Topik: Banjir

  • Pakai AstraPay, Gaya Hidup Go Green Makin Kekinian

    Pakai AstraPay, Gaya Hidup Go Green Makin Kekinian

    Jakarta, Beritasatu.com – Usia Bumi diperkirakan sudah 4,54 miliar tahun. Tak sadar kan bumi sudah setua itu? Layaknya manusia, semakin bertambahnya usia, ada saja penyakit yang diderita bumi. Mulai dari masalah banyak sampah, polusi udara, pencemaran lingkungan, penggundulan hutan, sampai pemanasan global.

    Dikutip dari laman International Finance Corporation, ada lebih dari 2 miliar ton limbah padat kota di dunia setiap tahunnya. Pada 2050, jumlahnya diprediksi meningkat 70%. Sebagian besar peningkatan ini katanya datang dari negara-negara berkembang. Berarti Indonesia juga, dong!

    Sebagaimana diketahui, tumpukan sampah ini menyumbang terjadinya pencemaran udara. Sampah yang dimusnahkan dengan cara dibakar dapat mengakibatkan kepulan asap yang bisa menyebabkan penyakit, seperti iritasi tenggorokan, batuk, sampai sesak napas. Asap dari pembakaran sampah juga mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. Akibatnya radiasi sinar ultraviolet (UV) menjadi semakin meningkat.

    Sampah juga menjadi salah satu penyebab banjir di perkotaan. Sampah yang menutupi gorong-gorong dan sungai, menyumbat aliran air. Ketika curah hujan sedang tinggi, tumpukan sampah ini menutupi jalannya air hingga terjadi luapan di area tersebut.

    Oleh karena itu, sudah saatnya bumi mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Gerakan untuk mencintai lingkungan atau go green, seyogianya semakin digencarkan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

    Ramah Lingkungan yang Enggak Bikin Ribet

    Saat ini, berlaku ramah kepada lingkungan atau bumi sudah semakin mudah alias enggak ribet. Sadarkah kamu saat menggunakan layanan digital, seperti e-commerce atau dompet digital, kamu sudah ikut mengurangi sampah dan polusi udara.

    Dengan berbelanja di e-commerce berarti kamu tidak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum untuk pergi ke pusat perbelanjaan, seperti supermarket, mal, atau pasar. Dengan tidak bepergian keluar, kamu telah mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh kendaraan.

    Begitu juga dengan melakukan transaksi lewat dompet digital. Kamu tak perlu lagi cetak struk belanja yang biasanya akan berakhir di tong sampah. Hal ini bisa mengurangi produksi kertas dan penggundulan hutan, loh!

    Semudah itu bukan ramah terhadap lingkungan? Tindakan terpuji ini bisa dilakukan dengan menggunakan layanan yang lengkap dari AstraPay.

    Dengan AstraPay kamu bisa belanja di e-commerce tanpa repot. Sebab, AstraPay sudah mendukung pembayaran di Shopee, BliBli, dan Tokopedia. Selain itu AstraPay juga mendukung transaksi menggunakan QRIS.

    Dengan hanya beberapa ketukan di layar ponsel, pengguna dapat membayar tiket MRT atau Transjakarta cukup dengan memindai kode QR. Tak perlu lagi mengantre tiket atau kewalahan mencari uang tunai.

    Kamu juga bisa isi pulsa, membeli paket data, hingga membayar tagihan listrik, air, dan internet. Semuanya bisa kamu lakukan sambil rebahan di rumah tanpa gonta-ganti ke aplikasi lain.

    Layanan lainnya yang bisa kamu akses adalah pembelian kendaraan, pembayaran cicilan, hingga servis otomotif, semuanya tersedia lengkap di AstraPay.

    Hal yang menarik dari AstraPay adalah adanya cashback berupa AstraPoints atau diskon bagi setiap transaksi. Keuntungan ini bisa dirasakan baik oleh pengguna baru atau pengguna lama. Niat ramah terhadap lingkungan jadi meningkat, kan?

    Buat kamu yang masih ragu soal keamanan menggunakan layanan digital, kini saatnya buang keraguan tersebut. AstraPay mengandalkan teknologi enkripsi terkini untuk menjaga data dan transaksi penggunanya, sehingga meminimalisir risiko kejahatan digital.

    Antarmuka AstraPay juga ramah pengguna, sehingga memastikan siapa pun, termasuk mereka yang baru beralih ke dompet digital dapat menggunakannya dengan mudah dan nyaman.

