Topik: Banjir

  • Perumahan Maharta Langganan Banjir, Pemkot Didesak Tambah Pompa dan Keruk Kali
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 April 2025

    Perumahan Maharta Langganan Banjir, Pemkot Didesak Tambah Pompa dan Keruk Kali Megapolitan 7 April 2025

    Perumahan Maharta Langganan Banjir, Pemkot Didesak Tambah Pompa dan Keruk Kali
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Bambang (50), pemilik warung pecel lele di Perumahan Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan (Tangsel) meminta pemerintah segera mengatasi
    banjir
    yang kerap melanda perumahan tersebut. 
    Harapan itu disampaikan Solihin setelah banjir kembali merendam warung dan rumahnya pada Minggu (6/4/2025), akibat hujan deras. 
    “Pompanya rusak mulu. Jadi perlu ada tambahan pompa sama harusnya dikeruk kalinya yang paling penting,” ujar Bambang saat ditemui di lokasi, Senin (7/4/2025).
    Menurut Bambang, pompa air sangat dibutuhkan karena lokasi Perumahan Maharta berada di dataran rendah. Sehingga, air sulit surut jika tidak disedot secara berkala.
    Selain pompa air, warga juga mendesak agar kali di sekitar Perumahan Maharta segera dikeruk. Sempitnya saluran air juga dinilai menjadi salah satu penyebab air tidak mengalir lancar ke hilir.
    “Kalau dulu itu kalinya standar, jembatan enggak dinaikin enggak masalah, airnya enak ngalirnya, lurus aja enggak numpuk. Nah kalau sekarang itu jembatannya tinggi, air ngumpul semua, kalinya juga kecil,” jelas dia.
    Hal senada juga disampaikan oleh warga Perumahan Maharta lainnya, Samratuti (60).
    Menurutnya, letak Perumahan Maharta yang lebih rendah dan dikelilingi perumahan lain membuat banjir makin sulit surut.
    “Saya melihatnya adanya jembatan yang terlampau tinggi, tapi tidak memikirkan bagaimana dampak kami di sini. Jembatan ditinggikan tapi kami yang terendam. Seperti wajanlah saya lihat-lihat. Kayak tekukan yang di sini, airnya enggak bisa keluar,” jelas Samratuti. 
    “Sedangkan pompanya kecil. Dari ujung ke ujung itu kan ada dua kilometer tapi pompanya cuma dua,” sambung dia.
    Samratuti menilai, belum adanya upaya maksimal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel maupun provinsi untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut, misalnya dengan normalisasi kali. 
    Oleh sebab itu, ia berharap, pemerintah lebih memperhatikan warga Perumahan Maharta yang langganan terdampak banjir. 
    “Harapannya, jangka panjangnya tolong dipikirkan kepada pemerintah kalau bisa dikeruk kalinya,” kata Samratuti.
    “Untuk jangka pendeknya, tolong kami dibagi untuk pompa dulu. Pompa yang bisa mengatasi
    emergency
    . Bila ada pompa
    emergency,
    secepatnya kami bisa kerja,” ucap dia.
    Sebelumnya, Komandan Peleton (Danton) Satgas BPBD Kota Tangerang Selatan, Dian Wiryawan, menyebut, ada 23 titik di Tangsel yang tergenang banjir.
    “Sebagian besar genangan disebabkan oleh curah hujan yang cukup deras dan meluapnya aliran kali. Beberapa lokasi juga terdampak karena saluran drainase tidak mampu menampung debit air,” ujar Dian saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/4/2025).
    Salah satu titik banjir terparah terjadi di Perumahan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur.
    Di wilayah ini, tinggi muka air (TMA) di lokasi tersebut mencapai sekitar 130 sentimeter dan berdampak pada 350 kepala keluarga (KK).
    Sementara itu, Perumahan Taman Mangu di Jurang Mangu Barat juga terdampak dengan TMA antara 20 hingga 45 sentimeter. Sebanyak 200 keluarga terdampak di lokasi ini.
    Dian menyebutkan, kondisi sebagian besar genangan saat ini sudah mulai surut, meski masih ada beberapa titik yang tergenang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tren Kunjungan Wisatawan di Bandung Barat Naik 10 Persen Selama Libur Lebaran 2025

    Tren Kunjungan Wisatawan di Bandung Barat Naik 10 Persen Selama Libur Lebaran 2025

    JABAR EKSPRES – Ratusan ribu wisatawan dari berbagai daerah berlibur ke Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk mengisi masa libur Lebaran 2025.

    Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat, angka kunjungan wisatawan terhadap 18 sampel destinasi wisata sejak tanggal 29 Maret sampai 6 April 2025 mencapai 189.850 orang.

    Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengatakan, angka tersebut meningkat 10 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan tahun sebelumnya.

    “Dari seluruh destinasi yang tersebar di Bandung Barat, kawasan utara seperti Lembang dan Parongpong masih menjadi tujuan favorit dikunjungi wisatawan ketimbang objek wisata di kecamatan lainnya,” kata Jeje di Padalarang, Senin (7/4/2025).

    Menurutnya, dari 18 destinasi wisata yang ada di titik tertentu, wilayah Lembang masih paling dominan dikunjungi wisatawan.

    BACA JUGA: Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    “Selama liburan total ada 189 ribuan. Jadi ada tren kenaikan 9-10 persen dibanding tahun lalu,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Disparbud Bandung Barat, Panji Hernawan merinci 18 sampel destinasi wisata yang dihitung angka kunjungannya meliputi Maribaya Natural Hot Spring, The Lodge Maribaya, Dago Dream Park, Farm House, Floating Market, The Great Asia Afrika, Orchid Forest, Curug Malela, Dusun Bambu, Taman Lembah Dewata, Grafika Cikole, Lembang Park and Zoo, Stone Garden, Minimania, Sarae Hill, Kertawangi, dan Wahoo Water World.

    Adapun destinasi dengan angka kunjungan wisatawan paling tinggi selama masa libur Lebaran meliputi Lembang Park and Zoo, Dusun Bambu, Floating Market, dan The Great Asia Afrika. “Dengan masih tingginya angka kunjungan selama Lebaran mudah-mudahan gairah ini masih bertahan. Artinya, Lembang masih idola,” jelas Panji.

    Di luar 12 objek wisata yang dicatat secara detail, Disparbud Bandung Barat juga memonitor tempat-tempat wisata yang dikelola masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di wilayah selatan dan tengah. Hasilnya, meski terdapat kenaikan kunjungan wisatawan, namun angkanya tak terlalu signifikan.

    BACA JUGA: Jutaan Kendaraan Lintasi Bandung Barat di Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025

    “Pokdarwis masih landai. Begitu pun wisata di selatan dan tengah. Yang tampak signifikan hanya beberapa saja seperti Stone Garden di Cipatat. Kondisi ini dipicu karena wisata di selatan masih kurang daya dukung infrastruktur atau faktor aminitas,” tandasnya. (Wit)

  • Guru Besar UGM Pelaku Kekerasan Seksual di Fakultas Farmasi Diberhentikan

    Guru Besar UGM Pelaku Kekerasan Seksual di Fakultas Farmasi Diberhentikan

    JABAR EKSPRES – Pimpinan Universitas Gadjah Mada memberhentikan terhadap seorang guru besar di Fakultas Farmasi berinisial EM setelah terbukti lakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah siswa.

    Melansir dari ANTARA, Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi dalam keterangannya, Minggu (6/4) menjelaskan sanksi berat itu berdasar hasil pemeriksaan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM yang menyatakan EM bersalah karena telah melanggar peraturan rector dan kode etik dosen.

    “Pimpinan UGM sudah menjatuhkan sanksi kepada pelaku berupa pemberhentian tetap dari jabatan sebagai dosen. Penjatuhan sanksi ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku,” ujar Andi.

    BACA JUGA: Panen Raya Serentak, Rudy Susmanto Sebut Kabupaten Bogor Miliki 39 Hektar Lahan Padi

    Pemecatan EM ini ditetapkan melalui Keputusan Rektor UGM Nomor 95/UN1.P/KPT/HUKOR/2025 tertanggal 20 Januari 2025.

    Dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh EM tersebut terjadi sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Kasus itu terungkap setelah muncul laporan ke Fakultas Farmasi pada Juli 2024.

    Satgas PPKS UGM kemudian memberikan pendampingan kepada korban dan membentuk Komite Pemeriksa melalui Keputusan Rektor Nomor 750/UN1.P/KPT/HUKOR/2024. Pemeriksaan ini dilakukan sejak 1 Agustus hingga 31 Oktober 2024.

    Andi menjelaskan tindakan kekerasan seksual yang dilakukan EM dengan modus pendekatan akademik, seperti bimbingan dan diskusi yang sebagian besar terjadi di luar kampus.

    BACA JUGA: Hari Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat Masih Padati Jalan Dago Menuju Kawasan Wisata Lembang

    “Ada diskusi, ada bimbingan, ada juga pertemuan di luar untuk membahas kegiatan-kegiatan ataupun lomba yang sedang diikuti,” jelasnya.

    Lalu, komite memeriksa para korban secara terpisah, mendengarkan penjelasan terlapor dan saksi, setra menelaah bukti-bukti pendukung sebelum memberikan rekomendasi.

    Menurutnya, total 31 orang saksi dan korban diperiksa dalam proses tersebut.

    “Saksi dan korban ada sekitar 13 orang yang diperiksa. Tetapi kalau ditanya apakah ini seluruhnya mahasiswa ataupun ada juga tendik (tenaga pendidik) dosen, kami tidak melihat detail itu,” ujar Andi.

    BACA JUGA: Overflow jadi Biang Kerok Banjir Gedebage, Solusi Belum Tercapai

    Berdasarkan bukti, EM dinyatakan melanggar Pasal 3 ayat (2) huruf I dan m Peraturan Rektor UGM Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkungan kampus serta melanggar kode etik dosen.

  • Hari Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat Masih Padati Jalan Dago Menuju Kawasan Wisata Lembang

    Hari Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat Masih Padati Jalan Dago Menuju Kawasan Wisata Lembang

    JABAR EKSPRES – Hari terakhir libur Lebaran Idul Fitri 2025, masyarakat masih memadati sejumlah jalur menuju kawasan wisata Lembang.

    Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres, terlihat sejumlah masyarakat baik dari dalam maupun luar kota masih memadati jalan IR. H. Djuanda atau Dago Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang.

    Salah seorang masyarakat asal Cikarang, Dimas (18) mengatakan, ia bersama temannya sengaja mengunjungi Kota Bandung dan Lembang hanya untuk sekedar berwisata di libur Lebaran kali ini.

    BACA JUGA: Overflow jadi Biang Kerok Banjir Gedebage, Solusi Belum Tercapai

    “Dari Cikarang sengaja berangkat tadi pagi ke Lembang, tapi tadi sebelum ke Lembang udah ke beberapa tempat di Bandung kaya ke Braga,” ujarnya saat ditemui di Jl. Ir. H Djuanda, Dago, Kota Bandung, Senin (7/4).

    Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Pristha Utama, mengatakan libur Lebaran kali ini dinilai cukup meriah.

    Terlihat sejak H+3 hari Raya Idul Fitri atau Kamis, 4 April 2025, arus lalu lintas menuju beberapa objek wisata di Kota Bandung salah satunya menuju kawasan Lembang dinilai cukup padat.

    BACA JUGA: Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    “Namun untuk saat ini justru sudah mengalami penurunan atau sudah berkurang wisatawannya. Tapi memang masih ada beberapa masyarakat yang menuju ke sejumlah objek wisata salah satunya ke Lembang tetapi tidak seramai hari Kamis (kemarin),” ujarnya.

    Meski begitu, Wahyu mengaku jajarannya akan terus berupaya semaksimal mungkin melakukan pengaturan arus lalu lintas di sejumlah titik khususnya menuju objek wisata.

