Topik: Banjir

  • Jembatan Perahu Terancam Ditutup BBWS, Haji Endang: Pikirkan Dampak ke Masyarakat dan Karyawan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        29 April 2025

    Jembatan Perahu Terancam Ditutup BBWS, Haji Endang: Pikirkan Dampak ke Masyarakat dan Karyawan Bandung 29 April 2025

    Jembatan Perahu Terancam Ditutup BBWS, Haji Endang: Pikirkan Dampak ke Masyarakat dan Karyawan
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Muhammad Endang Junaedi, pemilik
    jembatan perahu
    beromset Rp 20 juta di Karawang, Jawa Barat, menyebut masyarakat akan terdampak jika jembatan itu ditutup.
    Hal ini disampaikan usai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum memasang spanduk yang menyatakan jembatan tersebut tak memiliki izin melintas.
    Dari informasi yang diterima
    Kompas.com
    , warga mendengar selentingan bahwa jembatan perahu itu bakal ditutup.
    Warga pun gusar.
    Mereka sendiri yang mencopot spanduk yang dipasang petugas BBWS di tiang area jembatan.
    Endang pun meminta
    BBWS Citarum
    atau pihak terkait untuk memikirkan dampak bagi masyarakat jika jembatan itu ditutup.
    Endang menyebut sejak jembatan dibuka, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitarnya mulai tumbuh.
    Warung-warung berdiri di sepanjang jalan menuju jembatan penyebrangan yang menghubungkan Desa Anggadita, Kecamatan Klari, dan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel.
    Terlebih, kata Endang, pekerja di jembatan itu merupakan warga sekitar.
    “Sekarang yang kerja 40 orang, belum keluarga, anak. Harus ditutup? Dari mana (penghasilan)? Apa suruh ngegarong anak buah saya, jadi perampok. Nah itu logika aja, pemerintah gak sembarangan,” kata Endang.
    Diberitakan sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum memasang spanduk peringatan di
    Jembatan Perahu

    Haji Endang
    yang berada di Dusun Rumambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 26 April 2025.
    Peringatan ini menegaskan bahwa jembatan tersebut tidak memiliki izin resmi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
    Dalam unggahan di akun Instagram resmi BBWS Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (@pu_sda_citarum) pada Senin (28/4/2025), disebutkan bahwa pembangunan dan pengoperasian jembatan perahu tanpa izin melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
    Selain itu, Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2015 juga mengatur bahwa pemanfaatan sempadan sungai hanya dapat dilakukan untuk kegiatan tertentu yang harus mendapatkan izin dari pemerintah sesuai kewenangannya.
    Keberadaan jembatan tanpa izin ini dinilai berpotensi mengganggu fungsi alami sungai, terutama saat debit air meningkat atau terjadi bencana banjir.
    BBWS Citarum berharap pemasangan spanduk ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi sumber daya air.
    Mereka juga mendorong adanya koordinasi antara pihak pengelola jembatan, pemerintah daerah, dan BBWS Citarum untuk mencari solusi terbaik demi kepentingan masyarakat sekitar.
    Akan tetapi, oleh warga, spanduk yang dipasang petugas BBWS Citarum dicopot.
    Warga keberatan jika jembatan itu ditutup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Jembatan Perahu Haji Endang Dipasang Spanduk Tak Berizin BBWS, Dicopot Warga
                        Bandung

    5 Jembatan Perahu Haji Endang Dipasang Spanduk Tak Berizin BBWS, Dicopot Warga Bandung

    Jembatan Perahu Haji Endang Dipasang Spanduk Tak Berizin BBWS, Dicopot Warga
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com