  • Banjir Jambi Kembali Melanda Saat Idul Adha, Warga: Tolong Kami, Pak Wali Kota
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juni 2025

    Banjir Jambi Kembali Melanda Saat Idul Adha, Warga: Tolong Kami, Pak Wali Kota Regional 6 Juni 2025

    Banjir Jambi Kembali Melanda Saat Idul Adha, Warga: Tolong Kami, Pak Wali Kota
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com – 
    Banjir kembali melanda Kota
    Jambi
    pada Idul Adha 2025, menyebabkan banyak rumah warga terendam dan mengganggu ibadah.
    Seorang warga dalam video yang viral meminta Wali Kota Jambi untuk segera mengambil tindakan mengatasi buruknya drainase yang menyebabkan banjir berulang setiap tahun.
    Diduga daya tampung drainase tidak dapat menampung debit air yang masuk.
    Ini merupakan kejadian kedua tahun ini. Pada Lebaran Idul Fitri hari pertama 2025, banjir juga merendam Kota Jambi.
    “Tolong kami pak Wali Kota, sudah dua kali lebaran rumah kami kebanjiran,” kata perempuan dalam video yang viral di media sosial, Jumat (6/6/2025).
    Dalam video tersebut, ia juga meminta pejabat RT untuk bertindak, agar segera mendapatkan bantuan dari pemerintah.
    Banjir yang merendam rumah warga berada di Kelurahan Pal Lima dan Jelutung. Kedua tempat ini, jaraknya hanya selemparan batu dari kantor Walikota Jambi.
    Eni warga dari Kelurahan Pal Lima mengatakan, banjir mulai memasuki rumah warga pada pukul 04.30 WIB.
    “Setengah lima, sebelum subuh air sudah masuk dalam rumah,” kata dia dihubungi, Jumat.
    Ia menyebut banjir di tempatnya bervariasi mulai dari selutut hingga sepinggang orang dewasa.
    “Banjir baru surut jam 2 siang mas,” kata dia.
    Lokasi shalat ied maupun tempat pemotongan hewan kurban tidak terganggu, tetapi untuk menuju ke tempat itu, warga harus mengarungi banjir.
    Hujan turun sejak dini hari, intensitasnya cukup lebat sehingga beberapa jam kemudian telah menjadi banjir.
    Menurut Eni, banjir di daerahnya karena saluran drainase dan sungai tak sanggup menampung debit air.
    Apalagi kontur kampungnya lebih rendah dibanding tempat lain.
    Normalisasi sungai oleh pemerintah, sudah lama tidak dilakukan. Terakhir normalisasi sungai pada 2020 lalu.
    Air limpasan dari saluran drainase perumahan terkumpul di kanal atau sungai. Namun debit air melebihi daya tampungnya.
    Pakar Hidrologi dari Universitas Jambi, Aswandi mengingatkan agar rekayasa resapan air kota, dilakukan dengan kajian komprehensif, agar tidak terjadi luapan air apalagi banjir.
    Sebab drainase kota ini, tak sanggup menampung limpasan air dari permukiman maupun yang berasal dari air hujan.
    “Limpasan air dari rumah-rumah warga langsung ke drainase kota, karena mereka bangun saluran air dengan beton tanpa kajian,” kata Aswandi.
    Seharusnya, semua drainase tidak disemen, sisi kanan dan kiri boleh, tetapi bagian bawahnya harus dibiarkan terbuka, setidaknya dapat menyerapkan air ke tanah.
    Tidak hanya air hujan, air sisa pemakaian warga pun langsung mengalir ke drainase. Jika terjadi bersamaan dalam waktu minimal tiga jam, tentu berpotensi menyebabkan banjir.
    Pemerintah kota harus memiliki rencana tata kelola air yang terintegrasi. Artinya kajian harus memproyeksikan perkembangan kota dan dimensi ukuran drainase minimal untuk periode sampai 25 tahun ke depan.
    “Kalau mau aman dikaji sampai 50 tahun,” kata Aswandi.
    Sebab bagian hilirnya, drainase kota ini mengandalkan Sungai Batanghari, sebagai tempat pembuangan air skala besar.
    Padahal, daya tampung sungai ini sendiri dengan luas 5 juta hektar memiliki potensi volume air miliaran kubik.
    Jika air sungai Batanghari sedang naik, akan menggangu drainase kota.
    Dengan demikian, pembangunan kolam retensi dan danau-danau buatan menjadi penting dilakukan pemerintah, untuk mengelola air.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri PKP Tegaskan Rumah Subsidi Lebih Kecil Tetap Layak Huni

    Menteri PKP Tegaskan Rumah Subsidi Lebih Kecil Tetap Layak Huni

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, merespons kritik publik terkait rencana pengurangan ukuran rumah subsidi. Dalam aturan baru yang sedang digodok, luas minimum tanah rumah subsidi diusulkan menjadi 18 meter persegi (m²), sementara luas bangunan minimum ditetapkan 21 m².

