Topik: Banjir

  • Waspada, Solo Banjir Akibat Hujan Deras

    Waspada, Solo Banjir Akibat Hujan Deras

    JAKARTA – Hujan deras yang terjadi sejak Kamis siang, 3 April, membuat sejumlah titik lokasi di Kota Solo, Jawa Tengah, banjir. Salah satu lokasi yang tergenang air hingga pinggang orang dewasa terjadi di jalan lintas bawah Joglo Solo.

    Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengatakan akibat kondisi tersebut saat ini ruas jalan lintas bawah Joglo ditutup sementara. “Underpass ditutup malam ini, Damkar, DLH (Dinas Lingkungan Hidup), petugas kelurahan turun untuk membersihkan lumpur,” katanya dikutip dari Antara.

    Dengan dikerjakan oleh sejumlah pihak, diharapkan besok ruas jalan tersebut sudah dapat dilalui kembali.

    Terkait kondisi warga, pihaknya sudah mengerahkan OPD terkait dan para relawan. Termasuk warga yang ingin mengungsi akan difasilitasi oleh Pemkot Surakarta.

    “Tadi saya sudah sampaikan ke warga, bagi yang mau mengungsi kami sediakan tempat untuk sementara. Kami juga siapkan bantuan makan dan alas tidur. Semua OPD keroyokan, gotong royong,” katanya.

    Camat Banjarsari Beni Supartono mengatakan banjir juga terjadi di beberapa titik, di antaranya di kawasan Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Nusukan, dan kampung di belakang kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

    Akibat genangan tersebut, pihaknya memutuskan untuk membuang air ke jalur lintas bawah karena tidak ada opsi lain untuk membuang air yang menggenang.

    “Situasinya kami tidak bisa membuang ke arah selatan karena air di sana juga tinggi. Kalau dipaksa tidak memungkinkan karena airnya balik lagi,” katanya.

    Untuk membuang air tersebut, pihaknya menggunakan lima pompa, empat di antaranya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan satu dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

  • BMKG prakirakan mayoritas Indonesia berawan-hujan pada Jumat

    BMKG prakirakan mayoritas Indonesia berawan-hujan pada Jumat

    Ilustrasi – Sejumlah kendaraan roda empat menerobos banjir di Jalan Made Sabara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (27/1/2025). ANTARA FOTO/Andry Denisah/rwa.

    BMKG prakirakan mayoritas Indonesia berawan-hujan pada Jumat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 04 April 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memprakirakan mayoritas wilayah Indonesia berawan hingga hujan pada Jumat ini. Prakirawati BMKG Rira A. Damanik dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Jumat memaparkan potensi hujan ringan terdapat di Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, dan Tanjung Pinang, sementara potensi hujan sedang terjadi di Medan.

    “Masih di Pulau Sumatera, potensi hujan ringan juga terdapat di Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung. Waspadai pula potensi hujan disertai petir di Bengkulu dan Pangkal Pinang,” katanya.

    Di Pulau Jawa, kata Rira, potensi berawan tebal terdapat di Jakarta. Hujan ringan terjadi di Semarang dan Surabaya, sementara hujan sedang turun di Serang dan Yogyakarta. Terdapat pula potensi hujan disertai petir di Bandung.

    “Beralih ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, potensi berawan tebal terdapat di Mataram dan Kupang, sedangkan hujan ringan terjadi di Denpasar,” lanjutnya.

    Di Pulau Kalimantan, ungkap Rira, potensi hujan ringan terdapat di Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, dan Banjarmasin. Adapun potensi hujan disertai petir terdapat di Palangkaraya. Untuk wilayah Sulawesi, potensi hujan ringan terdapat di Palu dan Makassar, sementara hujan sedang terjadi di Gorontalo.

    “Waspadai pula potensi hujan disertai petir di Manado, Kendari, dan Mamuju,” ujarnya.

    Sementara di Wilayah Indonesia bagian Timur, jelas Rira, potensi hujan ringan terdapat di Ternate, Ambon, dan Jayawijaya. Hujan sedang terjadi di Sorong dan Merauke, sementara hujan lebat turun di Jayapura.

    “Waspadai potensi hujan disertai petir di Manokwari dan Nabire,” ucapnya.

    Rira mengingatkan kembali bahwa informasi yang tersebut merupakan gambaran umum cuaca di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik dan terkini setiap 3 jam, masyarakat dapat memantau aplikasi Info BMKG, atau mengunjungi laman web resmi di www.bmkg.go.id atau media sosial @infobmkg.