    Jembatan Perahu Haji Endang
    di
    Desa Anggadita
    , Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, dipasangi
    spanduk tak berizin
    oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada Senin (28/4/2025).
    Namun, pada Selasa (29/4/2025), spanduk itu diturunkan oleh warga. Spanduk dipasang di tiang area jembatan oleh sejumlah orang dari BBWS.
    BBWS Citarum
    memasang spanduk peringatan di Jembatan Perahu Haji Endang yang berada di Dusun Rumambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 26 April 2025.
    Peringatan ini menegaskan bahwa jembatan tersebut tidak memiliki izin resmi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
    Dalam unggahan di akun Instagram resmi BBWS Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (@pu_sda_citarum) pada Senin (28/4/2025), disebutkan bahwa pembangunan dan pengoperasian jembatan perahu tanpa izin melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
    Selain itu, Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2015 juga mengatur bahwa pemanfaatan sempadan sungai hanya dapat dilakukan untuk kegiatan tertentu yang harus mendapatkan izin dari pemerintah sesuai kewenangannya.
    Keberadaan jembatan tanpa izin ini dinilai berpotensi mengganggu fungsi alami sungai, terutama saat debit air meningkat atau terjadi bencana banjir.
    BBWS Citarum berharap pemasangan spanduk ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi sumber daya air.
    Mereka juga mendorong adanya koordinasi antara pihak pengelola jembatan, pemerintah daerah, dan BBWS Citarum untuk mencari solusi terbaik demi kepentingan masyarakat sekitar.
    Dikonfirmasi soal spanduk itu, Endang menjawab dengan santai.
    “Itu enggak ada kerjaan, BBWS kan punya pemerintah, kita kan masyarakat, yang penting enggak merusak lingkungan,” kata Endang.
    Soal izin, Endang mengatakan usaha jembatan perahunya yang melintasi Sungai Citarum dan menghubungkan Desa Anggadita, Kecamatan Klari, dan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, telah mengantongi nomor induk berusaha (NIB).
    “Walaupun saya izin sebenarnya ada yah, bolehlah anggap saya ilegal, tetapi manfaatnya banyak, dibilang dia berbayar, saya kan bukan baru sekarang, sudah 15 tahun berjalan,” ujar Endang.
    Endang menyebut uang Rp 2.000 yang dibayarkan pengendara yang melintas di antaranya digunakan untuk
    maintenance
    atau perawatan jembatan, jalan, penerangan, hingga gaji karyawan.
    Endang juga mempertanyakan kekhawatiran BBWS soal keberadaan jembatannya.
    Menurutnya, jika khawatir ada suatu kesalahan, ia tak keberatan membuat pernyataan jika ada kejadian di luar tanggung jawab BBWS Citarum.
    “Kalau menutup, pikirkan dong dampak terhadap masyarakat sini yang orang kerja,” kata Endang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD kerahkan personel untuk surutkan banjir rob di pesisir Jakut

    BPBD kerahkan personel untuk surutkan banjir rob di pesisir Jakut

    Petugas BPBD meninjau ketinggian air yang merendam jalan di Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa (29/4/2025) pagi ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    BPBD kerahkan personel untuk surutkan banjir rob di pesisir Jakut
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 11:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat mengerahkan personel untuk menyurutkan banjir rob yang merendam pemukiman warga dan akses jalan di Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa.

    “Bersama instansi terkait, kami menargetkan banjir ini surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan koordinasi telah dilakukan melibatkan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bekerja sama dengan  lurah dan camat setempat.

    “Kami juga mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah,” kata dia.

    Selain itu BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya BPBD DKI Jakarta menyebutkan satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Selasa pagi.

    BPBD juga mengingatkan banjir yang merendam pemukiman warga ini cukup tinggi dengan ketinggian air mencapai 25 centimeter.

    Terdapat satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob ada di Jalan Pluit Karang Ayu Barat atau di depan Depan Green Bay Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Untuk ketinggian air di sini mencapai 15 cm,” kata Mohamad Yohan.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada 27 April hingga 4 Mei 2025 akibat adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru (perigee).

    Sumber : Antara

  • Kerahkan 5 Truk, DLH Angkut 40 Ton Sampah dari Titik Banjir Cianjur

    Kerahkan 5 Truk, DLH Angkut 40 Ton Sampah dari Titik Banjir Cianjur

    JABAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menurunkan lima truk untuk mengangkut 40 ton sampah dari empat kecamatan terdampak banjir, yang didominasi sampah plastik dan pohon, yang dibuang ke sungai atau saluran air.

    Kepala DLH Kabupaten Cianjur Komarudin mengatakan pihaknya menerjunkan sekitar 30 petugas ke empat lokasi banjir, seperti di Kecamatan Karangtengah, Mande, Sukaluyu, dan Cianjur, guna menangani sampah pascabanjir.

    “Sampah yang berhasil diangkut selama dua hari penanganan sekitar 40 ton, hingga saat ini puluhan petugas dan lima truk sampah masih menyisir sejumlah lokasi yang masih banyak terdapat sampah sisa banjir,” katanya di Cianjur, Senin, 28 April, disitat Antara.