    Meski lebih kecil, Ara menegaskan rumah subsidi tetap akan layak huni. Ia bahkan menyinggung rumah subsidi dengan ukuran 60 m² yang justru sering bermasalah, seperti kebanjiran hingga rawan longsor.

    “Ya justru itu salah satu variabelnya adalah bagaimana ukurannya diperkecil, tetapi tetap layak huni. Apakah yang 60 meter semuanya layak huni? Yang 60 meter banyak tuh yang banjir. Banyak yang baru masuk ke proses hukum, ada yang longsor,” ujar Ara di kompleks Wisma Mandiri, Jumat (6/6/2025).

    Menurutnya, kenyamanan sebuah rumah tidak semata ditentukan oleh luas bangunan, melainkan kualitas pembangunan dan profesionalisme pengembang.

    “Jadi bagi saya bukan soal ukurannya saja, tetapi juga kualitas pengembangnya dan sebagainya, itu yang paling penting,” ucapnya.

    Ara menjelaskan, kebijakan ini mempertimbangkan harga tanah di kawasan perkotaan yang terus naik. Dengan ukuran yang lebih kecil, rumah subsidi diharapkan bisa dibangun lebih dekat ke pusat kota.

    Ia pun meminta masyarakat bersabar dan menunggu desain rumah subsidi versi terbaru. Ara berjanji, desain rumah subsidi ke depan akan tetap menarik dan tidak kalah dari rumah pada umumnya.

    “Nanti kita kasih lihat desainnya. Bagus, menarik. Kalau ada isu kumuh, emang yang 60 meter enggak ada yang kumuh? Nanti kita lihat,” kata Ara.

  • Laris Manis, Irfan Hakim Sukses Jual Sapi Kurban ke Artis

    Laris Manis, Irfan Hakim Sukses Jual Sapi Kurban ke Artis

    JAKARTA – Menjelang Hari Raya Iduladha, presenter Irfan Hakim kebanjiran rezeki dari bisnis jual beli sapinya. Hal ini diungkapkan oleh Irfan Hakim yang berhasil menjual lima ekor sapi ke Raffi Ahmad.

    “Iyaa dia sapinya banyak, alhamdulillah bisnis sapinya berkah,” kata Raffi Ahmad di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.

    “Alhamdulillah Raffi luar biasa besok sapinya saya anter lima ekor langsung,” timpal Irfan Hakim.

    Raffi menuturkan bahwa sapi milik Irfan Hakim kebanyakan dibeli oleh sesama rekan artis, salah satunya Sonny Septian dan Fairuz A. Rafiq.

    “Udah gitu punya Sony Septian juga sama Fairuz satu ekor,” ujar Irfan Hakim.

    “Alhamdulillah artis-artis pada beli di Irfan Hakim,” lanjut Raffi Ahmad.

    Melihat hal ini, Irfan Hakim mengaku senang dan bersyukur karena bisa membantu teman-temannya untuk bisa menjalankan ibadah kurban tahun ini.

    “Senang aja karena kan teman-teman gue supaya dapet sapi yang premium dan spesial. Gue tau share tempat teman gue yang isi salah satunya Raffi,” pungkasnya.

  • KAI Sumbar cek lintas jalan kaki dan sosialisasi perlintasan sebidang KA

    KAI Sumbar cek lintas jalan kaki dan sosialisasi perlintasan sebidang KA

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    KAI Sumbar cek lintas jalan kaki dan sosialisasi perlintasan sebidang KA
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 16:05 WIB

    Elshinta.com – KAI Divre II Sumbar melaksanakan kegiatan cek lintas jalan kaki (walkthrough) dan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang KA. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam menjamin keselamatan operasional kereta api dan upaya pencegahan terhadap potensi terjadinya kecelakaan. 

