situasi di mana peradaban secara perlahan menghancurkan dirinya sendiri.
    Self destruction
    , karena kehilangan daya rekat solidaritas sosial serta nilai-nilai kebersamaan.
    Maka, sejarah Saba’ bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan peringatan bagi kita semua. Sebuah negeri yang makmur bisa saja jatuh dalam kehancuran yang perih jika rakyat dan pemimpinnya gagal menjaga keseimbangan antara kesejahteraan dan moralitas.
    Jika asabiyyah melemah, jika rasa syukur tergantikan oleh kesombongan, dan jika kemewahan melahirkan ketamakan, maka kehancuran hanyalah soal waktu.
    Lihatlah pula bagaimana kekaisaran besar seperti Romawi, Abbasiyah, dan Utsmaniyah meredup. Mereka tidak runtuh dalam semalam, tetapi melemah perlahan.
    Bukan karena serangan musuh, tapi lagi-lagi terjadi dari dalam. Dipicu oleh demoralisasi yang meruntuhkan spirit solidaritas.
    Bangsa yang dulu tangguh karena persatuan, akhirnya tercerai-berai oleh pertikaian. Mereka yang dulu memimpin dunia dengan ilmu dan kekuatan, pada akhirnya menjadi catatan kaki dalam sejarah. Tertinggal sebagai kenangan.
    Sejarah telah berulang kali membuktikan bahwa kejayaan tanpa penguatan solidaritas hanya akan menjadi ilusi.
    Hari ini, kita harus bertanya, di manakah asabiyyah kita sebagai bangsa? Apakah kita akan menjaga persatuan agar kekayaan anugerah sumber daya alam tetap lestari?
    Kita adalah bangsa yang dihadiahi anugerah melimpah. Jika Al Qur’an mengisahkan Saba’ dengan begitu indah sebagai negeri kaya raya, maka bangsa kita tidak perlu berimajinasi untuk membayangkan bagaimana wujud negeri Saba’. Karena Indonesia, lebih dari Saba’.
    Indonesia bukan hanya sekadar wilayah geografis, tetapi ekosistem raksasa yang menyimpan kekayaan alam tiada tara.
    Salah satu karunia terbesar yang dimiliki negeri ini adalah hutan tropisnya, hutan dengan biodiversitas terbesar di dunia, yang menjadi paru-paru planet biru ini. Menjadi rumah bagi kehidupan yang tak terhitung jumlahnya.
    Bayangkanlah, di jantung negeri ini, terbentang lebih dari 126 juta hektare hutan tropis yang menyimpan sekitar 15 persen seluruh spesies yang ada di dunia. Luas hutan tropis itu, setara dengan 59 persen luas daratan Indonesia.
    Setiap helai daun di hutan tropis itu, laboratorium alami yang menyimpan perbendaharaan misteri kehidupan. Setiap pohonnya adalah penjaga keseimbangan ekosistem global yang menyerap karbon dan menghasilkan oksigen. Dihirup manusia di seluruh dunia.
    Zamrud khatulistiwa ini adalah rumah yang ramah bagi lebih dari 300.000 spesies fauna dan flora. Dari orangutan yang lembut di Kalimantan, harimau Sumatera yang gagah, hingga burung cendrawasih yang anggun di Papua.
    Namun, lebih dari sekadar keanekaragaman hayati, hutan kita juga menjadi sumber kehidupan bagi jutaan penduduk yang bergantung pada hasil hutan. Mulai dari rotan, kayu, rempah-rempah, hingga obat-obatan herbal yang belum terungkap seluruh potensinya.
    Gunung-gunungnya tegak perkasa, menjulang laksana pilar raksasa yang menopang langit, menyimpan kekayaan yang tak terhitung nilainya. Emas, nikel, gas bumi, dan aneka mineral berharga terpendam di perut bumi Indonesia, menunggu untuk dikelola dengan kearifan.
    Namun, sebagaimana peradaban besar yang pernah ada, kekayaan ini juga membawa tantangan tersendiri.
    Seperti negeri Saba’ yang runtuh karena ketamakan dan hilangnya solidaritas, hutan tropis kita pun berada di bawah bayang-bayang ancaman.
    Pembalakan liar, kebakaran hutan, alih fungsi lahan, dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali mengancam kelangsungan ekosistem ini. Sinyal tentang kerusakan ekosistem semakin intens berdenting. Banjir, longsor dan gejala perubahan iklim makin sering terjadi.
    Indonesia saat ini berada di puncak kemakmuran ekologis. Kita tidak boleh melewatkan momentum tersebut. Namun, jika kita tidak bijak mengelolanya, maka berkah ekologis bisa berubah menjadi kutukan.
    Ibnu Khaldun mengingatkan, peradaban yang tidak mampu menjaga keseimbangan antara kemakmuran dan keberlanjutan akan menghadapi kehancuran.
    Di sinilah peran kepemimpinan menjadi kunci. Visi besar diperlukan untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia benar-benar digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945.
    Visi ini harus diwujudkan melalui strategi nyata, bukan sekadar retorika. Sejarah mengajarkan bahwa pemimpin bijak bukan hanya yang mampu mengelola kekayaan, tetapi juga yang mampu menjaga harmoni sosial dan solidaritas rakyatnya.
    Nabi Sulaiman, misalnya, tidak hanya dikenal karena kekuasaannya, tetapi juga karena kemampuannya mengintegrasikan teknologi, kesejahteraan, dan kebijaksanaan dalam satu kesatuan.
    Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dalam semangat menjaga keberlanjutan peradaban, telah menginisiasi jihad konstitusional melalui Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Perubahan Iklim dan RUU Masyarakat Hukum Adat.
    Dua regulasi yang akan menjadi benteng bagi sumber daya alam Indonesia agar benar-benar dikelola untuk kepentingan bersama.
    Presiden menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa, bahkan melebihi negeri Saba’. Jika dikelola dengan baik dan berlandaskan prinsip keadilan, kesejahteraan rakyat bukan sekadar impian, melainkan keniscayaan.
    Dengan kekayaan alam melimpah, Indonesia seharusnya menjadi negeri yang mampu menjamin kebutuhan dasar seluruh warganya. Tidak ada lagi kelaparan, tidak ada lagi rakyat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