    Dia menjelaskan sampah yang bertebaran di pemukiman warga merupakan sampah yang dibuang ke sungai atau saluran air, sehingga menghambat aliran air dan saat banjir bertebaran di mana-mana, termasuk barang-barang rumah tangga yang terbawa banjir.

    Namun, untuk barang-barang rumah tangga yang terbawa hanyut langsung diamankan kembali pemiliknya, sedangkan sampah yang sebagian besar dari rumah tangga didominasi sampah plastik, pohon, dahan, dan ranting langsung ditangani petugas untuk diangkut ke Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Mekarasari.

    “Selain membersihkan lingkungan dari sampah sisa banjir, petugas mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan, termasuk tebangan pohon ke sungai dan saluran air untuk menghindari terjadinya banjir,” katanya.

    Wakil Bupati Cianjur Ramzi mengatakan perlu adanya kesadaran masyarakat di seluruh wilayah setempat, terutama yang tinggal di sepadan sungai, untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya, bukan ke sungai atau saluran air, guna menghindari banjir.

    Pihaknya akan menggencarkan sosialisasi pentingnya menjaga alam, salah satunya tidak membuang sampah sembarangan ke sungai dan saluran air sejak dini, mulai dari siswa sekolah dasar hingga masyarakat umum, sehingga dapat menghindari terjadinya banjir.

    “Kami mengajak siswa SD di sejumlah lokasi banjir untuk menjaga alam dan lingkungan sekitar, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, ini harus menjadi kebiasaan guna menghindari bencana alam terutama banjir,” katanya.

  • Cuaca Panas Mendidih Bak Neraka Hantam Wilayah RI, Ini Penjelasan BMKG

    Cuaca Panas Mendidih Bak Neraka Hantam Wilayah RI, Ini Penjelasan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa hari terakhir, warga Jakarta mulai merasakan terik Matahari yang menyengat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sebagian besar wilayah Indonesia memang dalam periode peralihan dari musim hujan menuju kemarau.

    Selain itu, di pekan ke-II April 2025, sebagian kecil atau sebanyak 2% Zona Wilayah Musim (ZOM) sudah memasuki musim kemarau.

    Secara umum, kondisi atmosfer masih relatif basah, dengan kelembaban udara rata-rata pada kisaran 70-90%. Hal ini membuat potensi pertumbuhan awan-awan hujan masih ada, tetapi bersifat sporadis.

    “Meskipun demikian, kondisi udara yang terasa panas dan suhu maksimum melebihi 35 C terjadi di sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan terakhir,” tertera dalam keterangan resmi di laman BMKG, Selasa (29/4/2025).

    Lebih perinci, BMKG mengatakan suhu maksimum tertinggi dalam sepekan terakhir terukur di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur (37.9 C); di Stasiun Meteorologi Tanah Merah, Papua Selatan (37 C); dan di Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan (35.4C).

    BMKG menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi cuaca panas mendidih di beberapa wilayah RI. Misalnya, langit yang cerah tanpa banyak awan sehingga pemanasan menjadi maksimal.

    Lalu, posisi semu Matahari yang saat ini berada di dekat ekuator dan bergeser secara semu ke utara dengan posisi deklinasi terakhir pada 11.2 LU, yang berdampak pada penyinaran Matahari yang lebih optimum ke wilayah Indonesia.

    “Kondisi tersebut diperparah dengan kecepatan angin yang relatif lemah di beberapa lokasi, sehingga menyebabkan distribusi panas tidak terjadi, dan memperparah akumulasi panas di permukaan,” tertulis dalam keterangan BMKG.

    Tak cuma itu, kombinasi kelembaban udara yang relatif tinggi di Indonesia dan suhu udara yang optimal menyebabkan udara yang terasa di badan akan lebih tinggi dibanding normalnya.

    Imbauan BMKG ke Warga RI Hadapi ‘Neraka Bolong’

    Dalam menghadapi musim kemarau yang panas mendidih, BMKG mengimbau masyarakat Indonesia untuk menjaga ketahanan tubuh dari paparan sinar Matahari. Simak selengkapnya:

    Menggunakan pelindung/tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
    Menjaga kecukupan cairan tubuh terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.
    Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
    Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
    Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    Prospek Cuaca Sepekan ke Depan dari BMKG

    BMKG mengatakan selama sepekan ke depan wilayah Indonesia masih dipengaruhi pola peralihan musim dengan perbedaan suhu udara yang signifikan pada pagi sampai siang hari.

    Proses konvektif yang tinggi pada pagi hingga siang hari akibat intensitas radiasi Matahari akan menyebabkan pertumbuhan potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari.