    Kali ini, walkthrough dilakukan di daerah rawan banjir KM 58+200/900 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, INS Kayu Tanam Kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam dan Bangunan Hidmat Sempit di BH 105 km 49+093 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, Lubuk Pandan, Kecamatan Dua Kali Sebelas Enam Lingkung. Kemudian, daerah rawan ambles dan banjir km 45+200/600 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, Parit melintang, Kecamatan Enam Lingkung serta pemeriksaan kelengkapan fasilitas Stasiun Kayu Tanam.

    Kepala KAI Divre II Sumbar, Muh Tri Setyawan dalam arahannya saat safety breafing sebelum dimulainya kegiatan, menekankan pentingnya kewaspadaan selama kegiatan berlangsung dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk melakukan pengisian formulir Identifikasi dan Penanganan Risiko (IBPR) serta segera menindaklanjuti catatan yang ada selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.

    Dalam kegiatan tersebut, jajaran manajemen KAI Divre II Sumbar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi rel, bantalan, ballast, wesel, sistem persinyalan, keamanan emplasemen, aset PT KAI, lokasi dan kondisi perlintasan, serta sistem drainase di sepanjang jalur.

    Sementara itu, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan bahwa kegiatan pemeriksaan seperti ini dilaksanakan, tidak hanya pada momen tertentu saja. Namun, kegiatan ini merupakan salah satu program rutin yang dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi setiap potensi bahaya dan memitigasi resiko yang ada di lapangan serta meningkatkan keamanan operasional KA demi mewujudkan komitmen KAI Divre II Sumbar dalam menciptakan perjalanan KA yang aman dan nyaman.

    Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang kereta api resmi tidak dijaga Km 51+700 petak jalan Lubuk Alung-Kayu Tanam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan Dua Kali Sebelas Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Kemudian, perlintasan resmi tidak dijaga Km 45+5/6 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, Nagari Parit Malintang dan perlintasan resmi dijaga Km 38+5/6 petak jalan Duku – Lubuk Alung, Nagari Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.

    Sepanjang tahun 2024, pihaknya telah melaksanakan 38 kali sosialisasi keselamatan berlalu lintas di berbagai lokasi, baik di perlintasan sebidang KA hingga di sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah operasional Divre II Sumbar. Sementara itu, pada tahun 2025 sosialisasi perlintasan sebidang KA dilakukan secara rutin minimal 1 (satu) minggu 1 (satu) kali dan di setiap pelaksanaanya dilakukan di 4 (empat) titik perlintasan yang berbeda sehingga sampai dengan akhir Mei 2025 ini, tercatat telah dilaksanakan sosialisasi pada 69 titik perlintasan di wilayah Divre II Sumbar.

    Sosialisasi dilakukan secara langsung dengan memberikan himbauan kepada pengguna jalan raya yang melintasi perlintasan menggunakan pengeras suara, membagikan stiker, dan melakukan pembentangan spanduk keselamatan yang bertuliskan imbauan untuk selalu memperhatikan keselamatan bersama.

    “Sebanyak 28 perjalanan KA penumpang dan 24 perjalanan KA Barang (Klinker/Semen) yang di operasikan Divre II Sumbar setiap harinya, kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan raya yang hendak melewati perlintasan kereta api khususnya di wilayah operasional Divre II Sumbar agar tetap selalu waspada, tengok kanan kiri sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Reza, Rabu (4/5) 

    Reza menegaskan, bagi pengguna jalan yang tidak mematuhi rambu lalu lintas seperti menerobos palang pintu kereta api, mengabaikan semboyan 35 (Klakson) serta rambu-rambu lainnya merupakan tindak pidana lalu lintas. 

    Pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api, rambu-rambu atau sinyal peringatan harus dipatuhi sebagai tanda bahwa kereta api akan segera melintas, apabila masih terjadi pelanggaran, KAI Divre II Sumbar bisa menuntut ganti rugi kepada pihak-pihak yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. 

    Reza menekankan pentingnya kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas, termasuk penggunaan helm bagi pengendara roda dua dan prioritas bagi perjalanan kereta api. Pelanggaran di perlintasan sebidang KA tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga melanggar hukum sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    “Semoga dengan adanya kesadaran dari semua pihak, kita bersama-sama dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang KA khususnya di wilayah operasional Divre II Sumbar”, ungkap Reza seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Kamis (5/6). 

    Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan safety talk guna mengevaluasi hasil walkthrough dan memastikan tindaklanjut terhadap catatan yang ada di lapangan

    Sumber : Radio Elshinta

  • Wilayah RI Dikurung Tanda Kiamat Bumi, Petaka Menerjang Bertubi-tubi

    Wilayah RI Dikurung Tanda Kiamat Bumi, Petaka Menerjang Bertubi-tubi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekitar 40 juta kilometer persegi atau lima kali ukuran Benua Australia wilayah laut di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik mengalami gelombang panas laut sepanjang 2024. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

    Laporan berjudul State of the Climate itu mencatat bahwa suhu rata-rata kawasan meningkat 0,48 derajat Celsius dibandingkan periode referensi 1991-2020. Kenaikan suhu ini diiringi sejumlah bencana cuaca ekstrem, seperti longsor di Filipina, banjir di Australia, dan mencairnya gletser di Indonesia.

    “Kenaikan permukaan laut menjadi ancaman eksistensial bagi negara-negara kepulauan,” ujar Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, dilansir The Guardian, Jumat (6/6/2025). “Kita hampir kehabisan waktu untuk membalikkan keadaan.”

    Menurut WMO, kenaikan permukaan laut di wilayah tersebut mencapai hampir 4 milimeter per tahun, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 3,5 milimeter.

    Gelombang panas yang melanda lautan juga menyebabkan peristiwa pemutihan karang massal kelima di Great Barrier Reef, Australia, sejak 2016. WMO menyebut peristiwa ini sebagai dampak langsung dari panas ekstrem di permukaan laut.

    Beberapa bencana besar lain yang tercatat dalam laporan tersebut meliputi banjir dan longsor di Filipina pada Januari dan Februari yang menewaskan sedikitnya 93 orang serta suhu tinggi di Australia pada Agustus yang memecahkan rekor musim panas.

    Ada juga banjir besar di Singapura dan Malaysia yang menyebabkan 137.000 orang mengungsi dan enam korban jiwa, banjir bandang di Sumatra dan Australia utara pada awal 2024.

    Selain itu, ada kehilangan es di Papua, Indonesia, yang diperkirakan akan mencair seluruhnya pada 2026, dua belas siklon tropis melanda Filipina yang menyebabkan kerugian sebesar US$430 juta, dan musim salju di Australia berakhir lebih cepat dari biasanya.

    Direktur WMO untuk Asia-Pasifik, Ben Churchill, menyatakan bahwa temuan ini menjadi peringatan kuat bagi dunia. “Laporan ini menunjukkan kita menghadapi kejadian-kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

    Pada Januari, April, Mei, dan Juni 2024, hampir seluruh wilayah laut Asia Tenggara mengalami gelombang panas dengan tingkat sedang hingga tinggi. Akibatnya, banyak spesies laut mengalami stres termal.

    “Jika suhu melewati ambang batas tertentu, organisme tidak bisa bertahan-mereka bisa pindah atau mati,” ujar Asisten Profesor Alex Sen Gupta dari University of New South Wales.

    Sen Gupta menambahkan bahwa lonjakan suhu laut yang dimulai 2023 belum sepenuhnya bisa dijelaskan. “Kami masih berupaya memahami mengapa lonjakannya sangat besar.”

    Laporan ini memperkuat seruan komunitas ilmiah akan perlunya aksi iklim yang lebih cepat dan tegas, khususnya di wilayah Asia-Pasifik yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.

     

    (luc/luc)

  • Syarat dan Jadwal Perpanjang SIM Mati Tanpa Bikin Baru

    Syarat dan Jadwal Perpanjang SIM Mati Tanpa Bikin Baru

    Jakarta

    SIM (Surat Izin Mengemudi) yang sudah mati atau habis masa berlakunya tidak bisa diperpanjang dan harus dibuat ulang. Meski begitu, ada pengecualian tertentu yang memungkinkan pemilik untuk tetap melakukan perpanjangan tanpa harus mengajukan SIM baru. Terdapat dispensasi bagi pemilik SIM yang mati saat libur Idul Adha, Jumat (6/6/2025).

    Dalam akun X TMCPoldaMetro disebutkan pelayanan Satpas, Unit Gerai SIM, dan SIM Keliling diliburkan pada 6 Juni 2026. SIM yang masa berlakunya habis hari ini bisa melakukan perpanjangan besok.