    “Sesuai dengan arahan pimpinan kita akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pengamanan arus lalu lintas ini khususnya di Kota Bandung, kita akan terus melakukan skala-skala prioritas khususnya penarikan (arus lalu lintas) Baik menuju arah Lembang maupun sebaliknya,” ungkapnya.

    Selain itu, Wahyu menuturkan pihaknya juga akan terus melakukan simulasi rekayasa lalu lintas jika kepadatan yang terjadi dinilai cukup siginifikan.

    BACA JUGA: Arus Balik Lebaran 2025 di Bunderan Cibiru Alami Penurunan, Kepadatan Terjadi di H+4 dan H+5

  • Pasca Lebaran, Penitipan Kucing Kembali Lengang, Namun Tantangan Masih Ada

    Pasca Lebaran, Penitipan Kucing Kembali Lengang, Namun Tantangan Masih Ada

    JABAR EKSPRES – Usai riuh Lebaran mereda, ruang-ruang di Cat Locus, sebuah jasa penitipan dan perawatan kucing di kawasan Bandung kembali lengang.

    Aroma khas pasir kucing bercampur pakan masih tercium di sela-sela kandang yang baru beberapa hari lalu terisi penuh oleh puluhan kucing titipan pemilik yang pulang kampung.

    “Momen Lebaran memang selalu jadi puncak kepadatan penitipan,” ujar Raihan, asisten dokter hewan di Cat Locus, saat ditemui beberapa hari setelah Idul Fitri.

    “Tahun ini sama seperti tahun lalu, penuh. Bahkan ada yang booking tempat sejak sebelum puasa.”

    Menurut Raihan, peningkatan jumlah kucing titipan bisa mencapai 70 persen dibanding hari-hari biasa.

    Jika di hari biasa beberapa kandang kosong, maka selama musim mudik dan libur Lebaran, semua kandang sebanyak 39 unit—penuh terisi. Beberapa kandang bahkan dihuni dua ekor kucing, menyesuaikan karakter dan kondisi hewan.

    BACA JUGA: Overflow jadi Biang Kerok Banjir Gedebage, Solusi Belum Tercapai

    Cat Locus menetapkan standar ketat untuk setiap hewan yang dititipkan. Syaratnya sederhana namun krusial: sudah divaksin, sehat, dan tidak sedang hamil.

    “Kalau belum vaksin, harus divaksin dulu sebelum masuk. Kita jaga supaya tidak ada penularan penyakit,” jelasnya.

    Perawatan rutin juga tak sembarangan. Setiap pagi, kandang dibersihkan, makanan disediakan, serta kondisi kucing dicek, termasuk kantong kemih dan kotak pasir. Jika ada gejala ringan seperti flu, penanganan dilakukan secepat mungkin.

    Meski klinik tidak menyediakan layanan rawat inap untuk kasus berat, penanganan awal tetap dilakukan semampunya dengan pengawasan medis terbatas.

    Selama musim libur panjang, tarif penitipan pun ikut menyesuaikan. Dari tarif harian biasa sebesar Rp60.000 per kucing, meningkat menjadi Rp70.000 saat hari raya.

    BACA JUGA: Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    Jika satu kandang dihuni dua ekor, maka kucing kedua hanya dikenai setengah harga. Pemilik biasanya membawa sendiri makanan khusus untuk hewan peliharaannya, sementara kandang dan pasir disediakan oleh pihak Cat Locus.

    Meski musim sibuk telah usai, tantangan tetap menghantui. “Yang paling sulit itu ketika ada kucing yang stres atau sakit. Kita harus cepat tanggap. Tapi ke depan, kami ingin lebih siap lagi,” tutur Raihan.

  • Overflow jadi Biang Kerok Banjir Gedebage, Solusi Belum Tercapai

    Overflow jadi Biang Kerok Banjir Gedebage, Solusi Belum Tercapai

    JABAR EKSPRES – Banjir yang merendam kawasan Gedebage, Kota Bandung, hingga saat ini masih belum menemukan solusi yang efektif.

    Wilayah Timur Kota Kembang ini telah sering dilanda banjir dalam dua bulan terakhir, mengganggu kehidupan sehari-hari warganya.