    Adapun hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, yang berpotensi disertai kilat dan angin kencang.

    29 April – 1 Mei 2025

    Hujan Lebat : Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Angin Kencang : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Papua Selatan.

    2 – 5 Mei 2025

    Hujan Lebat : Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Angin Kencang : Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan.

    (fab/fab)

  • Rob rendam permukiman warga di Muara Karang pada Senin malam

    Rob rendam permukiman warga di Muara Karang pada Senin malam

    Rumah warga terendam banjir rob di Penjaringan Jakarta Utara pada Senin (28/4/2025) malam. ANTARA/HO

    Rob rendam permukiman warga di Muara Karang pada Senin malam
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 09:38 WIB

    Elshinta.com – Banjir rob atau pasang laut merendam permukiman di Komplek Muara Karang, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara pada Senin (28/4) malam.

    “Air pasang laut mulai naik mulai pukul 20.00 WIB dan terus meningkat. Sepertinya pagi baru surut,” kata warga Penjaringan Wibisono di Jakarta, Selasa.

    Ia mengaku rumah yang ditempatinya sudah lima kali direndam banjir rob, bahkan pada Desember 2024 terendam mencapai 120 centimeter (cm).

    Banjir rob ini menggenangi akses jalan yang berada di depan Bywalk Mall dan juga merendam rumah warga di RT21 RW 02 Perumahan Muara Karang dengan ketinggian air setinggi 60 cm.

    “Air merendam perabotan seperti kursi dan meja yang ada di dalam rumah,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga yang bermukim di wilayah pesisir agar mewaspadai banjir rob pada 27 April sampai 4 Mei 2025.

    Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob), pasang air laut terjadi karena adanya super new moon (fase bulan bulan baru atau perigee).

    “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ungkap Isnawa, Senin (28/4).

    Sumber : Antara

  • Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi

    Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi

    Petugas BPBD DKI Jakarta meninjau ketinggian air akibat banjir rob di kawasan Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa (29/4/2025) ANTARA/HO-BPBD DKI

    BPBD: Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 10:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Selasa pagi.

    “Ada satu RT dan satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob pagi ini,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan banjir yang merendam pemukiman warga ini cukup tinggi dengan ketinggian air mencapai 25 centimeter (cm).

    Sementara itu satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob ada di Jalan Pluit Karang Ayu Barat atau di depan Depan Green Bay Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Untuk ketinggian air di sini mencapai 15 cm,” kata dia.

    Sementara Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Papanggo, Tanjung Priok yang tadinya terendam pada pagi ini sudah surut.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pasa 27 April hingga 4 Mei 2025 akibat adanya fenomena super new moon (fase bulan baru atau perigee).

    Fenomena ink berpotensi meningkatkan ketinggian air laut  berupa banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Terkait kejadian ini  Pintu Air Pasar Ikan meningkatkan status menjadi Siaga 2 pada Senin (28/04) pukul 18.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah utara DKI Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Kemendag Banjir Ribuan Aduan Bisnis E-Commerce, Pesanan Tak Datang, Barang Tak Sesuai yang Diorder – Halaman all

    Kemendag Banjir Ribuan Aduan Bisnis E-Commerce, Pesanan Tak Datang, Barang Tak Sesuai yang Diorder – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerima 1.657 layanan konsumen selama Januari—Maret (triwulan I) 2025.

    Jumlah tersebut meliputi 1.568 layanan pengaduan konsumen, 62 pertanyaan, dan 27 informasi.

    Direktur Jenderal PKTN Kemendag Moga Simatupang mengatakan, sebanyak 98 persen pengaduan berhasil selesai.

    “Sisanya adalah pengaduan sektor barang elektronik dan kendaraan bermotor dan jasa keuangan sedang dalam proses penyelesaian,” katanya dikutip dari siaran pers pada Selasa (29/4/2025).

    Persentase layanan pengaduan konsumen yang tertinggi berkaitan dengan transaksi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) atau e-commerce (niaga-el).

    Kemendag mencatat ada 1.637 layanan pengaduan konsumen terkait e-commerce yang masuk atau 99 persen dari jumlah selama Januari—Maret 2025.

    Permasalah yang diadukan beragam. Ada mengenai barang yang dipesan tidak datang, barang datang tidak sesuai yang dijanjikan, dan pengembalian uang (refund) yang belum diproses lokapasar (marketplace).