    “Pelayanan penerbitan SIM dibuka kembali pada tanggal 7 Juni 2025, bagi pemegang SIM yang masa berlakunya habis pada tanggal 6 Juni 2025 dapat melaksanakan perpanjangan SIM pada tanggal 7 Juni 2025 dengan mekanisme perpanjangan,” tulis TMCPoldaMetro.

    Kondisi kahar, SIM mati tanpa perlu bikin baru

    Jika SIM telah mati tetapi disebabkan oleh keadaan kahar, maka pemilik SIM tidak perlu membuat SIM baru dan dapat tetap mengajukan perpanjangan.

    Sebagai informasi, keadaan Kahar adalah kejadian yang secara rasional tidak dapat diantisipasi atau dikendalikan oleh manusia seperti bencana alam atau non alam, sabotase, pemogokan, huru-hara, kebakaran, banjir, gempa bumi, perang, dan kejadian lain berdasarkan keputusan pemerintah atau instansi yang berwenang untuk menyatakan Keadaan Kahar.

    Jika sudah ada keputusan dari Kakorlantas Polri, pemilik SIM yang masa berlakunya habis tetap harus melakukan perpanjangan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditetapkan.

    Jika SIM sudah melewati masa berlakunya bukan karena keadaan kahar, maka pemilik SIM tidak bisa melakukan perpanjangan. Sesuai aturan, mereka wajib mengajukan penerbitan SIM baru, yang berarti harus menjalani kembali seluruh prosedur pembuatan SIM, termasuk tes teori dan praktik.

    Agar tidak repot membuat SIM baru, pemilik sebaiknya mengurus perpanjangan sebelum masa berlakunya habis. SIM bisa diperpanjang sebelum habis masa berlaku dengan lebih mudah, tanpa harus mengikuti ujian ulang.

    Biaya perpanjang SIM

    Biaya perpanjang SIM masih mengacu pada PP nomor 76 tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Dalam aturan itu, biaya perpanjang SIM paling murah mulai Rp 30 ribu, tepatnya untuk SIM D sementara yang termahal Rp 80 ribu. Berikut ini rincian biaya perpanjang SIM.

    Perpanjangan SIM A Umum: Rp 80.000Perpanjangan SIM BI: Rp 80.000Perpanjangan SIM BI: Rp 80.000Perpanjangan SIM BI Umum: Rp 80.000Perpanjangan SIM BII: Rp 80.000Perpanjangan SIM BII Umum: Rp 80.000Perpanjangan SIM C: Rp 75.000Perpanjangan SIM CI: Rp 75.000Perpanjangan SIM CII: Rp 75.000Perpanjangan SIM D: Rp 30.000Perpanjangan SIM DI: Rp 30.000

    Sebagai catatan, biaya di atas merupakan biaya yang dibayarkan di Gedung Satpas. Diketahui ada biaya lain yang harus dikeluarkan untuk tes kesehatan, tes psikologi, dan asuransi.

    (riar/lua)

  • 7 Rumah di Tulungagung Rusak Akibat Longsor dan Banjir

    7 Rumah di Tulungagung Rusak Akibat Longsor dan Banjir

    Tulungagung (beritajatim.com) – Intensitas hujan tinggi yang terjadi dini hari tadi menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik di wilayah Tulungagung. Bencana tersebut terjadi di dua Kecamatan yakni Besuki dan Bandung.

    Dari pendataang yang dilakukan BPBD setempat, terdapat beberapa desa di dua kecamatan tersebut yang terjadi banjir. Sedangka bencana longsor terjadi di kawasan kampung nelayan, Pantai Klatak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan hujan deras terjadi dini hari. Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Bandung dan Besuki mengalami banjir.

    Meskipun begitu banjir bisa segera surut beberapa jam kemudian. “Banjir juga masuk ke kawasan pemukiman, airnya masuk ke dalam rumah,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).

    Sedangkan bencana longsor terjadi kampung nelayan, Pantai Klatak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. Material longsor merusak 7 rumah nelayan. Petugas gabungan melakukan upaya pembersihan material longsor yang menimpa rumah tersebut.

    Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. “Ada 7 rumah yang rusak karena terkena material longsor dan banjir,” jelasnya.

    Selain itu terdapat jembatan penghubung antar desa yang rusak. Tebing sisi jembatan tergerus derasnya arus sungai karena hujan. Pihak BPBD sendiri masih terus melakukan asesment untuk mengetahui dampak hujan deras tersebut.

