Topik: Banjir

  • Umeak Potong Jang, Rumah Panggung Tradisional Suku Rejang di Bengkulu

    Umeak Potong Jang, Rumah Panggung Tradisional Suku Rejang di Bengkulu

    Liputan6.com, Bengkulu – Rumah panggung tradisional Suku Rejang bernama Umeak Potong Jang menyimpan kekayaan arsitektur vernakular Sumatera. Rumah adat Umeak Potong Jang menggunakan bubungan melintang dan ukiran bernilai filosofis.

    Mengutip dari berbagai sumber, sebagai arsitektur vernakular, Umeak Potong Jang merepresentasikan gaya bangunan yang lahir dari kebutuhan dan budaya masyarakat Suku Rejang di Bengkulu. Rumah panggung tradisional ini dibangun dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal dan mengikuti teknik konstruksi turun-temurun, menciptakan bentuk arsitektur yang khas dan beradaptasi dengan lingkungan setempat.

    Struktur bangunan ini dirancang untuk menyesuaikan kondisi geografis daerah pegunungan. Bangunan terdiri dari tiga bagian utama sesuai filosofi masyarakat Rejang.

    Berendo (teras depan) berfungsi sebagai ruang publik untuk menerima tamu. Ruang tengah menjadi area privat keluarga, sementara pemenyap (loteng) digunakan menyimpan benda berharga.

    Seluruh struktur dibangun tanpa paku menggunakan sistem pasak dan ikat. Material utama berasal dari kayu medang dan bambu yang tahan lama.

    Tinggi kolom rumah panggung bervariasi antara 1,5-2 meter yang berfungsi sebagai proteksi dari binatang buas dan banjir. Dinding dan bagian atap dihiasi ukiran motif flora seperti kembang delapan.

     

  • Kapal Tanker Raksasa Meledak Misterius Usai Singgah di Rusia, Ada Apa?

    Kapal Tanker Raksasa Meledak Misterius Usai Singgah di Rusia, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kapal tanker minyak raksasa yang mengangkut sekitar satu juta barel minyak mentah meledak di lepas pantai Libya, menambah daftar panjang insiden misterius yang melibatkan kapal-kapal yang sebelumnya bersandar di pelabuhan Rusia.

    Ledakan yang terjadi pada 27 Juni itu diikuti oleh banjir di ruang mesin dan menyebabkan kapal terombang-ambing di laut sebelum akhirnya ditarik ke perairan timur Mediterania.

    Kapal tanker bernama Vilamoura, berbendera Kepulauan Marshall, diketahui berangkat dari pelabuhan Zuetina, Libya, dan tengah berlayar menuju Gibraltar ketika insiden terjadi. Operator kapal, TMS Tankers, mengonfirmasi kejadian tersebut pada Senin (30/6/2025) sekaligus menyatakan bahwa tidak ada korban luka maupun pencemaran lingkungan yang dilaporkan.

    “Penyebab ledakan masih belum diketahui dan sedang diselidiki,” ujar juru bicara TMS Tankers.

    Vilamoura adalah kapal tanker raksasa yang dibangun pada 2011, dengan kapasitas angkut 158.622 ton. Menurut situs pelacakan kapal VesselFinder, kapal tersebut kini sedang dalam proses penarikan menuju Yunani, di mana kerusakan akan dianalisis lebih lanjut.

    Menurut laporan Bloomberg sebagaimana dikutip dari RT, insiden ini menambah jumlah kejadian serupa yang mencurigakan pada kapal-kapal tanker yang sebelumnya sempat bersandar di pelabuhan minyak Rusia.

    Data pelacakan kapal menunjukkan bahwa Vilamoura sempat singgah di terminal minyak Ust-Luga di Rusia pada awal April, serta di fasilitas Caspian Pipeline Consortium (CPC) dekat Novorossiysk pada Mei lalu, dua lokasi yang dikenal sebagai pengolah utama minyak mentah asal Kazakhstan.

    Sejak awal 2025, empat kapal tanker lainnya telah mengalami insiden serupa setelah melakukan kunjungan ke pelabuhan-pelabuhan Rusia, menurut konsultan risiko maritim Vanguard Tech.

    Insiden-insiden ini terjadi di tengah meningkatnya pengawasan terhadap lalu lintas kapal yang berhubungan dengan Rusia, menyusul pemberlakuan sanksi dari Barat terhadap ekspor minyak Moskow. AS dan Uni Eropa menuduh Rusia menggunakan “armada bayangan” – kapal-kapal tanker yang beroperasi di luar aturan asuransi Barat – untuk menghindari sanksi tersebut.

    Rusia secara konsisten menolak tuduhan ini, dan menyebut pembatasan terhadap sektor pelayaran mereka sebagai tindakan ilegal yang melanggar hukum internasional.

    Adapun sebagai respons terhadap insiden-insiden ini, sejumlah pemilik kapal dilaporkan mulai melakukan pemeriksaan lambung menggunakan penyelam profesional dan kendaraan bawah laut untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan ranjau atau bahan peledak lainnya.

    Hingga kini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan negara atau kelompok tertentu dalam serangkaian ledakan kapal tanker tersebut. Namun, pola dan lokasi kejadian menimbulkan kekhawatiran bahwa jalur-jalur pengiriman minyak global dapat menjadi target konflik asimetris.

    Meski belum berdampak langsung pada harga minyak global, para analis memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, maka gangguan terhadap rantai pasokan energi dunia bisa makin parah.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Habis Dipakai Long Weekend, Ini 10 Komponen Mobil Hybrid yang Perlu Diperiksa

    Habis Dipakai Long Weekend, Ini 10 Komponen Mobil Hybrid yang Perlu Diperiksa

    Jakarta

    Bagi Anda yang bepergian menggunakan mobil pribadi saat momen long weekend pekan lalu jangan lupa mengecek sepuluh komponen yang ada di kendaraan Anda, apalagi jika mobil yang digunakan adalah jenis hybrid. Hal ini bertujuan untuk memastikan mobil hybrid Anda tetap terjaga kondisinya dan siap digunakan lagi buat aktivitas harian.

    10 Komponen Mobil Hybrid yang Perlu Diperiksa

    Dijelaskan Auto2000 dalam keterangan resminya, berikut 10 komponen mobil hybrid yang perlu diperiksa setelah digunakan untuk perjalanan jauh:

    1. Ban

    Selain menopang bobot mobil beserta penumpang dan barang, ban juga bertugas menyalurkan akselerasi dan memberikan pengereman yang optimal. Ban harus dapat pula dibelokkan dengan mudah untuk membantu manuver di jalan.

    Cek kondisi ban dengan memperhatikan tekanan pada ban sesuai arahan pabrikan, dan cek tanda keausan pada tapak ban. Bersihkan alur ban dari kerikil dan pastikan tidak ada yang sobek atau benjol. Perhatikan pula kondisi dinding ban dari risiko kerusakan serupa. Segera ganti ban yang bermasalah.

    2. Kaki-kaki

    Shock absorber tak boleh ada kebocoran, termasuk karet-karet penyangga yang getas dan robek. Pastikan juga kemudi tetap bisa bekerja dengan baik tanpa kendala. Jangan sampai kerusakan pada part kaki-kaki malah mengganggu saat berkendara harian maupun saat menemani wisata libur panjang.

    3. Motor Listrik

    Komponen lain yang wajib dicek adalah motor listrik mobil hybrid. Karena meneruskan tenaga terus-menerus, kerja motor listrik terbilang berat, apalagi kalau mobil melewati jalan banjir atau rusak. Pastikan tidak ada masalah pada parts penting ini dengan melakukan servis berkala.

    4. Baterai Hybrid

    Meskipun memiliki pelindung yang kuat, lokasi baterai di bawah dek penumpang cukup rawan masalah seperti terkena benturan, panas, juga air. Cek baterai dan rumahnya, termasuk kisi-kisi pendingin seperti milik Kijang Innova Zenix HEV yang berada di bawah jok penumpang depan. Jangan sampai lubang udara tersebut tertutup karena akan membuat baterai overheat.

    Kemudian jangan lupa juga bagi mobil hybrid Toyota yang jarang digunakan, jangan hanya rutin memanaskan mobil, tapi juga menjalankan mobil, supaya performa baterai tetap terjaga.

    5. Rem

    Waspada kebocoran pada selang rem, jangan lupa periksa kondisi kampas rem yang bekerja paling berat untuk mengurangi laju mobil. Segera ganti kampas rem jika sudah sampai titik aus supaya tidak gagal bekerja di jalan.

    Pastikan volume cairan rem tidak berkurang, serta tidak ada perubahan warna dan endapan lumpur. Cairan rem yang kurang merupakan salah satu tanda kampas rem mulai menipis. Tambah cairan rem bila kurang.

    6. Oli Mesin

    Mesin mobil hybrid butuh perawatan oli supaya dapat bekerja dengan baik. Cek takaran oli mesin lewat dipstick dan pastikan tidak kurang. Perhatikan apakah ada perubahan warna oli mesin, kalau berubah coklat susu merupakan indikator tercampur air. Ganti oli mesin setiap 6 bulan bersamaan dengan servis berkala.

    7. Radiator Coolant

    Pastikan warna radiator coolant tidak berubah apalagi sampai keruh karena ada risiko masalah, seperti tercampur kotoran yang dapat membuatnya mampat. Periksa selang dan rumah radiator karena ada kemungkinan terkena lontaran kerikil yang dapat membuat cairan radiator habis.

    8. Cairan Kendaraan Lainnya

    Jangan lupakan cairan mobil penting lainnya seperti minyak kopling mobil manual, air pembersih kaca, oli transmisi, serta cairan power steering hidrolis untuk mobil non EPS. Pastikan volumenya tidak berkurang dan tidak ada perubahan warna sebagai indikator masalah.

    9. Kabin

    Gunakan vacuum cleaner untuk mengangkat kotoran, keluarkan karpet, dan bersihkan seluruh area kabin, termasuk rongga dan celah hingga kolong kabin. Bersihkan pula bagasi dari potensi kotor supaya perjalanan terasa nyaman dan tidak ada bau aneh.

    10. AC

    AC bekerja mendinginkan kabin mobil di tengah kemacetan dan cuaca panas sehingga ada risiko kemampuannya menurun. Filter kabin juga bekerja keras memastikan udara di kabin tetap bersih, sedangkan ada kemungkinan kotoran ikut bersirkulasi. Kotoran yang terbawa ke dalam kabin akan membuat penumpang tidak nyaman dan berpotensi membawa bibit penyakit.

    Langkah pemeriksaan dan perbaikan di atas belum tentu dapat dilakukan sendiri, khususnya komponen elektrifikasi seperti motor listrik dan baterai hybrid. Daripada salah, solusinya adalah servis berkala di bengkel Auto2000 yang sudah memenuhi standar Toyota global untuk mengurus mobil hybrid.

    Servis berkala sanggup menjaga performa mobil dan selalu hemat bensin. Kegiatan ini dapat segera mendeteksi potensi masalah supaya dapat diperbaiki. Sehingga, biaya lebih besar karena kerusakan semakin berat atau mobil mogok dapat dihindari.

    “Silakan booking servis berkala mobil hybrid Toyota sebagai persiapan berkendara harian dan wisata di masa libur sekolah. AutoFamily juga bisa memanfaatkan armada THS – Auto2000 Home Service siap memberikan layanan servis berkala kendaraan elektrifikasi Toyota di lokasi pelanggan,” ucap Nur Imansyah Tara selaku Marketing Division Head Auto2000.

    (lua/dry)

  • Tambang Emas Trinusa Resources di Sinjai Terus Tuai Penolakan, Rawan Bencana Ekologis

    Tambang Emas Trinusa Resources di Sinjai Terus Tuai Penolakan, Rawan Bencana Ekologis

    FAJAR.CO.ID, SINJAI –Rencana eksplorasi tambang emas oleh PT Trinusa Resources di Kabupaten Sinjai terus menuai penolakan. Aktivis dan masyarakat sipil menentang proyek seluas lebih dari 11 ribu hektare yang mencakup empat kecamatan yakni, Bulupoddo, Sinjai Barat, Sinjai Tengah, dan Sinjai Borong.

    Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sinjai, Ardianti turut menyoroti rencana penambangan emas ini. Menurutnya, sejarah telah menunjukkan bahwa wilayah Sinjai rentan terhadap bencana ekologis. Banjir bandang yang pernah melanda tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga mengguncang ekonomi lokal.

    “Kini, dengan masuknya pertambangan, ancaman terhadap ekosistem menjadi semakin nyata. Kerusakan tutupan lahan, gangguan terhadap sistem hidrologi, serta potensi longsor adalah risiko besar yang harus dipertimbangkan dengan serius,” tegas Ardianti, Senin (30/6/2025)

    Selain itu, pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya sering kali hanya menguntungkan segelintir elite. Masyarakat lokal harus menanggung dampak buruknya.

    “Kehidupan mereka yang bergantung pada alam semakin terhimpit, akses terhadap sumber daya dasar seperti air bersih dan tanah subur menjadi terbatas, dan kondisi sosial pun terganggu akibat ketimpangan yang semakin tajam,” tambahnya.

    Oleh karena itu, mereka mendesak pemerintah daerah hingga pusat untuk mencabut izin tambang dan berpihak pada aspirasi rakyat.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sinjai, Lukman Dahlan yang dikonfirmasi ihwal tersebut mengaku belum mengetahui tentang rencana pertambangan emas itu.

  • Kemenkes Catat 8 Kasus Virus Hanta, Waspadai Tempat Berisiko Tinggi Penularan

    Kemenkes Catat 8 Kasus Virus Hanta, Waspadai Tempat Berisiko Tinggi Penularan

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI mengidentifikasi sedikitnya delapan kasus virus Hanta tipe Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS). Pasien dengan kondisi tersbut mengeluhkan demam, sakit kepala, nyeri badan, malaise (lemas), dan ikterik jaundice atau tubuh menguning.

    Adapun delapan kasus virus Hanta tersebar di empat provinsi yakni DI Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Kasus tersebut ditemukan berdasarkan surveilans hingga 19 Juni 2025, pasca semula ramai laporan virus Hanta di warga Bandung Barat yang tengah dirawat di RSUP Hasan Sadikin 20 Mei 2025.

    Juru bicara Kementerian Kesehatan RI drg Widyawati memastikan seluruh pasien saat ini sudah sembuh. “Kondisinya seluruh pasien sudah sembuh dengan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 0 persen,” tegasnya saat dihubungi Senin (30/6/2025).

    Pakar epidemiologi Dicky Budiman menyebut total kasus virus Hanta bisa jadi lebih banyak dari yang terlaporkan. Surveilans yang dilakukan di Indonesia menurutnya relatif masih rendah. Terlebih, gejala virus Hanta relatif mirip dengan sejumlah penyakit lain.

    “Salah satu masalahnya adalah gejala virus Hanta mirip dengan gejala leptospirosis, demam berdarah, dan sepsis, dan ini dapat menjadi penghalang untuk diagnosis dan pengobatan. Virus Hanta belum banyak diteliti di Indonesia, tetapi beberapa penelitian kecil terhadap sampel darah menunjukkan antibodi virus Hanta, yang menunjukkan bahwa beberapa orang di Indonesia sebelumnya telah terinfeksi,” kata Dicky saat dihubungi terpisah, Senin (30/6).

    “Kemampuan kita untuk mendeteksi virus masih terbatas, begitu pula literasi masyarakat tentang penyakit ini. Penyakit ini endemik di beberapa negara dan, menurut pendapat saya, kemungkinan besar akan endemik di Indonesia,” jelasnya.

    Menurutnya, penularan di perumahan padat penduduk relatif lebih mungkin terjadi, terutama pasar yang memiliki sanitasi buruk hingga area pertanian yang tidak dikelola dengan baik. Indonesia juga menghadapi banjir meluas selama musim hujan, yang dapat memicu peningkatan populasi tikus dan penularan hantavirus melalui hewan pengerat.

    “Namun, yang terpenting sekarang adalah meyakinkan masyarakat bahwa ini belum sampai pada tahap yang memungkinkan terjadinya pandemi. Ini bukan pandemi baru, tetapi penyakit yang kemungkinan sudah ada sejak lama, seperti leptospirosis, dan kemungkinan hanya akan menyerang penduduk lokal,” pungkas dia.

    Pada 20 Mei, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan temuan satu kasus penyakit virus Hanta di Kabupaten Bandung Barat, kasus ditemukan di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung. Saat ini pasien sudah dinyatakan sembuh dan sudah kembali bekerja.

    Kementerian Kesehatan bersama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kab Bandung Barat, Puskesmas Ngamprah, dan perangkat Desa Bojongkoneng telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengendalian binatang pembawa penyakit.

    (naf/kna)

  • Waspadai Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi

    Waspadai Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca nasional untuk Senin, 30 Juni 2025. Berdasarkan hasil pemantauan terbaru, sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan global.

    Dinamika Atmosfer: Bibit Siklon Tropis dan Sirkulasi Siklonik

    BMKG mengamati adanya bibit siklon tropis 98W yang terdeteksi di Samudra Pasifik Timur, dekat wilayah Filipina. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot dan tekanan udara minimum 1004 hPa, bergerak ke arah barat hingga barat laut. Meski potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih tergolong rendah, sistem ini telah membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan timur Filipina, Laut Sulu, Laut China Selatan, hingga ke Maluku Utara.

    Sementara itu, sirkulasi siklonik lainnya terpantau di perairan barat Sumatra. Konvergensi angin terbentuk dari perairan barat daya Lampung hingga Samudra Hindia barat Bengkulu. Daerah konvergensi tambahan juga terpantau di Laut Banda, Laut Maluku, dan perairan utara Papua. Kombinasi faktor ini meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah terdampak.

    Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

    BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat, terutama di wilayah yang ditandai simbol kuning, serta angin kencang (simbol biru). Wilayah Sulawesi Tenggara dan Maluku perlu meningkatkan kewaspadaan karena berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, yang ditandai dengan simbol oranye.

    Kecepatan angin melebihi 25 knot berpotensi terjadi di perairan utara Aceh, Laut China Selatan, selatan Jawa hingga Lampung, pesisir selatan Jawa Barat, NTT, Laut Banda, Papua Selatan, dan Laut Arafuru. Kondisi ini berpotensi memicu gelombang laut tinggi, dengan tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia bagian selatan, mulai dari Banten hingga Jawa Timur.

    Selain itu, banjir rob (banjir pasang laut) diprediksi berpotensi terjadi di wilayah pesisir seperti Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, serta wilayah pesisir Maluku.

    Suhu dan Cuaca di Kota-kota Besar

    Suhu udara maksimum diperkirakan berkisar antara 32 hingga 33°C di kota-kota seperti Pangkalpinang, Serang, Semarang, dan Yogyakarta. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kondisi tubuh dan berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.

    Berikut prakiraan cuaca di beberapa kota besar di Indonesia:

    Sumatra

    Berawan: Banda Aceh, Jambi, Pangkalpinang

    Berawan Tebal: Medan, Padang, Tanjung Pinang

    Hujan Ringan: Pekanbaru, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung

    Jawa

    Berawan: Yogyakarta

    Berawan Tebal: Bandung, Semarang, Surabaya

    Hujan Ringan: Serang, Jakarta

    Bali dan Nusa Tenggara

    Berawan Tebal: Denpasar, Mataram, Kupang

    Kalimantan

    Berawan Tebal: Pontianak, Banjarmasin

    Hujan Ringan: Samarinda

    Hujan Disertai Petir: Tanjung Selor, Palangkaraya

    Sulawesi

    Udara Kabur: Palu

    Hujan Ringan: Gorontalo, Manado

    Hujan Sedang: Makassar

    Hujan Disertai Petir: Mamuju, Kendari

    Wilayah Indonesia Timur

    Hujan Ringan: Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, Merauke

    Imbauan BMKG

    BMKG mengingatkan bahwa informasi ini merupakan gambaran umum kondisi cuaca nasional. Untuk informasi lebih spesifik dan pembaruan setiap jam, masyarakat disarankan untuk mengakses aplikasi Info BMKG atau kunjungi situs resmi.***

  • Banjir Rendam 103 Kepala Keluarga di Kendari, BPBD Dirikan 3 Posko Pengungsian

    Banjir Rendam 103 Kepala Keluarga di Kendari, BPBD Dirikan 3 Posko Pengungsian

    KENDARI – Banjir akibat hujan deras melanda wilayah Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 402 jiwa atau 103 kepala keluarga (KK) terdampak bencana ini.

    Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, mengatakan banjir menggenangi rumah warga dengan ketinggian air mencapai 180 sentimeter. Warga terdampak tersebar di empat Rukun Tetangga (RT) yakni RT 01, 10, 12, dan 14.

    “Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir hampir di seluruh wilayah Kota Kendari, dengan dampak paling parah terjadi di Kali Wanggu,” ujar Cornelius saat ditemui di Kendari, Antara, Minggu, 29 Juni.

    Untuk membantu para korban, BPBD mendirikan tiga posko pengungsian yang didukung oleh Kementerian Sosial (Kemensos), BPBD Provinsi Sultra, dan BPBD Kota Kendari. Tenda-tenda pengungsian tersebut khusus dibuka di wilayah Kali Wanggu, yang menjadi titik fokus penanganan karena jumlah korban cukup banyak.

    Selain menyediakan tempat pengungsian, BPBD juga menyiapkan perbekalan makanan siap saji bagi para pengungsi agar mereka tidak perlu repot memasak selama masa evakuasi.

    “Mudah-mudahan cuaca segera membaik, sehingga warga yang terdampak dapat kembali ke rumah masing-masing dalam waktu dekat,” kata Cornelius.

    Banjir yang melanda Kali Wanggu ini juga diikuti dengan bencana tanah longsor di beberapa wilayah lain di Kota Kendari, sehingga penanganan dan bantuan terus diintensifkan untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan korban terpenuhi.

  • Pemkab Tangerang Bangun 5 Embung Baru untuk Atasi Banjir – Page 3

    Pemkab Tangerang Bangun 5 Embung Baru untuk Atasi Banjir – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Tangerang membangun lima embung atau polder di wilayah rawan banjir untuk mengendalikan daya rusak air dan meminimalkan kerugian akibat banjir.

    Lima titik tersebut difungsikan sebagai kolam retensi untuk menampung air hujan dan mengurangi limpasan permukaan saat curah hujan tinggi. Dua di antaranya, Embung Cibadak di Kecamatan Cikupa dan Embung Sudirman di Kecamatan Tigaraksa, saat ini sedang dalam proses pembangunan.

    Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, mengatakan, pembangunan ini merupakan solusi jangka panjang dalam pengelolaan banjir. Infrastruktur ini berfungsi menampung kelebihan air dan mengalirkannya secara terukur ke sungai.

     

    “Polder Cibadak ini menjadi tonggak awal upaya Pemerintah Kabupaten Tangerang mengatasi persoalan banjir selama lebih dari satu dekade di kawasan Cibadak,” kata Maesyal Senin (30/6/2025).

    Embung Cibadak dibangun sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Selain itu, empat embung lainnya yang direncanakan adalah Embung Sudirman (Tigaraksa), Embung Solear (Solear), serta Embung Aryana dan Embung Curug Wetan (Curug).

    “Setiap tahun direncanakan satu embung terbangun,” kata Maesyal.  

  • Top 3 News: Banjir Landa 290 KK, Pemkot Tangerang Siapkan Tanggul dan 1.000 Nasi Bungkus – Page 3

    Top 3 News: Banjir Landa 290 KK, Pemkot Tangerang Siapkan Tanggul dan 1.000 Nasi Bungkus – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan deras yang melanda kawasan Tangerang, membuat permukiman padat penduduk di RW 16, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten terendam banjir pada Sabtu malam, 28 Juni 2025. Itulah top 3 news hari ini.

    Menurut Camat Cibodas, Buceu, meski begitu, sejumlah bantuan sudah didistribusikan dari Dinas Sosial (Dinsos), berupa bantuan makanan dan lainnya ke posko pengungsian di wilayah terdampak banjir Kota Tangerang.

    Kepala Dinsos Kota Tangerang, Mulyani, mengatakan sebanyak 1.000 nasi bungkus, 200 boks makanan siap saji, 10 dus mi instan, 20 dus air mineral dan lima kasur lipat telah disalurkan ke RW 16 dan RW 08, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas.

    Sementara itu, Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 berlangsung hari ini, Minggu (29/6/2025) dengan diikuti sebanyak 31 ribu pelari dari dalam dan luar negeri.

    Kemeriahan momen tersebut pun ditampilkan para peserta atau pelari hingga pendamping, khususnya jelang garis finis di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

    Pantauan Liputan6.com, hingga pukul 10.30 WIB para pelari JAKIM 2025 masih terus berdatangan ke GBK untuk menuntaskannya hingga garis akhir. Mereka diarahkan melintas di Pintu 10 untuk menuju stadion.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Pesawat Batik Air rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Bandara Silampari di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa putar balik ke bandara asal akibat cuaca buruk yang dapat mengganggu keselamatan saat hendak mendarat di tujuan. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025 kemarin.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Lukman F Laisa mengatakan, pesawat Batik Air tersebut mengalami kendala saat hendak melakukan pendaratan di Bandara Silampari, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sehingga kembali mendarat di Bandara Seotta di Tangerang, Banten.

    Ia menjelaskan, pesawat Batik Air seharusnya dijadwalkan tiba di Bandara Silampari pada Sabtu pukul 15.20 WIB, dan membawa penumpang dan awak pesawat sejumlah 141 orang. Namun menjelang pendaratan, pesawat menghadapi kondisi cuaca buruk di wilayah Bandara Silampari.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu 29 Juni 2025:

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (29/6) dengan beberapa topik pilihan di antaranya, Banjir Rendam Permukiman dan Ruas Tol, Kebakaran di Permukiman Padat, Pertandingan Sepak Bola Ricuh, Halau Warga, Pencuri Lepaskan Tembakan.

  • Daerah Rawan Longsor, Polres Garut Imbau Kendaraan Waspadai Jalur Garut-Singaparna

    Daerah Rawan Longsor, Polres Garut Imbau Kendaraan Waspadai Jalur Garut-Singaparna

    GARUT – Polres Garut mengimbau pengguna jalan agar agar lebih waspada saat melintasi jalur lintas kabupaten Garut-Singaparna, lebih tepatnya di wilayah Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal itu dikarenakan terdapat indikasi bahaya tanah longsor akibat curah hujan.

    “Kami mengimbau lebih waspada untuk pengendara apabila terjadi hujan yang deras di jalur Garut-Singaparna ini karena rawan terhadap longsoran,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Garut, mengutip ANTARA pada Minggu, 29 Juni.

    Ia menuturkan jalur Cilawu merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya wilayah Singaparna.

    Jalur yang terdapat tebing dan jurang itu, kata dia, memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor yang bisa menyebabkan badan jalan tertutup material longsoran.

    Seperti yang baru terjadi, lanjut Aang, bencana tanah longsor di Cilawu, Sabtu, 28 Juni menyebabkan badan jalan tertutup sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor dari kedua arah.

    “Alhamdulullah untuk kondisi jalur Garut-Tasikmalaya melalui jalur Cilawu saat ini sudah normal tinggal material yang sedikit di pinggir yang sedang diselesaikan PUPR provinsi,” katanya.

    Ia mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama telah menyebabkan bencana tanah longsor di wilayah Cilawu membuat arus kendaraan saat itu harus dialihkan untuk menghindari kepadatan.

    Terkait daerah lainnya di Garut yang terdampak bencana tanah longsor, kata dia, sementara dilaporkan tidak ada yang menutup jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten, meski begitu jajarannya tetap siaga untuk mengatasi daerah yang terhambat arus lalu lintasnya akibat longsor.

    “Kami dari Satlantas Polres Garut khususnya bersiaga untuk antisipasi apabila ada hal-hal yang tidak dinginkan,” katanya.

    Sebelumnya hujan yang mengguyur wilayah Garut pada Sabtu (28/6) dini hari sampai menjelang malam di sejumlah daerah Garut menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di beberapa kecamatan.