    Pengaduan konsumen terbesar lainnya adalah sektor jasa keuangan dan sektor elektronik kendaraan bermotor.

    Di sektor jasa keuangan, pengaduan konsumen terkait permasalahan isi ulang saldo, sistem pembayaran pada paylater, dan kartu kredit.

    Sementara itu, pada sektor elektronik/kendaraan bermotor, pengaduan konsumen lebih banyak mengenai barang tidak sesuai yang dijanjikan, barang mengalami kerusakan, dan klaim garansi ke pusat layanan (service center).

    Moga menyatakan pihaknya berkomitmen memberikan berbagai kemudahan layanan dan meningkatkan penyelesaian pengaduan konsumen.

    “Komitmen ini sebagai wujud tindakan nyata pemerintah dalam melindungi konsumen Indonesia, menciptakan konsumen berdaya, serta pelaku usaha yang tertib,” ujarnya.

    Konsumen bisa melakukan pengaduan melalui aplikasi pesan WhatsApp 0853-1111-1010.

    Selain itu, bisa juga melalui surat elektronik pengaduan.konsumen@kemendag.go.id, situs web https://simpktn.kemendag.go.id/, dan telepon (021) 3441839.

    Pengaduan konsumen juga diterima dengan bersurat ataupun datang langsung ke Ditjen PKTN Kemendag. 

  • Cerita Warga soal Bocah Ditemukan Tewas Terbakar di Rumah Kontrakan Tangerang – Halaman all

    Cerita Warga soal Bocah Ditemukan Tewas Terbakar di Rumah Kontrakan Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bocah laki-laki berinsial MA (4) tewas terbakar di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, RT06/RW 09, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. 

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, yaitu gosong atau terpanggang.

    Salah satu warga sekitar, Muhammad Khairul menyebut, ketika ditemukan, hanya kaki korban yang masih terlihat.

    “Waktu ditemukan warga cuma tinggal kakinya doang yang masih nampak, yang lain semua sudah dalam kondisi gosong, bahkan sampai termasuk wajah,” ujar Khairul kepada awak media, dilansir Tribun Tangerang, Senin (28/4/2025).

    Peristiwa ini, berawal saat ibu kandung dan anak tengahnya sedang mencari korban di rumah kontrakan tersebut.

    Namun, pintu kontrakan berada dalam kondisi terkunci.

    Lantas kunci rumah kontrakan itu ditemukan oleh warga yang sedang membersihkan saluran air atau selokan. 

    Kemudian, kunci tersebut diserahkan kepada ibu kandung korban yang langsung membuka pintu rumah yang dituju.

    Beberapa saat kemudian, ibu korban langsung menjerit karena melihat kondisi anaknya sudah tewas mengenaskan.

    “Saya awalnya lagi ngebantuin perbaikan musala, terus saya lihat selokannya banjir, makanya saya serokin dan nemuin kunci lalu saya kasih ke dua orang yang udah lama berdiri dari lama.”

    “Lalu pas pintunya dibuka, ibunya itu langsung histeris, teriak astagfirullah dan setelah dicek di dalem kontrakan itu sudah asap semua, pas lampu dinyalain ada anak kecil, kondisinya tiduran dan terbakar parah,” jelasnya.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho berujar, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia secara tragis karena terbakar.

    Polisi yang mendatangi lokasi langsung melakukan olah TKP dan membawa Jasad korban ke RSUD guna dilakukan autopsi.

    “Kunci rumah yang ditemukan warga ternyata adalah kunci kontrakan yang dihuni oleh saudara HB (38),” terang Zain.

    Polisi sudah mengumpulkan saksi-saksi dan sejumlah barang bukti untuk mengetahui kronologi peristiwa ini.

    Saat ini, polisi masih menunggu hasil dari autopsi yang akan dilakukan dokter forensik di RSUD Kabupaten Tangerang.

    “Saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan, termasuk melakukan autopsi terhadap korban, nanti hasilnya akan kami sampaikan lebih lanjut,” ucap Zain.

    Adapun HB teridentifikasi bekerja sebagai sekuriti di Bandara Soekarno-Hatta.

    Pihak kepolisian masih memburunya guna mengusut tuntas kasus ini. 

    Mereka telah membentuk tim untuk mencari terduga pelaku pembunuhan.