    Sumber : Antara

  • Banjir di Aceh Selatan Akibat Rossby Ekuatorial, Apa Itu?

    Banjir di Aceh Selatan Akibat Rossby Ekuatorial, Apa Itu?

    Meulaboh, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan banjir yang melanda tujuh desa di Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan akibat gelombang rossby ekuatorial. Apa itu?

    “Gelombang rossby ekuatorial merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator. Gelombang ini juga dikenal sebagai gelombang planet,” kata Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya Almira Aprilianti dilansir dari Antara, Jumat (4/4/2025).

    Ada pun tujuh desa yang terendam banjir di Aceh Selatan sejak Kamis (3/4/2025) sore hingga hari ini, yakni Desa Jambo Papan, Desa Malaka, Desa Simpang Dua, Desa Padang, Desa Koto, Desa Pulo Air, serta Desa Mersak.

    Banjir di Aceh Selatan tersebut menyebabkan 644 jiwa dari 167 kepala keluarga (KK) terdampak.

    BPBD Aceh Selatan menyebutkan ketinggian bajir yang merendam permukiman warga di Kluet Tengah berkisar antara 50 sentimeter hingga 80 sentimeter.

    Banjir di Aceh Selatan terjadi setelah aliran Sungai Manggamat meluap akibat tingginya curah hujan.

    Almira menyebutkan gelombang rossby ekuatorial dapat menyebabkan aktifnya massa udara sehingga menyebabkan penambahan awan yang lebih banyak dan memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Selain itu, penyebab tingginya curah hujan di wilayah pantai barat selatan Aceh juga adanya belokan angin (shearline) di sekitar wilayah barat selatan Aceh, sehingga terjadinya penumpukan massa udara dan dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi selama dua hari ke depan.

    Dia menyebutkan, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di perairan barat Aceh juga dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.

    BMKG mengimbau kepada masyarakat agar dapat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama.

  • Banjir Pengguna, OpenAI Kasih Akses AI Image Generation untuk Akun Gratis – Page 3

    Banjir Pengguna, OpenAI Kasih Akses AI Image Generation untuk Akun Gratis – Page 3

    Untuk diketahui, media sosial dibanjiri dengan unggahan-unggahan gambar animasi ala Studio Ghibli besutan AI. Rupanya, gambar-gambar animasi ini merupakan hasil generate AI ChatGPT menggunakan model GPT-4o terbaru yang diklaim paling canggih.

    Kamu pencinta film-film garapan Studio Ghibli dan ingin menjadikan gambar dirimu jadi versi anime Ghibli mungkin bisa mencoba membuat animasi Ghibli memakai tool AI.

    Meski begitu, berdasarkan percobaan Tekno Liputan6.com, generate animasi ala Studio Ghibli menggunakan ChatGPT model GPT-4o hanya bisa dilakukan oleh pengguna berbayar alias GPT Plus, Pro, Team, dan tingkat langganan tertentu.

    Dengan begitu, pengguna gratis ChatGPT tidak bisa menikmatinya. Selain itu berdasarkan percobaan, layanan ChatGPT gratis yang diakses melalui aplikasi smartphone juga tidak bisa menampilkan hasil generate animasi Ghibli yang diminta pengguna.

    Sementara itu, bagi pengguna berbayar ChatGPT yang menggunakan model GPT-4o mungkin sudah bisa menjajal membuat gambar ala animasi Ghibli dengan perintah yang tepat.

    Jika perintah untuk menghasilkan generate animasi ala Ghibli dinilai melanggar kebijakan konten, praktisi teknologi yang juga memiliki banyak pengikut di media sosial membagikan tipsnya.

  • VIDEO: Berkah Lebaran, Ojek Perahu Hasilkan Jutaan Rupiah Per Hari Selama Liburan

    VIDEO: Berkah Lebaran, Ojek Perahu Hasilkan Jutaan Rupiah Per Hari Selama Liburan

    Momen libur lebaran menjadi berkah tersendiri bagi penyedia jasa ojek perahu atau yang akrab dikenal “taksi perahu” di dermaga penyeberangan Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Mereka kebanjiran order atau carteran kapal penyeberangan ke sejumlah pulau tujuan wisata di Polewali Mandar.