    Pihaknya juga fokus membantu masyarakat untuk membersihkan sisa banjir berupa lumpur. “Proses asesment hingga kini masih berjalan, petugas kita masih di lapangan,” pungkasnya [nm/ian]

  • Bupati Pacitan Pimpin Aksi Bersih Sungai Cuwik

    Bupati Pacitan Pimpin Aksi Bersih Sungai Cuwik

    Pacitan (beritajatim.com) – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin aksi bersih-bersih sungai bersama unsur Forkopimda, ASN, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat, Kamis (5/6/2025).

    Kegiatan sosial ini dipusatkan di bantaran Sungai Cuwik, Kelurahan Ploso, dan menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap isu pencemaran lingkungan, khususnya polusi plastik.

    Aksi dimulai dari Dam Cuwik, dimana Bupati secara langsung turun memungut sampah. Tidak hanya sampah plastik, kegiatan juga menyasar tumpukan ranting, kayu, gulma liar, serta sedimentasi yang menghambat aliran sungai.

    “Ini adalah bentuk kampanye sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan mengelola sampah, terutama dari sumbernya, yaitu rumah tangga,” tegas Bupati Aji.

    Ia menekankan pentingnya kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Sebagai kota wisata, kebersihan adalah syarat utama,” tambahnya.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan, Cicik Roudlotul Jannah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari keprihatinan Bupati terhadap kebiasaan warga yang masih membuang sampah ke sungai, yang berujung pada penyumbatan dan banjir di wilayah kota.

    “Selain menyebabkan banjir, sampah yang hanyut ke laut mengotori pantai dan mencemari ekosistem laut. Ini sangat ironis mengingat Pacitan punya tagline baru ‘70-Mile Sea Paradise’,” ungkap Cicik.

    Aksi bersih-bersih ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan mengusung tema global Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025: “Ending Plastic Pollution (Hentikan Polusi Plastik)”. Tema ini dipilih sebagai respons terhadap dampak signifikan sampah plastik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlangsungan makhluk hidup lainnya.(tri/ted)

  • Adaptasi di Tengah Perang Tarif

    Adaptasi di Tengah Perang Tarif

    Jakarta

    Kebijakan Amerika Serikat (AS) yang secara signifikan menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% efektif per 5 Juni 2025 merupakan langkah proteksionisme yang patut dicermati. Meskipun tidak secara langsung menargetkan Indonesia, kebijakan tersebut diperkirakan berdampak tidak langsung ke industri baja dan aluminium nasional

    Maka dari itu, dibutuhkan analisis mendalam dan respons strategis yang adaptif terhadap kebijakan baru dari negeri Paman Sam tersebut.

    Pasar Global Terdistorsi

    Peningkatan tarif AS ini akan menciptakan distorsi pasar global yang signifikan. Dengan hambatan 50% di pasar AS, eksportir baja dan aluminium dari negara-negara produsen utama, khususnya China, akan terpaksa mencari pasar alternatif.

    Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi sasaran logis untuk pengalihan ekspor ini. Potensi banjir impor baja dan aluminium berharga murah di pasar domestik Indonesia adalah ancaman nyata yang dapat menekan produsen lokal secara substansial.

    Perbedaan harga yang mencolok antara baja AS (US$ 984/ton) dan China (US$ 392/ton) pada Maret 2025 menggarisbawahi kerentanan perdagangan baja. Jika produk asing yang lebih murah membanjiri pasar, daya saing produk baja dan aluminium Indonesia di pasar domestik dan internasional diperkirakan akan tergerus.

    Fenomena ini, jika tidak diantisipasi, dapat mengakibatkan penurunan volume produksi, kerugian finansial, dan potensi pemutusan hubungan kerja di sektor industri strategis ini.

    Gangguan Rantai Investasi

    Dampak tidak langsung juga merambah ke ranah rantai pasok dan iklim investasi. Industri aluminium Indonesia masih memiliki ketergantungan pada impor bahan baku esensial seperti bauksit. Kebijakan proteksionisme AS ini berpotensi mengacaukan stabilitas pasar komoditas global, yang pada gilirannya dapat menaikkan biaya impor bahan mentah bagi produsen Indonesia.

    Kenaikan harga bahan baku akan membebani biaya produksi dan mengurangi margin keuntungan. Di sisi investasi, ketidakpastian perdagangan global yang diakibatkan oleh tarif AS dapat mengerus minat investasi asing di sektor logam Indonesia.

    Investor, khususnya dari negara-negara yang terkena retaliasi (misalnya Kanada, Meksiko), mungkin akan bersikap lebih konservatif. Bahkan bisa jadi mencari pasar baru secara agresif yang bukan di Asia Tenggara serta mengurangi aliran modal yang sangat dibutuhkan untuk modernisasi dan ekspansi industri.

    Lihat juga Video ‘Prabowo Resmikan Smelter Emas Milik PT Freeport di Gresik’:

    Lanjut ke halaman berikutnya

    Tantangan Ekspor Proteksi

    Meskipun Indonesia bukan eksportir utama baja ke AS, penutupan akses pasar AS bagi negara lain akan memperketat persaingan di pasar ekspor non-AS. Negara-negara yang terdampak tarif AS mungkin akan mengalihkan fokus ekspor mereka ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menciptakan persaingan yang lebih ketat bagi produk Indonesia.

    Lebih lanjut, jika Uni Eropa atau negara lain membalas tarif AS dengan kebijakan proteksionisme serupa, Indonesia berisiko terkena efek domino. Produk ekspor Indonesia bisa terdampak jika negara-negara lain menganggap Indonesia “mengambil peluang” dari disrupsi pasar, memicu retaliasi yang tidak diinginkan.

    Implikasi Industri Pengguna

    Dampak kenaikan tarif ini juga akan merambat ke industri pengguna baja dan aluminium domestik. Sektor-sektor vital seperti konstruksi, otomotif, dan manufaktur kemasan di Indonesia sangat bergantung pada pasokan baja dan aluminium, baik dari produksi domestik maupun impor.

    Gangguan pasokan global, ditambah potensi kenaikan harga bahan baku impor, dapat meningkatkan biaya produksi, yang pada akhirnya akan memicu inflasi pada produk akhir seperti mobil, kaleng makanan, dan peralatan rumah tangga.

    Pengalaman 2018, di mana tarif AS menyebabkan lonjakan harga baja global 6-20%, menjadi preseden yang patut diwaspadai, mengingat dampaknya pada proyek-proyek infrastruktur padat baja di Indonesia.

    Respons Strategis Solutif

    Menghadapi kompleksitas dan risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif AS ini, industri dan pemerintah Indonesia harus merumuskan respons strategis yang proaktif dan adaptif. Hal ini mencakup keharusan untuk secara agresif mendiversifikasi pasar ekspor ke kawasan non-AS guna mengurangi ketergantungan pada pasar yang rentan proteksionisme.

    Selain itu, investasi perlu didorong dalam peningkatan daya saing industri lokal melalui efisiensi produksi, modernisasi teknologi, dan inovasi produk untuk mengeliminasi ketergantungan pada impor bahan baku dan meningkatkan kapabilitas bersaing.

    Secara paralel, penguatan instrumen kebijakan perdagangan domestik menjadi krusial untuk melindungi pasar dari praktik dumping. Dukungan diplomasi perdagangan aktif di forum regional dan multilateral juga sangat diperlukan untuk menolak kebijakan perdagangan yang tidak adil dan membangun aliansi strategis.

    Terakhir, kebijakan harus pula mencakup dukungan terukur pada industri hilir untuk membantu adaptasi terhadap potensi kenaikan biaya bahan baku melalui integrasi rantai pasok domestik dan diversifikasi sumber pasokan, sehingga secara komprehensif memitigasi dampak negatif dan mengoptimalkan peluang di tengah gejolak ekonomi global.

    Sebagai kesimpulan strategis adaptif, kenaikan tarif baja dan aluminium AS bukan sekadar isu bilateral, melainkan katalis yang akan mendefinisikan ulang dinamika perdagangan global. Industri baja dan aluminium Indonesia, meski tidak menjadi sasaran utama, akan menghadapi risiko tidak langsung yang signifikan melalui distorsi pasar, gangguan rantai pasok, dan eskalasi proteksionisme.

    Namun, dengan respons strategis yang terukur, adaptif, dan berbasis data, Indonesia dapat tidak hanya memitigasi dampak negatif, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global.

    Implementasi kebijakan yang berorientasi pada daya saing lokal, diversifikasi pasar, dan diplomasi aktif adalah keharusan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan industri baja dan aluminium di tengah gejolak ekonomi global.

    Rioberto Sidauruk
    Tenaga Ahli AKD Komisi VII DPR RI.

    Tonton juga Video: Prabowo Resmikan Smelter Emas Milik PT Freeport di Gresik