    “Identitasnya sudah kita kantongi, masih terus kita cari, informasi lebih lengkap akan kita sampaikan, mohon doanya agar pelaku segera kami amankan dan mintai keterangannya,” tutur Zain.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Cerita Warga Desa Rawa Burung Awal Mula Penemuan Balita Tewas Terbakar dalam Rumah di Tangerang.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)

  • Banjir Rob di Jakarta: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Daftar Wilayah Terancam Sepekan ke Depan – Halaman all

    Banjir Rob di Jakarta: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Daftar Wilayah Terancam Sepekan ke Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir rob diprediksi akan mengancam sejumlah wilayah di Jakarta Utara pada 27 April hingga 4 Mei 2025, sebagai akibat dari fenomena Super New Moon yang meningkatkan pasang maksimum air laut.

    Fenomena alam ini berpotensi menyebabkan banjir pesisir di Jakarta Utara dan wilayah pesisir lainnya, yang membutuhkan kewaspadaan masyarakat.

    Daftar Wilayah yang Terancam Banjir Rob

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi banjir rob di 12 wilayah pesisir Jakarta Utara.

    Wilayah-wilayah yang berisiko terdampak banjir rob selama periode 27 April hingga 4 Mei 2025 meliputi:

    Kamal Muara

    Kapuk Muara

    Penjaringan

    Pluit

    Ancol

    Kamal

    Marunda

    Cilincing

    Kalibaru

    Muara Angke

    Tanjung Priok

    Kepulauan Seribu

    BANJIR ROB – Banjir rob melanda wilayah Penjaringan Jakarta Utara, dengan ketinggian air mencapai 30 cm di RW 22 Muara Angke pada malam 28 April 2025. (Tribunnews.com/Jeprima)

     

    Menurut Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, fenomena ini dipicu oleh pasang maksimum air laut akibat Super New Moon, yaitu fase bulan perigee dan bulan baru.

    “Pasang maksimum ini bisa menyebabkan ketinggian air laut meningkat, mengarah ke banjir pesisir atau rob di wilayah Jakarta Utara,” ujar Isnawa Adji pada Senin (28/4/2025).

    Update Terkini: Wilayah yang Terendam Banjir Rob

    Pemantauan terbaru menunjukkan bahwa beberapa wilayah seperti Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terendam banjir rob pada Senin malam, dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter di RW 22 Muara Angke.

    Di Green Bay Pluit, air bahkan mencapai 60 sentimeter. BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan terkini mengenai gelombang air laut melalui laman resmi BPBD Jakarta (bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut).

    Penyebab Banjir Rob: Fenomena Alam yang Terjadi di Pesisir

    Banjir rob merupakan fenomena alam yang terjadi saat air laut naik ke daratan akibat pasang yang tinggi, melebihi garis pantai atau daratan pesisir.

    Beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini, antara lain:

    Pemanasan Global – Pemanasan suhu bumi mengakibatkan pencairan es di kutub dan naiknya volume air laut, yang mempengaruhi ketinggian pasang air laut.

    Eksploitasi Air Tanah – Pengambilan air tanah berlebihan mengakibatkan penurunan permukaan tanah, memperburuk risiko banjir rob.

    Kerusakan Hutan Mangrove – Mangrove berfungsi sebagai penghalang alami terhadap gelombang pasang, dan kerusakan hutan mangrove meningkatkan potensi banjir rob.

    Penurunan Permukaan Tanah – Proses penurunan tanah pesisir menjadikan daratan lebih rentan terhadap genangan air laut.

    Pencemaran Sungai – Pencemaran sungai menyebabkan aliran sungai terhambat, sehingga saat pasang, air laut lebih mudah meluap ke daratan.

    Cara Mengatasi Banjir Rob

    Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak banjir rob, antara lain:

    Pembangunan Tanggul Laut – Proyek besar seperti Giant Sea Wall di Jakarta bertujuan menghalau pasang air laut untuk mencegah banjir rob.

    Rehabilitasi Hutan Mangrove – Menanam kembali mangrove akan membantu menahan gelombang laut dan mencegah erosi pantai.

    Pengelolaan Tata Ruang Pesisir – Perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik, termasuk relokasi pemukiman yang rentan terkena rob.

    Pengurangan Penggunaan Air Tanah – Mengurangi eksploitasi air tanah dengan menyediakan alternatif sumber air bersih dan memperketat regulasi penggunaan air tanah.

    Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim – Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim serta dampak banjir rob.

    Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan dampak dari fenomena ini bisa diminimalisir.

    BPBD DKI Jakarta terus memberikan informasi terkini terkait situasi gelombang air laut dan banjir rob yang terjadi.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya