Topik: Banjir

  • Pramono: Normalisasi Sungai Ciliwung Dimulai Bulan Depan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Juni 2025

    Pramono: Normalisasi Sungai Ciliwung Dimulai Bulan Depan Megapolitan 22 Juni 2025

    Pramono: Normalisasi Sungai Ciliwung Dimulai Bulan Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jakarta

    Pramono Anung
    akan mengatasi banjir Jakarta dengan kembali melakukan
    normalisasi Sungai Ciliwung
    .
    Hal tersebut disampaikan Pramono Anung di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dalam rangka malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-498.
    “Persoalan banjir, mulai bulan depan, kami sudah mengeluarkan penetapan lokasi untuk melakukan normalisasi Sungai Ciliwung,” ungkap Pramono Anung di Taman Lapangan Banteng, Minggu (22/6/2025).
    Selain itu, Pramono Anung berencana akan melakukan pengerukan selokan-selokan secara rutin untuk mengantisipasi banjir.
    “Secara rutin, selokan-selokan, mulai kita keruk kembali. Tetapi ini semua tidak ada artinya tanpa support, gotong royong, dukungan dari Bapak dan Ibu,” jelasnya.
    Pramono juga menargetkan pada 2029 warga Jakarta dapat menikmati air bersih secara penuh.
    “Mudah-mudahan di tahun 2029, seluruh warga Jakarta sudah bisa mendapatkan 100 persen air bersih. Kami akan bekerja sungguh-sungguh untuk itu,” ujar Pramono.
    Sebelumnya diberitakan, proyek normalisasi Sungai Ciliwung sebenarnya sudah dimulai sejak era Gubernur Joko Widodo.
    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, proyek ini terhambat akibat kendala pembebasan lahan dan penolakan warga yang bermukim di bantaran sungai.
    Data terbaru menunjukkan dari total rencana normalisasi sepanjang 33,69 kilometer, baru sekitar 17,17 kilometer yang berhasil diselesaikan. Sisanya, sepanjang 16,52 kilometer, masih tertunda akibat proses pembebasan lahan yang belum rampung.
    “Jika terdapat masyarakat yang menolak, maka Pemprov DKI akan melakukan konsultasi publik ulang. Namun apabila masih ada yang menolak, maka Pemprov DKI akan membentuk tim kajian keberatan,” ujar Kepala Unit Pengadaan Tanah Dinas SDA Jakarta, Roedito Setiawan, saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Harapan hingga Komitmen Gubernur Pramono Anung Kedepan Saat HUT ke-498 Jakarta – Page 3

    7 Harapan hingga Komitmen Gubernur Pramono Anung Kedepan Saat HUT ke-498 Jakarta – Page 3

    Pramono Anung menghadiri rapat paripurna DPRD dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Dalam kesempatan itu, dia mengulas persiapan pembangunan provinsi lewat sejumlah program, dengan salah satunya disebut Jakarta Tumbuh ke Atas.

    “Sebagaimana arah kebijakan Rencana Jangka Panjang Daerah periode 2025-2029 merupakan tahapan pertama yang berfokus pada perbaikan fundamental. Selama periode ini, proyeksi kapasitas fiskal dan target anggaran pendapatan dan belanja daerah DKI Jakarta diperkirakan meningkat,” tutur Pramono.

    Kondisi tersebut, kata Pramono, menciptakan ruang yang lebih besar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, peningkatan daya saing, dan pengembangan kota Jakarta. Salah satu kebijakan yang bisa terlaksana adalah Jakarta Tumbuh ke Atas.

    “Di antaranya melalui Jakarta Tumbuh Ke Atas, yaitu mengoptimalkan pembangunan vertikal melalui konsep griya kecamatan atau make use development, yang menggabungkan fungsi layanan publik dan hunian di 10 lokasi prioritas, termasuk GOR dan pasar,” ucap Pramono Anung.

    Pramono juga mengulas program Sehat Bersama Lansia Jakarta. Pelaksanaannya adalah dengan menyediakan layanan kesehatan berstandar internasional yang dapat diakses seluruh warga.

    “Seperti salah satunya pembangunan rumah sakit Cakung yang akan dimulai pada tahun 2026,” katanya.