    Gagasan itu merefleksikan visi besar Presiden Prabowo, menjadikan Indonesia sebagai negeri yang
    Baldatun Thayyibatun Warobbun Ghofur
    . Sebuah negara yang makmur dan diberkahi.
    Visi itu lantang dikumandangkan saat Presiden menyampaikan pidato perdana dalam momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober 2024.
    Visi ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi diterjemahkan dalam kebijakan konkret yang bertujuan mengentaskan kemiskinan, mempersempit jurang ketimpangan ekonomi, dan memastikan bahwa kesejahteraan bukan hanya dinikmati oleh segelintir kelompok elite, tetapi oleh seluruh rakyat Indonesia.
    Kita harus jujur mengakui, realitas yang terjadi selama bertahun-tahun menunjukkan jika kekayaan alam Indonesia justru seringkali menjadi sumber ketimpangan.
    Sebagian kecil kelompok menikmati keuntungan luar biasa dari eksploitasi sumber daya alam, sementara sebagian besar rakyat masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
    Pemerintahan Prabowo telah menabuh strategi kemakmuran yang berkeadilan, yaitu membangun Indonesia berdaulat secara ekonomi, sejahtera secara sosial, dan kokoh dalam solidaritas kebangsaan.
    Kesadaran akan pentingnya distribusi kekayaan yang lebih adil mendorong lahirnya kebijakan strategis yang menitikberatkan pada reformasi fiskal dan redistribusi sumber daya.
    Kedua langkah ini tidak hanya merupakan solusi teknokratis dalam pengelolaan ekonomi, tetapi juga merupakan manifestasi dari gagasan besar tentang keadilan sosial yang menjadi pondasi utama dalam membangun bangsa yang kuat dan mandiri.
    Reformasi kebijakan fiskal yang dijalankan oleh Presiden Prabowo bertumpu pada efisiensi anggaran sebagai pilar utama pembangunan inklusif.
    Selama ini, belanja negara kerap tersedot ke dalam birokrasi yang gemuk, program-program tumpang tindih, serta pengeluaran yang tidak selalu berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
    Oleh karena itu, setiap rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kini diarahkan dengan strategi lebih tepat guna agar menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.
    Salah satu wujud konkret dari kebijakan ini adalah program makan bergizi gratis, langkah revolusioner yang bertujuan memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses gizi memadai.
    MBG bukan sekadar bentuk intervensi sosial jangka pendek, tetapi investasi besar bagi masa depan bangsa, karena kualitas gizi pada anak-anak terbukti berpengaruh langsung terhadap kecerdasan, produktivitas, dan daya saing mereka di masa depan.
    Efisiensi anggaran untuk menopang program ini dilakukan dengan memotong belanja yang tidak produktif, mengoptimalkan penerimaan negara melalui perbaikan sistem perpajakan, serta meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana publik.
    Dengan pendekatan ini, setiap pengeluaran diarahkan untuk bermanfaat bagi rakyat, bukan sekadar menggerakkan roda birokrasi.
    Prinsip pembangunan berbasis keadilan ditekankan, di mana negara hadir sebagai pihak yang menjamin bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dengan sehat dan cerdas.
    Namun efisiensi anggaran saja tidak cukup jika struktur ekonomi masih tetap dikuasai oleh segelintir elite yang menikmati keuntungan besar dari kekayaan alam bangsa.
    Maka Presiden Prabowo mendorong kebijakan redistribusi sumber daya dengan cara yang lebih progresif.
    Salah satunya melalui pendistribusian izin usaha pertambangan kepada organisasi kemasyarakatan dan entitas sosial yang berkontribusi bagi pembangunan nasional.
    Demikian juga program terbaru Koperasi Merah Putih, diarahkan untuk menopang pilar distribusi ekonomi.
    Langkah ini merupakan koreksi terhadap ketimpangan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, di mana sektor pertambangan dan ekonomi lebih banyak dikuasai oleh korporasi besar, sementara masyarakat sekitar hanya menjadi penonton di tanah mereka sendiri.
    Dengan mengalihkan izin pengelolaan sumber daya alam kepada koperasi dan organisasi berbasis komunitas, pemerintah memastikan bahwa hasil kekayaan negara benar-benar kembali kepada rakyat.
    Kebijakan redistribusi ini tidak hanya sebatas mengeser kepemilikan, tetapi juga mencerminkan tekad untuk memberdayakan masyarakat lokal agar memiliki kendali yang lebih besar terhadap sumber daya di wilayah mereka.
    Dengan demikian, sumber daya alam tidak lagi menjadi alat eksploitasi segelintir kelompok, melainkan menjadi instrumen pemerataan kesejahteraan.
    Kombinasi antara reformasi fiskal dan redistribusi sumber daya menopang arsitektur kebijakan strategis yang saling melengkapi dalam agenda pembangunan Prabowo Subianto.
    Ketika anggaran negara dikelola dengan lebih efisien dan kekayaan alam didistribusikan secara lebih merata, hasilnya adalah perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akan meningkat.
    Pada akhirnya, kebijakan ini bukan hanya soal angka dan statistik, tetapi juga tentang membangun kembali solidaritas kebangsaan.
    Ketika rakyat merasakan bahwa negara benar-benar berpihak kepada mereka, rasa cinta terhadap bangsa ini akan semakin kuat, dan asabiyyah yang menjadi pilar utama dalam teori peradaban Ibnu Khaldun, akan semakin kokoh.
    Dengan fondasi ekonomi yang lebih adil dan sistem sosial lebih solid, Indonesia dapat melangkah menuju masa depan sebagai negeri yang benar-benar makmur dan berkeadaban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perayaan Idulfitri 2025 di Sulut, BMKG Prediksi Terjadi Cuaca Ekstrem

    Perayaan Idulfitri 2025 di Sulut, BMKG Prediksi Terjadi Cuaca Ekstrem

    Liputan6.com, Manado – Umat Islam merayakan Idulfitri pada, Senin (31/3/2025). Sementara itu, pihak BMKG Sulut memprediksi bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi hingga perayaan Hari Raya Lebaran tersebut.

    Perayaan Idulftiri ini bakal diawali dengan salat id yang tersebar di 152 titik di 11 kecamatan yang ada di Kota Manado. Sedangkan Gubernur Sulut Yulius Selvanus diagendakan akan hadir di Lapangan Sparta Tikala Manado yang merupakan salah satu lokasi salat id.

    “Gubernur akan hadir di Lapangan Sparta Tikala Manado pada Senin pagi,” ungkap pihak protokoler Setdaprov Sulut, Minggu (30/3/2025) malam.

    Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan di Sulut.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 31 Maret 2025,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut.

    Dia mengatakan hingga periode tersebut diperkirakan cuaca ekstrem dapat terjadi di beberapa daerah hingga sebagian besar wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Sulut.

    Karena itu dia berharap warga tetap waspada dan berhati-hati apabila melakukan aktivitas saat cuaca ekstrem, karena dapat menyebabkan banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang.

    “BMKG berharap warga mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” kata Astrid.

    Dia mengatakan, pada 31 Maret 2025, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

     

    Ngeri, Detik-detik Puting Beliung Memporakporandakan SPBU Ambarawa

  • Antisipasi Cuaca Esktrem di Hari Lebaran, Pemprov Jabar Kembali Lakukan Modifikasi Cuaca

    Antisipasi Cuaca Esktrem di Hari Lebaran, Pemprov Jabar Kembali Lakukan Modifikasi Cuaca

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jawa Barat) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Lanud Husein Sastranegara, dan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), kini kembali melakukan Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC.

    Setelah sebelumnya OMC ini dilakukan pada tanggal 11-20 Maret 2025 lalu.

    Menurut Sekertaris Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Anne Hermadianne Adnan, pihaknya bersama TNI AU Lanud Husein dan BMKG kembali melaksanakan OMC tersebut sebagai bentuk mitigasi dari terjadinya bencana hidrometeorologi khususnya di hari raya atau lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah nanti.

    BACA JUGA: H-1 Lebaran, Harga Daging Sapi dan Ayam di Kota Bandung Mulai Melonjak!

    “Kita ketahui Jabar ini rawan bencana hidrometeorologi, sehingga ini (OMC) adalah mitigasi supaya tidak terjadinya bencana hidrometeorologi,” ujarnya di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Minggu (30/3).

    Dengan karakteristik wilayah Jabar yang memilki tekstur tanah gembur dan aliran sungai yang masih harus dilakukan normalisasi, Anne menyebut OMC ini sangat penting dilakukan sebagai bentuk antisipasi dari terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

    “Ini adalah OMC yang kedua, kita lakukan selama 3 hari (ke depan) sesuai dengan arahan BMKG,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Hilal Tak Tampak di Bandung, Keputusan 1 Syawal Menunggu Sidang Isbat

    Sementara itu, ditempat yang sama Direktur Operasional Modifikasi Cuaca (OMC) BMKG, Endarwin mengatakan bahwa untuk beberapa hari kedepan pihaknya telah mendeteksi akan terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Jabar.

    “Kami dari BMKG mendeteksi bahwa ada potensi cuaca ekstrem di wilayah Jabar, sehingga kita harus lakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC),” ucapnya.

    Endarwin mengatakan, nantinya dengan OMC ini BMKG akan terus berupaya mengurangi atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari potensi cuaca ekstrem tersebut.

    Pasalnya menurut dia, melalui OMC ini nantinya akan mempercepat turunnya curah hujan namun di area yang aman.

    BACA JUGA: Peluang Momentum, Keindahan dan Geliat Pedagang Parcel di Kota Bandung

    “Ini kita upayakan turunnya hujan itu dilakukan di laut. Oleh karena itu selama 3 hari ini kalau tidak di pantai utara Jabar, kami jatuhkan di pantai selatan dan kami juga berupaya tidak menjatuhkan di darat untuk mengantisipasi dampak lain yang ditimbulkan,” ungkapnya.

  • Gang Kupat dan Banjir Orderan Para Perajin Menyambut Lebaran Tahun Ini

    Gang Kupat dan Banjir Orderan Para Perajin Menyambut Lebaran Tahun Ini

    Di sudut Kota Bandung, tepatnya di Gang Kupat, aroma janur segar menyapa siapa saja yang melintas. Gang ini bukan sekadar jalan sempit di antara rumah-rumah padat, melainkan pusat produksi ketupat yang menjadi denyut nadi tradisi Lebaran.

    Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

    Seorang perajin ketupat, Tata, ialah salah satu perajin yang telah bergelut secara tahun menahun menjalani profesi ini. Dengan cekatan, jemarinya merangkai janur menjadi wadah ketupat yang sempurna.

    Tahun ini, katanya, permintaan ketupat meningkat drastis. “Sekarang sehari bisa dapat 1.000 kupat. Kalau yang lebih cepat bisa sampai 2.000,” ujar Tata kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.

    BACA JUGA:Cara Membuat Ketupat Lebaran Lembut dan Padat

    “Tahun kemarin total produksi kami sampai 7.000 kupat, tapi sekarang sudah 7.000 padahal belum puncaknya. Jadi tahun ini memang lebih banyak,” sambungnya.

    Dirinya menambahkan, tak hanya dari Bandung, permintaan juga datang dari daerah lain seperti Jakarta dan Tangerang. Permintaan itu muncul akibat ketersediaan ketupat di daerah pemesan tengah kosong.

    Dia mengakui, saking melonjaknya permintaan di Gang Ketupat, beberapa waktu lalu dirinya pernah mengalami lonjakan pesanan. Pesanan mencapai 300 kupat dengan harga Rp1 juta karena tingginya kebutuhan pembeli.

    “Kadang kalau di daerah Jakarta kosong, ada yang pesan ke sini. Banyak yang merasa belum boboran (lebaran) kalau belum punya ketupat,” guraunya sambil ‘menjahit’ janur.

    BACA JUGA:Makna Filosofi Eksistensi Ketupat yang Selalu Hadir dalam Menu Sajian Lebaran

    Sementara itu, Iroh, perajin ketupat lainnya yang berusia 65 tahun, turut merasakan peningkatan produksi. “Dalam sehari bisa sampai 1.000 ketupat,” ungkapnya.

    Tahun ini, dirinya sudah menjual ketupat mulai dari harga Rp10.000 per ikat, menyesuaikan dengan permintaan pasar. Perkiraan pun pada lebaran kali ini, menurutnya, amat banyak.

    Iroh memiliki waktu yang panjang seharian untuk merangkai janur-janur itu. “Tahun ini perkiraan bisa mencapai 25 ribu kupat, mulai dari pagi sampai sore,” pungkasnya.