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir di Gedebage adalah ketidakmampuan sungai Cisaranten untuk menampung debit air yang melimpah.

    Akibatnya, air meluap (overflow) dan menggenangi sejumlah wilayah Gedebage serta sekitarnya.

    BACA JUGA: Tinjau Lokasi Banjir Lumpur di Pasiringkik, Bupati Dony Berikan Bantuan kepada Warga 

    “Kalau masalah banjir di Gedebage sebetulnya masalah utamanya adalah adanya overflow atau jumlah air di Cisaranten yang meluap,” kata Farhan, Senin (7/4/2025).

    Selain itu, debit air juga diperburuk oleh kiriman air dari daerah hulu di Manglayang. Sementara itu, sungai Citarum, yang menjadi tempat bermuaranya Cisaranten, tidak mampu menampung volume air yang sangat besar.

    “Sungai Cisaranten meluap itu terjadi karena hujan besar di daerah Manglayang di atas sana. Sedangkan Citarum sebagai tempat bermuaranya Cisaranten itu kemudian juga meluap tidak bisa menampung, jadi luapan sungai ini memang banjir kemana mana,” ucapnya.

    Farhan juga menyampaikan bahwa pembangunan kolam retensi bukanlah solusi instan yang mudah diterapkan. Kolam retensi yang ada saat ini memiliki kapasitas terbatas, sehingga pihaknya tengah mencari cara baru untuk menampung lebih banyak air.

    BACA JUGA: Antisipasi Urbanisasi, Disdukcapil Kota Bandung Buka Posko Pendataan Masyarakat di Terminal Cicaheum

    “Jadi kolam retensi tentu saja tidak semudah yang kita harapkan, kolam itu kecil-kecil kapasitasnya, jadi kita sekarang sedang berpikir untuk membuat sodetan-sodetan di beberapa titik sungai,” ujarnya.

    Namun, untuk merealisasikan pembangunan sodetan tersebut, Farhan menjelaskan bahwa kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sangat diperlukan, serta izin yang harus diperoleh terlebih dahulu.

    “Kita harus mendapatkan izin dan kerjasama dengan balai besar di wilayah sungai dari Kementerian PU,” pungkasnya. (Dam)

  • Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    JABAR EKSPRES – Tanaman padi seluas 4 hektar di Kampung Cikupa, Desa Sulamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diterjang banjir.

    Tanaman padi siap panen itu diterjang banjir pada Minggu (6/4/2025). Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Rongga, para petani di Kampung Cikupa mengalami gagal panen diperkirakan sampai 28 ton padi.

    “Betul kejadiannya kemarin. Padi siap panen terendam semua oleh banjir,” kata Camat Rongga, Ilman Suherlan, saat dikonfirmasi, Senin (7/4/2025).

    BACA JUGA: Jutaan Kendaraan Lintasi Bandung Barat di Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025

    Ilman menjelaskan, banjir itu terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Cibeber yang membanjiri daratan setelah hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama melanda wilayah tersebut.

    “Volume air di sungai Cibeber cukup tinggi sehingga aliran air di irigasi-irigasi meluap dan banjir terjadi,” sebut Ilman.

    “Kalau diperkirakan, 1 hektare biasa menghasilkan 7 ton padi. Maka jika 4 hektare ada sebanyak 28 ton yang gak kepanen,” sambungnya.

    BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Sampah Libur Lebaran, DLH Bandung Barat Siagakan Ratusan Personel Kebersihan

    Selain banjir, hujan deras yang melanda wilayah kecamatan Rongga juga menyebabkan terjadinya tanah longsor di Kampung Dawuan RT 03 RW 11 Desa Sukamanah.

    Imbas peristiwa tanah bergerak, sebuah rumah mengalami rusak setelah dihantam material longsor dari sebuah tebing.

    “Ada 1 unit rumah yang rusak. Lumpurnya masuk rumah semua,” tandasnya. (Wit)

  • Turki Makin Panas, Krisis Politik Era Erdogan Mencapai Titik Didih? – Halaman all

    Turki Makin Panas, Krisis Politik Era Erdogan Mencapai Titik Didih? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, memicu gelombang protes terbesar di Turki dalam satu dekade terakhir.

    Rakyat turun ke jalan dalam jumlah besar.

    Mereka menyuarakan kemarahan terhadap pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Dilansir Al Jazeera, Imamoglu ditangkap atas sejumlah tuduhan berat, sebut saja kasus korupsi, pemerasan, hingga pengelolaan organisasi kriminal.

    Ekrem Imamoglu membantah seluruh tuduhan tersebut.

    Oposisi menyebut kasus ini sebagai langkah politis untuk menyingkirkannya dari bursa calon presiden Turki 2028.

    Sebab, Imamoglu dipandang sebagai salah satu tokoh oposisi paling populer dan potensial untuk menantang dominasi Erdogan.

    Sejak terpilih sebagai Wali Kota Istanbul pada 2019, ia dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, dengan gaya yang inklusif dan progresif.

    Partai Rakyat Republik (CHP) bahkan tetap mencalonkannya sebagai presiden meski ia sedang dipenjara dan gelar akademiknya dibatalkan.

    Menurut Ziya Meral dari SOAS, Universitas London, sebagian besar daya tarik Imamoglu terletak pada kepribadiannya yang hangat dan tidak memecah belah—sesuatu yang jarang di politik Turki saat ini.

    Ketegangan terus meningkat seiring aksi massa yang meluas.

    Pemimpin CHP, Ozgur Ozel, menyerukan unjuk rasa nasional dan meluncurkan petisi menuntut pembebasan Imamoglu serta pemilihan presiden lebih awal.

    “Mereka telah menahan ratusan anak muda kita. Tujuan mereka jelas: menakut-nakuti,” ujar Ozel kepada massa di Istanbul.

    Presiden Erdogan merespons keras.

    Ia menyebut demonstrasi sebagai “gerakan kekerasan” dan menuding oposisi melindungi massa yang menyerang polisi.

    Lebih dari 100 petugas dilaporkan terluka dalam bentrokan.

    Sementara itu, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc menegaskan bahwa peradilan tetap independen dan tidak ada campur tangan presiden dalam kasus Imamoglu.

    Persamaan Mengejutkan: Imamoglu dan Erdogan

    Ironisnya, kisah Imamoglu memiliki kemiripan dengan perjalanan Erdogan sendiri.

    Keduanya berasal dari wilayah Laut Hitam.

    Imamoglu dan Erdogan sama-sama pernah menjabat Wali Kota Istanbul dan sama-sama pernah dipenjara karena alasan politik.

    Erdogan bahkan pernah mengatakan, “Siapa yang menang di Istanbul akan menang secara nasional.”

    Itulah sebabnya kemenangan Imamoglu pada 2019, yang mengakhiri 25 tahun dominasi Partai AK di kota itu, dinilai sebagai ancaman langsung terhadap kekuasaan Erdogan.

    Rakyat Terbelah, Jalan Menuju 2028 Makin Berliku

    Meski Imamoglu masih mendapat dukungan luas, ia tidak lepas dari kritik.

    Ia pernah dianggap kurang sigap saat banjir besar pada 2019, dan keputusannya berlibur setelah kunjungan ke wilayah gempa juga menuai kecaman.

    Audit kota juga menemukan pengeluaran yang dinilai berlebihan selama masa kepemimpinannya.

    Namun, semua itu belum cukup untuk meruntuhkan citranya sebagai simbol harapan perubahan bagi banyak rakyat Turki.

    Kini, dengan jalan politik yang makin buntu, Turki berdiri di persimpangan: antara memperkuat demokrasi atau memperdalam krisis kekuasaan.

    Penahanan Imamoglu bukan hanya soal hukum, tapi menjadi pemicu krisis politik paling panas sepanjang pemerintahan Erdogan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • DPR minta Pemerintah cegah banjir produk impor imbas kebijakan AS

    DPR minta Pemerintah cegah banjir produk impor imbas kebijakan AS

    DPR RI mendukung adanya langkah-langkah dan upaya-upaya koordinatif mitigasi risiko instabilitas keuangan.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir meminta Pemerintah merumuskan langkah antisipatif guna mencegah terjadinya spill over atau membanjirnya berbagai produk-produk impor asing ke Indonesia dari negara-negara yang terdampak kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    “DPR RI mendukung adanya langkah-langkah dan upaya-upaya koordinatif mitigasi risiko instabilitas keuangan yang mungkin dapat saja terjadi dalam jangka pendek ini,” kata Adies Kadir di Jakarta, Senin.

    Wakil rakyat ini menilai kebijakan AS tersebut membuat babak baru perang dagang dunia versi 2.0.

    Menurut dia, perlu narasi dan komunikasi atas kebijakan yang sedang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan.

    Selain itu, untuk memitigasi dan mengurangi reaksi ataupun sentimen negatif yang dapat menekan pelemahan pasar modal (pelemahan harga saham), pasar uang (kekeringan likuiditas dan suku bunga pasar uang antarbank), pasar valuta asing (pelemahan nilai tukar rupiah), dan pasar utang (kenaikan yield/imbal hasil SBN).

    Adies mendukung respons cepat dan langkah-langkah strategis pemerintah dalam merespons kebijakan tarif resiprokal AS, serta meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar, dan meningkatkan kualitas iklim investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

    Pemerintah menempuh penguatan kerja sama dagang dan investasi antarnegara ASEAN. Hal ini dapat diperluas lagi pada grup atau kelompok negara, tempat Indonesia menjadi anggota seperti BRICS, OECD, dan yang lainnya dalam menghadapi berbagai tantangan global.

    Untuk itu, kata dia, semangat dan upaya tetap menjaga dan memelihara hubungan baik dengan negara mitra dagang, termasuk AS, perlu dilakukan oleh Pemerintah melalui diplomasi dan negosiasi dengan pemerintah AS terkait dengan kebijakan tarif resiprokal.

    Dalam meningkatkan peningkatan transaksi dagang dan iklim investasi yang lebih berkualitas, dia mendukung penuh instruksi Presiden RI Prabowo untuk menempuh langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan deregulasi, yaitu penyederhanaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait dengan nontariff barrier (hambatan nontarif).

    Ia memandang perlu terus memantau dinamika global yang sedang berlangsung, sekaligus penyampaian narasi dan komunikasi yang terpadu, konsisten, dan berkelanjutan untuk memitigasi, mengurangi ketidakpastian, meredam sentimen negatif, dan menepis keraguan baik investor maupun pelaku pasar.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (2/4) menandatangani perintah eksekutif tentang tarif timbal balik atau tarif resiprokal.

    Akibat kebijakan tersebut, semua impor yang berasal dari Indonesia akan dikenai tarif sebesar 32 persen oleh pemerintah AS.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Wilayah yang Masih Tergenang Air per 7 April 2025

    Daftar Wilayah yang Masih Tergenang Air per 7 April 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Wilayah DKI Jakarta masih ada yang tergenang banjir pada Senin pagi, 7 April 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat saat ini banjir masih merendam di 7 RT.

    Sebelumnya hujan deras melanda wilayah DKI Jakarta pada Minggu, 6 April 2025.

    Adapun banjir tersebar di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur dengan ketinggian air dilaporkan mencapai 40-90 centimeter.

    Berikut daftar wilayah DKI Jakarta yang masih tergenang air pada 7 April 2025.

    Jakarta Barat

    -Kelurahan Rawa Buaya

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    -Kelurahan Joglo

    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    -Kelurahan Duri Kosambi

    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    Jakarta Timur

    -Kelurahan Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    BPBD DKI melaporkan terdapat dua ruas jalan tergenang air yaitu di Jalan Outer Ring Road Kembangan, Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 centimeter. Lalu ada jalan Kembangan Selatan, Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian 30 centimeter.

    Sejauh ini pihak BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Selain itu, pihaknya juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dengan stakeholder di wilayah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News