    Kemudian, kebijakan Kampung Sehat Jakarta Cerdas Berkelanjutan, yakni program menciptakan ekosistem penyediaan makanan bergizi dan ruang nyaman bagi siswa maupun komunitas sekolah yang diharapkan menjadi Pusat Keunggulan atau center of excellence untuk peningkatan gizi, aktivitas belajar, berkumpul, dan berniaga.

    Tidak ketinggalan program Air Terkelola sebagaimana diwujudkan sejumlah kota global teratas, dengan menjalankan cetak biru atau blue print ekosistem pengendalian banjir. Langkah yang diambil antara lain pengurukan kali, sungai, waduk, serta perbaikan saluran air di kawasan pemukiman padat penduduk untuk pengembangan sistem pengelolaan air yang terpadu, adaptif, dan berkelanjutan.

    “Jakarta Bersih dan Dunia Melirik, dengan pengelolaan sampah berkelanjutan dan melalui pengoperasian empat lokasi TPS 3R, serta peresmian dan pengoperasian RDR Rorotan yang menggunakan pendekatan berkelanjutan, partisipasi, dan berteknologi tinggi,” kata Pramono.

    Dia juga berupaya memperkuat kebijakan ekonomi pembangunan Jakarta agar dapat ikut mengendalikan inflasi tahun 2026, yang akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan warganya. Salah satu program yang disiapkan adalah strategi 4K.

    “Dalam kira-kira 5 tahun ke depan, laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus meningkat dengan target 5,1 sampai 6 persen pada tahun 2026, dan terus meningkat hingga tahun 2030,” ucap dia.

    “Selain itu, inflasi pada tahun 2026 diperkirakan naik pada angka 2,4 persen dan akan berlanjut selaras dengan pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.

    Pramono mengatakan, berbagai pertimbangan proyeksi makro ekonomi pun menjadi motivasi bagi Pemprov Jakarta untuk memperkuat kebijakan ekonomi pembangunan.

    “Salah satunya dengan mengimplementasikan strategi 4K. Keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasinya,” jelas dia.

    Selain itu, Pemprov Jakarta juga terus mendorong BUMD Pangan untuk memperluas kerja sama antar-daerah, demi memastikan distribusi pangan yang efisien dan merata.

    “Serta memperkuat ketahanan pangan di Jakarta yang akan mendukung terciptanya kestabilan perekonomian secara berkelanjutan,” kata Pramono.

     

  • Ilmuwan Teriak “Kiamat” Bumi, Tandanya Terasa di Indonesia

    Ilmuwan Teriak “Kiamat” Bumi, Tandanya Terasa di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengumumkan catatan penting yang dapat menentukan nasib bumi. 

    Mengutip Mashable, berada di tempat terpencil di Samudera Pasifik sekaligus di dataran tinggi Hawaii, Observatorium Dasar Atmosfer Mauna Loa milik Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melakukan pengukuran atmosfer bumi harian yang tidak tercemar.

    Pada tanggal 6 Juni 2025, NOAA mengungkap bukti bahwa gas karbon dioksida yang memerangkap panas telah berakumulasi di atmosfer lebih cepat dari sebelumnya atau meningkat tajam ke tingkat yang jauh di atas yang pernah dialami sepanjang sejarah peradaban manusia.

    Pada bulan Mei ini, tingkat karbon dioksida (CO2) atmosfer mencapai 427 parts per million (ppm) atau meningkat hampir 3 ppm sejak Mei lalu (tingkat CO2 tahunan mencapai puncaknya pada bulan Mei, karena fluktuasi global alami) sekaligus menjadi puncak tingkat CO2 tertinggi yang pernah tercatat.

    Catatan berkelanjutan dari laboratorium tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi atmosfer bumi telah berubah sejak akhir tahun 1950-an. Apabila ditambahkan ke sampel udara yang jauh lebih tua yang diambil dari kantong udara yang diawetkan di inti es Antartika dan Greenland kuno serta bersama dengan pengamatan lingkungan lainnya, maka perubahan atmosfer selama sekitar 150 tahun terakhir menjadi sangat penting. Lantas, tingkat CO2 di atmosfer kini makin meroket.

    “CO2 tidak hanya berada pada level tertinggi dalam jutaan tahun, tetapi juga meningkat lebih cepat dari sebelumnya,” kata Direktur Program CO2 Scripps, Ralph Keeling yang mengelola program pengamatan atmosfer, dalam sebuah pernyataan dikutip Minggu (22/6/2025).

    Dia menambahkan, setiap tahun tingkat CO2 atmosfer mencapai titik maksimum yang lebih tinggi karena pembakaran bahan bakar fosil. Hasil pembakaran ini menimbulkan polusi dalam bentuk karbon dioksida ke atmosfer.

    “Polusi bahan bakar fosil terus menumpuk, seperti sampah di tempat pembuangan sampah,” sambung dia.

    Masyarakat di seluruh dunia dapat membayangkan dampak besar atas perubahan yang terjadi di atmosfer bumi. CO2 kini dianggap sebagai gas jejak di atmosfer yang sejatinya didominasi oleh nitrogen dan oksigen. Namun, dalam realitas fisik, konsentrasi rendah berbagai hal memiliki dampak yang sangat besar.

    “Selama setahun terakhir, kita mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat, suhu laut terpanas yang pernah tercatat, dan serangkaian gelombang panas, kekeringan, banjir, kebakaran hutan, dan badai yang tampaknya tak berujung,” terang Administrator NOAA Rick Spinrad dalam sebuah pengumuman.

    NASA juga mencatat bahwa 2023 merupakan tahun terhangat di bumi sejak pencatatan modern dimulai sekitar tahun 1880. Waktu 10 tahun berturut-turut terakhir telah menjadi periode terhangat yang pernah tercatat oleh NASA.

    Dalam sebuah grafik hasil penelitian laboratorium Mauna Loa, terlihat bahwa kadar CO2 atmosfer terus meningkat sejak 1958 silam. Mereka juga menampilkan grafik peningkatan kadar CO2 atmosfer baru-baru ini dalam perspektif terhadap 800.000 tahun terakhir.

    Namun, yang terpenting, peradaban tidak secara inheren hancur, seperti yang para ilmuwan iklim tekankan. Pada dasarnya dunia memiliki pilihan energi yang dapat membatasi konsekuensi terburuk dari perubahan iklim, khususnya dengan secara signifikan membatasi CO2 yang masuk ke atmosfer.

    Untuk saat ini, stasiun pemantauan Mauna Loa dan stasiun pemantauan lainnya akan terus merekam fakta atmosfer bumi.

    Cuaca Panas di Indonesia

    Indonesia juga mengalami cuaca panas ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. BMKG menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi cuaca panas mendidih di beberapa wilayah RI. Misalnya, langit yang cerah tanpa banyak awan sehingga pemanasan menjadi maksimal.

    Lalu, posisi semu Matahari yang saat ini berada di dekat ekuator dan bergeser secara semu ke utara dengan posisi deklinasi terakhir pada 11.2 LU, yang berdampak pada penyinaran Matahari yang lebih optimum ke wilayah Indonesia.

    “Kondisi tersebut diperparah dengan kecepatan angin yang relatif lemah di beberapa lokasi, sehingga menyebabkan distribusi panas tidak terjadi, dan memperparah akumulasi panas di permukaan,” tertulis dalam keterangan BMKG.

    Tak cuma itu, kombinasi kelembaban udara yang relatif tinggi di Indonesia dan suhu udara yang optimal menyebabkan udara yang terasa di badan akan lebih tinggi dibanding normalnya.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PBB Kasih Peringatan RI Dalam Bahaya, Ada Apa?

    PBB Kasih Peringatan RI Dalam Bahaya, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masuk daftar waspada dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi peringatan serius soal dampak perubahan iklim yang kian mengancam kawasan Asia, termasuk Indonesia.

    Dalam laporan bertajuk State of the Climate in Asia 2023, Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti percepatan perubahan iklim yang terjadi di Asia. Ini mulai dari peningkatan suhu permukaan, pencairan gletser, hingga kenaikan permukaan laut yang terus mengkhawatirkan.