    Ringkasan

  • Jalan Rusak di Kaltim-Kaltara Ganggu Arus Balik Lebaran 2025

    Jalan Rusak di Kaltim-Kaltara Ganggu Arus Balik Lebaran 2025

    Berau, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) terganggu akibat jalan poros penghubung dua kecamatan di Kabupaten Berau mengalami kerusakan parah. Jalan ini dipenuhi puluhan lubang besar dengan kedalaman mencapai 30 hingga 50 sentimeter (cm) yang membahayakan pengguna jalan.

    Jalan ini menjadi akses utama bagi puluhan desa pedalaman, termasuk Desa Long Ayan, Long La’ai, Punan Malinau, dan Punan Segah. Jalan yang rusak tersebut berdampak:
    1. Distribusi logistik terhambat, termasuk bahan pangan dan hasil pertanian.
    2. Masyarakat terancam terisolasi karena ini adalah satu-satunya jalur penghubung.
    3. Arus balik Lebaran 2025 terganggu, terutama bagi warga yang melintas dari Kabupaten Bulungan (Kaltara) ke Kabupaten Berau (Kaltim) dan sebaliknya.

    Kondisi Jalan Semakin Parah Seusai Banjir

    Menurut Basirun, seorang pengendara yang melintas, jalan ini sebenarnya sempat diperbaiki oleh Pemerintah Daerah. Namun, banjir parah selama sepekan terakhir menyebabkan jalan terkikis kembali, membuat akses semakin sulit.

    “Sebenarnya sudah ditimbun, tetapi karena ada banjir jadi terkikis lagi. Kalau tidak segera diperbaiki, kami tidak bisa lewat,” ujar Basirun kepada Beritasatu.com, Kamis (3/4/2025) terkait Jalan poros di Berau, Kaltim rusak parah akibat banjir yang menghambat arus balik Lebaran 2025.

    Senada dengan itu, Dominikus, pengendara lain, mengkhawatirkan kondisi jalan yang semakin buruk jika hujan deras kembali terjadi.

    “Kalau hujan turun lagi, kondisinya pasti makin parah. Saya dari Segah (Berau) mau ke Tanjung (Bulungan), ini sulit sekali,” katanya.

    Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan poros ini agar aktivitas kembali normal.

    Kerusakan infrastruktur seperti ini tidak hanya menghambat mobilitas warga, terutama pada arus balik Lebaran 2025, tetapi juga berpengaruh pada perekonomian daerah dan distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok.

  • Pasar RI Diprediksi Bakal Banjir Tekstil dari Vietnam hingga Kamboja Akibat Kebijakan Tarif Impor AS – Halaman all

    Pasar RI Diprediksi Bakal Banjir Tekstil dari Vietnam hingga Kamboja Akibat Kebijakan Tarif Impor AS – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sektor padat karya RI seperti pakaian jadi, tekstil, dan alas kaki diperkirakan akan makin terpuruk akibat kebijakan tarif impor timbal balik atau ‘Reciprocal Tarrifs’ dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32 persen.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira mengatakan, sebagian besar brand internasional yang ada di Indonesia memiliki pasar besar di AS.

    Ia menyebut pada 2024 untuk pakaian jadi ekspor ke AS porsinya 61,4 persen dan alas kaki sebesar 33,8 persen. 

    “Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order atau pemesanan ke pabrik Indonesia,” kata Bhima kepada Tribunnews, Kamis (3/4/2025).

    Sementara itu, di dalam negeri, Indonesia akan dibanjiri produk Vietnam, Kamboja dan China karena mereka juga mengincar pasar alternatif.

    Diketahui, China juga dikenai tarif impor resiprokal sebesar 34 persen, Vietnam 46 persen, dan Kamboja 49 persen.

    Bhima mengatakan, di tengah potensi banjirnya tekstil dari ketiga negara tersebut, ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang belum kunjung direvisi.

    Permendag 8/2024 telah lama dituding sebagai biang kerok naiknya angka impor TPT.

    “Permendag 8/2024 belum juga direvisi. Jadi ekspor sulit, impor akan menekan pemain tekstil pakaian jadi di domestik. Ini harus diubah regulasinya secepatnya,” ucap Bhima.

    Menurut Bhima, sekarang solusinya Indonesia harus ikut mengejar peluang merelokasi pabrik.

    Tidak cukup hanya bersaing dari selisih tarif resiprokal kalau Indonesia lebih rendah dari Vietnam dan Kamboja.

    “Kuncinya di regulasi yang konsisten, efisiensi perizinan, dan tidak ada RUU yang buat gaduh. RUU Polri dan RUU KUHAP ditunda dulu,” kata Bhima.

    “Kesiapan infrastruktur pendukung kawasan industri, sumber energi terbarukan yang memadai untuk pasok listrik ke industri, dan kesiapan sumber daya manusia,” lanjutnya.

    Menurut Bhima, faktor-faktor tersebut jauh lebih penting karena Indonesia sudah tidak bisa mengguyur insentif fiskal berlebihan dengan adanya Global Minimum Tax.

    Kalau sebelumnya bisa menarik investor dengan tax holiday dan tax allowances, sekarang saatnya memperbaiki daya saing yang fundamental.

    “Bank Indonesia masih punya ruang untuk operasi moneter saat cadangan devisa gemuk. BI bahkan bisa turunkan suku bunga acuan 50 bps untuk stimulus sektor riil yang terdampak perang dagang,” ucap Bhima.

    Sebagai informasi, penerapan tarif pada produk-produk ekspor Indonesia ke AS akan berdampak secara langsung.

    Tarif tersebut akan berdampak pada penurunan ekspor Indonesia ke AS secara signifikan.

    Contohnya seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan.

    Secara teori, dengan adanya penerapan tarif, maka akan terjadi trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi.

    Sehingga akan berdampak pada biaya yang tinggi bagi pelaku ekspor untuk komoditas unggulan seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furniture, dan produk pertanian. Dampaknya adalah melambatnya produksi dan lapangan pekerjaan.

    Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang diberikan tariff reciprocal tersebut, sebesar 32 persen, sementara China (34 persen), EU (20 persen), Vietnam (46 persen), India (26 persen), Jepang (24 persen), Thailand (36 persen), Malaysia (24 persen), Filipina (17 persen), dan Singapura (10 persen).

    Tariff yang diberlakukan untuk Indonesia lebih tinggi dari negara Asia lain seperti Malaysia, Singapura, India, Filipina, dan Jepang.  

  • Waspada Letusan Lanjutan Gunung Marapi, Begini Prediksi Badan Geologi

    Waspada Letusan Lanjutan Gunung Marapi, Begini Prediksi Badan Geologi

    Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan penyebab meletusnya Gunung Marapi, Rabu (2/4/2025) kemarin. Letusan ini juga masih berlanjut secara tidak kontinyu hingga saat ini.

    “Erupsi/letusan secara tidak kontinyu masih berlanjut sampai saat ini sebagai akibat dari dinamika pasokan fluida/magma dari kedalaman tubuh G. Marapi pada tanggal 3 April 2025, pukul 7.12 WIB,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Erupsi ini diperkirakan karena buka – tutup ventilasi konduit di bagian dasar kawah Verbeek, saat terjadi pengerasan lava karena proses pendinginan.

    “Maka ventilasi konduit akan menutup gas magmatik tidak dapat lepas ke atmosfer sehingga terjadi akumulasi tekanan di bagian dangkal dekat permukaan,” kata Wafid.

    Selain itu, dijelaskan batas kejenuhan tekanan terlewati mengakibatkan terjadinya erupsi atau pelepasan energi dan ventilasi konduit membuka kembali.

    “Proses seperti itu berulang selama dinamika pasokan fluida/magma dari kedalaman masih berlangsung maka erupsi dapat terjadi kembali,” katanya.

    Namun dari data variasi kecepatan seismik dan kohersi saat ini telah kembali menurun yang mengindikasikan tekanan pada gunungapi kembali menindkat, dan kondisi medium dekat permukaan gunung tidak stabil.

    Sehingga ai melihat potensi terjadinya letusan masih tetap ada yang dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk dari pelepasan energi. Adapun potensi bahaya dari lontaran material letusan diperkirakan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas Gunung Marapi.

    “Berdasarkan analisis dan evaluasi data pemantauan secara menyeluruh maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada level II (Waspada),” katanya.

    Sehingga Badan Geologi memberikan 6 rekomendasi, antara lain :

    1. Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) G. Marapi.

    2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

    4. Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

    6. Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).

    (mkh/mkh)

  • Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi

    Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah gunung di Indonesia mengalami aktivitas vulkanis pada awal April 2025 ini.

    Gunung Gede, yang membentang di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat (Jabar) itu mengalami 21 kali gempa vulkanik.

    Sementara itu, Gunung Merapi di Sumatera Barat (Sumbar) dan Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) erupsi.

    Gede

    Lonjakan aktivitas vulkanik di Gunung Gede terjadi pada Selasa (1/4/2025). 

    Gunung yang ramai menjadi destinasi pendakian para pecinta alam itu mengalami 21 kali gempa vulkanik dalam (Volcanic A-type).

    Jumlah gempa tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pada periode 1 sampai 31 Maret 2025 yang hanya 0 hingga 1 kali per hari.

    Kini, Kamis (3/4/2025), aktivitas vulkanis itu mereda.

    Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tidak teramati kejadian kegempaan vulkanik atau nihil.

    “Terpantau satu kali tornillo dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 19 detik, serta satu kali tektonik jauh dengan amplitudo 49 milimeter, S-P 15 detik, dan durasi 150 detik,” tutur Deni kepada Kompas.com melalui pesan tertulis.

    Deni menjelaskan bahwa asap kawah tidak teramati karena kondisi kabut yang bervariasi antara 0-I hingga 0-III, sementara hujan ringan terjadi satu kali.

    Secara meteorologis, kondisi cuaca di gunung setinggi 2.958 mdpl tersebut terpantau cerah, berawan, dan hujan.

    “Angin bertiup lemah ke arah tengara. Suhu udara berkisar antara 19 hingga 28 derajat Celsius,” tambahnya.

    Meskipun aktivitas kawah terpantau normal, Deni menegaskan bahwa masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dilarang menuruni, mendekati, serta bermalam di Kawah Gunung Gede dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.

    Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah menutup sementara kegiatan pendakian mulai Kamis (3/4/2025) hingga 7 April 2025 atau hingga ada informasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

    Penutupan ini dilakukan menyusul peningkatan aktivitas gempa vulkanik di Kawah Gunung Gede, yang berpotensi menimbulkan bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.

    Merapi Sumbar

    Sementara itu, Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi, Kamis (3/4/2025) pagi. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, melaporkan erupsi terjadi sekitar pukul 07.12 WIB.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 3 April 2025 pukul 07.12 WIB dengan kolom abu teramati 1500 meter dari atas puncak dengan intensitas tebal condong ke arah Timur,” ujar Teguh dikutip dari TribunPadang.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik,” sambungnya.

    Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

    Masyarakat yang bermukim di sekitar lemba atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

    Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

    Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).

    Semeru

    Gunung Semeru di Jatim juga erupsi pada Kamis (3/4/2025).

    Mengutip Kompas.com, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, erupsi terjadi pukul 07.09 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 900 meter di atas puncak kawah, mengarah ke timur dan tenggara.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 3 April 2025, pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Sebelumnya, pada Rabu (2/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 44 kali.

    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.

    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbau dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 April 2025

    2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan Regional 3 April 2025

    2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Dua rumah di dusun Ngangkruk RT 04/RW 14 Selokaton, Gondangrejo,
    Karanganyar
    terendam air saat
    hujan deras
    yang mengguyur kawasan tersebut, Kamis (3/4/2025) siang. Saluran air yang sempit diduga menjadi penyebab terjadinya
    banjir
    .
    Ketua RT 04 Ngangkruk, Eko Sarwoko saat dihubungi mengungkapkan bahwa hujan deras terjadi di wilayahnya sekitar pukul 13:00 WIB dan menyebabkan dua rumah terendam banjir.

    Hujan deras
    sekali tidak seperti biasanya. Dua rumah terendam air,” kata dia.
    Menurut Eko, tinggi air sempat mencapai 100 cm atau sampai pusar orang dewasa. Namun demikian, pemilik rumah memilih untuk bertahan guna menyelamatkan harta bendanya.
    Menurut Eko, hal ini tidak lepas dari fakta bahwa banjir ini baru pertama kali terjadi.
    Karena itu, tidak ada langkah preventif yang dilakukan.
    “Pemilik rumah tadi menyelamatkan barang-barangnya. Tidak mengungsi karena kondisi saat hujan deras. Dan ini banjir berangsur mulai surut,” kata dia.
    Eko memprediksi, selain karena curah hujan yang sangat tinggi, dua rumah yang terendam air berada di dataran rendah. Di sisi lain saluran air tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
    “Ada gorong-gorong di belakang rumah itu tidak mampu menampung debit air,” papar dia.
    Eko menambahkan, sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa setempat mengingat banjir baru pertama kali terjadi.
    “Sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa setempat. Kalau ingin dibenahi ya itu di gorong-gorong itu,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.