    WMO menyebut Asia sebagai kawasan paling terdampak bencana alam akibat perubahan iklim. Bahkan, tingkat pemanasan kawasan ini nyaris dua kali lebih cepat dari rata-rata global sejak periode 1961-1990. Tak heran, 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah di banyak negara Asia.

    Bencana pun tak terhindarkan mulai dari gelombang panas, kekeringan, badai, hingga banjir melanda silih berganti. Pada 2023, Asia mencatat 79 bencana hidrometeorologi, lebih dari 80% di antaranya merupakan banjir dan badai. Akibatnya, lebih dari 2.000 orang meninggal dunia dan sembilan juta lainnya terdampak langsung.

    Meski belum ada laporan kematian akibat panas ekstrem, risiko kesehatannya meningkat signifikan. Topan tropis Mocha, misalnya, menjadi salah satu topan terkuat yang melanda Teluk Benggala dalam satu dekade terakhir dan menghantam Bangladesh serta Myanmar.

    “Sekali lagi, negara-negara rentan mengalami dampak yang tidak proporsional,” kata Sekretaris Eksekutif ESCAP Armida Salsiah Alisjahbana. “Namun peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa,” imbuhnya.

    Indonesia Dapat Sinyal Kuning

    Laporan WMO juga menyoroti kenaikan permukaan laut sejak Januari 1993 hingga Mei 2023. Indonesia termasuk negara dengan potensi ancaman tinggi. Wilayah pesisir Tanah Air masuk dalam zona kuning dalam peta, yang berarti tingkat kenaikannya berada di atas rata-rata global, yakni 3,4 mm per tahun.

    Kondisi ini menguatkan proyeksi sebelumnya dari USAID (2016), yang memperkirakan 2.000 pulau kecil Indonesia akan tenggelam pada 2050 jika tidak ada mitigasi. Sebanyak 42 juta orang berpotensi kehilangan tempat tinggalnya.

    Berdasarkan laporan ini, terbukti petaka perubahan iklim dan pemanasan global memiliki dampak nyata bagi kehidupan manusia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya kolektif untuk meredam laju perubahan iklim.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato

    Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato

    Jakarta

    Kementerian Sosial Republik Indonesia mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Bencana alam itu terjadi pada Jumat, 20 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA.

    Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari. Sungai yang melintasi beberapa kecamatan di Pohuwato meluap sangat cepat, membawa material lumpur, kayu, serta puing bangunan, dan menerjang permukiman warga.

    Dalam peristiwa ini, dua warga Desa Tuweya, Kecamatan Wonggarasi, meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Yance Munu (36) dan Larastiari Lakoro (14). Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa dalam musibah ini.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban meninggalnya akibat banjir bandang ini,” kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).

    Dia mengatakan banjir bandang juga berdampak pada 2.542 kepala keluarga atau sekitar 8.468 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan meliputi Kecamatan Paguat, Lemito, Randangan, Wonggarasi, dan Taluditi.

    Desa Lemito menjadi salah satu wilayah dengan jumlah korban terbesar sebanyak 848 KK atau 2.713 jiwa. Selain itu, beberapa desa seperti Wonggarasi Tengah, Wonggarasi Barat, dan Desa Tuweya juga mengalami dampak cukup signifikan.

    Hal itu mengakibatkan aktivitas warga sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci belum dapat dilakukan secara mandiri. Saifullah menegaskan perintah Presiden Prabowo Subianto jelas bahwa negara harus hadir membantu.

    “Kami berkomitmen terus mendampingi proses evakuasi dan pemulihan, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, serta berkoordinasi intensif dengan semua unsur terkait agar penanganan berjalan optimal,” ungkapnya.

    “Bantuan yang disalurkan terdiri atas makanan anak sebanyak 614 paket, kidswear sebanyak 150 paket, 500 lembar selimut, 51 paket peralatan dapur keluarga, 300 lembar tenda gulung, serta dua unit tenda serbaguna, dengan total nilai bantuan mencapai Rp 312.273.900,” ungkapnya.

    Saifullah mengatakan bantuan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas. Selain itu, tim Kemensos juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman, memantau debit air, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

    Dalam penanganan bencana ini, Kementerian Sosial bekerja sama dengan berbagai unsur, mulai dari BNPB, Sentra Tumou Tou Manado, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato, TAGANA, BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa setempat, hingga berbagai unsur relawan lainnya. Seluruh kekuatan dikerahkan agar proses evakuasi, pembersihan, dan pemulihan bisa berjalan dengan cepat.

    Lebih lanjut, Saifullah mengajak masyarakat terus mengedepankan semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.

    Kementerian Sosial akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi dan siap memberikan dukungan tambahan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak di Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya.

    “Kami mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan, mulai dari relawan, aparat pemerintah daerah, unsur TNI dan Polri, hingga masyarakat yang bahu membahu membantu sesama. Dengan kerja sama yang kuat, kita yakin pemulihan akan berjalan lebih cepat,” tutup Saifullah.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tanda Kiamat Muncul di Jakarta, 20 Ribu Warga Jadi Korban

    Tanda Kiamat Muncul di Jakarta, 20 Ribu Warga Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda-tanda “kiamat” akibat krisis iklim dan lingkungan mulai terasa nyata di ibu kota. Di pesisir Jakarta Utara, tanah perlahan turun, sementara air laut kian meninggi.

    Fenomena ini bukan sekadar prediksi, tetapi sudah terjadi dan diamati langsung oleh pemerintah.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti hal ini saat meninjau Tanggul Pantai Muara Baru.

    “Bisa dilihat teman-teman, tingginya permukaan air ini sudah lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah yang di sana,” kata AHY dalam kunjungan yang turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo pada akhir tahun lalu.

    AHY mengatakan Muara Baru merupakan salah satu daerah dengan tingkat penurunan tanah paling parah, mencapai 10 cm per tahun.

    Dengan kondisi tersebut, AHY memperkirakan dalam 10 tahun penurunan tanah di Muara Baru akan mencapai 1 meter.

    Ia mengatakan fenomena penurunan tanah ini akan berdampak besar ke sekitar 20 ribu masyarakat yang tinggal di daerah itu. Salah satu dampak nyata yang dirasakan adalah banjir rob.

    AHY berkata pembangunan tanggul memang bisa menjadi solusi, namun sifatnya hanya sementara. Dia mengatakan pemerintah perlu memikirkan solusi jangka panjang dari fenomena penurunan tanah ini.

    “Kita perlu memproyeksikan bagaimana Jakarta 5, 10, 20 tahun ke depan apa yang menjadi tantangan kita, terutama kita tahu penduduk Jakarta ini besar dan padat,” kata dia.

    Solusi Penurunan Tanah Muara Baru

    Dia mengatakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk jangka panjang adalah mengurangi penggunaan air tanah oleh masyarakat. Karenanya, Kementerian PU yang berada di bawah koordinasinya akan terus melakukan upaya memperbaiki infrastrukur air permukaan.

    “Kementerian PU selama ini berupaya juga untuk menambah suplai air dari Jatiluhur, dari Karian yang tengah dibangun saat ini agar cukup atau paling tidak mengurangi kebutuhan kita mengambil air tanah,” ujar dia.

    Sejalan dengan itu, Dody menilai penggunaan air tanah yang diminimalisir merupakan solusi pamungkas. Menurut dia, karena itu pula pemerintah perlu menambah pasokan air bersih dari bendungan Jatiluhur dan bendungan lainnya yang ada di sekitar Jakarta.

    “At the end of the point kita akan minta pada seluruh masyarakat DKI untuk tidak mengambil air tanah,” kata dia.

    Menurut dia, untuk mencapai solusi itu maka pemerintah pusat dan daerah harus bisa bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air permukaan.

    “Demikian juga air limbah dari masyarakat harus kita olah juga supaya kemudian Jakarta ini lebih sehat sanitasinya lebih terjaga,” kata dia.

    Dody mengatakan untuk menyediakan sumber air itu, pemerintah pusat harus bekerja sama dengan pemerintah daerah. Kerja sama itu perlu juga dilakukan dengan swasta untuk menyiapkan saluran air di masyarakat.

    “Jadi kita persiapkan kapasitas air untuk memasukkan ke kota kemudian bekerja sama dengan Pemda setempat membangun jaringan-jaringan ke seluruh rumah,” kata dia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon Regional 22 Juni 2025

    46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai cuaca buruk yang melanda Kota Ambon, Maluku, sepanjang Sabtu (21/6/2025) tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah tempat, tetapi juga pohon tumbang dan longsor di sejumlah kawasan.
    Dampak dari
    cuaca ekstrem
    itu menyebabkan puluhan
    rumah rusak
    akibat tertimpa material longsor dan pohon tumbang. Beberapa rumah bahkan sampai ambruk.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat hujan dan cuaca ekstrem itu tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon. Mulai dari Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, Baguala, hingga Leitimur Selatan.
    “Dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang hari ini menyebabkan 46 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa longsor dan satu kejadian pohon tumbang,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu, kepada
    Kompas.com,
    Sabtu malam.
    Vita mengungkapkan, musibah banjir dan tanah longsor paling parah terjadi di Kecamatan Sirimau dengan jumlah terdampak tersebar di 42 titik.
    Selanjutnya, di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Baguala terdapat 10 titik, Kecamatan Nusaniwe lima titik, dan Kecamatan Leitimur Selatan dua titik.
    “Bencana banjir dan tanah longsor paling banyak tersebar di Kecamatan Sirimau,” ujar dia.
    Selain merusak dan merendam rumah-rumah warga, banjir dan longsor juga ikut merusak talud penahan sungai di Desa Hunuh, Kecamatan Teluk Ambon, dan talud penahan longsor di kawasan Waihoka, Kecamatan Sirimau.
    “Dua talud juga mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor,” sebut dia.
    Ada pun dampak kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Ambon itu masih bisa bertambah karena data yang dimiliki BPBD Kota Ambon saat ini masih bersifat sementara.
    “Untuk dampak kerusakan ini masih data sementara ya,” ujar dia.
    Ada pun saat musibah terjadi, petugas BPBD Kota Ambon langsung turun ke sejumlah titik banjir dan longsor untuk melakukan aksi tanggap darurat.
    “Tim kita langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan juga membantu warga yang tertimpa bencana,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon Regional 22 Juni 2025

    Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Seorang warga di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon tewas terimpa material longsor saat hujan deras dan angin kencang melanda Kota Ambon, Sabtu malam (21/6/2025).
    Korban yang belum diketahui identitasnya itu mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia saat material longsor menimpa sebuah rumah di kawasan Kudamati Gonga, Kecamatan Nusaniwe, tempat korban berteduh.
    “Saya sudah turun ke lokasi dan memang benar korban sudah meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu kepada
    Kompas.com
    saat dikonfirmasi.
    Vita menyebut, korban adalah warga kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe. Vita telah mengecek identitas korban di Lurah Kudamati, namun karena korban bukan warga setempat, sehingga belum bisa didentifikasi.
    “Untuk data lengkap, namanya, umur, semuanya saya belum dapat karena belum dapat dari Lurah Kudamati, karena memang yang bersangkutan itu bukan domisili di situ, cuma sementara kejadiannya di Kelurahan Kudamati. Nanti kalau sudah ada, saya infokan,” ungkap dia.
    Ada pun warga di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui peristiwa itu langsung berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan rumah yang ambruk.
    Aksi warga mengevakuasi korban saat hujan lebat dari rumah yang ambruk ikut direkam dan Lalu tersebut di jejaring media sosial.
    Selain satu korban tewas,
    cuaca ekstrem
    yang terjadi di Kota Ambon juga menyebabkan seorang bocah perempuan di Desa Hative Kecil, Kecamatan Sirimau mengalami luka-luka.
    “Seorang anak kecil di Hative Kecil juga terluka akibat dampak dari cuaca ekstrem hari ini,” kata Vita.
    Sebelumnya diberitakan, hujan deras disertai cuaca buruk melanda wilayah Kota Ambon, Maluku sepanjang Sabtu.
    Dampak dari cuaca ekstrem tersebut menyebabkan terjadi banjir dan tanah longsor di lima kecamatan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.
    Musibah itu menyebabkan ratusan rumah warga terendam dan puluhan rumah lainnya rusak. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Pohuwato: 2 Orang Tewas, Sapi-Sapi Bergelimpangan

    Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Pohuwato: 2 Orang Tewas, Sapi-Sapi Bergelimpangan

    Dampak Banjir merusak akses jalan dan jembatan utama antardesa. Sebanyak 615 jiwa dari 158 kepala keluarga di Desa Tuweya dan 620 jiwa dari 197 kepala keluarga di Desa Bohusami dilaporkan terdampak. Tidak hanya itu, banyak hewan ternak warga hanyut dan mati akibat terjangan banjir.

    Pemerintah Kabupaten Pohuwato menyediakan pos pengungsian darurat di balai desa dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak.

    Bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, serta perlengkapan bayi mulai disalurkan. Peringatan Cuaca dan Mitigasi Bencana

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo mengingatkan potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami imbau masyarakat tetap waspada. Kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi menyebabkan banjir susulan,” kata Kepala BMKG Gorontalo.

    BPBD menilai lemahnya sistem peringatan dini dan buruknya tata kelola drainase menjadi faktor yang memperparah dampak banjir. Pemerintah daerah diminta segera mengevaluasi sistem mitigasi bencana dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim.

    Banjir ini menjadi salah satu bencana alam terbesar yang menimpa Kabupaten Pohuwato dalam tiga tahun terakhir. Selain kerusakan fisik, bencana ini juga menimbulkan trauma bagi masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang kini tinggal di pengungsian.Penutup

    Hingga Sabtu malam, situasi di lokasi bencana berangsur kondusif. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya membangun ketangguhan daerah terhadap ancaman iklim ekstrem yang kian sering terjadi.

  • Pemkab Purwakarta siapkan rumah baru korban pembongkaran bangunan liar

    Pemkab Purwakarta siapkan rumah baru korban pembongkaran bangunan liar

    Purwakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat akan menyiapkan rumah baru untuk warga yang menjadi korban pembongkaran bangunan liar di sepanjang bantaran saluran irigasi wilayah Pasawahan hingga Purwakarta Kota.

    “Rumah baru ini hanya untuk warga tidak mampu yang sebelumnya tinggal di bangunan liar sepanjang bantaran saluran irigasi serta tercatat sebagai warga asli Purwakarta,” kata Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, di Purwakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini pihaknya masih melakukan pembongkaran dan penertiban ratusan bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran saluran irigasi Pasawahan-Sadang.

    Pembongkaran dan penertiban bangunan liar di sepanjang bantaran saluran irigasi Pasawahan-Sadang di antaranya bertujuan untuk menjaga kelestarian sungai dan pengendalian banjir.

    Bupati menyampaikan, bagi warga yang kebetulan memiliki tanah dan bangunan di sepanjang bantaran saluran irigasi itu, diminta segera membongkar sendiri bangunan miliknya.

    “Kalau memang membutuhkan bantuan alat berat berupa eksavator untuk melakukan pembongkaran, bisa segera menghubungi petugas di lapangan,” katanya.

    Meski saat ini dilakukan pembongkaran bangunan liar di sepanjang saluran irigasi, Pemkab Purwakarta akan membangun rumah baru untuk warga yang saat ini tempat tinggalnya dibongkar. Namun hanya warga yang tidak mampu dan memiliki identitas asli warga Purwakarta yang akan diberikan bantuan rumah baru itu.

    “Simak baik-baik. Khusus warga yang terkena penertiban dan kebetulan mereka adalah keluarga tidak mampu yang ber-KTP Purwakarta, kartu keluarga Purwakarta, tidak memiliki pekerjaan yang tetap, serta tidak memiliki rumah dan tidak memiliki tanah. Maka insya Allah, kami pemerintah akan menyiapkan lahan untuk dibangunkan rumah baru,” katanya.

    Bupati memutuskan untuk melakukan hal tersebut, karena sudah menjadi kewajiban pemerintah, agar warga yang tidak mampu yang terkena dampak pembongkaran bangunan liar, dapat hidup lebih layak.

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.